Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

Manajemen Proyek

Kerangka Kerja/Framework Manajemen Proyek

Keterangan Gambar :
Stakeholder adalah orang yang mempunyai proyek;
Proyek didelegasikan ke Manajer Proyek (Project Manager);
Manajer Proyek mengelolah atau memanage proyek tersebut;
Pengelolaan proyek meliputi : scope management, time management, cost management,
quality management, human resource management, communication management, risk
management, procurement management dan diintegrasikan melalui project integration
management (project management knowledge area);
Penerapan tools, teknik dan metode terkait diterapkan pada knowledge area tersebut
untuk memperoleh hasil yang diinginkan, yaitu suksesnya proyek.

Penjelasan dari masing-masing elemen :

1. Stakeholder merupakan pihak yang terlibat dalam aktifitas proyek, diantaranya sponsor,
Manajer proyek, tim proyek, staff, supplier, dan pendukung proyek.
2. Proyek Integration Menagemen (Manajemen integrasi proyek) : menjelaskan berbagai
proses yang dibutuhkan, agar dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek
dikoordinasikan dengan baik. Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana
proyek, pelaksanaan rencana proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan.
3. Scope Management (Manajemen lingkup proyek) : menjelaskan proses-proses yang
dibutuhkan, agar dapat dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang
benar-benar dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. dimulai pada saat proyek
ditetapkan lalu tahap perencanaan, perumusan proyek, verifikasi proyek hingga
pengawasan, sehingga dipastikan pekerjaan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan dan syarat keberhasilan proyek.
4. Time Menagement (Manajemen waktu proyek) : menjelaskan proses-proses yang
dibutuhkan agar dapat dipastikan proyek selesai tepat waktu. mulai dari merumuskan
aktivitas-aktivitas, tahapan aktivitas, perkiraan waktu yang dibutuhkan, penyusunan
jadwal hingga kontrol kerja. Manajemen waktu penting dalam memperkirakan berapa
panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek sehingga dijamin
selesai pada waktunya.
5. Cost Management (Manajemen biaya proyek) : menjelaskan proses-proses yang
dibutuhkan agar dapat dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui.
meliputi perencanaan sumber daya, perkiraan besarnya biaya, penganggaran hingga
kontrol pembelanjaan. Hal ini penting, terutama untuk pengajuan dana proyek kepada
donor sehingga dalam pelaksanaannya proyek dipastikan selesai sesuai dengan biaya
yang telah dianggarkan.
6. Quality Management (Manajemen kualitas proyek) : menjelaskan proses-proses yang
dibutuhkan agar dapat dipastikan bahwa proyek yang dilakukan akan memuaskan dan
memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati sebelumnya. dimulai dari perencanaan mutu,
jaminan dan kontrol, penetapan standar yang ingin dicapai suatu proyek penting sehingga
mendapatkan hasil yang memuaskan bagi pelaksana proyek maupun pihak-
pihak lain (stakeholder).
7. Human Resource Management (Manajemen sumber daya manusia) : menjelaskan
proses-proses yang dibutuhkan untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat
dalam proyek, secara paling efektif. mulai dari perencanaan organisasi, persiapan staf
dan persiapan tim karena sebuah tim pelaksana proyek harus terdiri atas manusia-
manusia yang memiliki kemampuan, dedikasi dan integritas. Manajemen SDM ini
penting untuk menyusun komposisi SDM yang efektif bagi pelaksanaan proyek.
8. Communication management (Manajemen komunikasi proyek) : menjelaskan proses-
proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan,
disusun, disebar, dan disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, sistem penyebaran
informasi, pelaporan kinerja dan aspek administratif lain, ini untuk memastikan
informasi seputar pelaksanaan proyek dapat dikelola dengan baik.
9. Risk Menagement (Manajemen resiko proyek) : menjelaskan proses-proses yang
berhubungan dengan pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan
penanggulangan resiko dan pengendalian penanggulangan resiko. mulai dari identifikasi
resiko, perencanaan manajemen resiko, analisa kualitatif dan kuantitatif resiko,
perencanaan respon, monitoring dan kontrol resiko yang mungkin muncul (butir ini
paling jarang dipersiapkan oleh sebagian besar pelaksana proyek, sehingga ketika
muncul krisis tidak mampu menanggapi dengan cepat dan tepat). Proses ini erat
kaitannya dengan identifikasi, analisis dan respon terhadap resiko yang muncul.
10. Procurement management (Manajemen pengadaan proyek) menjelaskan proses-proses
yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. mulai dari
perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya hingga segala ur mulai
dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya hingga segala urusan
administrasi kontrak-kontrak, bagian ini tampaknya sepele, tapi menjadi penting ketika
ditemukan bahwa pelaksana proyek perlu bantuan dari pihak luar atau pihak lain,
misalnya dari donor, mitra kerja ataupun dari pemerintah.
11. Tools & Technique (Alat dan tekhnik manajemen proyek) : alat dan tehnik manajemen
proyek membantu manajer proyek maupun timnya dari berbagai aspek manejemen
proyek dengan menggunakan metodologi manajemen proyek seperti (PERT charts,
Gantt charts, Event Chain Diagrams, Run charts, Project Cycle Optimisation, dll) atau
dengan manajemen proyek sistem informasi .
12. Project Sukses
Jika semua aspek telah terpenuhi dengan baik, maka proyek bisa dikatakan berhasil.
Namun kesuksesan dari sebuah proyek tergantung dari kerjasama yang baik antara
manajer proyek dan orang-orang yang terlibat dalam proyek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai