Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 8 Pembiayaan Modal Kerja Syariah C.

PEMBIAYAAN KONSUMTIF
(PMKS) merupakan pembiayaan
PEMBIAYAAN BANK SYARIAH jangka pendek yang diberikan untuk Pembiayaan konsumtif ditujukan
memenuhi kebutuhan modal kerja untuk memenuhi kebutuhan individual
UU NO 21 TAHUN 2008 Pembiayaan
usaha berdasar prinsip syariah. Jenis yang tidak tidak ditujukan untuk
adalah penyediaan dana atau tagihan
PMKS antara lain : PMK melakukan usaha. Jenis Pembiayaan
yang dipersamakan dengan itu berupa: Mudharabah, PMK Istishna', PMK Konsumtif : Pembiayaan Konsumen
transaksi bagi hasil dalam bentuk Salam, PMK Murabahah, dan Akad Murabahah, Pembiayaan
mudharabah dan musarakah; transaksi PMKijarah. Analisis Pemberian Konsumen Akad Ijarah, Pembiayaan
sewa-menyewa dalam bentuk ijarah Pembiayaan : Jenis usaha, Skala Konsumen Akad Salam, Pembiayaan
atau sewa beli dalam bentuk ijarah usaha, Tingkat kesulitan usaha yang Konsumen Akad Istisna, Pembiayaan
mutahiya bittamlik; transaksi jual beli dijalankan, Karakteristik transaksi Konsumen Akad Qardh + Ijarah.
dalam bentuk piutang murabahah, dalam sektor usaha yang akan dibiayai.
salam, dan istishna'; transaksi pinjam D. PEMBIAYAAN SINDIKASI
B. PEMBIAYAAN INVESTASI
meminjam dalam bentuk piutang
SYARIAH Pembiayaan Sindikasi adalah
qardh; dan transaksi sewa-menyewa
pembiayaan yang diberikan oleh lebih
jasa dalam bentuk ijarah untuk PIS merupakan penanaman dana
dari satu lembaga keuangan untuk satu
transaksi multijasa berdasarkan dengan maksud mendapatkan
objek pembiayaan tertentu. Bentuk
persetujuan atau kesepakatan antara keuntungan/imbalan/manfaat
Sindikasi: Lead Syndication, Club
Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak dikemudian hari yang mencakup:
Deal, dan Sub Syndication. Lead
lain yang mewajibkan pihak yang Imbalan dari investasi berupa
Syndication adalah Sekelompok bank
dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana keuntungan dalam bentuk finansial,
secara bersama-sama membiayai suatu
untuk mengembalikan dana tersebut Badan usaha bertujuan mencari
proyek dan dipimpin oleh salah satu
setelah jangka waktu tertentu dengan keuntungan, Badan usaha harus
bank yang bertindak sebagai leader.
imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi mampu memperoleh keuntungan agar
Modal masing-masing bank dilebur
hasil. dapat berkembang dan memenuhi
dan Keuntungan dan kerugian
kewajiban. Kategori Investasi :
JENIS PEMBIAYAAN SYARIAH ditanggung berdasarkan porsi modal
Investasi pada masing-masing
masing-masing. Club Deal adalah
A. PEMBIAYAAN MODAL komponen aktiva lancer (Jangka
Sekelompok bank secara bersama
KERJA Pendek) Investasi pada aktiva tetap
membiayai suatu proyek tapi antar
atau proyek (Jangka Panjang) dan
Modal kerja adalah modal lancar yang bank tidak memiliki hubungan
Investasi dalam efek atau surat
digunakan untuk mendukung kerjasama dalam hal penyatuan modal.
berharga. lnvestasi Jangka
operasional perusahaan sehari-hari: Masing-masing bank membiayai
Menengah - Panjang : Pendirian
Modal Kerja Brutto (Gross Working bidang berbeda dalam proyek tersebut,
proyek baru, Rahabilitasi (penggantian
Capital) yaitu Keseleruhan jumlah Keuntungan dan kerugian bergantung
mesin yang mengalami kerusakan),
aktiva lancer ; Modal Kerja Bersih pada bidang yang dibiayai, dan Sifat
Modernisasi (penggantian menyeluruh
(Nett Working Capital) yaitu hubungan antar bank adalah
Kelebihan aktiva lancar terhadap dari peralatan lama ke teknologi yang
koordinasi. Sub Syndication adalah
kewajiban lancar Penggolongan lebih tinggi), Ekspansi (penambahan
Sindikasi yang terjadi antara suatu
Modal Kerja : Modal Kerja Permanen peralatan dengan teknologi sama atau
bank dengan salah satu bank peserta
(Berasal dari Modal Sendiri atau lebih baik), Relokasi proyek.
sindikasi lain dan kerjasama bisnis
Pembiayaan Jangka Panjang dan Penilaian dalam pemberian
yang dilakukan keduannya tidak
Pelunasan berasal dari EBTDA) Modal lnvestasi : Analisis Break Even,
Kerja seasonal (Bersumber dari modal berhubungan dengan peserta sindikasi
Analisis perbandingan penanaman
jangka pendek dan Pelunasan berasal lainnya. Misalkan: Bank A melakukan
modal dalam berbagai alternatif,
dari pendapatan operasional dan sindikasi dengan Bank B dan C,
Analisis Rasio, Analisis Financial
penagihan) dengan porsi Modal 40%:30%:30%.
Viability, Analisis Profitabilitas,
Untuk memenuhi porsi tersebut Bank
Analisis Proyeksi, dan Analisis
A melakukan subsindikasi dengan
Resiko. Jenis Pembiayaan lnvestasi
Bank D. Bentuk Akad Sindikasi :
Syariah : PIS Murabahah (Sifat
Lead Syndication menggunakan Akad
barang telah tersedia, jangka tidak
Musyarakah, sedangkan Club Deal dan
Panjang), PIS IMBT (Sifat barang
Sub Syndication bergantung bidang
telah tersedia, jangka Panjang), PIS
yang dibiayai dan identifikasi tujuan
Salam (Sifat barang WIP, jangka <
pembiayaan: Modal Kerja, Investasi,
6bulan) PIS Istishna (Sifat barang
Konsumtif.
WIP, jangka > 6bulan)
E. PEMBIAYAAN TAKE OVER pada umumnya adalah mengenai posisi hal yang harus diperhatikan
uang kas suatu perusahaan dan dalam mengelola likuiditas,
Bentuk yang digunakan untuk
kemampuannya untuk memenuhi yaitu:
mengambil alih transaksi nonsyariah
kewajiban (membayar utang) yang
yang telah dilakukan. Terhadap: a) Posisi likuiditas
jatuh tempo tepat pada waktunya.
Hutang pokok saja ➔ Hiwalah, Konsep likuiditas ini juga diperluas
harian/mingguan harus dapat
Hutang pokok plus bunga ➔ Qardh. dengan memasukan unsur pinjaman,
dijaga sesuai dengan
b) ketentuan bank sentral.
yaitu kemampuan untuk mendapatkan
F. PEMBIAYAAN LETTER OF c) b) Memelihara alat likuiditas
likuiditas baik tunai maupun non tunai
CREDIT (L/C) secukupnya agar bank selalu
melalui pinjaman dari sumber-sumber
dapat melindungi kebutuhan
Implementasi pembiayaan L/C ekstern perusahaan. Dengan demikian
kas keluar yang tidak terduga
bertujuan memfasilitasi transaksi dapat disimpulkan bahwa manajemen
sebelumnya.
ekspor atau impor nasabah: Impor ➔ likuiditas bank adalah kemampuan
d) Mengoperasikan kelebihan
L/C Impor, Ekspor ➔ L/C Ekspor dari suatu bank untuk membiayai
likuiditas secara efektif agar
peningkatan aset yang sesuai dengan
Letter of Credit (L/C) Impor Syariah bank selalu dapat melindungi
kewajibannya pada saat jatuh tempo.
adalah surat pernyataan akan kebutuhan kas keluar yang
membayar kepada eksportir yang MANJAEMEN LIKUIDITAS tidak terduga sebelumnya.
diterbitan oleh bank untuk kepentingan BANK e) Menentukan besarnya reserve
Importir dengan pemenuhan yang diperlukan dalam primary
Adapun tujuan manajemen likuiditas
persyaratan tertentu sesuai dengan reserve dan secondary reserve.
adalah untuk (Leon dan Ericson,
prinsip syariah. Akad yang digunakan 2007): pertama, menjaga posisi Teori dalam likuiditas :
: Waklah bil Ujrah, Qardh, Murabahah, likuiditas bank agar selalu berada pada
Salam/Istishna, Mudharabah, 1. Commercial loan theory.
posisi yang ditentukan oleh otoritas
Musyarakah, dan, Hawalah. Teori ini beranggapan
moneter yaitu Bank Indonesia. Kedua,
bahwa bank-bank hanya
Letter of Credit (L/C) Ekspor Syariah mengelola alat alat likuid agar selalu
boleh memberikan pinjaman
adalah surat pernyataan akan memenuhi semua kebutuhan arus kas
dengan surat dagang jangka
membayar kepada Eksportir yang termasuk kebutuhan yang tidak
pendek yang dapat dicairkan
diterbitkan oleh Bank untuk diperkirakan, misalnya penarikan yang
dengan sendirinya (self
memfasilitasi perdagangan ekspor tiba-tiba terhadap sejumlah giro atau
liquidating).
dengan pemenuhan persyaratan deposito berjangka yang belum jatuh
2. Shiftability theory.
tertentu sesuai dengan prinsip syariah. tempo. Ketiga, meminimalkan idle
Teori ini beranggapan bahwa
Akad yang digunakan : Wakalah bil fund (dana yang menganggur).
likuiditas sebuah bank
Ujrah, Qardh, Mudharabah, Keempat, menjaga posisi likuiditas dan
tergantung pada kemampuan
Musyarakah, dan al-ba’i. proyeksi arus kas agar selalu dalam
bank untuk memindahkan
posisi aman terutama dalam tingkat
PERTEMUAN 11 (TAMBAHAN aktivanya ke orang lain dengan
bunga berfluktuatif.
MATERI) harga yang dapat diramalkan.
Menurut Sinkey ada lima fungsi 3. Anticipated income theory.
KONSEP LIKUIDITAS : utama manajemen likuiditas bank, Disebut juga teori pendapatan
yaitu (Latumaerisa: 1999): yang diharapkan. Teori ini
Secara umum, pengertian likuditas
berkesimpulan bahwa sama
adalah kemampuan untuk memenuhi 1. Menunjukan dirinya sebagai tempat
sekali benar bagi sebuah bank
kebutuhan dana (cash flow) dengan yang aman untuk menyimpan uang.
untuk memberikan pinjaman-
segera dan dengan biaya yang sesuai, 2. Memungkinkan bank memenuhi
pinjaman jangka panjang dan
dimana fungsi dari likuditas secara komitmen pinjamannya.
pinjaman-pinjaman bukan
umum untuk (Riyanto, 2001): pertama, 3. Untuk menghindari penjualan
untuk dagang.
enjalankan transaksi bisnisnya sehari- aktiva yang tidak menguntungkan
4. Liabilty management theory.
hari. Kedua, mengatasi kebutuhan 4. Untuk menghindarkan diri dari
Teori ini melihat struktur
dana yang mendesak. Ketiga, penyalahgunaan kemudahan atau
aktiva bank mempunyai peran
memuaskan permintaan nasabah akan kesan “negative” dari penguasa
mencolok yang harus
pinjaman dan memberikan fleksibiltas moneter karena meminjam dana
dimainkan dalam menyediakan
dalam meraih kesempatan investasi likuiditas dari bank sentral.
likuiditas untuk bank.
menarik yang menguntungkan. 5. Memperkecil penilaian risiko
ketidakmampuan membayar
Sedangkan menurut kamus besar
kewajiban penarikan dana.
Bahasa Indonesia pengertian likuiditas
Kasmir (2003) menyatakan bahwa perbankan dilakukan melalui dan liabilities. Gap positif
rasio likuiditas merupakan rasio mekanisme kliring dengan terjadi ketika aset lebih besar
untuk mengukur kemampuan bank membebankan rekening giro bank daripada liabilities, sedangkan
dalam memenuhi kewajiban jangka yang bersangkutan pada Bank gap negatif adalah
pendeknya pada saat ditagih. Indonesia (BI). Apabila dalam kebalikannya (Karim, 2010).
Dengan kata lain dapat pelaksanaan saldo bank menjadi
Ciri-Ciri Bank Syariah Memiliki
membayar kembali pencairan kurang dari Giro Wajib Minimum
LIkuiditas Sehat :
dana deposannya pada saat ditagih (GWM), maka bank atau kantor
beserta dapat mencukupi cabangnya dikenakan kewajiban • Memiliki sejumlah alat likuid,
permintaan kredit yang telah membayar. Untuk ketentuan cash asset (uang kas, rekening
diajukan. Manajemen Likuiditas mengenai besarnya mata uang dan pada bank sentral dan bank
bank adalah mengelola bagaimana mekanisme GWM bagi bank umum lainnya) setara dengan
bank dapat memenuhi baik syariah, kini telah ada pengaturan kebutuhan likuiditas yang
kewajiban yang sekarang maupun tersendiri yaitu PBI No. diperkirakan,
kewajiban yang akan datang bila 6/21/PBI/2004 tentang giro wajib • Memiliki likuiditas kurang dari
terjadi penarikan atau pelunasan minimum dalam rupiah dan valuta kebutuhan, tetapi memiliki
asset liability yang sesuai perjanjian asing bagi bank umum yang surat-surat berharga yang
ataupun yang belum diperjanjikan melaksanakan kegiatan usaha bagi segera dapat dialihkan menjadi
(tidak terduga). Pengelolaan yang menjalankan usaha kas, tanpa harus mengalami
likuiditas bank juga merupakan berdasarkan prinsip syariah. Bagi kerugian baik sebelum atau
bagian dari pengelolaan liabilitas bank syariah yang mengalami sesudah jatuh tempo,
(liability management). . Suatu kekurangan dana dapat • Memiliki kemampuan untuk
bank syari’ah dikatakan likuid menerbitkan sertifikat Investasi memperoleh likuiditas dengan
apabila (Muhammad, 2004): Mudharabah Antarbank (IMA). cara menciptakan uang,
a. Dapat memelihara GWM di Karim (2010) menjelaskan misalnya dengan menjual surat
Bank Indonesia sesuai dengan mekanisme manajemen likuiditas berharga dengan repurchase
ketentuan yang berlaku. bank syariah dengan agreement.
b. Dapat memelihara Giro di Bank mengklasifikasikannya dengan tiga • Memenuhi ratio pengukuran
Koresponden. Giro di Bank macam yaitu : likuiditas
Koresponden adalah rekening Instrumen Manajemen
1) Manajemen Likuiditas Sisi
yang dipelihara di Bank
Penghimpunan Dana Likuiditas Bank Syari’ah:
Koresponden yang besarnya
Sebagian besar dana
ditetapkan berdasarkan Saldo • Giro Wajib Minimum (GWM)
masyarakat yang diterima
Minimum. adalah simpanan minimum
bank sifatnya jangka pendek
c. Dapat memelihara sejumlah bank umum dalam giro pada
seperti giro, tabungan dan
kas secukupnya untuk Bank Indonesia yang besarnya
deposito.
memenuhi pengambilan uang ditetapkan olah BI berdasarkan
2) Manajemen Sisi Penyaluran
tunai. persentase tertentu dari Dana
Dana
Pihak Ketiga (DPK).
Dalam pengelolaan dana, bank Sebagian besar dana yang
• Kliring adalah sarana
akan mengalami salah satu dari disalurkan bank kepada
perhitungan utang-piutang
tiga hal di bawah ini : masyarakat sifatnya jangka
antar bank dengan cara saling
menengah panjang. Seperti
1. Posisi seimbang (squere) menyerahkan surat-surat
pembiayaan konsumen,
dimana persedian dana sama berharga dan surat-surat
pembiayaan modal kerja, dan
dengan kebutuhan dana yang dagang guna memperlancar
pembiayaan investasi.
tersedia lalu lintas pembayaran yang
3) Manajemen Gap Likuiditas
2. Posisi lebih (long) dimana terdiri dari pengiriman uang,
Penghimpunan dana
persediaan dana lebih dari inkaso, dan pembukaan letter
merupakan sisi liabilities,
kebutuhan dana yang tersedia. of credit.
sedangkan penyaluran dana
3. Posisi kurang (short) dimana • BLBI Bantuan Likuiditas Bank
merupakan sisi aset dari
persediaan dana kurang dari Indonesia adalah skema
suatu bank. Gap likuiditas
kebutuhan dana. bantuan (pinjaman) yang
adalah selisih antara
diberikan Bank Indonesia
Mekanisme Pengelolaan Likuiditas outstanding east dengan
kepada bank-bank yang
Bank Syariah : Transaksi liabilities, atau secara dinami,
mengalami masalah likuiditas
pembayaran dalam aktivitas selisih antara perubahan aset
pada saat terjadinya krisis • Fasilitas Likuiditas Intrahari tergantung kepada kemampuan
moneter 1998 di Indonesia. Bagi Bank Umum Berdasarkan manajemen mengatur setiap
Prinsip Syariah (FLIS). Untuk instrumen likuiditas bank.
Selain instrumen diatas juga ada
mengatasi kemacetan dalam Contohnya adalah pemilihan
Instrumen yang saat ini tersedia
sistem pembayaran dalam strategi penerapan asset-liabities
untuk melakukan manajemen
implementasi BI-RTGS maka manajemen. Kondisi
likuiditas bank syariah melalui
Bani Indonesia memandang perekonomian, dinamika
pasar uang antarbank syariah,
perlu untuk menyediakan perbankan konvensional dan
antara lain (Karim, 2010), yaitu:
fasilitas pendanaan dalam keberpihakan masyarakat Islam
• Sertifikat Bank Indonesia jangka waktu yang sangat terhadap bank syariah sangat
Syariah (SBIS), adalah surat pendek berdasarkan prinsip mempengaruhi strategi
berharga berdasarkan prinsip syariah selama waktu pengelolaan likuiditas bank syariah.
syariah berjangka waktu operasional.
Manajemen likuiditas di bank
pendek dalam mata uang syariah atau Unit Usaha Syariah
Pada umumnya bank syariah
Rupiah yang diterbitkan oleh merupakan bagian dari asset dan
mengalami dua macam kendala
Bank Indonesia. liability management yang secara
bila dibandingkan dengan bank
• Deposito Antar Bank, Deposito konvensional, yaitu: kurangnya umum bertujuan untuk menjaga
Antarbank, bail dalam akses untuk memperoleh likuiditas suatu Bank Syariah atau
penempatan dananya maupun pendanaan jangka pendek, unit Usaha Syariah agar kegiatan
dalam memenuhi kebutuhan khususnya dari BI sebagai bank operasional tetap berjalan dan
dananya. Deposito Antarbank sentral, dan kurangnya akses ke kepercayaan masyarakat terjaga.
ini menggunakan prinsip pasar uang sehingga bank
Mudharabah. Ruang lingkup dalam pengelolaan
syariah hanya dapat memelihara
• Sertifikat investasi mudharabah likuiditas dalam bentuk kas. Untuk
likuiditas adalah mengoptimalisasi
antar Bank yang selanjutnya penggunaan dana agar tidak terjadi
mengantisipasi masalah tersebut,
disebut SIMA adalah sertifikat idle fund yang besar dan tidak
ada beberapa pilihan yang
yang diterbitkan oleh Bank terjebak dalam kesulitan likuiditas.
kebanyakan dilakuan oleh
Syariah atau UUS yang Untuk itu estimasi kebutuhan dana
pengelola bank-bank syariah yang
digunakan sebagai sarana likuiditas yang diperoleh melalui
bersifat darurat yaitu: menolak
investasi jangka pendek di puas proyeksi arus kas menjadi sangat
mengambil bunga, mengambil uang
dengan akad mudharabah. penting.
dan menggunakannnya untuk
• Fasilitas Simpanan Bank tujuan sosial yang berdasarkan
Indonesia Syariah (FASBIS) fatwa, menginvestasikan dalam
Merupakan fasilitas yang bentuk emas dan atau logam mulia
diberikan Bank Indonesia lainnya secara tunai dengan kontrak
kepada Bank untuk berjangka, dan membiarkan diri
menempatkan dananya di kehilangan kesempatan di pasar
Bank Indonesia dalam rangka uang dan menyimpan dananya di
kegiatan Operasi Pasar Terbuka bank konvensional tanpa menerima
(OPT). bunga sebagai imbangan dari servis
• Fasilitas Pembiayaan Jangka yang diperolehnya.
Pendek Bagi Bank Syariah atau
sering disebut dengan FPJPS SIMPULAN :
merupakan instrumen dari Secara garis besar kondisi likuiditas
Bank Indonesia sebagai The bank dipengaruhi oleh faktor
Lender Of Last Resort bagi eksternal dan internal. Faktor
Bank-bank Syariah yang eksternal adalah faktor yang bisa
mengalami kesulitan likuiditas dikendalikan oleh bank, sedangkan
atau kesulitan pendanaan faktor internal pada umumnya
jangka pendek yang disebabkan adalah yang bisa dikendalikan
oleh tergantungnya arus dana oleh bank. Faktor eksternal antara
masuk yang lebih kecil lain kondisi ekonomi dan moneter,
dibandingkan dengan arus dan Karakteristik deposan, kondisi
keluar (mismatch). pasar uang, peraturan, dll.
Sedangkan faktor internal sangat

Anda mungkin juga menyukai