Anda di halaman 1dari 6

1.

Akomodasi
Adalah tempat bagi seseorang untuk tinggal sementara, dapat berupa hotel, losmen,
guest house, pondok, cottage inn, perkemahan, caravan, hostel dan sebagainya.
2. Jasa Boga dan Restoran
Adalah industri yang bergerak dalam bidang penyediaan makanan dan minuman,
yang dikelola secara komersial. Jenis usaha ini dapat dibedakan dalam
manajemennya, yaitu cara pengelolaannya, apakah dikelola secara mandiri maupun
terkait dengan usaha lain.
3. Transportasi dan Jasa Angkutan
Adalah bidang usaha jasa yang bergerak dalam bidang angkutan. Transportasi dapat
dilakukan melalui darat, laut dan udara. Pengelolaan dapat dilakukan oleh swasta
maupun BUMN.
4. Tempat Penukaran Uang (Money Changer)
Tempat penukaran mata uang asing (money changer) kini telah berkembang dengan
pesat, penukaran uang tidak hanya dilakukan di bank, melainkan juga pada
perusahaan-perusahaan money changer yang tersebar di tempat-tempat strategis,
terutama di kota-kota besar.
5. Atraksi Wisata
Atraksi wisata dapat berupa pertunjukan tari, musik, upacara adat atau budaya khas
sesuai dengan budaya setempat. Pertunjukan ini dapat dilaksanakan secara
tradisional maupun modern, melalui atraksi wisata ini banyak hal dapat dilakukan,
salah satunya mengangkat keunggulan budaya lokal.
6. Cenderamata
Adalah oleh-oleh atau kenang-kenangan yang dapat dibawa oleh wisatawan pada
saat kembali ke tempat asalnya. Cenderamata ini biasanya berupa benda-benda
kerajinan tangan yang di bentuk sedemikian rupa sehingga memberikan suatu
keindahan seni dan sifatnya khas untuk tiap daerah.
7. Biro Perjalanan
Adalah suatu badan usaha di mana operasionalnya meliputi pelayanan semua proses
perjalanan dari seseorang, sejak berangkat hingga kembali, sehingga mereka merasa
nyaman selama perjalanan.

3 Keterkaitan 5 Pilar Pengembangan Sebuah Destinasi Pariwisata Terhadap Desa


Wisata Penglipuran
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dilihat bahwa betapa pentingnya 5 pilar tersebut dalam
pengembangan sebuah destinasi pariwisata. Karena jika suatu negara sepakat untuk membangun
pariwisata mereka harus menerima konsekuensi untuk membangun daya tarik wisata “attractions”
khususnya daya tarik wisata yang dibuat oleh manusia, sementara untuk daya tarik alamiah dan
budaya diperlukan penataan dan pengemasan agar lebih menarik. Karena Jarak dan waktu tempuh
menuju destinasi “accesable” juga merupakan faktor penting dalam menarik minat wisatawan untuk
datang ke suatu destinasi wisata maka pemerintah harus membangun jalan raya yang layak bagi
transportasi untuk menunjang kegiatan pariwisata, sementara fasilitas yang dibutuhkan pada
kegiatan pariwisata “amenities” seperti hotel, penginapan, restoran juga harus disiapkan demi
menunjang kenyamanan para wisatawan. Selain itu diperlukan juga hal – hal pendukung kegiatan
wisata tersebut “ancillaries” sebagai contoh jika para wisatawan yang memerlukan jasa tourist
information dapat mengunjungi pusat informasi di counter – counter tertentu juga tersedianya toko –
toko souvenir untuk membebli oleh – oleh pada saat wisatawan akan pulang ke negaranya juga
lemabaga – lembaga pariwisata dan perhotelan. Dari keempat pilar tersebut saling terkait satu sama
lain untuk menunjang kesuksesan pengembangan suatu detsinasi wisata, tetapi masih belum
lengkap tanpa adanya keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan awal, pelaksanaan, dan
pengelolaan pembangunan dan pengembangan pariwisata di suatu destinasi wisata. Karena
masyarakat lokal sendirilah yang akan membangun, memiliki, dan mengelola langsung fasilitas
wisata serta pelayanannya, sehingga dengan demikian masyarakat dapat menerima secara langsung
keuntungan ekonomi, memproteksi nilai – nilai sosial dan budayanya serta menjaga kelestarian dan
keamanan lingkungan sekitarnya.

Pembangunan infrastruktur pariwisata dapat dilakukan secara mandiri ataupun mengundang pihak
swasta nasional bahkan pihak investor asing khususnya untuk pembangunan yang berskala besar
seperti pembangunan Bandara Internasional, dan sebagainya. Perbaikan dan pembangunan
insfrastruktur pariwisata tersebut juga akan dinikmati oleh penduduk lokal dalam menjalankan
aktifitas bisnisnya, dalam konteks ini masyarakat lokal akan mendapatkan pengaruh positif dari
pembangunan pariwisata di daerahnya.

Potensi pengembangan Desa Wisata dapat dikaji melalui keterkaitan pendekatan factor Demand
(pengunjung) dan Supply (4A dan 1C) yaitu attraction, accessibilty, amenity, ancillary, dan
community involvement.
2. 3. 1 Hubungan Demand dengan Attraction
Tourist attraction sangat mempengaruhi demand atau jumlah wisatawan yang berkunjung ke suatu
destinasi pariwisata. Semakin bagus tourist attractionnya, semakin banyak demand yang akan
mengunjunginya sehingga tourist attraction itu akan semakin berkembang. Tourist attraction ada
yang bersifat natural dan ada pula yang bersifat kultural. Hal ini sangat menarik perhatian
wisatawan, semakin khas dan menarik sebuah tourist attraction akan semakin banyak pula
wisatawan yang ingin melihat atau mengunjunginya. Seiring dengan permintaan demand, maka
berkembanglah tourist attraction buatan manusia, misalnya taman bermain, dan sebagainya. Dari
penjelasan tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa demand sangat mempengaruhi tourist
attraction, begitu juga sebaliknya

1) Attraction

1. Attraction(atraksi) merujuk pada sesuatu yang menjadi daya tarik sebuah


tempat yang membuat orang ingin berkunjung ke tempat tersebut. Secara
umum, atraksi dapat dibedakan ke dalam tiga jenis. Pertama, atraksi buatan
alam, contoh: pantai, gunung, sungai, gurun, dan air terjun. Kedua, atraksi
buatan manusia, contoh: taman, museum, event, dan pameran. Ketiga,
atraksi hibrid yang merupakan campuran antara atraksi alam dan buatan
manusia, contoh: di lokasi pantai, dibangun tempat bermain, pedestrian,
taman, dan jogging track. Swiss itu tidak memiliki sumber alam yang
melimpah seperti Indonesia
2. . Attraction
P atraksi yang dikelola oleh pemerintah atau oleh masyarakat setempat yang layak serta
aman untuk dilakukan oleh para wisatawan, misal: yang bersifat natural atau berhubungan
dengan alam seperti wisata pantai, gunung, sungai, hutan dan danau.

1. Accommodation
Accommodation adalah kemudahan mendapatkan tempat menginap yang layak, bersih dan
ramah. Tersedianya tempat untuk bermalam dan beristirahat yang layak, bersih, aman, dan
memenuhi persyaratan sanitasi yang sehat. Berupa hotel resort, hostel, losmen, guest
house, dll.

2. . 2 Hubungan Demand dengan Accessibility


Accessibility merupakan suatu hal vital yang sangat mempengaruhi kunjungan demand. Jika di suatu
daerah tidak tersedia aksesibilitas yang mencukupi, seperti bandar udara, pelabuhan dan jalan raya
maka tidak akan ada demand yang mengunjungi daerah tersebut. Demand pulalah yang
mempengaruhi perkembangan accessibility di suatu daerah. Jika suatu daerah memiliki potensi
pariwisata, maka harus disediakan aksesibilitas yang memadai sehingga daerah tersebut dapat
dikunjungi tourist.

1. Accesibility
Accesibility adalah kemudahan untuk dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dilalui
kendaraan. Lokasi wisata yang layak, aman dan dapat dijangkau wisatawan serta tersedianya
fasilitas transportasi mulai dari prasarana berupa jalan raya yang baik, lapangan udara yang
baik, pelabuhan yang baik, pesawat udara yang baik, kapal laut yang baik serta kendaraan
-kendaraan lainnya yang dapat menuju daerah wisata tersebut.

) Accessibility

Mengunjungi kota-kota di Swiss, rasanya sudah seperti templatebaku, ada bukit/gunung,


sungai, danau, dan kota dengan bangunan-bangunan antik. Hampir setiap kota dikelilingi
bukit dan pegunungan. Hampir di setiap kota itu pun memiliki destinasi yang menarik untuk
dikunjungi. Dan, semua destinasi tersebut begitu mudah untuk diakses: mereka yang
membawa kendaraan bermotor pribadi, mereka yang ingin menggunakan alat transportasi
umum, dan mereka yang ingin bersepeda. Bahkan untuk ke mengunjungi gunung-gunung
dengan ketinggian tertentu, akses dibuka lebar dengan disediakannya kereta gantung.
2. 3. 3 Hubungan Demand dengan Amenities
1. Amenities merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam pariwisata. Amenities ini adalah
fasilitas-fasilitas seperti hotel, transportasi, restaurant, spa, dan yang lainnya. Jika di suatu
daerah tidak terdapat amenities yang mencukupi, maka demand tidak akan betah
berkunjung di tempat tersebut. Amenities ini sangat dipengaruhi oleh permintaan dan
harapan konsumen, contohnya spa. Dewasa ini spa sudah menjadi kebutuhan demand. Oleh
karena itu, hampir semua hotel kini menyediakan fasilitas spa. Fasilitas-fasilitas inilah yang
menyebabkan demand merasa betah dan nyaman berada di suatu destinasi pariwisata. Jika
amenitiesnya tidak berkualitas dan mencukupi, maka demand tidak akan tertarik untuk
mengunjungi daerah tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada demand maka amenities
pun tidak akan berkembang karena tidak ada pemasukan atau keuntungan. Amenities
Amenities adalah fasilitas menunjang perjalanan wisata. Fasilitas penunjang yang harus tersedia di
daerah tujuan wisata berupa telepon, tempat penukaran uang, ATM, toko, restoran, toilet yang
memadai, kantor pos, cinderamata, pasar, internet, HP, telegram, dan lain sebagainya2. 3. 4
Hubungan Demand dengan Ancillaries

1. Activities
Tersedianya sarana untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dan aman di daerah
tujuan wisata tentu merupakan daya tarik bagi wisatawan.
Adanya aktivitas yang layak dilakukan wisatawan dengan aman dan menyenangkan,
misalnya: mendaki gunung, bermain ski air atau es, menyelam, berenang, berjalan santai,
menonton pertunjukan dengan santai sambil menikmati pemandangan dan kesejukan alam.
Activity

nda berkunjung ke Yogyakarta, misalnya, tidak sekedar ingin jalan-jalan di sepanjang Malioboro yang
mungkin sudah pernah Anda kunjungi beberapa kali. Mungkin Anda ingin melakukan hal lain di luar
itu, misalnya ikut mendesain dan membuat perhiasan perak sendiri di Kota Gede, ikut membuat
lukisan di Museum Affandi, ikut mencanting, bukan menaiki becak tapi justeru mengayuh becak,
bukan sekedar makan gudek tapi ikut masak bagaimana membuat gudek yang enak, bukan sekedar
berkunjung ke halaman keraton tapi justeru kerja voluntir mengecat dan membersihkan lingkungan
kerator, bukan menonton arak-arakan seni tapi justeru menjadi peserta arak-arakan. 

Anda mungkin juga menyukai