Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN SEMENTARA REVISI

PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2


PENURUNAN KONSEP

Disusun Oleh:
Kelompok : 3 (Tiga)
Nama /NPM : 1. Daffi Ilyas Febrian /30420323
2. Dwinda Haiba Sasikirana /30420401
3. Ferdinand Satri /30420488
4. Reizsa Tenjar Fathannanda/31420386
5. Rendi Barlian /31420073
6. Wiwik Novitasari /31420284
Kelas/ Shift : 3ID01/ I
Tanggal :

LABORATORIUM MENENGAH TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2022
1. Pohon Klasifikasi Konsep Keseluruhan

Pohon klasifikasi konsep keseluruhan adalah sebuah metode yang


digunakan untuk mengetahui keseluruhan penyelesaian dengan membentuk
sebuah keanggotaan objek dalam kelas – kelas variabel sehingga dapat
memudahkan perbandingan dan pemangkasan. Pohon klasifikasi keseluruhan
didapatkan berdasarkan kebutuhan pelanggan (customer need) di House of
Quality (HOQ). Pada produk rak perkakas terdapat 5 faktor yang diterapkan pada
pohon klasifikasi konsep keseluruhan yaitu, bentuk rak perkakas, ukuran rak
perkakas, material produk, sifat bahan tahan lama, dan fitur tambahan. Berikut
merupakan pohon klasifikasi keseluruhan pada produk Rak Perkakas.
2. Analisis Pohon Klasifikasi Keseluruh
Pohon klasifikasi adalah suatu teknik penjabaran variabel kebutuhan
pelanggan menjadi sub pilihan yang digunakan untuk memisahkan keseluruhan
penyelesaian menjadi beberapa kelas yang nantinya akan memudahkan dalam
melakukan perbandingan dan pemangkasan. Berdasarkan gambar pohon
klasifikasi keseluruhan diatas yang dibuat berdasarkan bobot kepentingan yang
memiliki bobot tertinggi pada House of Quality (HOQ). Bobot 5 dinilai sangat
penting oleh pelanggan, oleh karena itu kebutuhan pelanggan yang berbobot 5
dimasukkan ke dalam pohon klasifikasi. Berdasarkan House of Quality (HOQ)
untuk produk Rak Perkakas, terdapat 5 kebutuhan pelanggan yang memiliki bobot
5. Kebutuhan pelanggan tersebut ialah bentuk rak perkakas, ukuran rak perkakas,
material produk, sifat bahan tahan lama, dan fitur tambahan.
Kebutuhan pelanggan pertama memuat bentuk produk rak perkakas yang
dapat diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya persegi dan persegi
panjang. Tim pengembang memilih bentuk persegi dikarenakan bentuk tersebut
mampu menampung alat-alat perkakas yang ukurannya tidak terlalu panjang. Tim
pengembang memilih bentuk persegi panjang dikarenakan bentuk tersebut mampu
menampung berbagai macam alat-alat perkakas dengan ukuran yang besar
maupun kecil.
Kebutuhan pelanggan kedua memuat ukuran rak perkakas yang dapat
diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya (39,5 x 27,5 x 14) cm, (45 x 20 x
20) cm, dan (42 x 26 x 18) cm. Tim pengembang memilih ketiga ukuran tersebut
dikarenakan sudah sesuai dengan perhitungan antropometri yaitu, panjang lengan
bawah, pangkal ke tangan, lebar tangan, panjang tangan, dan menyesuaikan
dengan fitur dari produk Rak Perkakas.
Kebutuhan pelanggan ketiga memuat material produk yang dapat
diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya teakblock, multipleks, dan kayu
mahoni. Tim pengembang memilih material teakblock tersebut dikarenakan
memiliki ketahanan yang cukup kuat untuk menahan beban berat namun tidak
tahan air sehingga mudah lapuk dan rusak. Tim pengembang memilih material
multipleks tersebut dikarenakan memiliki ketahanan yang kuat dan kokoh serta
tahan lama apabila terpapar cuaca maupun suhu ekstrem. Tim pengembang
memilih material kayu mahoni tersebut dikarenakan memiliki karakter serat kayu
yang halus,lurus, dan beragam serta kandungan minyak alami yang rendah
sehingga memiliki ketahan yang bagus.
Kebutuhan pelanggan keempat memuat sifat bahan tahan lama yang dapat
diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya waterbased dan cat anti rayap.
Tim pengembang memilih pernis waterbased tersebut supaya produk Rak
Perkakas lebih tahan lama apabila terpapar cuaca dan suhu ekstrem serta tidak
mudah lapuk. Tim pengembang memilih cat anti rayap tersebut supaya produk
Rak Perkakas lebih tahan terhadap rayap dan tidak mudah berjamur.
Kebutuhan pelanggan kelima memuat fitur tambahan yang dapat
diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya tempat komponen kecil dan
gagang. Tim pengembang memilih fitur tambahan berupa tempat komponen kecil
dikarenakan memiliki fungsi untuk menyimpan alat-alat perkakas yang berukuran
kecil seperti mur, baut, paku, dan lain-lain agar penataan Rak Perkakas lebih rapih
dan mudah dijangkau. Tim pengembang memilih fitur tambahan berupa gagang
dikarenakan memiliki fungsi untuk memudahkan pengguna pada saat membawa
Rak Perkakas.
3. Pohon Klasifikasi Konsep Terpilih

Pohon klasifikasi konsep terpilih adalah metode yang digunakan untuk


memisahkan konsep keseluruhan penyelesaian yang mungkin menjadi beberapa
kelas konsep terpilih yang akan memudahkan perbandingan dan pemangkasan
ranting yang tidak penting. Pohon klasifikasi terpilih merupakan pohon klasifikasi
yang berisikan mengenai beberapa konsep yang sudah disederhanakan sehingga
memiliki pilihan konsep lebih sedikit jika dibandingkan dengan pohon klasifikasi
keseluruhan. Pohon klasifikasi konsep terpilih dilihat dari pohon klasifikasi
konsep keseluruhan. Berikut merupakan pohon klasifikasi konsep terpilih pada
produk Rak Perkakas
4. Analisis Pohon Klasifikasi Konsep Terpilih

Pohon Klasifikasi Konsep Terpilih merupakan suatu konsep yang


digunakan untuk memangkas cabang-cabang yang tidak menjanjikan untuk
menentukan solusi parsial. Produk Rak Perkakas pada pohon klasifikasi konsep
terpilih memiliki 4 kebutuhan pelanggan yaitu ukuran rak perkakas, material
produk, sifat bahan tahan lama, dan fitur tambahan. Setiap kebutuhan pelanggan
tersebut memiliki dua sub terpilih yang diambil dari pohon klasifikasi keseluruh
untuk memudahkan dalam pengembangan konsep.
Kebutuhan Pelanggan pertama memuat ukuran rak perkakas yang dapat
diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya (45 x 20 x 20) cm dan (42 x 26 x
18) cm. Tim pengembang memilih kedua ukuran tersebut dikarenakan sudah
sesuai dengan perhitungan antropometri yaitu, panjang lengan bawah, pangkal ke
tangan, lebar tangan, panjang tangan, dan menyesuaikan dengan fitur dari produk
Rak Perkakas. Tim pengembang tidak memilih ukuran (39,5 x 27,5 x 14) cm
karena menurut tim pengembang ukuran tersebut masih terlalu kecil untuk
menampung alat-alat perkakas.
Kebutuhan Pelanggan kedua memuat material produk yang dapat
diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya teakblock, multipleks, dan kayu
mahoni. Tim pengembang memilih material multipleks tersebut dikarenakan
memiliki ketahanan yang kuat dan kokoh serta tahan lama apabila terpapar cuaca
maupun suhu ekstrem. Tim pengembang memilih material kayu mahoni tersebut
dikarenakan memiliki karakter serat kayu yang halus,lurus, dan beragam serta
kandungan minyak alami yang rendah sehingga memiliki ketahan yang bagus.
Tim pengembang tidak memilih material teakblock tersebut dikarenakan material
tersebut mudah rapuh dan patah apabila terjatuh ataupun terbentur.
Kebutuhan Pelanggan ketiga memuat sifat bahan tahan lama yang dapat
diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya waterbased dan cat anti rayap.
Tim pengembang memilih pernis waterbased tersebut supaya produk Rak
Perkakas lebih tahan lama apabila terpapar cuaca dan suhu ekstrem serta tidak
mudah lapuk. Tim pengembang memilih cat anti rayap tersebut supaya produk
Rak Perkakas lebih tahan terhadap rayap dan tidak mudah berjamur.
Kebutuhan Pelanggan keempat memuat fitur tambahan yang dapat
diturunkan sebagai konsep alternatif diantaranya tempat komponen kecil dan
gagang. Tim pengembang memilih fitur tambahan berupa tempat komponen kecil
dikarenakan memiliki fungsi untuk menyimpan alat-alat perkakas yang berukuran
kecil seperti mur, baut, paku, dan lain-lain agar penataan Rak Perkakas lebih rapi
dan mudah dijangkau. Tim pengembang memilih fitur tambahan berupa gagang
dikarenakan memiliki fungsi untuk memudahkan pengguna pada saat membawa
Rak Perkakas.
5. Tabel Kombinasi
Tabel kombinasi dibuat berdasarkan pohon klasifikasi. Tabel kombinasi
menyediakan sebuah cara untuk mempertimbangkan kombinasi solusi secara
matematis. Berikut adalah tabel kombinasi produk rak perkakas.
Tabel Kombinasi Produk Rak Perkakas
Konsep Produk memiliki Produk Produk memiliki sifat Produk Memiliki
ukuran yang besar Material Kayu bahan yang tahan lama Fitur Tambahan

A (45x20x20) cm Multipleks Water Based Tempat


Komponen Kecil

B (45x20x20) cm Multipleks Water Based Gagang

C (45x20x20) cm Multipleks Cat Anti Rayap Tempat


Komponen Kecil

D (45x20x20) cm Multipleks Cat Anti Rayap Gagang

E (45x20x20) cm Kayu Mahoni Water Based Tempat


Komponen Kecil

F (45x20x20) cm Kayu Mahoni Water Based Gagang

G (45x20x20) cm Kayu Mahoni Cat Anti Rayap Tempat


Komponen Kecil

H (45x20x20) cm Kayu Mahoni Cat Anti Rayap Gagang

I (42x26x18) cm Multipleks Water Based Tempat


Komponen Kecil

J (42x26x18) cm Multipleks Water Based Gagang

K (42x26x18) cm Multipleks Cat Anti Rayap Tempat


Komponen Kecil

L (42x26x18) cm Multipleks Cat Anti Rayap Gagang


Konsep Produk memiliki Produk Produk memiliki sifat Produk Memiliki
ukuran yang besar Material Kayu bahan yang tahan lama Fitur Tambahan

M (42x26x18) cm Kayu Mahoni Water Based Tempat


Komponen Kecil

N (42x26x18) cm Kayu Mahoni Water Based Gagang

O (42x26x18) cm Kayu Mahoni Cat Anti Rayap Tempat


Komponen Kecil

P (42x26x18) cm Kayu Mahoni Cat Anti Rayap Gagang

6. Analisis Tabel Kombinasi


Tabel kombinasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mempertimbangkan berbagai kombinasi dari suatu solusi yang sesuai pada pohon
klasifikasi. Tabel kombinasi produk rak perkakas di atas berisi beberapa konsep-
konsep yang didapatkan setelah mengkombinasikan dan menerjemahkan
keinginan dan kebutuhan pelanggan yang digunakan untuk mempertimbangkan
kombinasi solusi secara sistematis. Berdasarkan hasil tabel kombinasi yang
diperoleh dari pohon klasifikasi didapatkan 16 konsep produk yang dipilih yaitu
konsep A sampai P.
Konsep A produk memiliki ukuran yang lebih spesifik yaitu (45x20x20)
cm terbuat dari material jenis multipleks dan pelapis bahan konsep produk ini
ialah waterbased dengan fitur tambahan berupa tempat komponen kecil. Konsep
B produk memiliki ukuran yang lebih spesifik yaitu (45x20x20) cm terbuat dari
material jenis multipleks dan pelapis bahan konsep produk ini ialah waterbased
dengan fitur tambahan berupa gagang. Konsep C produk memiliki ukuran yang
lebih spesifik yaitu (45x20x20) cm terbuat dari material jenis multipleks dan
pelapis bahan konsep produk ini ialah cat anti rayap dengan fitur tambahan berupa
tempat komponen kecil. Konsep D produk memiliki ukuran yang lebih spesifik
yaitu (45x20x20) cm terbuat dari material jenis multipleks dan pelapis bahan
konsep produk ini ialah cat anti rayap dengan fitur tambahan berupa gagang.
Konsep E produk memiliki ukuran yang lebih spesifik yaitu (45x20x20) cm
terbuat dari material jenis kayu mahoni dan pelapis bahan konsep produk ini ialah
waterbased dengan fitur tambahan berupa tempat komponen kecil. Konsep F
produk memiliki ukuran yang lebih spesifik yaitu (45x20x20) cm terbuat dari
material jenis kayu mahoni dan pelapis bahan konsep produk ini ialah waterbased
dengan fitur tambahan berupa gagang. Konsep G produk memiliki ukuran yang
lebih spesifik yaitu (45x20x20) cm terbuat dari material jenis kayu mahoni dan
pelapis bahan konsep produk ini ialah cat anti rayap dengan fitur tambahan berupa
tempat komponen kecil. Konsep H produk memiliki ukuran yang lebih spesifik
yaitu (45x20x20) cm terbuat dari material jenis kayu mahoni dan pelapis bahan
konsep produk ini ialah cat anti rayap dengan fitur tambahan berupa gagang.
Konsep I produk memiliki ukuran yang lebih spesifik yaitu (42x26x18) cm
terbuat dari material jenis multipleks dan pelapis bahan konsep produk ini ialah
waterbased dengan fitur tambahan berupa tempat komponen kecil. Konsep J
produk memiliki ukuran yang lebih spesifik yaitu (42x26x18) cm terbuat dari
material jenis multipleks dan pelapis bahan konsep produk ini ialah waterbased
dengan fitur tambahan berupa gagang. Konsep K produk memiliki ukuran yang
lebih spesifik yaitu (42x26x18) cm terbuat dari material jenis multipleks dan
pelapis bahan konsep produk ini ialah cat anti rayap dengan fitur tambahan berupa
tempat komponen kecil. Konsep L produk memiliki ukuran yang lebih spesifik
yaitu (42x26x18) cm terbuat dari material jenis multipleks dan pelapis bahan
konsep produk ini ialah cat anti rayap dengan fitur tambahan berupa gagang.
Konsep M produk memiliki ukuran yang lebih spesifik yaitu (42x26x18) cm
terbuat dari material jenis kayu mahoni dan pelapis bahan konsep produk ini ialah
waterbased dengan fitur tambahan berupa tempat komponen kecil. Konsep N
produk memiliki ukuran yang lebih spesifik yaitu (42x26x18) cm terbuat dari
material jenis kayu mahoni dan pelapis bahan konsep produk ini ialah waterbased
dengan fitur tambahan berupa gagang. Konsep O produk memiliki ukuran yang
lebih spesifik yaitu (42x26x18) cm terbuat dari material jenis kayu mahoni dan
pelapis bahan konsep produk ini ialah cat anti rayap dengan fitur tambahan berupa
tempat komponen kecil. Konsep P produk memiliki ukuran yang lebih spesifik
yaitu (42x26x18) cm terbuat dari material jenis kayu mahoni dan pelapis bahan
konsep produk ini ialah cat anti rayap dengan fitur tambahan berupa gagang.
Tim pengembang memilih 2 jenis material yaitu multipleks dan kayu
mahoni pada konsep produk rak perkakas karena menurut tim pengembang, jenis
material tersebut merupakan kebutuhan pelanggan yang utama. Kedua ukuran
yang dipilih disesuaikan dengan data antropometri yang telah diolah dan
keinginan pelanggan yang menginginkan ukuran produk yang besar. Pelapis
dengan sifat bahan tahan lama yang digunakan menjadi pilihan tim pengembang
karena keinginan pelanggan pada bahan produk agar tidak mudah rapuh dan kuat
ketika menggunakan produk ini. Fitur tambahan yang dipilih oleh tim
pengembang yaitu tempat komponen kecil dan gagang karena tim pengembang
berpikir bahwa kedua fitur tersebut juga merupakan kebutuhan pelanggan yang
utama.
7. House of Quality dan Analisis
Technical characteristics atau karakteristik teknis merupakan bagian
dimana perusahaan melakukan penerapan metode yang mungkin untuk
direalisasikan dalam usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Karakteristik teknik ini umumnya disebut substitute quality characteristic (SQC)
yang menunjukkan tentang suara dari pengembang (Voice of Developer).
Technical characteristics ini disusun berdasarkan tingkat hirarki, yaitu primer,
sekunder dan tersier. Karakteristik primer merupakan karakteristik yang paling
umum, pada produk rak perkakas karakteristik primernya adalah produk itu
sendiri yaitu rak perkakas. Karakteristik sekunder merupakan penyempitan dari
karakteristik primer, karakteristik sekunder pada produk rak perkakas adalah
material, dimensi, inovasi, dan pelapis. Karakteristik tersier merupakan
karakteristik yang lebih diperinci lagi dari karakteristik sekunder. Berdasarkan
karakteristik sekunder material memiliki karakteristik tersier yaitu jenis material,
material yang digunakan pada produk rak perkakas menggunakan kayu
multipleks. karakteristik teknis sekunder dimensi memiliki karakteristik teknis
tersier yaitu panjang, karakteristik teknis sekunder dimensi memiliki karakteristik
teknis tersier yaitu lebar, karakteristik teknis sekunder dimensi memiliki
karakteristik teknis tersier yaitu tinggi, karakteristik teknis sekunder dimensi
memiliki karakteristik teknis tersier yaitu berat. Karakteristik teknis sekunder
inovasi memiliki karakteristik teknis tersier yaitu jenis inovasi, yang dimana jenis
inovasi yang ditambahkan berupa tempat menyimpan komponen kecil.
Karakteristik teknis sekunder pelapis memiliki karakteristik teknis tersier yaitu
jenis pelapis, jenis pelapis yang digunakan berupa pernis waterbased yang dinilai
sebagai pelapis material produk supaya lebih tahan lama.
Correlation matrix between whats and hows adalah matriks yang
menentukan hubungan antara customer needs (whats) dengan technical
characteristics (hows) dan kemudian menerjemahkannya menjadi suatu nilai yang
menyatakan kekuatan hubungan tersebut. Kekuatan hubungan tersebut
digambarkan dengan tiga simbol, yaitu simbol ⦿ yang berarti kebutuhan
konsumen (whats) dengan karakteristik teknik (hows) memiliki hubungan yang
kuat serta sangat mempengaruhi. Simbol ini memiliki bobot nilai sebesar 9.
Simbol ◯ yang berarti kebutuhan konsumen (whats) dengan karakteristik teknik
(hows) memiliki hubungan yang sedang serta dapat mempengaruhi. Simbol ini
memiliki bobot nilai sebesar 3. Simbol ∆ yang berarti kebutuhan konsumen
(whats) dengan karakteristik teknik (hows) memiliki hubungan yang lemah serta
tidak terlalu mempengaruhi. Simbol ini memiliki bobot nilai sebesar 1.
Correlation matrix between whats and hows antara kebutuhan konsumen bagian
performance produk rak perkakas berbentuk persegi panjang dengan karakteristik
teknis dimensi berupa panjang, lebar, dan tinggi. Simbol yang digunakan yaitu
simbol ⦿ dengan nilai bobot sebesar 9. Alasannya karena dimensi dari panjang,
lebar, dan tinggi produk rak perkakas memiliki pengaruh terhadap bentuk yang
digunakan pada rak perkakas. Correlation matrix between whats and hows antara
kebutuhan konsumen bagian performance produk rak perkakas memiliki ukuran
yang besar dengan karakteristik teknis dimensi berupa panjang, lebar, tinggi, dan
berat memiliki hubungan yang sedang. Simbol yang digunakan yaitu simbol ◯
dengan nilai bobot sebesar 3. Alasannya karena penentuan dimensi berupa
panjang, lebar, tinggi, dan berat cukup berpengaruh terhadap ukuran produk rak
perkakas. Correlation matrix between whats and hows antara kebutuhan
konsumen bagian performance produk rak perkakas memiliki kapasitas yang
besar dengan karakteristik teknis dimensi berupa panjang, lebar, dan tinggi
memiliki hubungan yang kuat. Simbol yang digunakan yaitu simbol ⦿ dengan
nilai bobot sebesar 9. Alasannya karena dan penentuan dimensi berupa panjang,
lebar, dan tinggi memiliki pengaruh terhadap besar kapasitas yang digunakan
apakah termasuk ke dalam ukuran yang kecil, sedang, atau besar. Produk rak
perkakas memiliki kapasitas yang besar dengan karakteristik teknis dimensi
berupa berat memiliki hubungan yang sedang. Simbol yang digunakan yaitu
simbol ◯ dengan nilai bobot sebesar 3. Alasannya karena dimensi berat pada
produk rak perkakas cukup berpengaruh terhadap kapasitas produk apabila
kapasitas tersebut besar tentu akan bertambah berat produknya, begitu sebaliknya.
Correlation matrix between whats and hows antara kebutuhan konsumen bagian
durability produk rak perkakas bermaterial kayu dengan karakteristik teknis
material berupa jenis material dan Simbol yang digunakan yaitu simbol ⦿ dengan
nilai bobot sebesar 9. Alasannya karena sifat dari jenis material yang digunakan
sangat mempengaruhi apakah material tersebut terbuat dari bahan kayu atau
bukan. Correlation matrix between whats and hows antara kebutuhan konsumen
bagian durability produk rak perkakas memiliki sifat bahan yang tahan lama
dengan karakteristik teknis material berupa jenis material dan Simbol yang
digunakan yaitu simbol ⦿ dengan nilai bobot sebesar 9. Alasannya karena sifat
dari jenis material dan jenis pelapis pada produk rak perkakas sangat berpengaruh
terhadap daya tahan produk. Jenis material yang digunakan adalah kayu
multipleks yang lebih tahan lama karena mampu bertahan lama apabila terkena
cuaca ekstrem dan tahan terhadap rayap. Correlation matrix between whats and
hows antara kebutuhan konsumen bagian durability produk rak perkakas
memiliki sifat bahan yang tahan lama dengan karakteristik teknis pelapis berupa
jenis pelapis memiliki hubungan yang kuat dan Simbol yang digunakan yaitu
simbol ⦿ dengan nilai bobot sebesar 9. Alasannya jenis pelapis memiliki
pengaruh terhadap daya tahan produk rak perkakas. Pelapis yang digunakan
berupa waterbased sehingga produk rak perkakas lebih tahan lama. Correlation
matrix between whats and hows antara kebutuhan konsumen bagian features
produk rak perkakas memiliki fitur tambahan dengan karakteristik teknis dimensi
berupa panjang dan berat. Simbol yang digunakan yaitu simbol ⦿ dengan nilai
bobot sebesar 9. Alasannya karena penambahan fitur suatu produk kemungkinan
akan mempengaruhi perubahan dari panjang dan berat pada produk rak perkakas.
Correlation matrix between whats and hows antara kebutuhan konsumen bagian
features produk rak perkakas memiliki fitur tambahan dengan karakteristik teknis
inovasi berupa jenis inovasi memiliki hubungan yang kuat dan Simbol yang
digunakan yaitu simbol ⦿ dengan nilai bobot sebesar 9. Alasannya suatu inovasi
yang diberikan oleh tim pengembang akan sangat mempengaruhi apakah produk
rak perkakas memiliki fitur tambahan atau tidak.
Direction of improvement merupakan bagian pada HOQ yang
menerjemahkan keinginan konsumen mengenai karakteristik teknis terhadap suatu
produk. Direction of improvement memiliki tiga simbol, yaitu simbol (↑) yang
berarti konsumen menginginkan respon teknis terhadap suatu produk untuk
dinaikkan atau produk akan lebih baik jika respon teknis dinaikkan. Simbol (↓)
yang berarti konsumen menginginkan respon teknis terhadap suatu produk untuk
diturunkan atau produk akan lebih baik jika respon teknis diturunkan. Simbol (○)
yang berarti konsumen menginginkan respon teknis terhadap suatu produk tetap.
Karakteristik teknik pada jenis material memiliki simbol pada direction of
improvement berupa (↑), yang artinya konsumen menginginkan karakteristik
teknis berupa jenis material pada produk rak perkakas dinaikkan. Jenis material
yang digunakan dalam pembuatan produk pesaing rak perkakas menggunakan
jenis kayu teakblok kemudian dinaikkan jenis materialnya menjadi jenis kayu
multipleks. Kayu multipleks memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan
dengan kayu teakblok. Kayu multipleks juga memiliki kekuatan yang lebih baik
dan tidak mudah patah karena terbuat dari kayu yang solid dibandingkan dengan
produk pesaing kayu teakblok yang memiliki tekstur yang tidak terlalu rapat jadi
lebih mudah patah. Karakteristik teknis pada dimensi ukuran yaitu panjang
memiliki simbol pada direction of improvement yaitu (↑). Berarti, konsumen
menginginkan karakteristik teknis berupa dimensi panjang produk rak perkakas
dinaikkan. Hal ini dikarenakan produk pesaing memiliki panjang yang berukuran
39,5 cm dan produk inovasi memiliki panjang yang berukuran 41 cm sehingga
membuat dimensi produk inovasi tersebut lebih besar dan memuat alat-alat
perkakas lebih banyak yang disimpan. Karakteristik teknis pada dimensi ukuran
lebar memiliki simbol pada direction of improvement yaitu (↓). Berarti, konsumen
menginginkan karakteristik teknis berupa dimensi lebar produk rak perkakas
untuk diturunkan atau produk rak perkakas lebih baik jika dimensi lebarnya
diturunkan. Hal ini dikarenakan produk pesaing memiliki lebar yang berukuran
27,5 cm dan produk inovasi memiliki lebar yang berukuran 20 cm sehingga
produk inovasi memiliki ukuran yang lebih kecil supaya memudahkan pengguna
dalam mengambil alat-alat perkakas yang berada di dalam produk tersebut.
Karakteristik teknis pada dimensi ukuran tinggi memiliki simbol pada direction of
improvement yaitu (↑). Berarti, konsumen menginginkan karakteristik teknis
berupa dimensi tinggi produk rak perkakas untuk dinaikkan atau produk rak
perkakas lebih baik jika dimensi tingginya dinaikkan. Hal ini dikarenakan produk
pesaing memiliki tinggi yang berukuran 14 cm dan produk inovasi memiliki
tinggi yang berukuran 22 cm sehingga produk inovasi memiliki ukuran yang lebih
tinggi supaya lebih mudah saat mengambil atau menjangkau peralatan perkakas.
Karakteristik teknis pada dimensi berat memiliki simbol pada direction of
improvement yaitu (○). Berarti, konsumen sudah puas dengan berat pada produk
perkakas yaitu ± 3,1 kg. Hal ini dikarenakan produk pesaing memiliki berat
sebesar 3 kg dan produk inovasi memiliki berat sebesar ± 3,1 kg sehingga dinilai
konsumen sudah merasa puas dengan berat produk tersebut yang tidak terlalu
berat dan tidak terlalu ringan. Karakteristik teknis inovasi berupa jenis inovasi
memiliki simbol pada direction of improvement yaitu (↑). Berarti, produk rak
perkakas akan lebih baik jika diberi inovasi berupa fitur tambahan yaitu tempat
untuk menyimpan komponen kecil. Karakteristik teknis pelapis berupa jenis
pelapis memiliki simbol pada direction of improvement yaitu (↑). Berarti, produk
rak perkakas akan lebih baik jika karakteristik ketahanan produk dinaikkan
dengan cara pemberian pelapis berupa waterbased.
How much berisi target perbaikan yang ditentukan oleh perusahaan untuk
menetapkan seberapa banyak masing-masing dari karakteristik teknis yang
digunakan oleh perusahaan dalam membuat produk baru atau produk inovasi.
Diagram HOQ menunjukkan karakteristik teknis yang pertama adalah material
dengan karakteristik tersier yaitu jenis material. Jenis material yang digunakan
adalah multipleks.Karena memiliki kekuatan yang lebih baik dan tidak mudah
patah karena terbuat dari kayu yang solid dibandingkan dengan kayu teakblok
yang memiliki tekstur yang tidak terlalu rapat jadi lebih mudah patah.
Karakteristik teknis yang kedua adalah dimensi panjang yang memiliki perubahan
antara produk pesaing dan produk inovasi dengan memiliki ukuran sebesar 39,5
cm menjadi 45 cm, pada produk inovasi ini telah disesuaikan dengan ukuran
antropometri target pasar. Karakteristik teknis dimensi lebar yang memiliki
perubahan antara produk pesaing dan produk inovasi dengan memiliki ukuran
sebesar 27,5 cm menjadi 20 cm, pada produk inovasi ini telah disesuaikan dengan
ukuran antropometri target pasar. Karakteristik teknis dimensi tinggi yang
memiliki perubahan antara produk pesaing dan produk inovasi dengan memiliki
ukuran sebesar 14 cm menjadi 20 cm, pada produk inovasi ini telah disesuaikan
dengan ukuran antropometri target pasar. Ukuran dimensi keseluruhan yang
terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi pada produk inovasi yaitu (45x20x20) cm.
Karakteristik teknis dimensi berat yang memiliki perubahan antara produk
pesaing dan produk inovasi dengan memiliki berat sebesar 3 kg menjadi ± 3,1 kg,
perubahan berat antara produk pesaing dan produk inovasi ini dikarenakan
terdapat perubahan ukuran pada produk rak perkakas. Karakteristik teknis yang
ketiga adalah inovasi produk yang memiliki perubahan antara produk pesaing dan
produk inovasi, pada produk pesaing tidak menambahkan inovasi sedangkan
produk inovasi menambahkan tempat penyimpanan komponen kecil sebanyak 1
unit yang berfungsi untuk menyimpan komponen kecil seperti paku, mur, baut,
dan lain-lain. Karakteristik yang keempat adalah pelapis yang memiliki perubahan
antara produk pesaing dan produk inovasi, pada produk pesaing tidak
menambahkan pelapis sedangkan produk inovasi menambahkan pelapis berupa
waterbased sebanyak 200 ml sehingga material yang telah ditambahkan pelapis
waterbased lebih kuat dan tahan lama dibandingkan tidak menambahkan pelapis.
Roof Atas merupakan bagian yang menunjukan korelasi atau hubungan
antara karakteristik teknis yang satu dengan yang lainnya. Korelasi antara
karakteristik teknis ini memiliki 5 kemungkinan, yaitu terdapat Simbol lingkaran
yang memiliki titik ⦿ yang memiliki nilai bobot sebesar 9 dengan keterangan
korelasi sangat positif. Simbol ◯ yang memiliki nilai bobot sebesar 3 dengan
keterangan korelasi positif. Simbol (X) yang memiliki nilai bobot sebesar -1
dengan keterangan korelasi negatif dan simbol (#) yang memiliki nilai bobot
sebesar -3 dengan keterangan korelasi sangat negatif. Pertama terdapat hubungan
karakteristik teknis jenis material dan berat memiliki hubungan positif kuat yang
diberi simbol ⦿ dengan nilai 9. Hal tersebut dikarenakan berat suatu produk rak
perkakas akan sangat tergantung terhadap jenis material yang digunakan sebagai
bahan dasar produk tersebut. Kedua terdapat hubungan karakteristik teknis jenis
material dengan jenis inovasi memiliki hubungan positif kuat yang diberikan
simbol ⦿ dengan nilai 9. Hal tersebut dikarenakan jenis material yang digunakan
pada produk rak perkakas akan menentukan jenis inovasi apa yang sesuai
sehingga jenis inovasi akan memberikan manfaat secara maksimal. Ketiga
terdapat hubungan karakteristik teknik panjang dan lebar memiliki hubungan
positif kuat yang diberikan simbol ⦿ dengan nilai 9. Hal tersebut dikarenakan
panjang akan mempengaruhi lebar dari produk rak perkakas dengan tujuan untuk
memenuhi kenyamanan konsumen. Keempat terdapat hubungan karakteristik
panjang dan tinggi memiliki hubungan positif kuat yang diberikan simbol ⦿
dengan nilai 9. Hal tersebut disebabkan karena panjang akan mempengaruhi tinggi
dari produk rak perkakas dengan tujuan untuk memenuhi kenyamanan konsumen.
Kelima terdapat hubungan karakteristik teknis panjang dengan berat memiliki
hubungan positif kuat yang diberikan simbol ⦿ dengan nilai 9. Hal tersebut
disebab dari semakin panjang ukuran rak perkakas maka akan membuat berat dari
produk rak perkakas bertambah. Keenam terdapat hubungan karakteristik teknis
panjang dengan jenis inovasi memiliki hubungan positif yang diberikan simbol ◯
dengan nilai 3. Hal tersebut disebabkan oleh ukuran jenis inovasi akan
menyesuaikan dengan ukuran panjang produk rak perkakas. Ketujuh terdapat
hubungan karakteristik lebar dan tinggi memiliki hubungan positif kuat yang
diberikan simbol ⦿ dengan nilai 9. Hal tersebut dikarenakan lebar akan
mempengaruhi tinggi dari produk rak perkakas dengan tujuan memenuhi
kenyamanan konsumen. Kedelapan terdapat hubungan karakteristik teknis lebar
dan berat memiliki hubungan positif kuat yang diberikan simbol ⦿ dengan nilai
9. Hal tersebut dikarenakan semakin lebar ukuran rak perkakas maka akan
membuat berat dari produk rak perkakas bertambah. Kesembilan terdapat
hubungan karakteristik teknis tinggi dan berat memiliki hubungan positif kuat
yang diberikan simbol ⦿ dengan nilai 9. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi
ukuran rak perkakas maka akan membuat berat dari produk rak perkakas
bertambah. Kesepuluh terdapat hubungan karakteristik teknis berat dan jenis
inovasi memiliki hubungan positif yang diberikan simbol ◯ dengan nilai 3. Hal
tersebut dikarenakan berat produk akan dapat dipengaruhi oleh jenis inovasi yang
digunakan, semakin berat jenis inovasi maka akan membuat berat produk rak
perkakas bertambah.
Roof Samping merupakan bagian yang menunjukan korelasi atau
hubungan antara kebutuhan pelanggan yang satu dengan yang lainnya. Korelasi
antar kebutuhan pelanggan teknis ini memiliki 5 kemungkinan, yaitu terdapat
Simbol lingkaran yang memiliki titik ⦿ yang memiliki nilai bobot sebesar 9
dengan keterangan korelasi sangat positif. Simbol ◯ yang memiliki nilai bobot
sebesar 3 dengan keterangan korelasi positif. Simbol (X) yang memiliki nilai
bobot sebesar -1 dengan keterangan korelasi negatif dan simbol (#) yang
memiliki nilai bobot sebesar -3 dengan keterangan korelasi sangat negatif.
Pertama terdapat hubungan kebutuhan pelanggan produk rak perkakas berbentuk
persegi panjang dan produk rak perkakas memiliki ukuran yang besar memiliki
hubungan kuat positif yang diberi simbol ⦿ dengan nilai 9. Hal tersebut
disebabkan karena produk yang berbentuk persegi panjang dipengaruhi oleh
ukuran produk yang digunakan. Kedua terdapat hubungan kebutuhan pelanggan
produk rak perkakas bermaterial kayu dengan produk rak perkakas memiliki sifat
bahan yang tahan lama memiliki hubungan kuat positif yang diberi simbol ◯
dengan nilai 3. Hal ini disebabkan karena produk yang bersifat tahan lama
tergantung dengan material kayu yang digunakan. Ketiga terdapat hubungan
kebutuhan pelanggan produk rak perkakas memiliki ukuran yang besar dengan
produk rak perkakas memiliki fitur tambahan memiliki hubungan kuat positif
yang diberi simbol ⦿ dengan nilai 9. Hal ini disebabkan karena kapasitas suatu
produk akan bertambah bila terdapat fitur tambahan yang berfungsi untuk
menyimpan komponen kecil.
Customer Assessment merupakan suatu penilaian yang dilakukan oleh
konsumen berdasarkan karakteristik teknis dari tim pengembang mengenai produk
pesaing dan produk inovasi. Penilaian customer assessment yaitu berupa angka
dari 1 sampai 5. Angka 1 berarti sangat tidak unggul, angka 2 berarti tidak unggul,
angka 3 berarti cukup unggul, angka 4 berarti unggul, dan angka 5 berarti sangat
unggul. Karakteristik teknis produk pesaing dilambangkan dengan tanda kurang
( - ) dengan garis berwarna hitam, dan untuk karakteristik teknis produk inovasi
dilambangkan dengan tanda tambah ( + ) dengan garis berwarna biru. Bagian
Customer Assesment data yang digunakan berasal dari data kesimpulan kebutuhan
pelanggan, Pertama kebutuhan pelanggan terhadap rak perkakas berbentuk persegi
panjang pada produk pesaing bernilai 4 yang berarti cukup unggul sedangkan
untuk produk inovasi bernilai 4 yang berarti unggul, kedua produk tersebut
memiliki nilai yang sama yaitu 4 berarti unggul, dikarenakan bentuk dari kedua
produk sama-sama berbentuk persegi panjang hanya berbeda ukuran saja. Kedua,
kebutuhan pelanggan terhadap produk rak perkakas memiliki ukuran yang besar
pada produk pesaing bernilai 4 yang berarti unggul sedangkan pada produk
pesaing bernilai 4 yang berarti unggul, kedua produk tersebut memiliki nilai yang
sama yaitu 4 berarti unggul, dikarenakan ukuran dari kedua produk tidak terlalu
jauh atau terlalu berbeda sehingga kedua produk memiliki nilai yang sama sama
unggul dalam segi kapasitas produk. Ketiga kebutuhan pelanggan terhadap rak
perkakas bermaterial kayu pada produk pesaing bernilai 3 yang berarti cukup
unggul sedangkan pada produk inovasi bernilai 5 yang berarti sangat unggul,
perbedaan kedua nilai produk tersebut disebabkan oleh bahan material yang
digunakan pada produk pesaing menggunakan material teakblok yang memiliki
ketahanan serta kekuatan lebih rendah bila dibandingkan dengan produk inovasi
yang menggunakan bahan material multipleks yang memiliki batang kayu yang
kuat serta stabil ketika diaplikasikan dan memiliki tingkat durabilitas yang tinggi
sehingga dalam hal ini produk inovasi lebih unggul dibanding produk pesaing dari
segi sifat bahan produk. Keempat, kebutuhan pelanggan terhadap rak perkakas
memiliki sifat bahan yang tahan lama pada produk pesaing bernilai 3 yang berarti
cukup unggul sedangkan pada produk inovasi bernilai 5 berarti sangat unggul
perbedaan kedua nilai produk terjadi dikarenakan pada produk pesaing
menggunakan material teakblok yang memiliki sifat bahan yang tidak tahan lama
karena tidak adanya lapisan anti rayap sehingga mempermudah rayap memakan
jenis kayu ini sedangkan produk inovasi menggunakan material multipleks yang
memiliki ketahanan terhadap air, udara lembab, cairan kimia, bahkan tahan
terhadap api yang mengakibatkan produk menjadi tahan lama dan produk pesaing
tidak menambahkan pelapis pernis sehingga mudah lapuk, berjamur, dan tidak
tahan lama apabila terpapar cuaca dan suhu ekstrem sedangkan produk inovasi
menambahkan pelapis pernis sehingga lebih tahan lama apabila terkena cuaca dan
suhu ekstrem, sehingga dalam hal ini produk inovasi lebih unggul daripada
produk pesaing dari segi sifat bahan tahan lama. Kelima, kebutuhan pelanggan
terhadap rak perkakas memiliki fitur tambahan pada produk pesaing bernilai 2
yang berarti tidak unggul sedangkan pada produk inovasi bernilai 5 yang berarti
sangat unggul, perbedaan nilai yang terjadi pada kedua produk tersebut
disebabkan karena pada produk pesaing tidak terdapat fitur tambahan atau inovasi
pada rak perkakas sedangkan pada produk inovasi terdapat fitur tambahan atau
inovasi yang ditambahkan yaitu berupa kotak kecil untuk menyimpan komponen
kecil seperti paku sehingga menyebabkan produk inovasi lebih unggul dari produk
pesaing dari segi fitur tambahan.
Technical assessment adalah suatu perbandingan antara penilaian produk
pesaing dengan produk inovasi dalam segi karakteristik teknis. Technical
assessment bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan dari karakteristik
teknis yang akan disesuaikan dengan berdasarkan kebutuhan konsumen. Penilaian
tersebut diperoleh dari hasil penilaian antara produk pesaing dengan produk
inovasi dari hasil tahap benchmarking. Skala ini terdiri atas skala 1 yang berarti
sangat tidak unggul, skala 2 yang berarti tidak unggul, skala 3 yang berarti cukup
unggul, skala 4 yang berarti unggul dan skala 5 yang berarti sangat unggul. Hasil
penilaian dari karakteristik teknis tersebut dihubungkan dengan menggunakan
garis pada produk pesaing dengan produk inovasi. Garis yang menghubungkan
penilaian kebutuhan pelanggan untuk produk pesaing bertanda (-) minus dan garis
yang menghubungkan penilaian kebutuhan pelanggan produk inovasi bertanda (+)
plus. Berdasarkan Output Technical assessment pada produk pesaing dengan
produk inovasi. Karakteristik teknis yang pertama antara produk pesaing dengan
produk inovasi adalah jenis material yaitu produk pesaing menggunakan material
kayu teakblok dan produk inovasi menggunakan material kayu multipleks yang
digunakan pada produk tempat rak perkakas. Produk pesaing nilai sebesar 3 yang
memiliki arti cukup unggul, sedangkan produk inovasi nilai sebesar 5 yang
memiliki arti sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk pesaing ini menggunakan
jenis kayu teakblok yang memiliki kualitas cukup kuat namun sedikit tipis
sedangkan produk inovasi menggunakan jenis kayu multipleks yang memiliki
kualitas yang lebih baik dan cukup tebal dibandingkan dengan kayu teakblock,
sehingga dalam hal ini produk inovasi lebih unggul dibanding produk pesaing.
Karakteristik teknis yang kedua antara produk pesaing dengan produk inovasi
adalah dimensi produk yang terdiri dari dimensi panjang, lebar, tinggi, dan berat.
Karakteristik teknis dimensi panjang produk pada produk pesaing sebesar 4 yang
memiliki bobot nilai dengan arti unggul, sedangkan produk inovasi nilai sebesar 5
yang memiliki arti sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk pesaing memiliki
ukuran panjang sebesar 39,5 cm sebelum dilakukan pengukuran antropometri
dimensi tubuh sedangkan produk inovasi memiliki ukuran panjang sebesar 41 cm
setelah dilakukan pengukuran antropometri dimensi tubuh sehingga untuk produk
inovasi lebih unggul dibandingkan produk pesaing. Karakteristik teknis dimensi
lebar produk pada produk pesaing nilai sebesar 4 yang memiliki arti unggul,
sedangkan produk inovasi nilai sebesar 4 yang memiliki arti unggul. maka produk
inovasi dan pesaing sama-sama unggul. Hal ini dikarenakan produk pesaing
memiliki ukuran lebar sebesar 27,5 cm sebelum dilakukan pengukuran
antropometri dimensi tubuh sedangkan produk inovasi memiliki ukuran lebar
sebesar 20 cm setelah dilakukan pengukuran antropometri dimensi tubuh namun
perbedaan ukuran tersebut tidak terlalu mempengaruhi sehingga untuk produk
inovasi maupun produk pesaing sama-sama unggul. Karakteristik teknis dimensi
tinggi produk pada produk pesaing nilai sebesar 4 yang memiliki arti unggul,
sedangkan produk inovasi nilai sebesar 5 yang memiliki arti sangat unggul. Hal
ini dikarenakan produk pesaing memiliki ukuran tinggi sebesar 14 cm sebelum
dilakukan pengukuran antropometri dimensi tubuh sedangkan produk inovasi
memiliki ukuran tinggi sebesar 22 cm setelah dilakukan pengukuran antropometri
dimensi tubuh sehingga untuk produk inovasi lebih unggul dibandingkan produk
pesaing. Karakteristik teknis dimensi berat produk pada produk pesaing nilai
sebesar 5 yang memiliki arti sangat unggul, sedangkan produk inovasi nilai
sebesar 4 yang memiliki dengan arti unggul. Hal ini dikarenakan produk pesaing
memiliki berat yang yaitu sebesar 3 kg sedangkan produk inovasi memiliki berat
sebesar ± 3,1 kg sehingga untuk produk pesaing lebih unggul dibandingkan
inovasi karena bobot produk pesaing sedikit lebih ringan dibandingkan produk
inovasi. Karakteristik teknis yang ketiga antara produk pesaing dengan produk
inovasi adalah jenis inovasi pada produk tempat rak perkakas. Produk pesaing
nilai sebesar 2 yang memiliki arti tidak unggul, sedangkan produk inovasi nilai
sebesar 5 yang memiliki arti sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk pesaing
tidak memiliki inovasi berupa tempat penyimpanan komponen kecil sedangkan
produk inovasi memiliki inovasi berupa tempat penyimpanan komponen kecil
yang berfungsi untuk menyimpan komponen-komponen seperti paku, baut, mur,
dan lainnya, sehingga dalam hal ini produk inovasi lebih unggul daripada produk
pesaing. Karakteristik teknis yang keempat antara produk pesaing dengan produk
inovasi yaitu jenis pelapis pada produk tempat rak perkakas. Karakteristik teknis
jenis pelapis pada produk pesaing diperoleh nilai sebesar 2 yang memiliki arti
tidak unggul, sedangkan produk inovasi diperoleh nilai sebesar 5 yang memiliki
arti sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk pesaing tidak memiliki pelapis
berupa pernis waterbased sedangkan produk inovasi memiliki pelapis berupa
pernis waterbased pada produk rak perkakas karena dengan menambahkan pernis
waterbased mempunyai nilai estetika yang tinggi dan melindungi material dari
paparan sinar matahari maupun cuaca ekstrem, sehingga dalam hal ini produk
inovasi lebih unggul daripada produk pesaing.
Organizational difficulty adalah tingkat kesulitan dalam mengimplementasikan
karakteristik teknis dari produk pesaing ke produk inovasi. Tingkat kesulitan
tersebut bertujuan untuk meningkatkan produk inovasi berdasarkan kebutuhan
pelanggan. Penilaian tingkat kesulitan pada untuk diimplementasikan kepada
produk inovasi dari produk pesaing terdiri dari nilai 1 sampai dengan 5 yang
memiliki arti masing-masing nilai yaitu nilai 1 sampai dengan 5, dimana nilai 1
artinya sangat mudah, nilai 2 artinya mudah, nilai 3 artinya sedang, nilai 4 artinya
sulit dan nilai 5 artinya sangat sulit. Berdasarkan output organizational difficulty
dapat diketahui bahwa tingkat kesulitan dalam mengimplementasikan
karakteristik teknis dari produk pesaing ke produk inovasi. Karakteristik teknis
pertama yaitu jenis material, produk pesaing dan produk inovasi menggunakan
jenis kayu multipleks dengan nilai organizational difficulty sebesar 1 yang artinya
sangat mudah karena dalam mendapatkan jenis material ini sebagai material yang
dipakai masih cukup mudah didapatkan. Karakteristik teknis kedua yaitu dimensi
panjang produk dengan nilai organizational difficulty sebesar 2 yang artinya
mudah, sehingga dalam mengimplementasikan keinginan pelanggan terhadap
dimensi panjang produk mudah karena ukuran produk inovasi lebih panjang
daripada produk pesaing mudah untuk dilakukan oleh tim pengembang.
Karakteristik teknis ketiga yaitu dimensi lebar produk dengan nilai organizational
difficulty sebesar 2 yang artinya mudah, sehingga dalam mengimplementasikan
keinginan pelanggan terhadap dimensi lebar produk mudah karena ukuran produk
inovasi lebih kecil daripada produk pesaing mudah untuk dilakukan oleh tim
pengembang. Karakteristik teknis keempat yaitu dimensi tinggi produk dengan
nilai organizational difficulty sebesar 2 yang artinya mudah, sehingga dalam
mengimplementasikan keinginan pelanggan terhadap dimensi tinggi produk
mudah karena ukuran produk inovasi lebih tinggi daripada produk pesaing mudah
untuk dilakukan oleh tim pengembang. Karakteristik teknis kelima yaitu dimensi
berat produk dengan nilai organizational difficulty sebesar 2 yang artinya mudah,
sehingga dalam mengimplementasikan keinginan pelanggan terhadap dimensi
berat produk mudah karena berat produk inovasi tidak jauh berat daripada produk
pesaing mudah untuk dilakukan oleh tim pengembang. Karakteristik teknis
keenam adalah jenis inovasi yaitu tempat penyimpanan komponen kecil dengan
nilai organizational difficulty sebesar 2 yang artinya mudah sehingga dalam
mengimplementasikan keinginan konsumen terhadap produk inovasi dengan
penambahan tempat penyimpanan komponen kecil mudah untuk dilakukan oleh
tim pengembang. Karakteristik teknis ketujuh yaitu jenis pelapis dengan pelapis
water based dengan nilai organizational difficulty sebesar 2 yang artinya mudah.
Hal tersebut dapat dengan mudah untuk dilakukan oleh tim pengembang dengan
memberikan pelapis berupa pernis water based terhadap produk inovasi untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Weighted importance atau tingkat prioritas (dalam bentuk angka) adalah angka
prioritas yang terbentuk dari penilaian masing-masing karakteristik teknis yang
berkaitan dengan bobot nilai pada customer importance dimana angkanya
diperoleh dari penjumlahan perkalian antara karakteristik teknis dengan customer
importance. Berdasarkan HOQ yang telah dibuat, diperoleh nilai weighted
importance untuk karakteristik teknis yang pertama yaitu jenis material sebesar
135.00. Nilai tersebut didapat dari angka simbol ⦿ yaitu bernilai 9 dikalikan
dengan skala 5.0 maka hasilnya 45.0. Lalu angka yang memiliki simbol ⦿ yaitu
bobot nilainya 9 dikalikan dengan skala 5.0 maka hasilnya 45.0. Angka yang
memiliki simbol ⦿ bobot nilainya 9 dikalikan dengan skala 5.0 yaitu hasil
perkaliannya adalah 45.0. Apabila dijumlahkan, maka diperoleh nilai 135.00.
Nilai weighted importance untuk karakteristik teknis yang kedua yaitu dimensi
panjang sebesar 105.00. Nilai tersebut didapat dari angka simbol ◯ bobot
nilainya 3 dikalikan dengan skala 5.0 maka hasilnya 15.0. Lalu angka yang
memiliki simbol ⦿ bernilai 9 dikalikan dengan skala 5.0 dan hasilnya adalah
45.0. Kemudian bobot nilai 9 dengan simbol ⦿ dikalikan skala 5.0 maka hasilnya
45.0. Apabila dijumlahkan, maka diperoleh nilai 105.00. Nilai weighted
importance untuk karakteristik teknis yang ketiga yaitu dimensi lebar sebesar
60.00. Nilai tersebut didapat dari angka simbol ◯ yaitu bernilai 3 dikalikan
dengan skala 5.0 maka hasilnya 15.0. Lalu angka yang memiliki simbol ⦿
bernilai 9 dikalikan dengan skala 5.0 dan hasilnya adalah 45.0. Maka apabila
dijumlahkan, total keseluruhannya diperoleh sebesar 60.00. Nilai weighted
importance untuk karakteristik teknis yang keempat yaitu dimensi tinggi sebesar
60.00. Nilai tersebut didapat dari angka simbol ◯ yaitu bernilai 3 dikalikan
dengan skala 5.0 maka hasilnya 15.0. Lalu angka yang memiliki simbol ⦿
bernilai 9 dikalikan dengan skala 5.0 dan hasilnya adalah 45.0. Apabila
dijumlahkan, maka diperoleh nilai sebesar 60.00. Nilai weighted importance
untuk karakteristik teknis yang kelima yaitu dimensi berat sebesar 75.00. Nilai
tersebut didapat dari angka simbol ◯ yaitu bernilai 3 dikalikan dengan skala 5.0
maka hasilnya 15.0. Lalu angka yang memiliki simbol ◯ dengan bobot nilainya 3
dikalikan dengan skala 5.0 maka hasilnya 15.0. Kemudian angka yang memiliki
simbol ⦿ bernilai 9 dikalikan dengan skala 5.0 dan hasilnya adalah 45.0. Apabila
dijumlahkan, maka total nilai yang diperoleh adalah sebesar 75.00. Nilai weighted
importance untuk karakteristik teknis yang keenam yaitu jenis inovasi sebesar
45.00. Nilai tersebut didapat dari angka simbol ⦿ yaitu bernilai 9 dikalikan
dengan skala 5.0 maka hasilnya 45.0. Lalu apabila dijumlahkan, maka total
nilainya diperoleh sebesar 45.00. Nilai weighted importance untuk karakteristik
teknis yang ketujuh yaitu jenis pelapis sebesar 45.00. Nilai tersebut didapat dari
angka simbol ⦿ yaitu bernilai 9 dikalikan dengan skala 5.0 maka hasilnya
45.0.Apabila angka-angka tersebut dijumlahkan, maka diperoleh nilai sebesar
45.00. Berdasarkan nilai-nilai tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa urutan
kepentingan yang harus diprioritaskan oleh tim pengembang dalam
mengembangkan produk adalah dimulai dari karakteristik teknis yang paling
dominan, yaitu karakteristik teknis jenis material dengan nilai weighted
importance sebesar 135.00, karakteristik teknis dimensi panjang dengan nilai
weighted importance sebesar 105.00, karakteristik teknis dimensi lebar dan tinggi
dengan nilai weighted importance sebesar 60.00, karakteristik teknis dimensi
berat dengan nilai weighted importance sebesar 75.00, dan yang terakhir yaitu
karakteristik teknis jenis inovasi dan jenis pelapis dengan nilai weighted
importance sebesar 45.00. Berdasarkan nilai weighted importance atau tingkat
prioritas pada karakteristik teknis produk rak perkakas, maka dapat disimpulkan
bahwa karakteristik teknis yang paling dominan adalah karakteristik teknis jenis
material.
Relative importance atau tingkat prioritas (dalam bentuk diagram batang)
merupakan nilai weighted importance yang dinyatakan dalam bentuk persen
kumulatif. Untuk perhitungan, nilai relative importance diperoleh dari hasil bagi
masing-masing weighted importance dengan total weighted importance lalu
dikalikan dengan 100%. Biasanya pada rumah kualitas, relative importance
dinyatakan dalam bentuk diagram batang. Berdasarkan HOQ yang dibuat oleh tim
pengembang, dapat dilihat bahwa setiap karakteristik teknis memiliki nilai
weighted importance. Nilai weighted importance ini dijumlahkan dan nantinya
total nilai weighted importance ini akan digunakan pada perhitungan relative
importance. Total dari nilai weighted importance merupakan hasil dari
penjumlahan nilai weighted importance masing-masing karakteristik teknis, yaitu
jenis material dengan bobot 135, dimensi panjang dengan bobot 105, dimensi
lebar dengan bobot 60, dimensi tinggi dengan bobot 60, dimensi berat dengan
bobot 75, dimensi jenis inovasi dengan bobot 45, dan dimensi pelapis dengan
bobot 45, sehingga diperoleh nilai total weighted importance sebesar 525.
Berdasarkan HOQ yang telah dibuat oleh tim pengembang, pada baris relative
importance kolom pertama, dapat dilihat sebuah diagram batang relative
importance karakteristik teknis pertama, yaitu jenis material. Nilai relative
importance karakteristik teknis jenis material ini diperoleh dari hasil perhitungan
bobot nilai weighted importance aspek jenis material yang bernilai 135 yang
dibagi dengan total nilai weighted importance sebesar 525, lalu dikalikan dengan
100% sehingga didapatkan nilai relative importance sebesar 25,71%. Selanjutnya
pada baris relative importance kolom kedua, dapat dilihat sebuah diagram batang
relative importance karakteristik teknis kedua, yaitu dimensi panjang. Nilai
relative importance karakteristik teknis ini diperoleh dari hasil perhitungan bobot
nilai weighted importance aspek dimensi panjang yang bernilai 105 yang dibagi
dengan total nilai weighted importance sebesar 525, lalu dikalikan dengan 100%
sehingga didapatkan nilai relative importance sebesar 20%. Berikutnya pada baris
relative importance kolom ketiga, dapat dilihat sebuah diagram batang relative
importance karakteristik teknis ketiga, yaitu dimensi lebar. Nilai relative
importance karakteristik teknis ini diperoleh dari hasil perhitungan bobot nilai
weighted importance aspek dimensi lebar yang bernilai 60 yang dibagi dengan
total nilai weighted importance sebesar 525, lalu dikalikan dengan 100% sehingga
didapatkan nilai relative importance sebesar 11,43%. Berikutnya pada baris
relative importance kolom keempat, dapat dilihat sebuah diagram batang relative
importance karakteristik teknis keempat, yaitu dimensi tinggi. Nilai relative
importance karakteristik teknis ini diperoleh dari hasil perhitungan bobot nilai
weighted importance aspek dimensi tinggi yang bernilai 60 yang dibagi dengan
total nilai weighted importance sebesar 525, lalu dikalikan dengan 100% sehingga
didapatkan nilai relative importance sebesar 11,43%. Berikutnya pada baris
relative importance kolom kelima, dapat dilihat sebuah diagram batang relative
importance karakteristik teknis kelima, yaitu dimensi berat. Nilai relative
importance karakteristik teknis ini diperoleh dari hasil perhitungan bobot nilai
weighted importance aspek dimensi berat yang bernilai 75 yang dibagi dengan
total nilai weighted importance sebesar 525, lalu dikalikan dengan 100% sehingga
didapatkan nilai relative importance sebesar 14,29%. Berikutnya pada baris
relative importance kolom keenam, dapat dilihat sebuah diagram batang relative
importance karakteristik teknis keenamnya, yaitu jenis inovasi. Nilai relative
importance karakteristik teknis ini diperoleh dari hasil perhitungan bobot nilai
weighted importance aspek jenis inovasi yang bernilai 45 yang dibagi dengan total
nilai weighted importance sebesar 525, lalu dikalikan dengan 100% sehingga
didapatkan nilai relative importance sebesar 8,57%. Selanjutnya pada baris
relative importance kolom ketujuh, dapat dilihat sebuah diagram batang relative
importance karakteristik teknis ke ketujuh, yaitu jenis pelapis. Nilai relative
importance karakteristik teknis ini diperoleh dari hasil perhitungan bobot nilai
weighted importance aspek jenis pelapis yang bernilai 45 yang dibagi dengan total
nilai weighted importance sebesar 525, lalu dikalikan dengan 100% sehingga
didapatkan nilai relative importance sebesar 8,57%. Berdasarkan HOQ yang telah
dibuat oleh tim pengembang, diperoleh diagram batang dari nilai relative
importance untuk masing-masing karakteristik teknis. Aspek pertama
karakteristik teknis, yaitu jenis material memiliki nilai relative importance sebesar
25,71%. Aspek kedua karakteristik teknis, yaitu dimensi panjang memiliki nilai
relative importance sebesar 20%. Aspek ketiga karakteristik teknis, yaitu dimensi
lebar memiliki nilai relative importance sebesar 11,43%. Aspek keempat
karakteristik teknis, yaitu dimensi tinggi memiliki nilai relative importance
sebesar 11,43%. Aspek kelima karakteristik teknis, yaitu dimensi berat memiliki
nilai relative importance sebesar 14,29%. Aspek keenam karakteristik teknis,
yaitu jenis inovasi memiliki nilai relative importance sebesar 8,57%. Aspek
ketujuh karakteristik teknis, yaitu jenis pelapis memiliki nilai relative importance
sebesar 8,57%. Berdasarkan nilai-nilai di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
urutan kepentingan yang harus diprioritaskan oleh tim pengembang dalam
mengembangkan produk adalah dimulai dari karakteristik teknis yang paling
dominan, yaitu karakteristik teknis jenis material dengan nilai relative importance
sebesar 25,71%, karakteristik teknis dimensi panjang dengan nilai relative
importance sebesar 20%, karakteristik teknis dimensi lebar dan tinggi dengan
nilai relative importance sebesar 11,43%, karakteristik teknis dimensi berat
dengan nilai relative importance sebesar 14,29%, terakhir adalah karakteristik
teknis jenis pelapis dan jenis inovasi dengan nilai relative importance sebesar
8,57%. Berdasarkan diagram batang dan nilai relative importance atau tingkat
prioritas pada karakteristik teknis produk rak perkakas, maka dapat disimpulkan
bahwa karakteristik teknis yang paling dominan adalah karakteristik teknis jenis
material.

Anda mungkin juga menyukai