Disusun Oleh :
Rosalina 041711333201
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Penerimaan pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara. Hal
ini dikarenakan hampir setiap pelaksanaan pembangunan nasional dibiayai melalui penerimaan
pajak negara, sehingga penerimaan pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar
yang cukup diandalkan. Definisi pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keerluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dalam pelaksanaannya, pajak belum menjadi suatu hal yang umum dan terlaksana dengan
baik di Negara Indonesia. Pasalnya masih banyak kasus kelalaian dan kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya membayar pajak. Terdapat beberapa alasan yang mendasari penyebab
kurangnya kesadaran masyarakat membayar pajak. Salah satu faktor utama yang melatarbelakangi
wajib pajak lalai membayar pajak ialah kurangnya pemahaman dan pengetahuan akan sistem
perpajakan yang diberlakukan di Negara Indonesia sekarang ini. Faktor kesibukan serta kurangnya
tenaga khusus dibidang perpajakan juga dapat dijadikan alasan yang mendasari terjadinya kendala
Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajibannya membayar pajak.
Oleh karena itu, untuk mencegah timbulnya masalah kelalaian pajak yang dilakukan Wajib Pajak,
terdapat profesi dalam akuntansi perpajakan yang memberikan jasa konsultasi mengenai
perpajakan. Pihak yang memberikan jasa konsultasi itu disebut Konsultan Pajak. Konsultan pajak
memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak agar dapat
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Keberadaan konsultan pajak merupakan sebuah solusi atas kendala-kendala tersebut, dikarenakan
konsultan pajak dapat dipercaya sebagai pihak yang dapat memberikan jasa profesional kepada
Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Kepatuhan Wajib Pajak merupakan salah
satu faktor utama untuk dapat menjamin keberhasilan percapaian target penerimaan pajak sehingga
dapat meningkatkan kelancaran dalam pembangunan nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan pokok permasalahan
adalah sebagai berikut :
Pembahasan
Profesi konsultan pajak adalah adalah profesi yang dijalankan oleh para profesional yang
memberikan jasa profesional kepada Wajib Pajak. Menurut Keputusan Menteri Keuangan No.
485/KMK.03/2003 ditetapkan tanggal 30 Oktober 2003, “Konsultan Pajak adalah setiap orang
yang dalam lingkungan pekerjaannya secara bebas memberikan jasa profesional kepada Wajib
Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku”. Jasa perpajakan meliputi persiapan dan penyampaian SPT,
memberikan konsultasi berkenaan dengan masalah perpajakan, mewakili atau melaksanakan kuasa
dari Wajib Pajak, mendampingi Wajib Pajak dihadapan Otoritas Pajak, dan mewakili Wajib Pajak
di Pengadilan Pajak, dan lainnya.
Landasan hukum ketentuan Konsultan Pajak selama ini diatur dalam Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 485/KMK.03/2003 tentang Konsultan Pajak Indonesia sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.03/2005. Namun ketentuan ini hanya
akan berlaku dalam 6 bulan. Setelah itu, ketentuan mengenai Konsultan Pajak ini diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.03/2014 tanggal 9 Juni 2014 tentang
Konsultan Pajak. Salah satu perubahan yang cukup signifikan adalah mengenai persyaratan untuk
menjadi konsultan pajak. Saat ini persyaratan untuk menjadi konsultan pajak sudah dibuat lebih
ketat.
Tanggung jawab Konsultan Pajak terhadap klien (Wajib Pajak) adalah sebagai
berikut:
1. Penilaian hasil ujian untuk setiap mata ujian dilakukan berdasarkan skala 1 (satu)
sampai dengan 100 (seratus).
2. Peserta USKP dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai paling rendah 60
(enam puluh) untuk setiap mata ujian.
3. USKP diselenggarakan dengan sistem kredit dengan batas mengulang dalam
kurun waktu 2 (dua) tahun untuk 1 (satu) tingkatan sertifikat.
Izin praktik Konsultan Pajak diterbitkan langsung oleh Dirjen Pajak. Pemohon
harus melampirkan dokumen-dokumen pendukung antara lain:
Dirjen Pajak harus memberikan keputusan atas permohonan ini paling lama 30 hari kerja
sejak permohonan diterima secara lengkap.
Izin dapat dicabut oleh Dirjen Pajak yang disebabkan beberapa hal antara lain :
1) Lebih efisien karena dengan jasa konsultan tingkat kesalahan sangat kecil
sehingga resiko lebih bayar bisa nol
2) Perusahaan tidak terbebani dengan urusan administratif pajak misalnya membuat
laporan sampai pelaporannya karena semua sudah di tangani konsultan
3) Dalam hal pemeriksaan pajak, perusahaan lebih aman karena di dampingi
konsultan yang paham tentang prosedur pemeriksaan dan mengantisipasi dari
kesalahan hitungan yang pada akhirnya merugikan perusahaan
4) Jika ada masalah akan lebih cepat di atasi sehingga tidak menyita waktu dan
pikiran pimpinan perusahaan
5) Perusahaan bisa lebih fokus mengembangkan bisnisnya
6) Perusahaan dapat melakukan tax planning atau perencanaan pajak
Membantu di dalam penyelesaian sengketa pajak, yakni proses keberatan pajak, proses
banding di pengadilan pajak, hingga proses PK di Mahkamah Agung. Layanan ini ditujukan
untuk memastikan bahwa sengketa pajak diselesaikan dengan adil dan sesuai peraturan
perpajakan yang berlaku.
Membantu perusahaan dalam menangani administrasi pajak secara efektif dan efisien.
Layanan ini mencakup, antara lain, pendaftaran dan/atau pencabutan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), proses pemindahbukuan
(Pbk) akun pajak, permohonan pembukuan dalam bahasa asing dan mata uang asing,
pemusatan PPN, tax clearance, dan lain-lain.
j. Pelatihan Pajak
Program pelatihan pajak untuk staf perusahaan guna meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam perpajakan. Topik-topik pelatihan akan disesuaikan berdasarkan
kebutuhan perusahaan guna mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan.
k. Perpajakan Internasional
Membantu perusahaan dalam proses bisnis secara global dimana transaksi akan
melibatkan peraturan pajak lintas negara. Jasa ini akan menganalisis masalah-masalah secara
kompleks perpajakan internasional perusahaan guna meminimalkan beban pajak dan untuk
memenuhi persyaratan kepatuhan pajak di Indonesia maupun dalam yurisdiksi Negara lain
dalam kerjasama dengan perusahaan afiliasi.
Seorang kuasa adalah orang yang menerima kuasa khusus dari Wajib Pajak untuk
melaksanakan hak clan/ atau memenuhi kewajiban perpajakan tertentu dari Wajib Pajak
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan. Wajib
Pajak dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk melaksanakan
hak dan/ atau memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang perpajakan. Seorang kuasa sebagaimana dimaksud
meliputi:
a. konsultan pajak; dan
b. memiliki surat kuasa khusus dari Wajib Pajak yang memberi kuasa;
Untuk memperoleh informasi yang lengkap dan mendalam mengenai profesi konsultan
pajak, maka kami melakukan wawancara dengan salah seorang Konsultan Pajak professional dan
berpengalaman yaitu wawancara dengan Bapak Dr. Nur Hidayat, S.E., M.E., Ak., CA., BPK. di
Kantor TAXAcc Consulting pada tanggal 15 September 2017. Berikut hasil wawancara yang telah
kami lakukan :
Pada kasus ini, konsultan pajak mendampingi klien dalam pemeriksaan pajak. Pemeriksa
pajak mendapatkan temuan dari pihak klien, bahwa laporan klien menyatakan omzet perusahaan
adalah 18 Miliar. Pada saat diperiksa, pemeriksa menemukan omzet perusahaan yang seharusnya
tersebut bukanlah 18 Miliar melainkan 22 Miliar, sehingga ada selisih 4 Miliar. Kemudian
berdasarkan temuan tersebut, pemeriksa langsung menyimpulkan berdasarkan anggapannya
bahwa selisih 4 Miliar tersebut tidak dilaporkan oleh perusahaan. Sehingga pokok pajak tersebut
(selisih 4 Miliar) seharusnya dikenakan PPN 10% dari 4 Miliar = Rp. 400.000.000 dan PPh-nya
25% dari 4 Miliar yaitu sebesar 1 Miliar, jadi total keseluruhan pihak klien mendapat tagihan
pokok pajaknya sebesar Rp. 1,4 Miliar ditambah dengan adanya pengenaan sanksi yang berupa
bunga dan denda.
Pihak klien sudah menjelaskan bahwa 4 Miliar tersebut sesungguhnya bukanlah transaksi
klien. Kesalahan tersebut melainkan disebabkan karena pihak klien baru mencoba menggunakan
program komputer atau uji coba komputerisasi akuntansi. Ternyata karena masih dalam uji coba,
program yang dirancang untuk klien tersebut jadinya tidak dapat terintegrasi dengan retur dan
batal. Sesungguhnya 4 miliar yang ada itu adalah retur dan batal. Hal ini sudah dijelaskan bahwa
itu bukanlah transaksi yang tidak dilaporkan.
Yang ada dalam program komputer klien 22 Miliar itu, seperti yang sudah dijelaskan
diatas, dikarenakan program komputer pihak klien tidak dapat mengintegrasi retur dan batal.
Sehingga jumlah selisih 4 Miliar tersebut (retur&batal) tidak ada/muncul di dalam sistem. Tetapi
pemeriksa tetap bersikeras, bahkan pada saat itu pemeriksa datang melakukan pemeriksaan dengan
membawa hardisk yang kemudian disambungkan ke program.
Dalam hal ini, pemeriksaan yang dilakukan pemeriksa pajak dianggap sebagai suatu bentuk
pemaksaan, dimana sebelumnya bukti-bukti retur dan batal telah diberikan seluruhnya dan
hasilnya persis/sesuai dengan yang sebenarnya. Selanjutnya terbitlah SKPKB (Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar) untuk pihak klien. Namun dari pihak klien menolak SKPKB tersebut dan
kemudian melakukan keberatan dengan disertai penunjukkan bukti-buktinya, tetapi ternyata
keberatan tersebut ditolak. Tidak berhenti sampai disitu, pihak klien tetap ingin menyelesaikan
dan membuktikannya bahwa hal tersebut sebenarnya merupakan sebuah kekeliruan. Dikarenakan
kosultan pajak yang mendampingi kasus klien tersebut juga merupakan seorang kuasa hukum di
pengadilan pajak yang dapat menangani kasus ini, maka ketika keberatan ditolak, pihak konsultan
pajak melakukan upaya banding dan hasil banding yang ditanganinya tersebut membuahkan hasil
yang memuaskan, yaitu kasus dimenangkan oleh pihak konsultan & klien. Dengan demikian upaya
tersebut membangun kepercayaan yang besar dari pihak klien.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Konsultan Pajak merupakan seorang yang ahli dan professional dalam memberikan jasa
yang berkaitan dengan hal-hal di bidang perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku. Jasa perpajakan yang dilakukan oleh konsultan pajak meliputi persiapan
dan penyampaian SPT, memberikan konsultasi berkenaan dengan masalah perpajakan, mewakili
atau melaksanakan kuasa dari Wajib Pajak, mendampingi Wajib Pajak dihadapan Otoritas Pajak,
mewakili Wajib Pajak di Pengadilan Pajak dan mengedukasi serta melakukan sosialisasi aturan-
aturan dalam perpajakan.
Konsultan pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak agar dapat melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku. Kepatuhan Wajib Pajak adalah salah satu faktor utama untuk dapat
menjamin keberhasilan pencapaian target penerimaan pajak. Dalam memenuhi tugas dan tanggung
jawabnya, Konsultan Pajak harus memenuhi standar kompetensi yang cukup sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan. Standar kompetensi seorang Konsultan Pajak diperoleh melalui Ujian
Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) sehingga dapat mengajukan Izin Konsultan Pajak melalui
Direktorat Jenderal Pajak. Ujian ini dilaksanakanan paling sedikit 2 kali dalam setahun yang
meliputi Sertifikat A, B dan C.
IKPI. 2010. Standar Profesi Konsultan Pajak. Diakses dari www.ikpi.or.id pada tanggal
09 Mei 2017.