Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Made Alit Arya Wibawa

Nim : 1702622010263
Kelas : AK. C (malam)

Contoh ilustrasi tentang sistem yang digunakan untuk mengkontrol pekerjaan kolektor
dalam hal pemungutan dana nasabah.

Tujuan dari Sistem ini untuk memastikan apakah dana nasabah yang di pungut sudah sesuai, dan
melacak keberadaan kolektor saat berada di lapangan.

Pengawas lapangan memiliki sistem tersendiri yang dimanna sudah terkonek ke handphone
masing” kolektor yang digunakan juga untuk pemungutan dana nasabah.

Saat kolektor login ke sistem tersebut yang digunakan untuk pemungutan dana nasabah langsung
secara otomatis terhubung ke bagian pengawas lapangan/kabag. Dana disana akan kelihatan
dimana posisi kolektor, dan berapa nasabah yang sudah nabung dan tarik berserta nominalnya.
Setelah itu bagian kolektor akan menyerahkan memorial/ pencatatan nasabah, formulir mata
uang dan uang hasil dari pemungutan ke kasir dimana kasir akan memberitahukan berapa uang
dan kemudian akan mencocokannya dengan memorial dan sistem.
Nama : I Made Alit Arya Wibawa
Nim : 1702622010263
Kelas : AK. C (malam)

Menurut SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik), opini audit ada 5 macam, yaitu :

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)


Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ini adalah
pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku. Kriteria pendapat wajar tanpa
pengecualian antara lain.
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified
Unqualified Opinion)
Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf
penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya. Auditor
menyampaikan pendapat ini jika: Kurang konsistennya suatu entitas dalam menerapkan
GAAP, Keraguan besar akan konsep going concern, Auditor ingin menekankan suatu hal
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali
untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara
wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)
Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan. Opini ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan seluruh
laporan keuangan yang disajikan.
Nama : I Made Alit Arya Wibawa
Nim : 1702622010263
Kelas : AK. C (malam)

Opini Audit Setelah Penerbitan ISA:

1. Opini tanpa modifikasi (SA 700)


A. Opini wajar tanpa pengecualian.
Opini ini dikeluarkan jika hasil audit laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam
semua hal yang material telah sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.
2. Opini dengan modifikasian
a. Pendapat wajar dengan pengecualian ( qualified opinion ) yang dapat diberikan ketika:
 Auditor meyakini atas dasar auditnya bahwa laporan keuangan terdapat kesalahan
dalam penyajian laporan keuangan yang bersifat material namun tidak pervasive.
 Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, ia menjelaskan
semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih paragraph terpisah yang
menyantumkan bahasa pengecualian yang sesuai dan menunjuk ke paragraph
penjelasan didalam paragraph pendapat.
b. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
Dimana pendapat ini dinyatakan bila menurut pertimbangan auditor, laporan keuangan
secara keseluruhan disajikan tidak secara wajar dan terdapat kesalahan yang material
serta pervasive.
c. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion)
Auditor tidak mampu untuk memperoleh bukti audit yang cukup sebagai dasar untuk
opini audit.

Oleh karena Indonesia telah melakukan konvergensi terhadap IFRS (International


Financial Reporting Standar) yang telah diterbitkan dengan nama SAK Juni 2013, dan dengan
adanya penerbitan ISA (International Standar on Audit) tahun 2013 di Indonesia dengan nama
SA (Standar Audit), maka auditor harus mempertimbangkan pengaruh diterbitkannya ISA atas
SA yang diharapkan memperoleh akseptasi seluruh dunia atas laporan audit yang diterbitkan dan
mengarah kepada transparansi.

Anda mungkin juga menyukai