Suatu perusahaan yang memiliki lebih dari 50 persen saham berhak suara
perusahaan lain dapat mengendalikan perusahaan tersebut melalui kepemilikan
sahamnya, dan hubungan yang terjadi antara kedua perusahaan tersebut adalah
1
hubungan induk anak. Pada saat hubungan induk anak terjadi perusahaan –
perusahaan tersebut saling berafiliasi.
Perusahaan induk dan perusahaan anak dengan periode fiskal yang berbeda.
2
PSAK No. 4 “laporan keuangan konsolidasi” paragraph 09 dan 10 menyatakan
bahwa:Laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi lazimmnya adalah laporan keuangan
dengan tanggal pelaporan yang sama. Apabila ternyata tanggal pelaporannya berbeda
perusahan anak biasanya menyusun laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang
sama dengan perusahaan induk. Apabila penyesuaian tanggal tersebut tidaka dapat
dilakukan ,laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat
juga digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang perbedaan tanggal laporan
keuangan tersebut tikad melebihi dari 3 (tiga ) bulan. Sesuai dengan asas konsistensi ,
baik jangka waktu periode laporan maupun perbedaan dalam tanggal pelaporan harus
selalu sama dari waktu ke waktu.
Apabila laporan keuangan atau tanggal pelaporan yang berbeda digunakan
untuk tujuan konsolidasi maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan untuk
pengaruh yang material dari setiap peristiwa atau transaksi –transaksi antar
perusahaan yang terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dengan
tanggal pelaporan keuangan konsolidasi.
Dalam (000)
Neraca Terpisah Neraca Konsolidasi
3
PT Sekunder PT Primer PT
Primer&PrshSekunder
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 30.000
Aktiva lancar lainnya 45.000 15.000 60.000
Total Aktiva Lancar 65.000 25.000 90.000
Aktiva Tetap 75.000 45.000 120.000
(-) Akumulasi penyusutan (15.000) (5.000)
(20.000)
Total Aktiva Tetap 60.000 40.000 100.000
Investasi PT sekuder (100%) 40.000 - -
4
10.000.000) dapat di asumsikan sebagai goodwill. Maka ayat jurnal yang dapat di
pakai adalah sebagai berikut:
Modal saham Rp 30.000.000
Laba ditahan 10.000.000
Goodwill 10.000.000
Investasi pada PT Sekunder Rp 50.000.000
5
Total Kewajiban &
Ekuitas Rp165.000 Rp65.000 Rp190.000
6
penerbitan saham biasa sebesar Rp 100.000.000 dan biaya penggabungan usaha
lainnya sebesar Rp 200.000.000. 10 persen Saham PT Sandang masih beredar dan
dimiliki pemegang saham minoritas.
7
PT Pangan 1.500.000.000
Amortisasi kelebihan
Persediaan yang dinilai terlalu rendah dijual dalam tahun 20X2
Tanah yang dinilai terlalu rendah masih dimiliki oleh PT Sandang; tidak ada
amortisasi
Bangunan yang dinilai terlalu rendah masa manfaat 45 tahun sejak 1 Januari 20X2
Peralatan yang dinilai terlalu tinggi masa manfaat 5 tahun sejak 1 Januari 20X2
Wesel bayar yang dinili terlalu tinggi ditarik taun 20X2
Goodwill diamortisasi selama 20 tahun
Perbedaan antara laporan laba rugi konsolidasi dan laporan laba rugi bukan
konsolidasi perusahaan induk disajikan secara rinci bukan hanya jumlah laba bersihnya.
Jika perusahaan induk menjual barang dagangan kepada perusahaan anaknya, atau
sebaliknya, akan ada pembelian dan penjualan antar perusahaan pada buku terpisah
perusahaan induk dan perusahaan anaknya. Saldo pembelian dan penjualan antar
perusahaan adalah saldo resiprokal yang harus dieliminasi dalam menyiapkan laporan
laba rugi konsolidasi karena saldo-saldo tersebut tidak mewakili pembelian dan penjualan
pada pihak-pihak diluar entitas terkonsolidasi. Penyesuaian-penyesuaian atas penjualan
dan pembelian antar perusahaan mengurangi pendapatan dan beban dengan jumlah yang
sama besar dan karenanya tidak mempengaruhi laba bersih konsolidasi. Jumlah
pendapatan dan beban sewa yang resiprokal juga dieliminasi tanpa mempengaruhi laba
bersih konsolidasi.
Laporan laba-rugi dan laba ditahan komparatif perusahaan yang terpisah serta
konsolidasi bagi Pilot Corporation dan perushaan anak adalah sebagai berikut :
Perusahaan Terpisah
Konsolidasi
Pilot Sand
Penjualan $ 9.523,5 $ 2.200 $ 11.723,5
Laba investasi dari Sand $ 574 - -
Total Pendapatan $ 10.097,5 $ 2.200 $ 11.723,5
Dikurangi : Beban operasi
Harga pokok Penjualan $ 4.000 $ 700 $ 4.790
Beban penyusutan – Bangunan $ 200 $ 80 $ 300
Beban penyusutan - Peralatan $ 700 $ 360 $ 1.006
8
Beban lainnya $ 1.800 $ 120 $ 1.920
Total Beban Operasi $ 6.700 $ 1.260 $ 8.016
Laba Operasi 3.397,5 $ 940 $ 3.707,5
Pos Nonoperasi :
Beban Bunga $ 300 $ 140 $ 530
Laba Bersih $ 3.097,5 $ 800
Subtotal $ 3.177,5
Dikurangi; Beban Hak Minoritas $ 80
Laba Bersih Konsolidasi $ 3.097,5
Laba Ditahan 31 Desember 2006 $ 4.300 $ 900 $ 4.300
$ 7.397,5 $ 1.700 $ 7.397,5
Dikurangi : Deviden $ 1.500 $ 300 $ 1.500
Laba Ditahan 31 Desember 2007 $ 5.897,5 $ 1.400 $ 5.897,5
5 AKUNTANSI PUSH-DOWN
9
pada aktiva bersih berwujud dan goodwill diselesaikan dalam kertas kerja konsolidasi.
Laporan keuangan konsolidasi menggambarkan alokasi pembelian. Apabila perusahaan
anak mencatat alokasi dalam lapopran keuangannya dengan akuntansi push-down,maka
dengan demikian proses konsolidasi telah disederhanakan. Akuntansi push-down menjadi
kontroversional dalam hal laporan perusahaan anak terpisah dikeluarkan untuk
kepentingan minoritas, kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Kritik atas
akuntansi push-down berpendapat bahwa pembelian antara perusahaan induk/ investor
dengan pemegang saham perusahaan anak terdahulu tidak sesuai dengan basis akuntansi
yang baru untuk aktova dan kewajiban perusahaan anak yang menggunakan prinsip harga
perolehan. Perusahaan anak bukanlah bagian dari transaksi ia tidakmenerima dana baru
dan tidak menjual aktiva. Pendapat ini disanggah dengan mengatakan bahwa harga yang
dibayar oleh pemilik yang baru merupakan dasar yang paling relevan untuk mengukur
aktiva, kewajiban dan hasil operasi anak. Akuntansi push-down tidak diterapkan secara
konsisten di antara pendukung konsep tersebut,meskipun pada praktiknya aktiva
perusahaan anak biasanya dinilai kembali secara proporsional.
Aktiva
Kas $ 10.000 $ 10.000
Piutang $ 60.000 $ 60.000
Persediaan $ 120.000 $ 150.000
Aktiva Tetap-Bersih $ 280.000 $ 300.000
10
$ 470.000 $ 520.000
Kewajiban dan Ekuitas
Utang $ 230.000 $ 230.000
Modal Saham $ 200.000
Laba Ditahan $ 40.000
$ 470.000
Kas $ 10.000
Piutang $ 60.000
Persediaan $ 150.000
Aktiva Tetap Bersih $ 300.000
Goodwill $ 36.000
Total Aktiva $ 556.000
Utang $ 230.000
Aktiva Bersih $ 326.000
Goodwill berdasarkan metode ini sama dengan goodwill yang dihitung
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum saat ini (PSAK atau GAAP di
Amerika), yaitu biaya $ 210.000 - (nilai wajar $ 290.000 x 60%) = $ 36.000, akan tetapi
aktiva bersih yang dimasukkan dalam neraca konsolidasi lebih rendah $ 20.000. Jumlah
yang dimasukkan dalam neraca konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum adalah :
Kas $ 10.000
Piutang $ 60.000
Persediaan ($ 120.000 + ($ 30.000 x 60%)) $ 150.000
Aktiva Tetap Bersih ($ 280.000 + ($20.000 x 60%) $ 300.000
11
Goodwill $ 36.000
Total Aktiva $ 536.000
Utang $ 230.000
Aktiva Bersih $ 306.000
SOAL 1:
Bagaimana jika pemegang saham membeli sahamnya kurang dari 50%? Apakah bisa
dikatakan akuisisi saham?
JAWABAN 1:
Saham sebuah perusahaan dibeli oleh perusahaan atau pengusaha lain, tetapi perlu
dipahami bahwa jumlah saham yang dibeli harus lebih dari 51% atau si pengakuisisi membeli
saham sehingga memiliki kepemilikan saham minimal sebesar 51%. Hal ini dikarenakan jika
pembeli saham membeli atau menguasai saham kurang dari 51% maka si pembeli tidak bisa
disebut telah mengakuisisi perusahaan karena tidak mengendalikan perusahaan tersebut. Jika
pembelian tidak mengakibatkan kepemilikan atau penguasaan saham hingga lebih dari 51%
maka hal itu hanya sebuah transaksi saham biasa.
SOAL 2:
PT.Perkasa melakukan pembelian 100% saham PT. Surya dengan mengeluarkan
1.000.000 lembar saham PT. Perkasa yang memiliki nilai nominal per lbr Rp. 500 dan nilai
pasar pada tgl penutupan terakhir adalah Rp. 4.000
Terkait dengan akuisisi ini PT. Perkasa harus mengeluarkan biaya administrasi sebesar Rp.
25.000.000 dan terkait dengan penerbitan saham baru, PT. Perkasa harus mengeluarkan biaya
12
administrasi sebesar Rp. 50.000.000 kedua pembayaran tersebut diselesaikan secara tunai.
Ditanya : Buatlah jurnal untuk transaksi Akuisis dari PT. Perkasa
JAWABAN 2 :
Nilai saham wajar Rp 500.000.000,00
Biaya Akuisisi Rp 25.000.000,00
Total harga beli Rp 525.000.000,00
Catatan :
a. Nilai saham wajar = 1.000.000 X 500
b. Tambahan modal di setor = Nilai tercatat saham - saham biasa
= 450.000.000 - 1.000.000
= 449.000.000
c. Biaya merger tangguhan = Biaya akuisisi
d. Biaya pengeluaran saham = biaya administrasi
13
DAFTAR PUSTAKA
Floyd A, Amir Abadi Jusuf. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia Buku 1.
Selemba Empat: Jakarta.
Floyd A, Amir Abadi Jusuf. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia Buku 2.
Selemba Empat: Jakarta.
14