ABSTRACT
The purpose of the research in this thesis is to analyze the influence of leadership
style, job satisfaction and motivation on employee performance at XYZ restaurants.
The analytical method used by the author in conducting this research is to use
quantitative research with a population of 83 respondents who are XYZ restaurant
employees. In carrying out the data collection, it was carried out by distributing
questionnaires in which there were several statements. in this study the variables are
divided into several parts including leadership style (X1), job satisfaction (X2) and
motivation (X3) as independent variables, and employee performance (Y) as the
dependent variable. To measure the magnitude of the influence on these variables,
the authors use the method of linear regression and multiple regression analysis.
From the results of the analysis it was found that there were significant and
simultaneous effects on the variables of leadership style, job satisfaction and
motivation on employee performance at XYZ restaurants.
Keywords: Leadership Style, Job Satisfaction, Motivation, Employee Performance,
XYZ Restaurant
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan tabel di atas hal ini berskala kecil apabila usaha tersebut
menunjukan bahwa dari tahun 2008- memiliki hasil penjualan tahunan lebih
2010 mengalami penurunan dramatis, dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta
sedangkan untuk tahun 2011-2012 rupiah) sampai Rp 2.500.000.000 (dua
terjadinya stabilitas pertumbuhan rata- milyar lima ratus juta rupiah).
rata 2% dalam kenaikan jumlah
Restoran XYZ merupakan
restoran yang ada di Indonesia.
sebuah usaha kuliner yang mulai
Menurut UU No.20 Tahun 2008 pasal
beroperasi pada tahun 1993 bergerak
6 ayat 3 suatu usaha restoran atau
pada industri restoran untuk skala kecil
rumah makan dapat dikategorikan
yang berada di kawasan Jakarta Barat begitu customers akan memberikan
tepatnya di Jalan Labu Mangga Besar. referensi kepada konsumen lain.
Restoran XYZ menyediakan menu Manajer dari restoran XYZ seharusnya
makanan mulai dari masakan Chinese mampu memimpin usahanya dan
Food dan Japanese Food. Menu mengelola sumber daya yang dimiliki
makanan yang ditawarkan sangat perusahaan dengan baik, oleh karena
beragam diantaranya yang menjadi itu diperlukan gaya kepemimpinan
unggulan adalah Dimsum Hongkong, yang baik dari leader agar karyawan
Pocai With Garlic, Garlic Frog memiliki rasa loyalitas yang tinggi
Hotplate, Hainam Rice, Salt-chicken terhadap perusahaan. Dalam sebuah
Half, Roasted Pork Spesial, Yamien organisasi, pemimpin sangat
Special, Udon dan masih banyak lagi dibutuhkan untuk mengarahkan
menu yang ditawarkan. Di tengah era anggota-anggotanya dalam
globalisasi restoran pun harus mampu menjalankan organisasi agar mencapai
untuk tetap mempertahankan usahanya tujuan yang diharapkan. Pemimpin
karena banyak sekali pesaing lain. tidak akan mampu mengendalikan para
Untuk mempertahankan konsumen anggota-anggotanya jika ia tidak
tentunya restoran pun harus berinovasi memiliki gaya kepemimpinan yang
dengan menu variasi lainnya ditambah baik. Gaya kepemimpinan merupakan
suasana yang mengikuti tren abad ini, perilaku dari seorang pemimpin yang
dan harus nyaman untuk semua memengaruhi anggota dalam
segmen dari yang muda sampai yang melaksanakan tugas pekerjaan. Pada
sudah berumur di mana strategi umumnya kepemimpinan terdapat dua
tersebut harus mampu diprediksikan jenis gaya kepemimpinan yaitu gaya
oleh pihak restoran. Untuk berorientasi pada tugas merupakan
menghadapi persaingan, restoran XYZ gaya kepemimpinan yang menekankan
perlu memiliki strategi agar selalu perhatian pada tugas yaitu penetapan
memberikan layanan yang terbaik dan menstruktur tugas, sedangkan
kepada siapapun yang membeli gaya berorientasi pada orang
makanan restoran XYZ. Dengan merupakan gaya kepemimpinan yang
menekankan kepada perhatian orang perusahaan dan akan bersungguh-
lain yaitu hubungan antar-pribadi. sungguh di dalam melakukan
Bukan hanya seorang pemimpin, pekerjaannya.
karyawan merupakan kunci
Menurut Gray et al (dalam
keberhasilan dalam pencapaian baik
Winardi, 2011:2) motivasi merupakan
itu visi maupun misi perusahaan.
hasil sejumlah proses yang bersifat
Pemimpin yang memiliki gaya
internal dan eksternal bagi seorang
kepemimpinan yang baik dapat
individu yang menyebabkan timbulnya
memengaruhi kinerja karyawan. Selain
sikap antusiasme dan persistensi dalam
itu kepuasan kerja merupakan sesuatu
hal melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang harus diperhatikan dalam
tertentu. Motivasi memainkan peranan
organisasi karena kepuasan kerja
yang sangat penting dalam upaya
tersebut nantinya dapat meningkatkan
meningkatkan kinerja karyawan
semangat dalam bekerja sehingga
sehingga dapat dimaklumi karena
pekerjaan yang dilaksanakan akan
dorongan tersebut dapat menghasilkan
lebih baik yang nantinya diharapkan
target yang mereka tetapkan. Berarti
setiap karyawan mau bersedia untuk
melalui motivasi tersebut diharapkan
bekerja dalam mencapai produktivitas
karyawan mampu meningkatkan
kerja yang tinggi. Kepuasan kerja
kinerja sehingga target pekerjaan yang
bukanlah berarti seberapa keras atau
ingin dicapai dapat terpenuhi secara
seberapa baik seseorang bekerja
maksimal. Betapa pun baik dan
melainkan seberapa jauh seseorang
sempurnanya suatu perusahaan dan
menyukai pekerjaan tertentu (Hughes
pengawasan dalam tujuan suatu
et al 2012;312). Kepuasan kerja
organisasi, tanpa didukung motivasi
berhubungan dengan perasaan atau
untuk karyawan, maka tujuan yang
sikap seseorang mengenai pekerjaan
telah ditetapkan oleh suatu perusahaan
itu sendiri, jadi ketika seorang
sangat sulit untuk dicapai pada tingkat
karyawan merasa puas dengan
yang optimal. Dengan memiliki
pekerjaannya, maka mereka akan
motivasi dalam bekerja diharapkan
memberikan kinerja yang terbaik bagi
tujuan perusahaan dapat tercapai akan meningkatkan kinerja suatu
dengan baik karena kinerja organisasi. Permasalahan yang sering
menunjukan seberapa jauh rencana dialami pada restoran XYZ adalah
dapat dilaksanakan,dan seberapa jauh karyawan cenderung sering bolos atau
tujuan dapat tercapai. Oleh karena itu, tidak masuk bekerja tanpa keterangan.
dengan adanya gaya kepemimpinan, Berikut ini daftar absensi karyawan
kepuasan kerja, dan motivasi restoran XYZ restoran dari bulan
diharapkan para karyawan memiliki April-Desember 2016.
kinerja yang baik di mana nantinya
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bulan April 2016 sampai Februari
bahwa karyawan yang bolos atau tidak 2017 mengalami fluktuasi, Kinerja
masuk tanpa keterangan dari bulan karyawan yang naik turun membuat
April 2016 sampai Februari 2017 perusahaan mengalami kerugian pada
bersifat konstan, hal ini menunjukan restoran XYZ di tahun 2012 sampai
bahwa mereka yang bolos cenderung 2016 di mana tidak cukup stabil atau
tidak serius dalam bekerja, sedangkan dapat dikatakan mengalami penurunan
karyawan yang sakit dan izin dari setiap tahun. Berikut ini merupakan
tabel yang menggambarkan profit pada restoran XYZ tahun 2012 sampai2016.
Tahun Profit
2012 Rp 1.380.575.800
2013 RP 1.418.255.100
2014 Rp 1.324.295.750
2015 Rp 1.303.967.250
2016 Rp 1.287.441.050
Sumber: Restoran XYZ
Gambar
2. TELAAH LITERATUR
Pengertian Kepemimpinan
Menurut Northouse (2013:5) dan White dalam Mohammed et al
kepemimpinan merupakan suatu 2014). Kemudian berdasarkan
proses dimana seorang individu pendapat French et al (2015:289)
mempengaruhi sekelompok individu kepemimpinan adalah pengaruh
untuk mencapai tujuan bersama. interpersonal dari seorang pempimpin
Sementara itu kepemimpinan berkaitan bagi seorang individu atau kelompok
erat dengan pola perilaku yang terlibat untuk melakukan apa yang pemimpin
dalam oleh pemimpin ketika lakukan dalam pencapaian tujuan.
berhadapan dengan karyawan (Lippit
Pengertian Motivasi
Menurut Robbin dan Coulter (dalam yang dikondisikan melalui upaya
Winardi 2011:2) motivasi adalah untuk memenuhi kebutuhan individu.
kesediaan dalam melaksanakan upaya Motivasi merupakan kekuatan yang
untuk pencapaian tujuan organisasi mendorong dalam menciptakan
kegairahan bekerja seseorang yang yang bertujuan untuk mencapai tujuan
bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan (Mangkunegara
organisasi (Eskanyua & Mukuru 2014:61).
2013). Motivasi merupakan proses
Teori Motivasi
Menurut Zameer et al (2014) keamanan yaitu kebutuhan
mengatakan bahwa ada beberapa teori akan perlindungan dari
motivasi antara lain: ancaman, bahaya, pertentangan
dan lingkungan hidup.
1.Maslow’s-Hierarchy of Needs
Kebutuhan Sosial
Theory
Kebutuhan sosial yaitu
Abraham Maslow mengemukakan kebutuhan yang mencakup
bahwa hierarki kebutuhan manusia kasih sayang, rasa dimiliki,
adalah sebagai berikut: diterima baik dan persahabatan,
dan kebutuhan untuk mencintai
Kebutuhan Fisiologis
serta dicintai.
Kebutuhan fisiologis yaitu
Kebutuhan Penghargaan
kebutuhan akan berbagai
Kebutuhan akan penghargaan
materi antara lain seperti rasa
yaitu kebutuhan yang
lapar, haus, perlindungan fisik
mencakup reputasi, pengakuan,
dan berbagai kebutuhan yang
status, otonomi, dan harga diri.
bersifat ragawi.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan Keamanan
Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan keamanan bukan
antara lain pengakuan terhadap
hanya kebutuhan terhadap
pemecahan masalah,
keamanan fisik di tempat kerja
keterampilan, dan potensi yang
saja akan tetapi juga keamanan
dimiliki individu (Maslow
dari psikologis di mana
dalam Zameer et al, 2014).
mendapatkan perlakuan yang
manusiawi. Kebutuhan
Eksistensi (existence) yaitu
kelompok ini mempedulikan
2. Herzberg’s Two-Factor Theory
pemberian persyaratan
Herzberg memperkenalkan teori eksistensi materil dasar yang
motivasi hygiene atau yang sering mencakup sebagai kebutuhan
disebut teori dua faktor yang psikologis dan keamanan.
berpendapat bahwa hubungan individu Hubungan (relatedness) yaitu
dengan pekerjaannya merupakan suatu hasrat yang bertujuan
hubungan dasar dan bahwa sikap untuk memelihara hubungan
seseorang terhadap kerja sangat antar pribadi. Hasrat sosial dan
menentukan kesuksesan atau status menuntut terpenuhinya
kegagalan individu. Terdapat dua interaksi dengan orang-orang
faktor di dalam teori ini yaitu faktor lain.
sumber kepuasan dan sumber ketidak- Pertumbuhan (growth) yaitu
puasan. Faktor sumber kepuasan suatu hasrat intrinsik untuk
seperti imbalan, apresiasi, perkembangan pribadi yang
pengendalian dan perbaikan, mencakup komponen intrinsik
sedangkan faktor sumber dan karakteristik yang tercakup
ketidakpuasan seperti kebijakan pada aktualisasi diri (Alderfer
organisasi, supervisi, gaji, kebijakan dalam Zameer et al, 2014).
administratif dan kondisi kerja dapat
4. Achievement Theory
menghilangkan ketidakpuasan.
(Herzberg dalam Zameer et al, 2014). David McClelland menggolongkan
kebutuhan manusia menjadi tiga jenis
3. Alderfer’s Three-Party Hierarchy of
yaitu:
Needs
1.Kebutuhan akan prestasi: dorongan
Clayton Alderfer berargumen bahwa
untuk unggul untuk berprestasi
ada tiga kelompok kebutuhan inti
berdasar seperangkat standar dan
antara lain:
berusaha keras untuk sukses.
2.Kebutuhan akan kekuasaan: 3.Kebutuhan akan afiliasi: hasrat untuk
kebutuhan untuk membuat orang lain hubungan antar-pribadi yang ramah
berperilaku dalam suatu cara yang dan akrab (McClelland dalam Zameer
orang-orang itu (tanpa dipaksa) tidak et al, 2014).
akan berperilaku demikian.
(X1)
Gaya
Kepemimpinan
Kepemimpinan
(X2) (Y)
karyawan
Motivasi Kerja
(X3)
Motivasi
Hipotesis
Ho = Gaya kepemimpinan, kepuasan Ha = Gaya kepemimpinan, kepuasan
kerja dan motivasi tidak kerja dan motivasi mempunyai
mempunyai pengaruh yang pengaruh yang signifikan secara
signifikan secara bersama-sama bersama-sama terhadap kinerja
terhadap kinerja karyawan karyawan restoran XYZ.
restoran XYZ.
4. Hasil Dan Analisis
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 .896a .803 .796 .28514
a. Predictors: (Constant), kepuasan_kerja, motivasi,
gaya_kepemimpinan
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Pada kolom t diketahui thitung untuk besar dari ttabel maka Ho ditolak dan
gaya kepemimpinan sebesar 14,487 di Ha diterima, Pada kolom t diketahui
mana ttabel sebesar 1,66 oleh karena itu thitung untuk kepuasan kerja sebesar
thitung untuk gaya kepemimpinan lebih 2,603 di mana ttabel sebesar 1,66 oleh
karena itu thitung untuk kepuasan kerja Pada kolom sig dapat diketahui angka
lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak sig pada gaya kepemimpinan ,
dan Ha diterima, sedangkan Pada kepuasan kerja, sedangkan pada
kolom t diketahui thitung untuk motivasi motivasi dibawah 0,05 sehingga dapat
sebesar -2,106 di mana ttabel sebesar di katakana Ho ditolak dan Ha
1,66 oleh karena itu thitung untuk diterima. Persamaan regresi :
motivasi lebih besar dari ttabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Y = -0,083 + 1.077 X1+0.152 X2 – 0.166 X3
Dari persamaan regresi tersebut dapat variabel X3 akan memberikan kenaikan
disimpulkan bahwa: skor sebesar – 0.166.
1) Konstanta sebesar -0.083 Dari persamaan model regresi tersebut
menyatakan bahwa jika tidak ada dapat dilihat bahwa nilai koefisien
penurunan nilai dari variabel gaya regresi gaya kepemimpinan lebih besar
kepemimpinan (X1), kepuasan kerja dibandingkan koefisien kepuasan kerja
(X2) dan motivasi (X3), maka nilai maupun motivasi. Hal ini dapat
kinerja karyawan (Y) adalah -0.083. 2) dikatakan bahwa kinerja karyawan
Koefisien regresi sebesar 1.077 lebih banyak dipengaruhi oleh gaya
menyatakan bahwa setiap penambahan kepemimpinan, kemudian variabel
satu nilai pada variabel X1 akan berikutnya kepuasan kerja begitu juga
memberikan kenaikan skor sebesar seterusnya. Model persamaan regresi
1.077, 3) Koefisien regresi sebesar tersebut sekaligus dapat digunakan
0.152 menyatakan bahwa setiap untuk menjelaskan tentang kinerja
penambahan satu nilai pada variabel karyawan berdasarkan gaya
X2 akan memberikan kenaikan skor kepemimpinan, kepuasan kerja dan
sebesar 0.152, 4) Koefisien regresi motivasi.
sebesar – 0.166 menyatakan bahwa
setiap pengurangan satu nilai pada
5. KESIMPULAN
Pengaruh gaya kepemimpinan, hubungan yang positif menunjukan
kepuasan kerja, dan motivasi terhadap semakin baik gaya kepemimpinan,
kinerja karyawan pada restoran XYZ, kepuasan kerja, dan motivasi membuat
dari hasil analisis yang diperoleh kinerja karyawan cenderung
dengan menggunakan analisis regresi meningkat. Perusahaan dan karyawan
linear berganda menunjukan bahwa pada umumnya merupakan satu
ketiga variabel tersebut mempunyai kesatuan yang saling membutuhkan
bentuk pengaruh yang positif. Semua antara satu dengan yang lain,
variabel independen yang diuji baik itu karyawan merupakan sebagai aset
menggunakan Uji-T maupunn Uji-F perusahaan karena tanpa adanya
menyatakan bahwa gaya sumber daya manusia maka
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan perusahaan tidak akan bisa berjalan.
motivasi berpengaruh signifikan Berdasarkan penelitian ini sehingga
terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis
dapat dikatakan bahwa gaya penelitian menyatakan “gaya
kepemimpinan, kepuasan kerja dan kepemimpinan, kepuasan kerja, dan
motivasi yang berlaku pada restoran motivasi berpengaruh secara signifikan
XYZ berjalan baik untuk terhadap kinerja karyawan restoran
meningkatkan kinerja karyawan. Arah XYZ” dapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA