Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)

Kelompok IV Offering F

PENGUJIAN II-D
KADAR AIR AGREGAT HALUS

A. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Menjelaskan prosedur pengujian kadar air dan berat isi agregat halus

2. Melaksanakan prosedur pengujian kadar air dan berat isi agregat halus

3. Menentukan prosentase air yang dikandung dalam agregat halus pada


kondisi asli dan SSD

4. Menentukan berat isi agregat halus pada kondisi padat dan gembur

5. Membandingkan data pengujian berat jenis semen terhadap standar


pengujian

B. ALAT DAN BAHAN


1. Timbangan

2. Oven

3. Cawan

4. Pasir

5. Silinder berlubang

6. Kerucut terpancung

C. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Pengujian Kadar Air

a. Mempersiapkan pasir dalam kondisi SSD :

1) Memeriksa kondisi pasir dalam kondisi asli atau kondisi

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 31
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok IV Offering F

kering dengan menggunakan kerucut terpancung

2) Memasukkan pasir ke dalam kerucut terpancung dalam 3 lapisan,


dan masing-masing dipadatkan sebanyak 8 kali, pada lapisan atas
dipadatkan hanya sekali.

3) Melepaskan cetakan kerucut terpancung dan memperhatikan


bentuk pasir.

4) Bila kondisi pasir terlalu kering, sejumlah air perlu ditambahkan ke


dalam pasir dan mengaduknya hingga merata. Bila kondisi pasir
terlalu basah, pasir perlu dikeringkan.

5) Mengulangi pemeriksaan kondisi pasir seperti pada langkah (2)


(3) hingga tercapai bentuk keruntuhan pasir SSD seperti
ditunjukkan pada gambar.

Gambar 1. Pemeriksaan kondisi agregat halus

b. Menimbang cawan dalam kondisi kosong (A)

c. Memasukkan 500 gram pasir kondisi asli dan SSD dalam cawan yang
telah ditimbang dan mencatat berat totalnya (B)

o
d. Memasukkan cawan + pasir ke dalam oven dengan suhu sebesar 1105 C

hingga berat konstan (24 jam).

e. Mengeluarkan benda uji dari oven dan mendinginkannya beberapa saat.

f. Menimbang benda uji kering beserta cawan (C).

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 32
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok IV Offering F

2. Pengujian Berat Isi


a. Menimbang silinder berlubang kosong dan mencatat beratnya (D)

b. Memasukkan pasir ke dalam silinder berlubang hingga 1/3 bagian.

c. Menumbuk dengan batang besi dengan diameter 16 mm, panjang 60


cm sebanyak 25 kali secara merata.

d. Memasukkan kembali pasir ke dalam silinder hingga penuh dan


menumbuknya sebanyak 25 kali.

e. Meratakan bagian atas pasir dengan menggunakan batang besi.

f. Menimbang pasir bersama silinder (E).

g. Untuk berat isi pasir kondisi gembur, prosedur pengujian mengikuti


langkah sebelumnya tanpa disertai pemadatan.

D. HASIL PENGUJIAN
1. Pengujian Kadar Air

Berat awalBerat kering


Kadar Air= x 100
Berat awal

Kondisi Asli
Berat cawan : (1) 91,8 gram; (2) 116,5 gram
Berat cawan + pasir : (1) 591,8 gram; (2) 616,5 gram
Berat cawan + pasir kering : (1) 576,3 gram; (2) 595,2 gram
Berat air : (1) 15,5 gram; (2) 21,3 gram
Kadar air : (1) 3,1 %; (2) 4,26 %
Kadar air rata-rata : 3,68 %

Kondisi SSD
Berat cawan : (1) 86,4 gram; (2) 98,8 gram

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 33
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok IV Offering F

Berat cawan + pasir : (1) 586,4 gram; (2) 598,8 gram


Berat cawan + pasir kering : (1) 561,1 gram; (2) 576,3 gram
Berat air : (1) 25,3 gram; (2) 22,5 gram
Kadar air : (1) 5,1 %; (2) 4,5 %
Kadar air rata-rata : 4,8 %

Hasil pengujian kadar air asli dan SSD berturut turut 3,68% dan 4,8%. Hasil
pengujian tidak memenuhi SNI 03-1971-1990.

2. Pengujian Berat Isi


Berat pasir
Berat isi= x 100
Volume pasir

Kondisi Asli
Padat
Berat silinder kosong : (1) 161,2 gram; (2) 161,2 gram
Berat silinder + pasir : (1) 2052 gram; (2) 2037 gram
Berat pasir : (1) 1890,8 gram; (2) 1875,8 gram
Volume silinder : 988,87 cm3
Berat isi : (1) 1,91 gram/cm3; (2) 1,9 gram/cm3
Berat isi rata-rata : 1,905 gram/cm3

Gembur
Berat silinder kosong : (1) 161,2 gram; (2) 161,2 gram
Berat silinder + pasir : (1) 1883 gram; (2) 1913,7 gram
Berat pasir : (1) 1721,8 gram; (2) 1752,5 gram

Volume silinder : 988,87 cm3


Berat isi : (1) 1,74 gram/cm3; (2) 1,77 gram/cm3
Berat isi rata-rata : 1,755 gram/cm3

Kondisi SSD
Padat
Berat silinder kosong : (1) 161,2 gram; (2) 161,2 gram

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 34
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok IV Offering F

Berat silinder + pasir : (1) 1857,9 gram; (2) 1843,6 gram


Berat pasir : (1) 1696,7 gram; (2) 1682,4 gram

Volume silinder : 988,87 cm3


Berat isi : (1) 1,72 gram/cm3; (2) 1,7 gram/cm3
Berat isi rata-rata : 1,71 gram/cm3

Gembur
Berat silinder kosong : (1) 161,2 gram; (2) 161,2 gram
Berat silinder + pasir : (1) 1632 gram; (2) 1843,6 gram
Berat pasir : (1) 1470,8 gram; (2) 1682,4 gram

Volume silinder : 988,87 cm3


Berat isi : (1) 1,49 gram/cm3; (2) 1,7 gram/cm3
Berat isi rata-rata : 1,495 gram/cm3

Hasil pengujian berat isi asli dan SSD kondisi gembur berturut turut 1,755
gr/cm3 dan 1,495 gr/cm3.

E. STANDAR PENGUJIAN
Berdasarkan SNI 03-1971-1990, kadar air agregat halus berkisar antara 1 2%

dan berat volume kering 1200 1750 kg/m3.


Berdasarkan ASTM C70 dan ASTM C128, kadar air berkisar antara 1% .

F. KESIMPULAN

Pengujian kadar air agregat halus tidak memenuhi standar pengujian SNI dan
ASTM, sementara pengujian berat isi agregat halus memenuhi standar
pengujian SNI.

G. SARAN

1. Dalam pembuatan pasir kondisi SSD sebaiknya melebihkan pasir kering


yang akan dipercikkan dengan air. Dikarenakan jika pasir kering yang

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 35
Universitas Negeri Malang
LAPORAN PENGUJIAN BAHAN (NTSI619)
Kelompok IV Offering F

akan dijadikan kondisi SSD kurang, maka kita harus menambah pasir
serta menambah percikan air yang menyebabkan peningkatan kadar air
pada kondisi SSD sebelumnya.

2. Pasir sebaiknya diletakkan pada lingkungan yang terlindung dari


pengaruh cuaca.

H. LAMPIRAN

Program Studi S1 - Teknik Sipil


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik 36
Universitas Negeri Malang

Gambar 2. Perojokan pasir

Anda mungkin juga menyukai