Anda di halaman 1dari 27

Assalamu’alaikum….

ANGGOTA KELOMPOK 8 :

NAFISATUR RIZA PIPIT ANDRIANI


FAHMI
19102010015 19102010031
PENERIMAAN PENUGASAN
DAN
PERENCANAAN AUDIT

Bab 8
A. PENERIMAAN PERIKATAN AUDIT

tahap awal dari audit laporan keuangan yang


melibatkan suatu keputusan untuk menerima (atau
menolak) kesempatan untuk menjadi auditor dari
klien baru atau untuk melanjutkan
sebagai auditor bagi klien yang sudah ada.
Auditor perlu memperhatikan dengan cermat setiap penugasan
audit terutama audit atas klien baru

Penyebab
klien Penyebab klien berganti kantor

berganti akuntan publik :

1. FEE
kantor 2. KEBUTUHAN JASA
akuntan 3. KREDIBILITAS
4. TUNTUTAN
publik ?
Perikatan
merupakan suatu kesepakatan
kedua belah pihak untuk
mengadakan suatu ikatan
perjanjian.
Dalam memutuskan apakah suatu perikatan diterima atau ditolak, auditor
menempuh enam tahap meliputi :

Melakukan Mengidentifikasi
Menentukan
01 komunikasi dengan
auditor terdahulu 02 Keadaan Khusus
Dan Risiko Luar
Biasa
03 Kompetensi Khusus
Untuk
Melaksanakan Audit

Menentukan Kemampuan

04 05 06
Untuk Menggunakan
Kemahiran Profesionalnya Membuat Surat
Menilai Independesi
Dengan Kecermatan Dan Perikatan Audit
Keseksamaan
1. Mengevaluasi Integritas Manajemen
Cara yang dapat ditempuh oleh auditor dalam mengevaluasi integritas
manajemen adalah :

01 02 03
Melakukan Melakukan review
komunikasi Meminta terhadap pengalaman
dengan auditor auditor dimasa lalu
keterangan pada dalam berhubungan
terdahulu pihak ketiga dengan klien yang
bersangkutan
2. Mengidentifikasi Keadaan Khusus Dan Risiko Luar Biasa

Berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan oleh auditor tentang kondisi khusus
dan risiko luar biasa yang mungkin berdampak terhadap penerimaan perikatan
audit dan calon klien dapat diketahui dengan cara :
a. Mengidentifikasi pemakai laporan audit
b. Mendapatkan informasi tentang Stabilitas Keuangan dan Legal Calon Klien di
Masa Depan
c. Mengevaluasi Kemungkinan Dapat Atau Tidaknya Laporan Keuangan Calon
Klien Yang Diaudit
3. Menentukan Kompetensi Khusus Untuk Melaksanakan Audit
Ada dua langkah yang dilakukan untuk menentukan kompetensi dalam melaksanakan audit
yaitu :

1. Mengi dentifikasi tim 2. Mempertimbangkan


yang diperlukan perlunya konsultasi dan
tenaga spesialis

Dilakukan melalui pemahaman sekilas Spesialis merupakan orang atau perusahaan


mengenai karakteristik bisnis dan yang memiliki ketrampilan atau pengetahuan
sistem informasi klien: khusus dalam bidang tertentu selain auditing
• Mengidentifikasi tim audit dan akuntansi. Di antara auditor, klien dan
spesialis harus memiliki kesamaan pengertian
mengenai sifat pekerjaan yang harus dilakukan
oleh spesialis.
4. Menilai Independesi
Dalam melaksanakan tugasnya, anggota KAP harus
selalu mempertahankan sikap indepen di dalam
memberikan jasa profesionalnya yang telah ditetapkan
oleh IAI. Meliputi independensi dalam fakta maupun
dalam penampilan
5. Menentukan Kemampuan Untuk Menggunakan Kemahiran
Profesionalnya Dengan Kecermatan Dan Keseksamaan
Kecermatan dan kemahiran professional auditor ditentukan dengan :

01 03
02
Penentuan waktu Pemanfaatan
perikatan personel klien
Pertimbangan jadwal
pekerjaan lapangan
6. Membuat Surat Perikatan Audit

 Faktor penentu besarnya fee audit


yaitu :
1) Karakteristik keuangan
 Isi Pokok Surat Perikatan Audit ialah : 2) Lingkungan
3) Karakteristik operasi
1) Tujuan audit atas laporan keuangan 4) Kegiatan eksternal auditor
2) Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
3) Lingkup audit
4) Fakta bahwa audit memiliki keterbartasan bawaan
5) Pengaturan reproduksi laporan keuangan auditan
6) Kesanggupan auditor
7) Akses ke berbagai catatan, dokumentasi dan informasi lain
8) Dasar yang digunakan oleh auditor unuk menghitung fee audit dan pengaturan penagihannya
 Beberapa faktor yang dapat menyebabkan auditor untuk
memutuskan pengiriman perikatan surat audit baru :
1) Adanya petunjuk bahwa klien salah paham mengenai tujuan dan
lingkup audit
2) Adanya syarat- syarat perikatan yang di revisi atau khusus
3) Perubahan manajemen yang terjadi di akhir-akhir ini
4) Perubahan signifikan dalam sifat dan ukuran bisnis klien
5) Persyaratan hokum
 Cara/dasar penentuan fee audit :
1) Per diem basis
2) Flat atau kontrak basis
3) Maksimum fee basis
B. Perencanaan Audit
Langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan
audit yaitu sebagai berikut :

01 Memahami bisnis
dan industri klien 02 Melaksanakan
prosedur analitik 03 Mempertimbangkan
tingkat materialitas
awal
04 Mempertimbangk
an risiko audit

Me-review informasi
Mempertimbangkan berbagai Mengembangkan
yang berhubungan Memahami

05 06 strategi audit awal


07 08
faktor yang berpengaruh
terhadap saldo awal jika dengan kewajiban- pengendalian intern
terhadap asersi
perikatan dengan klien kewajiban legal klien
berupa audit tahun pertama signifikan
klien
1. Memahami bisnis dan industri klien

Pemahaman auditor mengenai bisnis klien dan industri klien dapat diperoleh melalui :
a. Penelaahan kertas kerja tahun lalu
b. Penelaahan data industri dan data bisnis
c. Peninjauan terhadap operasi klien
d. Pengajuan pertanyaan pada dewan komisaris maupun komite audit
e. Pengajuan pertanyaan pada manajemen
f. Penentuan keberadaan hubungan ekonomis perusahaan klien dengan perusahaan lain
dalam satu kelompok usaha
Adapun panduan mengenai sumber informasi bagi auditor untuk
memahami bisnis dan industri klien :

Pengalaman Diskusi dengan


sebelumnya
orang dalam
tentang entitas dan
industrinya entitas
2. Melaksanakan prosedur analitik

3 tahap prosedur analitis yaitu


a. Perencanaan
b. Pengujian atau pekerjaan
lapangan
c. Penyimpulan hasil audit

Prosedur analitik merupakan


pengevaluasian informasi keuangan
yang dibuat dengan mempelajari
hubungan-hubungan yang masuk akal
antara data keuangan dan data non
keuangan.
Tahap-tahap yang harus dilakukan auditor dalam
melakukan prosedur analitik yaitu sebagai berikut :

Mengidentifikasi Mengembangkan Melaksanakan

01 perhitungan/perba
ndingan yang
harus dibuat
02 harapan
03 perhitungan/per
bandingan

Menganalisis data

04
dan Menyelidiki perbedaan Menentukan dampak

05 06
signifikan yang tidak terduga
mengidentifikasi hasil prosedur analitik
dan mengevaluasi perbedaan
perbedaan signifikan terhadap perencanaan
signifikan audit
3. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal
Pada tahap perencanaan audit, seorang auditor perlu mempertimbangkan materialitas
awal pada dua tingkat berikut :

a) Tingkat
b) Tingkat
laporan
saldo akun
keuangan
4. Mempertimbangkan risiko audit
Risiko audit terdiri dari :

a. Risiko b. Risiko
bawaan pengendalian c. Risiko deteksi
5. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo
awal jika perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama

Seorang auditor harus memperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk
meyakini bahwa :
1. Saldo awal tidak mengandung salah saji yang mempunyai dampak material terhadap
laporan keuangan tahun berjalan
2. Saldo penutup tahun sebelumnya telah ditransfer dengan benar ke tahun berjalan atau
telah dinyatakan kembali jika hal itu semestinya dilakukan
3. Kebijakan akuntansi yang semestinya telah diterapkan secara konsisten
6. Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi signifikan

Tujuan akhir dari perencanaan dan pelaksanaan audit


yang dilakukan oleh auditor yaitu untuk mengurangi
resiko audit ke tingkat yang rendah untuk mendukung
pendapat apakah dalam semua hal yang material, laporan
keuangan disajikan secara wajar.
7. Me-review informasi yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban
legal klien

Sebelum memulai verifikasi dan analisis terhadap Transaksi dan aku tertentu
auditor perlu memahami kewajiban-kewajiban legal dan perjanjian-perjanjian
yang menyangkut client informasi tersebut tercantum dalam dokumen-
dokumen berikut ini :

a. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga


b. Perjanjian persekutuan
c. Notulen rapat direksi dan pemegang saham
d. Kontrak
e. Peraturan-peraturan pemerintah yang secara langsung menyangkut perusahaan
klien.
f. Arsip korespondensi
8. Memahami pengendalian intern klien

1) Menyusun program audit

Langkah pertama dalam memahami pengendalian


intern klien adalah dengan mempelajari unsur-
unsur pengendalian intern yang berlaku. langkah
berikutnya adalah melakukan penilaian terhadap 2) Menyusun jadwal kerja
efektivitas pengendalian intern dan dengan
menentukan kekuatan dan kelemahan
pengendalian intern tersebut.

Disamping beberapa tahapan perencanaan diatas


ada beberapa hal yang dapat dilakukan auditor
pada tahap perencanaan yaitu : 3) Menentukan staf pelaksana audit
— sekian dan terimakasih —

Anda mungkin juga menyukai