Anda di halaman 1dari 5

Profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "", yang
bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas
khusus secara tetap/permanen".
Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi
yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga
pendidik.
Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu, disebut
profesional. Walau demikian, istilah profesional juga digunakan untuk
suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir.
Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk
pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri
umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.
Profesi sebagai konsultan pajak merupakan profesi yang hanya
dijalankan oleh profesional yang memberikan jasa mereka kepada para
wajib pajak, terutama mereka yang membutuhkan bantuan untuk
perhitungan dan perencanaan pembayaran pajak. Sementara pengertian
konsultan pajak sendiri adalah setiap orang yang dalam lingkungan
pekerjaannya secara bebas memberikan jasa profesional kepada para
wajib pajak dalam memenuhi keajiban perpajakannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia
saat ini.
Hak dan Kewajiban Konsultan Pajak
Hak Konsultan Pajak

Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat
A berhak memberikan jasa di bidang perpajakan kepada Wajib Pajak
Orang Pribadi dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban
perpajakannya, kecuali Wajib Pajak yang berdomisili di negara yang
mempunyai persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia.
Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat
B berhak memberikan jasa di bidang perpajakan kepada Wajib Pajak
Orang Pribadi dan Badan dalam melaksanakan hak dan memenuhi
kewajiban perpajakannya.
Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat
C berhak memberikan jasa di bidang perpajakan kepada Wajib Pajak
Orang Pribadi, Badan dan kepada Wajib Pajak Penanaman Modal, Bentuk
Usaha Tetap, dan yang berdomisili di negara yang mempunyai
persetujuan penghindaran pajak berganda dengan Indonesia dalam
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya.

Sedangkan untuk Kewajiban Konsultan Pajak antara lain


Konsultan Pajak wajib memenuhi semua ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.
Konsultan Pajak wajib menyampaikan kepada Wajib Pajak agar
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Dalam mengurus pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan
dari Wajib Pajak, setiap Konsultan Pajak wajib:
memiliki Izin Praktek Konsultan pajak yang masih berlaku

memiliki surat kuasa khusus dari Wajib Pajak dengan bentuk sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran III-1 dan III-2 Peraturan Menteri Keuangan No.
98/PMK.03/2005.
Konsultan Pajak wajib mematuhi prosedur dan tata tertib kerja yang
berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan dilarang melakukan
tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan negara.
Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktek Konsultan Pajak Sertifikat
wajib mengikuti penataran/pendidikan penyegaran perpajakan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam setahun yang diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak dan atau Ikatan Konsultan Pajak Indonesia.
Konsultan Pajak wajib memenuhi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga dan Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia.
Konsultan Pajak wajib membuat Laporan Tahunan yang berisi jumlah dan
keterangan mengenai Wajib Pajak yang telah diberikan jasa di bidang
perpajakan dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Keuangan No. 98/PMK.03/2005 dan
melampirkan fotokopi Sertifikat Penataran/Pendidikan Penyegaran
Perpajakan.
Laporan Tahunan disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak paling lama
akhir bulan April tahun takwin berikutnya.
Konsultan Pajak dapat mengajukan permohonan penundaan penyampaian
laporan tahunan secara tertulis untuk paling lama 3 (tiga) bulan.
Ketentuan tentang Konsultan Pajak ini diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 485/KMK.03/2003 tentang Konsultan
Pajak Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan No. 98/PMK.03/2005.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tenaga profesional perpajakan,


profesi konsultan pajak semakin diperlukan dunia bisnis. Apalagi sejak
keluarnya PMK No 22/PMK.03/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang
Persyaratan serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang Kuasa yang
lebih memberikan ruang kepada Konsultan Pajak Terdaftar didalam
memberikan jasa konsultan pajak menjadikan profesi konsultan pajak
primadona para insan perpajakan sekarang ini. Sesuai dengan PMK ini,
maka bagi perusahaan (WP Badan dengan peredaran bruto >
2.400.000.000,00) dan WP OP yang menjalankan usaha atau pekerjaan
bebas dengan peredaran bruto atau penerimaan bruto > Rp
1.800.000.000,00 sudah tidak dapat lagi menguasakan kewajiban dan hak
perpajakannya kepada karyawan bagian pajaknya sendiri, sehingga harus
memakai jasa konsultan pajak.
Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP)
Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak adalah gerbang bagi para praktisi pajak
untuk memperoleh Izin Praktek Konsultan Pajak yang diterbitkan oleh
Direktur Jenderal Pajak. Praktisi pajak yang sudah lulus USKP berhak
menyandang gelar BKP (Bersertifikat Konsultan Pajak). USKP
diselenggarakan oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia bekerja sama
dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpajakan (Pusdiklat Pajak).
Ujian ini dilaksanakanan paling sedikit 2 kali dalam setahun yang meliputi
Sertifikat A, B dan C. Sedangkan kurikulum, peraturan, soal ujian, dan
metode penilaian USKP diselenggarakan oleh Konsorsium Pengembangan
Konsultan Pajak Indonesia. Konsorsium ini adalah suatu kerja sama antara
pihak-pihak yang berkepentingan dan terkait dengan Konsultan Pajak
Indonesia yang anggotanya terdiri dari unsur-unsur Direktorat Jenderal
Pajak, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Ikatan Konsultan Pajak
Indonesia, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang terkait dengan
pendidikan perpajakan, dan yayasan pendidikan yang mempunyai jurusan
ilmu perpajakan.

Anda mungkin juga menyukai