Anda di halaman 1dari 6

1.

DEFINISI KUALITAS DAN BIAYA KUALITAS

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996), kualitas adalah ukuran baik
buruknya sesuatu. Kualitas dapat pula didefinisikan sebagai tingkat keunggulan. Jadi
kualitas adalah ukuran relatif kebaikan (Supriyono, 1994 : 377-378). Biaya Kualitas
(Biaya Mutu) atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Quality Cost adalah
Biaya-biaya yang timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu), baik dalam rangka
meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul akibat Kualitas yang buruk (Cost of
Poor Quality). Dengan kata lain, Biaya Kualitas (Quality Cost) adalah semua biaya yang
timbul dalam Manajemen Kualitas (Quality Management).
2. EMPAT JENIS BIAYA KUALITAS
Biaya kualitas adalah merupakan suatu kelompok biaya yang terdiri dari beberapa
elemen biaya. Elemen-elemen biaya yang tergolong sebagai biaya kualitas ada yang
berasal dari dalam perusahaan dan ada yang berasal dari luar perusahaan. Biaya kualitas
yang berasal dari dalam perusahaan adalah biaya kualitas yang terjadi sehubungan dengan
upaya menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan sesuai
dengan standard yang sudah ditetapkan. Sedangkan biaya kualitas yang berasal dari luar
perusahaan adalah biaya kualitas yang timbul setelah produk atau jasa sampai kepada
konsumen. Dengan mempertimbangkan asal atau sumber biaya kualitas, dapat
diidentifikasi setidaknya jenis biaya kualitas yaitu :
a. Biaya Pencegahan (preventive cost)

Biaya pencegahan ini merupakan biaya yang timbul sehubungan dengan


usaha-usaha untuk mencegah terjadinya produk cacat atau rusak misalnya biaya
untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kerusakan agar tidak
terulang kembali. Yang termasuk elemen biaya pencegahan adalah biaya
perencanaan kualitas. Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan perencanaan
dan pengembangan sistem jaminan kualitas. Misalnya : biaya persiapan desain,
biaya kebijakan operasional, dll. Biaya pemasaran dan pelanggan yang merupakan
biaya yang ditimbulkan untuk evaluasi pelanggan dan evaluasi kualitas yang
dikehendaki pelanggan serta biaya untuk mengetahui, mempengaruhi persepsi dan
kepuasaan pelanggan terhadap produk dan jasa pelayanan. Biaya operasi pabrik
dan jasa pelayanan merupakan biaya yang ditimbulkan untuk menjamin
kemampuan dan kesiapan operasi agar memenuhi standar kualitas yang
membutuhkan pengendalian kualitas semua aktifitas yang membutuhkan tenaga

1
operasi yang berkualitas. Biaya pengembangan desain produk dan jasa pelayanan
merupakan biaya yang ditimbulkan untuk menterjemahkan kebutuhan pelanggan
ke dalam standar kualitas produk dan jasa pelayanan baru. Biaya pembelian
merupakan biaya yang ditmbulkan untuk menjamin kesesuaian komponen dan
material atau biaya yang ditimbulkan untuk meminimmunkan pengaruh
komponen dan material yang tidak cocok dengan kualitas produk dan jasa
pelayanan. Biaya kualitas merupakan biaya yang timbul dan untuk semua
administrasi yang berkaitan dengan fungsi manajemen kualitas.

b. Biaya Inspeksi (inspection Cost)


Biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk sesuai dengan
standar kualitas yang telah ditentukan. Yang termasuk biaya ini adalah semua
biaya yang tibul sehubungan kengan kegiatan pemeriksaan dan monitoring seperti
misalnya gaji controler, administrasi pemeriksaan dan monitoring, dll
c. Biaya Kegagalan Internal ( Internal Failure Cost)

Biaya yang terjadi karena ketidaksesuaian produk yang dihasilkan dengan


standar dan terdeteksi sebelum produk dipasarkan.

d. Biaya Kegagalan Eksternal (Eksternal Failure Cost)


Biaya yang terjadi karena produk gagal memenuhi persyaratan dan baru
diketahui setelah produk dipasarkan.

3. LAPORAN BIAYA KUALITAS

Sebuah sistem pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi perusahaan
yang menaruh perhatian serius terhadap perbaikan dan pengendalian biaya kualitas.
Langkah pertama dan paling sederhana dalam menciptakan sistem semacam itu adalah
menilai biaya kualitas aktual saat ini. Pencatatan biaya kualitas aktual secara terperinci
berdasarkan kategorinya dapat memberikan dua masukan pandangan penting. Pertama,
catatan tersebut mengungkapkan besarnya biaya kualitas dalan setiap kategori yang
memungkinkn para manajer menilai dampak keuangannya. Kedua, catatan tersebut
menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut kategori yang memungkinkan para
manajer menilai kepentingan relatif dan setiap kategori.

Laporan Biaya Kualitas

Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keungan perusahaan dapat dinilai lebih mudah
dengan menampilkan biaya-biaya sebagai persentase dari penjualan aktual. Tampilan 1-3,

2
sebagai contoh, melaporkan biaya kualitas Ladd Lighting Corporation yang mencangkup hampir
15 persen dari penjualan untuk tahun fiskal 2008. Mengacu pada prinsip yang berlaku umum,
biaya kualitas sebaiknya kurang dari 2,5 persen. Ladd Lighting Corporation memiliki kesempatan
yang baik untuk meningkatkan laba dengan mengurangi biaya kualitas. Akn tetapi, pengurangan
biaya ini seharusnya melalui perbaaikan kualitas. Pengurangan biaya kualitas tanpa upaya
peningkatan kualitas merupakan strategi yang dapat mengakibatkan bencana.

Ladd Lighting Corporation


Laporan Biaya Kualitas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Maret 2008

Biaya Kualitas Persentase (%)


dari Penjualan
Biaya pencegahan:
Pelatihan kualitas $350.000
Rekayasa keandalan 800.000 $1.150.000 5,18%
Biaya penilaian:
Pemeriksaaan bahan baku $200.000
Penerimaan produk 100.000
Penerimaan proses 380.000 680.000 3,06
Biaya kegagalan internal:
Sisa bahan $500.000
Pengerjaaan ulang 350.000 850.000 3,82
Biaya kegagalan eksternal:
Keluhan pelanggan $250.000
Garansi 250.000
Perbaikan 150.000 650.000 2,93
Total biaya kualitas $3.330.000 14,90%
*Penjualan aktual $22.200.000.
“$3.333.000/$22.2000.000 = 15%; perbedaan disebabkan oleh pembulatan.
Tampilan 1-3 Laporan Biaya Kualitas

Pandangan tambahan mengenai distribusi relatif biaya kualitas dapat diperoleh


dengan membuat bagan lingkaran. Tampilan 1-4 mengilustrasikan bagan tersebut dengan
menggunakan biaya kualitas yang dilaporkan pada Tampilan 1-3. Para manjer tentu
memiliki tanggung jawab dalam menilai tingkat kualitas optimal dn menetapkan jumlah
relatif yang seharusnya dikeluarkan untuk setiap kategori. Ada dua pandangan mengenai
biaya kualitas optimal, yaitu pandangan tradisional yang mengcu pada pencapaian tingkat
kualitas yang dapat diterima dan pandangan kontmporer yang dikenal sebagai
pengendalian kualitas total. Setiap pandangan menawarkan kepada para manajer masukan
pandangan tentang bagaimana biaya kualitas sebaiknya dikelola.

3
4. DEFINISI BIAYA LINGKUNGAN

Sebelum informasi biaya lingkungan dapat diberikan kepada manajemen, biaya


lingkungan harus didefinisikan. Berbagai kemungkinan bisa saja ada terkait definisi biaya
lingkungan, namun pendekatan menarik yaitu mengadopsi definisi yang konsisten yang
dikenal dengan total environmental quality model (TEQM). Dalam model ini, keadaan
yang ideal adalah tidak ada kerusakan lingkungan. Kerusakan didefenisikan sebagai
degradasi langsung dari lingkungan, seperti emisi residu benda padat, cair, atau gas ke
dalam lingkungan (misalnya: pencemaran air dan polusi udara), atau degradasi tidak
langsung seperti penggunaan bahan baku dan energi yang tidak perlu.

Dengan demikian, biaya lingkungan dapat disebut juga sebagai biaya kualitas
lingkungan. Dalam arti yang sama dengan biaya kualitas, biaya lingkungan adalah biaya
yang dikeluarkan karena kualitas lingkungan yang buruk ada atau mungkin ada. Dengan
demikian, biaya lingkungan berkaitan dengan penciptaan, deteksi, perbaikan, dan
pencegahan degradasi lingkungan.

5. EMPAT JENIS BIAYA LINGKUNGAN


a. Biaya Pencegahan Lingkungan (environmental prevention costs), adalah biaya-
biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah
dan/atau sampah yang dapat merusak lingkungan.
Contoh: Evaluasi dan pemilihan pemasok, evaluasi dan pemilihan alat untuk
mengendalikan polusi, desain proses dan produk untuk mengurangi dan
menghapus limbah, melatih pegawai, mempelajari dampak lingkungan, audit
risiko lingkungan, daur ulang produk, pemerolehan sertifikasi ISO 14001.3
b. Biaya Deteksi Lingkungan (environmental detection costs), adalah biaya-biaya
untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan bahwa produk, proses, dan
aktivitas lain di perusahaan telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku atau
tidak.
Contoh: Audit aktivitas lingkungan, pemeriksaan produk dan proses,
pengembangan ukuran kinerja lingkungan, pelaksanaan pengujian pencemaran,
verifikasi kinerja lingkungan dari pemasok, serta pengukuran tingkat pencemaran.
c. Biaya Kegagalan Internal Lingkungan (environmental internal failure costs),
adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah
dan sampah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar.

4
Contoh: Pengoperasian peralatan untuk mengurangi atau menghilangkan polusi,
pengolahan dan pembuangan limbah beracun, pemeliharaan peralatan polusi,
lisensi fasilitas untuk memproduksi limbah, serta daur ulang sisa bahan.
d. Biaya Kegagalan Eksternal Lingkungan (environmental external failure), adalah
biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan serta melepas limbah atau sampah ke
dalam lingkungan. Biaya ini terbagi menjadi dua yaitu Biaya kegagalan eksternal
yang direalisasi (realized external failure costs) adalah biaya yang dialami dan
dibayar oleh perusahaan. Biaya kegagalan eksternal yang tidak direalisasikan
(unrealized external failure costs) atau biaya sosial disebabkan oleh perusahaan,
tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak di luar perusahaan.
Contoh biaya kegagalan eksernal yang direalisasi adalah: pembersihan danau yang
tercemar, pembersihan minyak yang tumpah, pembersihan tanah yang tercemar,
penggunaan bahan baku dan energi secara tidak efisien, penyelesaian klaim
kecelakaan pribadi dari praktik kerja yang tidak ramah lingkungan, dll. Contoh
biaya sosial adalah: mencakup perawatan medis karena udara yang terpolusi
(kesejahteraan individu), hilangnya kegunaan danau sebagai tempat rekreasi
karena pencemaran (degradasi), hilangnya lapangan pekerjaan karena pencemaran
(kesejahteraan individual), dan rusaknya ekosistem karena pembuangan sampah
padat (degradasi).

6. LAPORAN BIAYA LINGKUNGAN


Menurut Hansen (2007), ekoefisiensi menyarankan sebuah kemungkinan
modifikasi untuk pelaporan biaya lingkungan. Secara khusus, selain melaporkan biaya
lingkungan, mengapa tidak melaporkan keuntungan lingkungan? Dalam suatu periode
tertentu, ada tiga jenis keuntungan: pemasukan, penghematan saat ini, dan penghindaran
biaya. Pemasukan mengacu pada pendapatan yang mengalir ke dalam organisasi karena
adanya tindakan lingkungan seperti mendaur ulang kertas, menemukan aplikasi baru
untuk limbah yang tidak berbahaya, dan meningkatkan penjualan karena penguatan citra
lingkungan. Penghindaran biaya mengacu pada penghematan berjalan yang dihasilkan di
tahun-tahun sebelumnya.
Penghematan saat ini mengacu pada pengurangan biaya lingkungan yang dicapai
tahun ini. Dengan membandingkan keuntungan yang didapat dengan biaya tahun
ini.dengan membandingkan keuntungan yang didapat dengan biaya lingkungan yang
terjadi dalam periode tertentu, dapat disusun suatu laporan keuangan lingkungan.
Manajer dapat menggunakan laporan tersebut untuk menilai kemajuan (keuntungan yang
dihasilkan) dan potensi kemajuan (biaya lingkungan). Laporan keuangan lingkungan
5
dapat juga menjadi bagian dari laporan kemajuan lingkungan yang disediakan bagi pihak
pemegang saham setiap tahunnya. Berikut ini adalah contoh laporan keuangan
lingkungan.
PT Thamus
Laporan Keuangan Lingkungan
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009

Keuntungan Lingkungan
Pengurangan biaya, pencemaran $3.000.000
Pengurangan biaya, pembuangan limbah yang berbahaya 4.000.000
Pemasukan daur ulang 2.000.000
Penghematan biaya konservasi energi 1.000.000
Pengurangan biaya pengemasan 1.500.000
Total keuntungan lingkungan $ 11.500.000

Biaya Lingkungan
Biaya pencegahan $ 2.800.000
Biaya deteksi 3.200.000
Biaya kegagalan internal 6.000.000
Biaya kegagalan eksternal 18.000.000
Total biaya lingkungan $ 30.000.000

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2005. Management Accounting. Cicinnati: South-Western
College Publishing

Anda mungkin juga menyukai