MENGATASI [KEMUNGKINAN] TERJADINYA

KRISIS PANGAN
A.PANGAN DAN KETAHANAN PANGAN

PANGAN :
SEGALA SESUATU YANG BERASAL DARI SUMBER HAYATI PRODUK PERTANIAN,
PERKEBUNAN, KEHUTANAN, PERIKANAN, PETERNAKAN, PERAIRAN DAN AIR, BAIK
YANG DIOLAH MAUPUN TIDAK DIOLAH YANG DIPERUNTUKAN SEBAGAI MAMIN BAGI
MANUSIA TERMASUK BAHAN TAMBAHAN PANGAN, BAHAN BAKU PANGAN, DAN
BAHAN LAINNYA YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES PENYIAPAN, PENGOLAHAN DAN
ATAU PEMBUATAN MAKANAN ATAU MINUMAN.
PANGAN :
SALAH SATU KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PEMENUHANNYA MERUPAKAN HAK ASASI
TIDAK DAPAT DITUNDA
MERUPAKAN PILAR UTAMA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
KETAHANAN PANGAN :
KONDISI TERPENUHINYA PANGAN BAGI NEGARA SAMPAI DENGAN
PERSEORANGAN, YANG TERCERMIN DARI TERSEDIANYA PANGAN YANG
CUKUP, BAIK JUMLAH MAUPUN MUTUNYA, AMAN, BERAGAM, BERGIZI,
MERATA, DAN TERJANGKAU SERTA TIDAK BERTENTANGAN DENGAN
AGAMA, KEYAKINAN DAN BUDAYA MASYARAKAT, UNTUK DAPAT HIDUP
SEHAT, AKTIF DAN PRODUKTIF SECARA BERKELANJUTAN.
 B.PANDEMI COVID-19

 BENCANA NASIONAL NON ALAM

 BERDAMPAK TIDAK HANYA PADA KESEHATAN MASYARAKAT, TETAPI
JUGA PADA KEGIATAN PEREKONOMIAN, PENDIDIKAN, KEAGAMAAN,
POLITIK DAN SOSIAL BUDAYA.
 BADAN PANGAN DAN PERTANIAN DUNIA [FAO] TELAH
MENGINGATKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA KRISIS PANGAN
DUNIA KARENA KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN LOCK DOWN
MENJADIKAN KETERBATASAAN KETERSEDIAAN TENAGA KERJA YANG
BERUJUNG PADA TERGANGGUNYA RANTAI PASOK PANGAN.
.
• PEMERINTAH INDONESIA MELALUI PRESIDEN RI TELAH
MENGINGATKAN PADA PARA MENTERI TERKAIT UNTUK MERESPON
SECARA CEPAT SIGNAL DARI FAO DENGAN MENJAGA
KETERSEDIAAN, DISTRIBUSI, STABILISASI HARGA DAN
KETERJANGKAUAN PANGAN OLEH MASYARAKAT.
• ARAHAN PRESIDEN RI UNTUK MENGANTISIPASI KEMUNGKINAN
TERJADINYA KRISIS PANGAN DIANTARANYA ADALAH DENGAN
MELAKUKAN PERLUASAN AREAL PERTANIAN MELALUI PENCETAKAN
SAWAH BARU PADA LAHAN GAMBUT YANG BERLOKASI DI
KABUPATEN PULANG PISAU DAN KABUPATEN KAPUAS DI PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH.
 C.PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

• PERUBAHAN IKLIM (CLIMATE CHANGE) GLOBAL MURUPAKAN SUATU

PROSES PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA DINAMIK DAN TERUS-
MENERUS SEBAGAI AKIBAT DARI AKTIFITAS MANUSIA (ANTHROPOGENIC
INTERVENTION) YANG MENYEBABKAN MENINGKATNYA LAJU EMISI GAS
RUMAH KACA (GRK).
• DAMPAK DARI PERUBAHAN IKLIM GLOBAL ADALAH MENINGKATNYA
KEJADIAN CUACA EKSTRIM YANG DITANDAI DENGAN NAIKNYA SUHU
UDARA, POLA CURAH HUJAN, DAN NAIKNYA PERMUKAAN AIR LAUT.
• KRISIS PANGAN YANG MELANDA BERBAGAI NEGARA DI BELAHAN BUMI
INI DITANDAI DENGAN ADANYA KETIMPANGAN ANTARA KEBUTUHAN
MANUSIA AKAN PANGAN DENGAN DAYA DUKUNG DAN KETERSEDIAN
BAHAN PANGAN.
• DARI DATA STATISTIK DAPAT DILIHAT BAHWA TERJADI KETIMPANGAN
ANTARA LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK (1,49 PERSEN) DENGAN LAJU
PERUMBUHAN BAHAN PANGAN (0,3 PERSEN) AKAN MEMICU DEFISIT
KEBUTUHAN PANGAN SEKITAR 70 JUTA TON PADA TAHUN 2025 DAN
AKAN SEMAKIN MEMBESAR PADA KONDISI TEKANAN IKLIM AKIBAT
TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL.
• PERUBAHAN IKLIM (CLIMATE CHANGE) GLOBAL MURUPAKAN SUATU PROSES
PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA DINAMIK DAN TERUS-MENERUS SEBAGAI
AKIBAT DARI AKTIFITAS MANUSIA (ANTHROPOGENIC INTERVENTION) YANG
MENYEBABKAN MENINGKATNYA LAJU EMISI GAS RUMAH KACA (GRK).
 TERKAIT DENGAN PENYEDIAAN PANGAN DI INDONESIA, PETANI MEMILIKI
TINGKAT KERENTANAN YANG CUKUP TINGGI.
 SELAIN KARENA KEPEMILIKAN LAHAN YANG SANGAT KECIL (PEASANT)
SERTA LEMAHNYA AKSES TERHADAP BERBAGAI INPUT PERTANIAN SERTA
KETERBATASAN AKSES PADA PASAR DAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN,
PETANI JUGA MEMILIKI PENGETAHUAN DAN ”KNOW HOW” YANG SANGAT
MINIM TENTANG STRATEGI MITIGASI DAN ADAPTASI PRODUKSI
PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.
 SANGAT TIDAK MUNGKIN BAGI PETANI DIHARAPKAN MENCARI STRATEGI
SENDIRI DALAM KEGIATAN USAHA TANINYA. PEMERINTAH SEBAGAI
PENYEDIA PUBLIC GOODS HARUS MAMPU MENDUKUNG PETANI
MENYESUAIKAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.
 TERDAPAT DUA KONSEP UTAMA YANG DIPERKENALKAN OLEH REGIM
MODERNITAS UNTUK MENGHADAPI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
YAITU MITIGASI DAN ADAPTASI.  
 MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM GLOBAL : SEBUAH UPAYA YANG
DILAKUKAN DALAM MENGHADAPI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM GLOBAL.
 MITIGASI : SEBUAH  USAHA YANG DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH, MENAHAN
DAN ATAU MEMPERLAMBAT EFEK GAS RUMAH KACA YANG MENJADI
PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL DI BUMI.  
 ADAPTASI LEBIH KEPADA UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENYESUAIKAN DIRI
TERHADAP DAMPAK PERUBAHAN IKLIM GLOBAL YANG TELAH TERJADI DAN
DIRASAKAN OLEH MANUSIA DI BUMI.
 AKSI NYATA ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM GLOBAL MENJADI
BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PENERAPAN STRATEGI
PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DAN TAHAN PERUBAHAN IKLIM GLOBAL,
YANG PERLU TERUS DIKEMBANGKAN DAN DIPERKUAT PELAKSANAANNYA.
 SUATU HAL YANG SANGAT IRONIS SAAT MENGATAKAN BAHWA DARATAN
INDONESIA YANG DILALUI GARIS KHATULISTIWA ADALAH TANAH YANG SUBUR,
SANGAT COCOK UNTUK BERCOCOK TANAM, NAMUN PADA KENYATAANNYA
IMPOR BAHAN PANGAN UTAMA TERMASUK BERAS DARI LUAR NEGERI MASIH
HARUS DILAKUKAN HINGGA KINI UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN PANGAN
MASYARAKAT INDONESIA. PADAHAL, DI ERA TAHUN 1980-AN INDONESIA
PERNAH MENCAPAI SWASEMBADA PANGAN [BERAS], DAN BAHKAN MAMPU
MELAKUKAN EKSPOR BERAS KE NEGARA LAIN.
 PERSOALAN MENDASAR DALAM PENYEDIAAN DAN AKSES PANGAN YANG PERLU
SEGERA DIPECAHKAN ADALAH SELAIN KECENDERUNGAN TERJADINYA
PENURUNAN KAPASITAS PRODUKSI YANG DISEBABKAN OLEH DERASNYA ALIH
FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERUTAMA DI PULAU JAWA SERTA DEGRADASI
SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR, JUGA TERKAIT ERAT DENGAN LAJU
PERTUMBUHAN KONSUMSI SEJALAN DENGAN PERTAMBAHAN JUMLAH
PENDUDUK DI INDONESIA, TERLEBIH DISAAT INDONESIA MEMASUKI PERIODE
BONUS DEMOGRAFI.
 SELAIN ITU KETAHANAN PANGAN DIKETAHUI BERDIMENSI SANGAT
LUAS DAN MELIBATKAN BANYAK SEKTOR PEMBANGUNAN, OLEH
KARENA ITU KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
SANGAT DITENTUKAN TIDAK HANYA OLEH PERFORMA SALAH SATU
SEKTOR SAJA TETAPI JUGA OLEH SEKTOR LAINNYA. DENGAN
DEMIKIAN SINERGI ANTAR SEKTOR, SINERGI PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT (TERMASUK DUNIA USAHA) MERUPAKAN KUNCI
KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN.
 D.PERSOALAN UTAMA

 BELUM OPTIMALNYA PENGUATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN

NASIONAL TERUTAMA SUB SISTEM KETERSEDIAAN DAN
KETERJANGKAUAN PANGAN.
 BELUM EFEKTIFNYA PELAKSANAAN MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA
TERHADAP PENGUATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
NASIONAL.
 D.KRISIS PANGAN [MUNGKINKAH
TERJADI DI 2021]
 INDIKATOR UTAMA :
 MENURUNNYA PRODUKSI BAHAN PANGAN DUNIA.
 MELONJAKNYA HARGA PANGAN DUNIA.
KINERJA KETAHANAN PANGAN INDONESIA :
 ANCAMAN KRISIS PANGAN SAAT INI BERBEDA DENGAN YANG TERJADI PADA
TAHUN 2008. SAAT ITU KRISIS PANGAN TERJADI KARENA PRODUKSI PANGAN
TURUN DAN DAYA BELI MASYARAKAT RENDAH.
 UNTUK SAAT INI, ANCAMAN KRISIS PANGAN SEBAGAI AKIBAT DARI PANDEMI
COVID-19 TERJADI KARENA ADANYA HAMBATAN DALAM RANTAI PASOK
PANGAN KARENA KEBIJAKAN PEMBATASAN SOSIAL [LOCKDOWN] YANG
MEMPENGARUHI KEGIATAN TENAGA KERJA.
• SEBAGAI NEGARA IMPORTIR PANGAN YANG RELATIP BESAR, DAYA TAHAN
INDONESIA DARI ANCAMAN KRISIS DAPAT DIUKUR DARI SEJUMLAH INDIKATOR.
• DALAM GLOBAL FOOD SECURITY INDEX TAHUN 2019, INDONESIA BERADA PADA
URUTAN 62 DARI 113 NEGARA DI DUNIA. DI KAWASAN ASIA TENGGARA,
RANGKING INDONESIA HANYA LEBIH BAIK DARI FILIPINA, KAMBOJA, MYANMAR
DAN LAOS.
• BERDASARKAN GLOBAL HUNGER INDEX 2019, INDONESIA BERADA DI URUTAN
70 DARI 117 NEGARA DI DUNIA. DI KAWASAN ASEAN, POSISI INDONESIA KALAH
DARI THAILAND, MALAYSIA, VIETNAM, DAN MYANMAR. HAL INI KARENA
JUMLAH STUNTING, ANAK KURUS DAN KURANG GIZI MASIH SANGAT TINGGI.
• BADAN KETAHANAN PANGAN [BKP] KEMENTERIAN PERTANIAN RI MENCATAT
KETAHANAN PANGAN SECARA NASIONAL DALAM KONDISI BAIK. KABUPATEN
DAN KOTA RENTAN PADA KELOMPOK RAWAN PANGAN TURUN 7,9 PERSEN DARI
76 KABUPATEN/KOTA MENJADI 70 KABUPATENKOTA. SEBALIKNAYA KABUPATEN
DAN KOTA TAHAN PANGAN NAIK 1,4 PERSEN DARI 438 KABUPATEN/KOTA
MENJADI 444 KABUPATEN/KOTA.
 DENGAN MENINGKATKANYA PRODUKSI PANGAN [BERAS] DI TAHUN 2020
SEBESAR 31,33 JUTA TON MENINGKAT JIKA DIBANDINGKAN PRODUKSI TAHUN
2019 SEBESAR 31,31 JUTA TON SERTA POTENSI KENAIKAN 4,86 PERSEN DI
TAHUN 2021, DAN RELATIF TIDAK MELONJAKNYA HARGA-HARGA PANGAN
MAKA KIRISIS PANGAN DIPERKIRAKAN TIDAK AKAN TERJADI PADA 2021.

 MESKIPUN DEMIKIAN MASIH DIPERLUKAN UPAYA :

MENINGKATKAN PRODUKSI PANGAN UTAMA MELALUI PROGRAM
INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI DENGAN MENINGKATKAN AKSES
TERHADAP SUMBER DAYA PRODUKSI PERTANIAN.
MEMPERKUAT PROGRAM DIVERSIFIKASI [PENGANEKARAGAMAN] PANGAN
BERBASIS POTENSI PANGAN LOKAL DENGAN MEMPERKUAT MODEL RPL/KRPL
DAN PENGEMBANGAN TEACHING INDUSTRY PRODUK ANTARA/SETENGAH
JADI DAN OLAHAN BERBASIS UBI DAN UMBI-UMBIAN [POLO GUMANTUNG,
POLO KESAMPAR DAN POLO KEPENDEM].
MENGEMBANGKAN PADA KAWASAN YANG LEBIH LUAS PROGRAM ATAU MODEL
PEMBANGUNAN PERTANIAN PRESISI ATAU PERTANIAN PINTAR [SMART FARMING].
MEMPERCEPAT REALISASI PROGRAM KORPORATISASI PETANI/KELEMBAGAAN
PETANI DAN KOPERASI DALAM WADAH BUMR-PANGAN.
MEMPERCEPAT PENETAPAN DAN PEMBERIAN INSENTIF PADA PETANI YANG
BERADA DALAM PROGRAM PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN ABADI.
MEMPERCEPAT REHABILITASI DAN PEMBANGUNAN JALAN USAHA TANI, IRIGASI
DAN BANGUNAN-BANGUNAN PENANGKAP AIR.
MEMBANGUN SISTEM LOGISTIK PANGAN NASIONAL DENGAN MENETAPKAN
KELEMBAGAAN SERTA MEMANTAPKAN GUDANG PENYIMPANAN DAN
PENDINGINAN, INFRASTRUKTUR SERTA SARANA TRANSPORTASI DARAT, LAUT DAN
UDARA.
MENGEFISIENKAN RANTAI PASOK BAHAN PANGAN UTAMA DARI PRODUSEN
HINGGA KONSUMEN SEHINGGA MEMPERKECIL DISPARITAS HARGA ATAU
PEMBAGIAN MARGIN YANG ADIL ANTARA PETANI PRODUSEN DENGAN PELAKU
PEMASARAN HASIL PERTANIAN.
PENINGKATAN PENGAWASAN DAN PENINDAKAN HUKUM TEGAS PADA
PELAKU USAHA YANG MELAKUKAN PENIMBUNAN BAHAN PANGAN
UTAMA.
MELAKUKAN OPERASI PASAR BAHAN PANGAN UTAMA TERUTAMA PADA
SAAT HARI-HARI KEAGAMAAN DAN HARI-HARI BESAR NASIONAL.
MELAKUKAN PENGUATAN PENYEDIAAN DAN JEJARING CADANGAN
PANGAN MILIK PEMERINTAH, SWASTA DAN MASYARAKAT UNTUK
ANTISIPASI BENCANA ALAM DAN NON ALAM SERTA KEJADIAN LUAR
BIASAN LAINNYA.
MEMPERLUAS KEWENANGAN DAN PERAN BULOG SEHINGGA DAPAT
MENCAKUP PENGELOLAAN 10 [SEPULUH] BAHAN PANGAN UTAMA.
MELAKUKAN PENGUATAN PERAN SISTEM RESI GUDANG [SRG] TERUTAMA
UNTUK KOMODITAS PERTANIAN UTAMA DAN KOMERSIAL.
TERIMA KASIH