PENCEMARAN AIR LAUT

OLEH MINYAK DI
KEPULAUAN SERIBU
DISUSUN OLEH :
1.PAK RUDI
2.DR. ANDI
3.PAK KUNTORO
4.IBNU MARDIYANTO, S.H.

PENCEMARAN AIR LAUT OLEH MINYAK

DI KEPULAUAN SERIBU
AIR LAUT ADALAH SUATU
LINGKUNGAN DARATAN

KOMPONEN

YANG

BERINTERAKSI

DENGAN

SEBAGIAN POLUTAN LARUT DALAM AIR, SEBAGIAN TENGGELAM KE DASAR

DAN TERKONSENTRASI KE SEDIMEN, DAN SEBAGIAN MASUK KE DALAM
JARINGAN TUBUH ORGANISME LAUT (TERMASUK FITOPLANKTON, IKAN,
UDANG, CUMI-CUMI, KERANG, RUMPUT LAUT DAN LAIN-LAIN)
SUMBER POLUSINYA BERASAL DARI BUANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA DAN
INDUSTRI MELALUI SALURAN YANG MENUJU LAUT ATAU MELALUI SUNGAI,
MAUPUN BUANGAN YANG SENGAJA DITUMPAHKAN KE TENGAH LAUT DENGAN
KAPAL.

KRONOLOGI

WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU SUDAH SEJAK PULUHAN TAHUN YANG

LALU SECARA REGULER TERKENA PENCEMARAN MINYAK 2 (DUA) KALI SETAHUN,
YAITU ANTARA BULAN DESEMBER-JANUARI, DAN ANTARA BULAN APRIL-MEI. DALAM
KURUN WAKTU 20 30 TAHUN, PENCEMARAN MINYAK DI TAMAN NASIONAL
KEPULAUAN SERIBU SELALU TERJADI SECARA RUTIN. FREKUENSI PENCEMARAN
HAMPIR 2 SAMPAI 6 KALI SETIAP TAHUNNYA.

SEJAK PERAIRAN KEPULAUAN SERIBU LANGGANAN TUMPAHAN MINYAK. TERCATAT,

LEBIH 7 KALI TERJADI PENCEMARAN MINYAK, DIMANA 4 DIANTARANYA TERJADI
SEPANJANG 2003 HINGGA 2004. DAN EMPAT TAHUN TERAKHIR, ADA 78 PULAU DI
KAWASAN INI TERCEMAR TUMPAHAN MINYAK. KAWASAN INI ADALAH KAWASAN
PENGERAN DAN JUGA JALUR LALU LALANG KAPAL PENGANGKUT MINYAK,
PERUSAHAAN TRANSNASIONAL SEPERTI CNOOC DARI CHINA DAN BP JAVA WEST
DARI INGGRIS. ANEHNYA BAGAIKAN HANTU, JEJAK PENCEMARAN INI TAK PERNAH
BISA DIUNGKAP.

KRONOLOGI

DARI BEBERAPA ARTIKEL, ADA DUA KEMUNGKINAN SUMBER PENCEMAR, YAKNI :

1.

AKIBAT AKTIVITAS KILANG MINYAK CHINA NATIONAL OFFSHORE OIL CORPORATION (CNOOC) DAN BRITISH
PETROLEUM (BP) WEST JAVA YANG MEMILIKI WILAYAH KONSESI TERDEKAT DENGAN KEPULAUAN SERIBU.

2.

KEMUNGKINAN LAIN ADALAH AKIBAT PENCUCIAN LAMBUNG KAPAL TANKER YANG MELINTAS DI ALUR
LALU LINTAS KAPAL INTERNASIONAL.

CHINA NATIONAL OFFSHORE OIL CORPORATION(CNOOC,) ADALAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS
BUMI (MIGAS) TERBESAR KETIGA DIREPUBLIK RAKYAT TIONGKOKSETELAHCNPCDANSINOPEC.
PERUSAHAAN INI MEMILIKI HAK EKSKLUSIF UNTUK MELAKUKAN EXPLORASI DAN EKSPLOITASIMINYAK
MENTAHDANGAS ALAMDI LEPAS PANTAIRRT. CNOOC JUGA MERUPAKAN SEBUAH PERUSAHAAN MILIK
NEGARA YANG MANA 70% SAHAMNYA DIMIKILI OLEH PEMERINTAHREPUBLIK RAKYAT TIONGKOK.

BRITISH PETROLEUM (BP) INDONESIAMERUPAKAN PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS BUMI YANG
BERKANTOR PUSAT DILONDON,KERAJAAN INGGRIS. BP TELAH BEROPERASI DIINDONESIALEBIH DARI 35
TAHUN, KINI MENJADI SALAH SATU INVESTOR TERBESAR DI INDONESIA, DENGAN INVESTASIKUMULATIF
LEBIH DARIUSD5 M. AKUISISI ASSETARCOPADA TAHUN 2000-AN DAN PERSETUJUAN DARI
PEMERINTAHREPUBLIK INDONESIAPADA MARET 2005 UNTUK MEMULAI KONSTRUKSILNG TANGGUH,
MEMPERBESAR SECARA SIGNIFIKAN POSISI BP PADA SEKTORENERGIDIINDONESIA.

KASUS PENCEMARAN AIR LAUT OLEH

MINYAK
DI KEPULAUAN SERIBU
KASUS PERTAMA, 28 DESEMBER 2003, DI MANA TUMPAHAN MINYAK MENCEMARI 78 DARI
87 PULAU YANG MASUK KAWASAN TAMAN NASIONAL LAUT.
KASUS KEDUA, 24 APRIL 2004, MENCEMARI 37 PULAU.
KASUS KETIGA, 2 MEI 2004, DITEMUKAN TUMPAHAN MINYAK DI PERAIRAN SEBELAH
TIMUR LAUT PULAU PRAMUKA SAMPAI PULAU PENIKI.
KASUS KEEMPAT, 5 MEI 2004, TUMPAHAN MINYAK DITEMUKAN DI PULAU KELAPA DAN
PRAMUKA.
KASUS KELIMA, 1 OKTOBER 2004, GUMPALAN TAR BALL SETEBAL 4-5 CM MEMBENTUK
HAMPARAN 1-2 KILOMETER DI SEKITAR PULAU KOTOK.
PENCEMARAN MINYAK TERJADI KEMBALI DI TAMAN NASIONAL LAUT KEPULAUAN SERIBU,
TEPATNYA PADA MINGGU KETIGA BULAN PEBRUARI 2006. TUMPAHAN MINYAK TERJADI
LAGI PADA BULAN OKTOBER 2008. CAIRAN ITU MENGGENANG DI SEKITAR EMPAT PULAU
YANG ADA DI KEPULAUAN SERIBU SELATAN, YAKNI PULAU PARI, PULAU TIKUS, PULAU
BURUNG, DAN PULAU PAYUNG.

DAMPAK

GANGGUAN EKOSISTEM KEPULAUAN SERIBU DALAM JANGKA PANJANG SECARA

BERTAHAP, BAIK TERUMBU KARANG, PADANG LAMUN, MANGROVE, PENYU, MAUPUN
BIOTA LAUT LAINNYA, TERMASUK MATINYA JUTAAN BIOTA LAUT KECIL DI DAERAH PASANG
SURUT DAN PLANKTON-PLANKTON. SECARA KHUSUS DIINFORMASIKAN BAHWA PADANG
LAMUN DAN MANGROVE, MERUPAKAN KOMPONEN SANGAT PENTING PADA EKOSISTEM
LAUT KEPULAUAN SERIBU, TETAPI SANGAT RENTAN TERHADAP KERUSAKAN, DAN
SANGAT SULIT DAN MAHAL UPAYA PEMULIHANNYA.

GANGGUAN TERHADAP PENGOTORAN JARING BUDIDAYA KELAUTAN, YANG SELANJUTNYA

AKAN MENURUNKAN PRODUKTIVITAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN JUGA AKAN
MENURUNKAN MINAT BERMATA PENCAHARIAN BUDIDAYA KELAUTAN, YANG TAK LAIN
BAHWA MASYARAKAT AKAN KEMBALI KEPADA MATA PENCAHARIAN SEBAGAI NELAYAN
TANGKAP DAN ATAU NELAYAN PENGEBOM ATAU MENGGUNAKAN POTASIUM SIANIDA
YANG AKAN MERUSAK TERUMBU KARANG KEPULAUAN SERIBU SECARA NYATA.

GANGGUAN TERHADAP WISATAWAN BAHARI BAIK WISMAN MAUPUN WISNU, YANG

SELANJUTNYA AKAN MENURUNKAN MINAT BERKUNJUNG KE KEPULAUAN SERIBU, DAN
JUGA AKAN MENIADAKAN ARTI PROMOSI-PROMOSI YANG TELAH DILAKUKAN BERBAGAI
PIHAK.

PENYELESAIAN
USAHA PENYELESAIAN KASUS PENCEMARAN LAUT DAPAT
DILAKUKAN DENGAN BEBERAPA CARA ANTARA LAIN , YAITU :
1.PEMANTAUAN
2.PERATURAN-PERATURAN DAN ADMINISTRASI
3.PENANGGULANGAN
4.USAHA PERBAIKAN LINGKUNGAN.

PEMANTAUAN
SEBELUM UPAYA PENANGGULANGAN TUMPAHAN MINYAK DILAKUKAN, MAKA TINDAKAN PERTAMA YANG
DIAMBIL ADALAH MELAKUKAN PEMANTAUAN TUMPAHAN YANG TERJADI GUNA MENGETAHUI SECARA PASTI
JUMLAH MINYAK YANG LEPAS KE LAUTAN SERTA KONDISI TUMPAHAN..
ADA DUA JENIS UPAYA YANG DILAKUKAN YAITU DENGAN PENGAMATAN SECARA VISUAL DAN
PENGINDERAAN JAUH (REMOTE SENSING). KARENA ADA KETERBATASAN PADA MASING-MASING TEKNIK
TERSEBUT, SERINGKALI DIGUNAKAN KOMBINASI BEBERAPA TEKNIK.
1. PENGAMATAN VISUAL MELALUI PESAWAT MERUPAKAN TEKNIK YANG RELIABLE, NAMUN SERING TERJADI
PADA PERISTIWA TUMPAHAN MINYAK YANG BESAR DENGAN MELIBATKAN BANYAK PENGAMAT, LAPORAN
YANG DIBERIKAN SANGAT BERVARIASI.
2. MENGGUNAKAN METODE PENGINDERAAN JARAK JAUH YANG DILAKUKAN DENGAN BERBAGAI MACAM
TEKNIK SEPERTI SIDE-LOOKING AIRBORNE RADAR (SLAR) YANG TELAH DIGUNAKAN SECARA LUAS. SLAR
MEMILIKI KEUNTUNGAN YAITU BISA DIOPERASIKAN SEGALA WAKTU DAN SEGALA CUACA, MENJANGKAU
WILAYAH YANG LEBIH LUAS DENGAN HASIL PENGINDRAAN LEBIH DETAIL DENGAN KEKINTRASAN TINGGI
DAN BISA DITRANSMISIKAN. SAYANGNYA TEKNIK INI HANYA BISA MENDETEKSI LAISAN MINYAK YANG TEBAL
DAN TIDAK BISA MENDETEKSI MINYAK YANG BERADA DIBAWAH AIR DAN KONDISI LAUT SANGAT TENANG.
SELAIN SLAR DIGUNAKAN PULA TEKNIK MICOWAVE RADIOMETER, INFRARED-ULTRAVIOLET LINE SCANNER
DAN LANDSAT SATELLITE SYSTEM. BERBAGAI TEKNIK INI DIGUNAKAN BESAMA GUNA MENGHASILKAN
INFORMASI YANG AKURAT DAN CEPAT.

PENANGGULANGAN
SKK MIGAS BEKERJA SAMA DENGAN PT. CNOOC MENGGELAR ACARA KONSULTASI PUBLIK KAJIAN PROTAP TUMPAHAN
MINYAK/TARBALL DI PERAIRAN JAKARTA. SEBAGAI LANGKAH PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK KE LEPAS PANTAI, ADA
BEBERAPA HAL YANG HARUS DITEMPUH, DIANTARANYA :
1. LANGKAH AWAL, PIHAKNYA SUDAH MELAKUKAN PEMETAAN DAERAH SENSITIF UNTUK MEMUDAHKAN JIKA TERJADI
PERTUMPAHAN MINYAK MANA YANG HARUS DIPRIORITASKAN. BERDASARKAN DATA YANG DIKUMPULKAN, DAPAT
DIKETAHUI MANA DAERAH YANG SANGAT SENSITIF, DAERAH SENISITIF, DAN DAERAH TIDAK SENSITIF.
2. SETELAH ITU, PIHAKNYA MELAKUKAN PENYIAPAN SUMBER DAYA BERUPA PERALATAN, TERMASUKSOFTWAREYANG BISA
MEMPREDIKSI REMBESAN DAN PEMBOCORAN JIKA TERJADI TUMPAHAN MINYAK.
3. SELAIN ITU, PIHAKNYA JUGA MENYIAPKAN PERSONIL YANG TANGGAP UNTUK MENGATASI PERTUMPAHAN MINYAK
DENGAN MENGADAKAN SIMULASI LATIHAN PENANGANAN.
4. SELANJUTNYA, PIHAKNYA AKAN MELAKUKAN PEMBERSIHAN AREA LAUT DAN PANTAI YANG TERCEMAR OLEH MINYAK.
SERTA PEMUSNAHAN LIMBAH YANG TERKUMPUL.
5. SEMENTARA BAGI PERUSAHAAN MENGALAMI KEBOCORAN MINYAK TERSEBUT AKAN DIKENAKAN DENDA. BEDASARKAN
PERATURAN PEMERINTAH (PERMEN) NO. 13 TAHUN 2011, SIAPA YANG MENCEMARI LINGKUNGAN SEPERTI PERTUMPAHAN
MINYAK MAKA HARUS MEMBAYARKAN DENDA SEBAGAI GANTI RUGI PEMBERSIHAN LINGKUNGAN.
(SUMBER : HTTP://WWW.REPUBLIKA.CO.ID/BERITA/NASIONAL/UMUM/13/06/18/MOKWE9-SKK-MIGAS-BAHASPROTAPPENCEMARAN-MINYAK-DI-KEPULAUAN-SERIBU DIEKSPOS SELASA, 18 JUNI 2013)

USAHA PERBAIKAN LINGKUNGAN

DIRIKAN TAMAN LAUT UNTUK MELINDUNGI KEBERADAAN BIOTA
LAUT.
KURANGI CARA-CARA MENANGKAP IKAN YANG MERUSAK SEPERTI
TRAWLING.
BANTU NELAYAN UNTUK MENGELOLA KEHIDUPANNYA DENGAN
CARA-CARA YANG RAMAH LINGKUNGAN.
TINGKATKAN PENGHIJAUAN PADA DAERAH PANTAI DENGAN
MENANAM TANAMAN SEPERTI MANGROVE, BAKAU GUNA
MENSTABILKAN HABITAT LAUT DAN MENINGKATKAN POPLASI IKAN
DI LAUT.

TINJAUAN HUKUM
BERDASARKAN KETENTUAN UNCLOSS 1982, WILAYAH LAUT INDONESIA MELIPUTI
PERAIRAN PEDALAMAN, LAUT TERRITORIAL, PERAIRAN KEPULAUAN. DI SAMPING
ITU INDONESIA MEMILIKI HAK BERDAULAT ATAS BAGIAN LAUT YANG DISEBUT ZONA
EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA, SERTA DAERAH DASAR LAUT DAN TANAH DI
BAWAHNYA YANG BERADA DI LUAR LAUT TERITORIALNYA YANG DISEBUT DENGAN
LANDAS KONTINEN.
OLEH KARENA KETENTUAN INI MERUPAKAN BAGIAN DARI UNCLOSS 1982, DAN
INDONESIA TELAH MERATIFIKASI UNCLOSS 1982, MAKA KETENTUAN TENTANG
PENCEGAHAN, PENGURANGAN, DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
LAUT YANG TERDAPAT DALAM UNCLOSS 1982 WAJIB DIIMPLEMENTASIKAN OLEH
PEMERINTAH INDONESIA KE DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
NASIONAL

 HASIL PENETITIAN MENUNJUKKAN BAHWA SUDAH TERDAPAT UNDANG-UNDANG DAN

PERATURAN YANG
MENGATUR
TENTANG
PENCEGAHAN,
PENGURANGAN,
DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN LAUT, YAITU :
1.UU NO. 23 TAHUN 1997, UU NO. 1 TAHUN 1973 TENTANG LANDAS KONTINEN INDONESIA,
2.UU NO. 5 TAHUN 1983 TENTANG ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA,
3.UU NO. 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI,
4.UU NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN,
5.PP NO. 17 TAHUN 1974 TENTANG PENGAWASAN EKPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN
GAS BUMI DI DAERAH LEPAS PANTAI,
6.PP NO. 51 TAHUN 2002 TENTANG PERKAPALAN,
7.PERATURAN MENTERI PERTAMBANGAN NO. 4 TAHUN 1973 TENTANG PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN PENCEMARAN PERAIRAN DALAM KEGIATAN EKSPLORASI DAN
EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI,
8.DAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. KM 4 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN
PENCEMARAN DARI KAPAL.

AKAN TETAPI KEBERADAAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN-PERATURAN

TERSEBUT TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN UNCLOSS 1982 YANG MENGATUR
TENTANG PENCEGAHAN, PENGURANGAN, DAN PENGENDALAIAN PENCEMARAN
LINGKUNGAN LAUT. NAMUN DEMIKIAN KEBERADAAN DARI PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN TERSEBUT, SEDIKIT BANYAK TELAH MEMENUHI BEBERAPA KETENTUAN
YANG DIAMANATKAN OLEH UNCLOSS 1982,

BAHWA HANYA TERDAPAT SATU PERATURAN YANG KHUSUS MENGATUR TENTANG

PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT, YAITU PERATURAN
PEMERINTAH NO. 19 TAHUN 1999. KEBERADAAN PERATURAN PEMERINTAH INI
DITETAPKAN DALAM KAITANNYA DENGAN UU NO. 17 TAHUN 1985 TENTANG
PENGESAHAN KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT, DAN UU NO. 23 TAHUN 1997
TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN

NAMUN HINGGA SAAT INI, BELUM ADA KEJELASAN TENTANG PIHAK YANG DINYATAKAN
HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS KASUS INI, APALAGI MENJATUHKAN SANKSI.
SELAMA INI PEMERINTAH HANYA BISA MELAKUKAN TINDAKAN PENANGGULANGAN
SAJA TANPA MENENTUKAN PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB SECARA HUKU

TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL

(UNCLOSS 1982)
UNCLOSS PASAL 192
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN UMUM
NEGARA-NEGARA MEMPUNYAI
LINGKUNGAN LAUT.

KEWAJIBAN

UNTUK

MELINDUNGI

DAN

MELESTARIKAN

UNCLOSS PASAL 193

HAK KEDAULATAN NEGARA UNTUK MENGEKSPLOITASIKAN KEKAYAAN ALAMNYA
NEGARA-NEGARA MEMPUNYAI HAK KEDAULATAN UNTUK MENGEKSPLOITASIKAN KEKAYAAN
ALAM MEREKA SERASI DENGAN KEBIJAKSANAAN LINGKUNGAN MEREKA SERTA SESUAI PULA
DENGAN KEWAJIBAN MEREKA UNTUK MELINDUNGI DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN LAUT.

UNCLOSS PASAL 194

TINDAKAN-TINDAKAN UNTUK MENCEGAH, MENGURANGI DAN MENGENDALIKAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN LAUT

NEGARA-NEGARA HARUS MENGAMBIL SEGALA TINDAKAN YANG PERLU SESUAI

DENGAN KONVENSI, BAIK SECARA INDIVIDUAL MAUPUN SECARA BERSAMASAMA MENURUT KEPERLUAN UNTUK MENCEGAH, MENGURANGI DAN
MENGENDALIKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN LAUT YANG DISEBABKAN OLEH
SETIAP SUMBER DENGAN MENGGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN INI CARA-CARA
YANG PALING PRAKTIS YANG ADA PADA MEREKA DAN SESUAI DENGAN
KEMAMPUAN MEREKA, SELAGI NEGARA-NEGARA INI HARUS BERUSAHA
SUNGGUHSUNGGUH UNTUK MENYERASIKAN KEBIJAKSANAAN MEREKA DALAM
HAL INI.

UNCLOSS PASAL 192 DAN 193

FITOPLANKTON (MENYERAP POLUTAN)

ZOOPLANKTON (KADAR POLUTAN KRN MEMAKAN BYK FITOPANKTON)

IKAN PLANKTIVORES (PEMAKAN PLANKTON)

IKAN KARNIVORES (PEMAKAN IKAN ATAU HEWAN)

IKAN PREDATOR

DIKONSUMSI MANUSIA

UNCLOSS PASAL 192 DAN 193

EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT (MANGROVE, DELTA SUNGAI, ESTUARI, PADANG
LAMUN, DAN TERUMBU KARANG) MERUPAKAN DAERAH PERKEMBANGBIAKAN,
PENYEDIA HABITAT DAN MAKANAN UNTUK ORGANISME DEWASA SERTA
MENDUKUNG JEJARING MAKANAN
HUTAN MANGROVE MERUPAKAN SUMBER NUTRIEN DAN TEMPAT PEMIJAH BAGI
IKAN, DAPAT RUSAK OLEH PENGARUH MINYAK TERHADAP SISTEM PERAKARAN
YANG BERFUNGSI DALAM PERTUKARAN CO2 DAN O2, AKAN TERTUTUP MINYAK
SEHINGGA KADAR OKSIGEN DALAM AKAR BERKURANG, PENETRASI CAHAYA
MENURUN DI BAWAH OIL SLICK ATAU LAPISAN MINYAK
LAPISAN MINYAK JUGA MENGHALANGI PERTUKARAN GAS DARI ATMOSFER DAN
MENGURANGI KELARUTAN OKSIGEN YANG AKHIRNYA SAMPAI PADA TINGKAT
TIDAK CUKUP UNTUK MENDUKUNG BENTUK KEHIDUPAN LAUT YANG AEROB.

UNCLOSS PASAL 194

JANGKA PENDEK
CARA MERELOKALISASI TUMPAHAN MINYAK MENGGUNAKAN PELAMPUNG
PEMBATAS (OIL BOOMS), YANG KEMUDIAN AKAN DITRANSFER DENGAN
PERANGKAT PEMOMPA (OIL SKIMMERS) KE SEBUAH FASILITAS PENERIMA
RESERVOAR BAIK DALAM BENTUK TANGKI ATAUPUN BALON.
PEMBAKARAN YANG DARI SUDUT PANDANG EKOLOGIS HANYA MEMINDAHKAN
MASALAH PENCEMARAN KE UDARA.
BIOREMEDIASI DIDEFINISIKAN SEBAGAI PROSES PENGURAIAN LIMBAH
ORGANIK/ANORGANIK POLUTAN SECARA BIOLOGI DALAM KONDISI TERKENDALI
DENGAN TUJUAN MENGONTROL, MEREDUKSI ATAU BAHKAN MEREDUKSI
BAHAN PENCEMAR DARI LINGKUNGAN.

UNCLOSS PASAL 194

JANGKA PANJANG
PENYELESAIAN PENCEMARAN MINYAK INI DILAKUKAN DENGAN PENEGAKAN HUKUM YANG
TEGAS, KONSISTEN DAN KONSEKUEN, BAIK PIDANA MAUPUN PERDATA.
PEMBERSIHAN MINYAK DILAKUKAN OLEH BP MIGAS INDONESIA, DENGAN MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI YANG SESUAI DENGAN KONDISI PERAIRAN LAUT DANGKAL KEPULAUAN SERIBU,
DAN LEBIH MANUSIAWI (TIDAK MENGGUNAKAN TENAGA MANUSIA DAN SARANA
TRADISIONAL/TANGAN KOSONG).
DIPERLUKAN ALAT MONITOR AIR LAUT YANG BISA BEKERJA 24 JAM UNTUK MEMANTAU
KUALITAS AIR LAUT. TUMPAHAN MINYAK YANG TERJADI DAPAT DIDETEKSI LEBIH DINI
SEHINGGA APABILA TERJADI PENCEMARAN TIDAK MENYEBAR LUAS. ALAT MONITOR
TERSEBUT DIPASANG DI PELAMPUNG PERBATASAN LAUT
MEMBENTUK TIM PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB YANG JELAS.

LAUT

DENGAN

STRUKTUR

KESIMPULAN
1. PADA KASUS PENCEMARAN LAUT KEPULAUAN SERIBU DISEBABKAN OLEH
TUMPAHAN MINYAK MENTAH DI KEPULAUAN SERIBU YANG SERING TERJADI. SELAIN
DIKARENAKAN KEBOCORAN PIPA PERUSAHAAN PENGEBORAN MINYAK LEPAS
PANTAI, PENCEMARAN LAUT JUGA DISEBABKAN KAPAL-KAPAL MINYAK YANG
MEMBUANG AMPAS MINYAK (RESIDU) KE LAUT. SEHINGGA MENYEBABKAN
KERUSAKAN PADA KOMUNITAS LAUT DAN JUGA PADA KEHIDUPAN HEWAN LAINNYA.
2. BERBAGAI UPAYA DILAKUKAN DALAM MENGATASI MASALAH INI MULAI DARI
PEMANTAUAN, PENANGGULANAGAN, PERATURAN-PERATURAN DAN ADMINISTRASI
HINGGA USAHA PERBAIKAN LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH DAN PERUSAHAAN
CNOOC. NAMUN DALAM PERBAIKAN MEMBUTUHKAN WAKTU YANG LAMA DAN
USAHA YANG KERAS. DALAM KEJADIAN KASUS INI MEMBUKA MATA KITA AGAR
BERUSAHA MENJAGA DAN MEMPERBAIKI LINGKUNGAN KITA DENGAN USAHA YANG
KERAS SERTA PERAN SERTA AKTIF DARI MASYARAKAT KEPULAUAN SERIBU SENDIRI.

SARAN
1. MENJADI KEWAJIBAN KITA SEMUA UNTUK MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN LAUT
KITA, KARENA SEBAGIAN MASYARAKAT KITA SANGAT BERGANTUNG PADA LAUT INI.
PENCEMARAN LAUT AKIBAT TUMPAHAN MINYAK KIAN WAKTU KIAN MENJADI
KEKHAWATIRAN SELURUH LAPISAN MASYARAKAT ATAS KELANJUTAN LAUT KITA DAN
KETERSEDIAAN LAHAN UNTUK HIDUP BAGI NELAYAN KITA. OLEH KARENANYA KEGIATAN
MONITORING DAN KONTROL MENJADI SANGAT PENTING UNTUK MENCEGAH DAN
MENANGGULANGI BAHAYA PENCEMARAN LAUT DARI TUMPAHAN MINYAK.
2. MENGINGAT BAHWA TUMPAHAN MINYAK MENTAH MEMBAWA AKIBAT YANG AMAT LUAS
PADA LINGKUNGAN LAUT MAKA PENANGANANNYA TIDAK BISA DISERAHKAN HANYA
PADA SATU INSTITUSI PEMERINTAH SAJA. PERLU MELIBATKAN KERJA SAMA BERBAGAI
INSTITUSI SEPERTI DEPARTEMEN LINGKUNGAN HIDUP, DEPARTEMEN PERTAMBANGAN
DAN ENERGI, KEPOLISIAN, PEMERINTAH DAERAH, KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI,
DEPARTEMAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DEPARTEMEN PERHUBUNGAN, TERMASUK
PULA MASYARAKAT DAN KALANGAN LSM. KONDISI INI PERLU DIPIKIRKAN SEJAK DINI.