KELOMPOK 1
MATERI : POLITIK
Dosen Pembimbing :
Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H, M.Hum
Disusun oleh :
Ni Putu Sri Mulyani
Ni Putu Ayu Viana Dewi
Ni Kadek Mirah Antari
Febriyani Thesariana
Ni Kadek Dwi Krismayanthi
I Wayan Wisnawa
Kadek Arya Andi Martha
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunianya kami dapat mengerjakan tugas makalah ini dengan baik. Pada
makalah ini kami akan membahas tentang Politik di Indonesia. Dalam hal ini kami
membahas mengenai apa saja permasalahan politik yang ada di Indonesia serta
Perananan Politik dalam perubaha sosial.
Tujuan kami membuat makalah ini, yakni untuk menambah wawasan mengenai
permasalahan yang mengenai politik serta pembahasan lainnya mengenai Politik secara
luas . Pada makalah ini kami merangkum materi tersebut dari berbagai sumber yang ada.
Dengan makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua mengenai
permasalahan yang ada dan dapat pula untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
tersebut.
2
DAFTAR ISI
Halaman judul ........................................................................................... 1
Kata Pengantar .......................................................................................... 2
Daftar isi .................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan Permasalahan .................................................................... 4
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam banyak seminar atau pembicaraan terbuka dalam ranah kemajemukan salah
satu topik yang paling sering di bahas adalah masalah politik, yaitu bagaimana setiap
orang mengungkapkan aprisiasinya dan bagaimana etika yang harus dilakukan ketika
berpolitik, apalagi menuju Pemilu, suhu politik akan semakin memanas dan kompetisi
akan semakin keras. Dalam hal ini seharusnya seluruh politisi tetap tenang, teguh,
berhati dingin. Berjuang dengan gigih untuk mencapai tujuan, namun tetap dilakukan
dengan politik yang bersih, cerdas, jujur, dan santun. Sebagai kader atau pun politisi,
tentu elok jika memahami politik dalam artian sesungguhnya. Bahwa politik itu
pengabdian kepada rakyat. Rakyat menjadi kiblat pengabdian politik.
Eddy Kristiyanto (2008) pernah menyatakan, politik perlu dipahami bukan dalam
artian sempit (stricto sensu), melainkan dalam arti luas (largo sensu) yakni arti utama
dan sesungguhnya dari politik. Sebenarnya “jiwa” politik dan memoria itu paling jelas
terbaca bukan pada tataran wacana (discourse), melainkan lebih-lebih pada
kemungkinan yang diciptakan oleh masing – masing pribadi dalam kebersamaan untuk
menjadi semakin manusiawi (human), seraya hidup dalam suatu lingkungan yang
ramah (hospitable) terhadap sesame, dimana keadilan, bela rasa penuh cinta
(compassion), dan pemeliharaan hidup diutamakan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI POLITIK
Pengertian Politik atau Defisinis dan Makna Politik secara umum, yaitu sebuah
tahapan dimana untuk membentuk atau membangun posisi – posisi kekuasaan didalam
masyarakat yang berguna sebagai pengambil keputusan – keputusan yang terkait dengan
kondisi masyarakat. Kata Politik berasal dari Bahasa Yunani,yaitu polis dan teta. Arti
dari kata polis sendiri, yaitu kota/negara sedangkan untuk kata teta, yaitu urusan.
Sehingga hakikat politik itu sendiri merupakan sebuah usaha untuk mengelola dan
menata system pemerintahan untuk mewujudkan kepentingan atau cita – cita dari suatu
Negara.
Pengertian Politik menurut para ahli, yakni :
1. Aristoteles
Usaha yang ditempuh oleh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
2. Joice Mitchel
Politik adalah pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan umum untuk
masyarakat seluruhnya.
3. Roger F. Soltan
Bermacam – macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan
pelaksanaan tujuan itu. Menurutnya politik membuat konsep – konsep pokok
tentang negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision
marking), kebijaksanaan (policy of beleid), dan pembagian (distribution) atau
alokasi (allocation).
4. Johan Kaspar Bluntchi
Ilmu Politik memerhatikan masalah kenegaraan yang mencakup paham, situasi,
dan kondisi negara yang bersifat penting.
5. Hans Kelsen
Mengatakan bahwa Politik mempunyai du aarti, yaitu :
a. Politik sebagai etik, yakni berkenaan dengan tujuan manusia atau individu
agar tetap hidup secara sempurna
b. Politik sebagai teknik, yakni berkenaan dengan cara (teknik) manusia atau
individu untuk mencapai tujuan
Jika dilihat secara etimologis yaitu kata “Politik” ini masih memiliki keterkaitan
dengan kata-kata seperti “polisi” dan “kebijakan”. Melihat kata “kebijakan”. Melihat
kata “kebijakan” tadi maka “politik” berhubungan erat dengan perilaku-perilaku yang
terkait dengan suatu pembuatan kebijakan. Sehingga “Politik” adalah orang yang
mempelajari, menekuni, mempraktekan perilaku-perilaku dalam politik tersebut.
Oleh Karena itu, secara garis besar definisi atau makna dari “POLITIK” adalah
sebuah perilaku atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kebijakan-
kebijakan dalam Tatanan Negara agar dapat merealisasikan cita-cita Negara
sesungguhnya, sehingga mampu membangun dan membentuk Negara sesuai rules agar
5
kebahagiaan bersama di dalam masyarakat disebuah Negara tersebut lebih mudah
dicapai.
6
kapasitas umum yang harus dimiliki oleh siapa saja, terutama yang bergerak dalam
pembangunan publik.
Misi politik pada dasarnya adalah menciptakan atmosfer yang membuat seseorang,
baik individu maupun masyarakat, mampu berupaya untuk membuat kehidupannya
menjadi lebih baik. Namun Politik saat ini memang berkonotasi negatif, menurut
Ariestoteles, politik adalah upaya untuk mendapatkan sesuatu. Dalam rangka untuk
mendapatkan apa yang dikehendaki tersebut, misalnya untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan. Machiavelli mengatakan bahwa sah-sah saja jika harus
menggunakan tipu muslihat, dusta dan kelicikan, bahkan pun jika harus disertai dengan
kekejaman.
Itulah salah satu yang kemudian membuat wajah politik menjadi kotor, busuk dan
menyeramkan, karena sebagian orang berpolitik, sadar atau tidak, menurut apa yang
disampaikan oleh Machiavelli. Kenyataan tersebut, akhirnya membuat tidak semua orang
mau untuk “bermain politik”. Padahal kapasitas politik adalah kapasitas yang harus
dikuasai oleh siapa pun, karena kebijakan publik pasti melibatkan proses-proses politik,
karena kebijakan publik tidak lagi menjadi domain pemerintah semata.
Menurut DR. Sohibul Iman, Mantan Wakil Ketua DPR, Politik sebenarnya justru
merupakan seni dalam mengelola sebuah negara, karenanya dapat dipastikan bahwa di
dalamnya terdapat persaingan, ada kompetisi. Oleh karena itu, seorang politisi harus
mempunyai kapasitas, agar ia mampu memenangi persaingan tersebut. Dalam sebuah
perubahan sosial, diperlukan kebebasan dan kecerdasan serta nilai-nilai kebenaran, karena
itu politik bekerja agar kebebasan tersebut dapat terjadi di tengah masyarakat, selain juga
membuat regulasi dan fasilitasi agar masyarakat tersebut tumbuh menjadi masyarakat
yang berpengetahuan dan mempunyai nilai kebenaran yang diyakini.
7
2.3. KONDISI POLITIK DI INDONESIA SAAT INI
Kondisi Politik di Indonesia saat ini sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh
penurunan politik Indonesia tidak sehat. Banyak politisi di negeri ini yang terlihat dalam
kasus korupsi. Sebenarnya, apa yang dibutuhkan bukanlaj popularitas tetapi kinerja yang
dapat membangun Indonesia yang sangat baik politik.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat,
antara lain membentuk proses pengambilan keputusan, terutama di negara bagian.
Kebanyakan orang tahu Politik Indonesia yang kotor karena ada banyak hal yang
membuat politik kotor. Hal ini membuat negara kita semakin terpuruk.
Dalam kehidupan politik saat ini terdapat masalah hukum yang membuat
perpolitikan Indonesia tidak stabil dan tumbuh tidak sehat. Masalah hukum itu dapat
dijadikan bargaining politik bagi siapapun pelaku politik negeri ini. Budaya yang tidak
sehat ini lah yang membuat pertentangan politik di Indonesia semakin tidak berkualitas.
Hal inilah yang membuat kontraproduktif dalam bangsa ini.
Budaya buruk politik ini selain tidak berkualitas juga dapat membuat bangsa ini
hanya didominasi pertentangan tidak cerdas pada topik tidak berkualitas yang menutupi
pikiran membangun bangsa.
Masalah politik di Indonesia erat hubungannya dengan masalah – masalah
penegakan supermasi hukum yang lemah karena feodalisme lembaga-lembaga hukum
terhadap pemegang kekuasaan. Hal ini juga dipicu oleh masalah ekonomi partai
maupun kepentingan golongan.
1. KORUPSI
Korupsi adalah salah satu dari sekian banyak tantangan besar yang kini sedang
dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Tidak ada jalan pintas untuk memberantasnya dan
tidak ada jawaban yang mudah. Korupsi, seperti yang sudah diketahui oleh seluruh
masyarakat tidak saja mengancam lingkungan hidup, hak asasi manusia, lembaga-
lembaga demokrasi dan hak – hak dasar kemerdekaan, tetapi juga menghambat
pembangunan dan memperparah kemiskinan jutaan orang di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Tingginya angka korupsi di Indonesia telah menyebabkan semua sistem
dan sendi kehidupan bernegara rusak karena praktik korupsi telah berlangsung secara
merata. Jika dibiarkan terus berlangsung dan tanpa tindakan tegas, korupsi akan
menggagalkan demokrasi dan membuat Negara dalam bahaya kehancuran. Di
tingkat regional Asia dan Asia Pasifik, Indonesia selalu menduduki peringkat teratas
sebagai negara paling korupsi.
Political dan Economy Risk Consultancy (PERC), sebuah lembaga konsultan
Independen yang berbasis di Hongkong, menempatkan Indonesia pada korupsi
sebagai Negara juara korupsi di Asia selama sepuluh tahun lebih secara berturut-
8
turut. Pada tahun 2006, Indonesia memiliki skor 8,16 yang berarti skor tertinggi yang
mendekati angka sempurna sebagai negara paling korup di Asia. Data PERC
menyebutkan bahwa selama 10 tahun lebih, sejak 1997-2006 dan hingga 2011,
tingkat korupsi di Indonesia tidak mengalami perbaikan secara signifikan. Indonesia
selalu berada pada peringkat teratas dalam praktek korupsi, sehingga selalu berada di
atas negara-negara lain. Publik semakin yakin bahwa praktek korupsi benar-benar
sudah merajalela di Indonesia, ketika kasus – kasus korupsi benar – benar sudah
merajalela di Indonesia, ketika kasus-kasus korupsi yang cukup besar terungkap
diberbagai media massa. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu
lembaga mengungkap kasus korupsi.
2. KASUS MONEY POLITIK MENCUAT DI PILKADA PANGANDARAN
9
2.5 DAMPAK PENGARUH MASALAH POLITIK BAGI KEHIDUPAN
MASYARAKAT INDONESIA
Dalam kaitan pelaksanaan politik di Indonesia, tentu akan timbul berbagai masalah
yang pada akhirnya akan berdampak bagi masyarakat Indonesia, dimana dampak politik
ini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat dan akan menimbulkan berbagai gejolak
di masyarakat, berikut ini merupakan dampak-dampak dari permasalaha politik di
Indonesia :
a. Sistem Pemerintahan yang tidak stabil : ketika suhu politik tidak dapat berjalan
dengan baik dimana etika berpolitiknya kacau, maka hal yang mendasar terjadi
adalah sistem pemerintahannya juga kacau, kebijakan-kebijakan pemerintahpun
tidak stabil, sering terjadi tumpang tindih dan terlalu banyak kepentingan pribadi
yang menonjol bukannya kepentingan bersama untuk mensejahterakan
kehidupan bangsa.
b. Mudah terprofokasi : munculnya banyak pergolakan atau kerusuhan baik secara
personal maupun organisasi, karena merasa bahwa kepentingan mereka yang
harus didudukan daripada kepentingan yang lain, isu-isu yang belum benar
pembuktiannya karena keadaan yang kurang stabil begitu cepat direspon dan di
tanggapi dengan penilaian negatif.
c. Tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan turun : masyarakt lebih
memilih percaya kepada apa yang mereka lihat dari pada apa yang diungkapkan
oleh para elite politik yang menggambarkan bahwa tingkat kepercayaan
masyarakat menurun, akhirnya terjadi pengabaian apa yang menjadi keputusan
pemerintahan untuk kepentingan bangsa (Contoh : BBM dinaikan dengan tujuan
para warga negara yang mampu dapat membeli BBM non subsidi tetapi
kenyataannya banyak mobil mewah yang masih mempergukanan BBM
bersubsidi)
d. Penderitaan bagi rakyat : keadaaan situasi yang tidak stabil berdampak kepada
semua sektor perekonomian bangsa, dan sebagai akibatnya kenaikan harga-harga
bahan-bahan pokok tanpa diimbangi nilai inflasi yang baik, berakibat
meningkatnya penderitaan rakyat yang berujung bertambahya angka
pengangguran disertai bertambahnya angka kemiskinan, karena ketidak
mampuan mengikuti gejolak perekonomian yang tinggi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini, yaitu kondisi politik di
Indonesia saat ini sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh penurunan politik Indonesia
tidak sehat. Banyak politisi di negeri ini yang terlibat dalam kasus korupsi. Dalam
kehidupan politik saat ini terdapat masalah hukum yang membuat perpolitikan
Indonesia tidak stabil. Budaya yang tidak sehat inilah yang membuat peertentangan
politik di Indonesia semakin tidak berkualitas. Hal inilah yang membuat kontraproduktif
dalam bangsa ini.
Budaya buruk politik ini selain tidak berkualitas juga dapat membuat bangsa ini
hanya didominasi pertentangan tidak cerdas pada topik tidak berkualitas yang menutupi
pikiran membangun bangsa. Dalam kaitan pelaksanaan politik di Indonesia, tentu akan
timbul berbagai masalah yang pada akhirnya akan berdampak bagi masyarakat
Indonesia, dimana dampak politik ini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat dan
akan menimbulkan berbagai gejolak di masyarakat.
3.2 SARAN
Dari keadaan politik saat ini para wakil rakyat harus memiliki kualitas dalam
menjalannkan atau melaksanakan tugas dan kewajibannya, terlebih lagi terhadap
perilaku dan etika para petinggi negara agar tidak terjerumus dalam tindakan yang
salah dan tentu saja untuk mengurangi kasus korupsi yang merajalela dan masalah –
masalah lainnya mengenai politik di Indonesia serta melaksanakan politk Indonesia
yang jujur dan adil.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://dhiyaurahman.blogspot.co.id/2016/08/peranan-politik-dalam-
perubahan-sosial.html
http://obrolanpolitik.blogspot.co.id/2013/02/masalah-masalah-politik-di-
indonesia_26.html
http://pengertian-ilmu-sistem-politik.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-
politik-menurut-para-ahli-secara-etomologi-umum-02.html
12