Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR

Salam Kemanusiaan

Sebagai bagian prosedur One Window System untuk mengelola


keuangan PMI Kab. Sragen adalah menyiapkan rancangan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja PMI Kab. Sragen Tahun 2020. One Window System
akan berjalan dengan baik apabila menerapkan prinsip Good Corporate PMI,
Govermance meprinsip 5 prinsip yang menjadi pedoman bagi pengurus PMI
menjadi data kelola organisasi secara baik dan benar sebagai berikut :

1. Transparency atau Keterbukaan Informasi


PMI dituntut untuk menyediakan informasi yang cukup, tepat waktu
kepada segenap stakeholder dan Pemerintah tidak hanya berisikan laporan
PMI dalam memenuhi regulasi, tetapi juga informasi-informasi penting lain
yang diperlukan untuk mengambil keputusan oleh Pengurus PMI dan
pemangku kepentingan lainnya.
2. Accountability atau Akuntabilitas
Maksudnya adalah kejelasan fungsi, struktur, system dan
pertanggungjawaban setiap elemen yang ada di dalam organisasi PMI yaitu
Pengurus, Anggota, Relawan dan Pegawai. Apabila prinsip ini diterapkan
secara benar,fungsi,hak,kewajiban dan wewenang serta tanggungjawab
antara masyarakat dan Pengurus PMI terlihat jelas. Hal ini terlihat adanya
Mukerkab dan Muskab.
3. Responsibility atau Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban di sini tercermin dari kepatuhan organisasi PMI
terhadap regulasi yang berlaku. Di antaranya soal hubungan Pengurus,
Pegawai dan Relawan kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan
lingkungan hidup, memelihara lingkungan organisasi yang kondusif
bersama masyarakat dan sebagainya. Penggunaan anggaran PMI
dipertanggungjawabkan melalui Mukerkab diselenggarakan setiap bulan
Desembar. Jadi dengan menerapkan prinsip ini diharapkan organisasi PMI
paham bahwa mereka tidak hanya bertanggungjawab kepada masyarakat,
tetapi juga kepada pemangku Kepentingan.
4. Independency atau Kemandirian
Organisasi PMI mesti dikelola secara professional tanpa ada benturan
kepentingan dan tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan peraturan-perturan yang berlaku. Hal ini terlihat pada
prinsip ke 4 ( Kemandirian ) dari 7 Prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional.
5. Fairness atau Kesejahteraan dan Kewajaran
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak
pemangku kepentingan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Fairness
bisa menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan menjamin
perlakuan yang adil diantara beragam kepentingan dalam PMI.
Bandingkan dengan prinsip ke 2 (Kesamaan) dalam 7 Prinsip Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Rancangan Rencana Pendapatan dan Belanja PMI Kab. Sragen


mempunyai spesifikasi tiap unit kerja, antara lain :

I. Unit Markas

1. Pembangunan Sumber Daya Manusia dengan mengadakan Jumbara mulai


tingkat PMR Mula, Madya dan Wira.
2. Mengintensifikasikan dari berbagai sumber keuangan untuk memperkuat
daya kemampuan untuk melayani masyarakat.
3. Bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengadakan
pendidikan dan Latihan untuk meningkatkan Sumber Daya Masyarakat.
4. Pelayanan berbagai bencana yang sulit di prediksi, siap siaga, SDM,
peralatan dan dana

II. Unit Donor Darah

UDD PMI Kab. Sragen Th. 2020 untuk mengetahui keputusan aturan
dan hasil kualitas kerja akan menghadapi 2 kejadian yang cukup memerlukan
perhatian dikira maupun dana.

1. Akreditasi oleh Kementrian Kesehatan memerlukan dana yang cukup besar


untuk melengkapi perlengkapan dan Sumber Daya Manusia. Undang-undang
Tenaga Kesehatan No. 36 Tahun 2014 Mulai berlaku secara efektif di Tahun
2020.
2. PMI Kabupaten Sragen Tahun 2019 sudah mempunyai 3 orang lulusan
Akademi Bank Darah Surakarta, sedangkan Tahun 2020 pada bulan Oktober
akan menambah lulusan 5 orang, sebagai tenaga tugas belajar dan ikatan
dinas.
3. Disamping itu masih beberapa orang yang baru menempuh di semester IV.
Perlu diketahui para Asisten Transfusi Darah (ATD) yang senior tahun 2020-
2024, akan menjalani purna tugas.
4. Sertifikasi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Proses sejak
penjaringan pendonor, pengambilan darah dan pengkajian darah sampai
kepada pasien akan diuji oleh Badan POM sehingga menghasilkan cara
pembuatan obat yang baik (POB) atau Good Manufacturing Proses (GMP).
Memerlukan ketelitian, dokumentasi yang lengkap, sehingga menghasilkan
darah yang memenuhi syarat CPOB. Hasil ini perlu di capai agar masyarakat
Kab. Sragen terlayani dengan darah yang memenuhi standart Badan POM.
Semoga tercapai, dengan kerja keras, latihan dan kecermatan yang tinggi.
Tata ruang UDD perlu di sesuaikan alur yang berlaku agar CPOB (GMP)
tercapai.

Salam Kemanusiaan.

Siamo Tutti Fratelli, Kita Semua Saudara, Guyub Rukun di Bumi Sukowati.

Sragen, Desember 2019

Pengurus PMI Kab. Sragen.

Anda mungkin juga menyukai