Anda di halaman 1dari 67

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tingginya krisis ekonomi yang terjadi pada zaman sekarang ini telah

menciptakan banyaknya inovasi, ide, dan juga meningkatnya kebutuhan yang

merupakan cikal bakal yang nantinya akan memunculkan semakin banyaknya

pegiat Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( KUMKM ). Dari hal itu

maka dibutuhkan juga suatu program atau lembaga yang mendampingi jalannya

kegiatan dan kebutuhan KUMKM. Dengan pembentukan lembaga yang bisa

mendukung pegiat KUMKM ini maka dengan otomatis hal itu bisa menjadi

pendorong untuk majunya roda perekonomian negara atau daerah dan tentunya

mendorong motivasi para pegiat KUMKM. Di sisi lain ini adalah momen yang

sangat selaras dengan misi atau tujuan pemerintah yaitu untuk mengembangkan

dan mendorong perekonomian negara. Maka dari itu pemerintah menggunakan

kesempatan ini untuk merealisasikan dengan meluncurkan beberapa program atau

lembaga khusus seperti Jamkrida untuk mendukung jalannya roda perekonomian

negara yang dimulai dari daerah daerah.

Jamkrida merupakan suatu program yang lembaganya didirikan di tiap –

tiap daerah atau provinsi di Indonesia yang juga adalah badan usaha pemerintah

yang didirikan berdasarkan peraturan daerah maupun pusat dengan tujuan

melaksanakan pendukungan dan penunjang pengembangan Koperasi, Usaha

1
Mikro, Kecil, Menengah ( KUMKM ) dengan berperan sebagai Penjamin kredit,

Serta bantuan lain seperti konsultasi dan manajemen.

PT. Jamkrida jabar merupakan salah satu lembaga dari program Jamkrida

yang di bentuk di daerah Jawa Barat. Memiliki visi “ menjadi perusahaan

penjaminan terpercaya yang berkontribusi optimal pada pertumbuhan ekonomi

daerah “ juga dengan misi “ meningkatkan kegiatan KUMKM dan memberikan

manfaat bagi pemangku kepentingan melalui penjaminan kredit efisien,

professional, dan berintegritas. Lalu PT Jamkrida Jabar didirikan berdasarkan akta

Perseroan Terbatas No. 03 tanggal 3 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan

Yuliani Idawati, S.H., Sp.N., Notaris yang berkedudukan di Kota Bandung dan

telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor AHU-56159.AH.01.01 tanggal 1 November 2012.

Dalam rangka pelaksanaan Penjaminan Kredit di Daerah Jawa Barat, PT Jamkrida

Jabar mendapatkan Izin Operasional Nomor KEP.05/D.05/2013 tanggal 30

Januari 2013 dari Otoritas Jasa Keuangan yang pada saat itu baru beralih dari

Bapepam LK. Perseroan juga telah mendapatkan pemeringkatan “idBBB“ dari

lembaga pemeringkatan.

Salah satu produk dari PT. Jamkrida Jabar yaitu Penjaminan Kredit

Multiguna, Produk ini merupakan penjaminan atas kredit/pembiayaan yang

diberikan oleh penerima jaminan kepada terjamin, perorangan (CPNS, PNS,

Pegawai Tetap suatu Perusahaan Swasta/Instansi Pemerintah) baik yang

penyalurannya dilakukan secara langsung maupun melalui lembaga chanelling,

yang sumber pengembaliannya berasal dari gaji tetap Terjamin dengan cara

2
memotong gaji tetap Terjamin. Penjaminan yang disalurkan perbankan untuk

membiayai berbagai keperluan nasabah perorangan atau anggota koperasi

pegawai (Kopeg) / karyawan (Kopkar) yang berpenghasilan tetap, dengan

coverage risiko kemacetan kredit, baik karena alasan kematian, Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK) maupun alasan kredit macet lainnya.

Bank BPRS PNM Mentari Garut merupakan lembaga keuangan

pembiayaan rakyat yang memiliki visi mewujudkan BPRS PNM Mentari sebagai

harapan umat, “ menarik dan terbaik di kelasnya, dengan indicator :

1. Sehat dari sisi hukum ( Bank Indonesia ) dan Syariah.

2. Profitable ( menguntungkan )

3. Jaringan luas dengan kemitraan maksimal.

4. Wahana pengembangan karir karyawan.

Dan memiliki misi :

1. Bersama masyarakat dan pemerintah memaksimalkan peran serta

pengembangan ekonomi masyarakat.

2. Memberikan keuntungan yang memadai bagi pemegang saham, nasabah,

karyawan, serta umat.

3. Tumbuh dan berkembang secara optimal.

4. Meningkatkan mutu dan kualitas berusaha.

Dengan visi dan misi berikut maka Bank BPRS PNM Mentari mengambil andil

dalam program Jamkrida ini karena program jamkrida yang memang selaras

dengan visi misi dari Bank BPRS PNM Mentari. Salah satu program jamkrida

3
yang penulis ingin fokuskan yaitu tentang pembiayaan dan penjaminan kredit

sertifikasi guru yang termasuk dalam produk Jamkrida yaitu Penjaminan Kredit

Multiguna yang dikhususkan bagi koperasi pegawai dan koperasi karyawan.

Tabel 1.1
Jumlah Data Nasabah Asuransi Sertifikasi JAMKRIDA Pada Bank BPRS PNM Mentari Garut
Periode 2018 - 2020

No Tahun Jumlah SELISIH Persentase JUMLAH SELISIH

Nasabah % PLATFOND

1 2018 9 - - 816.500.000 -

2 2019 148 139 15,4 % 9.374.000.000 8.557.500.000

3 2020 328 180 1,21 % 18.762.000.000 9.338.000.000

*( Sumber : Data yang diolah pada Bank BPRS PNM Mentari Garut 2021 )

Berdasarkan tabel 1.1 yang diperoleh dari Bank BPRS PNM Mentari

Garut dapat dilihat jumlah nasabah Asuransi Sertifikasi JAMKRIDA di tahun

2018 sampai tahun 2020 Mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2018

jumlah nasabah sebanyak 9 orang, pada tahun 2019 mengalami kenaikan

sebanayak 148 nasabah dengan persentase selisih 15,5 %, dan pada tahun 2019

mengalami kenaikan lagi sebanyak 328 nasabah dengan persentase selisih yaitu

1,21 %.

Begitupun Jumlah plafond Asuransi Sertifikasi JAMKRIDA di Bank

BPRS PNM Mentari Garut dengan plafond kredit diperoleh pada tahun 2018 –

2020 mengalami kenaikan yang signfikan, pada tahun 2018 jumlah plafond

4
Asuransi Sertifkasi JAMKRIDA di BANK BPRS PNM Mentari Garut sebesar

Rp.816.500.000, pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar

Rp.9.374.000.000 , dengan selisih plafond Rp.8.557.500.000., dan kenaikan

kembali pada tahun 2020 sebesar Rp.18.762.000.000 , dengan selisih plafon

dengan tahun sebelumnya sebesar Rp.9.338.000.000.

Dari tabel dan juga deskripsi tersebut bisa ter- analisa bahwa Asuransi Sertifikasi

Jamkrida mengalami pergerakan positif dari tahun ke tahunnya dan di harapkan

terus mengalami pergerakan positif kedepannya. Selain itu dari Asuransi

Sertifikasi Jamkrida ini diharapkan pula akan sangat terbantunya para nasabah

Jamkrida ini dan juga diharapkan menjadi solusi bagi para pegiat KUMKM

lainnya yang membutuhkan dukungan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas saya pelaku penulis

tertarik dan akan melakukan penelitian dengan judul “ Tinjauan Pelaksanaan

Asuransi JAMKRIDA Pada Pembiayaan Sertifakasi di PT BPRS PNM

Mentari Garut. “

1.2 Identifikas Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada tersebut, maka identifikasi masalah yang

akan di angkat adalah

Sebagai bertikut :

1. Bagaimana prosedur atau mekanisme pengajuan JAMKRIDA pada

pembiayaan sertifikasi di PT BPRS PNM MENTARI GARUT ?

5
2. Bagaimana prosedur atau mekanisme pembayaran JAMKRIDA di PT

BPRS PNM MENTARI GARUT ?

3. Hambatan apa saja yang umumnya terjadi dalam program JAMKRIDA di

PT BPRS PNM MENTARI GARUT ?

4. Bagaimana upaya yang akan dilakukan atau apa solusi yang PT BPRS

PNM MENTARI GARUT akan suguhkan dan lakukan ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Tujuan dari penelitian merupakan suatu titik tuju yang diharapkan bisa

tercapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh

dan memeahami lebih dalam tentang Pelaksanaan Asuransi JAMKRIDA Pada

Pembiayaan Sertifikasi di PT BPRS PNM MENTARI GARUT, apa yang ingin

dipahami disini merupakan bagaimana prosedur awal dari pengajuan sampai

selesai ini berjalan, dan bagaimana program ini berjalan apakah efektif sesuai dari

tujuan program ini.

1.3.2 Tujuan Observasi

Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti dalam melaksanakan observasi ini

adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dan mekanisme pelaksanaan

pengajuan asuransi JAMKRIDA pada PEMBIAYAAN SERTIFIKASI

yang dilakukan oleh PT BPRS PNM MENTARI GARUT.

6
2. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dan mekanisme pelaksanaan

pembayaran asuransi JAMKRIDA pada Pembiayaan SERTIFIKASI yang

dilakukan oleh PT BPRS PNM MENTARI GARUT.

3. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang biasanya terjadi pada program

asuransi JAMKRIDA yang dilakukan oleh PT BPRS PNM MENTARI

GARUT.

4. Untuk mengetahui apa saja upaya dan solusi yang PT BPRS PNM

MENTARI GARUT akan lakukan dari hambatan yang terjadi.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Ilmiah

Sebagai bahan pengetahuan, wawasan, dan bahan pertimbangan dari teori-

teori yang diperoleh selama proses perkuliahan sehingga dapat dibuktikan secara

langsung dengan adanya informasi penalaran keilmuan dilapangan dalam bentuk

observasi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil observasi diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan

menambah pengetahuan yang lebih mendalam bagi penulis mengenai

Tinjauan Pelaksanaan Asuransi Jamkrida yang ada di PT. BPRS PNM

MENTARI Garut.

7
2. Bagi Para Akademis

Dapat dijadikan sumber informasi dan masukan yang dapat digunakan

dalam penelitian-penelitian lainnya.

3. Bagi Pihak Bank

Hasil dari penelitian ini saya harap dapat bermanfaat dan berguna bagi

perusahaan untuk dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam

manajemen perbankan dan menentukan kebijakan-kebijakan dimasa yang

akan datang juga dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan.

4. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi atau informasi

penelitian.

Observasi selanjutnya yang sehubungan dengan pengkajian masalah yang sama.

1.5 Metodelogi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1.5.1 Metode Deskriptif

Dalam melakukang observasi ini penulis mengumpulkan data-data dan

informasi berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dengan menggunakan

metode Observasi Deskriptif yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu, dimana data tersebut benar valid dengan tujuan

dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan dalam suatu pengetahuan

sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi

masalah. (sugiyono,2016:2).Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data

asuransi Jamkrida pada pembiayaan sertifikasi di PT.BPRS PNM Mentari.

8
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Menurut Sugiono (2018;145) “Observasi adalah teknik pengumpulan data

yang mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain

yaitu wawancara dan kuisioner. Jadi, teknik ini merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara datangh langsung

kelapangan tersebut dengan tujuan untuk meneliti tanpa adanya komunikasi

atau individu yang akan diteliti.”Juga merupakan serangkaian pencatatan

pengamatan terhadap produk dari PT. BPRS PNM Mentari yang dicatat

dengan sistematis dan sesuai dengan penulisan.

2. Metode wawancara

Menurut Sugiono (2014; 231) “wawancara merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide dengan dimana melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Teknik pendekatan ini dilakukan penulis untuk mendapatkan data dari

pihak-pihak yang brekaitan dalam bentuk pemberian penjelasan yang

berhubungan dengan objek observasi mengenai Tinjauan Pelaksanaan

Asuransi Jamkrida Pada Pembiayaan Sertifikasi di PT. BPRS PNM

Mentari.

3. Metode Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2014; 240) “Dokumentasi merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.”

9
Dokumen-dokumen yang diberikan oleh pihak Bank PNM Mentari yaitu

berupa brosur dan pamphlet.

1.6 Lokasi dan waktu observasi

1.6.1 Lokasi Observasi

Lokasi penelitian dilakukan di PT. BPRS PNM Mentari Garut yang

beralamat di Jl. Merdeka No. 54, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten

Garut, Jawa Barat 44151.

1.6.2

Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan oleh penyusun selama

4 bulan terhitung mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan Oktober, dengan

jadwal sebagai berikut :

WAKTU
NO. KEGIATAN
Juli Agustus September Oktober

Pembuatan
1
Judul

2 Perencanaan Penelitian

3 Pelaksanaan Hasil  Penelitian

4 Penyusunan Tugas Akhir

5 Bimbingan Tugas Akhir

10
6 Rencana Ujian Sidang

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Asuransi

2.1.1 Pengertian Asuransi

Pada setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya aktivitas

yang berkaitan dengan finansial, resiko merupakan suatu hal yang tidak dapat

dihindari. Salah satu hal yang dapat meminimalisir resiko tersebut salah satunya

yaitu dengan asuransi. Asuransi menguntungkan kehidupan masyarakat dengan

mengurangi kekayaan yang harus disisihkan untuk menutupi kerugian akibat

berbagai resiko yang didapat. Terdapat bberapa devinisi mengenai asuransi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu :

Menurut M. Nur Rianto (2012:212) asuransi merupakan sebuah

mekanisme perlindungan terhadap pihak tertanggung apabila mengalami resiko di

masa yang akan datang dimana pihak tertanggung akan membayar premi guna

mendapatkan ganti rugi dari pihak penanggung.

Julius R. Latumaerissa (2011:447) mendefinisikan asuransi sebagai suatu

perjanjian dimana terdapat pihak tertanggung yang membayar premi kepada pihak

penanggung guna mendapatkan penggantian karena suatu keinginan, kerusakanm

11
atau kehilangan keuntungan yang telah diharapkan yang kemungkinannnya tidak

pasti akan terjadi di masa yang akan datang.

Sementara menurut Ktut Silvanita (2009:40) asuransi merupakan suatu

permintaan dimana satu pihak memiliki intensif untuk mentrasfer resiko dengan

membayar sejumlah dana untuk menjauhi resiko kehilangan sejumlah harta yang

dimilikinya. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa asuransi

merupakan suatu mekanisme perlindungan terhadap harta yang dimiliki dimana

didalamnya terdapat pihak tertanggung yang membayar sejumlah dana kepada

pihak penanggung guna mendapatkan penggantian rugi atas resiko yang mungkin

akan terjadi di masa yang akan datang.h*b

2.1.2 Jenis – Jenis Asuransi

Ktut Silvanita (2009:43) menjelaskan bahwa asuransi dapat

diklasifikasikan berdasarkan kejadian yang tidak dikehendaki. Berikut ini

merupakan penjelasan mengenai beberapa jenis asuransi tersebut:

1. Asuransi Jiwa (life insurance)

a. Asuransi kecacatan (disability insurance) merupakan asuransi

yang memberikan perlindungan terhadap aliran pendapatan

bila pihak tertanggung mengalami cacat fisik sehingga tidak

bisa bekerja.

b. Anuitas (annuity) adalah produk asuransi yang menjamin

aliran pendapatan seumur hidup. Produk ini biasanya lebih

12
banyak digunakan oleh pihak yang memiliki kesehatan fisik

baik dan memiliki riwayat hidup yang panjang.

c. Asuransi kesehatan, merupakan asuransi yang memberi

proteksi terhadap biaya kesehatan yang semakin hari semakin

mengalami kenaikan dan mahal, oleh karena itu asuransi

kesehatan individu menjadi sangatlah mahal.

d. Asuransi jiwa berjangka, merupakan asuransi yang

memberikan manfaat bila tertanggung mengalami kematian

tetapi tidak ada peningkatan kas. Semakin tua umur

tertanggung maka semakin tinggi probibalitas kematiannya

sehingga biaya premi akan semakin meningkat.

e. Asuransi jiwa penuh, merupakan produk asuransi yang

memiliki dua ciri, yaitu membayar sejumah nilai tertentu pada

saat kematian pihak tertanggung dan mengakumulasikan nilai

tunai yang dipinjam pleh pemilik polis.

f. Asurani jiwa universal, merupakan produk asuransi yang

memberikan manfaat dari kombinasi antara asuransi jiwa

berjangka dan penuh. Dengan premi yang sama dengan

asuransi jiwa penuh, manfaat yang diberikan akan semakin

besar karena sebagian premi akan digunakan untuk membeli

asuransi jiwa berjangka dan sisanya digunakan untuk investasi

yang bebas dari pajak.

13
2.1.3 Manfaat Asuransi

Mekanisme perlindungan asuransi sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat,

khususnya bagi mereka yang menjalani aktivitas bisnis yang penuh dengan resiko

di masa yang akan datang. Berikut merupakan beberapa manfaat asuransi bagi

masyarakat yang dikemukakan oleh M. Nur Rianto (2012:213):

1. Memberikan rasa aman dan perindungan Polis asuransi yang dimiliki oleh

tertanggung akan memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang

mungkin akan timbul di masa yang akan datang. Jika resiko tersebut

benar-benar terjadi, pihak tertanggung berhak mendapatkan penggantian

kerugian sebesar polis yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.

3. Asuransi dapat berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Premi

yang dibayarkan oleh pihak tertanggung setiap periodenya memili

substansi yang sama dengan tabungan.

4. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Prinsip keadilan

diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan

premi yang harus ditanggung oleh pemegan polis secara periodik dengan

memerhatikan secara cermat faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam

asuransi tersebut.

14
5. Membantu meningkatkan kegiatan usaha. Investasi yang dilakukan oleh

para investor dibebani oleh risiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh

beberapa hal.

6. Asuransi dapat bermanfaat sebagai alat penyebaran risiko. Risiko yang

seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada

penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas

nilai pertanggungan.

2.2 Kredit

2.2.1 Pengertian Kredit

Pengertian Kredit menurut Undang-Undang perbankan nomor 10 tahun

1998 adalah Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka

waktu terntu dengan pemberian bunga (Kamsir, 2007:73).

(Malayu S.P. 2008:2007) Pengertian kredit menurut UU RI No.7 Tahun

1992 tentang Perbankan Bab 1, Pasal 1, ayat (12) adalah penyedia uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

15
Menurut Thomas dalam Ismail (2010:93) Kredit dalam pengertian umum

merupakan kepercayaan atas kemampuan pihak debitur (penerima kredit) untuk

membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang. Dari beberapa pengertian

kredit dapat ditarik beberapa unsur yang mungki terjadinya kredit.

Berdasarkan pernyataan menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa kredit

merupakan pemberian uang atau tagihan berdasarkan kesepakatan pihak penerima

kredit dengan jangka waktu tertentu beserta jaminan dengan membayar sejumlah

bunga atau pembagi hasil keuntungan.

2.2.2 Unsur – Unsur Kredit

Menurut Hariyani (2010:58) sebagaimana diketahui bahwa unsur esensial

dari kredit bank adalah adanya kepercayaan dari bank sebagai kreditur terhadap

nasabah peminjam sebagai kreditur terhadap nasabah peminjam sebagai debitur.

Kepercayaan tersebut timbul karena dipenuhinya segala ketentuan ketentuan dan

persyaratan untuk memperoleh kredit bank oleh debitur, antara lain jelasnya

tujuan peruntukan kredit, adanya benda jaminan atau agunan.

Menurut Kasmir (2004) Adapun unsur-unsur kredit sebagai berikut :

a. Kepercayaan

Kepercayaan yaitu suatu keyakinan bagi kreditur bahwa yang diberikan

(baik berupa uang, jasa atau barang) akan benar-benar diterimanya

kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit.

b. Kesepakatan

16
Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara kreditur dengan debitur. Kesepakatan ini dituangkan

dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak

dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka Waktu

Setiap Kredit yang diberikan memiliki jangka waktu ini mencakup masa

pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa

berbentuk jangka pendek (dibawah 1 tahun), jangka menengah (1 sampai 3

tahun) dan jangka panjang (diatas 3 tahun).

Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang

sudah disepakati kedua belah pihak.

d. Resiko

Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan

memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu

kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar

resikonya.

e. Balas Jasa

Balas Jasa bagi Bank merupakan suatu keuntungan atau pendapatan atas

pemberian suatu kredit. Balas Jasa kita kenal dengan bunga. Disamping

balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah

biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bagi lembaga

pembiayaan.

17
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur

kredit merupakan adanya keyakinan atau kepercayaan dari pihak bank sebagai

kreditur memberikan pinjaman sejumlah uang kepada debitur ( Penerima

Kredit )yang sesuai dengan kesepakatan jangka waktu yang sebelumnya telah

disepakati dan juga bunga kredit yang merupakan balas jasa.

2.2.3 Tujuan Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang berhak

dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan Bank atau non Bank itu sendiri.

Menurut Kasmir (2004) tujuan utama kredit pemberian kredit adalah sebagai

berikut:

1) Mencari Keuntungan

Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan.

Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima oleh

bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang

dibebankann pada nasabah.

2) Membantu usaha nasabah

Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang

membutuhkan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk

modal kerja. Dengan dana itu maka pihak debitur dapat

mengembangkan dan memperluas usahanya.

3) Membantu Pemerintah

18
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang diberikan oleh pihak

bank, maka semakin meningkatnya jumlah kegiatan ekonomi yang

akan terjadi. Mengingat semakin banyak kredit berarti adanya

peningkatan pembangunan berbagai sektor.

Menurut Suyatno (1998:15) pemberian kredit mempunyai tujuan, yaitu :

a. Turut mensukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan

pembangunan.

b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya

guna menjamin terpenuhi kebutuhan masyarakat.

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan

dapat memperluas usahanya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan, dan keuntungan ini

diperoleh dalam bentuk bunga kredit yang diterima oleh bank sebagai balas jasa

dari biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah. Selain bank nasabah

juga mendapatkan keuntungan yaitu dapat mengembangkan usaha,

mempertahankan usaha, dan dapat memperluas usahanya.

2.2.4 Jenis-Jenis Kredit

19
Menurut Kariyo (2017:200) Kredit dapat di klarifikasikan dalam beberapa

kategori, tergantung pada jenis aktivitasnya. Jenis-jenis kredit menurut Suyatno

dalam buku Dasar-Dasar Perkreditan, menyatakan bahwa jenis-jenis kredit terdiri

dari :

a. Berdasarkan kegunaan kredit

b. Berdasarkan jangka waktu penggunaan kredit

c. Kredit diliat dari sudut jaminanya

d. Berdasarka cara pembayaranya

Menurut Untung (2000:7) dalam Setianingsih (2009) menyatakan bahwa

kredit yang diberikan ada bermacam-macam jenis kredit, yaitu sebagai berikut ;

a. Dilihat dari tujuannya, Kredit dibedakan menjadi 3 yaitu ;

1) Kredit Produktif

Kredit Produktif merupakan kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

memperlancar jalannya proses produksi.

2) Kredit Konsumtif

Kredit Konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan

konsumsi atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3) Kredit Perdagangan

Kredit Perdagangan merupakan kredit yang diberikan dengan tujuan

untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.

b. Dilihat dari jangka waktunya

1) Kredit jangan pendek

20
Kredit jangka pendek adalah Kredit yang berjangka waktu maksimal 1

tahun.

2) Kredit jangka menengah

Kredit jangan menengah adalah Kredit yang berjangka waktu sampai 3

tahun.

3) Kredit jangka panjang

Kredit jangka panjang adalah Kredit yang berjangka lebih dari 3 tahun.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis kredit itu

berdasarkan tujuan atau kegunaannya, dapat dilihat juga dari jangka waktu yang

disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, jenis kredit menurut jaminanya seperti

jaminan barang dan jaminan dokumen.

2.2.5 Prosedur Pemberian Kredit

Menurut Undang-Undang Perbankan No.14 tahun 1967 pemberian kredit

adalah sebagai berikut: Pemberian kredit didasarkan atas keyakinan bank akan

kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk membayar utangnya. Untuk

memperoleh keyakinan tersebut, maka sebelum memberikan kredit bank harus

melakukan penilaian dengan seksama terhadap watak, kemampuan, modal,

agunan dan prospek usaha dari debitor. Dalam dunia perbankan kelima faktor

yang dinilai tersebut dikenal dengan sebutan “the of credit analys” atau prinsip

5C (character,capacity, capital, collateral, and condition).

Menurut Kasmir (2012:106) prosedur pemberian Kredit adalah tahap-

tahap yang harus dilalui sebelum suatu kredit diberikan kepada nasabah. Tujuanya

21
adalah untuk mempermudah Bank dalam menilai kelayakan suatu permohonan

kredit. Prosedur pemberian kedit sebagai berikut:

a. Pengajuan proposal hendaknya berisi keterangan

b. Penyelidikan berkas pinjaman

c. Penilaian kelayakan kredit

d. Wawancara pertama

e. Peninjauan ke lokasi (On the Spot)

f. Wawancara Kedua

g. Keputusan kredit

h. Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya

i. Realisasi kredit

Berdasarkan pernyataan menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa

prosedur pemberian kredit merupakan tahapan tahapan yang dilakukan oleh calon

debitur sebelum mendapatkan kredit. Tahap-tahapan tersebut mulai dari

pengajuan kredit, dokumen-dokumen yang diperlukan seperti kartu identitas,

pemeriksaan dokumen, sampai calon debitur mendapatkan pencairan atau uang

pinjaman tersebut.

2.3. Sertifikasi

2.3.1 Pengertian Sertifikasi

22
Sertifikasi merupakan proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan

dosen atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen

sebagai tenaga professional.

Jadi sertifikasi juga berarti proses pemberian sertifikat pendidik kepada

guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan peningkatan kesejahteraan

yang layak.

Melihat nasib dan kesejahteraan guru yang sangat memprihatinkan,

pemerintah Indonesia ingin memberi reward berupa pemberian tunjangan

professional yang berlipat gaji yang akan diterima. Harapan kedepan adalah tidak

ada lagi guru yang bekerja mencari objekan diluar dinas karena kesejahteraan

yang sudah terpenuhi.

Guru memiliki peran yang strategis dalam bidang pendidikan, bukan

sumber daya pendidikan lain yang memadai sering kali kurang berarti apabila

tidak disertai dengan kualitas guru yang memadai. Apabila guru yang berkualitas

kurang ditunjang oleh sumber daya pendukung lainnya yang memadai, juga dapat

mengakibatkan kurang optimal pada kinerjanya. Peningkatan kualitas pendidikan

harus dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas guru.

Peningkatan mutu guru ini melalui program sertifikasi sebagai upaya

peningkatan mutu pendidikan. Rasionalnya apabila kompetensi guru bagus yang

diikuti dengan penghasilan bagus, diharapkan kinerjanya juga bagus. Apabila

23
kinerjanya bagus maka KMB-nya juga bagus, KMB yang bagus diharapkan dapat

membuahkan pendidikan yang bermutu. Pemikiran seperti diatas inilah yang

mendasari bahwa guru perlu disertifikasi.

Mengartikan tujuan dari sertifikasi itu sendiri adalah dengan adanya

peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran oleh para guru yang sudah

bersertifikasi tersebut. Dengan adanya Sertifikasi pendidik, diharapkan

kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai pengajar dapat meningkatkan proses

pembelajaran sesui dengan standar yang telah ditetapkan, oleh karena itu, lewat

sertifikasi pendidik diharapkan guru bisa menjadi pendidik yang bermutu dengan

dibuktikan adanya pemilik sertifikasi pendidik setelah dinyatakan lulus uji

kompetensi.

Dengan kata lain, sertikasi sangat perlu dilakukan untuk seorang guru

sebab dengan adanya sertifikasi itu sendiri bisa membuat pendidikan bermutu dan

akan membuat generasi semakin maju. Selain membuat peserta didik lebih

mengerti akan pendidikan, guru yang disertifkasi juga bisa memenuhi kebutuhan

kesejahteraannya. Namun guru yang disertifikasi harus memiliki kompetensi yang

baik.

Kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan

prilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam

melaksankan tugas keprefosinalnya.

Kompetensi guru terdiri dari empat kompetensi yaitu sebagai berikut :

24
1) Kompetensi Pedagogis

Kompetensi pedagogis merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi:

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

b. Pemahaman tentang peserta didik

c. Pengembangan kurikulum/silabus

d. Perencanaan pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

f. Evaluasi hasil pembelajaran

g. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

2) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang baik

yang bisa dicontohkan oleh peserta didik dengan meliputi:

a. Berakhlak mulia

b. Mantap, stabil dan dewasa

c. Arif dan bijaksana

b. Menjadi teladan

c. Mengevaluasi kinerja sendiri

d. Mengembangkan diri

e. Religious

25
3) Kompetensi Sosial kompetensi social merupakan kemampuan pendidik

sebagai bagian darimasyarakat untuk berkomuniksi dengan meliputi

sebagai berikut:

a. Berkomunikasi lisan dan tulisan

b. Menggunakan teknologi informasi secara fungsional

c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,

tenaga kependidikan, orangtu/wali peserta didik

d. Bergaul secara santun dengan msyarakat sekitar

4) Kompetnsi Professional.

Kompetensi profesioanl harus mempunyai kemampuan penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:

a. Konsep, struktural, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang

menaungi/koheran dengan materi ajar.

b. Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah

c. Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait

d. Penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari dan,

e. Kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap

melestarikan nilai budaya nasional.

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Sertifikasi

Pada dasarnya sertifikasi memiliki banyak tujuan, tujuan utama sertifikasi

guru yaitu sebagai berikut :

26
a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai

agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasioanl.

Agen pembelajaran berarti pelaku proses pembelajaran. Bila belum

layak, guru perlu mengikuti pendidikan formal tambahan atau

pelatihan professional tertentu.

b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan. Mutu siswa

sebagai hasil proses pendidikan akan sangat ditentukan oleh

kecerdasan, minat, dan upaya siswa bersangkutan. Mutu siswa juga

ditentukan oleh mutu guru dan mutu proses pembelajaran dilingkup

sekolah maupun lingkup nasional.

c. Meningkatkan martabat guru. Dengan segala pendidikan formal

dan pelatihan yang telah diikuti, diharapkan guru mampu

“memberi” lebih banyak kepada kemajuan siswa. Dengan memberi

lebih banyak, martabat kita sebagi guru akan meningkat.

d. Meningkatkan profesionalitas guru. Mutu profesionalitas guru

banyak ditentukan oleh pendidikan, pelatihan, dan pengembangan

diri lain oleh guru bersangkutan. Sertifikasi guru hendaknya dapat

kita jadikan sebagai langkah awal menuju yang professional.

Sedangkan manfaat dari sertifikasi itu sendiri juga banyak, hanya saja

yang utama adalah sebagai berikut:

a. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten,

yang dapat merusak citra profesi guru.

27
b. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak

berkualitas dan tidak professional.

c. Meningkatka kesejateraan guru, dengan hasil sertfikasi guru dapat

dengan mudah digunakan untuk besarnya imbalan yang pantas

diberikan kepada masing-masing guru.

2.3.3 Persyaratan Sertifikasi

1) Persyaratan Umum

a. Guru yang masih aktif mengajar disekolah bahwa binaan

departemen Pendidikan Nasional, yaitu guru yang mengajar

disekolah umum, kecuali guru agama. Sertifikasi guru bagi guru

agama dan guru yang mengajar di madrasah diselenggarakan oleh

Departemen Agama dengan kuota dan aturan penetapan-penetapan

peserta dari Departemen Agama. Sesuai surat edaran bersama

Direktur Jendral PMPTK dan sekertaris Jendral Departemen

Agama Nomor SJ/Dj/Kp.02/1569/2007, Nomor 4823/F/SE/2007

Tahun 2007.

b. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan

formal yang diangkat sebelum berlakukanya peraturan pemerintah

Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, 1 Desember 2008 (pasal 67).

c. Guru bukan PNS harus memiliki SK sebagai guru tetap dari

penyelenggara pendidikan, sedangkan guru bukan PNS pada

28
sekolah negeri harus memiliki SK dari Dinas Pendidikan

Provinsi/Kabupaten/kota.

d. Pada tanggal 1 januari 2011 belum memasuki usia 60 tahun.

e. Memiliki nomorm unik pendidikan dan tenaga kepndidikan

(NUPTK).

2) Persyaratan khusus untuk uji kompetensi melalui penilaian portofolio

a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau Diploma empat

(D-IV) dari program studi yang memiliki izin penyelenggara.

b. Memiliki masa kerja sebagai guru (PNS/NON PNS) minimal 5

tahun pada suatu satuan pendidikan dan pada saat UndangUndang

Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen terbit yang

bersangkutan sudah menjadi guru.

c. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan

yang belum memiliki kualifikasi akademikS-1/D-IV apabila

sudah, memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Pada 1 januari 2010 mencapai usia 50 tahun dan

mempunyai

pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau.

2. Mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit

kumulatif setara dengan golongan IV/a.

2.4 PT JAMKRIDA JABAR

2.4.1 Pengertian PT JAMKRIDA JABAR

29
PT Penjaminan Kredit Daerah Jabar (PT Jamkrida Jawa Barat) adalah

Badan Usaha Perseroan Terbatas Milik Pemprov Jabar yang melaksanakan

kegiatan usaha dibidang penjaminan kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah

dan Koperasi (UMKMK).

Sebagai lembaga keuangan yang menunjang program pemerintah di bidang

pengembangan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi khususnya di

Jawa Barat dengan cara melakukan kegiatan usaha penjaminan kredit yang

diberikan oleh lembaga keuangan perbankan atau lembaga bukan perbankan atau

badan usaha lain serta bantuan konsultasi manajemen dan melakukan kegiatan

usaha lain yang dapat menunjang pencapaian tujuan perusahaan.

2.4.1.1 Visi dan Misi PT JAMKRIDA JABAR

Visi Jamkrida Jabar :

“Menjadi Perusahaan Penjaminan Terpercaya yang Berkontribusi Optimal

pada Pertumbuhan Ekonomi Daerah.”

Misi Jamkrida Jabar :

“Meningkatkan Kegiatan Ekonomi KUMKM dan Memberikan Manfaat

bagi Pemangku Kepentingan melalui Pinjaman Kredit yang Efesien, Profesional,

dan Brintegritas.”

2.4.2 Produk PT JAMKRIDA JABAR

30
1. Pengertian Penjaminan Kredit Umum

Penjaminan Kredit Umum adalah penjaminan kredit yang diajukan untuk

mendukung kelancaran kegiatan usaha atau kegiatan investasi yang dilakukan

oleh perorangan, perusahaan, atau koperasi dengan tujuan untuk mendapat

hasil/return dari kegiatan tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut Penjaminan Kredit Umum terdiri dari dua jenis

yaitu:

a. Penjaminan Kredit Modal Kerja yaitu penjaminan kredit yang

ditujukan untuk menambah atau memenuhi kebutuhan modal kerja

yang diajukan oleh perorangan, perusahaan, atau koperasi dengan

tujuan untuk mendapat hasil/return dari kegiatan tersebut.

b. Penjaminan Kredit Investasi yaitu penjaminan kredit yang

ditujukan untuk pembelian aktiva tetap/fixed assets (mesin,

kendaraan, peralatan atau investasi lainnya) yang dilakukan

perorangan, perusahaan, atau koperasi dengan tujuan untuk

mendapat hasil/return yang optimal dari kegiatan tersebut.

2. Penjaminan Kredit Mikro

Penjaminan Kredit Mikro adalah penjaminan atas kredit/pembiayaan yang

diberikan oleh Penerima Jaminan kepada Terjamin, Pengusaha Mikro dan Kecil,

untuk keperluan tambahan Modal Kerja dan/atau Investasi dalam rangka

peningkatan dan pengembangan Usaha Terjamin, dengan jumlah plafond

31
Kredit/pembiayaan disesuaikan ketentuan Kredit Mikro yang berlaku di Penerima

Jaminan (Proses penjaminan dilakukan secara Otomatis Bersyarat).

Penjaminan atas kredit yang disalurkan perbankan dan/atau kreditur lainnya untuk

membiayai sektor Mikro, dengan nilai relatif sesuai ketentuan perbankan/kreditur.

Manfaat :

- Bagi Usaha Mikro

Mempermudah Usaha Mikro yang tidak memiliki agunan dan/atau yang

agunannya kurang untuk mengakses sumber pembiayaan dari perbankan.

- Bagi Perbankan/Kreditur

Memberikan jaminan kepastian ganti rugi mengingat Usah Mikro biasanya

bersifat non formal dan mempunyai risiko yang relatif tinggi.

3. Pinjaman Kredit Mikro Utama

Penjaminan Kredit Mikro Utama adalah penjaminan atas kredit yang diberikan

oleh Penerima Jaminan dalam hal ini bank BJB kepada Terjamin, Pengusaha

Mikro dan Kecil, untuk keperluan tambahan Modal Kerja dan/atau Investasi

dalam rangka peningkatan dan pengembangan Usaha Terjamin, dengan jumlah

plafond Kredit maksimal sebesar 500jt (Proses penjaminan dilakukan secara

Otomatis Bersyarat).

Penjaminan atas kredit yang disalurkan perbankan atau kreditur lainnya untuk

membiayai sektor Mikro, dengan nilai relatif sesuai ketentuan perbankan/kreditur.

32
Manfaat :

- Bagi Usaha Mikro

Mempermudah Usaha Mikro yang tidak memiliki agunan dan/atau yang

agunannya kurang untuk mengakses sumber pembiayaan dari perbankan.

- Bagi Perbankan/Kreditur

Memberikan jaminan kepastian ganti rugi mengingat Usaha Mikro

biasanya bersifat non formal dan mempunyai risiko yang relatif tinggi.

4. Penjaminan Kredit Multiguna

Penjaminan Kredit Multiguna adalah penjaminan atas/pembiayaan yang diberikan

oleh Penerima Jaminan kepada Terjamin, perorangan (CPNS, PNS, Pegawai tetap

suatu Perusahaan Swasta/instansi Pemerintah) baik yang penyalurannya dilakukan

secara langsung maupun melalui lembaga Channeling, yang sumber

pengembaliannya berasal dari gaji tetap Terjamin dengan cara memotong gaji

tetap Terjamin ( Proses Penjamin dilakukan secara Otomatis Bersyarat).

Penjaminan yang disalurkan perbankan untuk membiayai berbagi keperluan

nasabah perorangan atau anggota koperasi pegawai (Kopeg)/Karyawan (Kopkar)

yang berpenghasilan tetap, dengan Coverage risiko kemacetan kredit, baik karena

alasan kematian, PHK maupun alasan kredit macet lainnya.

Manfaat :

 Bagi Nasabah Perorangan/Anggota Kopeg/Kopkar

33
Nasabah dapat memperoleh kredit dari perbankan dalam waktu yang

sangat cepat dan biaya transaksi murah, dimana imbalan jasa yang

dibebankan Jamkrida bertarif Khusus.

 Bagi Perbankan/Kreditur

Memberikan jaminan kepastian ganti rugi atas resiko kemacetan kredit.

Selain itu, ganti rugi diselesaikan dalam waktu singkat

5. Penjaminan Kredit Kontruksi

Penjaminan Kredit Konstruksi adalah penjaminan atas Kredit/Pembiayaan yang

diberikan oleh Penerima Jaminan kepada Terjamin untuk keperluan tambahan

Modal Kerja usaha jasa konstruksi dan pengadaan barang/jasa sesuai dengan

kontrak kerja antara Terjamin dengan Bowheer (Pemilik Proyek), yang sumber

pengembaliannya berasal dari dana APBN/APBD/BUMN atau swasta nasional.

Penjaminan atas kredit yang disalurkan perbankan atau kreditur lainnya untuk

membiayai pekerjaan kontruksi/pengadaan barang dan jasa dalam rangka

pembangunan proyek dan atau pengadaan barang yang dibiayai berdasarkan

anggaran negara/daerah (APBN/APBD), dana BUMN/BUMD dan atau dana

lainnya.

Manfaat :

 Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM)

34
Membantu nasabah KUMKM mengakses sumber pembiayaan perbankan

dengan cepat dan efisien, dengan imbalan jasa penjaminan yang harus

dibayar nasabah KMMKM relatif murah

 Bagi Perbankan/Kreditur

Memberikan kepastian ganti rugi/talangan apabila nasabah tidak mampu

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan pekerjaan tidak sesuai dengan

yang di tetapkan yang berakibat pada keterlambatan pembayaran maupun

penyelesaian proyek yang bersangkutan.

6. Jenis Bank Garansi

Jenis Bank Garansi yang dapat dijamin antara lain :

1. Jaminan Penawaran (Bid Bond atau Tender Bond), menjamin

PENERIMAJAMINAN/ Obligee (Pemilik Proyek) atas kerugian karena

TERJAMIN/Principal (Kontraktor) yang memenangkan tender mengundurkan

diri/ingkar janji atas syarat yang ditentukan dalam dokumen tender;

2. Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond), menjamin PENERIMA

JAMINAN/ Obligee (Pemilik Proyek) atas kerugian karena TERJAMIN/Principal

(Kontraktor) tidak mengembalikan uang muka sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam kontrak/tidak melaksanakan proyek;

3. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond), menjamin PENERIMA JAMINAN/

Obligee (Pemilik Proyek) atas kerugian karena TERJAMIN/Principal

35
(Kontraktor) tidak melaksanakan proyek sesuai dengan ketentuan yang ada dalam

kontrak (gagal melaksanakan proyek);

4. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond/Retention Bond), menjamin

PENERIMA JAMINAN/ Obligee (Pemilik Proyek) atas kerugian karena

TERJAMIN/Principal (Kontraktor) tidak melaksanakan pemeliharaan,

memperbaiki kerusakan-kerusakan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai

yang diatur dalam kontrak;

5. Custom Bond, menjamin Bea Cukai (Obligee) atas kerugian karena

TERJAMIN/Prinsipal (importir) tidak melaksanakan re-eksport atas barang

import yang mendapat fasilitas barang import dalam jangka waktu yang telah

ditentukan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan tentang Pemberian Fasilitas

Import, atau tidak menyelesaikan kewajiban pungutan negara yang terhutang

(pembayaran bea masuk kepada Bea Cukai)

Kerugian yang dijamin dan tidak dijamin persentasi penjaminan :

1. Kerugian yang dijamin atas Penjaminan BG adalah sebesar Nilai BG dikalikan

coverage Penjaminan apabila TERJAMIN dinyatakan gagal atau wanprestsi

Bowheer akibat tidak dapat menyelesaikan kewajibannya sebagaimana yang

diperjanjikan, dan telah terdapat klaim dari Bowheer kepada Bank (PENERIMA

JAMINAN).

2. Persentase Penjaminan maksimal adalah 100% dari Nilai BG.

3. Kerugian yang tidak dijamin adalah yang disebabkan oleh :

36
- Reaksi nuklir, sentuhan rasio aktif, radiasi reaksi inti atom yang

berlangsung mengakibatkan kegagalan usaha TERJAMIN untuk

memenuhi kewajibannya tanpa memadang bagaimana dan dimana

terjadinya;

- Terjadinya peperangan baik dinyatakan maupun tidak atau sebagian

Wilayah Indonesia dinyatakan dalam keadaan bahaya atau dalam keadaan

darurat perang;

- Terjadinya huru-hara yang bekaitan dengan gerakan politik yang langsung

mengakibatkan kegagalan TERJAMIN untuk melaksanakan

kewajibannya;

- Tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia

terhadap TERJAMIN dan/atau PENERIMA JAMINAN;

- Terjadinya bencana alam yang mengakibatkan kerugian langsung kepada

usaha TERJAMIN;

- Dokumen yang terkait dengan fasilitas BG dan dan proyek terkait tidak

sah;

- Tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia

terhadap TERJAMIN dan/atau PENERIMA JAMINAN yang berpengaruh

terhadap Bank Garansi yang Dijamin;

37
- Adanya pemufakatan jahat yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat

dalam Perjanjian BG;

Kelalaian atau kesalahan yang dilakukan oleh pihak PENERIMA JAMINAN

7. Surety Bond (Jaminan)

Surety Bond adalah suatu perjanjian 3 pihak antara Surety (Pihak Pertama) atas

dasar keyakinannya kepada Principal (Pihak Kedua) secara bersama-sama berjanji

kepada Obligee (Pihak Ketiga) bahwa apabila Principal oleh sebab suatu hal

menjadi lalai atau gagal melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang

diperjanjikan dengan Obligee, maka Surety akan bertanggung jawab terhadap

Obligee untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban Principal tersebut.

Jenis-jenis Surety Bond antara lain :

 Jaminan Penawaran (Bid Bond / Tender Bond) menjamin PENERIMA

JAMINAN/Obligee (Pemilik Proyek) atas kerugian karena

TERJAMIN/Principal (Kontraktor) yang memenangkan tender

mengundurkan diri/ingkar janji atas syarat yang ditentukan dalam

dokumen tender;

 Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond), menjamin PENERIMA

JAMINAN/Obligee (Pemilik Proyek) atas kerugian karena

TERJAMIN/Principal (Kontraktor) tidak mengembalikan uang muka

sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam kontrak/tidak melaksanakan

proyek;

38
 Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond), menjamin PENERIMA

JAMINAN/Obligee (Pemilik Proyek) atas kerugian karena

TERJAMIN/Principal (Kontraktor) tidak melaksanakan proyek sesuai

dengan ketentuan yang ada dalam kontrak (gagal melaksanakan proyek);

 Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond / Retention Bond), menjamin

PENERIMA JAMINAN/Obligee (Pemilik Proyek) atas kerugian karena

TERJAMIN/Principal (Kontraktor) tidak melaksanakan pemeliharaan,

memperbaiki kerusakan-kerusakan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai

sesuai yang diatur dalam kontrak

8. Kredit Cinta Rakyat

Kredit Cinta Rakyat merupakan program pemerintah provinsi jawa barat dalam

membantu para pengusaha KUMKM untuk mendapatkan permodalan dari pihak

perbankan. Pada pelaksanaanya kredit ini mengacu pada aturan kredit mikro.

sehingga pola penjaminannya pun sama seperti Penjaminan Kredit Mikro.

9.

Selain menjamin fasilitas kredit baik Cash Loan maupun Non Cash Loan dari

Lembaga Keuangan Konvensional, PT Jamkrida Jabar juga telah membentuk Unit

Usaha Syariah sehingga dapat menjamin fasilitas pembiayaan dari Lembaga

Keuangan Syariah.

Adapun Jenis Produk Syariah antara lain :

1. Kafalah Pembiayaan Umum

39
2. Kafalah Pembiayaan Mikro

3. Kafalah Pembiayaan Multiguna

4. Kafalah Pembiayaan Konstruksi

5. Bank Garansi

6. Surety Bond

7. Kafalah Pembiayaan Multiguna Sertifikasi Guru

10. Penjaminan Kredit Koperasi Pegawai

Penjaminan Kredit Koperasi Pegawai adalah penjaminan atas pembiayaan

yang diberikan oleh Penerima Jaminan kepada Terjamin, perorangan (CPNS,

PNS, Pegawai tetap suatu Perusahaan Swasta/instansi Pemerintah) baik yang

penyalurannya dilakukan secara langsung maupun melalui lembaga

Channeling Koperasi, yang sumber pengembaliannya berasal dari gaji tetap

Terjamin dengan cara memotong gaji tetap Terjamin ( Proses Penjamin

dilakukan secara

Otomatis Bersyarat).

Penjaminan yang disalurkan perbankan untuk membiayai berbagi keperluan nasabah

perorangan atau anggota koperasi pegawai (Kopeg)/Karyawan (Kopkar) yang

berpenghasilan tetap, dengan Coverage risiko kemacetan kredit, baik karena alasan

kematian, PHK maupun alasan kredit macet lainnya.

BAB III

40
OBJEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Lembaga

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM)

Mentari Garut terletak di Jalan Merdeka No.54 Garut, didirikan pada tahun 1991

oleh beberapa tokoh masyarakat Garut dengan nama PT. BPRS Mentari dan

memperoleh izin operasional pada tanggal 28 Januari 1993. Bentuk pembiayaan

dengan skema bagi hasil dan jual beli. PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut lahir sebagai solusi bagi

masyarakat, khususnya masyarakat Garut dan sekitarnya dengan adanya berbagai

produk layanan bank antara lain berupa penitipan/penyimpanan dana yang

dikelola secara produktif dan profitable (menguntungkan) serta sesuai prinsip-

prinsip syariah dalam bentuk produk tabungan dan deposito, ataupun bagi

masyarakat yang membutuhkan modal kerja guna mengembangkan usahanya

maupun untuk investasi yaitu adanya produk pembiayaan dengan skema bagi hsil

dan jual beli, serta juga jasa layanan bank lainnya.

Pada tahun 2000 PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) sebuah Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) mulai bergabung dengan BPRS Mentari sebagai

pemegang saham. Berdasarkan hasil rapat pemegang saham nama PT. BPRS

Mentari berubah nama menjadi PT.BPRS PNM Mentari atau disingkat Bank

PNM Mentari.

41
3.2 Visi Dan Misi PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan

Nasional Madani (PNM) Mentari Garut

3.2.1 Visi PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional

Madani (PNM) Mentari Garut

Adapun visi dari PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah PNM Mentari yaitu:

Mewujudkan BPRS PNM Mentari sebagai harapan umat, menarik dan terbaik di

kelasnya dengan indikator adalah sebagai berikut:

1. Sehat dari sisi hukum (Bank Indonesia)

2. Profitable ( menguntungkan)

3. Jaringan luas dengan kemitraan maksimal

4. Wahana pengembangan karir karyawan

3.2.2 Misi PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional

Madani (PNM) Mentari Garut

Selain visi, misi dari PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah PNM Mentari

Garut adalah sebagai berikut:

1. Bersama masyarakat dan pemerintah memaksimalkan peran serta

pengembangan ekonomi umat.

2. Memberikan keuntungan yang memadai bagi pemegang saham, nasabah dan

karyawan serta umat.

3. Tumbuh dan berkembang secara optimal

4. Meningkatkan mutu dan kualitas berusaha

42
3.3 Struktur Organisasi Dan Uraian Jabatan Pada PT Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut

3.3.1 Struktur Organisasi Pada PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut

Struktur organisasi merupakan suatu wadah atau fungsi dalam manajemen

yang menetapkan dan membagi tugas pekerjaan yang dilakukan antara unsur–

unsur organisasi, sehingga memungkinkan untuk mencapai suatu tujuan yang

ditetapkan. Adapun struktur organisasi pada PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut (terlampir).

3.3.2 Uraian Jabatan Pada PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut

Adapun uraian jabatan pada struktur organisasi PT Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut adalah

sebagai berikut:

1. Komisaris

Adapun tugas pokok komisaris, yaitu:

a. Melakukan pengawasan dan pengarahan kepada direksi

b. Menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham

(RULBPS).

c. Mempertimbangkan dan menyetujui rencana kerja dan anggaran

perusahaan untuk tahun buku baru yang diusulkan direksi.

43
d. Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan kredit yang

ditujukan kepada perseroan yang jumlahnya melebihi maksimum yang

dapat diputuskan oleh direksi.

e. Memberikan penilaian atau neraca dan perhitungan rugi laba tahunan

serta laporan-laporan berkala lainya yang disampaikan oleh direksi.

f. Memberikan penilaian peningkatan perseroan sebagai pemegang

penggadaian serta penjualan baik untuk barang bergerak maupun tidak

bergerak kepunyaan perseroan.

g. Menyetujui atau menolak pembiayaan usulan dan dana investesi yang

diajukan oleh direksi.

2. Dewan Pengawas Syariah

Adapun tugas pokok dewan pengawas syariah, yaitu:

a. Memberikan pedoman atau garis-garis besar syariah baik untuk

menghimpun maupun untuk penyaluran serta kegiatan yang berkaitan

dengan syariah.

b. Mengadakan perbaikan seandainya suatu produk yang telah atau sedang

dijalankan dinilai bertentangan dengan syariah.

c. Bertanggung jawab atas pengawasan terhadap oprasional bank agar

sesuai dengan syariat.

d. Melakukan pengawasan dan penilaian atas produk-produk yang

ditawarkan dalam rangka menghimpun dan menyalurkan dana dari

masyarakat serta agar berjalan sesuai dengan syariat islam.

3. Direksi

44
Adapun tugas pokok direksi, yaitu:

a. Memimpin dan mengkordinir para manajer PT Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut

secara baik dan professional.

b. Menjaga agar pelaksanaan operasional lembaga sesuai dengan

ketentuan dan peraturan baik eksternal maupun internal.

c. Melakukan kegiatan pemupukan dana dan pemasaran pembiayaan

d. Membina, menjaga hubungan baik atau hubungan kerjasama dan

kordinasi secara intern.

e. Menganalisis kelayakan pemberian pembiayaan rahn kepada nasabah

f. Membina hubungan baik dengan pihak luar melalui pertemuan-

pertemuan baik dari pemerintah ataupun non pemerintah.

g. Memberikan tugas atau arahan dan bimbingan terhadap staf di

bawahnya berkaitan dengan masalah yang ada dilapangan.

h. Mengarahkan dan mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan

terbaik bagi seluruh nasabah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

i. Membantu dalam penilaian kelayakan dan kecukupan pengendalian di

bidang keuangan, bidang pembiayaan, dan kegiatan BPRS lainnya serta

peningkatan efektivitas pengendalian dengan biaya yang layak.

4. Satuan Pengawas Internal

Adapun tugas pokok satuan pengawas internal, yaitu:

a. Menetapkan kebijakan pengawasan

b. Melakukan pengawasan

45
c. Mengkaji, menilai dan mengambil kesimpulan atau hasil pengawasan

d. Menyampaikan saran tindak lanjut kepada debitur berdasarkan kajian

hasil pengawasan.

e. Membantu direktur dalam mencapai target perusahaan

f. Membantu setiap anggota organisasi melaksanakan tanggung jawabnya

secara efektif dan efisien dengan cara menyediakan analisa-analisa,

penelitian, rekomendasi dan komentar mengenai efeketivitas yang

diperiksa.

g. Melakukan pemeriksaan rutin kepada semua unit kerja untuk setiap

bulannya guna mencegah terjadinya penyimpangan.

h. Melakukan koordinasi pekerjaan dengan unit kerja lain di dalam

maupun di luar bagian dalam rangka pengawasan internal.

i. Membantu dalam penilaian kelayakan dan kecukupan pengendalian di

bidang keuangan, bidang pembiayaan dan kegiatan BPRS lainnya serta

peningkatan efektivitas pengendalian dengan biaya yang layak.

j. Pemerikasaan untuk memastikan bahwa semua kebijakan, rencana

kerja, prosedur dan ketentuan bank telah dijadikan pedoman dalam

pelaksanaan operasional oleh seluruh unit kerja.

5. Kepala Pendapatan dan Remedial

Adapun tugas pokok kepala pendapatan dan remedial, yaitu:

a. Membuat strategi rencana dan penghimpunan dana

46
b. Memenuhi target pasar naik secara kualitatif ataupun kuantitatif yang

mencakup penghimpun dana.

c. Memberikan pelayanan yang prima bagi para nasabah

d. Melakukan penghimpunan dana untuk mencapai target

e. Mengkordinir dan membantu seluruh kegiatan kolektor pemegang

account pembiayaan bermasalah.

f. Mengikuti pelatihan minimal 12 jam per tahun

g. Melakukan kordinasi dengan bagian terkait dalam rangka pencapaian

target pendapatan.

6. Kepala Operasional

Adapun tugas pokok kepala operasional, yaitu :

a. Membuat program kerja bagi deparemen yang dipimpinya

b. Bersama bagian lainya untuk menyiapkan rencana organisasi

c. Mengusulkan perencanaan pendidikan dan pelatihan karyawan

d. Merencanakan dan merealisasi anggaran dan pendapatan usaha

e. Membantu direksi dalam mencapai target usaha PT Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut.

f. Mengawasi dan mengkoordinir seluruh unit kerja yang di bawahi oleh

operasional bank dapat berjalan lancar.

g. Bertanggung jawab untuk memeriksa semua transaksi dan mutasi

keuangan harian.

h. Secara spesifik bertanggung jawab secara langsung dan intens terhadap

seluruh aktivitas bidang operasional (teller, customer service,

47
accounting, administrasi pembiayaan dan legal, supporting, keuangan

serta personalia dan umum) dan bertanggung jawab atas tugas tersebut

kepada direksi.

i. Mengawasi anggaran supaya tidak melebihi target yang telah

ditetapkan.

j. Memeriksa seluruh kwitansi tagihan sebelum didistribusikan kepada

masing-masing kolektor.

k. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap tugas yang dilaksanakan oleh

seluruh bagian operasional, sehingga sesuai dengan target dan waktu

yang telah ditetapkan dan melakukan pemeriksaan atas kebenaran

pembukuan transaksi.

l. Bertanggung jawab atas keamanan dokumen jaminan dan berkas

pembiayaan bersama dengan kepala unit supporting.

m. Bertanggung jawab terhadap warkat deposito yang berada di brankas

dan bertanggung jawab bersama kepala unit keuangan dan teller.

7. Kepala Marketing

Adapun tugas pokok kepala marketing, yaitu:

a. Membuat rencana kerja marketing kantor

b. Membantu kelancaran pelaksanaan strategi pemasaran produk PT Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM)

Mentari Garut guna mencapai tingkat volume atau sasaran pembiayaan.

c. Memantau dan mengupayakan kolektibilitas lancar minimal sama

dengan target yang disepakati.

48
d. Memimpin departemen yang di bawahinya dengan baik

e. Menyusun program pembiayaan

f. Mengkooridnir pelaksanaan penagihan pembiayaan nasabah PT Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM)

Mentari Garut yang bermasalah.

g. Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan kinerja setiap unit

dipimpinya.

8. Kanit Marketing

Adapun tugas pokok kanit marketing, yaitu:

a. Memasarkan produk dan jasa PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut.

b. Menginventalisir seluruh pinjaman pembiayaan bagi PT Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM)

Mentari Garut.

c. Membatu kepala marketing dalam mencapai target perusahaan

d. Memenuhi target yang dibebankan baik secara kuantitatif maupun

kualitatif.

e. Melakukan koordinasi pekerjaan dalam mencapai target dengan

bawahan/marketing dan serta atasan serta unit kerja lainnya.

9. Marketing Funding

Adapun tugas pokok marketing funding adalah memasarkan produk PT

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari

Garut.

49
10. IT

Adapun tugas pokok IT, yaitu:

a. Membantu kepala bagian operasional yang utama dalam mencapai

target yang ditetapkan dalam lingkup informasi teknologi.

b. Memonitor dan mengawasi serta bertangung jawab atas seluruh

kegiatan operasional yang berhubungan dengan penggunaan Islamic

Banking Aplication (IBA) dan jaringan internet lainnya.

c. Melakukan back up data setiap harinya

d. Mengirim laporan data bulanan, laporan Rekening Koran (RC) dan

laporan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) tiap bulannya

secara online.

e. Membuat dan melakukan pengiriman data sipesat per triwulan secara

online.

f. Melakukan pengiriman data laporan publikasi per triwulan secara

online.

g. Bertanggung jawab atas jalannya sistem operasi Islamic Banking

Aplication (IBA) dalam operasional bank.

h. Pemeliharaan seluruh computer agar tidak terganggu oleh virus

11. Marketing Pembiayaan

Adapun tugas pokok marketing pembiayaan, yaitu:

a. Memasarkan dan mencari nasabah atau produk pembiayaan

b. Melakukan pembinaan terhadap nasabah

50
12. Kanit Gadai

Adapun tugas pokok kanit gadai, yaitu:

a. Menyusun dan membuat rencana kerja kegiatan gadai syariah

b. Melakukan penilaian pinjaman berdasarkan ketentuan yang ada

c. Membantu kepala bagian marketing dalam mencapai target perusahaan

d. Melakukan retaksi barang jaminan (sebagai taksesor kedua) setelah

jaminan ditaksasi oleh taksesor pertama (staf rahn) serta bertanggung

jawab atas kelalaian dan keabsahan serta kemurnian barang jaminan

dan karatase barang jaminan berupa emas.

e. Bertanggung jawab atas proses aplikasi gadai sebagai appraisal

(penilaian jaminan) yang sesuai dengan harga pasar, pedoman penilaian

tersebut dan bertanggung jawab atas hasil penilaian tersebut.

f. Melakukan pengecekan terhadap kelengkapan administrasi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

g. Melakukan penilaian jaminan yang bisa dijaminkan untuk gadai

berdasarkan ketentuan yang berlaku.

h. Melakukan pemantauan terhadap kolektabilitas pembiayaan dan

melakukan kegiatan penagihan (pemberitahuan melalui

telepon/fax/surat pemberitahuan) kepada nasabah yang telah jatuh

tempo maupun kepada nasabah yang masih memiliki nasabah yang

masih memiliki kewajiban kepada perusahaan.

i. Melakukan proses eksekusi beserta memastikan pembuatan laporan

administrasi.

51
j. Bertanggung jawab atas harga pasar dalam hal penilaian jaminan

dengan terus melakukan proses update harga pasar nilai jaminan.

k. Membantu kepala bagian marketing dalam hal melakukan inovasi

design dan pengembangan produk.

l. Melakukan serah terima barang jaminan gadai baik barang jaminan

baru meupun perpanjangan dari staf rahn ke kanit gadai/rahn.

m. Memeriksa pada akhir hari atau akhir transaksi dan menyimpan barang

jaminan dan serta bertanggung jawab keberadaan barang jaminan

selama dalam ruang penyimpanan yang telah ditentukan.

13. Staf Gadai

Adapun tugas pokok staf gadai, yaitu:

a. Membuat dan mengisi lembar penilaian serta persetujuan

b. Melakukan proses eksekusi

14. Admin Gadai

Adapun tugas pokok admin gadai, yaitu:

a. Membantu kepala unit gadai/rahn dalam mencapai target perusahaan

b. Memenuhi target yang dibebankan baik secara kuantitatif dan kualitatif

c. Melakukan koordinasi pekerjaan dalam pencapaian target dengan staf

rahn dan atasan rahn serta unit kerja lainnya.

d. Memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah serta membina dan

menjaga hubungan baik maupun hubungan kerja sama secara positif

dengan lemabga terkait, baik instansi pemerintah maupun swasta.

52
e. Bertangung jawab dalam kegiatan administrasi dan pembukaan dari

seluruh proses transaksi gadai/rahn (pencairan, pelunasan, penjualan,

jaminan serta serta pelaporan akuntansinya).

f. Melakukan analisa terhadap pengajuan gadai mulai dari kelengkapan

dan kebenaran adminstrasi yang terkait dengan persyaratan dan jaminan

serta data lainnya yang terkait edngan proses gadai/rahn.

g. Membacakan isi akad kepada nasabah dengan jelas sehingga nasabah

paham terhadap hak dan kewajiban serta resiko dari akad yang

ditandatangani.

h. Bertanggung jawab terhadap keberadaan barang jaminanan selama

jaminan belum dilakukan serah terima dengan kanit gadai/rahn.

i. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pembayaran (penerimaan atau

pengeluaran) uang atas transaksi pembiayaan (pencairan, pelunasan dan

perpanjangan).

15. Kolektor

Adapun tugas pokok kolektor, yaitu:

a. Melaksanakan penagihan pembiayaan yang bermasalah

b. Membantu kepala unit pendapatan dan remedial dalam mencapai target

perusahaan.

c. Memenuhi target yang dibebankan baik kuantitatif maupun kualitatif

d. Melakukan koordinasi dengan bagian yang terkait dalam rangka

pencapaian target pendapatan.

53
e. Melakukan koordinasi pekerjaan dengan unit kerja lainnya di dalam

maupun luar bagian.

f. Melakukan evaluasi pendapatan dan remedial secara periodik setiap

bulannya.

g. Melakukan kunjungan lapangan ke lokasi usaha nasabah end user

h. Mengindentifikasi permasalahan yang timbul pada nasabah yang

ditanganinya dan mencari alternatif cara pemecahanya.

i. Memelihara aset/fasilitas inventaris perusahaan yang menjadi tanggung

jawabnya.

16. Account Officer

Adapun tugas pokok account officer, yaitu:

a. Membuat analisis pembiayaan

b. Membantu penyelesaian pembiayaan yang bermasalah

17. Accounting

Adapun tugas pokok accounting, yaitu:

a. Menyiapkan data keuangan yang update baik berupa saldo buku besar

neraca, laporan laba rugi, transaksi harian serta laporan lainnya.

b. Melakukan monitoring atas posisi keuangan secara keseluruhan

c. Membantu kepala bagian operasional yang utama dalam mencapai

target yang ditetapkan dalam lingkup accounting dan anggaran.

d. Mempersiapkan data-data laporan ke dalam format/sistem informasi

accounting dan anggaran.

54
e. Bertanggung jawab atas kebenaran data laporan bulanan yang akan

disampaikan kepada Bank Indonesia.

f. Membuat Laporan Perhitungan Premil (LPS) dan melakukan

pembayaran atas premi tersebut setiap semesteran.

g. Membuat laporan bulanan maupun triwulan untuk Laporan Perhitungan

Premil (LPS) secara online.

h. Membuat laporan realisasi penukaran uang ke Bank Indonesia dan

mengirimkan laporan tersebut melalui email paling lambat 5 hari kerja

setiap triwulan.

18. Kanit Suporting

Adapun tugas pokok kanit suporting, yaitu:

a. Implementasi Islamic Banking Aplication (IBA)

b. Mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan admin pembiayaan

dan legal, admin pembiayaan serta memastikan pencapaian target

bagian admin pembiayaan dan legal, menggunakan aplikasi Islamic

Banking Aplication (IBA).

c. Menangani yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM)

d. Membantu dan memonitor tingkat Non Performing Financing (NPF)

e. Ketidaksesuaian penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)

maksimal melakukan kesalahan 1 kali dalam sebulan selama 6 bulan.

f. Membuat Laporan Perhitangan Penyisihan Penghapusan Aktiva

Produktif (PPAP) paling lambat tanggal 4 setiap bulanya.

55
g. Melayani dengan baik dan benar setiap ada permintaan data

pembiayaan baik dari direksi atau pejabat lainnya yang berkaitan

dengan outstanding pembiayaan, menerima pokok margin, tunggakan

pokok margin dan data lain yang diperlukan paling lambat tanggal 5.

h. Membuat Laporan Nominatif Pembiayaan paling lambat tanggal 5

setiap bulannya.

i. Bertanggung jawab atas penyimpanan materai dan pencatatan serta

bertanggungjawab untuk melakukan opname materai dengan buku

besar.

19. Analisis

Adapun tugas pokok analis, yaitu:

a. Membantu kepala bagian marketing dalam mencapai target perusahaan.

b. Melakukan evaluasi pembiayaan yang diajukan

c. Melakukan monitoring terhadap marketing pihak terkait dalam

kelengkapan dokumen yang harus dilengkapi oleh nasabah.

d. Bertanggung jawab atas evaluasi proposal pengajuan pembiayaan

20. Surveryor

Adapun tugas pokok surveryor, yaitu:

a. Membantu kepala bagian marketing dalam mencapai target perusahaan

b. Memenuhi target yang dibebankan baik secara kualitatif maupun

kuantitatif.

c. Melakukan kordinasi pekerjaan dalam mencapai target dengan

bawahan/marketing dan atasan serta unit kerja lainnya.

56
d. Melakukan survey/kunjungan lapangan ke lokasi usaha nasabah end

user terhadap pengajuan pembiayaan dan melakukan proses analisa

sehingga pengajuan tersebut mendapatkan keputusan dapat

direalisasikan ataupun ditolak.

e. Melakukan evaluasi terhadap pembiayaan yang diajukan

f. Menyiapkan surat penolakan terhadap nasabah untuk ditandatangani

oleh pejabat yang berwenang (tingkat pejabatnya tergantung isi surat).

21. Teller

Adapun tugas pokok teller, yaitu:

a. Membantu kepala operasional yang utama dalam mencapai target yang

ditetapkan dalam lingkup teller.

b. Mempersiapkan data–data pelaporan ke dalam format/sistem informasi

teller yang telah ada.

c. Bertanggung jawab atas ketersediaan kas untuk pemenuhan operasional

untuk setiap harinya.

d. Bertanggung jawab untuk melakukan setoran tunai kepada bank umum

apabila ketersediaan kas melebihi batas yang diasuransikan.

e. Input transaksi harian ke komputer dan atau Islamic Banking Aplication

(IBA).

f. Membuat laporan realisasi penukaran uang ke Bank Indonesia (BI) per

triwulan dan menyerahkan datanya kepada kanit keuangan dan

anggaran untuk dilakukan pemeriksaan dan pengiriman laporan.

57
g. Mengadministrasikan laporan perjalanan dinas dan pengeluaran lainnya

yang bersifat harian.

h. Mengadministrasikan dengan rapih transaksi harian

i. Mengecek pengeluaran bagi hasil tabungan dan deposito

j. Memastikan slip pengambilan nasabah tanda tangannya sama dengan

speciment.

k. Mengecek, memeriksa, mengadministrasikan dan monitoring hasil

collection tabungan pasar.

l. Memastikan kelengkapan kwitansi-kwitansi

m. Mengecek dan memeriksa keaslian uang serta ikut menjaga keamanan

uang di dalam brankas.

n. Menyusun dan merapihkan uang pecahan sesuai nominal dari yang

terbesar ke yang terkecil sebelum dimasukan ke dalam brankas yang

telah sesuai dengan couper harian (akhir hari).

o. Menyusun laporan rekapitulasi bulanan teller

22. Kanit Administrasi Pembiayaan dan Legal

Adapun tugas pokok kanit administrasi pembiayaan dan legal, yaitu:

a. Menerima berkas–berkas permohonan pembiayaan-pembiayaan legal

b. Memproses pencairan pembiayaan yang disetujui

c. Melayani nasabah yang melakukan pencairan dengan baik, ramah,

tetapi tidak mengurangi kehati-hatian dan kejelasan petugas.

d. Memeriksa kebenaran dan keabsahan data nasabah pencairan

pembiayaan (misal kartu identitas dll).

58
e. Mengecek kembali perlengkapan persyaratan pembiayaan sebelum

dicairkan dan sebelum diparaf/disetujui oleh pejabat yang berwenang

(kwitansi, akad, surat kuasa dan kwitansi pembelian dari took).

f. Melakukan penginputan data nasabah pencairan ke komputer/aplikasi

Islamic Banking Apllication (IBA) dengan benar dan akurat.

g. Memeriksa dan menyimpan jaminan nasabah penyimpanan serta

melakukan serah terima jaminan nasabah kepada kepala unit supporting

sehari setelah pencairan untuk di cek ulang dan dimasukan ke dalam

brankas.

h. Bertanggung jawab memegang kunci brankas jaminan serta kunci

filling kabinet berkas.

i. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam aktivitas

pengadministrasian pembiayaan secara alternatif pemecahannya

sebelum dilanjutkan ke kepala unit, kepala bagian operasional dan

direksi.

23. Customer Service

Adapun tugas pokok customer service, yaitu:

a. Memberi pelayanan yang prima terhadap nasabah jangan sampai terjadi

komplain.

b. Menawarkan berbagai produk di PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut.

c. Membantu kepala bagian operasional yang utama dalam mencapai

target yang ditetapkan dalam lingkup operasional.

59
d. Melayani nasabah yang melakukan pembukaan rekening tabungan,

deposito dengan baik dan ramah tetapi tidak mengurangi kehati–hatian

dan kejelian.

e. Melakukan uji tuntas lanjut Enhanced Due Delegence (EED) yaitu

tindakan lebih mendalam untuk mencegah pencucian uang.

f. Membuat surat untuk nasabah sehubungan dengan proses pengkinian

data dan melaporkan proses pengkinian data kepada kanit keuangan dan

anggaran setiap minggunya.

g. Melakukan pengkinian data nasabah sesuai target yang telah

disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebanyak 600

nasabah individu per tahun dan 10 nasabah yayasan.

h. Melakukan penginputan data nasabah ke komputer/aplikasi Islamic

Bank Apllication (IBA) dengan benar dan akurat.

i. Memeriksa dan menyimpan formulir pembukaan rekening tabungan

dan deposito dengan rapih sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

j. Mendokumentasikan formulir pembukaan rekening tabungan dan

deposito sehari setelah data lengkap dan diperiksa oleh kabag

operasional dan ditandatangani oleh direksi.

k. Megadministrasikan seluruh dokumen tabungan, deposito (seperti

permohonan tabungan dan deposito, warkat, deposito disusun secara

rapih) untuk yang di cancel dibuatkan berita acaranya.

l. Bertanggung jawab terhadap buku tabungan yang belum dipakai

60
m. Melakukan pengecekan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

atas setiap pengajuan nasabah pembiayaan.

24. Sarana dan Umum

Adapun tugas pokok sarana dan umum, yaitu:

a. Mengurus dan menyediakan barang untuk keperluan kantor

b. Menginvetarisir barang–barang milik kantor

c. Menjaga kebersihan dilingkungan kantor dengan baik setiap saat, mulai

dari halaman depan, semua ruangan dan peralatanya.

d. Memberi service terhadap kebutuhan direksi, seluruh karyawan secara

ramah, sopan dan baik.

e. Melayani tamu yang datang ke kantor dengan ramah, baik dan sopan

f. Memberi pelayanan air minum untuk tamu direksi dan tamu tertentu

g. Memelihara tanaman di lingkungan kantor baik menyiram maupun

menjaga keindahan dan keasrian tanaman.

h. Membersihakan seluruh inventaris dari debu seluruh komputer, telepon,

filling cabinet, meja kursi dll.

i. Membersihkan kaca jendela, pegangan tangan serta kusen-kusen

j. Membersihkan kamar mandi

k. Memelihara dan menjaga keamanan, seluruh aset perusahaan dan kunci

ruangan yang menjadi tanggung jawabnya.

l. Menjaga dan memelihara keamanan barang milik direksi dan seluruh

karyawan.

61
m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direksi dan

karyawan.

n. Siap menemani tugas diluar jam kerja (lembur) apabila diperlukan

25. Satpam

Adapun tugas pokok satpam, yaitu:

a. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap tamu dan mencatatnya

dalam buku tamu.

b. Memberikan pelayanan yang baik, sopan dan ramah kepada setiap

nasabah.

c. Bertanggung jawab untuk mengarahkan timnya supaya bekerja lebih

baik sesuai peraturan perusahaan.

d. Membantu dan menanyakan keperluan nasabah serta mengantar ke

bagian yang dimaksud oleh nasabah.

e. Menjaga keamanan dilingkungan perusahaan baik yang menyangkut

keselmatan direksi, kepala bagian, karyawan atau nasabah dan pihak

lain yang berkepentingan datang ke PT Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut dari tindak

kejahatan atau bahaya lainnya yang mengancam keselamatanya.

f. Membuat buku aktivitas dan kejadian harian serta melakukan serah

terima dengan satpam yang akan melakukan shift.

g. Memelihara dan menjaga keamanan seluruh aset milik perusahaan

62
h. Menjaga keamanan kendaraan milik karyawan, nasabah atau tamu

lainnya yang berkunjung ke PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut.

i. Menertibkan dan mengatur parkir kendaraan di lingkungan PT Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM)

Mentari Garut.

j. Mengawal karyawan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan

Nasional Madani (PNM) Mentari Garut yang bertugas membawa uang

tunai dalam jumlah besar

26. Driver

Adapun tugas pokok driver, yaitu:

a. Menerima tanggung jawab mobil operasional dari bagian operasional

b. Memelihara, menjaga kebersihan dan memeriksa kondisi kendaraan

setiap agar senantiasa kendaraan berada dalam kondisi aman dan bersih

saat digunakan.

c. Bertanggung jawab dalam pengisian bensin, ganti oli, ganti ban, service

ringan, service berkala/kontrol dan lain sebagainya pada saat jam kerja

dan di luar jam kerja khusus untuk keperluan operasional PT Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM)

Mentari Garut.

d. Apabila akan digunakan operasional, driver wajib meminta konfirmasi

dan mengisi form penggunaan kendaraan yang diajukan ke kanit

supporting untuk diteruskan kepada kepala bagian dan direksi, sehingga

63
penggunaan kendaraan dapat dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan

yang paling urgent.

3.4 Kegiatan Usaha PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan

Nasional Madani (PNM) Mentari Garut

Pada umumnya kegiatan usaha PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut sama halnya seperti bank-

bank umum lainnya. Hanya saja yang membedakan adalah PT Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mentari Garut

menggunakan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan usahanya. Menurut

Undang-Undang No. 10 tahun 1998 “Bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada

masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional Madani (PNM)

Mentari Garut pun melakukan kegiatan yang serupa, hanya saja yang

membedakan adalah prinsip syariah dalam pelaksanaan orientasi usahanya bukan

pada sistem bunga, melainkan sistem bagi hasil. Adapun kegiatan usaha yang

dilakukan oleh PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional

Madani (PNM) Mentari Garut adalah sebagai berikut:

1. Funding (menghimpun dana) yaitu:

a. Tabungan Mudharabah Mentari (Tamuri) adalah tabungan yang

merupakan sumber dana dari pihak ketiga dimana nasabah akan akan

mendapatkan bagi hasil atas penempatan dana tersebut dan dapat

dipakai sebagai jaminan pembiayaan.

64
b. Tabungan Wadi’ah Mentari (Tawari) adalah tabungan yang merupakan

sumber dana dari pihak ketiga tetapi nasabah tidak akan mendapatkan

bagi hasil atas penempatan dana tersebut karena sifatnya titipan tetapi

bank akan memberikan bonus/hadiah dan bisa dipakai sebagai jaminan

pembiayaan.

c. Deposito mudharabah adalah simpanan yang penarikannya dilakukan

pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan

bank. Pada PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional

Madani (PNM) Mentari Garut deposito ini dananya diperlakukan

sebagai investasi secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada

masyarakat, pengusaha dan perorangan. Nasabah mendapat bagi hasil

sesuai nisbah (porsi) berdasarkan akad yang telah disepakati.

d. Deposito syukron adalah simpanan yang penarikannya dilakukan pada

waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank.

Pada PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Permodalan Nasional

Madani (PNM) Mentari Garut deposito ini dananya diperlakukan

sebagai investasi secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada

masyarakat, pengusaha dan perorangan. Nasabah mendapat bagi hasil

sesuai nisbah (porsi) berdasarkan akad yang telah disepakati, serta

mendapatkan keunggulan berupa hadiah tanpa diundi.

2. Lending ( menyalurkan dana), yaitu:

a. Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang ditujukan untuk

suatu usaha atau proyek yang dilakukan oleh nasabah. Dalam hal ini

65
pihak bank dapat menyediakan pembiayaan modal investasi atau modal

kerja hingga 100% dengan perjanjian bagi hasil yang menguntungkan

bagi kedua belah pihak.

b. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang ditujukan untuk

pembelian suatu barang bahan baku yang diinginkan nasabah. Pihak

bank akan menyediakan atau memberikan barang yang dibutuhkan dan

nasabah membeli serta membayarnya dengan cara mengangsur sesuai

dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.

c. Pembiayaan multijasa adalah pembiayaan uang ditujukan apabila

nasabah membutuhkan dana untuk kebutuhkan pendidikan, kesehatan,

umroh, pariwisata atau yang lainnya dengan sistem pembayaran sesuai

ketentuan yang telah disepakati bersama.

d. Gadai syariah (rahn) adalah pencairan pinjaman yang berlangsung

secara cepat dan mudah dengan memberikan jaminan berupa emas dan

logam mulia yang telah memenuhi syarat tertentu dari bank.

e. Pembiayaan UMKM adalah pembiayaan yang diajukan bagi para

wiraswasta ataupun kalangan masyarakat biasa maupun pekerjaan

swasta yang akan melakukan usaha ataupun yang akan menambah

modalnya kembali bagi para wiraswasta.

f. Pembiayaan PNS atau sertifikasi adalah pembiayaan yang diajukan

kepada PNS dengan jaminan surat sertifikasi pegawai, buku tabungan

dan ATM.

66
g. Pembiayaan karyawan swasta adalah pembiayaan yang diajukan kepada

pegawai swasta.

h. Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diajukan oleh para

nasabah korporasi yang memiliki nilai transaksi besar yang biasanya

digunakan untuk membiayai suatu proyek atau usaha lainnya dan

pembiayaan ini difasilitasi oleh gabungan beberapa bank karena

jumlahnya yang sangat besar.

i. Pembiayaan perangkat desa adalah pembiayaan yang diajukan oleh

kepala desa atau para aparatur desa lainnya dengan jaminan berupa

surat keputusan perangkat desa, buku tabungan dan ATM.

3. Jasa bank lainnya, dilakukan dengan cara menerima jasa transfer,

pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran PDAM dan

pembayaran pulsa.

67

Anda mungkin juga menyukai