Anda di halaman 1dari 13

INDUSTRI

PARIWISATA
BY REVIANA SHAFIRA DEWI, S.M.PAR
Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah suatu kegiatan atau perjalanan yang
dilakukan untuk tujuan rekreasi liburan, atau bersenang-
senang dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas
tersebut.

Menurut Undang-Undang Pariwisata No. 10 tahun


2009, industri pariwisata adalah kumpulan usaha
pariwisata yang saling terkait dalam rangka
menghasilkan barang dan atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata.

Industri Pariwisata dapat diartikan sebagai


sekumpulan bidang usaha yang menghasilkan
berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
mereka yang melakukanperjalanan wisata
RUANG LINGKUP INDUSTRI PARIWISATA

1. Restoran
Dalam bidang restoran hal yang tidak
boleh luput dari perhatian antara lain
kualitas pelayanan, baik dari segi 2. Penginapan
psikologi pelayananya, jenis menu yang Penginapan yang terdiri dari hotel dengan berbagai
ditawarkan maupun teknik pelayanannya, klasifikasi, motel, losmen, timeshare, dan wisma-
kebersihan, kesehatan dan sanitasi wisma yang merupakan unsur-unsur industri
makanan, lingkungan restoran serta pariwisata yang dapat diakses dalam rangka
terobosan-terobosan baru pengembangan di bidang kepariwisataan.

4. Transportasi
3. Pelayanan perjalanan yang Dapat berupa sarana dan prasarana angkutan
meliputi biro perjalanan, paket wisata baik darat, air, maupun udara seperti
perjalanan, perusahaan incentive travel mobil/bus, pesawat udara, kereta api, kapal pesiar,
dan reception service. dan sepeda.
RUANG LINGKUP INDUSTRI PARIWISATA
5. Pengembangan Daerah Tujuan Wisata.
Dapat berupa penelitian segmentasi pasar
baik secara geografis dan demografis,
kelayakan kawasan wisata, bentuk bangunan
dan detail teknis, serta lembaga keuangan.

6. Fasilitas Rekreasi
Meliputi pengembangan dan pemanfaatan
taman-taman negara, bumi perkemahan,
tempat pertunjukan, teater, dan lain-lain.

7. Atraksi wisata.
Meliputi museum-museum, agrowisata,
hutan lindung, keajaiban alam, kegiatan
seni dan budaya.
SKEMA INDUSTRI PARIWISATA
Skema pariwisata adalah pemetaan terhadap kondisi daerah tujuan wisata yang
meliputi ketersediaan akses jalan menuju kawasan wisata, akomodasi, atraksi wisata
yang menarik dan menyenangkan serta fasilitas penunjang lainnya yang melengkapi
perjalanan wisata. Pemetaan tersebut dikenal dengan skema 5A , yaitu:

1. Accesibility / Aksesibilitas 2. Accomodation/Akomodasi


Kemudahan untuk mencapai lokasi wisata yang Kemudahan mendapatkan tempat
dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dengan menginap yang layak, bersih dan ramah.
mudah dilalui kendaraan. Lokasi wisata yang Tersedianya tempat untuk bermalam dan
layak, aman dan dapat dijangkau wisatawan serta beristirahat dengan nyaman, bersih,
tersedianya fasilitas transportasi dan angkutan aman, dan memenuhi persyaratan higienis
yang dapat menuju daerah wisata tersebut. dan sanitasi yang memadai.
SKEMA INDUSTRI PARIWISATA
Skema pariwisata adalah pemetaan terhadap kondisi daerah tujuan wisata yang
meliputi ketersediaan akses jalan menuju kawasan wisata, akomodasi, atraksi wisata
yang menarik dan menyenangkan serta fasilitas penunjang lainnya yang melengkapi
perjalanan wisata. Pemetaan tersebut dikenal dengan skema 5A , yaitu:

1. Accesibility / Aksesibilitas 2. Accomodation/Akomodasi


Kemudahan untuk mencapai lokasi wisata yang Kemudahan mendapatkan tempat
dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dengan menginap yang layak, bersih dan ramah.
mudah dilalui kendaraan. Lokasi wisata yang Tersedianya tempat untuk bermalam dan
layak, aman dan dapat dijangkau wisatawan serta beristirahat dengan nyaman, bersih,
tersedianya fasilitas transportasi dan angkutan aman, dan memenuhi persyaratan higienis
yang dapat menuju daerah wisata tersebut. dan sanitasi yang memadai.
SKEMA INDUSTRI PARIWISATA

3. Attraction/Atraksi
Adanya kemudahan untuk melihat atraksi
(dikelola pemerintah/masyarakat setempat)
yang layak serta aman, contohnya yang
bersifat berhubungan dengan alam seperti
wisata pantai, gunung, sungai, hutan dan
danau. Atau bisa juga pertunjukan hasil karya 4. Activities/Aktivitas
manusia, seperti monumen, taman, adat Adanya kemudahan dan tersedianya
istiadat, dan museum. sarana untuk melakukan kegiatan yang
menyenangkan dan aman di daerah
wisata, misalnya: mendaki gunung,
menyelam, bermain ski air atau es,
berenang, berjalan santai, menonton
pertunjukan.
SKEMA INDUSTRI PARIWISATA

5. Amenities
Amenities adalah fasilitas menunjang perjalanan wisata.
Fasilitas penunjang yang harus tersedia di daerah tujuan wisata
berupa telepon, tempat penukaran uang, Anjungan Tunai
Mandiri (ATM), toko, restoran, toilet yang memadai, kantor pos,
cenderamata, pasar, internet, HP, telegram, dan lain
sebagainya.
Pengusahaan Obyek dan
Usaha Jasa Pariwisata Daya Tarik Wisata Usaha Sarana Pariwisata
• Jasa Biro Perjalanan • Pengusahaan Obyek dan • Penyediaan Akomodasi
Wisata Daya Tarik Wisata Alam • Penyediaan Makanan dan
• Jasa Agen Perjalanan • Pengusahaan Obyek dan Minuman
Wisata Daya Tarik Wisata • Penyediaan Angkutan Wisata
• Jasa Pramuwisata; Jasa Budaya • Penyediaan Sarana Wisata
Konvensi, Perjalanan • Pengusahaan Obyek dan Tirta
Insentif dan Pameran Daya Tarik Wisata Minat • Penyediaan Kawasan
• Jasa Impresariat Khusus Pariwisata.
• Jasa Konsultan Pariwisata
• Jasa Informasi Pariwisata.
Hambatan seseorang tidak melakukan perjalanan
wisata yaitu :
1. Biaya yang terbatas dan alokasi untuk perjalanan wisata berbenturan
dengan kepentingan lainya
2. Tidak adanya waktu luang bagi orang-orang yang memiliki
pekerjaan, bisnis dan keluarga membatasi waktunya untuk
melakukan perjalanan wisata
3. Kesehatan kurang memungkinkan untuk melakukan perjalanan
wisata
4. Tidak memiliki kepentingan/tujuan/tidak adanya motivasi
5. Takut terjadi sesuatu/tidak merasa amanat atu merasa terancam
TIPOLOGI WISATAWAN
Berdasarkan pola perilaku pilihan destinasi untuk para wisatawan dapat
dikelompokan ke dalam berbagai tipologi wisatawan yaitu :

• Allocentris adalah kelompok wisatawan yang hanya ingin mengujungi


tempat-tempat yang belum diketahui, bersifat petualangan, dan mau
memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat setempat.
• Psycocentris adalah kelompok wisatawan yang hanya ingin
mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah mempunyai fasilitas
dengan standar yang sama dengan yang ada di negaranya.
• Mid-Centris adalah kelompok wisatawan di antara kedua tipologi
perilaku Allocentris dan Psycocentris.
KEPARIWISATAAN SEBAGAI SISTEM

Suatu kesatuan sistem interaksi dengan komponen-komponennya yang menyatu dan


menyeluruh dibentuk secara sinergi yang berkaitan dengan usaha dan aktivitas kepariwisataan.
Berikut adalah uraian rangkaian kegiatan sistemik :
• Seorang wisatawan membutuhkan informasi tentang destinasi yang kan dikunjungi sebelum
mengunjungi destinasi tersebut. Berkaitan dengan promosi dan pemasaran yang akan
berkembang.
• Calon wisatawan membutuhkan agen perjalanan (travel agent) atau paling tidak moda
transportasi yang akan digunakan pada saat akan mengatur perjalanannya.
• Wisatawan membutuhkan fasilias untuk menginap serta makan dan minum pada saat sampai
didestinasi sehingga industri perhotelan dan usaha restoran (food and beverage industries)
berkembang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai