BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Segala puji hanyalah milik Allah Azza Wajalla yang Maha Menggenggam segala
kejadian dan Maha Memelihara setiap keadilan. Dan kepada-Nyalah segala bersandar.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Alam Nabi Muhammad
Saw.
Pasar modal adalah suatu wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang
memerlukan dan jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut. Di setiap
perusahaan-perusahaan terus menerus berupaya menciptakan pasar modal yang teratur dan
transparan. Pasar modal menjadi sesuatu yang menggemparkan, karena investasi di Bursa
Efek berkembang sangat pesat .
Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk mencapai
segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk memepermudah
transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek. Fungsinya sangat membantu
berbagai pihak yang terkait.
Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai dengan
adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang
merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak
guna membantu para investor dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.
1.2 Masalah dan Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah yang disusun untuk memenuhi tugas
1) Mengetahui sejarah pasar modal
2) Menambah wawasan untuk mengetahui keseluruhan sejarah pasar modal
3) Mengetahui perkembangann pasar modal
BAB II
SEJARAH PASAR MODAL
DI DUNIA
Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa.
Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co.; Fa. Adree Witansi & Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H.
Jul Joostensz; Fa. Jeannette Walen; Fa. Wiekert & V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co;
Wieckert & V.D. Linden; Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa. Gebroeders.
Sedangkan Efek yang diperjual-belikan adalah saham dan obligasi
perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan
Pemerintah (propinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang
diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.
Perkembangan pasar modal di Batavia tersebut begitu pesat sehingga menarik masyarakat
kota lainnya. Untuk menampung minat tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di kota
Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang resmi didirikan bursa.
Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa.
V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster. Sedangkan anggota bursa di Semarang
waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa.
Companien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co.
3.2 Periode Permulaan Sejarah Pasar Modal
Sekitar awal abad ke-19 pemerintah colonial mulai membangun perkebunan secara
besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang
telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang Belanda dan
Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari pengghasilan penduduk
pribumi.
Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan pada resesi
ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang DuniaII (PD II). Keadaan yang semakin
memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup terlebih dahulu. Kemudian
pada 10 Mei 1940 disusul oleh Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya baru pada tanggal 31 Juni
1952, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali. Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh
PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek ) yang beranggotakan bank Negara, bank
swasta dan para pialang efek dengan Bank Indonesia sebagai penasihat. Pada tanggal 26
September 1952 dikeluarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 1952 sebagaiUndang-Undang
Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang Bursa.
Dari regulasi yang dikeluarkan periode ini mempunyai cirri khas yakni diberikannya
kewenangan yang cukup besar dan luas kepada Bapepam selaku badan pengawas . Amanat
yang diberikan dalam UU Pasar Modal secara tegas menyebutkan bahwa Bapepam dapat
melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan jika terjadi kejahatan di pasar modal.
3.3 Kebijaksanaan Sektor Pasar Modal
Baru pada Orde Baru kebijakan ekonomi tidak lagi melancarkan konfrontasi terhadap
modal asing. Pemerintah lebih terbuka terhadap modal luar negeri guna pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan. Dengan surat keputusan direksi BI No. 4/16 Kep-Dir tanggal
26 Juli 1968, di BI di bentuk tim persiapan (PU) Pasar Uang dan (PM) Pasar Modal. Hasil
penelitian tim menyatakan bahwa benih dari PM di Indonesia sebenarnya sudah ditanam
pemerintah sejak tahun 1952, tetapi karena situasi politik dan masyarakat masih awam
tentang pasar modal, maka pertumbuhan Bursa Efek di Indonesia sejak tahun 1958 s/d 1976
mengalami kemunduran. Setelah tim menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka dengan
surat keputusan Kep-Menkeu No. Kep-25/MK/IV/1/72 tanggal 13 Januari 1972 tim
dibubarkan, dan pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan Pembina Pasar Modal) dan PT
Danareksa. Bapepam bertugas membantu Menteri Keuangan yang diketuai oleh Gubernur
Bank Sentral. Dengan terbentuknya Bapepam, maka terlihat kesungguhan dan intensitas
untuk membentuk kembali PU dan PM. Selain sebagai pembantu menteri keuangan,
Bapepam juga menjalankan fungsi ganda yaitu sebagai pengawas dan pengelola bursa efek.
Beberapa hal yang dilakukan adalah pertama, pada tanggal 10 Agustus 1977
mengeluarkan keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian Pasar Modal,
membentuk Badan Pembina Pasar Modal. Yang kedua ialah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 25 Tahun 1976 tentang penetapan PT Danareksa sebagai BUMN pertama
yang melakukan go public dengan penyertaan modal Negara Republik Indonesia sebanyak
Rp. 50 Miliar. Yang ketiga adalah memberikan keringanan perpajakan kepada perusahaan
yang go public dan kepadapembeli saham atau bukti penyertaan modal.
BAB VI
PERKEMBANGAN PASAR MODAL
DAN AKIBAT INVESTOR TERHADAP PASAR MODAL DI INDONESIA
BAB V
KESIMPULAN
Pasar modal menjadi sesuatu yang menggemparkan, karena investasi di bursa efek
berkembang sangat pesat dan menurut perkiraan yang diperjualbelikan adalah saham yang
listing di bursa Amsterdam tetapi investornya berada di Batavia, Surabaya dan Semarang.
Pasar modal adalah suatu wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang
memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut.
Produk yang Terdapat di Pasar Modal
1. Reksa Dana
2. Saham
3. Saham Preferan
4. Obligasi
5. Waran
6. Right Issue