Anda di halaman 1dari 16

S1-MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

STIT MADINA SRAGEN


“UNGGUL DALAM RISET DAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

MUH. NANTA DWI SAPUTRA, S.H.,M.H

TEORI PERILAKU DAN


z

BUDAYA ORGANISASI
z
CURRICULUM VITAE
Muh. Nanta Dwi Saputra, S.H., M.H
Sragen, 18 Oktober 1993
NIDN : 2118109301
E-mail : saputra.nanta18@gmail.com
Kantor : Markas PMI Kabupaten Sragen
Telp. : (0271) 891587
Fax. : (0271) 891587
Rumah : Bagan Rt 3/ Rw.1, Nglorog, Sragen
Pendidikan : HP. : 082146679602
1. TK Aisyiah BA 1 Nglorog Sragen Ig : @nantasaputra18
2. SD Negeri 7 Sragen FB : Nanta Putra (Nantul)
3. SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen ( SMP DIMSA )
4. SMA MTA Surakarta
5. Pendidikan S1 Fakultas Ilmu Hukum di UBY Boyolali
6. Pendidikan S2 Magister Ilmu Hukum di UNISRI Solo

Pengalaman Kerja :
7. Staf Tata Usaha SMA Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen
8. Bendahara & Bag. Logistik Proyek Citra Medika
9. Operator PSC 119 Kabupaten Sragen
10. Staf /Pegawai PMI Kabupaten Sragen
11. Kepala Markas PMI Kab. Sragen

Pengalaman Organisasi
12. Korps Sukarela PMI Kabupaten Sragen
13. Anggota Sragen Snake Rescue
14. Kader TSPM PIMDA 058/SRG
z
KONTRAK PERKULIAHAN TEORI, PERILAKU DAN BUD. ORGANISASI

1. Mahasiswa masuk tepat waktu, tolerasni keterlambatan 15 menit.


2. Perkuliahan dilakukan baik secara luring maupun daring.
3. Perkuliahan daring menggunakan : E-books, MSPower Point, animasi, elearning, google
meet. Zoom meeting, Grup WhatsApp, youtube dll.
4. Jika mahasiswa berhalangan hadir dalam perkuliahan, harap izin kepada dosen
pengampu.
5. Bentuk penugasan bisa kelompok atau individu.
6. Jika mahasiswa ingin bertanya atau menyampaikan sesuatu dalam ruang perkuliahan
atau zoom meeting, harap mengangkat tangan kanannya.
7. Menjaga kondusivitas perkulaihan dan menjaga etika dan sopan santun.
8. Mahasiswa hadir perkuliahan wajib absensi
z
BAHAN KAJIAN/POKOK BAHASAN
1. Kontrak Perkuliahan Matkul. Teori Perilaku dan Budaya Organisasi
2. Sejarah dan latar belakang terbentuknya perencanaan pendidikan;
3. Keragaman budaya dan teori budaya organisasi;
4. Perilaku individu dalam organisasi;
5. Persepsi dan atribusi dan dampaknya dalam perilaku organisasi;
6. Perilaku kelompok;
7. Ujian Tengah Semester (UTS)
8. Kerja tim dalam organisasi;
9. Jenis-jenis perencanaan pendidikan, motivasi dan kinerja dalam perilaku
organisasi;
10. Memperngaruhi, memberdayakan dan politik dalam organisasi;
11. Konsep kepemimpinan;
12. Struktur dan anatomi organisasi;
13. Konflik dan negosiasi dalam organisasi;
14. Pengambilan keputusan dalam organisasi;
15. Perubahan dan pengembangan dalam oraganisasi;
16. Ujian Akhir Semester (UAS).
PENGANTAR MATA KULIAH TPBO
z

A. TEORI
1. Pengertian
• Dunia ilmu pengetahuan, Teori mempunyai peranan penting. Jonathan H. Turner
mendefenisikan Teori sebagai “sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita
menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.

• Secara umum, Teori (theory) adalah sebuah sistem konsep yang mengindikasikan adanya
hubungan di antara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah
fenomena.

• McLaughlin, teori adalah cara penafsiran terhadap kerempatan (generalisasi), cara


penilaiannya dan penyatuannya ; kerampatan adalah yang dihasilkan melalui penelitian.

• KBBI (1997) Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa (kejadian). Teori adalah asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu
kesenian atau ilmu pengetahuan. Teori adalah pendapat, cara dan aturan melakukan
sesuatu.
PENGANTAR MATA KULIAH TPBO
z
B. PERILAKU
1. Pengertian
PENGANTAR MATA KULIAH TPBO
z

2. Jenis-jenis Perilaku OKVIANA(2015)

1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf;
2. Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif;
3. Perilaku tampak dan tidak tampak;
4. Perilaku sederhana dan kompleks;
5. Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor;

3. Bentuk – bentuk perilaku OKVIANA(2015)

1. Bentuk pasif /Perilaku tertutup (covert behavior) Respons seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada
seseorang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh
orang lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior) Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.
z
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

1. Faktor Genetik atau Faktor Endogen


a. Jenis Ras : ras kulit putih (Kaukasia), ras kulit hitam (Negroid) dan ras kulit kuning
(Mongoloid).
b. Jenis Kelamin : Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan
melakukan pekerjaan sehari-hari, Pria = rasional. Wanita = emosional.
c. Sifat Fisik : Perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya.
d. Sifat Kepribadian : merupakan manifestasi dari kepribadian yang dimilikinya sebagai
pengaduan antara faktor genetik dan lingkungan.
e. Bakat Pembawaan, Notoatmodjo (2003) dikutip dari William B. Micheel (1960)
kemampuan individu untuk melakukan sesuatu lebih sedikit sekali bergantung pada
latihan mengenai hal tersebut.
f. Intelegensi, sangat berpengaruh terhadap perilaku individu, oleh karena itu kita kenal ada
individu yang intelegensi tinggi yaitu individu yang dalam pengambilan keputusan dapat
bertindak tepat, cepat dan mudah. Sedangkan individu yang memiliki intelegensi rendah
dalam pengambilan keputusan akan bertindak lambat. Sunaryo (2004) dalam Hariyanti
(2015)
BENTUK PERUBAHAN PERILAKU
z

2. Faktor Eksogen/Dari Luar Individu


Faktor yang berasal dari luar individu antara lain:

Faktor Lingkungan Lingkungan disini menyangkut segala sesuatu yang ada disekitar individu.
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap individu karena lingkungan merupakan lahan
untuk perkembangan perilaku. Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku itu dibentuk melalui
suatu proses dalam interkasi manusia dengan lingkungan.

1) Usia
2) Pendidikan
3) Agama
4) Pekerjaan
5) Sosial
6) Ekonomi
7) Kebudayaan
PROSEDUR PEMBENTUKAN PERILAKU
z
Untuk membentuk jenis respon atau perilaku diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang
disebut “operant conditioning”. Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning ini
menurut Skiner (1938) adalah sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinforcer berupa hadiah-
hadiah atau reward bagi perilaku yang akan dibentuk.

2. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang membentuk


perilaku yang dikehendaki, kemudian komponen- 21 komponen tersebut disusun dalam urutan
yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya perilaku yang dimaksud.

3. Menggunakan secara urut komponenkomponen itu sebagai tujuantujuan sementara,


mengidentifikasi reinforcer atau hadiah untuk masing-masing komponen tersebut.

4. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen yang telah tersusun
itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan, maka hadiahnya diberikan. Hal ini akan
mengakibatkan komponen perilaku yang kedua yang kemudian diberi hadiah (komponen
pertama tidak memerlukan hadiah lagi). Demikian berulang-ulang sampai komponen kedua
terbentuk, setelah itu dilanjutkan dengan komponen selanjutnya sampai seluruh perilaku yang
diharapkan terbentuk. (Notoatmodjo, 2011).
C. BUDAYA
z
1. Pengertian
C. BUDAYA
z
1. Pengertian
C. BUDAYA
z
2. Unsur Budaya
D. Organisasi
z
1. Pengertian
D. Organisasi
z
z

Anda mungkin juga menyukai