Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Koperasi Dalam Analisis Komparatif

Dosen pengampu:Ahmad Nasori SP.d MP.d.

Di susun oleh:
1. Akbar tarihot Tampubolon
2. Najwa Adiba
3. Theresia Pasaribu
4. Leni Kurnia

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama
dengan judul “koperasi dalam analisis komparatif”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi koperasi merupakan suatu organisasi bersama yang berasaskan
kekeluargaan yang bertujuan untuk mencari profit atau keuntungan baik untuk anggota itu
sendiri dan juga untuk masyarakat umum yang ada disekitarnya. Ekonomi koperasi
merupakan suatu organisasi bisnis yang dioperasikan secara bersama berdasarkan oleh
prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan pada kekeluargaan, bertujuan untuk
mencapai kepentingan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama baik untuku
seluruh anggota koperasi itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar yang membutuhkannya.
Koperasi berasal dari bahasa Inggris cooperation yang artinya kerja sama yang terjadi
antara beberapa orang untuk tujuan yang sama yang sulit dicapai secara perseorangan.
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Bagi pembaca agar dapat menjadi referensi untuk lebih mengenal tentang koperasi
2. bagi penulis dapat menjadi bahan untuk menambah wawasan

1.3 Rumusan masalah


1.Apa yang di maksud dengan konsep koperasi?
2. jelaskan tentang berbagai hubungan dalam koperasi?
3.jelaskan masalah bisnis dengan non anggota?
4.Apa saja alas an menjadi anggota koperasi?
5. sebutkan koperasi dalam segitiga bisnis?
6.Apa saja persyaratan keunggulan koperasi?
7.Apa saja persyaratan keberhasilan perkembangan koperasi?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Koperasi
munkner dari university of manburg, jerman barat membedakan konsep koperasi menjadi
dua: konsep koperasibarat dan konsep koperasi sosialis. Hal ini di latarbelakangi oleh
pemikiran bahwa pada dasarnya, perkembangan konsep-konsep yang bersal dari Negara-
negara berpaham sosialis, sedangkan konsep berkembang dinegara dunia ketiga merupakan
perpaduan dari kedua konsep tersebut.

A.Konsep Koperasi Barat


Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang
di bentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,dengan
maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik
bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah ;
· Promosi kegiatan ekonomi anggota
· Pengembangan usaha koperasi dalam hal investasi formulasi permodalan, pengembangan
sumber daya manusia(SDM), pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai
wirausahawan, dan kerjasama antarkoperasi secara horizontal dan vertical.
Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:
· Pengembangan kondisi social ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan
· Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil,misalnya inovasi teknik dan metode
produksi
· Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang
wajar antara produsen dengan konsumen, serta pemberian kesempatan yang sama pada
koperasi dan perusahaan kecil.
B.Konsep Koperasi Sosialis
Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncankan dan dikendalikan oleh
pemerintah, dan di bentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang
perencanaan nasional.
C.Konsep Koperasi Negara Berkembang
Munkner hanya membedakan koperasi berdasar konsep barat dan konsep sosialis.
Sementara itu didunia ketiga, walaupun masih mengacu pada kedua konsep tersebut, namun
koperasinya sudah berkembang dengan cirri tersendiri,yaitu dominasi campur tangan
pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan. Adanya campur tangan pemerintah dalam
pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep
sosialis. Perbedaanya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk
merasionalkan factor produks dari kepemilikan kolektif, sedangkan koperasi di Negara
berkembang seperti di Indonesia, tujuanya adalah meningkatkan kondisi social ekonomi
anggotanya.

2.2 Hubungan Kepemilikan


Hubungan kepemilikan menunjukkan besarnya peranan anggota dalam koperasi,
artinya anggota adalah pemilik perusahaan koperasi. Sebagai pcmilik anggota
mempunyai kewajiban-kewajiban dan hak-hak tertentu terhadap koperasinya, baik
kewajiban dan hak individual maupun kewajiban dan hak keuangan (financial).
Kewajiban dan hak pribadi adalah kewajiban dan hak dalam kehidupan kegiatan
koperasi.
Kewajiban dan hak keuangan adalah kewajiban dan hak yang berhubungan dengan
keikutsertaan keuangan para anggota dalam harta kekayaan dan dana koperasi.
Kewajiban secara individual yang utama adalah
1)  Ikut serta secara individual dalam usaha bersama guna mencapai tujuan bmania.
2)  Kewajiban untuk setia kepada koperasi, yakni meliputi :
 Turut secara aktif dalam kehidupan koperasi, misalnya melakukan pemilihan
pengurus.
 Memanfaatkan fasilitas koperasi.
 Mengambil tindakan yang diperlukan agar kerugian koperasi dapat dihindarkan.
 Tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
 Tidak melakukan persaingan dengan badan usaha koperasi
 Kewajiban untuk memenuhi keputusan yang diambil dengan suara terbanyak.
 Kewajiban untuk mematuhi anggaran dasar.
 Kewajiban untuk memberikan semua keterangan koperasi.
 Kewajiban untuk rnemanfaatkan fasilitas badan usaha
Pemantaatan fasilitas koperasi secara reguler tidak memberikan hasil  dalam
memajukan kepentingan ekonomis para anggotanya, maka keikutsertaan para
anggota dalam koperasi menjadi alasan yang dipersoalkan. Oleh karna itu tindakan
anggota seharusnya adalah:
 Menimbulkan suatu perubahan dalam hal badan usaha koperasi.
 Mengubah tujuan koperasi sampai dengan koperasi mampu memenuhi
kebutuhan ekonomis riil anggotanya.
 Mengundurkan diri dari koperasi karena tidak menguntungkan.
 Membubarkan koperasi mereka
 Mempersatukan koperasi mereka dengan koperasi lain supaya membentuk
unit ekonomi yang dapat hidup terus guna kemajuan anggotanya.
Berdasarkan kewajiham individual tersebut maka setiap anggota mempunyai hak
individual sebagai berikut:
 Hak untuk menghadiri rapat dan mengajukan usul.
 Hak untuk memberi suara.
 Hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus.
 Hak untuk memanfaatkan fasilitas koperasi.
 Hak untuk diberi tahu mengenai suatu hal yang berhubungan dengan koperasi.
 Hak untuk mengundurkan diri dari keangootaan.
 Hak untuk melindungi kelompok minoritas.
Kewajiban keuangan yang utama dari anggota meliputi tiga hal pokok, yaitu :
1) Kewajiban untuk membayar kontribusi keuangan yang ditentukan dalam
anggaran dasar
2) Kewajiban bertanggung jawab atas utang koperasi.
3) Kewajiban untuk memanfaatkan fasilitas badan usaha tertentu.

Berdasarkan kewajiban tersebut maka hak keuangan anggota adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk menggunakan dan menarik keuntungan dari fasilitas hadan usaha koperasi.
2. Hak untuk menerima kembali uang keanggotaan, keuntungan, bonus dan bunga
atas modal saham yang disetor.
3. Hak untuk menuntut pembayaran kembali kontribusi dana koperasi yang disetorkan
karena mengundurkan diri dari keanggotaan koperasi.
4. Hak untuk menerima kembali dana yang disetorkan karena koperasi dilikuidasi.
 a.   Hubungan Pelayanan
Bentuk hubungan pelayanan koperasi terhadap anggota dapat dilakukan melalui bisnis
antara usaha anggota dengan badan usaha koperasi. Hubungan bisnis ini dapat dikaji
secara mikro, di mana anggota dapat berfungsi sebagai produsen (penjual) tetapi  juga
berfungsi sebagai konsumen (pemakai). Demikian juga koperasi, ia dapat berfungsi
sebagai produsen (penjual) tetapi juga dapat berfungsi sebagai konsumcn atau pedagang. 
Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada
anggotanya. Pertama adalah adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama
organisasi nonkoperasi), dan kedua adalah perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat
perubahan waktu dan peradaban.

b.    Hubungan Pasar


Pada prinsipnya, pasar adalah pertemuan antara penjual dan pembeli. Tetapi konsep
pasar sebenarnya bukanlah sesuatu yang kongkret, melainkan sesuatu yang abstrak.
Ahli ekonomi bahkan lebih menekankan pada pertemuan antara permintaan dan
penawaran. 
Dalam teori ekonomi, pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu pasar barang, pasar
tenaga kerja, pasar uang, pasar modal  dan pasar luar negeri.  Kelima jenis pasar ini
dapat dimanfaatkan koperasi sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi pertumhuhan
koperasi.
1) Pasar Barang
Pasar barang menggambarkan pertcnivan antara permintaan dan penawaran
akan Koperasi dapat bergerak di pasar barang dengan menawarkan barang hasil
produksi koperasi atau anggota dan dapat pula melakukan permintaan akan produk yang
dibutulikan oleh koperasi atau anggota. 
Di pasar barang, produk-produk yang dijual koperasi akan bersaing dengan produk-
produk lain dari pesaingnya. Tugas manajemen koperasi dalam hal ini adalah
memenangkan persaingan itu. Paling tidak ada dua hal yang diperlukan guna memenangkan
persaingan itu, yaitu
Koperasi harus menawarkan kelebilian khusus yang tidak dimiliki oleh pesaingnya.
Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat berpartisipasi aktif
dalam koperasi
2) Pasar Tenaga Kcrja
Pasar tenaga kerja merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan
tenaga kerja. Pertemuan ini akan menghasilkan konsep upah dan jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan. 
Di pasar tenaga kerja koperasi juga akan bersaing dengsn pesaingnya dalam
rangka merekrut tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu paling tidak koperasi harus
Memberikan insentif yang relative lebih baik dengan pesaingnya
Memberikan kesempatan pengembangan k a r i r  yang relative lebih baik
disbanding dengan pesaingnya.
Lemahnya pemberian insentif dan sifat koperasi yang service oriented  dan non-profit
motive memungkinkan koperasi kurang mampu memberikan kesempatam kepada karyawan
dalam pengembangan karier. Hat ini dapat menyebabkan karyawan tersebut
berpindah ke tempat lain yang mampu memberikan insentif dan kesempatan berkarier
yang lebih baik.
3) Pasar Uang
Pasar uang adalah pertemuan antara permintamn dan penawaran akan uang.
Dalam pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk menggunakan uang untuk jangka
waktu tertentu. Jadi di pasar uang akan terjadi pinjam meminjam dana, yang
selanjutnya menimbulkan hubungan utang piutang.
Sebagai konsekuensi koperasi bergerak di pasar uang, koperasi harus bcrsaing
dengan lembaga-lembaga keuangan lain yang ada di masyarakat. Dalam hal
memberikan kredit kepada anggotanya, koperasi akan bersaing dengan lembaga
keuangan lain yang memberikan kredit  kepada anggota tersebut, termasuk juga
para rentenir. Kemudian agar koperasi mampu bcrsaing di pasar uang tersebut, paling
tidak koperasi harus:
a) Memberikan kredit dengan jumlah clan tingkat bunga yang, relatif lebih menarik
daripada pesaingnya.
b) Memberikan pelayanan yang Iebih cepat dan baik daripada pesaingnya.
4) Pasar Modal
Dalam arti sempit, pasar modal identik dengan bursa efek. Tetapi dalam arti yang
luas pasar modal adalah pertemuan antara mereka yang mempunyai dana dengan
mereka yang membutuhkan dana untuk modal. Jika pasar uang lehih memfokuskan
pada penggunaan dana jangka pendek, maka pasar modal lebih memfokuskan pada
penggunaan dana jangka panjang. 
Suatu saham koperasi diterbitkan sebagai saham pribadi, tidak dapat dibagi, tidak
dapat dipindahkan dan tidak dapat diwariskan. Keuntungan atas modal saham biasanya
dibatasi pada undang-undang. Jadi saham koperasi bukanlah suatu obyek yang menarik
untuk berspekulasi atau menanam modal (Muenkner, 1987).
Dengan pengertian saham yang terakhir itu koperasi dapat berusaha sebagaimana
PT, artinya masing-masing koperasi bekerjasama mendirikan koperasi di tingkat yang
lebih tinggi dan koperasi itu ditugaskan membentuk unit usaha besar dan membantu unit-
unit usaha ditingkat koperasi yang lebih rendah. Konsep ini yang yang disebut integrasi
vertikal koperasi.
5)     Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkam hubungan antara permintaan dalam negeri
akan produk impor dan penawaran dalam negeri akan produk ekspor.

2.3 Masalah Bisnis Dalam Nonanggota


Dalarn suatu koperasi murni, pernilik perusahaan tak lain adalah kapitalis
murni (para pemegang saham). Mereka menginvestasikan modal ke  dalam perusahaan
untuk memperoleh keuntungan berupa dividen dan jenis keuntungan  lainnya, tetapi
mereka tidak me mperoleh memanfaatkan servis yang diberikan oleh organisasi itu.
Logika yang sama berlaku terhadap koperasi, semakin banyak ia terlihat dalam
melakukan bisnis dengan nonanggota, semakin besar kehilangan karakieristik
koperasi dan secara berangsur-angsur berubah menjadi suatu organisasi dari para
pemegang saham (para investor yang dominan).

2.4 Alasan Menjadi Anggota Koperasi


Individu-individu akan menjadi anggota atau meneruskan tetap tinggal menjadi
anggota dalam sebuah koperasi bila mereka mengharapkan "manfaat" atau faedah
yang dapat mereka peroleh dari suatu koperasi lebih besar daripada faedah yang
mereka dapat peroleh kalau tidak menjadi anggota karena bisais dengan organisasi
nonkoperasi atau koperasi saingannya. 
Kebutuhan ini dapat dipandang dari sudut ekonomi dan non-ekonomi. Gambaran yang
nyata dari kebutuhan ini digambarkan o1eh Maslow dalam Five  Hieracchi of
Needs, yaitu: 
1) Kebutuhan fisiologis
2) Kebutuhan akan keamanan
3) Kebutuhan sosial/kebutuhan cinta kasih
4) Kebutuhan akan penghargaan
5) Aktualisasi diri
Dari sudut ekonomi, kebutuhan yang harus segera dipenuhi terutama adalah
kebutuhan biologis (fisiologis) seperti makan dan minum, sedangkan dari sudut nonekonomi
terutama kebutuhan cinta kasih, penghargaan, keamanan dan aktualisasi diri. 

Keunggulan (advantages)  koperasi dilihat dan dievalusi dari sudut


pandang kebutuhan individu para anggota. Tetapi pandangan itu tak secara umum diterima.
Pemerintah kadang-kadang melihat suatu koperasi cukup potensial sebagai suatu cara
untuk mencapai tujuan-tujuannya. Koperasi dijadikan sebagai alat kebijksanaan
pemerintah dalam pencapaian tujuan pembangunan. Sebagai contoh, tujuan pemerintah
dalam pencapaian swasembada pangan. Untuk mencapai keperluan tersebut, pemerintah
mencari cara-cara organisasi yang paling efisien dan efektif untuk
mendistribusikankan input  seperti benih, pupuk, kredit dan lain-lain bagi keperluan petani.
Pada akhirnya pemerintah sampai pada kesimpulan bahwa koperasi memberikan penam-
pilan relatif terbaik di kalangan organisasi-organisasi. Maka pemerintah memutuskan
untuk mendirikan suatu sistem koperasi dengan tujuan untuk
memberikan input  kepada para petani agar mencapai tujuan-tujuan mereka (petani)
sendiri.

2.5 Koperasi Dalam Strategi


Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang
diperhitungkan. Ketiga pemain itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative),  para
anggota atau anggota potensial (member  atau potential members)
dan  pesaing (competitor).  Masing-masing dari komponen strategis tersebut sering
disebut "The Third's C Strategic" (Customer/members, Cooperative danCompetitor).

Menurut Burhan Arif (1990), masalah "membership commitment" akan selalu aktual
terutama ketika koperasi harus selalu bersaing dengan organisasi lain yang nonkoperasi.
Komitmen anggota terhadap koperasi tidak akan menjadi masalah sejauh pelayanan-
pelayanan yang dibutuhkan anggota dapat dipenuhi olch koperasi itu sendiri. 
Mengingat koperasi adalah organisasi bisnis yang hertujuan meningkatkan taraf hidup
anggotanya dan ini merupakan tangungjawab dan tugas ekonomi, maka komitmen
anggota harus dilihat hanya dari aspek-aspek ekonomi. 
Sejalan dengan pendapat Ropke (1985) dan Burhan Arif (1990), Yuyun Wirasasmita
(1991) berpendapat, bahwa anggota koperasi seharusnya mendapat manfaat khusus dari
koperasi karena sebagai pelanggan yang sekaligus sebagai pemilik anggota akan
mendapat promosi khusus. Selanjutnya manfaat yang diperoleh dari koperasi harus
senantiasa lebih besar dari pada manfaat yang dapat diperoleh dari perusahaan nonkoperasi.
Keadaan demikian menunjukkan koperasi telah lulus dari “cooperative test”  hal ini
berarti pula bahwa koperasi telah lulus dari "market test", yakni koperasi dapat
menghasilkan manfaat- manfaat yang setidak-tidaknya sama dengan yang dihasilkan
oleh  perusahaan nonkoperasi. Di samping itu koperasi juga harus memenuhi
"participation test", yakni manfaat itu harus NaL , 11   itu hares dapat direalisasikan
kepadadapat direalisasikan kepada anggotanya.
Namun seperti yang disinyalir oleh Yuyun Wirasasmita (1991), pada kehanyakan
koperasi saat ini masih menunjukkan hal-hal sebagai berikut : 
Fungsi dan tujuan koperasi tidak seperti yang diinginkan oleh anggota.
Struktur organisasi dan proses pengambilan keputusan sukar dimengerti dan
dikontrol Struktur organisasi dari sudut pandang anggota dianggap terlalu rumit.

Tujuan koperasi dari sudut pandang anggota sering dianggap terlalu luas atau terlalu sempit.
Perusahaan koperasi dengan Para manajernya sangat tanggap terhadap arahan
pengurus dan atau pemerintah tetapi tidak tanggap terhadap arahan anggota.
Fasilitas koperasi terbuka juga bagi nonanggota sehingga tidak ada perbedaan
manfaat yang diperoleh anggota dan nonanggota.

2.6 Persyaratan Keunggulan Koperasi 


Seorang petani akan mempunyai banyak pilihan dalam memperoleh pinjaman.
la dapat meminjam kepada tetangganya, dapat meminjam ke rentenir, pedagang yang
membeli basil produksinya, kepada bank, kepada koperasi atau sumber-sumber
lainnya. 
Seorang konsumen (pelanggan) akan mempunyai banyak pilihan dalam melakuk-
an pemilelian terhadap produk yang dibutuhkan. la dapat memilih koperasi atau badan
usaha lain yang menawarkan produk yang lama.  Sebagai pemilik faktor produksi,
scorang akan memilih alternatif yang terbaik dalam menjual faktor produksinya. 
Demikian halnya sebagai kreditor, pemasok atau subyek ekonomi yang lain,
mereka akan memilih alternatif yang tebaik dari calon mitra usahanya. Oleh karena ada
hubungan identitas dalam koperasi, maka di bawah kondisi-kondisi tentu  (internal dan
eksternal) manajemen dapat memberikan pelayanan-pelayanan yang lebih baik  kepada
para anggota daripada yang diberikan olch manajemen perusahaan nonkoperasi.para
anggota dapat mengharapkan "Promosi Khusus" dari kepentingan  (interest)  mereka.
Dengan demikian setiap orang yang tertarik menjadi anggota koperasi atau tetap menjadi
anggota koperasi disebabkan Koperasi harus dapat menghasilkan paling sedikit kelebihan
yang sama deng perusahaan nonkoperasi. Bahkan sungguhpun koperasi dapat memenangkan
persaingan dalam suatu kondisi khusus, tetapi para anggota tidak dapat bupartisipasi dalam
keunggulan itu, mereka akan kehilangan interest mereka untuk tetap tinggal dalam koperasi.

2.7 Persyaratan Keberhasilan Koperasi


Kita telah membahas perkembangan koperasi baik di luar negeri maupun di
Indonesia. Sebagai suatu gerakan, koperasi mengalami kelahiran, pertumbuhan, dan mungkin
kemurduran. Untuk menumbuhkembangkan koperasi, perlu adanya beberapa persyaratan
agar dapat diciptakan situasi yang kondusif bagi pertumbuhan koperasi primer yang sehat dan
berkelanjutan. Persyaratan itu antara lain sebagai berikut.
Kesadaran
Pembentukan koperasi primer seharusnya didasari dengan kesadaran di antara
sekelompok orang bahwa mereka mampu memperbaiki kehidupan ekonominya apabila
mereka bergabung dan membentuk koperasi yang dapat melayani anggotanya secara
memuaskan.

Pengetahuan dasar tentang prinsip dan mekanisme kerja koperasi


Anggota harus mengerti pengetahuan dasar tentang koperasi sebagai sarana untuk
memperbaiki tingkat kehidupan ekonominya.
Kejujuran pimpinan koperasi
Meskipun kontrol sosial dan kontrol anggota merupakan faktor penting dalam
menciptakan lingkungan yang menunjang keberhasilan koperasi, tetapi pimpinan yang
profesional dan jujur tetap merupakan penentu keberhasilan yang utama.

Volume usaha
Koperasi adalah organisasi ekonomi yang akan terus hidup dan berkembang
sepanjang ia dapat menghasilkan SHU. Semakin besar volume usaha yang ditangani
koperasi, semakin besar pula kemungkinan mencapai SHU yang tinggi sehingga koperasi
semakin mudah mengembangkan diri.
Pasar Keberhasilan koperasi tergantung pada bagaimana dan dalam keadaan apa
mereka dapat memasarkan komoditi atau mengembangkan pasarnya.

Anda mungkin juga menyukai