Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN 1, 2 & 3

AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG

A. PROSEDUR UMUM

Dalam rangka meningkatkan penjualan, organisasi bisnis secara konstan berusaha


memperluas area penjualan. Perluasan area pemasaran ini seringkali tidak cukup dicapai
dengan perjalanan keliling karyawan bagian penjualan dari kantor pusat. Penggunaan
katalog dengan pesanan melalui surat atau penjualan konsinyasi mungkin meningkatkan
penjualan tetapi mungkin tidak mencapai seperti yang diinginkan.

Penetapan pusat-pusat penjualan di beberapa wilayah mungkin dapat digunakan sebagai


alat untuk mencapai tujuan pemasaran. Aktivitas pemasaran dapat dilakukan melalui
kantor cabang di beberapa lokasi, dengan arahan dari kantor pusat. Kesepakatan dengan
pelanggan tidak harus dilakukan dengan kantor pusat, tetapi dapat dilakukan dengan
kantor cabang.

Perbedaan Agen dan Kantor Cabang

Agen merupakan unit yang menerima pesanan barang dan beroperasi di bawah
pengawasan langsung dari kantor pusat.
Kantor cabang merupakan unit yang menjual barang yang dikuasainya kepada pembeli
dan memiliki wewenang untuk mengelola transaksi sebagai unit bisnis yg mandiri.

1. Agen
a. Operasi Agen
Agen beropersi sebagai unit penjual lokal dengan arahan dari kantor pusat, dan
secara umum tidak memiliki persediaan kecuali sampel dari produk yang
dijualnya. Kegiatan promosi iklan langsung ditangani oleh kantor pusat, agen
tidak membuat perlengkapan sendiri untuk promosi. Biasanya agen diberi modal
kerja yang digunakan untuk membayar beban operasional dan akan lebih mudah
jika diselesaikan dan dibayar oleh agen. Sistem impres (tetap) sering diadopsi
untuk mengendalikan kas.
Pesanan pembelian yang diperoleh agen akan dikirimkan ke kantor pusat untuk
dimintakan persetujuan. Jika harga jual dan syarat-syarat kredit dapat diterima,
kantor pusat akan memenuhi pesanan dan mengirimkan barang ke pelanggan.
Kantor pusat yang bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pembukuan dari
penjualan, membuat tagihan ke pelanggan dan menerima pelunasan pelanggan.
Semua biaya operasi agen dipenuhi oleh kantor pusat.

b. Akuntansi untuk Agen


Agen tidak menyelenggarakan pembukuan (akuntansi) atas transaksi yang
dilakukan. Biasanya agen hanya mencatat ringkasan penerimaan dan pengeluaran
modal kerja dan mencatat penjualan ke pelanggan. Ringkasan pemakaian modal
kerja akan dikirim ke kantor pusat dilengkapi bukti-bukti dalam bentuk voucher
yang telah dibayar. Jika manajer agen dibayar berdasarkan volume penjualan,
maka catatan penjualan juga diserahkan ke kantor pusat.
Sistem impres yang diterapkan dalam modal kerja agen sebagai berikut :
• Kantor pusat mencairkan cek sejumlah dana yang ditentukan dan
dikirimkan ke agen.

Jurnal yang dibuat kantor pusat :


Working Fund – Agency A $1,000
Cash $1,000

Agen akan mengajukan pengisian kembali modal kerja jika saldo modal
kerja sudah menipis dan juga pada akhir periode. Ketika mengajukan
pengisian kembali, agen juga menyertakan bukti-bukti pengeluaran dan
pembayaran atas penggunaan modal kerja sebelumnya. Kantor pusat akan
mencatat penerimaan pertanggungjawaban atas penggunaan modal kerja
sebelumnya dengan mencatat :

Expenses- Agency A $200


Cash $200

• Jika kantor pusat mengirimkan aset non kas ke agen, seperti barang
sampel, peralatan atau perlengkapan, maka Kantor Pusat akan mencatat :

Agency Samples $200


Inventory $200

• Kantor pusat memberikan persetujuan pesanan yang diajukan Agen, dan


mengirimkan barang dagang ke pelanggan, maka jurnal yang dicatat
adalah :
Accounts Receivable $1,200

Sales-Agency A $1,200

Cost of Goods Sold-Agency A $800

Merchandise Inventory-Agency A $800

Kantor Pusat menerima pembayaran dari pelanggan

Cash $1,200
Accounts Receivable $1,200

• Pada akhir periode, jika Kantor pusat menyajikan transaksi-transaksi agen


seolah-olah transaksinya sendiri, maka setelah akun-akun transaksi agen
akan ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.

Sales-Agency A $1,200
Income – Agency A $1,200

Income – Agency A $1,000


COGS – Agency A $800
Expenses- Agency A 200

Income – Agency A $200


Income Summary $200

• Jika pada akhir periode masih terdapat perlengkapan yang belum habis
terpakai, maka Kantor Pusat membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut
:

Expense $50
Prepaid Expenses $50

2. Kantor Cabang
a. Operasi Kantor Cabang
Meskipun kantor cabang beroperasi sebagai unit bisnis yang terpisah, kantor
cabang tetap menjadi subyek yang dikendalikan oleh kantor pusat. Otonomi
kantor cabang ditentukan oleh kantor pusat. Kebijakan dan prosedur umum
ditetapkan oleh kantor pusat, dan biasanya diterapkan untuk keseluruhan cabang.
Manajer cabang biasanya diberikan kewenangan terkait dengan pengelolaan dan
pengambilan keputusan menyangkut teknis operasional cabang.

Kas dan barang dagang kantor cabang serta aset lainnya disuplai dari kantor pusat.
Dan kantor cabang juga dapat membeli barang dagang dari pemasok lain, jika
kebutuhan akan barang tidak dapat disediakan oleh kantor pusat. Cabang dapat
mengirimkan barang dagang ke pelanggan, mengirimkan tagihan, menerima
pembayaran dan menyetorkan hasil penjualan ke rekening Cabang di bank.
Cabang dapat menggunakan rekening Cabang di Bank untuk menerima pelunasan
pelanggan dan juga membayar tagihan-tagihan untuk kantor Cabang.

Dalam kasus tertentu, kantor pusat yang memiliki kewenangan dalam


penerimaan pelunasan dari pelanggan, atau Cabang diharuskan menyetorkan hasil
penjualan ke rekening Kantor Pusat di Bank dan menetapkan modal kerja untuk
cabang dengan sistem tetap (imprest fund).

b. Akuntansi untuk Kantor Cabang


Sistem akuntansi kantor cabang dapat dibedakan menjadi :
1) Pembukuan pada kantor pusat saja
Semua transaksi Cabang dicatat dan dibukukan oleh Kantor Pusat, baik dalam
jurnal maupun buku besar pembantu atau dicatat secara terpisah untuk
masing-masing Cabang. Cabang menyediakan bukti-bukti transaksi apakah
dalam bentuk bukti asli atau catatan memorandum yang dilengkapi voucher
asli. Metode pembukuan seperti ini mirip dengan pembukuan agen dengan
kantor pusat.

2) Pembukuan pada kantor pusat dan cabang


Cabang membukukan dan mencatat semua transaksinya , kemudian
mengirimkan kopi dokumen transaksi ke Kantor Pusat, dimana oleh Kantor
Pusat akan dicatat pada buku yang terpisah atau dimasukkan ke dalam buku
besar umum Kantor Pusat.

3) Pembukuan pada kantor cabang


Secara umum, sistem akuntansi cabang diselenggarakan oleh Cabang. Cabang
mencatat semua transaksinya dalam bentuk jurnal, lalu dirangkum dalam
buku besar. Laporan keuangan disusun secara periodik oleh Cabang dan juga
dikirimkan ke Kantor Pusat. Laporan keuangan yang diajukan oleh Cabang
akan diperiksa oleh pemeriksa internal perusahaan.

Akuntansi Cabang :
a) Transfer antara Kantor Pusat dengan Cabang Cabang menggunakan akun
“Home Office” yang setara dengan akun modal, digunakan untuk
mencatat Kas, Barang, dan Jasa yang diterima dari Kantor Pusat.
Sedangkan Kantor Pusat menggunakan akun “Branch” atau “Investment
in Branch” untuk mencatat semua pengeluaran yang dikirimkan ke Kantor
Cabang.

Transaksi : Cabang menerima kas Rp1.000 dari Kantor Pusat

Cabang Kantor Pusat

Cash 1,000 Branch#1 1,000

Home Office 1,000 Cash 1,000

Transaksi : Kantor Cabang menyetorkan kas Rp500 ke Kantor Pusat


Cabang Kantor Pusat

Home Office 500 Cash 500


Cash 500 Branch#1 500

b) Pengiriman Barang Dagang oleh Kantor Pusat ke Cabang


Ketika Kantor Pusat mengirimkan Barang Dagang ke Cabang, Kantor
Pusat akan mendebit akun “Branch” dan mengkredit “Shipment to
Branch”.
Pada akhir periode, saldo akun “Shipment to Branch” akan dikurangkan
terhadap Saldo Barang yang tersedia untuk Dijual.

Cabang akan mencatat Barang Dagang yang diterima dari Kantor Pusat
dengan mendebit “Shipment from Home Office” dan kredit pada akun
“Home Office”.
Pada akhir periode, Cabang akan menambahkan barang dagang yang
diterima dari Kantor Pusat dan barang yang dibeli dari pemasok lain
dengan Persediaan Awal, untuk menentukan barang yang tersedia untuk
dijual.

Transaksi : Kantor Pusat mengirimkan Barang Rp120 ke Cabang

Cabang Kantor Pusat

Shipment from HO 120 Branch#1 120


Home Office 120 Shipment to B 120

c) Cabang mencatat semua pembebanan biaya operasional yang dibayar


Cabang itu sendiri.

Transaksi : Cabang membayar beban-beban operasi sebagai berikut :


- Beban gaji dan komisi Rp400
- Beban Sewa Rp200
- Beban Rupa-Rupa Rp150

Cabang Kantor Pusat

Salaries exp Rp400


Rent Exp 200
Miscellaneous exp 150
Cash 750

d) Jika beban operasional cabang menjadi tanggungan Kantor Pusat, seperti


pajak, iklan dan asuransi, maka pembayaran beban ini akan dicatat di
Kantor Pusat. Cabang akan mencatat biaya-biaya tersebut yang digunakan
dalam operasional cabang dengan mendebit “Expenses” dan kredit “Home
Office”.

Kantor Pusat akan mendebit “Branch” dan mengkredit akun dari aset yang
terpakai oleh Cabang.

Transaksi : Cabang membebankan biaya-biaya operasional Cabang ke


Kantor Pusat. Biaya-biaya antara lain :
- Asuransi aset pada cabang Rp100
- Pajak Cabang Rp50
- Biaya iklan Rp150

Cabang Kantor Pusat

Insurance Exp Rp100 Branch#1 300


Taxes Exp 50 Prepaid Insuran 100
Advertising Exp 150 Taxes Payable 50
Home Office 300 Advertising Exp 150

e) Cabang mencatat penjualan Cabang dan menerima penagihan dari hasil


penjualan tersebut.

Transaksi : Cabang #1 menjual barang dagang secara kredit Rp2.000

Cabang Kantor Pusat

Account Receivabl 2,000


Sales 2,000

Transaksi : Cabang menerima pelunasan dari pelanggan

Cabang Kantor Pusat

Cash 2,000
Acc Receivable 2,000

f) Pembelian aset tetap biasanya dicatat di buku Kantor Pusat, dan prosedur
ini diikuti dengan penerapan kebijakan penyusutan yang seragam untuk
sekelompok aset, apakah dipakai oleh Cabang maupun Kantor Pusat.

Transaksi : Kantor Pusat membeli Peralatan Rp3.000 dan mengirim


Peralatan tersebut ke Cabang

Jurnal pembelian Peralatan oleh Kantor Pusat


Cabang Kantor Pusat

Equipment 3,000
Cash 3,000

Ketika Peralatan tersebut dikirim oleh Kantor Pusat ke Cabang, baik


kantor Pusat maupun Cabang tidak melakukan pencatatan atas pengiriman
tersebut.

Pada akhir periode, Cabang yang menggunakan Peralatan tersebut


mencatat beban penyusutan dengan debit “Depreciation Expense” dan
kredit “Home Office”.
Kantor Pusat mencatat penyusutan aset tetap yang digunakan Cabang
dengan mendebit “Branch” dan mengkredit “Accumulated
Depreciation”.

Transaksi : Peralatan yang digunakan oleh Cabang disusutkan sebesar


Rp300 pada akhir periode.

Cabang Kantor Pusat

Depreciation Exp 300 Branch#1 300


Home Office 300 Acc. Depre. 300

g) Pembelian aset tetap oleh kantor Cabang yang akan dicatat di buku Kantor
Pusat saja, maka Cabang akan mencatat debit “Home Office” dan kredit
“Cash/Liability”.
Kantor Pusat akan mencatat pembelian oleh cabang tersebut dengan debit
“Asset” dan kredit “Branch”

Transaksi : Cabang membeli Tanah seharga Rp2.000 secara tunai, tanah


tersebut dibukukan di pembukuan Kantor Pusat.

Cabang Kantor Pusat

Home Office 2,000 Land 2,000

Cash 2,000 Branch#1 2,000

h) Cabang membeli barang dagang dari pemasok luar.


Cabang akan mencatat pembelian ini sebagaimana pembelian barang
dagang pada umumnya, jika menggunakan metode periodik, Cabang akan
mendebit “Purchase” dan kredit “Cash/Payable”.

Transaksi : Cabang membeli barang dagang dari pihak luar seharga


Rp350

Cabang Kantor Pusat

Purchase 350
Cash/Payable 350

i)
j) Penentuan laba/rugi dari Cabang
Ketika cabang melaporkan laba periode berjalan, kantor pusat akan
mendebit akun “Branch” dan mengkredit “Branch Income”. Pada akhir
periode, Cabang akan menutup semua akun-akun seperti lazimnya pada
siklus akuntansi.

Cabang

Income Summary 1,350


Expenses 1,350

Cabang

Sales 1,550
Income Summary 1,550

Cabang Kantor Pusat

Income Summary 200 Branch#1 200


Home Office 200 Branch Income 200

Kantor Pusat

Branch Income 200


Income Summar 200

4) Jurnal Penyesuaian
Saldo akun “Home Office” yang tercatat di Cabang dan juga akun “Branch”
di Kantor Pusat terkadang tidak menunjukkan transaksi timbal balik
(reciprocal) antara Cabang dan Kantor Pusat. Contoh : kantor pusat telah
mengirimkan barang dagang ke Cabang tetapi barang tersebut belum diterima
oleh Cabang. Kantor Pusat telah mencatat pengiriman barang tersebut dengan
mendebit “Branch” dan mengkredit “Shipment to Branch”, tetapi akun
“Home Office” milik Cabang belum mencatat adanya pengiriman barang
dagang tersebut. Pada akhir periode akan dilakukan penyesuaian pada catatan
Cabang.

Beberapa kejadian yang dipertimbangkan untuk dilakukan rekonsiliasi antar


akun :
(1) Debit akun pada Cabang tanpa terkait dengan kredit rekening Kantor Pusat
Ilustrasi kasus ini terjadi jika kantor pusat telah mengirimkan barang
dagang seharga Rp3.000 ke kantor cabang, dan pada akhir periode barang
dagang tersebut belum sampai ke Cabang, sehingga Cabang belum
membukukan pengiriman barang dagang tersebut.
Konsekuensi dari peristiwa terebut, Cabang akan membukukan
penyesuaian:

Cabang

Shipment from HO 3.000


HO 3.000

(2) Kredit akun pada Cabang tanpa terkait dengan kredit rekening Kantor Pusat
Ketika Kantor Pusat menerima dan mencatat Rp750 pelunasan pelanggan
dari penjualan yang dicatat oleh Cabang. Kantor Pusat mencatat
penerimaan kas dan mengkredit “Branch”. Maka pembukuan kantor
Cabang disesuaikan dengan pelunasan tersebut, dengan jurnal
penyesuaian :

Cabang

Home Office 750


Account Receivabl 750

(3) Debit akun pada Kantor Pusat tanpa terkait dengan kredit rekening
Cabang

(4) Kredit akun pada Kantor Pusat tanpa terkait dengan kredit rekening
Cabang

3.

Home Office and Branch Relationship-Special Problems


Di samping hubungan biasa antara Kantor pusat dan cabang, terdapat hubungan lain yang
menimbulkan masalah akuntansi khusus. Ketiga hubungan tersebut adalah transfer kas
antarcabang, transfer barang dagangan antar cabang, dan pengiriman barang dagangan ke cabang
dengan harga di atas costnya atau dengan harga ecerannya.
1. Transfer kas antar cabang
Biasanya, kegiatan cabang terbatas kepada transaksi dengan kantor pusat dan pihak luar saja,
tetapi dalam kondisi tertentu kantor pusat bisa mengotorisir transfer aset tertentu dari satu cabang
ke cabang yang lainnya. Daripada membuka akun khusus dengan cabang lainnya, cabang
biasanya menyelesaikan transaksi tersebut melalui akun kantor pusat. Sebagai ilustrasi, misalkan
Cabang 1 mengirimkan uang sebesar Rp1.000,- ke Cabang 2. Transaksi ini akan dicatat sebagai
berikut:
Kantor Pusat Cabang 1 Cabang 2
Branch 2 1.000 Home Office 1.000 Cash 1.000
Branch 1 1.000 Cash 1.000 Home Office 1.000
2. Transfer barang dagangan antar cabang
Kantor pusat bisa memerintahkan satu Cabang untuk mentransfer barang dagangan ke Cabang
yang lainnya. Transaksi ini juga bisasanya diselesaikan melalui akun Home Office. Yang
menjadi masalah adalah siapa yang menanggung biaya pengangkutan. Biaya pengangkutan
normalnya dibebankan ke Cabang yang menerima barang, meskipun demikian Cabang tersebut
tidak boleh dibebani biaya pengangkutan yang berlebihan; maksimal biaya yang menjadi
tanggungannya adalah sebesar biaya seperti pengiriman biasa dari Kantor Pusat. Biaya
pengangkutan yang lebih besar dari itu, ditanggung oleh Kantor Pusat.
Sebagai ilustrasi, Kantor Pusat mengirimkan barang dagangan ke Cabang 1 senilai Rp.4.500
ditambah biaya pengangkutan Rp.600. Beberapa hari kemudian, Kantor Pusat memerintahkan
Cabang 1 untuk mengirimkan barang dagangan tersebut ke Cabang 2. Cabang 1 membayar biaya
pengangkutan ke Cabang 2 Rp.450. Seandainya transfer ke Cabang 2 dilakukan oleh Kantor
Pusat, maka biaya pengangkutan hanya akan sebesar Rp.650. Jurnal yang akan dibuat untuk
mencatat transaksi ini adalah:
Pembukuan Kantor Pusat
Transaksi
Pengiriman barang ke Cabang 1 Branch 1 Rp.5.100
Shipment to Branch 1 Rp.4.500
Cash
600
Perintah pengiriman barang dagangan dari Shipment to Branch 1 Rp.4.500
Cabang 1 ke Cabang 2 Shipment to Branch 2 Rp.5.100

Branch 2 Rp.5.150
Excess freight on
interbranch transfer 400
Branch 1 5.550

Pembukuan Kantor Cabang 1


Transaksi
Penerimaan barang dari Kantor Pusat Shipment from Home Office Rp.4.500
Freight in 600
Home Office Rp.5.100
Pengiriman barang dagangan dari Cabang 1 ke Home Office Rp.5.550
Cabang 2 atas perintah Kantor Pusat Shipment from Home Office Rp.4.500
Freight in 600
Cash
450

Pembukuan Kantor Cabang 2


Transaksi
Pengiriman barang dagangan dari Cabang 1 ke Shipment from Home Office Rp.4.500
Cabang 2 atas perintah Kantor Pusat Freight in 650
Home Office Rp. 5.150

3. Pengiriman barang dagangan ke cabang dengan harga di atas costnya atau dengan harga
ecerannya.
Kantor Pusat dapat mengirim barang ke cabang pada harga selain cost, yaitu pada harga di atas
cost atau pada harga jual eceran (retail sales price).
a. Pengiriman barang dagangan pada harga di atas cost
Billing atas pengiriman barang oleh kantor pusat mungkin menggunakan harga di atas cost. Hal
ini dilakukan untuk menyembunyikan informasi lengkap tentang laba kantor cabang yang
sebenarnya dari para pegawai kantor cabang. Kebijakan ini juga dilakukan sebagai alat untuk
membagi beban pembelian dan penanganan barang dagangan juga biaya-biaya lain yang
berkaitan dengan hubungan kantor pusat dan cabang.
Pada saat Cabang menerima pengiriman barang, maka cabang akan mencatat harga yang tertera
di dalam faktur yang menyertai barang. Bila tagihan ke cabang melebihi costnya,maka laba yang
dihitung oleh cabang akan lebih kecil dibandingkan laba yang sebenarnya. Inventory yang
dilaporkan cabang akan dilaporkan dengan angka yang lebih tinggi. Hal ini harus diakui oleh
kantor pusat,
Misalkan, barang dagangan dengan harga perolehan Rp.10.000 dikirimkan oleh Kantor Pusat
Ke Cabang dengan tagihan 20% diatas harga perolehan. Transaksi ini akan dicatat:
Home Office Branch

Branch 12,000 Shipments from HO 12,000


Shipments to Branch 10,000 Home Office 12,000
Unrealized Interco. inventory 2,000
Profit

Akhir periode, Branch melaporkan inventory $8,400 dan Cost of goods sold $3,600. Dari
sudut pandang Kantor Pusat, inventory tersebut harusnya $8,400 : 120% = $7,000 dan COGS
$3,600 : 120% = $3,000. Laba cabang harus dinaikkan $600.
Misalkan Kantor Cabang melaporkan laba $5,000, maka jurnal yang akan dibuat adalah:
Transactions Home Office Branch
Untuk menutup laba cabang ke Branch 5,000 Income Summary 5,000
buku kantor pusat Branch Income 5,000 Home Office 5,000
Untuk menyesuaikan unrealized Unrealized Interco.
profit dan mengoreksi laba inventory Profit 600
cabang Branch income 600
Untuk menutup laba cabang ke Branch Income 5,600
akun income summary Income Summary 5,600

Bila inventory Kantor Cabang terdiri dari barang yang dibeli dari Kantor Puat dan dari pihak
luar, maka inventory tersebut harus dibedakan sehingga Kantor Pusat dapat menentukan
unrealized profit di dalam inventory cabang yang dibeli dari kantor pusat.
b. Pengiriman barang dagangan pada harga jual ecerannya
Kantor Pusat dapat mengirim barang ke cabang dengan harga ecerannya, bukan saja untuk
menyembunyikan laba cabang dari para pegawai cabangnya, melainkan juga untuk dapat lebih
mengontrol barang yang ditangani kantor cabang secara lebih efektif. Bila Kantor Pusat
menerima informasi tentang penjualan cabang, secara otomatis ia juga mendapatkan catatan yang
terus menerus tentang barang yang ada di cabang. Posisi Inventory bisa langsung diketahui
dengan cara mengurangkan penjualan dari barang yang tersedia untuk dijual pada harga
ecerannya. Pada akhir periode, inventarisasi fisik atas inventory cabang at retail price harus sama
dengan selisih antara billed price of goods available for sasle dengan penjualan bersih selama
periode berjalan.
Kalau barang dagangan yang dikirimkan ke kantor cabang ditagihkan pada harga jual ecerannya,
, maka harga pokok barang yang dijual oleh cabang akan sama dengan penjualannya, dan
kegiatan cabang akan menunjukkan rugi operasi sebesar biaya operasi. Akun-akun kantor cabang
akan disesuaikan dan ditutup seperti biasa pada akhir periode akuntansi dan akun kantor pusat
didebet sebesar rugi yang dilaporkan.
Prosedur pencatatan pengiriman barang dengan harga jual eceran sama dengan pengiriman
barang pada harga di atas cost yang telah dibahas sebelumnya.
3. Laporan gabungan jika barang dagangandikirim ke kantor cabang pada harga selain cost
(Combined statements when Goods Are Billed at Amounts other than Cost)
Bila Kantor Pusat mengirimkan barang ke kantor cabang dengan harga selain costnya, maka
dalam penyusunan laporan gabungan, kantor pusat harus membuat jurnal penyesuaian untuk
beberapa akun. Berikut adalah contoh penyusunan kertas kerja dimana kantor pusat mengirim
barang dengan harga selain cost.
Neraca masing-masing Kantor Pusat dan Kantor Cabang akhir tahun 2009 tampak sbb: X
Corp.
Statement of Financial Position – Home Office
December 31, 2009
Assets Liabilities & Stockholders’ Equity
Cash 25,000 Accounts Payable 40,000
Accounts Receivable 60,000 Capital Stock 200,000
Merchandise inventory 100,000 Retained earnings 36,500
Equipment 30,000
Less: accm depreciation 12,000 18,000
Branch 78,500
Less: unrealized interco.
inventory profit 5,000 73,500
Total assets 276,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 276,500
X Corp.
Statement of Financial Position – Branch
December 31, 2009
Assets Liabilities & Stockholders’ Equity
Cash 10,000 Accounts Payable 10,000
Accounts Receivable 20,000 Home Office 78,500
Merchandise inventory 45,000
Equipment 22,500
Less: accm depreciation 9,000 13,500
Total assets 88,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 88,500
X Corp.
Combined Statement of Financial Position for Home Office and Branch
December 31, 2009
Assets Liabilities & Stockholders’ Equity
Cash 35,000 Accounts Payable 50,000
Accounts Receivable 80,000 Capital Stock 200,000
Merchandise inventory 140,000 Retained earnings 36,500
Equipment 52,500
Less: accm depreciation 21,000 31,500
Total assets 286,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 286,500

Inventory yang ada di kantor cabang sebesar $45,000 terdiri dari inventory yang berasal dari
pembelian ke pihak luar $20,000 dan pembelian dari kantor pusat senilai $25,000 yang
ditagihkan dengan margin 25%, sehingga inventory ini harus disesuaikan sebesar $25,000 –
(25,000 : 125%) = $5,000. Dengan demikian inventory di kantor pusat menjadi 100,000 + 40,000
= 140,000.
Transaksi yang terjadi dan jurnal yang dibuat selama tahun 2010 adalah sbb:
Transactions Home Office Books Branch Books
Pembelian secara kredit Purchase 220,000 Purchase 25,000
Acct Payable 220,000 Acct Payable 25,000
Pengiriman barang ke kantor Branch 60,000 Shipments from HO 60,000
cabang, cost $48,000 margin Shipments to Branch 48,000 Home Office 60,000
25% Unrealized interco
inventory profit 12,000
Penjualan secara kredit Acct Receivables 300,000 Acct Receivables 125,000
Sales 300,000 Sales 300,000
Penerimaan pembayaran Cash 305,000 Cash 115,000
piutang Acct Receivables 305,000 Acct Receivables 115,000
Pembayaran utang Accounts Payable 200,000 Accounts Payable 30,000
Cash 200,000 Cash 30,000
Pembayaran biaya Expenses 47,000 Expenses 17,750
Cash 47,000 Cash 17,750
Pengumuman dan Dividends 25,000
pembayaran dividen oleh Cash 25,000
kantor pusat
Remittance (setoran) Cash 30,000 Home Office 30,000
dari kantor cabang ke Branch 30,000 Cash 30,000
pusat
Depresiasi asset tetap Depreciation expense 3,000 Depreciation expense 2,250
Accm depreciation 3,000 Accm depreciation 2,250
Penutupan akun inventory Income Summary 100,000 Income Summary 45,000
awal Merch inventory, Jan 1 100,000 Merch inventory, Jan 1 45,000
Pencatatan ending inventory Merch invent, Dec 31 80,000 Merch invent, Dec 31 30,000
Home Office 80,000 Income Summary 80,000 Income Summary 30,000
Branch:
From outsiders 10,000
From HO at
billed price 20,000
30,000
Dari data tersebut di atas, dibuat kertas kerja penyusunan laporan gabungan sbb:
Home Adjustment & Combined
Office Branch Eliminations Statement
Debits Credits
Income Statements
Sales 300,000 125,000 425,000
Branch Income 18,000 a)18.000
Cost of goods sold: Beg
inventory 100,000 45,000 d)5,000 140,000
Purchases 220,000 25,000 245,000
Shipments from Home Office 60,000 b)60,000
320,000
Less: Shipments to Branch (48,000) b)48,000
Goods available for sale 272,000 130,000 385,000
Ending inventory (80,000) (30,000) c)4,000 (106,000)
COGS 192,000 100,000 279,000
Gross Profit 126,000 146,000
Expenses 50,000 20,000 70,000
Net income 76,000 5,000 76,000
Retained Earning
Retained earnings, beg 36,500 36,500
Home Office -preclosing 108,500 108,500
Dividends (25,000) (25,000)
Retained earnings, ending 87,500 87,500
Home Office -postclosing 113,500
St. of Financial Position :
Cash 88,000 47,250 135,250
Accounts Receivable 55,000 30,000 85,000
Merchandise inventory 80,000 30,000 c)4,000 106,000
Unrealized Interco. Inventory profit (4,000) b)12,000 a)13,000
d)5,000
Equipment 30,000 22,500 52,500
Less: Accmulated depreciation (15,000) (11,250) (26,250)
Branch 113,500 a)5,000 -
e)108,500
Total Assets 347,500 118,500 352,500
Accounts Payable 60,000 5,000 65,000
Home Office-postclosing 113,500 -
Capital stock 200,000 200,000
Retained earnings-ending 87,500 87,500
Total liabilities & Equities 347,500 118,500 352,500

Jurnal eliminasi yang dibuat Kantor Pusat adalah sbb:


a. Branch Income $18,000
Branch $5,000
Unrealized profit $13,000
(untuk menghilangkan reciprocal accounts)

b. Shipment to Branch $48,000


Unrealized profit $12,000
Shipment from Home Office $60,000
(untuk menghilangkan reciprocal accounts dan menghilangkan unrealized interco.
Inventory profit)

c. COGS (Merchandise Inventory ending I/S) $4,000


Merchandise Inventory (B/S) $4,000
[untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory $20,000 – (20,000 :
125%) = 4,000]

d. Unrealized profit $5,000


COGS (Merchandise Inventory beg I/S) $5,000
[untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam beginning inventory $25,000 – (25,000
: 125%) = 5,000]

e. Home Office-preclosing $108,500


Branch $108,500
(untuk menghilangkan reciprocal accounts)

Akun-akun Kantor Pusat dan Kantor Cabang ditutup dengan jurnal sbb:

Transactions Home Office Books Branch Books


Jurnal penutup: Sales 300,000 Sales 125,000
Untuk menutup akun-akun Shipments to Purchases 25,000
laba rugi Branch 48,000 Shipments from HO 60,000
Ending Inventory 80,000 Expenses 20,000
Purchases 220,000 Income summary 20,000
Beg Inventory 100,000
Expenses 50,000
Income summary 58,000

Untuk menutup laba cabang ke Income Summary 5,000


akun kantor pusat Home Office 5,000
Untuk mengakui laba cabang di a. Branch 5,000
buku kantor pusat: Branch Income 5,000
a.laba cabang menurut buku
cabang $5,000 b. Unrealized interco.
b. Untuk membawa akun Inventory profit 13,000
unrealized profit ke jumlah
Branch income 13,000
yang seharusnya dan untuk
mengoreksi laba cabang: Saldo
sebelum
penyesuaian 17,000
Saldo yg dibutuhkan
20,000 – (20,000:125%) 4,000
Transfer ke laba
cabang 13,000
Untuk menutup laba cabang ke Branch Income 18,000 Income
akun Income Summary summary 18,000
Untuk menutup laba Income summary 76,000
gabungan ke Retained Retained earnings 76,000
earnings
Untuk menutup akun dividend Retained earnings 25,000
Dividends 25,000

Anda mungkin juga menyukai