Anda di halaman 1dari 98

Modul Penerimaan

Andykha David Novri Sitanggang (04)


Muchammad Cholid Muttaqin (18)
Oktaviana Safitri (23)
Modul General Receipt
Penerimaan Negara
Pengembalian Penerimaan
Konfirmasi Penerimaan
CoA (Chart of Account)
Koreksi Penerimaan
Permasalahan
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.05/2007;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116/PMK.05/2009 tentang Pelaksanaan Uji Coba Rekening Penerimaan
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil dalam rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA);
6. Peraturan Menteri Keuangan No 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara secara Elektronik
7. Peraturan Menteri Keuangan No 154/PMK.05/2013 tentang Pelaksanaan Piloting SPAN
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 96/PMK.05/2017 tentang Tata Cara Pembayaran atas Transaksi
Pengembalian Penerimaan Negara;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 154/PMK.05/2013 tentang Pelaksanaan Piloting SPAN Penerimaan negara
yang diterima melalui KPPN
10. Keputusan Menteri Keuangan No. 100/KMK.01/2008 tentang Struktur Organisasi Departemen Keuangan
11. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No PER-07/PB/2014 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara pada SPAN
Kendala/Hambatan MPN-G1
Penerimaan Negara
 Setoran penerimaan negara yang disetor ke kas
negara oleh wajib bayar, wajib setor dan atau
wajib pajak dilakukan melalui Modul Penerimaan
Negara yang saat ini dikenal dengan Modul
Penerimaan Negara Generasi Kedua (MPN G2)
 MPN G2 menggunakan Billing System yang
disediakan oleh Biller.
Arah Penyempurnaan MPN-G2

MPN G1 MPN G2
Akuntabilitas, fleksibilitas dan kecepatan
Manual Billing System Electronic Billing System penguasaan kas
Layanan Teller Layanan On-line dan Fleksibel
(Teller/ATM/IB/EDC) Ketersediaan layanan tanpa tergantung
waktu dan tempat
Layanan Single Currency Layanan Multiple Currencies
(termasuk valas) Akuntabilitas seluruh data transaksi
penerimaan negara
Jam Kerja Tidak terbatas pada jam layanan (kapanpun, Manfaat
(terbatas pada jam layanan) dimanapun) Ketersediaan kas dalam berbagai
Tdk Melayani Seluruh Transaksi Melayani Seluruh Transaksi Penerimaan jenis valuta

Penerimaan Negara Negara Kesatuan database dan informasi


(RKUN-BI) penerimaan negara

Pengelolaan Layanan Dan Data Transaksi Pengelolaan Layanan Dan Data Transaksi
Per Unit Eselon I (Individual) Bersama dan Terkoordinasi Kepercayaan publik

LKPP beropini Disclaimer LKPP beropini Wajar Tanpa Pengecualian


FR
Alasan Penggunaan Billing System
• Mempermudah dan menyederhanakan• Memberikan akses kepada wajib bayar
proses pengisian data dalam rangka dan wajib setor PNBP untuk memonitor
pembayaran dan penyetoran status atau realisasi pembayaran dari
penerimaan negara penyetoran PNBP
• Menghindari/meminimalisasi • Memberikan keleluasaan kepada wajib
kemungkinan terjadinya human error pajak/wajib bayar untuk merekam data
dalam perekaman data pembayaran dan setoran secara mandiri (self assessment)
penyetoran oleh petugas Bank/Pos
Persepsi
• Memberikan kemudahan dan fleksibilitas
cara pembayaran / penyetoran melalui
beberapa alternatif saluran pembayaran
dan penyetoran
Pihak-pihak yang Terlibat FR
Proses Bisnis MPN-G2 FR
Proses Rekonsiliasi FR

Jenis
Rekonsiliasi

• Rekonsiliasi
Data
Transaksi
• Rekonsiliasi
Kas
FR

Add a footer 13
Status Rekonsiliasi FR
a.Collecting
Settlement
Match Agent only (CA
only (SA only)
only) Bank/Pos Persepsi mencatat data Data Settlement Only menunjukkan
transaksi penerimaan negara, namun bahwa transaksi penerimaan negara
menunjukkan bhwa data transaksi data transaksi penerimaan negara yang tercatat pada sistem settlement,
penerimaan negara yang telah tersebut tidak tercatat pada sistem namun tidak terdapat pada data
disampaikan oleh Bank/Pos Persepsi settlement. penerimaan negara yang telah
dengan data yang tercatat pada sistem CA Only terjadi karena terputusnya sampaikan oleh Bank/Pos Persepsi.
settlement. koneksi pada saat Bank/Pos Persepsi
melakukan inquiry dan payment ke
sistem settlement untuk memperoleh SA Only terjadi karena putusnya koneksi
NTPN. ketika sistem settlement akan
menyampaikan NTPN (generate NTPN)
Ketika koneksi terputus, secara manual, kepada Bank/Pos Persepsi.
sistem akan mencoba tiga kali selama
25 detik.
Match merupakan data yang termasuk
dalam kategori settled. Sistem settlement telah menerbitkan
Apabila tidak berhasil maka Bank/Pos NTPN untuk data transaksi tersebut,
Persepsi akan memberikan BPN namun Bank/Pos Persepsi belum
sementara menerima
FR

Add a footer 15
Proses Perbaikan Data FR
FR
Tata Cara Penyetoran Penerimaan Negara
Menggunakan Electronic Billing System
19
20
21
23
25
26
DJBC

27
29
31
Elemen data kode Billing
FR
Manfaat Penerapan MPN-G2
Bagi wajib pajak/wajib setor/wajib bayar Bagi DJP/DJBC/DJA/DJPB (Biller):
(pembayar): • Minimalisasi kesalahan input data setoran
• Layanan online dan fleksibel dimanapun • Informasi pembayaran tagihan dapat
dan kapanpun diperoleh dengan cepat dan akurat
• Kemudahan dalam Proses Billing dan • Dapat mengolah dan menyajikan data
Konfirmasi Setoran setoran sesuai kebutuhan.
• Kerahasiaan Data DJPB (MPN-G2):
Bagi Bank/pos persepsi (Collecting Agent): • Penatausahaan penerimaan (MPN) secara
• Tidak lagi melakukan handling yang terpusat oleh Direktorat Pengelolaan Kas
banyak atas pelaksanaan MPN Negara
• Penatausahaan penerimaan negara akan • Penggunaan jasa Switcher dalam
dilakukan secara terpusat pengembangan dan pengelolaan MPN
• Pemanfaatan berbagai Channel • Penghematan terhadap biaya operasinal
Pembayaran saat ini yang harus ditanggung oleh pemerintah
atas pelaksanaan MPN
Penatausahaan oleh Bank / Pos FR
Devisa dan Persepsi
Setiap hari Bank / Pos Devisa dan Persepsi melakukan penerimaan dan
melaporkan ke KPPN paling lambat jam 9 hari kerja berikutnya dengan
ketentuan :
1. ADK Penerimaan
2. LHP
3. DNP
4. Completion Advice / confirmation advice
5. Rekening Koran

Dan menyampaikan dokumen melalui email untuk :


1. ADK
2. Halaman depan LHP
3. Completion advice
FR
Penatausahaan oleh Bank / Pos
Devisa dan Persepsi
Atas data yang disampaikan oleh Bank / Pos Devisa dan Persepsi, seksi bank melakukan :
• Upload ADK Penerimaan ke FTP melalui aplikasi konversi
• Staff bank melakukan download ADK Penerimaan dari FTP
• Staff bank melakukan upload ADK Penerimaan ke SPAN
• Staff bank melakukan pengecekan dan interface data penerimaan
• Staff bank melakukan rekonsiliasi rekening koran
• Staff bank melakukan penambahan baris pelimpahan
• Setelah seluruh ADK selesai di upload, interface, rekon dan rekam baris pelimpahan,
staff bank mencetak LKP dan menyimpannya dalam bentuk pdf
• Kepala seksi dan kepala kantor melakukan pengawasan terhadap proses yang
dilaksanakan oleh staff bank
FR
Penerimaan Negara melalui KPPN
PMK No 154/PMK.05/2013 tentang Pelaksanaan Piloting
S PA N P e n e r i m a a n n e g a r a y a n g d i t e r i m a m e l a l u i K P P N

Rekening
retur SP2D a.Potongan
yang SPM
dibukukan
oleh KPPN

Pengesahan
pendapatanrekeni
ng retur SP2D yang
dibukukan oleh
KPPN
FR
Penerimaan Negara melalui KPPN
Dalam hal penerimaan negara memerlukan NTPN, dapat mengacu pada
nomor referensi penerimaan yang diberikan oleh SPAN.
NTPN untuk potongan SPM adalah Nomor SP2D.
Penerimaan negara yang berasal dari potongan SPM, KPPN dapat
mencetak dan menyerahkan Bukti Penerimaan Negara kepada Bendahara
Satker yang bersangkutan melalui SPAN dengan 2 cara:
• Cetak Bukti Penerimaan Negara lewat modul PM di seksi bank dalam hal yang
meminta adalah satker mitra kerja KPPN
• Cetak Laporan Daftar Penerimaan lewat modul GR dalam hal yang meminta adalah
KPP Mitra Kerja KPPN
Bukti Penerimaan Negara - SPAN
FR
Penerimaan dari Bank Indonesia
Penerimaan dari BI meliputi :
• Rekening Sub RKUN untuk menampung penerimaan dari penjualan Surat Utang Negara
(SUN).
• Rekening Khusus untuk menampung penerimaan yang terkait dengan penerimaan
pembiayaan, khususnya yang diperoleh dari initial deposit dan replenishment.
*sebelumnya terdapat penerimaan dari PNBP (migas, bumn, dll) yang sekarang sudah
dialihkan ke aplikasi SIMPONI
Alur Penerimaan Negara Melalui BI dapat digambarkan sebagai berikut:

Sub-
Lender RKUN Dit PKN SPAN GR
RKUN/Reksus

40
Pengembalian
Penerimaan Negara
Pengembalian Penerimaan Negara
1) Peraturan Dirjen Perbendaharaan No PER-53/PB/2012
tentang Petunjuk Teknis Pengembalian Penerimaan Negara
pada Tahun Anggaran Berjalan
2) Peraturan Dirjen Perbendaharaan No PER-69/PB/2010
tentang Petunjuk Teknis Pengembalian Penerimaan Negara
Atas Beban Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Pengembalian Penerimaan Negara

salah kelebihan/kesa pengembalian penerimaan


rekam/lebih lahan dalam pajak dan
penyetorannya
PNBP cukai
limpah oleh pengembalian
bank/pos bea cukai

penerimaan lainnya
kelebihan/kesalahan selain
pemotongan SPM pengembalian retur
SP2D

Penyebab Ruang Lingkup


Pengembalian Penerimaan Negara
1. Pengembalian Penerimaan Tahun Berjalan
- SPM PP menggunakan akun yang sama dengan akun penerimaannya, dan SPM PP
diterbitkan oleh satker ybs.
- Untuk lebih limpah bank/pos persepsi, SPM PP menggunakan akun 826111 (Koreksi
Pengeluaran Pemindahbukuan), SPM PP dibuat Direktorat Sistem Perbendaharan dan
SP2D-nya diterbitkan KPPN Jakarta II
2. Pengembalian Penerimaan Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL)
- SPM PP menggunakan akun 311212 (Koreksi pendapatan tahun anggaran yang lalu)
- SPM PP Diterbitkan Direktorat Sistem Perbendaharan dan SP2D-nya diterbitkan oleh
KPPN Jakarta II
Tata Cara Pembayaran
Atas Transaksi
Pengembalian
Penerimaan Negara
PMK No. 96/PMK.05/2017
PMK No. 96/PMK.05/2017

Pedoman Pembayaran Pengembalian atas penerimaan


Negara dikarenakan

• Keterlanjuran setoran/kelebihan penerimaan negara


• Kesalahan perekaman dan eksekusi kode Billing oleh Bank
atau Pos Persepsi , dan
• Kesalahan penyetoran melalui RKUN
RUANG LINGKUP
PMK No. 96/PMK.05/2017

1. Pengembalian PNBP
2. Pengembalian penerimaan pajak dan
bea cukai
3. Pengembalian penerimaan Negara
yang disetor melalui RKUN
PMK No. 96/PMK.05/2017

a. Pengembalian PNBP dapat dilakukan dalam hal:


• Keterlanjuran setoran/ kelebihan penyetoran PNBP
• Kelebihan pemotongan SPM atas transaksi PNBP
• Kesalahan perekaman dan eksekusi kode Billing setoran PNBP oleh
Bank/Pos Persepsi

B. Pengembalian Pajak dan Bea Cukai dapat dilakukan dalam hal:

• Terjadi kesalahan perekaman dan eksekusi Kode Billing setoran


penerimaan pajak dan bea cukai oleh Bank/Pos Persepsi.

C. Pengembalian Penerimaan Negara yang disetor melalui RKUN


dapat dilakukan dalam hal:
• Terjadi kelebihan atau kesalahan penyetoran.
SKKSPN : Surat Ketetapan Keterlanjuran Setoran Penerimaan Negara adalah surat
ketetapan yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/KPA atau KPPN Khusus Penerimaan
yang menetapkan adanya pengembalian atas Penerimaan Negara kepada yang berhak
dan berfungsi sebagai dasar penerbitan surat perintah membayar pengembalian
Penerimaan Negara.
A.1. Pengembalian PNBP yang disetor pada TA berjalan

Wajib Bayar/Bank/ Pos Persepsi buat Permintaan Penggembalian PNBP, dilampiri :


•bukti BPN
•fotokopi bukti kepemilikan rekening tujuan

• KPA melakukan pengujian atas permintaan pengembalian :


• keabsahan BPN
• kebenaran perhitungan pengembalian
• KPA menyampaikan permintaan SKTB kepada KPPN

•KPA menerbitkan SKKSPN

•Satker Menerbitkan SPMPP, dan menyampaikan kepada KPPN

• KPPN Memastikan setoran telah dibukukan


•Menerbitkan SKTB

• KPPNMenyampaikan SKTB kepada KPA

• KPPN Mitra Satker Menerbitkan SP2D,


• KPPN Mitra Satker meneruskan ke KPPN KPH dalam hal SPMPP
dalam mata uang asing

• KPPN KPH Menerbitkan SP2D valas


A.2. Pengembalian PNBP yang disetor pada TA yang Lalu

Wajib Bayar / Bank /Pos Persepsi Buat Permintaan Penggembalian PNBP, dilampiri :
•bukti BPN
•fotokopi bukti kepemilikan rekening tujuan

KPA Melakukan pengujian atas permintaan pengembalian:


•keabsahan BPN
•kebenaran perhitungan jumlah pengembalian
KPA menyampaikan permintaan SKTB kepada KPPN

KPA menerbitkan SKKSPN


KPA menyampaikan permintaan pengembalian PNBP kepada Dit SP melalui KPPN

KPPN memastikan setoran telah dibukukan


KPPN menerbitkan SKTB

KPPN menyampaikan SKTB kepada KPA

KPPN mitra menyampaikan permintaan pengembalian PNBP kepada Dit SP

Dit SP melakukan pengujian dan pemeriksaan kelengkapan dokumen permintaan


pengembalian penerimaan PNBP
Dit SP menerbitkan SPM PP dan disampaikan kepada KPPN Jkt II/ KPPN KPH

KPPN mitra/ KPH menerbitkan SP2D


B.1. Pengembalian Penerimaan Pajak dan Bea Cukai yang Disetorkan pada TA Berjalan

Mengajukan permintaan pengembalian penerimaan pajak dan bea cukai kepada


KPPN KP

KPPN KP melakukan :
• Penelitian memastikan setoran telah dibukukan
• Pemeriksaan kelengkapan dokumen
• Menerbitkan SKTB
• Koreksi pembukuan dimaksud
• Menerbitkan SKKSPN
• Meneruskan permintaan dimaksud ke KPPN Jakarta II beserta lampirannya

• Melakukan pengujian dan pemeriksaan atas kelengkapan dokumen permintaan


pengembalian
• KPPN Jakarta II selaku satuan kerja BA BUN menerbitkan SPMPP
• SPMPP diajukan ke KPPN Jkt II selaku kantor bayar
• KPPN Jkt II menerbitkan SP2D
• Dalam hal SPMPP diterbitkan dalam mata uang asing, maka SPMPP diajukan
kepada KPPN KPH

• KPPN KPH menerbitkan SP2D


• KPPN Jkt II/ KPH menyampaikan surat pemberitahuan pengembalian atas
penerimaan pajak dan bea cukai kepada DJP/DJBC

• DJP/DJBC melakukan koreksi pembukuan transaksi pada satker KPP/KPPBC yang


mencatat dan membukukan setoran
B.2. Pengembalian Penerimaan Pajak dan Bea Cukai yang Disetorkan pada TA yang Lalu

Mengajukan permintaan pengembalian penerimaan pajak dan bea cukai kepada


KPPN KP

KPPN KP melakukan :
• Penelitian memastikan setoran telah dibukukan
• Pemeriksaan kelengkapan dokumen
• Menerbitkan SKTB
• Koreksi pembukuan dimaksud
• Menerbitkan SKKSPN
• Meneruskan permintaan dimaksud ke Dit. SP beserta lampirannya

• Melakukan pengujian dan pemeriksaan atas kelengkapan dokumen permintaan


pengembalian
• Menerbitkan SPMPP, diajukan ke KPPN Jkt II
• SPMPP (mata uang asing) , diajukan ke KPPN KPH

• KPPN Jkt II/ KPH Menerbitkan SP2D

• KPPN Jkt II/ KPH menyampaikan surat pemberitahuan pengembalian atas


penerimaan pajak dan bea cukai kepada DJP/DJBC

• DJP/DJBC melakukan koreksi pembukuan transaksi pada satker KPP/KPPBC yang


mencatat dan membukukan setoran
C.1.1. Pengembalian Penerimaan Negara yang Disetor Melalui RKUN
pada TA Berjalan Yang Diajukan Oleh KPA

KPA mengajukan permintaan penerbitan SKTB ke Dit PKN

• KPA menerbitkan SKKSPN


• Satker menerbitkan SPMPP dan menyampaikan ke KPPN Mitra Satker

Dit PKN melakukan :


• Penelitian untuk memastikan setoran dimaksud telah diterima dan dibukukan
pada RKUN.
• Menerbitkan SKTB

• Menyampaikan SKTB kepada KPA

• KPPN Mitra Satker menerbitkan SP2D IDR


• Berdasarkan permintaan satker KPPN meneruskan SPMPP dalam mata uang asing
ke KPPN KPH

• KPPN KPH menerbitkan SP2D valas


C.1.2. Pengembalian Penerimaan Negara yang Disetor Melalui RKUN
pada TA Berjalan Yang Diajukan Oleh Bank Penyetor/ Badan Lainnya

Bank penyetor / badan lainnya mengajukan permintaan pengembalian penerimaan


negara kepada Dit. PKN

Dit PKN melakukan :


• Penelitian untuk memastikan setoran dimaksud telah diterima dan dibukukan
pada RKUN.
• Menerbitkan SKTB
Dit. PKN selaku KPA menerbitkan SKKSPN
Dit. PKN menerbitkan SPMPP dan disampaikan ke KPPN Jkt II/ KPPN KPH

KPPN Jkt II/ KPPN KPH menerbitkan SP2D


C.2.1. Pengembalian Penerimaan Negara yang Disetor Melalui RKUN
pada TA Yang Lalu Yang Diajukan Oleh KPA

KPA mengajukan permintaan penerbitan SKTB ke Dit PKN

• KPA menerbitkan SKKSPN


• KPA menyampaikan permintaan pengembalian kepada Dit .SP melalui Dit .PKN

Dit PKN melakukan :


• Penelitian untuk memastikan setoran dimaksud telah diterima dan dibukukan
pada RKUN.
• Menerbitkan SKTB

• Menyampaikan SKTB kepada KPA

• Dit PKN meneruskan permintaan pengembalian kepada Dit SP

• Dit SP melakukan pengujian dan pemerikasaan atas permintaan pengembalian


• Dit SP menerbitkan SPMPP dan disampaikan kepada KPPN Jkt II / KPH

• KPPN Jkt II/KPH menerbitkan SP2D


C.2.2. Pengembalian Penerimaan Negara yang Disetor Melalui RKUN
pada TA Yang Lalu Yang Diajukan Oleh Bank Penyetor/ Badan Lainnya

Bank penyetor / badan lainnya mengajukan permintaan pengembalian penerimaan


negara kepada Dit. PKN

Dit PKN melakukan :


• Penelitian untuk memastikan setoran dimaksud telah diterima dan dibukukan
pada RKUN.
• Menerbitkan SKTB
Dit. PKN selaku KPA menerbitkan SKKSPN
Dit. PKN meneruskan permintaan pengembalian dan lampiran kepada Dit SP

• Dit SP melakukan pengujian dan pemerikasaan atas permintaan pengembalian


• Dit SP menerbitkan SPMPP dan disampaikan kepada KPPN Jkt II / KPH

• KPPN Jkt II/KPH menerbitkan SP2D


Konfirmasi
Penerimaan (sesuai
PER-5/PB/2018)
FR
Yang bisa
mengajukan
konfirmasi Satker
Wajib Pajak
Wajib Setor
Wajib Bayar
FR
Format Surat Konfirmasi
FR
Format Daftar Rekapitulasi
FR
Lampiran lain
. ADK konfirmasi setoran penerimaan
Negara yang memuat data memuat data
• Kode NTPN;
• Kode NTB/NTP;
• Kode NPWP;
• Kode Akun; dan
• Nilai Setor,

Fotokopi BPN atau dokumen lain yang


dipersamakan
FR
Manual Konfirmasi
• Komputer non SPAN
Hardware

• Aplikasi K2PN
• Aplikasi Konversi
Software
dan Softfile • ADK

• FO Bank
• MO Bank
Orang • Satker/Individu, dll
FR
Aplikasi K2PN
FR
Aplikasi Konversi
FR
Tahap pertama oleh Satker
• Satker membuat ADK Konfirmasi melalui aplikasi konfirmasi dan koreksi.
• Log in ke aplikasi dengan user default 01 pass word : tsa
• Pastikan setting Satker, Pejabat, Petugas sudah diisi dengan benar di menu Setting
• Pilih menu data konfirmasi
• Pilih Input Data, untuk konfirmasi setoran SSPCP silakan pilih Input Data SSPCP
• Isikan NTPN, NTB, akun, dan nilai setor, klik simpan lalu klik keluar
• Masuk ke menu data konfirmasi dan pilih menu Kirim Data & Cetak untuk SPAN
• Isikan kode satker dan tanggal periode nya
• Pilih folder tempat menyimpan lalu klik proses kirim data
• Copy kan file ADK Konfirmasi di folder penyimpanan ke flash disk
• Sampaikan file ADK Konfirmasi ke petugas FO Bank
FR
Tahap kedua oleh FO Bank
• FO Bank menerima ADK Konfirmasi dari Satker
• Membuka aplikasi konversi untuk mengunggah ADK kedalam FTP SPAN
• Pilih Menu File dan klik unggah ADK lalu pilih MPN Persepsi
• Pilih file yang akan diunggah lalu klik unggah
• Tunggu sampai selesai proses unggahnya
• Setelah selesai, menyampaikan ke petugas MO Bank untuk dilakukan
konfirmasi di SPAN
FR
Tahap ketiga oleh MO Bank
• Petugas MO Bank melakukan login ke aplikasi SPAN
• Pilih menu SPGR Konfirmasi dan unggah ADK yang akan dikonfirmasi
• Hasil konfirmasi dapat dicetak langsung dan diberikan ke Satker yang bersangkutan
Koreksi Data Transaksi Keuangan
Penerimaan dan Pengeluaran
(sesuai PER-16/PB/2014)
FR

Koreksi Data adalah proses


memperbaiki data transaksi tanpa
mengubah data awal dan hasil
koreksi membentuk history
FR
Koreksi Data Transaksi Penerimaan dilakukan oleh KPPN atau
Direktorat Pengelolaan Kas Negara selaku unit yang
menatausahakan data penerimaan negara. Koreksi dilakukan
dengan ketentuan :

a. dapat dilakukan terhadap


seluruh segmen BAS; dan

b. tidak merubah total nilai


penerimaan
FR

Format Surat
Permohonan
Perbaikan
Transaksi
Penerimaan
Negara
FR
Pihak yang dapat mengajukan….

Penerimaan PNBP Penerimaan Non


Pajak • Satker, Anggaran
• Satker, • Bank/Pos Persepsi, • Satker,
• Bank/Pos Persepsi, • Kantor Pusat DJPBN, • Bank/Pos Persepsi,
• KPP, atau • Kantor Pusat DJPBN,
• KPPBC, • Kantor Pusat DJA • KPPN, atau
• Kantor Pusat DJPBN, • Pihak Ketiga (BPJS,
atau Taspen,
• KPPN, Bapertarum, dll)
FR
Manual Koreksi
• Komputer SPAN
Hardware

• Aplikasi K2PN
• Aplikasi Konversi
Software dan • ADK
Softfile • Struktur CoA terkait penerimaan yang akan dikoreksi

• FO Bank
• MO Bank
Orang • Satker/Individu, dll
Langkah Pertama melalui FR
aplikasi SPAN
1. Staff MO Bank masuk ke aplikasi SPAN7. Sebagai alternatif, isian COA tersebut juga
dengan kewenangan GR_Staff_Bank. dapat ditulis kedalam media kertas untuk
2. Pilih menu Inquiry Receipt dilakukan input manual di Aplikasi
Konfirmasi dan Koreksi.
3. Tekan tombol senter (pencarian) lalu8. Dari sini apabila koreksi atas permintaan
isikan di kolom Nomor Penerimaan Satker, maka file txt yang di email tadi
dengan NTPN yang akan dikoreksi. Klik merupakan titik selesainya tugas KPPN
tabs lalu klik Cari. untuk memberikan informasi COA ke
4. Setelah muncul transaksi nya, klik Satker dan selanjutnya menunggu Satker
Distribusi membuat ADK Koreksinya.
5. Copy kan isi COA yang ada di kolom Akun9. Namun apabila koreksi dilakukan oleh
dan paste kan di Notepad. KPPN yang menemukan adanya kesalahan
penyetoran atau berdasarkan hasil rekon
6. Selanjutnya file koreksi.txt tersebut dengan Satker, maka KPPN lah yang
dikirim ke email Satker/FO Bank untuk membuat koreksinya.
dilakukan unggah ke aplikasi Konfirmasi
dan Koreksi.
FR
Langkah Kedua melalui aplikasi K2PN
• Login terlebih dahulu
FR
Setelah login muncul gambar ini ...
FR
Masuk ke menu Koreksi
Penerimaan Negara
FR
Pada saat pertama kali lakukan pengisian NTPN dan Tanggal buku, isikan data dengan
memilih O atau original yang akan kita koreksi.setelah itu kita isikan 12 segment COA dari
kode satker s.d kode cadangan(didapat dari petugas MO seksi bank KPPN).pilih mata uang
dan isikan jumlah uang dengan angka minus(-) pilih simpan
FR
Pilih Koreksi dan tinggal merubah 12
segment coa yang akan diubah
Nilai jumah uang harus plus(+),kolom kontrol
FR
menunjukkan jumlah nya sesuai atau tidak
FR
Hasil Koreksi Penerimaan Negara
Koreksi Pengeluaran
(sesuai PER-16/PB/2014)
FR
Mekanisme Koreksi Pengeluaran
dapat dilakukan terhadap

Rekening
BAS*
Khusus

Deskripsi/Uraian
Pengeluaran
*Ketentuan Koreksi BAS FR
Sepanjang tidak mengakibatkan perubahan
jumlah uang dan sisa pagu anggaran pada DIPA
menjadi minus;

Semua segmen BAS dapat diubah kecuali


segmen 1 (Kode Satker) dan segmen 2 (Kode
KPPN);

Dalam hal terdapat koreksi potongan


penerimaan, semua segmen BAS sisi
penerimaan dapat diubah sepanjang tidak
merubah jumlah uang
FR

Format Surat
Pengajuan
Koreksi
Transaksi
Pengeluaran
FR
Dokumen/ADK Pendukung lainnya
SPM/SP2D

Persetujuan SP2D
MPHL BPJS
BLU
Menyesuaikan
dengan koreksi
yang diajukan

SP3HL SPHL
CoA
(Chart of Account)
Peraturan Menteri Keuangan
No 214/PMK.05/2013
tentang Bagan Akun Standar
FR
Bagan Akun Standar (BAS) merupakan kumpulan kodefikasi yang
digunakan dalam tahapan siklus pengelolaan keuangan negara,
memegang peran penting dalam sistem pengelolaan keuangan
pemerintah yang modern, karena berfungsi sebagai :
1. pusat sistem yang memfasilitasi aliran data dari seluruh proses,
2. menjadi dasar pelaporan keuangan,
3. mendukung disiplin anggaran melalui pengaturan klasifikasi anggaran dan struktur
pelaporan,
4. membantu proses pengambilan keputusan yang efektif,
5. menyediakan landasan yang cukup untuk pengembangan sistem dan
6. alat penyimpanan yang memadai atas informasi keuangan.
FR
CoA (Chart of Account)
1. BAS terdiri atas 12 Segmen: 8. Segmen Bank;
2. Segmen Satker;
9. Segmen Kewenangan;
3. Segmen KPPN;
10. Segmen Lokasi;
4. Segmen Akun;
5. Segmen Program; 11. Segmen Anggaran;
6. Segmen Output; 12. Segmen Antar Entitas; dan
7. Segmen Dana; 13. Segmen Cadangan.
Inquiry CoA Nomor Penerimaan FR
pada SPAN
Melalui menu GR BANK STAFF/KASI atau 999 GR RECEIPT ALL >>
Inquiry Receipt
FR
Inquiry CoA Nomor Penerimaan
pada SPAN
Inquiry CoA Nomor Penerimaan pada SPAN
987361.019.423999.0000000.0000000.D000000001.00000.0.0000.2.000000.000000

Satker Cadangan
KPPN AntarEntitas
Akun Anggaran
Program Lokasi
Output Kewenangan
Dana Bank
Prosedur dalam hal terjadi Gangguan atau Keadaan Kahar
dalam Proses Penerimaan Negara melalui MPN-G2

a.Gangguan yang menyebabkan Biller tidak dapat menerbitkan Kode Billing

Gangguan yang menyebabkan Bank/Pos Persepsi tidak dapat


menerima informasi data setoran atas Kode Billing dari Sistem
Settlement

Gangguan yang menyebabkan Bank/Pos Persepsi tidak dapat


menerima NTPN setelah melakukan perintah bayar atas transaksi
Penerimaan Negara

Gangguan yang mengakibatkan terganggunya proses pelimpahan


Penerimaan Negara dan/atau penyampaian LHP Elektronik kepada KPPN
Khusus Penerimaan sesuai dengan ketentuan
Add a footer 93
FR
Keadaan kahar (Force Majeure)

Dalam hal terjadi keadaan kahar (force


majeure), Bank/Pos Persepsi dibebaskan dari tanggung
jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam
melaksanakan ketentuan yang mengatur mengenai
sistem penerimaan negara secara elektronik. Bank/Pos
Persepsi harus memberitahukan keadaan kahar
tersebut secara tertulis kepada Dit. PKN dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah
terjadinya keadaan kahar.
Add a footer 94
FR
Kesimpulan (1)
Ilustrasi transformasi MPN G1  MPN G2
FR
Kesimpulan (2)
 Manfaat bagi stakeholder  Terdapat Pengembalian penerimaan negara
 WP/WS/WB yang disebabkan oleh kelebihan penyetoran,
 Bank/Pos Persepsi (Collecting Agent) kesalahan kode billing, dan kesalahan

 DJP/DJA/DJBC (Biller) penyetoran melalui RKUN.

 DJPB (operator G2)  Mengakomodir adanya konfirmasi dan koreksi


 Selain penerimaan dari system MPN G2 yang memadai
terdapat penerimaan yang diterima melalui Dalam kaitan dengan Modul Penerimaan, BAS
KPPN seperti potongan dari SPM, pengesahan bermanfaat dalam mengidentifikasi sumber
pendapatan, dan rekening retur SP2D yang penerimaan secara lebih detil
dibukukan oleh KPPN
FR

Terima
Kasih
FR

Add a footer 98

Anda mungkin juga menyukai