Konsultan pajak adalah orang yang dalam lingkungan pekerjaannya secara bebas
memberikan jasa profesional kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan memenuhi
kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku.
Ketika seseorang ingin menjadi konsultan pajak, maka seseorang harus memiliki izin praktik
dan sertifikat terlebih dahulu. Izin praktik konsultan pajak tersebut diterbitkan langsung oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
Sertifikat Konsultan Pajak adalah surat keterangan tingkat keahlian sebagai Konsultan Pajak
(Pasal 1 angka 4 PMK-111/PMK.03/2014) dalam rangka memberikan layanan jasa konsultasi
kepada wajib pajak. Sertifikat Konsultan Pajak juga merupakan salah satu pra-syarat untuk
menjadi Konsultan Pajak resmi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g PMK-
111/PMK.03/2014 terdiri atas:
2. Tingkat B, yaitu Sertifikat Konsultan Pajak yang menunjukkan tingkat keahlian untuk
memberikan jasa di bidang perpajakan kepada Wajib Pajak orang pribadi dan Wajib
Pajak badan dalam pelaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya,
kecuali kepada Wajib Pajak penanaman modal asing, Bentuk Usaha Tetap, dan Wajib
Pajak yang berdomisili di negara yang mempunyai persetujuan penghindaran pajak
berganda dengan Indonesia,
Persyaratan USKP
1. Ijazah legalisir (cap basah) D-III program studi Akuntasi atau Perpajakan, atau ijasah
legalisir (cap basah) S-1 atau D-IV Perguruan Tinggi Terakreditasi atau
Perguruan/Sekolah Tinggi Kedinasan
2. Pas Foro berwarna terbaru (Latar Belakang Merah) ukuran 4×6 dengan resolusi
400×600 pixels (+/- 250 DPI)
3. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
4. Surat Pernyataan Peserta Ujian (bermaterai 6000)
Pendaftaran USKP tingkat B harus memiliki Sertifikat Konsultan Pajak tingkat A, dan untuk
pendaftaran USKP tingkat C harus memiliki Sertifikat Konsultan Pajak tingkat B.