Anda di halaman 1dari 17

JENIS-JENIS

BADAN USAHA

ASH SHADIQ EGIM, SE.,MM


Bentuk Badan Usaha di Indonesia
• 1. Koperasi
• 2. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
– a. Perjan (Perusahaan Jawatan)
– b. Persero (Perusahaan Perseroan)
– c. Perum (Perusahaan Umum)
• 3. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
– 1. Commanditaire Vennootschap (CV)
– 2. Perusahaan Perseorangan (PO)
– b. Firma (Fa)
– c. Perseroan Terbatas (PT)
• 4. Joint Venture
BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
• Seperti namanya BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak
swasta. BUMS didirikan dengan tujuan mencari keuntungan dalam
mengembangkan usaha. BUMS memiliki dua jenis antara lain, badan usaha swasta
dalam negeri dan badan usaha swasta asing.
• Badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh
masyarakat dalam negeri. Sedangkan badan usaha swasta asing adalah badan
usaha swasta yang modalnya dimiliki oleh masyarakat yang bukan warga negara
Indonesia.
• Pasal 33 UUD 1945 mengatur tentang bidang-bidang yang bisa dikelola oleh swasta
seperti mengelola sumber daya ekonomi yang memiliki sifat tidak vital dan
strategis, atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Berikut adalah
jenis-jenis BUMS yang dapat dibedakan atas beberapa bentuk badan usahanya:
1. Commanditaire Vennootschap (CV)
• CV merupakan bentuk kemitraan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih
dengan beberapa anggota memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas
dan beberapa lainnya yang memiliki tanggung jawab terbatas. CV
memiliki dibagi menjadi dua jenis yakni sekutu aktif (komplementer) dan
sekutu pasif (komanditer).
• Sekutu aktif adalah sekutu yang mengelola suatu perusahaan sekaligus
memiliki hak untuk membuat perjanjian dengan pihak ketiga. Sedangkan
sekutu pasif adalah sekutu yang hanya menyerahkan modal tetapi tidak
ikut campur dalam hal pengelolaan perusahaan. Bisa dikatakan bahwa
sekutu pasif hanya berperan dalam memberikan modal.
• Kelebihan; Modal CV lebih besar dibanding firma,
Kebutuhan modal mudah terpenuhi, Pengelolaan
perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama,
Keputusan diambil bersama, Mampu mencari kredit dari
bank
• Kekurangan ; Terjadinya perselisihan, Keputusan tidak bisa
diambil dengan cepat, Jika salah satu anggota mundur atau
meninggal, perusahaan bubar, Anggota lain akan terseret
ketika ada anggota yang bertindak di luar ketentuan.
Kelebihannya :
Mudah dikelola
Bebas bergerak
Hanya pemilik yang berhak memperoleh keuntungan usah
Rendah pajak
Rahasia perusahaan hanya diketahui pemilik
Biaya organisasi rendah
Keputusan diambil dengan cepat dan Pimpinan lebih termotivasi jika keuntungan yang diperoleh besar.
Sementara Kekurangannya adalah :

Kekurangannya :
Tanggung jawab pimpinan tidak terbatas
Modal terbatas
Tidak terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan
Terbatasnya kecakapan pimpinan
Kerugian ditanggung sendiri.
2. Firma (Fa)
• Firma merupakan persekutuan antara seseorang dengan orang
lainya (atau lebih) untuk menjalankan usaha bersama dengan
tujuan berbagi keuntungan yang didapatkan dari persekutuan
tersebut.
• Dapat disimpulkan bahwa Firma memiliki minimal anggota dua
orang. Anggota tersebut yang akan bertanggung jawab terhadap
perusahaan dan menyerahkan modal sesuai yang tertera pada
akta pendirian firma.
• Apabila bangkrut, semua anggota bertanggung jawab hingga
3. Perusahaan Perseorangan (PO)
• PO merupakan salah satu bentuk bisnis yang dimiliki oleh
satu orang. Umumnya PO memiliki modal kecil, jenis
produk dan jumlah produksinya terbatas, tenaga kerja
sedikit, alat produksi dan teknologinya cukup sederhana.
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha atau
perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh
individu. Sehingga tanggung jawab atas aktivitas dan
risiko perusahaan ditanggung oleh individu tersebut.
• Kelebihan :
• Kebutuhan modal mudah terpenuhi
• Pengelolaan perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama
• Keputusan diambil bersama
• Mampu mencari kredit dari bank
• Kekurangan :
• Terjadinya perselisihan, Pembagian laba dan rugi diatur dalam
perjanjian, Keputusan tidak bisa diambil dengan cepat, Jika salah satu
anggota mundur atau meninggal, perusahaan bubar, Anggota lain akan
terseret ketika ada anggota yang bertindak di luar ketentuan
4. Perseroan Terbatas (PT)
• PT merupakan salah satu jenis usaha yang dilindungi oleh hukum dengan modal yang
terdiri dari saham. Seseorang dapat dikatakan sebagai pemilik PT apabila memiliki
sebagian saham sebesar yang ditanamkannya.
• Menurut Undang-Undang NOmor 40 Tahun 2007 yang mengatur perihal PT, disebutkan
bahwa perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang berbentuk
badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya telah dibagi dalam saham, atau bisa disebut juga
sebagai persekutuan modal.
• Dalam menjalankan PT, pemilik modal saham bisa menjual kepada pihak lain. Hal
tersebut menjelaskan bahwa akan sangat mungkin terjadi kepemilikan perusahaan tanpa
harus membubarkan atau mendirikan kembali. Karena pendirian PT dibentuk
berdasarkan kesepakatan, maka membutuhkan minimal 2 orang untuk membuat PT.
Notaris harus mengetahui perjanjian dalam pembuatan PT dan membuatkan akta untuk
Ciri-ciri Perseroan Terbatas antara lain sebagai berikut:
• Berbadan hukum karena didirikan dengan akta notaris, izin dari menteri
hukum dan HAM, diumumkan dalam berita negara
• Terdiri dari tiga macam modal yaitu modal statute, modal yang
ditempatkan, dan modal yang disetor
• Terdiri tiga macam badan yang menentukan kelangsungan hidup
perusahaan yaitu RUPS, dewan komisaris, dan direksi.
Kelebihannya Tanggung jawab terbatas, Kebutuhan modal mudah dipenuhi,
Terjaminnya kelangsungan hidup usaha, Dipercaya pihak ketiga dalam hal
kredit, Kepemimpinan efisien, Nasib buruh dan karyawan diperhatikan.
Kekurangan Kurangnya perhatian persero terhadap PT, Besarnya biaya
JOINT VENTURE
• Joint venture adalah kerjasama dari beberapa
perusahaan yang berasal dari berbagai negara
kemudian menjadi satu perusahaan untuk mencapai
konsentrasi kekuatan ekonomi. Joint venture harus
memiliki badan hukum PT atau Perseroan Terbatas
dalam bidang Industri. Joint venture dipimpin oleh
Dewan Direktur yang dipilih oleh para pemegang
saham
• Joint venture adalah usaha bisnis yang dilakukan oleh dua entitas
bisnis atau lebih untuk periode waktu tertentu. kerja sama ini
diciptakan untuk memberikan tujuan spesifik dan ditentukan dalam
rencana yang telah disepakati. Sistem ini biasanya berakhir setelah
tujuan-tujuan tersebut terpenuhi kecuali para pihak memutuskan
untuk terus bekerja sama.
• Para pihak yang terlibat dalam sistem ini diatur oleh perjanjian
kontrak yang mereka buat. Perjanjian tersebut menetapkan hal-hal
seperti kewajiban mereka, tingkat di mana mereka akan berbagi
keuntungan atau kerugian, hak dan kewajiban mereka satu sama lain.
• Di Indonesia sendiri sistem joint venture telah diatur regulasinya oleh undang-
undang sebagai berikut :
• UU no 25 tahun 2007 sebagai kegiatan Penanaman Modal Asing.
• UU Nomor 1 Tahun 1967 Pasal 23 tentang Penanaman Modal Asing
• PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham perusahaan penanaman Modal
Asing
• PP Nomor 20 Tahun Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam
rangka penanaman modal asing
• 4. SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi
Penanaman Modal Nomor: 15/SK/1994 tentang ketentuan pelaksanaan pemilikan
saham dalam perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing.
Perbedaan Joint Venture dengan Partnership atau
Kemitraan
• Joint venture mungkin memiliki beberapa kesamaan
dengan partnership, tetapi dua sistem ini tidak sama.
Partnership biasanya adalah entitas bisnis tunggal yang
dibentuk oleh dua orang atau lebih, sedangkan joint
venture adalah penggabungan beberapa entitas bisnis
yang berbeda (masing-masing dapat berbeda jenis badan
hukum) menjadi entitas baru.
Beberapa Contoh Perusahaan
yang Melakukan Joint Venture

Berikut adalah beberapa perusahaan besar yang bergabung dalam sistem joint venture, beberapa
diantaranya adalah perusahaan yang ada di Indonesia.
1. Asus dan Gigabyte
Persaingan bisnis dalam produksi perangkat keras untuk produk komputer, mendorong banyak
perusahaan melakukan inovasi dan melakukan kerjasama dengan perusahaan lainnya. Hal ini juga
dilakukan oleh dua perusahaan teknologi kenamaan asal taiwan yaitu Gigabyte dan ASUS, yang
selama ini berkompetisi ketat pada produksi motherboard, graphics card, dan beberapa komponen
lain.
Kedua perusahaan tersebut ssepakat melakukan kerja sama untuk membuat strategi baru dalam
pembuatan dan pemasaran produk motherboard dan graphics card pada tahun 2007.
2. Sharp dan Sony
SHARP Corporation (SHARP) dan SONY Corporation (SONY) mengumumkan bahwa mereka telah
menandatangani memorandum yang tidak mengikat untuk untuk melakukan sistem kerja sama dalam
memproduksi dan menjual panel dan modul LCD berukuran besar dari pabrik panel LCD SHARP.
Secara hukum kerjasama ini efektif pada 30 September 2008.
Hal yang Harus Diperhatikan
Dalam Sistem Joint Venture

1. Tujuan Khusus
• Para pihak yang terlibat dalam sistem joint venture biasanya telah memiliki tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Mereka umumnya menyatakan tujuan ini dengan jelas dalam persetujuan dan perjanjian yang telah disepakati oleh
mereka.
2. Kesepakatan
• Para pihak dalam sistem joint venture, yaitu para venturer bersama, umumnya melaksanakan perjanjian tertulis di antara
mereka. Perjanjian ini menyatakan perincian seperti kewajiban mereka, rasio pembagian laba / rugi, hak dan kewajiban
mereka, dll.
3. Durasi Tertentu
• Karena semua usaha dakam sistem ini dibuat untuk tujuan tertentu, mereka umumnya berakhir begitu tujuan tersebut
terpenuhi. Namun, para pihak dapat terus bekerja bersama jika mereka sepakat untuk melakukannya.
4. Pembagian Keuntungan
• Para pihak selalu menyepakati rasio di mana mereka akan berbagi keuntungan dan kerugian mereka. Jika tidak ada
kesepakatan untuk efek ini, mereka harus membagi keuntungan secara merata.
5. Struktur Usaha
• Para pihak dapat membuat usaha patungan dengan melakukan kontrol pada salah satu aspek berikut:
• Aktiva,
• Operasi, atau

Anda mungkin juga menyukai