Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN |1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Kegiatan usaha yang bergerak di bidang asuransi semakin mengalami

perkembangan yang cukup memuaskan dewasa ini. Hal ini dapat terlihat dari

makin banyaknya perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah, dan besar, yang

menawarkan asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, dan penjaminan kredit.Tidak

dapat dipungkiri pula bahwa perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang

asuransi ini memberikan kontribusi besar bagi pemerintah. Yaitu dengan adanya

pajak yang dipungut dari perusahaan-perusahaan tersebut atas usahanya. Oleh

karena itu pemerintah memberikan perhatian dan dukungan bagi usaha di bidang

asuransi ini.

Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) Cabang Bandung merupakan

salah satu perusahaan yang bergerak di bidang asuransi yang mendapat pengakuan

resmi dari pemerintah Republik Indonesia sebagai agen tunggal asuransi

penjaminan kredit untuk seluruh wilayah indonesia. Dengan bertambahnya

saingan dan semakin kompetitifnya perusahaan yang bergerak di bidang asuransi,

PT Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) Cabang Bandung dituntut untuk

memberikan penjaminan kredit untuk mendukung program pemerintah yang di

sebut Kredit Usaha Rakyat (KUR) . Salah satu cara yang ditempuh PT Asuransi

Kredit Indonesia (ASKRINDO) Cabang Bandung adalah dengan PT memperluas

jaringan usahanya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.


BAB I PENDAHULUAN |2

Kondisi-kondisi perbaikan ekonomi saat ini tentunya juga akan menjadi

peluang bagi PT. Askrindo apalagi setelah di undangkannya UU BI No. 23 tahun

2000 yang pada intinya mengurangi peran pemerintah dalam operasional BUMN

mengharuskan PT. Askrindo untuk kreatif dalam menjalankan usahanya. Hal lain

yang juga memperbesar peluang PT. Askrindo bermain dalam industry

perasuransian adalah Keppres No. 18 tahun 1999, yang mencabut hak monopoli

usaha surety bond PT. Asuransi Jasa Raharja. Disamping itu sejak tanggal 31 Juli

2002 pemerintah telah mengumumkan pengurangan program pada pos-pos yang

tidak tercatat pada laporan neraca keuangan (of balance Sheet) seperti bank

garansi, currency swap dan termasuk letter of credit (L/C) untuk Impor.

Dampak dari kebijakan pemerintah tersebut, tentunya sangat berpengaruh

terhadap bisnis asuransi kerugian (umum) khususnya Surety Bond yang

merupakan salah satu produk andalan PT. Askrindo. Hal tersebut akan

meningkatkan penerimaan premi dari jasa penutupan asuransi mengingat bank

garansi sebagai salah satu produk substitusi dari surety bond saat ini tidak

mendapat jaminan lagi dari pemerintah.

Usaha penjaminan Surety Bond sebagai salah satu usaha yang dirintis

sejak tahun 1996, merupakan usaha yang memberikan jaminan kepada Principal

(Kontraktor / Supplier) untuk kepentingan Pemilik Proyek (Bouwher / Obligee)

yang karena satu dan lain hal principal lalai atau gagal melaksanakan

kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan, maka perusahaan Surety akan

bertanggung jawab terhadap oblige untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban

Principal dengan cara membayar tuntutan ganti rugi / klaim.


BAB I PENDAHULUAN |3

Perkembangan surety bond dari tahun ke tahunnya menunjukan

perkembangan yang menggembirakan, hal ini dapat terlihat dari perolehan premi

(service charge) yang terus meningkat dari tahun 2005 sebesar Rp. 2,9 milyar,

tahun 2006 sebesar Rp. 12,9 milyar, tahun 2007 sebesar Rp. 22,95 milyar dan

tahun 2008 sebesar Rp. 41,1 milyar.

Dengan melihat perkembangan tersebut diatas, maka pada pembahasan ini

penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut dan mengungkapkan secara

langsung aplikasinya sebagai Laporan Kuliah Kerja Praktik dengan judul:

“TINJAUAN ATAS PENJAMINAN KREDIT SURETY BOND PADA PT.

ASURANSI KREDIT INDONESIA (ASKRINDO) CABANG BANDUNG”

I.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di

atas, maka maksud dari Kerja Praktek ini adalah untuk memperoleh data-data mengenai

produk Penjaminan Kredit Surety Bond yang merupakan salah satu produk andalan di PT

ASKRINDO Cabang Bandung. Sedangkan tujuan dari Kerja Praktik ini adalah :

1. Untuk mengetahui mekanisme Surety bond di PT. Asuransi Kredit Indonesia

(AKRINDO) cabang Bandung.

2. Untuk mengetahui keunggulan, manfaat, dan juga jenis-jenis Surety Bond

yang ada di PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) cabang Bandung.

3. Untuk mengetahui syarat dan ketentuan Permohonan Penjaminan Kredit

Surety Bond.
BAB I PENDAHULUAN |4

I.3. Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan dari Kerja Praktek ini antara lain:

a. Penulis :

Penulis dapat memperoleh wawasan mengenai mekanisme, syarat dan

ketentuan Penjaminan Kredit Surety Bond, dan juga dapat mengetahui

keunggulan, manfaat, serta jenis-jenis Penjaminan Kredit Surety Bond

yang ada di PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) cabang

Bandung. Sehubungan dengan penyusunan laporan Kerja Praktek ini,

penulis memperoleh banyak pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi

penulis sendiri mengenai Penjaminan Kredit Surety Bond yang ada di PT.

Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) cabang Bandung.

b. Bagi Perusahaan :

Diharapkan hasil laporan kerja praktek ini dapat berguna sebagai bahan

masukan dan pertimbangan yang bermanfaat dalam penerapan pengambilan

keputusan mengenai Penjaminan Kredit Surety Bond yang merupakan produk

andalan dari PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) cabang Bandung.

Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

c. Bagi Pembaca :

Diharapkan hasil laporan kerja praktek ini dapat menambah wawasan serta

pengetahuan mengenai Penjaminan Kredit Surety Bond yang ada di PT> Asuransi

Kredit Indonesia (ASKRINDO) cabang Bandung.


BAB I PENDAHULUAN |5

I.4. Metode Kerja Praktek

Metode Kerja praktek yang digunakan dalam hal ini adalah metode full block

release, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan

satu periode tertentu yaitu dari tanggal 16 juli sampai dengan 27 agustus 2008.

Selain itu juga penulis menggunakan metode deskriptif naratif yaitu metode yang

dilakukan dengan cara memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan

perusahaan yang sebenarnya berdasarkan data yang ada. Adapun teknik yang

digunakan penulis dalam mengumpulkan data dalam kerja praktek ini adalah

dengan cara:

a. Studi Lapangan (Field Research)

Meninjau langsung ke PT ASKRINDO Cabang Bandung dalam

mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk penyusunan laporan

Kerja praktek dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Yaitu mengumpulkan data dengan cara mempelajari dan

mengadakan pengamatan secara langsung ke perusahaan di bagian-

bagian yang terkait dan dilakukan dalam situasi yang sebenarnya.

2. Wawancara

Yaitu megnumpulkan data dengan melakukan pembiacaraan secara

langsung dan tanya jawab kepada pihak-pihak yang berkaitan guna

memperoleh informasi yang relevan.


BAB I PENDAHULUAN |6

b. Studi Kepustakaan (Library research)

Hal ini dimaksudkan sebagai landasan teori yang diperoleh dari buku-buku

referensi dan catatan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan

objek penelitian. Data-data disajikan dengan cara mengutip/mengungkap

kembali teori-teori yang berhubungan dengan objek penelitian.

I.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Objek dari penelitian ini adalah Penjaminan Kredit Surety Bond. Penelitian

ini dilaksanakan pada PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) cabang

Bandung yang bertempat di Jl. Lapangan Supratman No. 8 Bandung. Adapun

waktu kerja paraktek dimulai dari tanggal 16 Juli sampai dengan 27 Agustus

2008. Jadwal penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut;

Anda mungkin juga menyukai