KELOMPOK 1
Alhamdulillah , dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik ,serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Harapan kami bahwa makalah atau materi yang kami sajikan bisa menambah ilmu kami
serta mahasiswa lainnya. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Hal Yang Di Bahas........................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep – konsep Dasar..................................................................................................3
2.1.1 Pengendalian..........................................................................................................3
2.1.2 Manajemen............................................................................................................5
2.1.3 Sistem....................................................................................................................7
2.2 Batas – batas Pengendalian Manajemen........................................................................8
2.2.1 Pengendalian Manajemen......................................................................................9
2.2.2 Perumusan Strategi................................................................................................11
2.2.3 Pengendalian Tugas...............................................................................................12
2.2.4 Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen..........................................13
2.3 Kasus 1-1 : Nucor Corporation.......................................................................................15
2.4 Kasus 1-3 : Stewart Box Company.................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Perangkat 1. Assessor
Kendali Perbandingan
informasi dengan
keadaan yang
diinginkan
3. Detector 2. Effector
Informasi Koreksi terhadap
mengenai apa perbedaan
yang sedang signifikan
Perusahaan
Yang Sedang
Dikendalikan
2.1.2 Manajemen
Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama (dalam suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh tingkatan
laba uang memuaskan). Organisasi dipimpin oleh suatu hierarki manajer, dengan chief
executive officer ( CEO) pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen,
bagian (section), dan subunit lainnya berada dibawah CEO dalam bagan organisasi.
Kompleksitas suatu organisasi menentukan jumlah lapisan dalam hierarki. Seluruh menejer
selain CEO merupakan atasan dan bawahan sekligus, mereka mengawasi kinerja dari orang-
orang yang ada dalam unitnya, dan mereka diawasi oleh menejer kepada siapa mereka
melapor.
CEO (atau, dalam beberapa organisasi, suatu tim menejer senior) memutuskan
keseluruhan strategi yang akan memungkinkan organisasi disebut untuk mencapai tujuannya.
Tunduk kepada persetujuan CEO, para manejer dari berbagai unit bisnis menformulasikan
strategi tambahan yang memungkinkan unit mereka masing-masing untuk memperluas
tujuan-tujuan ini. Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer tingkatan
memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang
mereka awasi.
Perbandingan dengan proses pengendalian yang Lebih Sederhana
Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama
dengan elemen pada sistem pengendalian yang lebih sederhana sebagaimana setelah
digambarkan sebelumnya: delector, assessor, affector, dan sistem komunikasi. Detector
melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi; assessor membandingkan organisasi
dengan keadaan yang diinginkan; effector mengambil tindakan koreksi terhadap perbedaan
yang signifikan antara keadaan actual dengan kedaan yang diinginkan; dan sistem informasi
memberitahukann kepada para menejer apa yang sedang terjadi dan bagaimana hal tersebut
dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan.
Bagaimanapun, terdapat perbedaan yang signifikan antara sistem pengendalian
manajemen dengan proses yang lebih sederhana sebagaiman digambarkan sebelumnya;
1. Tidak sama halnya dengan termostaf atau sistem suhu tubuh, standar tidaklah ditetapkan
terlebih dahulu. Melainkan, standar tersebut merupakan proses perencanaan yang sadar.
Dalam proses ini, manajer memutuskan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi,
dan sebagian dari proses pengendalian adalah perbandingan antara pencapaian actual
dengan rencana-rencana ini. Oleh karena itu, proses pengendalian dalam suatu organisasi
meliputi perencanaan. Dalam banyak situasi, perencanaan dan pengendalian dapat
dipandang, sebagai dua aktivitas yang terpisah. Tetapi pengendalian manajemen
melibatkan baik perencanaan maupun pengendalian.
2. Seperti halnya mengendaliakn mobil (namun tidak seperti pengaturan suhu tubuh atas
ruangan), pengendaalian manajemen tidaklah bersifat otomatis beberapa detector dalam
organissi mungkin adalah ahli mekanik, tetapi manajer sering kali mendeteksi informasi
penting dengan mata, telinga dan indra mereka sendiri. Meskipun ia memiliki cara rutin
untuk membandingkan laporang tertentu menegenai apa yang sedang terjadi dan apa yang
seharusnya terjadi, tetapi manajer secara pribadi hatus melakukan fungsi assessor,
memutuskan bagi dirinya sendiri apakah perbedaan hasil actual dengan standar cukup
signofokan untuk membenarkan tindakan yang dimakasudkan untuk mengubah perilaku
organissi melibatkan manusia, maka manajer harus berinteraksi sedikitnya dengan satu
orang untuk melalukan perubahan.
3. Tidak seperti pengendalian sebuah mobil yang merupakan suatu fungsi yang dilakukan
oleh seorang individu, pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antraindividu.
Suatu organisasi terdiri dari banyak bagian yang terpisah, dan pengendalian manajemen
harus memastikan bahwa setiap bagian bekerja secara harmonis dengan bagian lainnya.
Suatu kebutuhan yang ada hanya secara minimal dalam kasus dimana beragam organ
pengendalian suhu tubuh, tetapi tidak ada sama sekali dalam kasus thermostar secara
keseluruhan.
4. Koneksi dari diterimanya kebutuhan atas tindakan yang ditetapkannya tindakan yang
diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas. Seorang manajer
yang bertindak sebagai assessor memutuskan bahwa “ biaya yang ada terlalu tinggi” tetapi
tidak melihat adanya tindakan mudah atau otomatis yang menjamin turunnya biaya
kestandar yang diinginkan. Istilah kotak hitam menggambarkan suatu operasi yang sifat
pasrinya tidak dapat diamati. Tidak seperti thermostat atau pengendara mobil sistem
penendalian manajemen merupakan kotak hitam tidak dapat diketahui apa tindakan yang
akan diambil oleh manajer tertentu ketika terjadi sebuah perbedaan yang signifikan antara
hasil actual dengan hasil yang di harapkan, atau apa tindakan yang akan diambil ( yang
dinilai,jika perlu )orang lain seperti respons terhadap tanda/sinyal dari manajernya.
Sebaliknya, diketahui dengan pasti kapan thermostat memberikan tanda diperlukannya
suatu tindakan dan apa tindakan yang akan dilakukan, dan dalam kasus pengendara mobil,
tahap assessor melibatkan penilaian, tetapi tindakan itu sendiri merupakan tindakan
mekanis ketika keputusan untuk bertindak yang telah dibuat.
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat pengendalian diri sendiri ; yaitu, pengendalian;
tidak dilakuakan oleh suatu perangkat pengatur eksternal seperti thermostat, tetapi oleh
para manajer yang mengguankan penilaian mereka sendiri dan bukannya megikuti
instruksi yang diberikan oleh seorang atasan. Para pengemudi yang mematuhi batas
kecepatan 65 mph melalukan atas itu bukan karna ada rambu-rambu yang memerintahkan
tetapi karena merekan secara sadar memutuskan bahwa yang terbaik adalah mematuhi
hukuman.
2.1.3 Sistem
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan
suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karateristik berupa rangkaian langkah-
langkah yang berirama, terkoordinasi,dan berulang; yang dimaksudkan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Thermostat dan proses pengendalian suhu tubuh merupakan contoh sistem.
Proses pengendalian manajemen, sebagaimana yang telah kita ketahui, jauh lebih rumit dan
mengandung penilaian (judgmental).
Beberapa tindakan manajemen bersifat tidak sistematis. Para manajer pada umumnya
menghadapi situasi dimana aturan tidak terdefinisikan dengan baik sehingga harus
menggunakan penilaian terbaik mereka dalam memutuskan tindakan apa yang akan diambil.
Efektivitas tindakan mereka ditentukan oleh kepiawaian mereka dalam berhadapan dengan
orang-orang, dan bukan oleh aturan yang ditentukan dalam sistem (meskipun sistem mungkin
memberikan gambaran umum dari respons yang wajar). Jika seluruh sistem menjamin
tindakan tepat untuk semua situasi, maka manajer manusia mungkin tidak diperlukan lagi.
Pembahasan akan dipusatkan pada aspek sistematis (yaitu formal) dari fungsi
pengendalian manajemen. Seseorang dapat menjelaskan secara mendalam mengenai berbagai
langkah dalam sistem formal, informasi yang dikumpulkan dan digunakan dalam setiap
langkah tersebut dan prinsip-prinsip yang mengatur operasi sistem secara keseluruhan. Tetapi
hal tersebut terlampau sulit, kecuali dalam istilah umum, untuk menggambarkan tindakan
yang tepat bagi para manajer dalam menghadapi situasi yang tidak terpikirkan dalam sistem
formal. Hal ini tergantung pada faktor-faktor seperti keahlian dan kepribadian orang-orang
yang terlibat, hubungan mereka satu sama lain, dan lingkungan di mana suatu masalah
tertentu timbul. Namun, penting untuk disadari bahwa proses informal amat dipengaruhi oleh
bagaimana cara sistem pengendalian forml organisasi dirancang dan dioperasikan.
Adapun pengertian Sistem Pengendalian Manajemen adalah Sistem pengendalian
manajemen adalah suatu alat atau cara yang terstruktur yang digunakan oleh manajer untuk
memastikan bahwa orang – orang yang diawasinya mengimplementasikan strategi yang
dimaksudkan
Formulasi strategi
Pengendalian manajemen
Penerapan Strategi
Pengendalian tugas
Kinerja yang efisien dan efektif
dari Tugas-tugas individual
Tampilan 1.2 Hubungan umum antara fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian
Mekanisme penerapan
Pengendalian
manajemen
kebudayaan
Manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam
industri yang berada dalam lingkungan yang cepat berubah, informasi pengendalian
manajemen, terutama yang bersifat nonfinansial, juga dapat menyediakan dasar bagi
pertimbangan strategi baru. Pengendalian interaktif mengundang perhatian manajemen pada
pengembangan baik negatif (misalnya kehilangan pangsa pasar,dan keluhan pelangan)
maupun positif (misalnya pembukaan pasar baru sebagai akibat dari penghapusan peraturan
pemerintah) yang menunjukkan perlu adanya inisiatif strategi baru.
B. Operasi
Perusahaan Nucor memiliki fasilitas pabrik yang berlokasi di daerah pedesaan (rural
areas) Amerika Serikat, dimana hal tersebut menciptakan ikatan yang kuat antara perusahaan
dengan masyarakat setempat dan tenaga kerjanya. Sebagai sebuah perusahaan yang
memimpin dalam hal pemberian gaji karyawan, maka tak heran jika hal itu menarik minat
para pekerja keras, pekerja yang berdedikasi bagi perusahaan. Faktor tersebut membuat
Nucor dapat memilih di antara sekian lokasi, dimana ia dapat menempatkan wilayah
operasinya dengan struktur pajak yang mendorong pertumbuhan bisnis dan kebijakan
pemerintah yang berpihak pada komitmen perusahaan untuk bebas dari serikat pekerja. Pada
tahun 1998, Nucor dan anak perusahaannya terdiri atas 9 (sembilan) bisnis dengan 25 lokasi
pabrik yang tersebar di Amerika, yakni: Nucor Steel, Nucor – Yamato Steel Company,
Vulcraft, Nucor Cold Finish, Nucor Fastener, Nucor Bearing Products, Inc, Nucor Building
System, Nucor Grinding Balls, Nucor Wire
C. Strategi
Strategi Nucor difokuskan pada dua kompetensi utama: membangaun fasilitas
manufaktur baja yang ekonomis dan mengoperasikannya secara produktif. Kebesaran
perusahaan adalah inovasi yang berkelanjutan, perkakas modern, pelayanan pelanggan yang
bersifat individual, dan komiteman pada usaha untuk memproduksi baja lainnya pada harga
yang kompentitif. Nucorlah yang pertama kali dalam industri yang menerapkan sejumlah
produk baru dan proses inovatif, termasuk baja berbentu papan tipis, karbit besi, dan cetakan
langsung kabel tahan karat.
Pada tahun1998 Nucor memproduksi produk baja yang bervariasi dalam jumlah yang
lebih besar dari yang diproduksi oleh perusaan baja lainnya di AS-baja produk dasar ( low-
end/non-flat), batangan tebaldan baja prodeuk akhir (high-end/flat), dan termasuk
diantarannya baja untuk pelapisan motor yang digunakan pada pencuci piring, pencuci, dan
pengering, sebgaimana baja tahan karat yang digunakan dala automove catalyc converters
dan sistem pembuangan.
Segmen utama pelanggan Nucor adalah industry konstruksi (60%), industry otomotif
dan perlatan rumah tangga (15%), dan industry minyak dan gas bumi, sementara 10 persen
sisanya terbagi atas pengguna tujuan lainnya. Seluruh baja produk awal lainnya (50% dari
total output) didistribusikan keseluruh pusat jasa baja. Sementara produk akhirnya ( 50%
lainnya) dijual secara lansung keperusahaan manufaktur untuk peralatan original (OEMS-
original equipment manufacturers), perusahaan pabrikasi, atau pelanggan pengguna akhir.
Rasio uatang terhadap total modal (debt to total capital ratio) yang dimiliki Nucor
tidak diperbolehkan melewati 30 persen. Pada tahun 1997 rasio tersebut hanya 7 persen.
Perusahaan tidak mempercayai kebijakan merger atau akuisisi, ,mereka lebih memilih
rencana untuk mendiversifikasikan diluar produk dan produk yang berhubungan dengan baja
lainnya.
D. Struktur Organisasi
Dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang terdaftar dalam Fortune 500 dengan 10
atau lebih posisi manajemen, struktur Nucor lebih terdesentralisasikan, dengan hanyaa terdiri
atas empat posisi manajemen, seperti ilustrasi dibawah ini:
Ketua/Wakil Ketua/Presiden
Wakil Presiden/Manajer Umum Pabrik
Manajer Departemen
Penyedia
Dengan struktur yang flat, GM di setiap pabrik diberikan kewenangan yang memadai,
karena pada dasarnya fasilitas operasi tiap pabrik tersebut merupakan bisnis yang
independen:
1. Dengan keputusan yang diambil secara day to day, maka komunikasi dengan karyawan
bersifat terbuka dan masalah secara informal dapat diselesaikan dengan cepat tanpa harus
menunggu keputusan dari kantor pusat.
2. Dengan adanya otonomi dapat memberikan efisiensi yang besar bagi operasi perusahaan,
karena tidak ada divisi yang berada di kota yang sama dengan kantor Pusatnya.
3. Adanya toleransi perusahaan terhadap eksperimen dan kesediaan mengambil resiko.
Mereka percaya bahwa dari keputusan yang salah, mereka akan belajar, dan poin utama
adalah bahwa jangan membuat keputusan salah yang berulang. Iverson menyadari bahwa
manajemen tidak akan efektif tanpa mengambil sejumlah resiko. Pengalaman Nucor telah
membuktikan hal tersebut.
F. Kompensasi
Nucor menyediakan bagi karyawannya sistem kompensasi yang berdasarkan kinerja. Seluruh
karyawan berhak atas empat program kompensasi, masing – masing menggambarkan insentif
bagi tercapainya suatu target dan tujuan tertentu.
1. Program Insentif bagi Produksi
Program ini mencakup seluruh karyawan. Dibawah program ini, para karyawan yang
terlibat secara langsung dalam proses manufaktur dibayar bonus mingguan yang
berdasarkan output actual dalam hubungannya dengan usaha untuk mengantisipasi tonasi
produk dalam proses produksi. Bonus dibayarkan hanya jika pekerjaan mencapai kualitas
standar dan dicapai oleh kelompok kerja, daripada output individual. Pemberian bonus
dikaitkan dengan standar kehadiran dan keterlambatan
Untuk karyawan bagian pemeliharaan (maintenance) dalam kegiatan operasi pada
shift yang mereka jalani, sehingga kehandalan peralatan menjadi tanggung jawab
karyawan bagian pemeliharaan. Bilamana terjadi permasalahan pada peralatan dan
berdampak pada penurunan produksi maka mereka juga tidak mendapatkan bonus.
2. Program Insentif bagi Manajer Departemen
Manajer departemen Nucor mengawasi supervisor produksi dan sebaliknya
melaporkannya secara langsung kepada manajer utama pabrik mereka. Mereka dibayar
bonus insentif tahunan yang berdasarkan kinerja dari pabrik secara keseluruhan. Kriteria
kinerja yang ditargetkan disini adalah tingkat pengembalian atas aktiva (return on asset –
ROA). Tiap pabrik beroperasi sebagai unit bisis yang berdiri sendiri. Seluruh pabrik
memiliki target yang sama yakni ROA sebesar 25% atau lebih dibandingkan jemlah aset
pabrik tersebut.
3. Program Insentif bagi Manajer Non-Produksi dan Non-Departemen
Seluruh karyawan yang tidak termasuk dalam Program Insentif Produksi atau Program
Insentif Manajer Departemen termasuk diantaranya akuntan, ahli teknik, sekretaris, juru
tulis, dan resepsionis menerima bonus terutama atas dasar ROA dari masing – masing
pabrik. Ini dapat mencapai lebih dari 25% gaji pokok karyawan.
4. Program Insentig bagi Pegawai Senior
Penunjukan pegawai senior meliputi seluruh eksekutif perusahaan dan para manajer utama
pabrik. Pegawai senior Nucor tidak memiliki kontrak kerja. Selain itu, mereka juga tidak
berpartisipasi dalam pembagian keuntungan, dana pensiun, maupun tunjangan hari tua.
Pegawai senior hanya memiliki satu system kompensasi insentif, yang berdasarkan tingkat
pengembalian atas ekuitas pemegang saham (return on stockholders’ equity) yang diatas
pendapatan minimum.
G. Sistem Informasi
Masing – masing pabrik mengirimkan laporan kepada Kantor Pusat sebagai berikut :
1. Laporan mingguan memuat :
- Data (enam) variabel operasional: bids, orders, production, backlog, inventory, and
shipments.
- Perbandingan angka – angka dalam data variabel tersebut dalam sepekan
dibandingkan
pada pekan sebelumnya dan data terbaru selama 13 minggu terakhir dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Data dari 25 pabrik Nucor dilaporkan
dalam empat halaman laporan.
Seluruh data untuk 25 pabrik tersebut di atas digabungkan dan diringkas hingga hanya
menjadi 5 (lima) lembar kertas untuk keperluan corporate review.
2. Laporan bulanan yang memuat perbandingan data aktual dengan yang dianggarkan
terkait penjualan (sales revenue), biaya (cost), contribution dan ROA (return on asset).
Selain laporan tersebut, Nucor mengadakan pertemuan antara seluruh GM pabrik sebagai
kelompok dengan manajemen Kantor Pusat tiga kali dalam setahun (Februari, Mei dan
November) untuk mereview kinerja tiap pabrik dan merencanakannya untuk bulan dan
tahun mendatang.
H. Teknologi
Nucor tidak memiliki departemen Riset dan Pengembangan (R&D-Research&Development)
tersendiri, kelompok insinyur perusahaan (bagian rekayasa teknik/engineering), ataupun
seorang kepala bagian teknik (chief technology officer), sehingga kegiatan terkait teknologi
diserahkan kepada supplier peralatan atau perusahaan yang melakukan R&D yang oleh
Nucor kemajuan teknologi yang mereka kembangkan itu kemudian diadopsi, apakah dalam
pembuatan baja/besi, ataupun proses fabrikasinya. Tim dari Nucor yang bertugas
memutuskan teknologi apa yang akan diadopsi terdiri atas manajer, engineer dan operator
mesin. Adapun teknologi yang berhasil diadopsi dan dikembangkan di Nucor adalah :
1. Penggunaan teknologi dengan konsep “mini-mills”
2. Backward integration
3. Modernizing the existing plants
4. Technology management
A. Sistem Akuntansi
Direktur
Utama Robert
Direktur Direktur
Direktur
Pemasaran Produksi
Keuangan
10 Pengawas 5 Pengawas
Departemen Departemen
Produksi Jasa
B. Perencanaan Strategis
Perusahaan memiliki rencana untuk lima tahun yang direvisi setiap tahun. Tim
manajemen (presiden, wakil presiden, dan kepala bagian) menghabiskan total waktu dua hari
setiap musim panas untuk mendiskusikan dan menyetujui revisi tersebut. Sebagai bantuan
dalam memutuskan akuisisi modal yang diajukan, perusahaan menghitung nilai sekarang dan
profitabilitas pada saat informasi yang tersedia dianggap cukup dapat diandalkan untuk
menjamin analisis formal. Selama periode lima tahun perusahaan melakukan tinjauan untuk
setiap masalah dalam operasinya.
C. Persiapan Anggaran
Pihak pengendali bertanggung jawab atas teknik pelaksaaan proses anggaran tahunan.
Dia melakukannya agar staf penjualan mempersiapkan estimasi penjualan. Hal-hal ini
selanjutnya dibahas dalam rapat yang dihadiri oleh tuan Stewart, direktur pemasaran, dan
pengendali. Setelah akhir estimasi penjualan disetujui, pengendalian mengkomunikasikan
estimasi-estimasi ini ke kepala-kepala pusat tanggung jawab sebagai dasar untuk persiapan
anggaran.
E. Laporan
Tiap laporan laba rugi dipersiapkan. Ia disusun untuk mamfokuskan atas kinerja
kedua pusat keuntungan. Juga disiapkan laporan pengeluaran untuk masing-masing dari 15
pusat biaya dalam pabrik karton.
Sebagai tambahan, tuan Stewart menerima berbagai laporan lain secara teratur.
Laporan-laporan yang disusun secra internal adalah sebagai berikut:
1. Neraca, bulanan.
2. Laporan penjualan, umum, dan administratif, bulanan.
3. Piutang dagang yang lewat jatuh tempo, bulanan.
4. Pengiriman yang belum dilakukan, bulanan.
5. Ukuran persediaan, bulanan.
6. Laporan pengurangan bahan baku, bulanan.
7. Kas dan efek-efek barharga yang tercatat, bulanan.
8. Penjualan aktual secara mingguan dengan perbandingan bulanan untuk penjulan aktual
dan yang dianggarakan.
9. Produksi pabrik karton, bulanan. Ini mencakup statistika jam operasi dan persentase
efisiensi.
10. Permintaan yang belum selesai, mingguan.
11. Laporan produksi mesin, harian.
12. Laporan pengendalian kualitas, bulanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu sistem merupakan cara tertentu untuk melaksanakan suatu atau serangkaian
aktivitas. Sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mengendalikan aktivitas suatu
organisasi disebut sistem pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen adalah proses
dimana seorang manajer dapat mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk
melaksanakan strategi dari suatu organisasi tersebut. Pengendalian manajemen difasilitasi
oleh suatu sisstem formal yang merupakan siklus aktivitas yang terus berulang (repetitive).
Pengendalian manajemen adalah satu dari tiga fungsi perencanaan dan pengendalian
yang terdapat hamper setiap organisasi. Diantaranya adalah, formulasi strategi, yaitu proses
mengidentifikasikan ancaman dan kesempatan yang sebagaian besar tidak sistematis dan
memutuskan suatu strategi baru sebagai wujud responnya; dan pengendalian tugas, yaitu
proses memastikan bahwa tugas tertentu dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dari ke-empat kasus yang dibahas dalam mmataaeri ini membahas tentang bagaimana
implementasi dari sistem pengendalian manajemen dari Nucor Corporation, Wal-Mart Inc,
Stewart Box Company dan Xerox Corporation mempunyai sistem informasi dan strategi
yang berbeda – beda dalam menjalankan usahanya sesuai dengan bisnis apa yang dijalankan.
Ke – empat perusahaan ini mencapai keberhasilan karena telah merancang dan
mengimplementasikan ystem pengendalian manajemen dengan baik dengan strategi yang
efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. The management Control Function. Boston : Harvard Business School
Press, 1989
Bossidy, Larry, dan Ram Charan. Execution: The Discipline of Getting Thigs Done. New
York: Crown Books, 2002
Collins, Jim. “Turning Goals into Results. “Harvard Business Revie, Juli – Agustus 1999, hal
70 – 84
Anonim. Good to Great, New York: HarperCollins, 2001
Conger, J., et. al. “Appraissing Boardroom Performance. “ Harvard Business Review, Januari
– Februari 1998
Dent, Jeremy F. “Global Competition : Challenges for Management Accounting and Control.
“ Management Accounting Research 7, no 2 (Juni 1996), hal 247-269
Drake, A. R., S. Haka, dan S. P. Ravenscroff. “Cost System and Incentive Structure Effects
on Innovation, Efficiency, and Profitabilityin Teams.” The Accounting Revies 74, no.
3 (Juli 1999), hal 323-345
Evans, P., dan T.S. Wurster, Blown to Bits: How the New Economics of Information
Transforms Strategy. Boston: Harvard Business School Press, 1999
Govindarajan, Vijay. “A Contingency Approach to Strategy Implementation at the Business
Unit Level : Integrating Administrative, Mechanisms with Startegy.” Academy of
Management Journal, Juni 1990, hal. 259-285
Govindarajan, Vijay, dan Joseph Fisher.”Impact of Output versus Behaviour Controls and
Resource Sharing on Performance: Strategy as a mediatingVariable.” Academy of
Management Journal, Juni 1990, hal. 259-285
Kaplan, Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard. Boston : Harvard Business School
Press, 1996
Maciariello, J. A., dan C. J. Kirby. Management Control Systems. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice Press, 1994
Marginson, D. E. W.” Management Control Systems and Their Effects on Strategy Formation
at Middle Management Levels: Evidence from a. U. K. Organization.” Strategic
management Journal 23, no. 11 (November 2002), hal. 1019-1030
Otley, David. “ Management Control Systems in Contemporary Organizations : Towards a
Wider Framework.” Management Accounting Research 5, no. 4 (September-
Desember 1994), hal. 289-299
Quereshey, S.” How I Learned to Live with Wall Street.” Harvard Business Review, Mei –
Juni 1991
Shank, John K. dan Vijay Govindarajan, Strategic Cost Management, New York : Free Press,
1993
Simons, Robert. Levers of Control. Boston: Harvard Business School Press, 1995
Website :
Anonim. 2018. Nucor Corporation. https://pdfslide.net/documents/kasus-1-1-nucor-company-
a.html. [18 Februari 2020]
Kesit, Bambang. 2013. Sistem Pengendalian Manajemen. http://bambangkesit.files.wordpress
.com/2013/09/sistem-pengendalian-manajemen.doc. [18 Februari 2020]