Anda di halaman 1dari 8

LK KEPARIWISTAAN

1. Pengertian Usaha Jasa Pariwisata.

Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Contohnya bengkel, salon, kursus, hotel, rumah sakit, cafe dan sebagainya. Jasa
sering dipandang sebagai suatu feno mena yang rumit. Kata ‘jasa’ (service) itu sendiri
mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi sampai jasa sebagai suatu
produk. Menurut Bagyono ( 2007 : 25 – 28 ) usaha jasa pariwisata adalah suatu usaha
bisnis yang kegiatan utamanya meliputi menjual jasa – jasa pariwisata kepada
wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Usaha sarana pariwisata adalah penyediaan akomodasi, makanan dan minuman,


angkutan wisata, sarana wisata dan kawasan pariwisata. Termasuk di dalamnya semua
fasilitas atau kelengkapan daerah tujuan wisata yang di perlukan untuk melayani
kebutuhan wisatawan dan menikmati perjalanan wisatanya, serta memberikan
pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang


Kepariwisataan, wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan
wisata. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dengan
bidang tersebut. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata.

Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata


atau menyediakan/mengusahakan objek wisata dan daya tarik wisata, usaha sarana
pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut. Objek dan daya tarik
wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Kawasan wisata adalah
kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi
kebutuhan pariwisata.

Soekadijo (2000) mendefinisikan pariwisata sebagai segala kegiatan dalam


masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Pariwisata memberikan peluang
kepada masyarakat untuk berusaha atau berwirausaha, jenis-jenis usaha yang ada
kaitannya dengan pariwisata tergantung dari kreativitas para pengusaha swasta baik
yang bermodal kecil maupun besar untuk memberikan jasa atau menawarkan produk
yang sekiranya diperlukan oleh wisatawan. Usaha pariwisata secara menyeluruh dapat
dikatakan sebagai industri pariwisata, tetapi tidak diibaratkan sebagai pabrik yang
mengolah barang mentah menjadi barang jadi, serta ada produknya. Industri
pariwisata adalah keseluruhan usaha-usaha yang dapat dinikmati wisatawan semenjak
awal mula proses ketertarikan untuk berwisata, menikmati lokasi daerah tujuan wisata
sampai pada proses akhir wisatawan tersebut pulang menginjakkan kakinya sampai di
rumah, kemudian mengenangnya.

2. Jenis-jenis Usaha Jasa Pariwisata.


1) USAHA DAYA TARIK WISATA : usaha pengelolaan daya tarik wisata alam, daya
tarik wisata budaya, dan/atau daya tarik wisata buatan/binaan manusia.
2) USAHA KAWASAN PARIWISATA : usaha pembangunan dan/atau pengelolaan
kawasan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata sesuai peraturan perundang-
undangan.
3) USAHA JASA TRANSPORTASI PARIWISATA : usaha penyediaan angkutan untuk
kebutuhan dan kegiatan pariwisata, bukan angkutan transportasi reguler/umum.
4) USAHA JASA PERJALANAN WISATA : Biro Perjalanan Wisata adalah usaha
penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan
pariwisata, termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Agen perjalanan wisata
adalah usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan
akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan.
5) USAHA JASA MAKANAN DAN MINUMAN : usaha penyediaan makanan dan
minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan,penyimpanan dan/atau penyajiannya. Restoran adalah usaha penyediaan
makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan, penyimpanan, dan penyajian, di dalam 1 (satu) tempat tetap yang tidak
berpindah-pindah. Rumah makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses penyimpanan dan
penyajian, di dalam 1 (satu) tempat tetap yang tidak berpindah-pindah. Bar/rumah
minum adalah usaha penyediaan minuman beralkohol dan non-alkohol dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan/atau
penyajiannya, di dalam 1 (satu) tempat tetap yang tidak berpindah-pindah.Kafe adalah
penyediaan makanan ringan dan minuman ringan dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan/atau penyajiannya, di dalam
1 (satu) tempat tetap yang tidak berpindah-pindah. Jasa boga adalah usaha penyediaan
makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk
proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian, untuk disajikan di lokasi yang
diinginkan oleh pemesan. Pusat penjualan makanan adalah usaha penyediaan tempat
untuk restoran, rumah makan dan/atau kafe dilengkapi dengan meja dan kursi.
6) USAHA PENYEDIAAN AKOMODASI : usaha penyediaan pelayanan penginapan
untuk wisatawan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Hotel
adalah penyediaan akomodasi secara harian berupa kamar-kamar di dalam 1 (satu)
bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan
hiburan dan/atau fasilitas lainnya. Bumi perkemahan adalah penyediaan akomodasi di
alam terbuka dengan menggunakan tenda. Persinggahan karavan adalah penyediaan
tempat untuk kendaraan yang dilengkapi fasilitas menginap di alam terbuka dapat
dilengkapi dengan kendaraannya. Vila adalah penyediaan akomodasi berupa
keseluruhan bangunan tunggal yang dapat dilengkapi dengan fasilitas, kegiatan
hiburan serta fasilitas lainnya. Pondok wisata adalah penyediaan akomodasi berupa
bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian
untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya.
7) USAHA PENYELENGGARAAN KEGIATAN HIBURAN & REKREASI : usaha
penyelenggaraan kegiatan berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke,
serta kegiatan hiburan dan rekreasi lainnya yang bertujuan untuk pariwisata, tetapi
tidak termasuk di dalamnya wisata tirta dan spa. Gelanggang olahraga adalah usaha
yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk berolahraga dalam rangka rekreasi dan
hiburan. Gelanggang seni adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk
melakukan kegiatan seni atau menonton karya seni dan/atau pertunjukan seni. Arena
permainan adalah usaha yang menyediakan tempat menjual dan fasilitas untuk
bermain dengan ketangkasan. Hiburan malam adalah usaha yang menyediakan tempat
dan fasilitas bersantai dan melantai diiringi musik dan cahaya lampu dengan atau
tanpa pramuria. Panti pijat adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas
pemijatan dengan tenaga pemijat yang terlatih. Taman rekreasi adalah usaha yang
menyediakan tempat dan fasilitas untuk berekreasi dengan bermacam-macam atraksi.
Karaoke adalah usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas menyanyi dengan atau
tanpa pemandu lagu. Jasa impresariat/promotor adalah usaha pengurusan
penyelenggaraan hiburan, berupa mendatangkan, mengirimkan, maupun
mengembalikan artis dan/atau olahragawan Indonesia dan asing, serta melakukan
pertunjukan yang diisi oleh artis dan/atau olahragawan yang bersangkutan.
8) USAHA JASA PENYELENGGARAAN PERTEMUAN,
PERJALANAN INSENTIF, KONFERENSI DAN PAMERAN : pemberian jasa bagi
suatu pertemuan sekelompok orang, penyelenggaraan perjalanan bagi karyawan dan
mitra usaha sebagai imbalan atas prestasinya, serta penyelenggaraan pameran dalam
rangka penyebarluasan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang berskala
nasional, regional, dan internasional.
9) USAHA JASA INFORMASI PARIWISATA : usaha penyediaan data, berita, feature,
foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam
bentuk bahan cetak dan/atau elektronik.
10) USAHA JASA KONSULTAN PARIWISATA : usaha penyediaan saran dan
rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian,
dan pemasaran di bidang kepariwisataan.
11) USAHA JASA PRAMUWISATA : usaha penyediaan dan/atau pengoordinasian
tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan
biro perjalanan wisata.
12) USAHA WISATA TIRTA yang selanjutnya disebut dengan usaha pariwisata adalah
usaha penyelenggaraan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan
prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai,
sungai, danau, dan waduk. Wisata bahari adalah penyelenggaraan wisata dan olahraga
air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara
komersial di perairan laut. Wisata sungai, danau dan waduk adalah penyelenggaraan
wisata dan olah raga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya
yang dikelola secara komersial di perairan sungai, danau dan waduk.
13) USAHA SPA : usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi
terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan
olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap
memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia.

3. Pengertian Daya Tarik Wisata

Didalam dunia kepariwisataan objek dan daya tarik wisata memiliki peran penting
yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi calon wisatawan yang akan berkunjung ke
suatu daerah tujuan wisata wisata.

Wisatawan berkunjunh kesuatu tempat karena tertarik dengan sesuatu yang ada di
tempat tersebut. Setiap tempat yang menarik atau daerah tujuan wisata tentu juga memiliki
kelebihan dan daya tersendiri bagai para wisatawan atau pengunjung. Maka untuk
mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik wisata, dibawah ini adalah beberapa
definisi / pengertian daya tarik wisata menurut beberapa ahli :

a. Menurut Undang-undang Kepariwisataan nomor 10 tahun 2009. Daya tarik wisata


adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau kunjungan wisatawan.

b. A.Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985, menyatakan


bahwa daya tarik wisata atau ” tourist attraction” yaitu segala sesuatu yang
menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah terentu.

c. Menurut Spilanne ( 2002). Daya tarik pariwisata adalah hal-hal yang menarik
perhatian wisatawan yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata.

d. Nyoman S. Pendit dalam bukunya ”Ilmu Pariwisata” tahun 1994, daya tarik wisata
sebagai sesuatu yang menarik bernilai untuk di kunjungi dan di lihat.

Dari beberapa pengertian diatas makan dapat ditarik kesimpulan, Daya tarik wisata
adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tari, keunikan dan nilai yang tinggi, yang
menjadi tujuan wisatawan untuk datang ke suatu daerah tertentu.

4. Macam-macam Objek dan Daya Tarik Wisata

1. Jenis-Jenis Daya Tarik Wisata

Pada uraian diatas telah dijelaskan bahwa objek dan daya tarik wisata merupakan
komponen penting dan sarana utama dalam kepariwisataan. Menurut undang-undang
kepariwisataan nomor 9 tahun 1990 pasal 4 bab III. Jika di kelompokan usaha daya
tarik wisata terdiri dari dua jenis berikut.
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha esa. Objek dan daya tariknya
meliputi ( Keindahan alam, Flora dan Fauna)

2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia. Objek dan daya taiknya meliputi
( Museum, Monumen, peninggalan sejarah, peninggalan Purbakala, Seni, dan
Budaya)

2. Suatu Daya tarik wisata dapat menarik untuk di kunjungi oleh wisatsan harus memenuhi syarat-syarat
untuk pengembangan daerahnya, Menurut Maryani ( 1991:111), syarat-sayart tersebut adalah :

1. What To See
Tempat wisata harus memiliki objek dan atraksi wisata yang khusus dan berbeda dengan yang dimiliki
daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik khsusus dan aktarksi budaya
yang dapat di jadikan “ Entertaiment” bagi wisatawan. What To See meliputi pemandangan alam,
kegiatan seni, dan atraksi wisata.
2. What To Do
Di tempat tersebut selainn banyak yang dapat dilihat dan disaksikan harus menyediakan fasilitas
rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lama di tempat itu.
3. What To Buy
Tempat wisata yang menyediakan fasilitas untuk berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan
tangan yang bisa dijadikan oleh oleh untuk dibawa pulang.
4. What To Arrived
Tempat wisata tersedianya aksesibilitas, bagaimana kita mengunjungi daya tarik tersebut, kendaraan
apa yang bisa melawati akses tersebut ( Sepada Motor, Mobil Probadi, Medium bus atau Bus besar)
dan berapa lama tiba ke tempat destinasi wisata tersebut.
5. What To Stay
Bagaimana wisatawan akan tinggal sementara selama dia berlibur. Tempat wisata menyediakan tempat
untuk beristirahat maupun bermalam seperti hotel atau penginapan; bagaimana klasifikasinya, seperti
apa fasilitas yang disediakanya untuk menginap wisatawan.
6. Things That Satisfy merupakan segala sesuatu yang memuaskan
7. Lures To Travel;menarik atau memikat untuk dikunjungi

Pada umunya daya tarik wisata suatu objek wisata berdasarkan atas :
a. Adanya sunber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.

b. Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.

c. Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka.

d. Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir.

e. Punya daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara
adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa lampau.

Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik wisata bila memiliki sifat :
a. Keunikan, contoh: bakar batu (di Papua) sebuah cara masak tradisional mulai dari upacara memotong
hewan (babi) sampai membakar daging, sayuran dan umbi/talas yang disekam dalam lubang, ditutup
batu lalu dibakar, serta keunikan cara memakan masakan tersebut.
b. Keaslian, alam dan adat yang dilakukan sehari-hari, dalam berpakaian dan kehidupan keluarga dimana
seorang perempuan lebih mengutamakan menggendong babi yang dianggapnya sangat berharga dari
pada menggendong anak sendiri.

c. Kelangkaan, sulit ditemui di daerah/negara lain. Menumbuhkan semangat dan memberikan nilai bagi


wisatawan.

PENGERTIAN DOKUMEN
Dokumen perjalanan di dalam dunia pariwisata sering di sebut dengan travel douments. Dokumen
perjalanan adalah surat keterangan yang digunakan seseorang dalam perjalanan. Didalam surat keterangan,
tercamtum nama, kebangsaan, pekerjaan, jabatan, identitas lain, serta keterangan khusus sehubungan dengan
maksud perjalanan seseorang. Surat keterngan tersebut di keluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang
untuk setipa jenis dokumen perjalanan. Dokumen perjalanan sangat dibutuhkan oleh seseorang yang akan
melakukan perjalanan domestik di Indonesia, minimal harus dilengkapi oleh kartu tanda penduduk ( KTP ) yang
masih berlaku. Akan tetapi jika seseorang akan melakukan perjalanan ke luar negri atau perjalanan Internasional
yang harus melengkapi persyaratakn dokumen perjalanan yang berhubungan dengan lembaga CIQ ( Costum,
Immigration, Quarantine) yaitu lembaga pemerintah yang bertugas mengatur, mengawasi dan mengamankan
lalu lintas keluar masuknya manusia, barang-barang dan mahkluk hidup lainya demi tegaknya keamanan dan
kewibaan suatau negara.

Dokumen perjalanan bukan sekedar surat-surat atau keterangan saja, tetapi juga dapat dipergunakan
untuk memperoleh pelayanan perjalanan dari dan ke atau di tempat diamana sesorang melakukan perjalanan,
dari pengertian diatas maka dokumen perjalanan dapat di bedakan menjadi 2 yaitu valuable dan an-valuable
travel document.

1. Valuable Travel Document.


Yaitu dokumen perjalanan yang mepunyai nilai berharga, untuk mendapatkan jasa pelayanan juga merupakan
surat berharga yang dapat di tukarkan dengan uang, dikatakan mempunyai nilai karene di anggap sebagai suatu
alat pembayaran yang diakui dan dapat ditukarkan dengan uang kepada perusahaan yang mengeluarkanya. Yang
termasuk ke dalam jenis dokumen ini adalah :

a. Ticket
b. Travel voucher
c. Miscellenious Charges Order ( MCO )
2. An-Valuable Travel Document
Yaitu dokumen perjalana yang tidak mempunyai nilai berharga, karena tidak dapat ditukarkan dengan sejumlah
jasa/barang maupun dengan nilai uang sebagaimana”Valuable Travel Document”. An-Valuable Travel
Document merupak sesuatu yang berharga bagi seorang yang melakukan perjalanan karena akan menjadi surat-
surat keterangan dapat memperlancar perjalanan seseorang terutama jika ingin melakukan perjalanan
Internasional. Yang termasuk katagori dokumen ini adalah :

a. Paspor
b. Visa
c. Fiskal
d. Healt certificate
e. Re- entry/exit permit.
JENIS-JENIS DOKUMEN
Wisata sebagi suatu perjalana dari satu tempat ke tempat lain yang juga membutuhkan kelengkapan
dokumen, khusunya jika perjalanan wisata Internasional. Dokumen perjalanan Republik Indonesia merupakan
dokumen negara yang berfungsi sebagai bukti identitas dan sebagai dokumen perjalana untuk melakukan
perjalanan antar negara. Dalam bab ini akan di bahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan travel
document dan prosedur kepungurusnya, antara lain sebagi berikut.

1. Paspor (passport)
Pasport adalah suatu dokumen perjalana resmi yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang untuk warga negaranya yang akan melakukan perjalanan ke luar negri, jaka waktu paspor berbeda-
beda untuk setiap negara. Pada umumnya paspor berlaku secara universal artinya semua negara dapat menerima
bukti dokumen ini sebagai legalitas bagi pemiliknya untuk memasuki suatu negara. Di dalam paspor berisi data
pribadi pemilik/ pemegang paspor, foto pemegang paspor, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, masa berlaku
dan tanda tangan, cap instansi yang mengeluarkan.

1.1 Jenis-jenis sesui dengan fungsi dan kegunaanya, antara lain sebagai berikut.
a. Paspor Biasa ( Normal Passport)
Paspor biasa digunakan oleh orang yang berpegian ke luar negri untuk tujuan pribadi,paspor ini dapat
dipakai untuk melakukan perjalanan wisata kenegara lain, masa berlaku dokumen ini hanya lima tahun
dan dapat diperpanjang lagi, pasport ini di keluarkan oleh Dirjen Imigrasi Departemen Kehakiman,
paspor ini berwana hijau.

b. Paspor Dinas ( Official Passport)


Paspor Dinas diperuntukan bagi pegawai pemerintah yang hendak melakukan perjalanan dinas ke luar
negri. Paspor dinas di keluarkan oleh Departemen Luar Negri, paspor ini berwarna biru.

c. Paspor Diplomatik ( Diplomatic Passport)


Paspor diplomatik di keluarkan oleh Mentri Luar Negri atas nama Presiden Republik Indonesia untuk
pejabat pemerintah termasuk keluarga atau pembantu keluarganya yang menjalankan tugas diplomatik.
Paspor ini berwarna hitam

d. Paspor Untuk Orang Asing ( STATELESS Passport)


Paspor ini diberikan kepada warga negara asing yang tidak memiliki kewarganegaraan dan sudah
tinggal di Indonesia kurang lebih 15 tahun, paspor ini berwana merah

e. Paspor Haji ( Haj Passport)


Paspor haji di keluarkan kepada dan di gunakan khusus untuk pelaksanaan rukun islam yang ke-5 yaitu
ibadah haji. Dokumen ini dikatakan khusu karena baik masa berlaku maupun penggunaanya hanya
khusus untuk beribadah haji. Paspor ini hanya di keluarkan satu kali dan berwana cokelat.

f. Surat Keterangan Laksana Pasport ( SKLP)


Dokumen ini dikeluarkan oleh pemerintah bagi warga negara yang kehilangan paspor saat melakukan
perjalanan di luar negri. Dokumen ini hanya berlaku satu kali.

g. Paspor Keluarga ( Joint Passport)


Paspor yang dikeluarkan dan diberikan kepada satu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-
anaknya yang belum cukup umur dan masih berada di pengawasan orang tua tersebut.

1.2 Persyaratan Memperolah Paspor


Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seseorang untuk memperoleh paspor. Persyaratan
tersebut antara lain:
1. Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah Indonesia, permohonan Paspor
biasa diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada kantor Imigrasi setempat
dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan dokumen kelengkapan (www.imigrasi.go.id)
persyaratan yang terdiri atas :
a. kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan pindah keluar negeri;
b. kartu keluarga;
c. akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;
d. surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia
melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan
f. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa. 
g. Dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada poin 1 huruf c harus dokumen
yang memuat nama, tempat lahir, tanggal lahir dan nama orang tua.
h. Dalam hal dokumen sebagaimana dimaksud pada poin 1 huruf c tidak memuat data sebagaimana
dimaksud pada poin g, permohonan dapat melampirkan surat keterangan dari instansi yang
berwenang.
2. Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili di luar wilayah Indonesia, permohonan Paspor biasa
diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia
dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan: Kartu penduduk negara setempat, bukti,
petunjuk, atau keterangan yang menunjukkan bahwa pemohon bertempat tinggal di negara tersebut;
dan Paspor biasa lama.

SOAL LK

1. Jelaskan dan sebutkan beberapa usaha jasa wisata berdasarkan undang-undang


kepariwistaan selain jasa pemandu wisata?
2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat daya tarik wisatawan?
3. Sebutkan jenis-jenis dokumen dan kegunaanya?
4. Jelaskan pengertian Industri Pariwisata menurut R.S. Damarjati?
5. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk publisitas?

Anda mungkin juga menyukai