Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN LABA/RUGI

KELOMPOK 1

NITA ARI AYU ( 000404362023 )

ST.FAISYAH PUTERI SALEH ( 000604362023 )

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2023 – 2024
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan
hidaya nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun
dengan harapan dapat bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca yang ingin belajar dan
mengetahui lebih dalam lagi tentang laporan keuangan laba rugi, bagi para pelajar maupun
Masyarakat luass pada umumnya.
Makalah ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. penulis
memperoleh suatu kesadaran yang tinggi untuk membenahi keterbatasan kemampuan yang
dapat meningkatkan wawasan dalam mengikuti suatu perubahan ilmu dan pengetahuan.
Kesadaran inilah yang memberikan motivasi tinggi untuk terus meningkatkan kembali bahwa
menggali ilmu pengetahuan harus dilakukan melalui proses yang terus-menerus berjalan.
Dalam pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis sadar bahwa sebagai penulis
akalah ini jauh dari kata sempurna. Dan kami berharap dalam pembuatan makalah ini dapt
bermanfaat bagi penulis dan bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 16 Maret 2024


Penyusun
Kelompok 1
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Keuangan Laba Rugi


Jenis laporan keuangan pertama yang perlu Anda pahami dan ketahui
fungsinya secara mendalam adalah laporan laba rugi. Jenis laporan keuangan
ini dibuat oleh pelaku bisnis untuk dapat mengetahui pengeluaran dan
pemasukan bisnis secara rinci. Secara garis besar, isi dari laporan meliputi
data-data terkait pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh
perusahaan selama menjalankan bisnis. Dengan adanya jenis laporan
keuangan laba rugi, para pihak stakeholder bisa mengetahui kondisi keuangan
perusahaan dari periode terbaru. Sehingga laporan keuangan dari periode
tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk evaluasi dalam menentukan
langkah serta kebijakan selanjutnya yang tepat untuk pengembangan bisnis
Anda. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap jenis laporan
keuangan, seperti laporan laba rugi dibuat untuk menjelaskan kondisi
keuangan perusahaan secara rinci pada periode tertentu. Atas dasar itu juga,
sebagian besar jenis laporan keuangan dikerjakan atau dipersiapkan pada
akhir bulan maupun akhir tahun.
Laporan laba rugi adalah salah satu dari tiga laporan keuangan
penting yang digunakan untuk melaporkan kinerja
keuangan perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Dua laporan penting
lainnya adalah neraca dan laporan arus kas. Laporan laba rugi berfokus pada
pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian yang dilaporkan oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Juga dikenal sebagai laporan laba dan
rugi (P&L) atau laporan pendapatan dan beban, laporan laba rugi
memberikan wawasan berharga mengenai operasi perusahaan, efisiensi
manajemennya, sektor-sektor yang berkinerja buruk, dan kinerjanya
dibandingkan dengan perusahaan sejenis di industri.

B. Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi


Laporan laba-rugi merupakan salah satu bentuk laporan keuangan
utama yang menyajikan informasi tentang kinerja entitas pada periode
tertentu. Unsur laporan tersebut adalah pendapatan (revenue), biaya
(expenses), dan laba (income). Laporan ini akan tetap dibutuhkan sebagai
laporan keuangan utama yang sangat penting dalam memprediksi aliran kas
dimasa yang akan datang serta untuk menilai kinerja manajemen. Adapun
unsur-unsur laporan laba rugi tersebut adalah sebagai berikut;
1. Definisi Laba (Income)
a) Laba dan Keuntungan (income and profit) mengacu pada
jumlah yang berasal dari revenue atau operating revenue
dikurang kos barang yang terjual, biaya-biaya yang lain, dan
kerugian (menurut Accounting Terminologi Bulletin/ATB
No.2).
b) Laba Bersih (net income) adalah kelebihan (deficit) pendapatan
atas biaya dari suatu periode akuntansi tertentu (menurut APB
Statement 4).
c) Laba Komprehensif (comprehensive income) adalah perubahan
dalam equitas (net asset) dikurangi dengan entitas selama
periode transaksi dan kejadian/keadaan yang bukan berasal dari
sumber pemilik (menurut FASB – SFAC No. 6).
Definisi yang ke-1 dan ke-2 mengacu pada pendekatan revenue expense.
Penekanannya terletak pada pentingnya standar yang mendefinisikan elemen-elemen
laba-rugi serta spesifikasi pengakuan dan pengukurannya. Definisi yang ke 3
mengacu pada pendekatan sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya dan definisi
tersebut menjadi arah yang diambil oleh FASB saat ini dan yang akan datang.
2. Pendapatan (Revenue) dan Keuntungan (Gains)
Bagaimanapun cara-cara suatu entitas mendefinisikan laba
bersih, pemisahan ke dalam komponen pelaporan akan memberikan
gambaran pelaporan yang lebih baik. Komponen tersebut telah di
klarifikasi sebagai pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian.
Terdapat beberapa pandangan terkait dengan pendapatan yang
ditunjukkan melalui definisi sebagai berikut:
a. Pendapatan dihasilkan dari penjualan barang/pemberian jasa dan diukur
dengan kos yang dialokasikan kepada konsumen, klien, atau penyewa atas
barang/jasa yg diberikan kepada mereka (menurut ATB 2).
b. Pendapatan merupakan peningkatan bruto dalam sumber daya
ekonomi/penurunan bruto dalam kewajiban, dan diukur berdasarkan
kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum serta berasal
dari jenis aktivitas yang mengarah pada laba (menurut APB Statement No.4).
c. Pendapatan adalah aliran masuk/peningkatan yang lain atas sumber daya
ekonomi dari sebuah entitas atau pelunasan atas kewajiban selama periode
yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, jasa, atau aktivitas yang
lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas (menurut SFAC No. 6)
Keuntungan didefinisikan sebagai gains, yang bersumber selain dari penjualan
produk, barang dagangan, atau pemberian jasa. Keuntungan akan meningkatkan
ekuitas dari transaksi peripheral atau incidental, kecuali yg merupakan hasil dari
pendapatan dan investasi pemilik.
Perbedaan antara pendapatan dan keuntunga:
1) Berpendapat bahwa hanya pendapatan yang seharusnya dilaporkan dalam income
statement.
2) Berpendapat bahwa sifat keuntungan tidak menggambarkan kejadian yang
berulang-ulang dari kegiatan utama suatu entitas. Sebagai aktivitas yang
menghasilkan laba, keuntungan seharusnya dikeluarkan dari laporan laba-rugi.
Pihak yang berpandangan bahwa keuntungan tidak dimasukkan dalam laporan
laba-rugi berpegangan pada konsep current operating income. Sedangkan pihak yang
mendukung keuntungan dimasukkan dalam laba-rugi berpegangan pada konsep all
inclusive income.
3) Biaya dan Kerugian (Losess)
Dalam pengukuran laba periodik, semua biaya memiliki kedudukan yang
sama terhadap pendapatan dan ditandingkan dengan dasar penandingan yang
memuaskan yaitu kelayakan ekonomik bukan kriteria fisik. Dari gambaran tersebut,
biaya dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Biaya dalam arti luas adalah semua cost yang dibiayakan yang dapat dikurangkan
pada revenue (menurut ATB No. 4).
b. Biaya adalah penurunan bruto asset/peningkatan bruto dalam liabilities yang
diakui dan diukur sesuai PABU yang merupakan hasil aktivitas yang berorientasi
pada laba. (menurut APB Statement No. 4).
c. Biaya adalah arus keluar/penggunaan lain dari harta/terjadinya kewajiban selama
satu periode dari penyerahan/produksi barang, penyerahan jasa, atau kegiatan lain
yang merupakan operasi utama suatu entitas bisnis. (menurut FASB dalam SFAC
No. 6).
Berbeda halnya dengan kerugian. Dalam laporan laba-rugi, kerugian
ditempatkan pada urutan setelah laba operasi. Pendapatan tersebut menunjukkan
bahwa kerugian tidak memiliki hubungan dengan pendapatan dimana kerugian
tersebut terjadi. Kerugian merupakan pengurangan asset bersih, tetapi posisinya
tidak seperti biaya/transaksi capital. (menurut APB statement No. 4 dan FSAC
No. 6). APB statement No. 4 Mengklasifikasikan kos/biaya dalam 3 kategori
sebagai berikut:
1) Kos yang secara langsung berhubungan dengan pendapatan dalam suatu periode.
2) Kos yang berhubungan secara tidak langsung dengan pendapatan dalam suatu
periode.Kos yang secara praktek tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan periode
mana pun.
POIN PENTING

 Laporan laba rugi adalah salah satu dari tiga laporan keuangan utama, bersama
dengan neraca dan laporan arus kas, yang melaporkan kinerja keuangan perusahaan
selama periode akuntansi tertentu.
 Laporan laba rugi berfokus pada pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian suatu
perusahaan selama periode tertentu.
 Laporan laba rugi memberikan wawasan berharga mengenai operasi perusahaan,
efisiensi manajemennya, sektor-sektor yang berkinerja buruk, dan kinerjanya
dibandingkan dengan perusahaan sejenis di industri.

Anda mungkin juga menyukai