Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1


Pada Semester Ganjil 2019/2020

Disusun Oleh:

1. Aulia Rif’ati Rahayu (201712068)


2. Tri Setiyaruki (201712070)
3. Kristiana Novita Sari (201712075)
4. Miftakhul Qomariah (201712099)

Kelas 5B – Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2019
BAB I

Pendahuluan

Perusahaan dalam melaksanakan usahanya semakin lama dapat semakin berkembang


sehingga kemungkinan untuk membuka daerah pemasaran yang baru semakin terbuka
dan mendesak sehingga perlu segera dilaksanakan. Akibat adanya perluasan daerah
pemasaran ini akan menimbulkan suatu masalah yaitu bagaimana produk perusahaan
dapat sampai ke pembeli dengan cepat tanpa menimbulkan biaya angkutyang banyak
dan memakan waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan dapat
membentuk tempat-tempat penjualan pada daerah-daerah atau kota-kota tertentu
sehingga sarana untuk memperluas daerah pemasaran dapat tercapai seperti apa yang
direncanakan.

Tempat-tempat penjualan tersebut dapat berbentuk Agen (Agency) atau dapat


berbentuk Cabang (Branch) dari perusahaan yang berkembang tersebut. Agen maupun
cabang yang dibentuk oleh pusat keduanya merupakan sarana untuk memperluas
daerah pemasaran dan menyalurkan produk perusahaan kepada para pembeli di
daerahnya masing-masing.

Dalam makalah ini, kami akan mengulas mengenai akuntansi kantor pusat dan
cabang. Di dalam Kantor Cabang, pengelolaan manajemen serta pencatatan
akuntansinya perlu diadakan pemisahan antara pusat dan cabang sehingga dalam
melaksanakan kebijakan yang ditentukan oleh pusat, cabang mempunyai kebebasan
untuk melaksanakannya. Cabang juga mempunyai wewenang untuk menjual produk
sesuai dengan keinginannya dan cabang diberi kebebasan pula untuk melakukan
pencatatan transaksi-transaksi sendiri. Sebagai pertanggungjawaban kepada pusat,
cabang diwajibkan membuat laporan keuangan setiap periode tertentu yang
dilaporkan pusat. Laporan keuangan ini hanya bersifat intern yang khusus intuk
dilaporkan kepada pusat. Setelah menerima laporan dari cabangnya, pusat akan
mengadakan konsolidasi untuk menyusun laporan keuangan gabungan antara laporan
keuangan pusat dengan laporan keuangan cabang-cabangnya.
BAB II

PEMBAHASAN

Cabang mempunyai otonomi sendiri dalam hal menyelenggarakan pembukuan.


Cabang berusaha dan bekerja sebagai unit usaha yang berdiri sendiri. Dalam usahanya
tersebut, Cabang diberi modal kerja oleh Kantor Pusat, baik berupa uang kas, barang-
barang dagangan maupun aktiva-aktiva lainnya.

Otonomi yang lain diberikan kepada Cabang oleh Kantor Pusat adalah :

1. Cabang dapat membeli sendiri barang dagangan dari pihak ketiga untuk
memenuhi kebutuhan permintaan barang dagangan yang tidak dapat dipenuhi
oleh Kantor Pusat.
2. Cabang dapat melakukan aktivitas penjualan mulai dari usaha untuk
mendapatkan pembeli, mengirimkan barang dagangan beserta pembuatan
fakturnya, menagih piutangnya, dan menyimpan uang hasil dari penjualan
tersebut.

Dalam hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang, dikenal adanya sistem
Sentralisasi dan sistem Desentralisasi. Pada sistem Sentralisasi, proses terjadinya
transaksi, pembukuan dan proses-proses pencatatan lainnya sama seperti pada
hubungan Kantor Pusat dan Agen yang telah diuraikan di muka. Pada sistem
Desentralisasi, cabang dianggap sebagai Unit Usaha yang berdiri sendiri sehingga
proses terjadinya transaksi, pembukuan dan proses-proses pencatatan lainnya
sama seperti hubungan kantor Pusat dan Agen yang telah diuraikan di muka. Pada
Sistem Desentralisasi, cabang dianggap sebagai Unit Usaha yang berdiri sendiri
sehingga proses terjadinya transaksi, pembukuan dan proses pembuatan laporan
dilaksanakan seperti halnya perusahaan-perusahaan pada umumnya.

Dalam pembahasan ini, akan diuraikan hubungan Kantor Pusat dan Kantor
Cabang dengan menggunakan Sistem Desentralisasi.

Cabang akan membuat pembukuan secara lengkap. Cabang akan mempunyai


rekening-rekening aktiva, hutang, pendapatan, dan rekening biaya-biaya sendiri.

Hubungan antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang akan tampak pada rekening
timbal balik (Reciprocal Account), yaitu rekening buku besar yang
diselenggarakan oleh masing-masing pihak. Rekening timbal balik tersebut adalah
di Kantor Pusat mempunyai Rekening “R/K – Kantor Cabang”, sedang di Cabang
mempunyai rekening “R/K – Kantor Pusat”.

Penggunaan masing-masing rekening tersebut adalah sebagai berikut :

1. Di Kantor Pusat terdapat rekening “R/K – Kantor Cabang” yang


penggunaannya adalah:
Debit :
a. Untuk mencatat pengiriman uang atau pengiriman barang
(dropping) ke Kantor Cabang
b. Untuk mencatat pemebanan biaya kepada Kantor Cabang
c. Untuk mencatat pengakuan Laba dari operasi Kantor Cabang

Kredit :

a. Untuk mencatat penerimaan uang dari Kantor Cabang


b. Untuk mencatat penerimaan kiriman barang atau pengembalian
barang dari Kantor Cabang
c. Untuk mencatat pengakuan rugi dari operasi Kantor Cabang
2. Di Kantor Cabang terdapat rekening “R/K – Kantor Pusat” yang
penggunaannya adalah sebagai berikut :
Debit :
a. Untuk mencatat pengiriman atau setoran uang kepada Kantor Pusat
b. Untuk mencatat pengembalian barang atau pengiriman barang ke
Kantor Pusat
c. Untuk mencatat rugi operasi cabang pada saat penutupan untuk
dilaporkan kepada Kantor Pusat

Kredit :

a. Untuk mencatat penerimaan kiriman uang dari Kantor Pusat


b. Untuk mencatat penerimaan dropping barang dari Kantor Pusat
c. Untuk mencatat laba operasi cabang pada saat penutupan untuk
dilaporkan kepada Kantor Pusat
Agar diperoleh gambaran yang lengkap tentang akuntansi Kantor Pusat dan
Cabangnya berikut ini diberikan contoh yang menggambarkan transaksi di antara
keduanya.

Contoh 2 :

Untuk memperluas daerah pemasarannya, PT “PRATIWI” membuka Kantor


Cabangnya di luar kota pada awal bulan September. Berikut ini adalah transaksi yang
terjadi selama bulan September.

2 September : Pengiriman uang ke Kantor Cabang sebesar Rp 13.000.000,00


sebagai modal kerja
3 September : Dropping barang dagangan ke Kantor Cabang sebesar harga
pokoknya Rp 6.800.00,00
14 September : Kantor Cabang membeli alat-alat perlengkapan kantor secara
tunai Rp 260.000,00
20 September : Penjualan oleh Kantor Cabang barang dagangan secara tunai Rp
2.000.000,00 dan secara kredit sebesar Rp 4.500.000,00
25 September : Penerimaan pembayaran piutang dari langganan sebesar Rp
4.000.000,00
26 September : Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Kantor Cabang adalah:
- Biaya penjualan Rp 100.000,00
- Biaya promosi Rp 300.000,00
- Gaji karyawan Rp 890.000,00
- Serta biaya telepon dan listrik Rp 600.000,00
28 September : Kantor Pusat membebani Kantor Cabang biaya-biaya operasi
sebagai berikut:
- Biaya angkut pengiriman Rp 150.000,00
- Biaya asuransi Rp 700.000,00 dan biaya Bank Rp
175.000,00

30 September : Persediaan barang yang di Cabang Rp 3.600.000,00

Berdasarkan transaksi pada bulan September di atas, jurnal dan perhitungannya yang
dibuat oleh Kantor Pusat dan Kantor Cabang adalah sebagai berikut :
TRANSAKSI KANTOR PUSAT KANTOR CABANG
1. Tanggal 2 September R/K – Kantor Cabang.......Rp 13.000.000 Kas.............................................Rp 13.000.000
Pengiriman uang ke Cabang Rp Kas..............................................Rp 13.000.000 R/K – kantor Pusat....................Rp 13.000.000
13.000.000 sebagai modal kerja
2. Tanggal 3 September R/K – Kantor Cabang.......Rp 6.800.000 Penerimaan barang dari pusat....Rp 6.800.000
Dropping barang dagangan ke Cabang Pengiriman barang ke Cabang....Rp 6.800.000 R/K – Kantor Pusat...................Rp 6.800.000
sebesar Rp 6.800.000
3. Tanggal 14 September - Alat perlengkapan kantor..........Rp 260.000
Pembelian alat perlengkapan kantor Kas............................................Rp 260.000
oleh cabang sebesar Rp 260.000
4. Tanggal 20 September - Kas............................................Rp 2.000.000
Penjualan oleh Cabang Piutang Dagang.........................Rp 4.500.000
Tunai...............Rp 2.000.000 Penjualan..................................Rp 6.500.000
Kredit..............Rp 4.500.000
5. Tanggal 25 September - Kas............................................Rp 4.000.000
Pelunasan piutang dari penjualan Piutang Dagang........................Rp 4.000.000
sebesar Rp 4.000.000
6. Tanggal 26 September - Biaya penjualan........................Rp 100.000
Pengeluaran biaya-biaya oleh Kantor Biaya promosi..........................Rp 300.000
Cabang Gaji karyawan........................Rp 980.000
Biaya telepon dan listrik........Rp 600.000
Kas..........................................Rp 1.900.000
7. Tanggal 28 September R/K – Kantor Cabang........Rp 1.025.000 Biaya angkut........................Rp 150.000
Mencatat biaya-biaya yang telah Biaya angkut..............................Rp 150.000 Biaya asuransi......................Rp 700.000
dibayar oleh Kantor Pusat yang ** Biaya premi asuransi.................Rp 700.000 Biaya bunga.........................Rp 175.000
dibebankan kepada Kantor Cabang * Pendapatan bunga......................Rp 175.000 R/K – Kantor Pusat.................Rp 1.025.000
Penjelasan Jurnal :
1) (*) Jurnal transaksi tanggal 28 September, pada saat kantor pusat membebankan biaya-biaya ke Kantor Cabang mencatat biaya bunga sebagai
pendapatan bunga sebelah kredit.
2) (**) Demikian pula untuk biaya asuransi, pada saat dibebankan ke Cabang, oleh pusat dicatat sebagai premi asuransi sebelah kredit.
8. Tanggal 30 September
Penyesuaian dan tutup buku
a. Mencatat persediaan barang Persediaan barang dagangan....Rp 3.600.000
yang ada di gudang Cabang Rp Rugi-Laba................................Rp 3.600.000
3.600.000
b. Menutup rekening penjualan Penjualan...................................Rp 6.500.000
ke rugi-laba sebesar Rp Rugi-Laba..................................Rp 6.500.000
6.500.00
c. Pemindahan rekning-rekening Rugi-Laba.................................,Rp 10.100.000
biaya ke rugi-laba Pengiriman barang dari pusat.....Rp 6.800.000
Biaya penjualan..........................Rp 100.000
Biaya promosi.............................Rp 300.000
Gaji karyawan...........................Rp 980.000
Biaya telepon dan listrik...........Rp 600.000
Biaya angkut.............................Rp 150.000
Biaya asuransi...........................Rp 700.000
Biaya bunga...............................Rp 175.000
Laba...........................................Rp 295.000
d. Pemindahan saldo Laba Rugi-Laba...............................Rp 295.000
Cabang ke Pusat R/K – Kantor Pusat.........................Rp 295.000
e. Pengakuan laba Cabang oleh R/K – Kantor Cabang...............Rp 295.000
Kantor Pusat Rugi-Laba Cabang.............................Rp 295.000
f. Pemindahan rugi-laba Cabang Rugi-Laba Cabang........................Rp 295.000

ke rekening rugi-laba Pusat Rugi-Laba..........................................Rp 295.000


Kantor pusat adakalanya menginvestasikan sebagian aktiva tetap kepada Kantor
Cabang. Apabila terjadi hal yang demikian, maka diperlukan sama seperti pengiriman
barang dagangan. Hal ini disebabkan karena pengiriman aktiva tetap akan
diinvestasikan yang sifatnya tetap serta menyangkut jangka waktu lebih dari satu
periode akuntansi, sehingga transaksi yang demikian tidak boleh menggunakan
rekening “R/K – Kantor Cabang” ataupun “R/K – Kantor Pusat”

Pengiriman kekayaan (selain barang dagangan) ke Kantor Cabang, pada saat


pengiriman akan dicatat sebagai berikut :

Aktiva Tetap – Kantor Cabang...............................................Rp XX

Aktiva Tetap...........................................................................Rp XX

Sedangkan untuk Kantor Cabang akan mencatatnya :

Aktiva Tetap...........................................................................Rp XX

Aktiva Tetap – Kantor Pusat..................................................Rp XX

Apabila investasi selain barang dagangan yang sifatnya jangka panjang dilakukan
oleh Kantor Pusat, maka Kantor Pusat akan menjurnal :

Investasi tetap – Kantor Cabang............................................Rp XX

Aktiva tetap/Saham/Surat berharga.......................................Rp XX

Sedangkan untuk Kantor Cabang akan mencatat sebagai berikut :

Aktiva tetap/Saham/Surat-surat berharga..............................Rp XX

Investasi tetap dari Kantor Pusat...........................................Rp XX

Pembahasan Soal :

Nomor 6.19 :

Kantor Pusat di Semarang mengirim barang dagangan ke Cabang Yogyakarta dengan


harga pokok Rp 2.000.000,00 dan biaya transport Rp 250.000,00. Seminggu setelah
terjadinya transaksi tersebut, kantor pusat memerintahkan kepada Cabang Yogyakarta
agar mengirimkan semua barang dagangan tersebut kepada kantor Cabang Surakarta.

Kemudian cabang Yogyakarta mengirimkan barang dagangan tersebut ke Cabang


Surakarta dengan mengeluarkan biaya transport Rp 135.000,00. Apabila barang
tersebut dikirim langsung dari Semarang ke Surakarta membutuhkan biaya transport
Rp 150.000,00.

Berdasarkan data di atas, saudara diminta untuk :

a. Menghitung rekening R/K Kantor Cabang Yogyakarta pada buku kantor pusat
b. Menghitung biaya transport yang dibebankan kepada kantor Cabang Surakarta
c. Menghitung besarnya rekening “selisih ongkos angkut antar cabang”

Jawab:

a. Buku Kantor Cabang di Kota Jogja

Keterangan Jurnal
Pengiriman barang ke R/K – Kantor Cabang B……………...Rp 2.250.000
Cabang Jogja Pengiriman Barang ke Cabang Jogja......Rp 2.000.000
HPP = Rp 2.000.000 Kas..........................................................Rp 250.000
Beban Transportasi = Rp
250.000

b. Buku Kantor Cabang di Kota Surakarta


Keterangan Jurnal
Memerintahkan cabang Jogja Pengiriman barang Ke Cabang Jogja……………Rp 2.000.000
agar kirim barang ke Cabang Pengiriman barang ke Cabang Surakarta..................Rp 2.000.000
Surakarta
c. Selisih Ongkos Angkut Antar Cabang
R/K – Kantor Cabang Surakarta Rp 2.250.000
Selisih ongkos angkut Rp 235.000
(Rp 250.000 + Rp 135.000 - 150.000
= Rp 235.000)
R/K – Kantor Cabang Yogyakarta Rp 2.385.000
(Rp 2.000.000+Rp 250.000+Rp
135.000 = 2.385.000)
Pembahasan Soal 2 :
Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang ada di kantor cabang dari PT “Dewi Ratih”
berkedudukan di Malang dan bergerak dalam bidang alat-alat kesehatan, pada awal
tahun 2007 membuka kantor cabang di Jember. Ikhtisar transaksi keuangan selama
yahun 2007 diringkas sebagai berikut:

1. Kantor cabang menerima uang Rp. 150.000.000 dari kantor pusat.


2. Kantor cabang membeli peralatan secara tunai senilai Rp. 75.000.000.
peralatan ini memiliki umur ekonomis selama 5 tahun.
3. Menerima barang dagangan senilai Rp. 115.000.000 dari kantor pusat.
4. Membeli barang dagangan dari supplier luar Rp. 30.000.000 secara tunai.
5. Menjual barang dagang seharga Rp. 200.000.000 secara tunai.
6. Mengembalikan barang dagang yang diterima dari kantor pusat seharga Rp.
7.500.000 karena barang tersebut rusak.
7. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kantor cabang sebagai berikut:
 Gaji Rp. 30.000.000
 Bunga Rp. 25.000.000
 Lain-lain Rp. 15.000.000
8. Mengirim uang Rp. 100.000.000 ke kantor pusat.
9. Pada akhir tahun diketahui utang gaji sebesar Rp. 7000.000, dan biaya
depresiasi Rp. 15.000.000.
10. Persediaan barang dagangan yang diterima dari kantor pusat pada akhir tahun
Rp. 6.000.000. Persediaan barang yang dibeli dari supplier luar pada akhir
tahun Rp. 35.000.000.
Metode pencatatan persediaan secara fisik
Dari data di atas, berikut ini adalah jurnal yang dibuat kantor pusat dan kantor cabang:
Keterangan Kantor Pusat (dalam rupiah) Kantor Cabang (dalam rupiah)
1. Menerima uang dari KP Rp. 150.000.000 R/K-Kantor Cabang 150.000.000 Kas 150.000.000
Kas 150.000.000 R/K-Kantor Pusat 150.000.000

2. Membeli peralatan seharga Rp. 75.000.000 - Peralatan 75.000.000


Kas 75.000.000

3. Menerima barang dagang dari KP seharga Rp. R/K-Kantor Cabang 115.000.000 Pnerimaan.brg dr K.Pusat 115.000.000
115.000.000 Pengiriman barang ke Cabang 115.000.000 R/K Kantor Pusat 115.000.000

4. Membeli barang dagang dari supplier luar Rp. - Pembelian 30.000.000


30.000.000 secara tunai. Kas 30.000.000

5. Mengembalikan barang dagang KP Rp. 7.500.000 Pengiriman barang ke Cabang 7.500.000 R/K-Kantor Pusat 7.500.000
secara tunai. R/K-Kantor Cabang 7.500.000 Pngiriman barang dr KP 7.500.000

6. Menjual barang dagang seharga Rp. 200.000.000 secara Kas 200.000.000


tunai. - Penjualan 200.000.000
7. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh KC
 Gaji Rp. 30.000.000 B. Gaji 30.000.000
 Bunga Rp. 25.000.000 B. Bunga 25.000.000
 Lain-lain Rp.15.000.000 B. Lain-lain 15.000.000
 Kas 70.000.000

8. Mengirim uang ke KP Rp. 100.000.000 Kas 100.000.000 R/K-Kantor Pusat 100.000.000


R/K-Kantor Cabang 100.000.000 Kas 100.000.000
9. Membuat jurnal penyesuaian Beban Gaji 7000.000
 Utang gaji Rp.7000.000 Utang Gaji 7000.000
 Depresiasi Rp.15.000.000 - B. Depresiasi 15.000.000
 Akum. Depresiasi 15.000.000

10. Jurnal penutup


Penjualan 200.000.000
Persediaan akhir 6.000.000
- Pengiriman dari KP 107.000.000
Pembelian 30.000.000
B. gaji 30.000.000
B. bunga 25.000.000
B. lain-lain 15.000.000
B. depresiasi 15.000.000
R/K-Kantor Pusat 16.500.000

11. Jurnal penyesuaian R/K-Kantor Cabang 16.500.000


Laba Kantor Cabang 16.500.000
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang dapat diikuti dengan menggunakan
rekening timbal balik (Reciprocal Account) yaitu pada buku Kantor Cabang dengan
menggunakan rekening “R/K – Kantor Cabang” sedang pada buku Kantor Cabang
dengan menggunakan rekening “R/K – Kantor Pusat”. Kedua rekening tersebut harus
mempunyai saldo yang sama besarnya.

Anda mungkin juga menyukai