Anda di halaman 1dari 18

1.

PENGERTIAN IDE USAHA


Ide adalah sesuatu yang dapat mendatangkan inspirasi bagi pelaku yang
mendorong munculnya suatu gagasan dan menduga lebih awal apakah ide yang muncul
ini akan dapat menghasilkan suatu nilai tambahan atau tidak. Untuk mengubah ide
menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir yang logis dan seringkali
realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus sehingga antara ide awal yang muncul
di pikiran dan karya cipta satu sama lain saling bersesuaian sebagai kenyataan. Jika sudah
ada ide, hal pertama yang harus dilakukan adalah bergerak. Karena tanpa itu, ide
hanyalah menjadi sebuah pemikiran saja.
Sedangkan pengertian usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran
atau badan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan. Dalam ruang lingkup tertentu,
pengertian usaha dapat disamakan dengan pekerjaan.
Jadi, ide usaha merupakan suatu gagasan untuk mewujudkan suatu pemikiran
yang baru dan diterapkan dengan suatu tindakan. Mencari ide usaha berarti berusaha
untuk menemukan suatu ide yang nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal
dalam menentukan bisnis apa yang akan dibangun. Dalam menentukan ide tentunya
banyak hal yang harus diperhatikan. Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis
berarti orang tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka bangun akan
menguntungkan dan akan sukses.

2. METODE DALAM MENCARI IDE USAHA


Sebelum mengetahui metode dalam mencari ide usaha, terlebih dahulu kita
mengetahui metode mengenali ide usaha, yaitu dengan cara :
a. Inovasi Teknologi
Metode ini adalah suatu cara untuk mengenali ide dengan cara melakukan
pencarian terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada sehingga
semakin hari semakin banyak ragamnya. Inovasi bertujuan untuk memperluas
pasar, melindungi dari kemungkinan masuknya saingan baru dan memperluaskan
pasar.
b. Pencarian Langsung
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung
melalui suatu riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk

1
menemukan produk atau usaha baru. Cara seperti ini umumnya dapat
dikelompokan kedalam kategori yaitu :
1) Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk. Produk baru yang
telah di komersialkan dipasar kemudian diambil dan diteliti untuk dicari cara-
cara melakukan adopsi dengan mengadakan berbagai modifikasi sehingga
terlihat sebuah produk yang lain atau berbeda dari produk yang sudah ada
sebelumnya.
2) Riset Dasar, adalah riset yang bertujuan untuk menemukan produk baru dan
belum pernah ada di pasaran saat ini.
c. Analisis Pemakaian Akhir
Metode penjaringan ide ini dilakukan dengan cara mengamati pemakaian
pemakai akhir dari suatu produk. Semua keluhan dan kelemahan dicari
penyebabnya. Adanya analisis pemakai akhir akan mendorong munculnya ide
penyempurnaan atau pembuatan produk baru sebagai pengganti.
d. Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku,
kreatifitas yang sangat menentukan ide usaha yang akan muncul. Keterampilan
seseorang, atau hobi yang dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif.
e. Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi
Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan, misalnya
keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran tidak perlu
terlalu lama untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu terlalu
lama untuk menunjukan suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi, akuisisi,
ataupun melalui lisensi masalah ide usaha ini tidak perlu harus mulai dari tahap
awal, tetapi mungkin saja sudah berada tahap pertumbuhan.

Adapun metode-metode dalam mencari ide usaha adalah sebagai berikut :


a. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu
usaha ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini
bernama ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika
dijelaskan secara ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang
sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya.

2
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat
karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari
kelemahan atau kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian
mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha yang
baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
1) Mempelajari usaha yang sudah ada
2) Mengkaji input dan output suatu usaha
3) Menganalisa trend populasi dan data demografi
4) Mengkaji trend ekonomi
5) Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak
perlu terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses
dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha tidak perlu repot harus
melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal melihat
bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau lebih
konkret lagi, mereka hanya melihat produk apa yang sukses di pasar lalu tinggal
diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik produk yang market leader,
tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap
eksis dan tetap sebagai pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus
tertentu untuk menghadapinya. Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan
atau kelompok dan dalam bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang
sebagai negara maju juga menerapkan metode ATM ini. Negara tersebut maju
bukan karena menemukan segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya
sekarang, namun karena meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan
menjadikannya lebih bagus, ringan, menarik, hemat, modis dan lain-lain.
b. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang
berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths,
Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam
metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis
SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah
masalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

3
1) Strengths (kekuatan), merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
2) Weakness (kelemahan), merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
3) Opportunities (peluang), merupakan kondisi peluang berkembang di masa
datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4) Threats (ancaman), merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman
ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid
di atas merangkum beberapa bidang subjek yang perlu mempertimbangkan
baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai
judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (ide yang baik
bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).

3. TEKNIS PENJARINGAN IDE USAHA


Guna mendapatkan pilihan ide usaha yang baik dan memiliki nilai ekonomis yang
tinggi maka perlu dilakukan teknik penjaringan berikut :
a. Daftar alternatif ide yang muncul.
b. Tentukan rangking dan bobotnya.
c. Hitung total skor, yaitu rangking bobot.
d. Pilihan adalah didasarkan pada total skor yang tertinggi.

4. SUMBER IDE USAHA


Penemuan ide atau ide yang baik, diperlukan banyak informasi yang berhubungan
dengan ide atau gagasan. Maka perlu dilakukan kegiatan berikut yaitu Mengetahui
sumber informasi dan Melakukan seleksi informasi dari sumber-sumber.
Menurut Zimmerer, kreativitas sering muncul dalam bentuk ide untuk
menghasilkan barang atau jasa. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila
wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide-
ide yang benar-benar asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha
memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama.
4
Sumber Ide Usaha Bagi Produk dan Jasa Baru :
a. Kebutuhan akan sumber penemuan
b. Membuat inovasi baru sesuai keahlian
c. Hobi atau kesenangan pribadi
d. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
e. Memanfaatkan koneksi dan relasi
f. Mengamati kecenderungan-kecenderungan
g. Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada

Sumber ide yang disebutkan diatas, dapat dicari dengan melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. Survei
Survei dapat diartikan seseorang mencari ide usaha dengan cara terjun
langsung kelapangan guna mengamati, melihat secara langsung dari dekat
mengenai objek yang dianggap menarik ataupun dilakukan secara sistematik
dengan dibuat suatu rancangan khusus, perlakuan khusus, dengan tahap-tahap
yang harus dilalui guna menemukan suatu ide usaha. Ide yang muncul sebagai
temuan dari suatu survei akan lebih baik adanya karena dapat dirasakan, dilihat,
didengar, dan didiskusikan secara langsung sehingga langkah-langkah untuk
merealisasikan akan jauh lebih mudah ketimbang ide atau ide yang ditemukan
berdasarkan sumber bacaan.
b. Pengalaman
Pengalaman adalah guru terbaik. Banyak contoh lahirnya para pendiri
perusahaan yang muncul dari pengalaman, seperti pengusaha atau pendiri
perusahaan pasta gigi pepsodent. Awalnya dia bekerja sebagai tenaga pemasar
(salesman) keliling yang menjajakan barang dagangan keseluruh wilayah
pemasaran di Amerika Serikat. Dari pengalaman dan hasil pengamatannya
bertahun-tahun ternyata membuat dan menjual pasta gigi akan menguntungkan,
disamping itu jika produk tersebut dapat diterima oleh konsumen maka
kebutuhannya tidak akan pernah habis dari generasi ke generasi.
c. Teknologi
Teknologi muncul disekitar kita juga dapat menjadi sumber ide usaha
misalnya, adanya teknologi komputer secara tidak langsung melahirkan sebagai
ide usaha baru, seperti : usaha jasa internet, usaha jasa rental computer, usaha jasa
pengolahan data, usaha jasa pemasangan jaringan, usaha servis computer, dan lain
sebagainya.
5
d. Kebutuhan Pasar
Kebutuhan pasar yang muncul maka akan mendorong berbagai ide usaha
yang akan muncul juga. Dengan kata lain, sumber ide didapat dari banyaknya
permintaan di pasaran atau sesuai kebutuhan pasar.
e. Pesaing
Kegiatan pesaing untuk melakukan inovasi produknya, kadang-kadang
muncul dari adanya usaha baru, baik berupa produksi barang subtitusi ataupun
meniru produk. Yang sudah ada sedikit modifikasi. Contoh air Mineral “Aqua”
yang telah melahirkan beratus-ratus ide usaha lain untuk menghasilkan air mineral
sejenis aqua tersebut dengan merek dagang yang berbeda-beda.
f. Saluran Distribusi
Banyak produk yang beredar dan relatif dikenal luas oleh masyarakat
namun terkadang perusahaan kesulitan untuk mendistribusikan produknya.
g. Pemasok
Kebutuhan pasar yang sedemikian besar yang menyebabkan banyak yang
dibutuhkan pemasok, baik untuk kebutuhan pabrik ataupun kebutuhan kantor-
kantor pemerintah atau swasta.
h. Perubahan Lingkungan
Ide juga dapat muncul dengan adanya perubahan lingkungan. Misalnya
ada perubahan lingkungan sebagai akibat pendirian suatu perguruan tinggi atau
sekolah, maka lingkungan disekitar perguruan tinggi atau sekolah tersebut yang
tadinya merupakan lingkungan tempat tinggal sekarang telah berubah menjadi
lingkungan bisnis yang menunjang kebutuhan tambahan dari adanya perguruan
tinggi atau sekolah tersebut, seperti kebutuhan warung atau restoran, dan lain-lain.

5. ANALISIS LINGKUNGAN DALAM IDE USAHA


Lingkungan ide usaha merupakan suatu langkah yang penting dilakukan dengan
tujuan untuk menemukan apakah lingkungan dimana usaha itu akan berdiri nantinya dan
tidak akan menimbulkan ancaman atau justru dapat memberikan peluang diluar dari
usaha yang utama. Guna menghindari segala kemungkinan pengaruh negatif ini,
sebaiknya dari awal setiap akan mendirikan usaha perlu membuat kajian lingkungan
dimasukan kedalam unsur penilaian dari kelayakan usaha.
a. Dampak Lingkungan ide usaha

6
Dampak lingkungan yang akan muncul sehubungan dengan adanya
pendirian setiap usaha, yaitu adanya perubahan pola tingkah laku masyarakat
disekitar tempat usaha, dan tidak jarang perubahan itu akan membawa dampak
negatif.
Kegiatan usaha juga tidak saja akan berdampak negatif, tetapi juga akan
membawa dampak ekonomi atau akan mendatangakan kontribusi positif kearah
pertumbuhan ekonomi. Kegiatan untuk melakukan studi dan membuat prediksi
pengaruh dari lingkungan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
lingkungan dimana usaha itu akan didirikan. Beberapa dampak yang ditimbulkan :
1) Dampak Sosial Usaha
Dampak sosial yang sering muncul adalah adanya ketidakpuasan dari
masyarakat disekitar lokasi, baik yang mengenai kompetensi yang mereka
terima ataupun adanya kecemburuan kepada tenaga kerja asing yang datang.
Sementara mereka yang memang beranak-pinak disekitar lokasi justru tidak
mendapatkan kesempatan untuk berkerja pada usaha tersebut.
2) Dampak Ekonomi Usaha
Dampak suatu usaha kecil akan selalu menimbulkan dampak ekonomi.
Dampak ekonomi itu antara lain dapat dirinci sebagai berikut:
a) Besarnya tenaga kerja yang yang terserap untuk usaha yang akan
didirikan.
b) Apakah ada usaha ikutan yang muncul akibat usaha ini. Jika ada berapa
banyak, dalam bentuk apa, apakah dapat menunjang usaha usaha atau
dapat bermitra dan lain-lain.
c) Besarnya penerimaan pemerintah dengan adanya usaha, baik yang barasal
dari retribusi, pajak pertambahan nilai, dan pajak penghasilan.
d) Besarnya kontribusi usaha terhadap penambahan pendapatan masyarakat
disekitar lokasi usaha.
e) Besarnya kerugian akibat dari peralihan fungsi lahan ke lokasi usaha.
Penilaian kelayakan usaha dari aspek ekonomi ini dapat dijadikan dasar
pertimbangan untuk menerima ide pendirian usaha ini, selain itu jika
diperlukan mengeluarkan dana untuk mengatasi masalah lingkungan
hendaknya dapat diketahui lebih awal sehingga dapat dimasukkan sebagai
biaya proyek.
3) Dampak Fisik

7
Dampak fisik ini untuk mengetahui ada tidaknya kemungkinan bahwa
akibat dari pendirian dan proses produksi dari usaha baru itu akan
menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air, sangat bising dan perusakan
penglihatan, baik bagi karyawan usaha ataupun bagi masyarakat disekitar
lokasi usaha.
b. Kaitan Antara Ide dan Alternatif Usaha
Langkah selanjutnya setelah alternatif ide usaha yang ditemukan adalah
perlu dipertimbangkan alternatif jenis usaha, apakah merupakan suatu usaha yang
menghasilkan produk/jasa yang lazim disebut sebagai usaha manufaktur, usaha
perdagangan atau usaha pengembangan produk guna memudahkan pilihan.
Sehingga antara ide dan alternatif usaha dapat berjalan dengan baik, dimana
realisasi ide-ide dibantu oleh alternatif-alternatif usaha yang sudah ditetapkan.
Setiap kemungkinan ini harus dianalisis secara cermat agar didapat hasil yang
tepat.
c. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam ide usaha
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa sekalipun sudah dilakukan
penelitian melalui studi yang sungguh-sungguh, setiap bisnis atau usaha yang
dijalankan tidaklah menjamin 100% bahwa bisnis atau usaha tersebut akan
berhasil. Ada banyak hal yang menyebabkan usaha tersebut mengalami kegagalan.
Pada akhirnya kegagalan ini akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Hal-
hal tersebut, yaitu :
1) Data dan informasi tidak lengkap
Pada saat melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan
kurang lengkap, sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak
ada. Kemudian dapat pula data yang disediakan tidak dapat dipercaya atau
palsu. Oleh karena itu sebelum melakukan studi sebaiknya kumpulkan data
dan informasi selengkap mungkin, melalui berbagai sumber yang ada yang
tentunya dapat dipercaya kebenaran datanya.
2) Tidak teliti
Kegagalan dapat pula disebabkan karena kurang dalam meneliti
dokumen-dokumen yang ada. Oleh karena itu, dalam melatih atau mencari
tenaga yang benar- benar ahli dalam bidangnya, sehingga faktor ketelitian ini
menjadi jaminan. Kecerobohan sekecil apapun akan sangat berpengaruh
terhadap hasil penelitian.
8
3) Salah perhitungan
Kesalahan dapat pula diakibatkan karena salah dalam melakukan
perhitungan. Misalnya dalam hal penggunaan rumus atau cara menghitung,
sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.
4) Pelaksanaan pekerjaan salah
Para pelaksana bisnis dilapangan sangat memegang peranan penting
dalam keberhasilan menjalankan bisnis tersebut. Jika para pelaksana
dilapangan tidak mengerjakan proyek secara benar atau tidak sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan, maka kemungkinan bisnis tersebut gagal
sangat besar.
5) Kondisi lingkungan
Pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah
selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanan akibat terjadinya
perubahan lingkungan pada akhirnya berimbas kepada hasil penelitian bisnis.
6) Unsur sengaja
Peneliti sengaja membuat kesalahan yang tidak sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya dengan berbagai sebab.

6. KONSEP USAHA
Konsep usaha adalah tata-aturan yang diciptakan bagi beberapa bagian usaha agar
semua bagian-bagian tersebut bekerja untuk satu tujuan yang sama, membangun usaha
yang baik. Konsep akan menentukan sukses tidaknya usaha yang kita jalankan untuk
memenangkan persaingan dan pembentukan brand usaha kita di mata masyarakat dan
konsumen. Untuk menentukan sebuah konsep usaha, dibutuhkan cukup wawasan,
informasi dan daya kreatif-inovatif dari diri kita masing-masing.
Pada dasarnya konsep usaha sangat berkaitan erat dengan ide. Sedangkan untuk
mendapatkan ide, tidak hanya membutuhkan informasi dan pengetahuan yang cukup,
tetapi juga diperlukan pemikiran yang mampu keluar dari informasi dan wawasan pada
keadaan yang telah ada. Artinya ide akan memunculkan yang tadinya tidak ada dan tidak
tercantum pada informasi-informasi yang telah kita dapat. Ide akan menimbulkan sebuah
inovasi. Inovasi akan berjalan sukses bila terkonsep dengan baik. Dan konsep akan
berjalan lancar bila ada integrasi yang baik. Untuk membentuk integrasi yang baik,
dibutuhkan daya kreasi dan inovasi.
Contoh-contoh bagian dari konsep usaha adalah sebagai berikut :
9
a. Jenis produk yang dijual dan kemasan yang digunakan
b. Strategi penjualan
c. Konsep interior dan exterior ruangan toko
d. Konsep pengaturan keuangan, karyawan, penanganan produk dan lain sebagainya

CONTOH IDE DAN KONSEP USAHA

“BANAGET”

10
1. DESKRISPSI USAHA
1.1 Jenis Produk
Jenis produk yang ditawarkan “BANAGET” merupakan camilan kekinian
yang sehat berbahan dasar pisang yang dibaluri tepung roti dengan beraneka topping
seperti keju, coklat, greentea, dan oreo. Perbedaan cemilan ini dengan camilan yang
lain ialah camilan hadir dengan tampilan yang lebih kekinian yang lebih menarik
minat anak muda.

1.2 Nama dan Karakteristik Produk


Produk ini dinamakan “BANAGET” yang memiliki kepanjangan Banana
Nugget. Nama ini diberikan agar memberikan kesan yang kekinian. Karakteristik
produk ini adalah Pisang yang digoreng dengan tepung terigu dan kemudian dibaluri
lagi dengan tepung roti layaknya seperti nugget dan kemudian ditaburi dengan
topping beraneka rasa seperti keju, coklat, greentea, dan oreo.

1.3 Keunggulan dan Keunikan


BANAGET menggunakan bahan alami sebagai bahan baku utamanya
kemudian diolah dan dicampur dengan tepung terigu, tepung roti, sedikit garam lalu
digoreng.
Keunikan dari BANAGET ini adalah inovasi baru dalam pemasaran berupa
produk jajanan tradisional dengan pemberian topping kekinian seperti coklat, keju,
greentea, dan oreo.

1.4 Analisis SWOT


Analisis SWOT yaitu Strengths, Weakness, Oppoetunities dan Threats
merupakan salah satu cara untuk menganalisis lebih lanjut mengenai produk yang
akan diperkenalkan apakah memiliki potnsi untuk maju dan berkembang ke depannya.
a. Stengths (Kekuatan)
Kekuatan dari produk “BANAGET” adalah adanya rasa percaya
bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena
produk ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa
menggunakan pisang yang banyak mengandung serat. Selain itu produk ini
juga ditaburi dengan beraneka rasa topping yang semakin membuat konsumen
tertarik.
11
b. Weakness (Kelemahan)
Salah satu kelemahan dari “BANAGET” ini yaitu jika terlalu lama
didiamkan tekstur garingnya akan cepat hilang. Selain itu pembuatannya yang
simple dan praktis membuat “BANAGET” ini mudah untuk ditiru.
c. Oportunity (Peluang)
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat secara umum
tetapi “BANAGET” ini muncul dengan memberikan kesan yang berbeda dari
pisang goreng yang lain, BANAGET ini merupakan produk hasil inovasi,
sehingga menjadi produk yang lebih kekinian yang membuat produk ini dapat
bersaing dengan makanan-makanan modern saat ini.
d. Treath (Ancaman)
Ancaman yang mempengaruhi “BANAGET” ini adalah persaingan
yang tidak sehat seperti munculnya produk serupa dengan kualitas yang baik
dan harga murah sehingga membuat BANAGET ini menjadi sedikit terancam.
Namun dengan keanekaragaman topping yang disuguhkan seperti coklat, keju,
greentea dan oreo dirasa cukup untuk menarik minat konsumen.

1.5 Dampak Usaha Terhadap Lingkungan


Dampak yang ditimbulkan BANAGET terhadap lingkungan di sekitarnya
cenderung positif. Beberapa dampak positif dari produksi Boboshi adalah :
a. memanfaatkan pisang sebagai bahan utama
b. menambah pilihan konsumen terhadap produk cemilan sehat
c. menciptakan lapangan pekerjaan baru
d. melatih daya kreatif dan inovatif dalam mencipatakan inovasi baru

1.6 Risiko Usaha


Risiko yang mungkin muncul dalam usaha ini adalah keharusan untuk menjual
produk secara cepat. Hal ini akan menjadi risiko usaha ini apabila terdapat produk
yang belum terjual mendekati waktu kadaluarsa sehingga harus diupayakan sebisa
mungkin penjualan memenuhi target.

2. RENCANA PRODUKSI
2.1 Bahan Baku, Perlengkapan dan Peralatan yang Digunakan
a. Bahan Baku :
12
Pisang, Telur, Gula, Tepung Terigu, Tepung Roti, Garam, Coklat, Keju,
Greentea, dan Oreo, Tepung Panir.
b. Peralatan :
Gelas Ukur, Baskom, Pisau, Wajan, Panci,
c. Perlengkapan :
Sarung Tangan Plastik, sterofom dan kertas label

2.2 Proses Produksi


a. Haluskan pisang, lalu aduk semua bahan jadi satu. Tepung dijadikan bahan
terakhir yang masuk, aduk pelan saja. Lalu masukkan ke loyang yang sudah
dialasi baking paper/diolesi minyak.
b. Kukus dengan api sedang 15-20 menit. Angkat dan biarkan dingin. Potong
kotak, celup ke telur, gulingkan ke tepung panir Siapkan bahan-bahan dan
peralatan yang dibutuhkan.
c. Goreng atau simpan dalam freezer. Lalu tinggal goreng.
d. Taburi dengan berbagai toping sesuai selera seperti, coklat, keju, greentea dan
oreo
e. Banaget siap disajikan

2.3 Lokasi Produksi


Boboshi ini diproduksi di Jalan Raya Sesetan, Denpasar, Bali. Lokasi tersebut
dipilih karena berdekatan dengan pemukiman padat penduduk yang menjadi pasar
potensial bagi produk ini. Disini juga terdapat banyak outlet-outlet, rumah makan, dan
tempat nongkrong anak muda yang dapat membantu dalam pendistribusian produk.
dan daerah ini berdekatan dengan pusat kota Denpasar.

3. RENCANA ANGGARAN

3.1 Rincian Biaya

DALAM PROSES PRODUKSI RINCIAN HARGA BAHAN BAKU SEBAGAI


BERIKUT :

Nama Bahan Banyaknya Harga satuan Jumlah

1. Pisang 3 sisir Rp. 8.000 Rp 24.000


2. Tepung terigu 1 kg Rp. 15.000 Rp 15.000

13
3. Garam 1 pcs Rp.2.000 Rp 2.000
4. Telur 3 butir Rp. 2.500 Rp 7.500
5. Gula ¼ kg Rp. 14.000 Rp 3.500
6. Tepung Roti 1 kg Rp. 15.000 Rp 15.000
7. Tepung Panir 1 kg Rp. 15.000 Rp 15.000
8. Coklat 1 pak Rp. 15.000 Rp. 15.000
9. Greentea 1 pak Rp. 15.000 Rp. 15.000
10. Oreo 1 bks Rp. 10.000 Rp. 10.000
11. Keju 1 pak Rp. 20.000 Rp. 20.000
Total Rp. 142.000

Dalam proses produksi rincian harga perlengkapan sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah


1. Kertas Label 10 lbr Rp. 2.000 Rp. 20.000
3. Sterofom 1 pack Rp. 25.000 Rp. 25.000

Total Rp . 45.000

Dalam proses produksi rincian biaya perlengkapan sebagai berikut :


No Nama Biaya Jumlah
1. Transportasi Rp. 15.000
2. Isi Ulang Gas Rp. 18.000
Total Rp. 33.000

3.2 Modal / Pemasukan

Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp. 242.000

Total biaya = bahan baku + perlengkapan + biaya lain – lain


= Rp. 142.000 + Rp. 45.000 + Rp. 33.000
= Rp. 220.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang
menghasilkan 100 produk dengan modal pengeluaran Rp. 220.000

3.3 Penentuan Harga Jual

Harga Pokok Produksi = total biaya / hasil produksi


= 220.000 / 100

14
= Rp. 2.200/pcs

Harga jual = (harga pokok x jlm per pcs )+laba yang di inginkan
= (Rp. 2.200 x 6) + Rp 4.800
= Rp. 20.000,-
Jadi harga jual nya yaitu (Rp.20.000/box)

3.4 Perhitungan Laba/Rugi

Laba = (hasil produksi x harga jual) - modal


= (100x Rp. 20.000) – Rp.220.000
= Rp. 2.000.000 – Rp. 220.000
= Rp. 1.780.000,-

4. RENCANA PEMASARAN
4.1 Deskripsi dan Target Konsumen
Konsumen yang ditargetkan adalah masyarakat dari berbagai kalangan dan
usia. Hal ini dikarenakan “BANAGET” yang dapat dikonsumsi oleh siapa saja dan
kapan saja karena merupakan produk yang siap santap dan memiliki varian rasa yang
mampu menyesuaikan dengan selera berbagai kalangan. Karena kami merupakan
seorang mahasiswa, jadi tentunya target pasar yang paling mudah dicapai adalah
mahasiswa anak muda karena akan lebih mudah dalam mengenalkan produk ini.
Mahasiswa juga dikenal tanggap dan responsif terhadap produk-produk baru yang
inovatif dan kreatif sehingga akan mudah menyebarkan informasi melalui kalangan
mahasiswa juga.
4.2 Pesaing dan Situasi Persaingan
Pesaing dari “BANAGET” ini adalah penjual produk camilan lainnya seperti
camilan pisang rasa-rasa dalam kemasan yang digemari remaja belakangan ini.
Jumlah pesaing yang ada dengan jenis produk yang serupa masih sangat sedikit.
Boboshi hadir dan akan menarik perhatian dengan keunikan dan keunggulan yang
dimiliki diantara produk sejenisnya.

4.3 Strategi dan Taktik Pemasaran


a. Product

15
Produk yang dihasilkan adalah camilan pisang goreng yang dikemas
secara rapi dan higienis agar dapat menjaga kebersihan produk. Produk ini
juga mengandung manfaat bagi kesehatan dan memiliki rasa yang enak.
b. Price
Harga yang ditawarkan cukup bersaing yaitu Rp 20.000/box. Satu box
berisi 6 pisang nugget. Harga yang telah ditawarkan juga cukup bersaing
dengan harga makanan sejenisnya.
c. Place
Pada tahap awal wilayah pemasaran akan difokuskan di wilayah
Denpasar dan sekitarnya termasuk untuk penjualan online melalui Instagram,
Line, maupun Facebook.
d. Promotion
Strategi pemasaran yang akan dilakukan yaitu :
1) Penjualan Pribadi
Melalui penjualan pribadi akan dilakukan penjualan kepada
mahasiswa dan masyarakat sekitar Denpasar terutama di lingkungan
kampus dan kantor-kantor.

2) Publikasi
Dalam situasi globalisasi ini media sosial merupakan sarana yang
paling efektif untuk menjadi akun promosi. Melalui instagram, line dan
facebook kami akan menyasar kalangan remaja dan membuat promosi
semenarik mungkin. Selain itu publikasi juga kami lakukan dengan teknik
tradisional yaitu dari mulut ke mulu dengan cara membagikan tester
kepada beberapa orang dan promosi saat car free day agar mereka dapat
mengetahui kualitas produk yang kami buat dan selanjutnya dapat
disebarluaskan kepada masyarakat umum.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.


Dr. Suryana, M.Si. 2009. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Fini, Niswiul. 2014. Ide Usaha. Tersedia di :
http://niswiulfini.blogspot.co.id/2014/03/makalah-kewirausahaan-mencari-ide.html. Diunduh
pada tanggal 29 April 2018
Thomas W. Zimmerer. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5. Jakarta:
Salemba Empat.
.

17
18

Anda mungkin juga menyukai