Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT dan atas segala rahmatNya,

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas rangkuman ujian perbaikan mata kuliah bisnis strategi.

Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas ujian perbaikan semester empat dengan mata

kuliah bisnis strategi. Dalam pembuatan tugas ini, penulis mendapat bantuan rangkuman mata

kuliah bisnis strategi pada semester empat.

Akhir kata semoga tugas rangkuman ini dapat memperbaiki nilai mata kuliah bisnis

strategi dan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya. Akhir kata penulis megucapkan banyak

terimakasih.

Yogyakarta, 5 Januari 2018

Penulis

Hercules Firsto Satrio

1
BAB I

PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan industri perhotelan di Indonesia kini semakin bertambah

pesat dan maju.Hal ini terbukti dari semakin bertambahnya jumlah kapasitas kamar, peningkatan

fasilitas dan juga semakin banyaknya jumlah hotel baru yang dibangun.Di kota-kota besar seperti

Ibukota negara Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian kota-kota besar lainnya yang

ada di Indonesia, pertumbuhan serta pembangunan hotel semakin banyak dilakukan.Hal ini juga

tidak mengherankan mengingat kebutuhan hotel dari tahun ke tahun semakin meningkat. Fakta

lain yang dapat penulis ambil dengan semakin cepatnya pertumbuhan hotel di kota-kota besar di

Indonesia adalah adanya peningkatan juga yang dapat dilihat dari sektor pariwisata yang dimiliki

setiap kota tersebut. Adanya peningkatan di sektor pariwisata ini secara langsung meningkatkan

jumlah presentase kunjungan wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Dengan kata lain semakin bertambahnya jumlah wisatawan yang datang maka kebutuhan mereka

untuk mendapatkan fasilitas untuk menginap juga semakin bertambah.

Penulis menyikapi fakta ini dengan memikirkan bahwa untuk kedepannya, peluang kerja

atau prospek untuk bekerja di bidang perhotelan maupun pariwisata sangat terbuka dengan

lebar.Hal ini menyebabkan penulis mengambil langkah tepat untuk melanjutkan pendidikan di

bangku perkuliahan khususnya di bidang pariwisata dan perhotelan.

2
Banyak sekali referensi sekolah tinggi pariwisata di kota Yogyakarta ini yang dapat dipilih

dengan mudah oleh penulis. Setelah melihat dan memikirkan matang-matang akhirnya penulis

pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di STiPRAM (Sekolah Tinggi Pariwisata

Ambarrukmo) Yogyakarta pada jenjang pendidikan Diploma 3 perhotelan.

Seiring dengan berjalannya waktu dan semester demi semester penulis lewati, penulis

menyadari bahwa di dalam dunia perhotelan banyak sekali departement kerja yang ada di

dalamnya. Hingga pada akhirnya sampailah penulis di semester 4, penulis beserta rekan-rekan

mahasiswa seangkatan lainnya diharuskan untuk memilih salah satu spesialisasi yang akan

diambil dan ditekuni sebagai bekal nantinya untuk dapat terjun langsung ke dunia indutri

perhotelan, sesuai dengan spesialisasi yang di ambil.

Spesialisasi-spesialisasi yang diambil tersebut sama dengan departement kerja yang ada

di hotel. Contoh spesialisasi yang dapat diambil adalah: Front office, Accounting, Sales and

Marketing, Housekeeping, Food and Beverage Service, Engineering, dan Food and Beverage

Product (Pastry and Hot/cold kitchen), Bartending.Banyaknya spesialisasi yang tersedia,

mengharuskan penulis untuk memilih dengan matang salah satu dari banyak spesialisasi tersebut,

yang nantinya akan menjadi bekal penting bagi penulis untuk berkarir di bidang yang diinginkan.

Pada awalnya penulis merasa kebingungan, tetapi setelah penulis mendapatkan referensi dari

berbagai pihak, dan merasa nyaman dibidang Culinary, penulis memutuskan untuk memilih

spesialisasi Food and Beverage Product khususnya di bagian Hot and Cold Kitchen.

3
Penulis merasa bahwa dengan mengambil spesialisasi ini banyak ilmu yang dapat diambil

didalamnya dan dapat menjadi sebuah bekal yang berharga untuk melanjutkan karirnya.

Dalam dunia perhotelan pun tak luput dari nama business strategy terutama bagi mereka

yang ingin menjalankan sebuah bisnis,sangat penting memahami dasar-dasar dalam strategi

bisnis.

Penulis juga memiliki keinginan untuk berkarir menjadi seorang juru masak yang

professional danhandal dibidang food and beverage product, khususnya di hot and cold kitchen.

Setelah proses pemilihan spesialisasi telah dilakukan oleh penulis, penulis pun mulai

melanjutkan perkuliahan di semester 4 dengan kelas yang baru sesuai dengan spesialisasi yang

telah diambil dan mata kuliah yang telah dijadwalkan dari pihak akademik kampus.Kurang lebih

4 bulan perkuliahan disemester 4, penulis lanjut ke semester 5, dan kurang lebih 3 bulan penulis

untuk mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis pun mulai menyiapkan diri untuk mulai

melaksanakan program Job Oriented atau praktek kerja lapangan.

Dengan adanya bisnis strategy ini diharapkan suatu saat bisa membuka peluang usaha dan

mengamalkan bisnis strategy ini dan penulis berharap semoga bisa menjadi manfaat bagi

pembaca dan penulisnya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. STRATEGY YARS

1. Terbagi Menjadi :
 Strategic Competitiveness

Tercapai bila suatu perusahaan berhasil memformulasikan dan


mengimplementasikan suatu strategi yang menciptakan nilai (value-creating strategy)

 Sustained Competitive Advantage

Terjadi bila suatu perusahaan mengembangkan strategi di mana para pesaing tidak
mengimplementasikannya secara bersamaan

Memberikan manfaat yang para pesaing kini dan potensial tidak mampu meniru.

 Above-Average Returns

“Returns” melebihi apa yang diharapkan investor akan diperoleh dari investasi
lain dengan resiko yang sama.

5
2. Perbedaan antara negara berkembang (miskin) dan
negara maju (kaya) tidak tergantung pada umur negara
itu

 Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun,
tetapi mereka tetap terbelakang (miskin)
 Jepang mempunyai area yang sangat terbatas.Daratannya, 80% berupa
pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan.

Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia.
Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor
bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.

3. The Strategic Management Process

Mencakup sejumlah:

Komitmen>>Keputusan>>Aksi

Yang diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai:

 Strategic Competitiveness
 Sustained Competitive Advantage
 Above-Average Returns

6
4. WHAT IS BUSINESS STRATEGIC
“Seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya”

Contohnya :
 Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat
terbaik di dunia.
 Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami.
 Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu
perusahaan makanan terbesar di dunia).
 Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan
ketertiban – tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai
di dunia.

5. Tantanga Manajemen Strategik


Hanya 16 dari 100 perusahaan AS terbesar pada awal abad ke-20 yang masih
dapat diidentifikasi hari ini!
Dewasa ini, 44.367 perusahaan bangkrut dan masih banyak perusahaan AS yang
bermasalah

“Sukses” merupakan kinerja yang sementara & tidak permanen…kecuali


dilakukan langkah-langkah untuk mempertahankan posisi kompetitif

“Best performing stocks of the 1990s” bisa saja tidak muncul di dalam daftar 10
tahun yad.

7
6. Intelligence

1. Pengertian :

Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari
negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
hal kecerdas.

 Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting.


 Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber
daya yang sangat produktif di negara-negara maju/kaya di Eropa.

2. Perbedaan

Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah


dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.

3. Prinsip-prinsip Dakam Kehidupan


 Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
 Kejujuran dan integritas
 Bertanggung jawab
 Hormat pada aturan & hukum masyarakat
 Hormat pada hak orang/warga lain
 Cinta pada pekerjaan
 Berusaha keras untuk menabung & investasi
 Mau bekerja keras

8
4. Tantangan Manajemen Strategik
 Tujuan mencapai “strategic competitiveness” dan “earning above-average
returns” selalu mendapat tantangan
 Kinerja perusahaan lebih dari sekedar memenuhi tantangan manajemen
strategik

5. World Competitiveness Report


 Daya saing suatu negara dicapai lewat akumulasi daya saing stratejik setiap
perusahaan dalam perekonomian global
 Perbaikan daya saing memungkinkan penduduk suatu negara meningkatkan
taraf hidup penduduknya.

6. COMPETITIVE FACTOR
A. Economic Performance Domestic Economy
International Trade
International Investment
Employment
Prices
B. Government Efficiency Public Finance

Fiscal Policy

Institutional Framework

Business Legistlation

Education

C. Business Efficiency Productivity

Labor Market

Finance

9
7. Competitive Landscape Abad Ke-21

1. Perekonomian global sedang berubah


 Orang, barang, jasa dan idea bergerak bebas melampaui batas-batas
geografis
 Peluang baru muncul di pasar global
 Pasar & industri semakin go international

2. Sumber-sumber traditional keunggulan kompetitif tidak lagi


menjamin sukses
 Kunci sukses baru
 Fleksibilitas
 Inovasi
 Kecepatan
 Integrasi

10
B. BUSINESS STRATEGY DAN KEBIJAKAN USAHA

1. Thinking Strategically:The Three Big Strategic


Questions
 Where are we now?
 Where do we want to go?
 Business(es) to be in and market positions to stake out (
memainkan peranan )
 Buyer needs and groups to serve (melayani)
 Outcomes to achieve (tercapainya hasil)
 . How will we get there?
 A company’s answer to “how
will we get there?” is its strategy

2. What Is Strategy?
 Consists of the combination of competitive moves and business
approaches used by managers to run the company
 Management’s “game plan” to
 Attract and please customers (menghibur -menyenangkan)
 Stake out a market position (landasan pd posisi pasar)
 Compete successfully (berlomba-lomba sukses)
 Grow the business (petumbuhan bisnis)
 Achieve targeted objectives (tercapainya tujuan)

11
3. The Hows ThatDefine a Firm's Strategy
 How to please customers
 How to respond to changing market conditions (merespon perubahan)
 How to outcomes rivals (mengalahkan pesaing)
 How to grow the business
 How to manage each functional piece of the business and develop
needed organizational capabilities (mengelola banyak fungsi yg ada
dlm bisnis &kemudian mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan perusahaan)
 How to achieve strategic and financial objectives (strategi
mencapainya dan sasaran dlm bidanga keuangan)

C. Analisis Internal

1. DASAR PEMIKIRAN Analisis Internal


 Capability-Based Strategy. Strategi yang baik, ditinjau dari pemandangan
internal, seharusnya lebih banyak mengacu pada kapabilitas yang dimiliki
oleh perusahaan.
 Keunggulan Kompetitif yang diperoleh berasal dari proses dan perilaku
dalam organisasi:
 kepekaan operasi, manajemen kebutuhan konsumen, organisasi yg
sederhanadan fleksibel, SDM yang inovatif, Informasi teknologi.

12
2. Capability-Based Strategy
a. SUMBERDAYA
Faktor Teknis
 patent, brand, dll.
Faktor Persaingan
 EoS, Market Share, dll.
Faktor Manajerial
 budaya, kecepatan dlm respon perubahan, dll.
Faktor Finansial
 akses modal, PER, dll

b. CORE COMPETENCIES
Definisi:
 Kombinasi yang unik dari sumberdaya dan
pengalaman suatu perusahaan.
Syarat:
 Durability
 Intransparancy
 Immobility
c. Mekanisme Proses Organisasional :
 Kecepatan Merespon
 Kualitas
 Kepekaan Thd. Konsumen
 Tim Organisasi
 Proses Belajar Organisasi

13
d. Keunggulan Kompetitif
 Keunggulan tertentu yang dimiliki oleh suatu perusahaan
secara relatif.
 kos, marketshare
 Dicapai melalui aktivitas dalam Value Chain

e. STRATEGI
 Strategi dikembangkan untuk:
 lebih mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan
sumberdaya,
 memperkuat core competencies,
 memperbaiki mekanisme proses organisasional

f. Audit Sumberdaya

Analisis ini mengidentifikasikan sumberdaya perusahaan


yang tersedia untuk mendukung strategi, yang mencakup
sumberdaya fisik, sumberdaya manusia, sumberdaya finansial dan
intangibles. Audit mencakup tidak hanya kuantitas dan kualitas
sumberdaya yang secara legal dimiliki perusahaan, tetapi juga
semua sumberdaya yang dapat diakses perusahaan. Banyak
sumberdaya penting secara strategik ada di luar perusahaan,
seperti jaringan distribusi, atau pelanggan yang loyal

g. Audit Sumberdaya

Analisis ini sangat berguna untuk mengkaitkan sumberdaya


dan tujuan strategik untuk mana sumberdaya akan digunakan.
Pengkaitan profil sumberdaya perusahaan dengan kinerja
strategik secara esensial menyangkut identifikasi bagaimana
kegiatan-kegiatan operasi bisnis perusahaan, baik primer maupun
pendukung, mendasari keunggulan kompetitifnya. Dua langkah

14
dasar analisis rantai nilai, yaitu identifikasi building blocks (atau
kegiatan-kegiatan yang secara teknologis dan strategik berbeda)
dalam rangkaian operasi bisnis, dan penilaian value added setiap
tahap, dikaitkan dengan analisis keunggulan kompetitif.
Pertanyaan penting adalah, “Apa kegiatan-kegiatan dalam rantai
nilai yang dapat dikembangkan perusahaan menjadi keunggulan
kompetitif?” Pemahaman kapabilitas strategik harus mulai dengan
identifikasi berbagai kegiatan nilai terpisah tersebut.

h. Identifikasi Skope Analisis berdasar VALUE CHAIN


PRIMARY ACTIVITIES
 InBound
 Logistics
 Operation
 OutBound
 Logistics
 Marketing
 and Sales
 Services
SUPPORT ACTIVITIES
 Infra
 structure
 (Structure and
 Leadership)
 Human
 Resources
 Management
 Technological
 Development
 (Research and
 Development

15
 Material Management adalah aktivitas-aktivitas yang mengontrol pengadaan
material fisik dalam value chain.
 Technological Development (R&D) adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan fungsi pengembangan produk dan teknologi proses transformasi input
menjadi output.
 Human Resources Management adalah aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
usaha-usaha perusahaan untuk mengadakan, mempersiapkan, dan memelihara
SDM sehingga perusahaan selalu memiliki SDM yang berkompetensi tinggi.
 Infrastructure adalah aktivitas-aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
usaha-usaha membangun struktur organisasional, sistem pengendalian, dan
budaya perusahaan. Termasuk di sini adalah aktivitas memilih top management.

i. Metodologi dalam Analisis Value Chain


1. IDENTIFIKASI AKTIVITAS:
 Primer
 Pendukung
2. PENILAIAN terhadap masing-masing AKTIVITAS
3. PENYIMPULAN
j. Komparasi
Kapabilitas strategik sering sulit dinilai dalam ukuran
absolut. Dua pembanding yang paling sering digunakan adalah
historis - perbaikan atau penurunan dibandingkan dengan masa lalu
- atau norma industri - perbandingan dengan perusahaan-
perusahaan sejenis atau pesaing. Basis komparasi ketiga yang
sekarang makin banyak diterapkan adalah membandingkan dengan
praktik terbaik (best practice), atau dikenal dengan istilah
benchmarking, yang mencakup komparasi di luar industri.

16
k. Keseimbangan (balance)
Sangat sering kapabilitas strategik menghambat, bukan
karena masalah-masalah terkait dengan berbagai kegiatan atau
sumberdaya individual, tetapi karena hubungan dan proporsi
berbagai kegiatan atau sumberdaya tersebut tidak seimbang. Tiga
aspek penting analisis analisis keseimbangan:
1. Seberapa jauh beragam kegiatan dan sumberdaya saling
melengkapi (analisis portfolio sangat berguna dalam isu ini);
2. Derajat keseimbangan beragam ketrampilan dan “kepribadian”
orang dalam perusahaan; dan
3. Apakah derajat fleksibilitas sumberdaya perusahaan tepat
untuk tingkat ketidakpastian lingkungan dan tingkat risiko
yang akan diambil perusahaan?

l. Identifikasi Berbagai Isu Kunci


Aspek terakhir analisis sumberdaya adalah identifkasi
berbagai isu strategik kunci berdasarkan berbagai analisis
sebelumnya. Analisis ini pada dasarnya merupakan penilaian
berbagai kekuatan dan kelemahan perusahaan dan kompetensi inti
atau unik (sering disebut core competences atau distinctive
competences). Sumber kompetensi unik antara lain kapabilitas dan
sumberdaya finansial, manajerial, fungsional, organisasional,
teknologi dan pelayanan, reputasi dan networks. Hasil analisis
memberikan dasar dengan mana alternatif strategik dievaluasi.

17
D. Pergeseran paradigma: perusahaan berbasis kompetensi dapat
mengatasi posisi yang tidak menguntungkan

Honda vs Yamaha -- Keragaman


Compaq vs IBM -- Fleksibilitas
Walmart vs KMart -- Informasi, logistik

E. Paradigma Baru: apa kompetensi yang dipunyai perusahaan dan


bagaimana menggunakannya

1. Konsep Kompetensi inti

 Kompetensi inti merupakan kumpulan kapabilitas atau


ketrampilan yang memungkinkan perusahaan untuk
menyampaikan nilai atau manfaat fundamental yang dicari
pelanggan. Kompetensi ini harus memberikan kontribusi
substansial terhadap customer values.
 Kompetensi adalah sekumpulan kapabilitas, ketrampilan dan
teknologi, bukan kapabilitas, kerampilan atau teknologi
tunggal dan terpisah. Kompetensi inti mencerminkan
integrasi beragam ketrampilan individual.
 Kompetensi inti bukan suatu “aset” dalam pengertian kata
akuntansi, tetapi kemampuan pengelolaan suatu kegiatan
sebagai hasil akumulasi pembelajaran.
 Kompetensi inti merupakan kapabilitas yang mengarahkan
pada pencapaian sukses persaingan, dan membedakan
perusahaan dibandingkan dengan pesaing (secara kompetitif
unik)
 Kompetensi inti menjadi pintu menuju ke pasar baru.

18
2. Identifikasi Kompetensi inti

Secara potensial banyak kapabilitas menjadi kunci pelayanan nilai pelanggan.

 Biasanya terlalu banyak kompetensi yang mendapatkan perhatian


manajemen (40, 50 atau lebih) terlalu berlebihan sebagai upaya untuk
memuaskan pelanggan.
 Di lain pihak, bila manajemen mengidentifikasi satu atau dua kompetensi
ini bukan kompetensi inti, tetapi meta-kompetensi.

Dalam banyak situasi, tiga sampai lima kompetensi menjadi kunci


pemuasan pelanggan.

Manajemen perlu membedakan kompetensi yang inti, dan bukan inti


melalui pemfokusan perhatian pada berbagai kompetensi yang berada pada
pusat sukses kompetitif.

3. Perusahaan Berbasis Kompetensi


Mengidentifikasi apa yang menciptakan nilai bagi pelanggan:
 Kualitas
 Kecepatan pelayanan
 Harga murah
 Keragaman pelayanan
 Aspek kualitatif
Membangun “panggung” yang dapat menyajikan pelayanan:
 Tanpa kesalahan (zero defects)
 Tanpa waktu tunggu (zero waiting time)
 Keragaman pelayanan sesuai keinginan pelanggan
 Pada harga lebih murah relatif terhadap nilai pelanggan, dibandingkan
para pesaing.

Mengeksekusi rantai kegiatan yang menambah nilai bagi pelanggan secara


lebih cepat dan lebih efektif dibanding pesaing.

19
Mengembangkan strategi untuk mengeksploitasi keunggulan kapabilitas
pengoperasian.

4. Manajemen Strategik Berbasis Kompetensi:Berbagai Prinsip Dasar

 Pilar-pilar pengembangan strategi adalah berbagai proses bisnis, tidak


hanya keluaran atau produk/jasa
 Fokus strategik adalah pada transformasi berbagai proses kunci
menjadi kapabilitas strategik -- pengambilan keputusan, kebijakan dan
program yang menguatkan kinerja berbagai proses kunci
 Investasi strategik ditujukan untuk mendukung berbagai keterkaitan
infrastruktur -- pengintegrasian secara vertikal untuk menjamin kinerja
sistem bisnis secara menyeluruh.
 Pengembangan ditekankan pada tumbuh dari dalam transplantasi
kapabilitas, pada awalnya ke daerah baru, dan kemudian ke bisnis
“baru”
 Peran kepemimpinan strategik sangat vital sebagai cross-function’s
champion.

5. Pengelolaan Kompetensi Inti

Empat tugas utama dalam manajemen kompetensi inti mencakup:

 Seleksi kompetensi inti - sejumlah kapabilitas, ketrampilan dan


teknologi diuji dengan kriteria sukses persaingan, pemuasan nilai
pelanggan, dan kelayakan teknologis.
 Pengembangan kompetensi inti - akumulasi dan integrasi pengetahuan,
kapabilitas dan ketrampilan melalui proses pembelajaran dan
komunikasi lintas disiplin, lintas fungsi dan lintas jenjang.

20
 Penyebaran kompetensi inti -- pengungkitan dan penanaman
kompetensi inti di seluruh jajaran perusahaan melalui pendekatan
berbasis tim
 Proteksi kompetensi inti -- perlindungan kompetensi inti dari erosi
dengan menghindari “bad business”

F. Rerangka Analisis Kekuatan dan Kelemahan Penilaian Sumberdaya


dan Kapabilitas

1. Empat pertanyaan penting:


 Pertanyaan nilai

Apakah berbagai sumberdaya dan kapabilitas perusahaan


memungkinkan perusahaan untuk menghadapi kesempatan dan
ancaman lingkungan?

 Pertanyaan kelangkaan

Apakah para pesaing juga mempunyai berbagai sumberdaya


dan kapabilitas yang bernilai tersebut?

 Pertanyaan kemudahan diimitasi

Apakah perusahaan yang tidak/belum mempunyai sumberdaya


atau kapabilitas menghadapi cost disadvantage untuk
memperolehnya?

 Pertanyaan organisasi

Apakah organisasi memungkinkan untuk mengeksploitasi


potensial persaingan sumberdaya dan kapabilitas secara
penuh?

21
2. Kompetensi atau Kapabilitas Adalah Basis Keunggulan
Kompetitif

Paradigma lama:posisi struktural mengarahkan pada sukses


kompetitif

 Besaran (size)
 Teknologi
 Pengaruh pengalaman
 Biaya modal
 Factor costs

Pencapaian pangsa pasar melalui economics

G. Beberapa Bentuk Perusahaan


• Koperasi
• Usaha Perseorangan
• Firma (Fa)
• Perseroan Komanditer (CV)
• Perseroan Terbatas (PT)
1. Koperasi
Bentuk kepemilikan bisnis koperasi tidaklah merupakan
usaha perorangan, tetapi dilakukan bersama-sama orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian koperasi
menjadi alat bagi banyak orang yang ingin meningkatkan
kesejahteraannya dengan bekerjasama, karena mereka
menyadari bahwa bila mereka bekerja sendiri-sendiri,
kesejahteraan tersebut tidak kunjung terwujud.

22
Jenis-jenis Koperasi menurut UU No. 25 Perkoperasian
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan
menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan
koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula
dikelompokkanberdasarkan sektor usahanya.
 Koperasi Simpan Pinjam
 Koperasi Konsumen
 Koperasi Produsen
 Koperasi Pemasaran
 Koperasi Jasa

2. Usaha perseorangan
 Karakteristik usaha perseorangan :
 Bentuk yang banyak dipakai di Indonesia
 Untuk kegiatan usaha kecil/permulaan usaha
 Dimiliki oleh seseorang
 Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap resiko dan
kegiatan perusahaan
 Volume penjualan relatif kecil
 Cukup diperlukan ijin dari pemda untuk pendiriannya
(bahkan kadang tidak memiliki ijin usaha).
 Tidak ada pemisahan secara hukum antara perusahaan
dengan kepentingan pribadi.

3. Firma
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan
usaha antara dua orang/ lebih dengan nama bersama dimana
tanggung jawab masing-masing anggota (firman) tidak
terbatas, laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan jika
rugi semuanya ikut menanggung.

23
Karakteristik firma yang lain :
 Masing-masing anggota dengan harta benda pribadinya
bertanggung jawab atas utang perusahaan.
 Sulit menarik modal kembali

4. Perseroan Komanditer (CV) = Comanditaire


Vennotschap
CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk
berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia
memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab
penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang
yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin
perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan
yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

Keanggotaan dalam CV
Dalam CV terdapat anggota/sekutu/partner yaitu:
 Sekutu pimpinan (General Partner)
 Anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus
 Modal yang disetorkan lebih besar dari anggota lain
 Bertanggung jawab tidak terbatas terhadap utang-utang
perusahaan.

5. Perseroan Terbatas (PT)


Yaitu suatu kumpulan yang terdiri atas para
pemegang saham (persero/ shareholder) yang mempunyai
tanggung jawab terbesar terhadap utang-utang perusahaan
sebesar modal yang mereka setorkan, serta diberi hak dan
diakui oleh hukum untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

24
Ciri-ciri PT yaitu:

 Merupakan suatu usaha skala besar


 Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi
pemegang saham
 Akumulasi modal besar
 Pendirian dengan akte notaris badan hukum
 Dewan direksi dipilih oleh pemegang saham
 Pimpinan (eksekutif perusahaan) dipilih oleh dewan
direksi

Hak-hak pemegang saham:


 Menentukan menajemen yang tidak memihak
 Mengumumkan pembagian laba melalui dewan
direksi
 Menyetujui tambahan saham, sebelum saham dijual
 Meneliti jalannya perusahaan
 Penentuan modal dasarnya
 Memilih direksi dalam RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham)

Ciri-ciri PT yaitu:

 Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi


pemegang saham
 Akumulasi modal besar
 Pendirian dengan akte notaris badan hukum
 Dewan direksi dipilih oleh pemegang saham
 Pimpinan (eksekutif perusahaan) dipilih oleh dewan
direksi

25
Hak-hak pemegang saham:

 Menentukan menajemen yang tidak memihak


 Mengumumkan pembagian laba melalui dewan
direksi
 Menyetujui tambahan saham, sebelum saham dijual
 Meneliti jalannya perusahaan
 Penentuan modal dasarnya
 Memilih direksi dalam RUPS (Rapat Umum
Pemegang Saham)

H. Hierarki Perencanaan
Perencanaan dapat dilihat pada tiga tingkatan yaitu strategis,
taktis, dan operasional.
a. Rencana Strategis
Rencana yang mencerminkan keputusan mengenai alokasi
sumber daya, prioritas perusahaan, dan tahap-tahap yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis.
b. Rencana Taktis
Rencanan jangka pendek yang berhubungan dengan
penerapan aspek spesifik dari rencana strategis perusahaan.
c. Rencana Operasional
Rencana yang menetapkan target jangka pendek untuk
kinerja harian, mingguan, atau bulanan.

26
I. Target Pemasaran dan Segmentasi Pasar
a. Pasar sasaran adalah kelompok orang-orang yang memiliki
keingingan dan kebutuhan yang serupa.
Target pemasaran jelas membutuhkan segmentasi pasar yaitu
pembagian pasar ke dalam kategori jenis atau segmen pelanggan.
Setelah mereka mengidentifikasi pangsa pasar, perusahaan dapat
menerapkan beragam strategi. Segmentasi merupakan strategi
untuk menganalisis konsumen, bukan produk.

b. Strategi Promosi
Ketika tujuan pemasaran sudah jelas, perusahaan harus
mengembangkan strategi promosi untuk mencapainya. Terdapat
dua jenis strategi promosi :
1. Strategi Tarik (Pull Strategy)
Dirancang untuk pelanggan yang akan meminta
produk langsung dari pengecer.
contoh : suatu iklan pakaian yang ada di media cetak
(majalah) yang menarik minat konsumen sehingga
mendorong mereka untuk membelinya. Selanjutnya
konsumen mencari produk tersebut ke distributor dan
distributor akan membelinya dari produsen.
2. Strategi Dorong (Push Strategy)
Perusahaan memasarkan produknya kepada
penjual grosir dan pengecer untuk memasarkan produk
ke konsumen atau konsumen akhir.
contoh : Perusahaan memberikan motivasi berupa
penghargaan atau reward kepada distributornya agar
mereka melakukan lebih banyak penjualan dan pada
akhirnya akan meningkatkan jumlah pelanggan.

27
Selain menggunakan kedua jenis strategi promosi
tersebut, terdapat beberapa strategi yang dapat
dikembangkan, yaitu
1. Biaya produksi rendah (Low Cost Production)
Ini adalah cara untuk mengefisiensi produksi
yaitu, dengan biaya yang cukup rendah, dapat
menghasilkan produk sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Kualitas yang baik (Better Quality)
Meningkatkan standar mutu produksinya agar
konsumen lebih percaya pada produk yang kita
miliki, seperti ISO dan SNI.
3. Diferensiasi Produk (Product Diferentiation)
Penciptaan produk atau citra produk yang
berbeda dibandingkan produk pesaing dalam rangka
menarik konsumen.
J. Mengidentifikasikan Segmen Pasar
Dalam mengidentifikasi berbagai segmen, terdapat empat hal
penting yaitu :
1. Variabel Geografis
Mengidentifikasi konsumen sesuai dengan tempat
atau wilayah. Unit geografis yang dapat dipertimbangan
dalam mengembangkan strategi segmentasi.
2. Variabel Demografis
Menggambarkan populasi dengan
mengidentifikasi ciri-ciri seperti umur, latar belakang
etnis, status perkawinan, suku, agama, dan kelas sosial.
3. Variabel Psikografis
Variabel psikografis meliputi karakteristik
konsumen, seperti gaya hidup, pendapat, minat, dan
sikap.

28
4. Variabel Perilaku
Merujuk pada cara-cara konsumen menggunakan
produk, manfaat yang mereka harapkan dari produk itu,
alasan mereka membelinya, dan kesetiaan mereka
terhadap produk tersebut.

Selain melakukan segmentasi pasar yang fokus


tujuannya adalah konsumen, perusahaan juga harus
memperhatikan pesaingnya yaitu dengan cara menilai
pesaing, diantaranya adalah
a. Segmentasi berdasarkan jenis perusahaan
Contoh : Perusahaan yang sama-sama melakukan
produksi jenis makanan.
b. Segmentasi berdasarkan kualitas yang dirasakan
Contoh : kualitas antara berbagai jenis produksi kopi
instan yang berbeda satu sama lainnya.

K. Strategi Untuk Bersaing Dalam Industri Yang Berkembang

Perkembangan bisnis yang masih baru berkembang ditandai


dengan pertumbuhan yang cepat. Ketika suatu industri sedang
berkembang akan memberikan peluang yang menarik namun ancaman
pun bisa sama besarnya. Pada fase ini umumnya perusahaan baru mulai
menata aktivitas bisnisnya atau sedang belajar untuk dapat menemukan
cara yang paling efektif dalam proses produksi, pemasaran, distribusi dan
mengenal konsumen.

29
L. Ciri-ciri Industri yang Berkembang
Industri yang berkembang adalah industri yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Pasar masih baru dan belum terbentuk sehingga banyak unsur
ketidakpastian mengenai bagaimana pasar berfungsi, seberapa
cepat pertumbuhan pasar dan seberapa besar akan tumbuh.
b. Teknologi masih sederhana dan belum banyak diketahui orang,
aktivitas proses produksi masih bisa dikembangkan dalam industri
rumahan.
c. Belum ada standar ukuran yang pasti, baik mengenai kualitas,
peralatan, fasilitas dan pelayanan.
d. Penghalang masuk cenderung masih rendah dan setiap pesaing bisa
dengan mudah masuk jika terdapat peluang bagus dalam industri
tersebut.

M. Keadaan Pasar Pada Industri Berkembang

1. Definisi dan analisis pasar


Selama tahap pertumbuhan, pembeli telah berpengalaman dengan
produk dan sudah memiliki pola tanggapan terhadap perkembangan
penjualan.
2. Segmentasi Pasar
Pengidentifikasian kelompok konsumen dengan kebutuhan yang
hampir sama memerlukan peningkatan penentuan sasaran,
sedangkan pengalaman dengan produk, proses dan teknologi
material mengarah pada efisiensi serta peningkatan standardisasi.
3. Struktur Industri dan Persaingan
Menggeneralisasi struktur industri pada pasar yang berkembang
cukup sulit. Ada beberapa bukti yang mengatakan bahwa
perusahaan besar dan mantap biasanya akan memasuki pasar yang
berkembang dibanding pasar yang baru muncul.

30
Strategi yang dapat digunakan untuk bersaing dalam Industri yang
berkembang :
1. Kreatif, mengembangkan strategi diferensiasi, dan raih
peluang menjadi “first mover”
2. Memperbarui terus teknologi untuk meningkatkan kualitas
produk.
3. Memberikan kemudahan bagi konsumen pertama untuk
membangun generasi konsumen pertama.
4. Menggunakan potongan harga untuk menarik generasi
konsumen berikutnya.

N. Strategi Bersaing Dalam Industri Yang Sudah Mapan


Ciri utama industri ini adalah pertumbuhan penjualan dan
pendapatan naik-lambat.
Perusahaan yang berada pada situasi ini harus membangun inisiatif
strategis yang mencakup 3 wilayah atau horizon:
Horizon 1 : inisiatif strategis untuk memperkaya dan memperluas posisi
perusahaan dalam industri
Horizon 2 : inisiatif strategis untuk memperluas sumberdaya dan
kapabilitas dengan memasuki bisnis baru yang potensial
Horizon 3 : inisiatif strategis untuk investasi di bisnis lain.

Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang sudah mapan adalah
1. Membatasi model,bentuk,dan pilihan produk
Pada jenis perusahaan ini, lebih baik berkonsentrasi pada produk
yang telah dikembangkannya, dan telah dipercaya oleh
konsumen, sehingga memiliki generasi konsumen tidak perlu
diragukan lagi. Sehingga untuk menciptakan produksi baru
kurang diminati bagi industri yang telah mapan, tetapi mereka
lebih senderung mengembangkan produk mereka, seperti
meningkatkan standar mutu.

31
2. Fokus pada inovasi rantai nilai
Inovasi rantai nilai ini meliputi penggalian ide, pengembangan
ide dan penyebaran atau penerapan ide. Ide yang dimaksud
disini adalah mengembangkan produk yang telah ada dan
dipercaya konsumen.
3. Fokus pada pengurangan biaya
Pengurangan biaya atau low-cost-production ini bertujuan untuk
efisiensi produksi, yaitu berorientasi pada laba maksimum
dengan biaya pengeluaran yang sedikit.
4. Tingkatan penjualan
Karena sudah dirasa kurang perlu menciptkan produk baru,
maka perusahaan pada indistri semacam ini juga berfokus pada
tingkat penjalannya.
5. Akuisisi biaya rendah(beli aset-aset pesaing)
Untuk mengurangi persaingan yang ada, maka perusahaan pada
industri yang mapan juga bisa menggunakan strategi akuisisi
atau membeli aset-aset pesaing.
6. Ekspansi di pasar internasional
Berkonsntrasi untuk melakukan perluasan wilayah pangsa pasar
hingga ke luar negeri, baik dengan sistem multinasional ataupun
global.
O. Strategi Perusahaan Dalam Industri Yang Stagnan Atau
Menurun
Ciri utama industri jenis ini adalah pertumbuhan penjualan dan
pendapatan telah sampai pada titik optimal dan akan cenderung menurun
apabila tidak dikelola dengan baik.
Strategi yang dapat digunakan dalam industri yang stagnan atau
menurun adalah
1. Melakukan strategi yang fokus pada tercapainya titik
pertumbuhan yang terus optimal

32
2. Menekankan pada strategi diferensiasi,khususnya pada inovasi
produK.”

a. Analisis dan Segmentasi Pasar


Pada tahap ini, pasarnya jelas ditentukan, seperti kebutuhan
dan preferensi pembeli serta struktur persaingan. Pasar tidak meluas
atau menurun secara drastis. Namun , pada akhirnya penrunan dapat
terjadi, kecuali tindakan untuk meningkatkan daur hidup produk
melalui aplikasi inovasi dan pengembangan produk baru dilakukan.
Karena pasar menjadi matang, maka akan terjadi
pengurangan daya tarik bagi perusahaan. Untuk itu lakukanlah
sesuatu untuk mengembangkan strategi alternatif seperti :
1. Melacak lingkungan eksternal untuk peluang baru, yang
konsisten dengan keahlian dan sumber adanya organisasi.
2. Mengidentifikasi ancaman pesaing yang potensial terhadap
teknologi yang ada dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Mengidentifikasi peluang di dalam segmen khusus produk
baru dan yang diperbaiki.

b. Struktur Industri dan Persaingan


Karakteristik industri yang matang terdiri atas persaingan
yang gencar untuk pangsa pasar, penekanan biaya dan pelayanan,
pengurangan arus produk baru, persaingan internasional, penekanan
profit, dan peningkatan kekuatan dalam saluran organisasi yang
menghubungkan pabrik dan pemakai akhir.

c. Strategi Keunggulan Bersaing


Strategi perusahaan yang bersaing dalam pasar yang matang
bersifat menyetabilkan., mengubah, dan memanien (memetik hasil)
bisnis ini ditujukan untuk mencapai pengurangan biaya, penentuan
sasaran selektif, atau diferensiasi produk.

33
P. Bentuk-Bentuk Strategi Internasional
Strategi Bisnis secara umum dapat kita telaah melalui marketing
mix. Konsep marketing mix merupakan salah satu konsep dalam
pemasaran modern pada saat sekarang ini. Dimana konsep tersebut
adalah salah satu kegiatan pemasaran yang sangat menentukan
keberhasilan perusahaan dalam mengejar maksimum profit.
Dalam hal ini Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian
marketing mix adalah empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti
dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan
promosi dan sistem distribusi. Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48)
mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4 P sebagai
berikut :
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
3. Place (Distribusi/tempat)
4. Promotion (Promosi)

Keempat elemen di atas merupakan penentu dalam menganalisa


pasar secara keseluruhan, selanjutnya penulis akan menguraikan keempat
komponen di atas sebagai berikut :
1. Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar
guna mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi
yang dapat memuaskan kebutuhan.
Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-
lain untuk melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan.Untuk
itu setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan
konsumen melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat
menyesuaikan diri dalam menciptakan produk.

34
2. Price (harga)
Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang,
harga bagi produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan
mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen.
Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam
menetapkan harga perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi
pasar.Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan agar harga
yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan.

3. Place (distribusi/tempat)
Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih
berguna bagi kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada
tempat dan saat dimana saja dibutuhkan.
Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni
menyalurkan barang-barang atau jasa.Secara efisien dari produsen ke
konsumen, maka diperlukan adanya kegiatan penyaluran (distribusi)
sebagai mata rantai yang harus dilalui oleh barang-barang dari produsen
ke konsumen pada waktu dan jumlah yang tepat.
Barang yang dihasilkan oleh para produsen biasanya tidak
secara langsung mereka menjualnya kepada konsumen, tetapi biasanya
mereka melalui suatu perantara agar produk yang dihasilkan dapat
dengan mudah sampai ke tangan konsumen.
Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran
distribusi sebagai berikut: Saluran distribusi untuk suatu barang adalah
saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang
tersebut dari produsen sampai ketangan konsumen sebagai pemakai.
Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur yang

35
menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen
seperti: pedagang besar, agen, dan pengecer.

4. Promotion (promosi)
Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu
memberikan informasi dan mempengaruhi serta menarik konsumen
sicara lansung terhadap produk yang dihasilkan.
Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen
dipasaran, serta memperkenalkan barang-barang baru yang
diproduksi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pengembangan
bisnis tidak hanya dilakukan didalam suatu wilayah atau negara saja,
tetapi juga telah meluas menjadi bisnis internasional dan membuat
keadaan semakin kompetitif. Keadaaan demikian menuntut
perusahaan yang menjalankan bisnis internasional memutar otak untuk
menemukan strategi yang menempatkan mereka diposisi yang lebih
depan dibandingkan yang lain. Strategi disini dapat dipahami sebagai
seperangkat rencana yang ditentukan oleh perusahaan tidak lain agar
perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan mereka. Jika kita amati arti
dari strategi ini, maka satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah
adanya tujuan yang jelas, karena tanpa tujuan yang jelas maka tidak
ada arah yang pasti pula kemana rencana-rencana tersebut diarahkan.
Mengingat pentingnya unsur tujuan dalam perumusan strategi, maka
identifikasi tujuan inilah yang menjadi langkah pertama dalam
penetapan strategi.

Q. Bisnis Internasional

Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-


kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini bukan hanya
perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri,
tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang- bidang seperti

36
transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Dalam Bisnis Internasional, terbagi menjadi dua jenis strategi yaitu
Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation) dan perusahaan
Global.
Perusahaan Multinasional adalah perusahaan yang dikendalikan
oleh satu kantor pusat di suatu negara, tetapi kegiatan operasionalnya
dilakukan di banyak negara, baik negara maju maupun negara
berkembang. Tujuan dari perusahaan jenis ini adalah untuk pemasaran
produk. Contoh : Coca cola, Apple Computer, Nokia.
Perusahaan Global adalah jenis perusahaan yang memasarkan
produknya ke luar negeri, tanpa harus membuka perusahaan atau cabang
di luar negeri. Contoh: Perusahaan minuman dalam kemasan PT Sosro.
Tidak jarang tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dituangkan
dalam sebuah mission statement. Pernyataan misi ini akan memberi
karyawan pengertian mengenai tujuan dan arah kinerja mereka
Selanjutnya, perlu dilakukan analisa perihal mengidentifikasi
kemampuan khusus yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang menjadi
nilai tambah dalam bersaing dengan oleh kompetitornya (Wild,
2008:304). Sebelum menjalankan strategi dan mencapai misi yang ada,
perusahaan dituntut pula untuk mengerti nilai-nilai yang ada dalam
perusahaan, berkaitan pula dengan analisa SWOT atau Strength.

Strategi yang akan diambil oleh perusahaan dapat berorientasi pada


dua bentuk pilihan, yaitu strategi multinasional atau strategi global (Wild,
2008:307). Dalam strategi multinasional atau multidomesik, perusahaan
mengupayakan memahami pasar nasional sesuai selera lokal disana, agar
produk yang mereka tawarkan benar-benar diterima dan memuaskan
konsumen.Dengan keadaan yang demikian, maka perusahaan perlu
mengeluarkan biaya ekstra. Tidak demikian dengan strategi global yang
lebih memilih mamasarkan produk mereka dengan cara pemasaran yang

37
sama tanpa membedakan pasar lokal dimana produk tersebut akan
diterima. Strategi ini memang tidak memerlukan banyak pengeluaran
namun sayangnya, tidak dapat memuaskan konsumen secara optimal.
Empat strategi yang dapat ditempuh pada bisnis global yaitu :
1. Strategi Desentralisasi Pengendalian, perusahaan induk
membiarkan anak perusahaannya mengembangkan produk dan
operasi mereka sendiri. Dengan pengaturan ini, sistem informasi
memudahkan desentralisasi pengambilan keputusan, dan terdiri
dari proses dan database yang berdiri sendiri.

2. Strategi Sentralisasi Pengendalian, perusahaan induk


melakukan pengendalian. Dengan pengaturan ini, sebagian besar
kapasitas sistem informasinya berlokasi di perusahaan induk dan
dikirimkan kepada anak perusahaan.
3. Strategi Sentralisasi Keahlian, gabungan dari strategi
sentralisasi pengendalian dan strategi desentralisasi
pengendalian. Strategi ini membutuhkan tim manajemen di
perusahaan induk yang memiliki keahlian dan kemampuan
menembus pasar global. Perusahaan yang menerapkan strategi
bisnis ini menggunakan sistem interorganisasi yang
menghubungkan proses dan database perusahaan induk dengan
anak perusahaan.
4. Strategi Penyebaran Keahlian dan Sentralisasi Pengendalian,
Perusahaan induk dan anak perusahaan bekerja sama
memformulasikan strategi dan kebijakan operasi serta
mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang
tepat. Strategi ini menempatkan tanggungjawab yang besar pada
pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan
database di seluruh dunia.

38
Penetapan strategi terbagi atas tiga level, yaitu level korporat, level
bisnis, dan level departemen). Level korporat menyangkut tiga alternatif
pilihan, yaitu memperbesar dan memperluas aktivitas, mengurangi
aktivitas, atau bentuk stabilitas dimana mempersiapkan pilihan-pilihan
logis ketika terjadi perubahan. Tiga bentuk ini, dalam beberapa keadaan
juga dapat digunakan secara bersama, dalam bentuk kombinasi.Dalam
level bisnis, Wild menyebutkan beberapa strategi yang dapat dipilih oleh
perusahaan internasional dalam upaya memenangkan kompetisi bisnis).
Pertama adalahlow-cost-production yaitu cara perusahaan
menekankan pengeluaran relatif dibandingkan pesaingnya, sehingga
profitpun maksimal. Adapula bentuk diferensiasi yaitu memasukkan
unsur brand dan menawarkan sebuah keunikan dalam komoditi yang
sama, tidak lain sebagai bentuk keunggulan kompetitif Selanjutnya ada
strategi fokus yang berusaha memenuhi kebutuhan pasar pada segmen
tertentu, semisalJohnson & Johnson. Dalam level departemen adalah
memaksimalkan kinerja secara spesifik, baik dalam lingkup primary,
sebagai rangkaian tindakan langsung, semisal mengenai pemasaran, dan
juga dalam lingkup aktivitas pendukung semisal dilakukannya riset dan
pengembangan untuk menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen
Struktur organisasi adalah cara perusahaan membagi aktivitas-
aktivitas menjadi unit-unit yang terpisah dan mengkoordinasikan
aktivitas di antara unit-unit tersebut. Penting dalam struktur organisasi
untuk menentukan apakah pembuatan
keputusannya centralized (terpusat) ataudecentralized (menyebar).
Pembuatan keputusan terpusat membantu untuk mengkoordinasi
operasi anak perusahaan internasional sedangkan yang menyebar akan
berguna untuk menghadapi perubahan cepat lingkungan bisnis nasional.
Masalah koordinasi dan fleksibilitas juga perlu diperhatikan saat sebuah
perusahaan menyusun struktur organisasinya. Sebuah perusahaan
internasional harus memperhatikan koordinasi dari pemilik otoritas
tertinggi hingga karyawan terbawah perusahaan tersebut.

39
PENUTUPAN

Strategi bisnis adalah suatu cara yang digunakan perusahaan untuk menghadapi persaingan
dalam dunia bisnis. dalam strategi bisnis terdapat tiga langkah untuk menentukan tujuan yaitu,
analisis, integrasi, dan implementasi.

Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT yaitu strength, weakness, opportunity, dan
threat. Strategi dalam bisnis juga tidak lepas dari 4P (Marketing Mix) yaitu product, price, place,
promotion. Dalam persaingan bisnis dibutuhkan strategi yang sangat matang, sehingga tidak
akan kalah bersaing dari pembisnis lain. Dan juga dibutuhkan seorang yang berpengalaman
dalam menjalankan strategi bisnis. Oleh karena itu strategi bisnis akan menentukan keberhasilan
dan hidup matinya perusahaan.

Berdasarkan makalah dan materi yang diberikan oleh dosenn pembimbing, penulis dapat
menyimpulkan bahwa strategi binis maupun bahasa sangat penting dalam dunia kerja,karena
dalam menunjang kinerja kerja tersebut.Dan semoga makalah ini dapat menjadikan patokan
dalam menjalankan suatu kergiatan.

40
DAFTAR PUSTAKA

Rangkuman power point materi mata kuliah BUSINESS STRATEGY pada semester 4 mata
kuliah bapak Yarmanto.

41

Anda mungkin juga menyukai