BUDAYA ORGANISASI
z
CURRICULUM VITAE
Muh. Nanta Dwi Saputra, S.H., M.H
Sragen, 18 Oktober 1993
NIDN : 2118109301
E-mail : saputra.nanta18@gmail.com
Kantor : Markas PMI Kabupaten Sragen
Telp. : (0271) 891587
Fax. : (0271) 891587
Rumah : Bagan Rt 3/ Rw.1, Nglorog, Sragen
Pendidikan : HP. : 082146679602
1. TK Aisyiah BA 1 Nglorog Sragen Ig : @nantasaputra18
2. SD Negeri 7 Sragen FB : Nanta Putra (Nantul)
3. SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen ( SMP DIMSA )
4. SMA MTA Surakarta
5. Pendidikan S1 Fakultas Ilmu Hukum di UBY Boyolali
6. Pendidikan S2 Magister Ilmu Hukum di UNISRI Solo
Pengalaman Kerja :
7. Staf Tata Usaha SMA Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen
8. Bendahara & Bag. Logistik Proyek Citra Medika
9. Operator PSC 119 Kabupaten Sragen
10. Staf /Pegawai PMI Kabupaten Sragen
11. Kepala Markas PMI Kab. Sragen
Pengalaman Organisasi
12. Korps Sukarela PMI Kabupaten Sragen
13. Anggota Sragen Snake Rescue
14. Kader TSPM PIMDA 058/SRG
z
KONTRAK PERKULIAHAN TEORI, PERILAKU DAN BUD. ORGANISASI
A. TEORI
1. Pengertian
• Dunia ilmu pengetahuan, Teori mempunyai peranan penting. Jonathan H. Turner
mendefenisikan Teori sebagai “sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita
menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
• Secara umum, Teori (theory) adalah sebuah sistem konsep yang mengindikasikan adanya
hubungan di antara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah
fenomena.
• KBBI (1997) Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa (kejadian). Teori adalah asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu
kesenian atau ilmu pengetahuan. Teori adalah pendapat, cara dan aturan melakukan
sesuatu.
PENGANTAR MATA KULIAH TPBO
z
B. PERILAKU
1. Pengertian
PENGANTAR MATA KULIAH TPBO
z
1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf;
2. Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif;
3. Perilaku tampak dan tidak tampak;
4. Perilaku sederhana dan kompleks;
5. Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor;
1. Bentuk pasif /Perilaku tertutup (covert behavior) Respons seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada
seseorang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh
orang lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior) Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.
z
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
Faktor Lingkungan Lingkungan disini menyangkut segala sesuatu yang ada disekitar individu.
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap individu karena lingkungan merupakan lahan
untuk perkembangan perilaku. Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku itu dibentuk melalui
suatu proses dalam interkasi manusia dengan lingkungan.
1) Usia
2) Pendidikan
3) Agama
4) Pekerjaan
5) Sosial
6) Ekonomi
7) Kebudayaan
PROSEDUR PEMBENTUKAN PERILAKU
z
Untuk membentuk jenis respon atau perilaku diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang
disebut “operant conditioning”. Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning ini
menurut Skiner (1938) adalah sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinforcer berupa hadiah-
hadiah atau reward bagi perilaku yang akan dibentuk.
4. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen yang telah tersusun
itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan, maka hadiahnya diberikan. Hal ini akan
mengakibatkan komponen perilaku yang kedua yang kemudian diberi hadiah (komponen
pertama tidak memerlukan hadiah lagi). Demikian berulang-ulang sampai komponen kedua
terbentuk, setelah itu dilanjutkan dengan komponen selanjutnya sampai seluruh perilaku yang
diharapkan terbentuk. (Notoatmodjo, 2011).
C. BUDAYA
z
1. Pengertian
C. BUDAYA
z
1. Pengertian
C. BUDAYA
z
2. Unsur Budaya
D. Organisasi
z
1. Pengertian
D. Organisasi
z
z