Modul
Modul Utang Akuntansi dan
Pelaporan
Modul
Penerimaan
MODUL PENERIMAAN / GOVERNMENT
RECEIPT (GR)
“Bagian dari SPAN yang melaksanakan fungsi-
fungsi penatausahaan transaksi penerimaan
negara yang diterima melalui Rekening Milik
BUN di Bank Indonesia, melalui Bank/Pos
Persepsi, serta melalui potongan Surat Perintah
Membayar atau pengesahan pendapatan dan
belanja oleh KPPN.”
Dit. Pengelolaan Kas Negara (PKN) DJPB & KPPN Khusus Penerimaan
terkait penerimaan dari BI dan dari Bank/Pos Persepsi (MPN-G2)
BIG-eB
SPAN
GAMBARAN UMUM LAYANAN SISTEM MPN G2
COLLECTING MPN G2
AGENT 1 Registrasi Biller DJP
10
4a Notifikasi
6 Biiling 7a Notifikasi NTPN
Inquiry/Payment
SETTLEMENT
Monitor
7 Generate NTPN
7b. NTPN scr Batch Data Pembayaran
BANK INDONESIA
SPAN
Khusus Penerimaan
11 BIG-eB
Interkoneksi SPAN dengan MPN, MPN-G2, Bank Indonesia
Koneksitas sistem MPN dengan SPAN
Bank
BI Persepsi
Pot. SPM
MPN
DJ
3.b
1.b Pajak termasuk P
PPh MIgas 2.b pengembalian
Pajak dan
Non Pajak pendapatan
SPAN
Inisiatif Penyempurnaan MPN G2
1. Pengintegrasian sistem penerimaan negara dengan menggunakan single
database yang ditatausahakan secara terpusat melalui unit khusus di DJPB.
2. Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi perbankan.
3. Perluasan berbagai alternatif cara pembayaran (payment channel)
sehingga pembayaran penerimaan negara dapat dilakukan selama 24 jam
(on-line).
4. Restrukturisasi rekening pemerintah (bidang penerimaan) yang menunjang
pelaksanaan TSA secara penuh.
5. Mengembalikan nature proses bisnis perbankan tanpa dibebani oleh
pekerjaan tambahan dalam rangka penatausahaan penerimaan negara.
Konfigurasi MPN-G2
Biller DJP Biller DJBC Biller DJA Biller DJPB
Proses Proses Proses Proses
Billing Billing Billing Billing
MPN (DJPB)
Monitor
Data Pembayaran
Switching
Warnet SMS
Bank/Pos Persepsi KPP, KPBC, KPPN
Phone
1
Entry:
SSP, SSBC, SSBP, SSPB
2
Jaringan
Terima
Kode Billing
Data
Biller Tagihan
Data
Pembayaran
MPN (DJPB)
Proses Pembayaran/Settlement
(setelah mendapatkan kode billing)
Biller Flag Data status bayar (paid)
Data Tagihan sekaligus rekam Data Pembayaran
5 12 15
Produksi NTB dan
11 Rekam Transaksi
Tayang Informasi Tagihan:
Identitas pembayar, Jenis
Pembayaran (akun), Jumlah Collecting Agent Kredit Dana
Tagihan Ke Rekening Kas Negara
Cetak BPN
Entry Kode Billing 10 16 (Bukti Penerimaan Negara)
4 7
3 8 9 17 Simpan BPN
Kode Billing
Pembayar
: MODUL PENERIMAAN NEGARA (MPN) G2
Tidak Melayani Seluruh Melayani Seluruh Transaksi Akuntabilitas seluruh data transaksi
Transaksi Penerimaan Negara Penerimaan Negara penerimaan negara
2 2 2 2
Bank Umum 80 Bank Persepsi + 1 Pos 4 Bank BUMN
1 1 4 4
Sistem MPN-G2
80 bank + 1 kantor pos
3
Dit. PKN
DJPBN Transfer elektronik
via BIG-eB
2 SP2D
LOCAL TREASURY
OFFICE 4 BO-I Pusat
1 5
SPM Pencairan dana
SPAN
Konsolidasi Saldo
Rekening
Bendahara A, B, C
di Bank X
Jasa Giro
Saldo
Rekening Bendahara
Bank X
Mekanisme Penatausahaan TNP
1 1
3
Pengelolaan Kas Bank
Persepsi dan Bank
Operasional
STRUKTUR REKENING PENERIMAAN NEGARA
DALAM SISTEM MPN G2 - IDR & USD
TEMPAT
PEMILIK
REKENING REKENING
REKENING
DIBUKA
+ Menetapkan kebijakan
terkait penetapan Bank
Operasional I Pusat dan
BO I Bank Penyalur Gaji (BO II)
Pusat BO II + Menetapkan kebijakan
pengeluaran negara
melalui Bank Operasional
I Pusat dan Bank Penyalur
Gaji (BO II) dalam rangka
Pihak penyaluran dana SP2D
Bendahara Pegawai
Ketiga Belanja Pegawai dan
Belanja Non Pegawai
Pengelolaan Kas Pinjaman
dan Hibah
PENGELOLAAN KAS PINJAMAN DAN HIBAH
SPM
Reksus Data BAT Reksus
RKUN
(PNBP Migas)
PMK 178/PMK.02/2015
RKUN
huruf a dan c tidak masuk (PBB Migas)
ke rek migas lagi
Modul
Aset Tetap & Persediaan
BMN dalam Laporan Keuangan
No Laporan Pos yang di support SIMAK BMN
1 Neraca Aset Lancar (Persediaan)
Aset Tetap
Aset Lainnya (ATB, BMN dihentikan,BMN
Kemitraan)
2 Laporan Operasional Beban Persediaan, Beban Penyusutan,
Beban Penyesuaian Nilai Persediaan,
Pendapatan Penyesuaian Nilai
Persediaan.
3 Laporan Perubahan Koreksi Ekuitas
Ekuitas
PENYAJIAN BMN DALAM NERACA
• Neraca
– Aset Lancar
• Persediaan
– Aset Tetap
• Tanah
• Peralatan dan Mesin
• Gedung dan Bangunan
• Jalan, Irigasi dan Jaringan
• Aset Tetap Lainnya
• Konstruksi Dalam Pengerjaan
• Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
– Aset Lainnya
• Kemitraan dengan Pihak Ketiga
• Aset Tak Berwujud
• Aset Tetap yang Dihentikan dari Penggunaan Aktif Pemerintah
• Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
• Catatan atas Laporan Keuangan
– Persediaan yang rusak atau usang
– BMN Ekstrakomptabel
– Aset Bersejarah
– Ekstrakomptabel
– Penjelasan atas BMN yang disajikan di Neraca
40
PENYAJIAN TRANSAKSI BMN
DALAM LAPORAN OPERASIONAL
• Kegiatan Operasional
– Beban Persediaan
– Beban Pemeliharaan
– Beban Barang utk Diserahkan kpd Masyarakat
– Beban Bantuan Sosial
– Beban Penyusutan dan amortisasi
• Kegiatan Non Operasional
– Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar
– Beban/Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan
41
SIKLUS MODUL ASET TETAP MIGRASI TRANSAKSI
SIMAK-BMN
BMN HILANG
PENCATATAN PERSETUJUAN MONITORING
BMN USANG
PENGHENTIAN
PENGGUNAAN
USULAN PENCETAKAN AKTIVASI
SUMMARY
PENGHAPUSAN BUKU PEMBELIAN
ASET
KEMITRAAN
BPYBDS
PENCETAKAN PENUTUPAN
PENYUSUTAN
TRANSFER LAPORAN PERIODE
INTERNAL
KONSOLIDASI
INTEGRASI MODUL ASET TETAP
Modul
Administrasi
Inf. Pendetailan
Referensi
Modul
Komitmen
Persediaa
Summary
Modul
Bendahara
n
Inf. Pendetailan
KWITANSI Modul
Persediaan
PERSEDIAAN DALAM SAKTI
Administrator Persediaan
Bendahara GL/Pelaporan
• Modul Persediaan
• BAST dari komitmen atau melakukan • Summary transaksi
kuitansi dari bendahara pencatatan atas persediaan
menjadi dasar pencatatan keluar masuknya dipergunakan oleh
barang persediaan barang aset tetap
persediaan, • Jurnal transaksi
• Administrator menyediakan melakukan persediaan
data referensi opname fisik dan dikelola oleh
membuat laporan GL/pelaporan
SETTING METODE
Dalam Modul Persediaan SAKTI ini terdapat dua metode
yang harus disetting terlebih dahulu di awal penggunaannya.
Setting
Metode
Metode Metode
Pencatatan Penilaian
PENCATATAN TRANSAKSI
SALDO AWAL Barang Persediaan dimiliki/dikuasai sebelum TA
berjalan
PERSEDIAAN
Barang Persediaan yang diperoleh TA berjalan
MASUK
KWITA Persetu
NSI juan Pembentukan Jurnal
• Komitmen dan
Cetak
Bendahara
Lapora
mencatat transaksi n
pembelian barang
persediaan per
sub-sub kelompok
Modul Utang
52
Pinjaman
• Negosiasi
BI-SSSS • DMFAS • DMFAS
• Dealing Room
Loan
DMFAS • Saspem • SPAN
• MoFids
Agreement SPAN DMFAS • SPAN
• E-SBN
Surat Berharga
Hibah
• DMFAS
DMFAS • SPAN
SPAN DMFAS
Registrasi
Perekaman Penyampaian
Nomor Penerbitan SP3
pada Modul SP4H ke KPPN Pelaporan
Pinjaman / (SP4H)
Adminitstration KPH
Hibah / PBs
DMFAS
58
Modul
GL dan Pelaporan
Proses Bisnis Terkait
Akuntansi dan Pelaporan
Akuntansi dan Pencatatan dan Pelaporan
Pelaporan Penatausahaan BMN h
Penyediaan interface: Penyediaan interface: Penyediaan interface:
1. Konsolidasi dan 1. Interface perekaman 1. Upload data LKPP satker,
penutupan buku besar barang persediaan wilayah, dan eselon I
2. Pembuatan ADK 2. Pencatatan data aset 2. Kompilasi data LKPP satker,
rekonsiliasi wilayah, dan eselon I
3. Konsolidasi BMN dalam
3. Penyesuaian data neraca
3. Pencetakan LK wilayah,
rekonsiliasi
4. Perekaman KIB eselon I. dan K/L
4. Pembuatan LK Tk.
5. Pengecekan aset tetap 4. Pembuatan ADK wilayah,
Instansi
yang dihapuskan eselon I, dan K/L
5. Pembuatan ADK LK Tk.
6. KIB, DDR, dan DBL
Instansi
6
Penyempurnaan Proses Bisnis
Akuntansi dan Pelaporan
1. Penggunaan dua pencatatan dalam satu sistem akuntansi,
yaitu catatan akrual dan kas
2. Struktur BAS memasukkan informasi output
3. Menerapkan manajemen komitmen
4. Laporan keuangan berbasis akrual
5. Laporan manajerial disusun dari satu database
6. Inisiasi laporan keuangan berbasis GFS
7. Rekonsiliasi berbasis internet
8. Integrasi laporan keuangan dengan laporan kinerja
9. Penggunaan single database dalam pelaporan BU
62
Teknik Akuntansi
63
Fungsi Modul GLP
○ Membuat jurnal yang di-trigger oleh transaksi yang
dihasilkan oleh modul lain (Sub-ledger).
○ Membuat penyesuaian dan jurnal yang tidak dihasilkan
modul lain.
○ Memposting jurnal dalam rangka pembentukan laporan.
○ Tutup Periode.
○ Membuat Laporan Keuangan sebagai bahan untuk
pertanggungjawaban.
○ Rekonsiliasi, Konfirmasi, dan Konsolidasi.
64
65 TRANSAKSI PERIODE UNAUDITED DAN AUDITED
1. Akrual Basis
2. Pembentukan jurnal secara transaksional : jurnal
sebagian besar terbentuk dari modul by sistem
3. Tracing Jurnal : penelusuran transaksi ke history datanya
4. Tutup Buku : data pada periode yang ditutup hanya dapat
dilakukan perubahan dengan mekanisme koreksi
5. Konsolidasi topologi online : konsolidasi laporan
(W/Es1/KL) tanpa proses kirim-terima ADK
6. Laporan Realisasi Kinerja : keperluan manajerial
pelaksanaan anggaran
7. Laporan Fund Available : ketersediaan dana
8. Periode 13 dan 14 : unaudited dan audited
66
67 Aplikasi e-RekonLK
E-RekonLK Generasi 2
68
69
Proses Bisnis e-Rekon
70