M
Kelompok 2:
Adi Wibowo 012022129
Aulia Nur Fitriani 012022144
Ana Tacya H 012022142
Candy Novia Agustini 012022118
Henry Andri Theodorus 012022169
Puti Lenggo Geni 012022173
• kemudian di cetuskanlah balanced score card, yaitu suatu set perhitungan yang
memberikan manajer pandangan bisnis secara cepat namun komprehensif.
• Balanced score card terdiri dari perhitungan finansial yang memberitahu hasil dari
aksi yang telah dilakukan, dan melengkapi perhitungan finansial dengan perhitungan
operasional terhadap kepuasan pelanggan, proses internal, dan aktivitas perusahaan
terhadap inovasi dan pengembangan.
KAPLAN 1993
• Banyak perusahaan mulai menerapkan BSC. dan banyak
perusahaan mencoba untuk mengimplementasikan program
peningkatan lokal seperti proses reengineering, dan total kualitas.
• BSC dapat memberikan titik fokal dari usaha perusahaan,
mendefinisikan dan mengkomunikasikan proritas untuk manajer,
pegawai, investor, bahkan customer.
• BSC sekarang digunakan sebagai suatu bahasa, sebagai tolak ukur
yang digunakan untuk mengevaluasi proyek dan bisnis baru
KAPLAN 1993
• BSC suatu template yang dapat diterapkan pada bisnis secara
umum atau bisnis yang luas. situasi pasar, strategi produk, dan
lingkungan kompetitive yang berbeda membutuhkan BSC yang
berbeda pula.
o Sasaran strategik yang dirumuskan untuk mencapai visi dan tujuan organisasi melalui
strategi yang telah dipilih perlu ditetapkan ukuran pencapaiannya.
o Ada dua ukuran yang perlu ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian
sasaran strategik, yaitu: ukuran hasil dan ukuran pemacu kinerja.
o Ukuran hasil merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat keberhasilan pencapaian
sasaran strategik, sedangkan ukuran pemacu kinerja merupakan ukuran yang
menyebabkan hasil yang dicapai.
o Skor dalam tabel kriteria keseimbangan adalah skor standar, jika kinerja semua aspek
dalam perusahaan adalah “baik”.
Score Nilai
-1 Kurang
0 Cukup
1 Baik
Perspektif Sasaran strategik Ukuran Hasil Ukuran Pemicu Skor
Kinerja
Perspektif Brand Equity kepuasan berkurangnya jumlah
Pelanggan pelanggan keluhan pelanggan -1 sd 1
Meningkatnya kualitas customer hubungan dengan
Pelayanan retention pelanggan bertambahnya -1 sd 1
Customer pasien
Customer Acqusition baru -1 sd 1
DGR -1 sd 1
ROI 5%
BOR 60 - 85%
BTO 40 – 50
TOI 1–3
GDR 45 permil
Kinerja Perspektif Keuangan
Untuk mengukur perspektif keuangan ini dilakukan dengan menggunakan instrumen
pengukur value for money atau 3E yang dikembangkan oleh Mardiasmo (2002:133- 134)
Kinerja Perspektif Pelanggan
a. Kepuasan Pelanggan
Aspek yang akan digunakan dalam mengukur kinerja kepuasan pelanggan,
diantaranya :
Fasilitas
Kualitas Pelayanan
Ketenangan
Waktu tunggu
Biaya
Nilai yang diberikan dalam kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah:
Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden akan diketahui
pencapaian indeks kepuasan pelanggan, seperti yang dirumuskan oleh Sugiyono
Kinerja Perspektif Internal Bisnis
Dalam hal ini yang menjadi tolak ukur pada R S X tahap operasinya adalah
Kinerja Perspektif Pembelajaran dan PertumbuhanPengukuran
b. Pespektif Keuangan
Rasio ekonomi 103.87%, -1
Rasio efesiensi 138,09% -1
Rasio efektivitas 126,10% 1