Anda di halaman 1dari 5

Nama : ASEP SUGIARTO

NIM : B1A200074

Kelas : 4B Manajemen

Tugas : Lembaga Keuangan Syariah

‘’Pos-Pos NERACA PADA BANK SYARIAH’’

N0 AKTIVA Aktiva adalah aset berupa fisik, non-fisik, atau nominal yang termasuk dalam
kekayaan perusahaan.
1. Kas Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan
2. Penempatan Pada Bank Indonesia Giro Bank Indonesia merupakan rekening giro milik bank komersial dalam valuta
asing maupun valuta rupiah di Bank Indonesia. Dengan Giro BI, bank data
membiayai transaksi antara cabang maupun antarbank melalui penyelesaian
kliring, transfer.
3. Penempatan Pada Bank Lain Penempatan pada bank lain adalah penempatan/tagihan atau simpanan milik
bank pada bank lain untuk menunjang kelancaran aktivitas operasional, dalam
rangka memperoleh penghasilan, dan sebagai secondary reserve.
4. Giro Pada Bank Lain Penempatan pada bank lain adalah penempatan dalam bentuk giro, tabungan
dan deposito pada bank syariah lain serta giro dan tabungan pada bank
konvensional. Giro menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998
adalah simpanan/dana pihak ketiga, dimana penarikannya dapat dilakukan setiap
saat.
5. Investasi Pada surat Berharga Investasi adalah aktivitas penanaman modal untuk dapat ditarik di masa depan
dengan nilai yang lebih besar. Singkatnya, melalui investasi, seseorang berharap
nilai dari suatu aset akan meningkat seiring waktu. Aset investasi dapat berwujud
tenaga, waktu, emas, saham, reksadana dan sebagainya
6. Piutang Piutang adalah pihak pemberi hutang atau yang memberikan pinjaman. Selain
a. Murabahah itu, Piutang juga adalah suatu hak pembayaran milik perusahaan terhadap suatu
b. Salam pihak karena telah menerima produk/jasa tapi belum membayarnya dengan
c. Istishna lunas.
a. Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah.
Bank syariah membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian
menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan
ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank
syariah dan nasabah.
b. Piutang Salam merupakan tagihan Bank kepada pemasok yang harus
diselesaikan dalam bentuk penyerahan barang, bukan penerimaan dalam
bentuk uang tunai. Piutang Salam timbul dari penyerahan uang kepada
pemasok senilai barang yang dipesan.
c. Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni') dan penjual
(pembuat/shani').
7. Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih,
yang mana pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
dengan perjanjian pembagian keuntungan.
8. Pembiayaan Musyarakah Akad musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak yang saling memberikan
kontribusi berupa dana untuk membangun sebuah usaha, dengan keuntungan
dan resiko yang akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
9. Pinjaman Qardh Qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban
peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam
jangka waktu tertentu.
10. Penyaluran dana investasi terikat Investasi terikat (executing) adalah dana investasi dimana pemilik dana
memberikan batasan kepada pengelola dana mengenai tempat, cara, dan objek
investasi, serta bank ikut menanggung resiko hasil usaha dari proyek yang
dibiayai. Dalam investasi teerikat-executing bank bertindak sebagai pengelola
dana (mudharib).
11. Penyisihan kerugian Aktiva produktif merupakan aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan. Aktiva
penghapusbukuan aktiva produktif produktif ini adalah penanaman dana bank dalam valuta rupiah maupun valuta
asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank,
penyertaan, termasuk komitmen dan kontingensi pada transaksi rekening
administratif.
12. Persediaan Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan
untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual.
13. Tagihan dan kewajiban akseptasi akseptasi bisa dikatakan sebagai janji untuk membayar oleh pihak tertarik
dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel. Apabila telah
diakseptasi, wesel ini menjadi sama dengan promes (surat sanggup bayar), yang
berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum
tanggal kesepakatan.
14. Ijaroh Ijarah adalah suatu perjanjian yang bertujuan untuk memindahkan manfaat (hak
guna) suatu barang selama periode masa berlaku akad Ijarah, yaitu setelah
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti oleh pergantian kepemilikan atas barang
tersebut.
15. Aktiva istishna dalam penyelesaian Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli/mustashni') dan penjual (pembuat/shani').
16. Penyertaan pada intensitas lain Adalah penanaman dana bank syariah atau lembaga keuangan syariah dalam
bentuk kepemilikan saham pada lembaga keuangan syariah lain untuk tujuan
investasi jangka panjang, baik dalam rangka pendirian maupun ikut serta dalam
operasi lembaga keuangan lain, termasuk penyertaan sementara dalam rangka
restrukrurisasi pembiayaan atau lainnya.
17. Aktiva tetap dan akumulasi Aktiva tetap adalah aktiva suatu perusahaan yang sifatnya tetap atau permanen
penyusutan yang digunakan dalam operasi-operasi penyelenggaraan suatu perusahaan.
Contoh aktiva tetap adalah gedung dan kendaraan. Akumulasi penyusutan atau
depresiasi adalah penyusutan atau penurunan nilai dari suatu aktiva tetap
karena adanya jangka waktu pemakaian tertentu. Contoh dari akumulasi
penyusutan ini terjadi pada peralatan kantor, peralatan tambang atau pabrik,
gedung, kendaraan, dan lain sebagainya.
18. Piutang pendapatan bagi hasil Pendapatan bagi hasil pada perbankan syariah adalah hasil yang diterima oleh
bank dari penyaluran dana (investasi) kedalam bentuk aktiva produktif, yaitu
penempatan dana bank pada pihak lain.
19. Piutang pendapatan ijarah Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas sebuah aset. Dalam hal ini Bank
berlaku sebagai pihak yang menyewakan. Contoh: Bank menyewakan mobil
Panther yang baru dibeli pada tanggal 1 Desember 2007 dengan harga sewa
Rp10.000.000,00/bulan.
20. Aktiva lainnnya Aktiva lain-lain adalah kekayaan perusahaan yang tidak dapat dimasukkan ke
dalam empat kategori di atas. Contoh aktiva adalah uang muka, biaya pra
operasi, biaya emisi saham, mesin yang tidak dipakai. Antara satu perusahaan
dan perusahaan lain tentu memiliki kekayaan yang berbeda-beda.
Kewajiban, investasi tidak terikat Kewajiban adalah hal-hal yang harus dilakukan dan dilaksanakan. Biasanya,
dan ekuitas dengan melaksanakan kewajiban, maka seseorang bisa mendapatkan Hak.
Mudharabah muqayyadah adalah suatu bentuk kerja sama antara dua atau lebih
pihak, dimana shahibul maal (pemilik modal) akan menyerahkan sejumlah modal
kepada mudharib (pengelola) di awal perjanjian.
Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas
(kewajiban) dalam neraca. Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan
entitas bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas.
21. Kewajiban segera Kewajiban segera adalah kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib
segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang
ditetapkan sebelumnya.
22. Bagi hasil yang belum dibagikan Bagi hasil yang belum dibagikan merupakan bagi hasil yang belum dibagikan oleh
bank kepada shahibul maal atas bagian keuntungan hasil usaha bank yang telah
disisihkan dari pengelolaan dana mudharabah.
23. Simpanan Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
a. Giro wadiah berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,
b. Tabungan wadiah sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamaakan itu.
a. Giro Wadiah merupakan produk pendanaan bank syari‟ah berupa
simpanan dari nasabah dalam bentuk rekening giro (Current. Account)
untuk keamanan dan kemudahan berteransaksi.
b. Tabungan wadiah adalah produk simpanan dengan prinsip syariah yang
dapat membantu mengelola finansial sekaligus meraih keuntungan
tanpa riba. Sebab, jenis tabungan ini menerapkan sistem bagi hasil yang
bersifat adil baik bagi nasabah maupun bank.
24. Simpanan dibank lain Simpanan dari bank lain merupakan produk pendanaan bank yang berasal dari
a. Giro wadiah dana pihak kedua. Bank dapat memanfaatkan dana ini untuk ditempatkan pada
b. Tabingan wadiah pos-pos yang menghasilkan pendapatan bagi bank, diantaranya yaitu pada pos
kredit.
a. Giro Wadiah merupakan produk pendanaan bank syari‟ah berupa
simpanan dari nasabah dalam bentuk rekening giro (Current. Account)
untuk keamanan dan kemudahan berteransaksi.
b. Tabungan wadiah adalah produk simpanan dengan prinsip syariah yang
dapat membantu mengelola finansial sekaligus meraih keuntungan
tanpa riba. Sebab, jenis tabungan ini menerapkan sistem bagi hasil yang
bersifat adil baik bagi nasabah maupun bank.
25. Hutang Utang (hutang) atau pinjaman adalah tanggungan wajib yang harus dibayar
a. Hutang salam karena adanya transaksi pembelian suatu barang atau jasa secara kredit, dan
b. Hutang istishna harus dibayar dalam jangka waktu tertentu.
c. Kewajiban lain lain a. Utang Salam merupakan kewajiban Bank yang harus diselesaikan dalam
bentuk penyerahan barang bukan pembayaran dalam bentuk uang tunai
kepada nasabah.
b. Pembiayaan Istishna adalah penyediaan dana dari Bank kepada nasabah
untuk membeli barang sesuai dengan pesanan nasabah yang
menegaskan harga belinya kepada pembeli (nasabah) dan pembeli
(nasabah) membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan
Bank yang disepakati.
c. Kewajiban Lainnya adalah semua kewajiban kepada pihak lain atas
kegiatan utama Bank yang tidak dapat digolongkan ke dalam hutang
salam, hutang istishna dan kewajiban segera.
26. Kewajiban dana investasi terikat Investasi terikat (executing) adalah dana investasi dimana pemilik dana
memberikan batasan kepada pengelola dana mengenai tempat, cara, dan objek
investasi, serta bank ikut menanggung resiko hasil usaha dari proyek yang
dibiayai. Dalam investasi teerikat-executing bank bertindak sebagai pengelola
dana (mudharib).
27. Hutang pajak utang pajak adalah suatu kewajiban pihak wajib pajak, baik itu yang berbentuk
sanksi administrasi, denda, ataupun bunga dan juga kenaikan yang tertulis di
dalam surat ketetapan pajak yang berdasarkan undang-undang perpajakan di
Indonesia.
28. Estimasi kerugian komitmen Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah taksiran kerugian akibat
tidak dipenuhinya komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.
29. Kontijensi pinjaman yang diterima Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian
mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang
baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa di masa yang akan datang.
30. Pinjaman subordinasi Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang berdasarkan suatu perjanjian hanya
Investasi tidak terikat dapat dilunasi apabila Bank telah memenuhi kewajiban tertentu dan dalam hal
terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua kewajiban dan
investasi tidak terikat.
31. Investasi tidak terikat dari bukan Investasi tidak terikat dari bukan bank adalah akad kerjasama antara pemilik
Bank dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah bagi
a. Tabungan mudharabah hasil. Keuntungan dan kerugiaan menurut kesepakatan dimuka.
b. Deposito mudharabah a. Jenis produk simpanan bagi nasabah yang ingin menghindari riba sebab
menerapkan sistem bagi hasil atau nisbah.
b. Dan nasabah yang disimpan dibankdimana pengambilannya berdasarkan
jangka waktu yang telah ditentukan dengan bagi hasil keuntungan sesuai
dengan nisbah atau persentase yang telah disepakati bersama.
32. Investasi tidak terikat dari bank Investasi tidak terikat dari bank adalah akan mudharabah dimana shaibul mall
a. Tabungan mudharabah memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya.
b. Deposito mudharabah a. Jenis produk simpanan bagi nasabah yang ingin menghindari riba sebab
menerapkan sistem bagi hasil atau nisbah.
b. Dan nasabah yang disimpan dibankdimana pengambilannya berdasarkan
jangka waktu yang telah ditentukan dengan bagi hasil keuntungan sesuai
dengan nisbah atau persentase yang telah disepakati bersama.
33. Ekuitas Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas
(kewajiban) dalam neraca. Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan
entitas bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas.
34. Modal disetor Modal disetor adalah modal yang sudah dimasukkan pemegang saham sebagai
pelunasan pembayaran saham yang diambilnya sebagai modal yang ditempatkan
dari modal dasar perusahaan. Mudahnya, modal disetor adalah saham yang telah
dibayar lunas oleh pemegang saham.
35. Tambahan modal disetor Tambahan Modal Disetor (Agio Saham), yaitu selisih lebih setoran modal yang
Saldo labarugi diterima oleh Bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.
Pendapatan (Revenue): Hasil penjualan dari bisnis yang dilakukan. Beban
(Expense): Jumlah pengeluaran yang dilakukan dalam satu periode. Keuntungan
(Profit): Laba bersih yang bisa didapatkan dalam bisnis. Kerugian (Loss):
Berkurangnya pendapatan karena produk tidak laku dsb.
36. Kewajiban, investasi tidak terikat Kewajiban adalah hal-hal yang harus dilakukan dan dilaksanakan. Biasanya,
dan ekuitas dengan melaksanakan kewajiban, maka seseorang bisa mendapatkan Hak.
Mudharabah muqayyadah adalah suatu bentuk kerja sama antara dua atau lebih
pihak, dimana shahibul maal (pemilik modal) akan menyerahkan sejumlah modal
kepada mudharib (pengelola) di awal perjanjian.
Ekuitas adalah hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas
(kewajiban) dalam neraca. Ekuitas juga diartikan sebagai modal atau kekayaan
entitas bisnis, dihitung dengan jumlah aset dikurangi dengan liabilitas.

Anda mungkin juga menyukai