Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI

UNTUK KANTOR
PUSAT, AGEN,
CABANG
-Part 1-
Akuntansi Pusat & Agen
• Agen  Perwakilan yang bekerja sebagai suatu
unit organisasi penjualan pada suatu daerah
tertentu di bawah pangawasan kantor pusat.
• Agen penjual adalah Organisasi yang hanya
mengambil pesanan untuk barang dan jasa,
dan yang beroperasi dibawah pengawasan
langsung pejabat dari kantor pusat.
• Agen tidak mengadakan pencatatan secara
komplit  buku kas untuk mencatat
penerimaan dan pengeluaran kas.
• Persediaan barang dagangan yang ada pada suatu
agen, bukan merupakan persediaan barang
untuk di jual , tetapi hanya berupa sampel.

• Apabila terjadi pesanan dari pembeli, maka


pembeli  agen  kantor pusat  pembeli

• Akan tetapi hal-hal tertentu Kantor Pusat dapat


menyerahkan pembuatan faktur kepada agen
serta dapat pula menyerahkan pengawasan
piutang serta penagihannya kepada agen.

• Semua biaya yang berhubungan dengan agen,


selain yang dikeluarkan dengan menggunakan
modal kerja agen, akan di ganti oleh Kantor
Pusat.
• Untuk mencatat transaksi yang terjadi pada
suatu agen  semua transaksi dicatat atas
nama Kantor Pusat sehingga tidak di
sediakan rekening tersendiri hanya diberi
tanda atau diberi nama agen yang
bersangkutan.
• Semua transaksi akan di bukukan oleh
Kantor Pusat.
• Untuk memperluas pemasaran dengan
tujuan meningkatkan laba, maka salah satu
alternatifnya yaitu mendirikan cabang
maupun agen.
• Perbedaan antara cabang dan
agen adalah sbb :
• Kantor Pusat PT “BERSAMA JAYA” Surabaya, membuka
agen penjualan dikota Yogya. Semua pendapatan dan
biaya dicatat oleh Kantor Pusat.
• Berikut ini adalah transaksi yang terjadi selama bulan april
antara Kantor Pusat dan Agen:
Contoh
– Tanggal 4 April : Pengiriman barang dagangan sebagai sampel
kepada agen Yogya sebesar harga Rp. 7.000.000;
– Tanggal 8 April   : Pengiriman uang tunai untuk agen sebagai modal
kerja sebesar Rp.800.000;
– Tanggal 20 April     : Penjualan melalui Agen Yogya sebesar harga
faktur Rp.20.000.000; sedang harga pokoknya Rp.16.000.000;
– Tanggal 25 April  : Agen Yogya mengeluarkan biaya promosi sebesar
Rp.280.000; dan biaya penyimpanan sebesar Rp.95.000; serta biaya
lain-lain sebesar Rp.275.000;
– Tanggal 30 April   :   Biaya gaji dan komisi untuk Agen Yogya dibayar
oleh Kantor Pusat sebesar Rp.1.300.000;

• Berdasarkan informasi pada transaksi diatas, dapat dibuat


jurnal oleh Kantor Pusat sebagai berikut :
Contoh
Akuntansi Pusat dan Cabang
• Cabang adalah Organisasi penjual, yang
menjual barang – barang dari persedian
yang diselengarakan sendiri dan yang
bekerja sebagai kesatuan usaha yang
bebas (independen).
• Berbeda dengan agen, cabang
mempunyai otonomi sendiri dalam hal
menyelenggarakan pembukuan.
• Cabang berusaha dan bekerja sebagai
unit usaha yang berdiri sendiri.
• Otonomi yang diberikan kepada cabang
oleh kantor pusat adalah sbb :
– Cabang dapat membeli sendiri barang
dagangan dari pihak ketiga untuk
memenuhi kebutuhan permintaan barang
dagangan yang tidak dapat dipenuhi oleh
kantor pusat.
– Cabang dapat melakukan aktivitas
penjualan mulai dari usaha untuk
mendapatkan pembeli, mengirimkan barang
dagangan beserta pembuatan fakturnya,
menagih piutangnya dan menyimpan uang
hasil dari penjualan tersebut.
Macam-Macam Akuntansi Cabang
• Sistem Sentralisasi
– Pembukuan transaksi yang terjadi di kantor cabang
diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat.
– Pada sistem ini kantor cabang hanya mengumpulkan
dokumen-dokumen dasar, seperti faktur penjualan,
catatan waktu kerja, voucher pengeluaran kas dan
bukti lainnya yang mendukung terjadinya transaksi
dikirim kepada kantor pusat untuk dicatat dalam
buku jurnal dan rekening-rekening buku besarnya.
– (+) dapat menghemat biaya administrasi
– (-) keterlambatan data yang diterima oleh kantor
pusat dapat menyebabkan terlambatnya penyajian
laporan keuangan secara periodik .
Macam-Macam Akuntansi Cabang
• Sistem Desentralisasi

– Cabang dianggap sebagai unit usaha yang berdiri sendiri


maka kantor cabang menyelenggarakan pembukuan atas
transaksi-transaksi yang terjadi pada kantor cabang yang
bersangkutan secara lengkap.
– Susunan dan klasifikasi rekening-rekening pembukuan pada
tiap kantor cabang mengikuti susunan dan klasifikasi yang
dipakai pada kantor pusatnya.
– Hubungan antara kantor pusat dan cabang akan tampak pada
rekening timbal balik (Reciprocal Account), yaitu rekening
buku besar yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak.
– Rekening timbal balik tersebut adalah di kantor pusat
mempunyai rekening “R/K – Kantor Cabang” , sedang di
cabang mempunyai rekening “R/K – kantor pusat”.
• Penggunaan masing-masing rekening timbal balik
(Reciprocal Account) tersebut adalah sebagai berikut :
1. Di kantor pusat terdapat rekening “R/K kantor
cabang” yang penggunaannya adalah :
• Debit :
– Untuk mencatat pengiriman uang atau pengiriman barang
(dropping) ke kantor cabang
– Untuk mencatat pembebanan biaya kepada kantor cabang
– Untuk mencatat pengakuan laba dari operasi kantor cabang

• Kredit :
– Untuk mencatat penerimaan uang dari kantor cabang
– Untuk mencatat penerimaan kiriman barang atau
pengembalian barang dari kantor cabang
– Untuk mencatat pengakuan rugi dari operasi kantor cabang.
2. Dikantor cabang terdapat rekening “R/K –
Kantor Pusat” yang penggunaannya adalah
sebagai berikut :
• Debit :
– Untuk mencata pengiriman atau setoran uang kepada
kantor pusat
– Untuk mencatat pengembalian barang atau
pengiriman barang kekantor pusat
– Untuk mencatat rugi operasional cabang pada saat
penutupan untuk dilaporkan kepada kantor pusat
• Kredit :
– Untuk mencatat penerimaan pengiriman uang dari
kantor pusat
– Untuk mencatat penerimaan droping barang dari
kantor pusat
– Untuk mencatat laba operasi cabang pada saat
penutupan untuk dilaporkan kepada kantor pusat
• Kantor pusat adakalanya menginvestasikan
sebagian aktiva tetap kepada kantor cabang.

• Apabila terjadi hal yang demikian, maka


transaksi tsb diperlakukan tidak sama seperti
pengiriman barang dagangan.

• Hal ini disebabkan karena pengiriman aktiva


tetap sifatnya investasi secara tetap serta
menyangkut jangka waktu lebih dari satu
periode akuntansi, sehingga transaksi yang
demikian tidak boleh menggunakan rekening
“R/K – kantor cabang” ataupun “R/K – Kantor
Pusat”.
• Pengiriman kekayaan (selain barang dagangan) kekantor
cabang, pada saat pengiriman akan dicatat sbb :
Aktiva Tetap – Kantor Cabang.....................Rp.   XX
Aktiva Tetap..................................................Rp.   XX

• Sedangkan untuk kantor cabang akan mencatatnya :


Aktiva Tetap.................................................Rp.  XX
Aktiva Tetap – Kantor Pusat..........................Rp.  XX

• Apabila investasi selain barang dagangan yang sifatnya


jangka panjang dilakukan oleh Kantor Pusat, maka
kantor pusat akan menjurnal :
Investasi tetap – Kantor Cabang.......................Rp.  XX
Aktiva Tetap/Saham/Surat berharga..................Rp  XX

• Sedangkan untuk kantor cabang akan mencatat sbb:


Aktiva Tetap/saham/surat-surat berharga................Rp.  XX
Investasi tetap dari kantor pusat..........................Rp.  XX
Untuk memperluas daerah pemasarannya, “PT PRATIWI” membuka kantor
cabangnya diluar kota pada awal bulan september. Berikut adalah
transaksi yang terjadi selama bulan september :
• 2 september : Pengiriman uang ke kantor cabang sebesar
Rp.13.000.000; sebagai modal kerja
• 3 september : Dropping barang dagangan ke kantor cabang sebesar
harga pokoknya Rp.6.800.000;
• 14 september : Kantor cabang membeli alat-alat perlengkapan kantor
Contoh

secara tunai Rp.260.000;


• 20 september : Penjualan oleh kantor cabang barang dagangan
secara tunai Rp.2.000.000; dan secara kredit sebesar Rp.4.500.000;
• 25 september : Penerimaan pembayaran piutang dari langganan
sebesar Rp.4.000.000;
• 26 september : Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kantor cabang
adalah biaya penjualan Rp.100.000; biaya promosi Rp.300.000; gaji
karyawan Rp.890.000; serta biaya telpon dan listrik Rp.600.000;
• 28 september : Kantor pusat membebani kantor cabang biaya-biaya
operasi sebagai berikut : biaya angkut pengiriman Rp.150.000; biaya
asuransi Rp.700.000; dan biaya bank Rp.175.000;
• 30 september : Persediaan barang yang ada di cabang Rp.3.600.000;
Contoh
Contoh
Contoh
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai