Apabila terjadi kesalahan dalam mencatat transaksi resiprokal baik pada buku
kantor pusat maupun pada buku cabang, dan jika transaksi hanya dicatat pada satu buku
saja maka pada akhir tahun tidak akan muncul akun resiprokal kantor pusat dan cabang.
Pendekatan yang digunakan untuk rekonsiliasi kantor pusat dan cabang sama dengan
pendekatan yang digunakan dalam rekonsiliasi bank.
Di dalam sistem akuntansi untuk hubungan kantor pusat – kantor cabang, antara
rekening koran kantor pusat dengan rekening koran kantor cabang tidak selalu sama
jumlahnya oleh karena itu harus dibuat rekonsiliasi dari kedua rekening tersebut. Jadi
rekonsiliasi adalah prosedur pengecekan, pembandingan dan analisa terhadap perbedaan
atau selisih yang terjadi antara rekening koran kantor pusat dan kantor cabang.
Apabila terjadi saldo yang tidak sama, ini berarti ada salah satu pihak yang belum
mencatat transaksi tersebut atau ada kesalahan dalam pembukuan. Jika terjadi hal
semacam ini, perlulah diadakan suatu rekonsiliasi antara Kantor Pusat dan Cabang agar
diperoleh saldo yang sama. Proses rekonsiliasi Kantor Pusat dan Cabang ini mempunyai
cara yang sama seperti proses rekonsiliasi antara Bank dan perusahaan. Jurnal koreksi
atau jurnal penyesuaian harus dibuat untuk membenarkan pembukuan milik masing-
masing pihak. Jurnal penyesuaian dan rekonsiliasi dibuat sebelum disusun laporan
keuangan gabungan.
Berdasarkan pengaruhnya terhadap R/K kantor cabang dan R/K kantor pusat
penyebab perbedaan tersebut dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1. Penyebab yang berakibat saldo rekening koran kantor cabang terlalu besar,
misalnya transaksi :
a. Pengiriman kas dari kantor cabang masih dalam perjalanan.
b. Pengembalian barang dagangan dari kantor cabang masih dalam perjalanan.
c. Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor cabang telah dicatat terlalu besar
oleh kantor pusat.
d. Pembebanan biaya kepada kantor cabang dicatat terlalu besar oleh kantor
pusat.
e. Pengakuan laba kantor cabang yang terlalu besar atau rugi yang terlalu kecil
2. Penyebab yang berakibat saldo rekening koran kantor cabang terlalu kecil,
misalnya transaksi :
a. Penagihan piutang kantor pusat yang dilakukan oleh kantor cabang.
b. Laba kantor cabang yang belum diakui atau diakui terlalu kecil oleh kantor
pusat.
c. Pembebanan biaya kepada kantor cabang yang dicatat terlalu kecil oleh kantor
pusat.
d. Pengiriman aktiva dari kantor pusat ke kantor cabang yang terlalu kecil.
e. Pengiriman aktiva dari kantor cabang ke kantor pusat yang terlalu besar.
f. Rugi kantor cabang yang dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.
3. Penyebab yang berakibat saldo rekening koran kantor Pusat terlalu besar,
misalnya transaksi :
a. Penagihan piutang kantor cabang yang dilakukan oleh kantor pusat dicatat
terlalu besar.
b. Pengirirman barang dagangan dari kantor Pusat yang dinilai terlalu besar oleh
kantor cabang.
c. Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor Pusat telah dicatat terlalu besar oleh
kantor cabang.
d. Pembebanan biaya kepada kantor pusat yang dicatat terlalu besar oleh kantor
cabang.
4. Penyebab yang berakibat oleh saldo rekening koran kantor pusat terlalu kecil,
misalnya transaksi :
a. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang masih dalam perjalanan.
b. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh
kantor cabang.
c. Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor pusat telah dicatat terlalu besar oleh
kantor cabang.
d. Pembebanan biaya oleh kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh kantor
cabang.
Contoh :
1. Jurnal penyesuaian untutk mencatat kas dalam perjalanan pada buku Kantor Pusat.
2. Jurnal penyesuaian untuk mencatat barang dagangan dalam perjalanan pada buku
Cabang :
3. Jurnal koreksi untuk memberikan kesalahan pencatatan biaya iklan pada buku
Cabang, sebesar Rp 8.500.000,00 – Rp 5.800.000,00 = Rp 2.700.000,00
4. Jurnal untuk mencatat pelunasan hutang seorang langganan Kantor Pusat yang
pelunasannya lewat cabang sebesar Rp 15.000.000,00 pada Buku Pusat.
5. Sedangkan Kantor Cabang pada saat menerima uang pelunasan dari langganan
Kantor Pusat telah membuat jurnal sebagai berikut:
Setelah membuat jurnal penyesuaian dan jurnal koreksi tersebut di atas, maka
dapat dibuat rekonsialiasi Kantor Pusat dan Cabang sebagai berikut :
31 Desember 19-A
Rekonsialisasi Kantor Pusat dan cabang ini perlu dibuat terutama pada saat akan
dibuat laporan keuangan gabungan antara Pusat dan Cabang sehingga rekening “R/K-
Kantor Pusat” pada buku Cabang dan Rekening “R/K-Kantor Cabang” pada buku Pusat
menunjukkan saldo yang sama besarnya.