Anda di halaman 1dari 15

E.

1 LATAR BELAKANG

Untuk mencapai kerja yang maksimal dan dapat tercapai kondisi kerja yang baik, maka
diperlukan koordinasi yang baik antara Konsultansi Pengawas dengan pihak-pihak yang terkait dengan
proyek itu, serta hubungan antara Konsultansi dengan instansi lainnya yang membantu Pejabat Pembuat
Komitmen. Konsultan sebagai pihak pengawas dan kontraktor sebagai pihak pelaksana, masing-masing
merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam penentuan lancar tidaknya pelaksanaan proyek.
Tugas-tugas yang akan didelegasikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/ Pengguna Jasa adalah
berupa tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah pengawasan konstruksi, khususnya yang terkait
dengan teknis dan kontrak, dimana tugas-tugas tersebut diuraikan dalam BAB lain dari dokumen usulan
teknis ini.
Agar diperoleh hasil pengawasan pekerjaan yang maksimal dalam Pekerjaan Supervisi
Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab. Aceh Jaya (DOKA), Tim Konsultan Pengawas akan
melaksanakan sistem pengawasan pembagian kerja yang sistematis dan terencana sebagaimana prinsip-
prinsip dalam pengawasan. Untuk itu pemilihan personil yang berpengalaman dan pengelompokan
personil dalam tim merupakan hal yang tak dapat dipisahkan untuk mencapai sasaran di atas.

E.2 KEGIATAN TEKNIS SECARA UMUM

Kami selaku konsultan pengawas akan melakukan konsultansi intern sebelum melakukan
pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang sekiranya akan dapat
mendukung kelancaran pekerjaan. Pekerjaan persiapan ini di antaranya adalah :

a. Persiapan Administrasi

E-1
Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal dari Konsultansi setelah menerima Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK)/ Kontrak dari Pejabat Pembuat Komitmen. Persiapan administrasi tersebut
mencakup pembuatan dokumen kontrak, pengurusan surat izin ke instansi terkait, pembuatan surat tugas
kepada personil yang akan terlibat dalam penanganan pekerjaan, surat permohonan data dan sebagainya.
Pekerjaan persiapan ini akan dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik yang telah cukup
berpengalaman dalam menangani pekerjaan sejenis, sehingga diharapkan dapat dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang disediakan untuk itu. Segala sesuatu yang terkait dengan masalah administrasi
tersebut akan selalu di bawah pengawasan Inspector yang bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh
pekerjaan.

b. Sistem Pengorganisasian
Untuk pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai target yang diinginkan, maka
konsultan akan menyusun struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang mencerminkan:
 Sistem koordinasi setiap pelaksana di lapangan memiliki tanggung jawab atas pekerjaan yang
dilaksanakan;
 Keterlibatan;
 Jalur komunikasi dan lain-lain.

c. Penyusunan Rencana Kerja


Tingkat keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya tergantung atas kemampuan dari para Tenaga
Ahli yang menangani, akan tetapi faktor perencanaan (kerja) akan memegang peranan kunci yang akan
menentukan kelancaran dan kesempurnaan hasil yang akan dicapai. Mengingat pentingnya rencana
kerja ini, maka Chief Inspector akan memimpin langsung untuk membicarakan dan mendiskusikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan:
 Pengaturan jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan;
 Pengaturan jadwal penugasan masing-masing personil;
 Membuat uraian tugas dari masing-masing personil;
 Melakukan komunikasi yang intens terhadap kondisi pekerjaan antar personil maupun dengan
proyek;
 Melakukan komunikasi kerja dengan Kontraktor;
 Menyiapkan semua kebutuhan peralatan yang akan dibutuhkan.

E.3 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Tugas Konsultan adalah mencakup Pekerjaan Supervisi Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab.
Aceh Jaya (DOKA) sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja. Pada pelaksanaan pekerjaannya secara garis
besar dapat dipisahkan menjadi pekerjaan pengawasan dan engineering.

E-2
3.1 TUGAS PENGAWAS SECARA UMUM

Tugas dari Konsultan Pengawas secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut ini :
1. Pengendalian Teknis
Dalam menjalankan unsur pengendalikan pelaksanaan fisik yang dilakukan oleh kontraktor
dengan rentang yang meliputi: pra audit, monitoring dan post audit, dimanahal ini dilakukan untuk
mencapai aspek-aspek pengendalian antara lain:
 Aspek mutu hasil pekerjaan.
 Aspek volume pekerjaan.
 Aspek Waktu penyelesaian pekerjaan.

a. Kegiatan Pra-Audit
Kegiatan Konsultansi dalam rangka pengendalian teknis pra audit adalah seluruh kegiatan
konsultansi sebelum melakukan pengawasan, yang terdiri dari pengumpulan dan analisa terhadap data,
pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi lapangan, dan pemeriksaan
terhadap persiapan kontraktor, yang meliputi material, peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan untuk
menentukan apakan hasil perencanaan tersebut telah sesuai dengan yang ada. Apabila ternyata dari hasil
pengecekan tidak seuai dengan kondisi di lapangan. Konsultan pengawas akan membuat alternatif yang
sesuai untuk diajukan kepada Pengguna Jasa. Material dan peralatan yang didatangkan Kontraktor, akan
diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan. Waktu yang dibuat kontraktor akan diteliti lebih dahulu apakah sudah memadai terhadap
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan perkiraan tenaga kerja yang akan mengerjakanya serta
alat yang akan digunakan. Apabila analisa tidak seimbang antara volume tenaga kerja dan peralatan
terhadap tersedia maka konsultansi akan menyarankan kontraktor untuk menyiapkan peralatan dan
tenaga kerja yang memadai agar bisa selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

b. Kegiatan Monitoring
Kegiatan pengendalian teknis rentang monitoring adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama
masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun konsultan pengawas telah melakukan pre audit namun setiap
langkah pelaksanaan pekerjaan akan terus dimonitor agar kalau terjadi penyimpangan segera diketahui
dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama periode ini konsultan akan selalu
melakukan evaluasi terhadap kemajuan dan kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.

c. Kegiatan Post Audit

E-3
Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi kemajuan fisik ini
akan dipakai untuk pengajuan pembayaran sesuai hasil kerjanya. Namun Kontraktor tidak akan bisa
menyajikan perintah pembayaran sebelum rekomendasi dan Konsultan Pengawas bahwa hasil
pekerjaanya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

2. Pengendalian Koordinasi
Konsultan Pengawas dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas pengendalian teknis tersebut di
atas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain (khususnya
pengguna jasa).
Koordinasi dengan instansi terkait antara lain dilakukan dengan Pengguna Anggaran, Pengendali
Pelaksanaan Proyek Fisik/ Pejabat Pembuat Komitmen dan instansi lain yang terkait (User).

3. Pengendalian Administrasi Proyek


Dalam hal ini Konsultan Pengawas berkewajiban merancang, memberlakukan serta mengedalikan
pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya, yaitu mencakup antara lain surat,
memorandum, risalah, contoh barang, foto, berita acara rapat, gambar, sketsa, brosur, kontrak dan
addendum dan lain-lain yang dianggap perlu.
Tindakan yang dapat dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud ini adalah:
 Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud dan surat
masuk maupun keluar.
 Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam melakukan tugas konsultansi.
 Mempersiapkan dan memeriksa contoh barang agar memenuhi persyaratan yang tetapkan baik
kualitas maupun kuantitas.
 Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
 Mempelajari dan memeriksa gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan agar sebelum maupun
sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan pekerjaan.
 Membantu/ menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

4. Verifikasi Hasil Pekerjaan Kontraktor


Konsultan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa hasil
pekerjaan Kontraktor telah memenuhi segala persyaratan untuk proses selanjutnya yaitu persetujuan
Pengguna Jasa.

E-4
5. Kontrol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan
Dalam konteks lebih luas, pekerja pengawasan mengemban juga fungsi kontrol manajemen.
Sebelum memeriksa hasil pekerjaan perlu diperiksa dahulu persiapan pekerjaan yang dilakukan
setengah-setengah atau pekerjaan yang dilakukan secara mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang
tidak memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol yang sistematik. Oleh
karena itu perlu dijaga agar schedule pekerjaan/ kurva–S pekerjaan yang telah disetujui sebagai
pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik sesuai dengan kondisi kontrol kembali terhadap
pelaksanaan fisik di lapangan.
Selanjutnya baru di lakukan Pengontrolan mutu pekerjaan berdasarkan sisten manajemen
proyeknya yang dilakukan oleh Konsultan/ Engineer yang menguasai di bidang tersebut dan harus
dilaksanakan di lapangan dan berdasarkan hasil di laboraturium. Tolak ukur pengukuran mutu pekerjaan
adalah dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).

3.2 FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWAS

Fungsi konsultan pengawas pada dasarnya dibagi dalam 2 fungsi, yaitu: Fungsi Adminstratif dan
Fungsi Pengawasan.
a. Fungsi Administratif
Fungsi administratif merupakan suatu fungsi dari Konsultan Pengawas yang terdiri dari:
 Membantu Penggunan Jasa/ Pengguna Anggaran dalam memahami dan melaksanakan
ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak terutama sehubungan
dengan penentuan kewajiban dan tugas Kontraktor.
 Mengadakan komunikasi dan surat-menyurat, membuat memorandum atas pekerjaan
kontruksi.
 Membuat dokumentasi hasil-hasil test pelaksanaan pekerjaan berupa foto-foto yang dibuat
sebelum proyek berlansung, sedang dan proyek selesai serta kejadian di lapangan.
 Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan “Contract Change Order” dan “Addendum”
sehingga perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan
mempertimbangkan semua aspek yang ada.
 Menyiapkan dan menyampaikan laporan pekerjaan secara berkala.

b. Fungsi Pengawasan (Supervisi)


Sedangkan untuk fungsi pengawasan merupakan suatu fungsi dari konsultan pengawas yang
meliputi:
 Membantu Penggunan Jasa dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya dalam mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan dan

E-5
ketentuan-ketetuan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta, jadwal waktu yang
ditetapkan.
 Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terperinci untuk
mendukung review design (bila ada), membantu Penggunan Jasa sehingga perubahan desain
tersebut dapat dilaksanakan.
 Melaksanakan pengecekan secara cermat semua pengukuran dan perhitungan volume
pekerjaari yang akan dipakai dalam dasar pembayaran sehingga semua pengukuran pekerjaan
perhitungan volume dan pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
 Meninjau pengadaan personil dan peralatan kontraktor sesuai dengan kebutuhan yang
dipersyaratkan.
 Memantau dan mengecek pengendalian mutu dan volume pekerjaan untuk sertifikasi Monthly
Certificate (MC).
 Melakukan pengecekan dan persetujuan gambar terlaksana (As Build Drawing).
 Membantu Penggunan Jasa dalam menyiapkan pelaksanaan Provisional Hand Over.
 Membantu Penggunan Jasa dalam pengawasan pekerjaan dalam periode pemeliharaan.

Sedangkan tanggung jawabnya adalah bertanggung jawab penuh kepada Penggunan Jasa bahwa
hasil pelaksanaan pembangunan proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor adalah sesuai ketentuan
dalam kontrak pemborongan. Konsultan akan memberikan jaminan kerja, persetujuan dan setiap jenis/
langkah pelaksanaan dan persyaratan yang telah dikeluarkan.

3.3 PENGENDALIAN MUTU

Dalam hal pengendalian mutu pekerjaan konsultan pengawas wajib melaksanaan beberapa
pengujian. Diantaranya adalah pekerjaan yang berkaitan dengan mutu Material yang digunakan. Dalam
hal ini, mutu Material yang direncanakan adalah BATU GAJAH. Untuk mendapatkan mutu Material
yang baik dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan maka konsultan pengawasan melakukan
kegiatan pengujian-pengujian terhadap hal berikut ini :
 Personil
Personil/tenaga yang terkait untuk maksud pengujian harus cukup berpengalaman dan mengenal
baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.
 Penyimpanan Bahan/Material
Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk menjamin
perlindungan kualitas. Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa.
Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan dan

E-6
untuk menjaga kualitas yang sesuai serta mengontrol kadar air, tinggi maksimum tumpukan
material disesuaikan dengan ketentuan masing-masing material.
 Pengujian Material Yang Akan Digunakan
Semua material dan setiap bagian pekerjaan akan diinspeksikan oleh Konsultansi. Staff Tim
Konsultansi setiap saat akan membuat rencana untuk menginspeksi material yang akan dligunakan
berdasarkan atas jadwal kerja kontraktor.
 Job Mix Formula
Agar mendapakan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi sebelum dimuai
perlu dibuatkan dulu Job Mix Formula yang disetujui Konsultansi, antara lain untuk pekerjaan
Material.
 Pengujian Rutin Laboraturium
Selama pelakasanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau campuran-
campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan berlangsung
guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan. Jenis dan tes rutin ini seperti yang disebutkan
dalam spesifikasi. Pengujian sendiri dilakukan pada sebuah lembaga independen yang mempunyai
lisensi untuk mengeluarkan sertifikat atau surat keterangan resmi.

 Test Lapangan
Setelah pekerjaaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu diadakan pengujian/test lapangan
seperti apa yang disebutkan dalam persyaratan pengujiaan.
Selain itu, konsultan pengawasan juga melakukan beberapa kegiatan lainnya yaitu sebagai
berikut :

1. Pengawasan Pengujian Material di Lokasi


 Mengawasi pelaksanaan pengujian material di lapangan
 Mengawasi pelaksanan pengujian material di laboratorium meliputi metode pengambilan
sample dari lapangan sampai hasil yang diperoleh di laboratorium.
 Mengawasi pengelolaan material batu, kayu dan semua bahan yang digunakan mengenai
spesifikasi, ukuran dalam masing-masing sub pekerjaan.

2. Pengawasan Mutu Pengerjaan


Item pekerjaan utama yang harus diawasi adalah mutu bahan, alat dan rosedurnya meliputi:
a. Pekerjaan Galian (Excavation works), pekerjaan yang dilakukan antara lain ;

E-7
 Memeriksa keefektifan metode kerja yang diajukan kontraktor, dan apabila diperlukan
maka konsultan supervisi akan memberikan masukan metode yang lebih baik demi efisiensi
dan optimalisasi pekerjaan.
 Melakukan pemantauan terhadap keamanan kerja dari pelaksana di lapangan dan alat yang
bekerja.
 Menentukan batas, elevasi dan dimensi pekerjaan galian yang dikerjakan kontraktor.
 Menentukan area pembuangan material hasil galian.
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan galian.
 Melakukan pengawasan pengecekan hasil pekerjaan dan pekerjaan lain yang termasuk
dalam item pekerjaan.

b. Pekerjaan Material (Concrete Works), meliputi:


Mutu Bahan :

Batu Besar Uk. 1000 Kg


 Batu harus sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan dilengkapi dengan sertifikat
lolos pengujian untuk kekerasan (soundness), Berat Batu.
 Mengawasi dan memeriksa proses pengangkutan, dan pemindahan Batu agar tidak Terjadi
kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
 Kontraktor harus menjamin bahwa Quarry cukup ada persediaan Batu. Pada hari pertama
setiap bulan harus memberitahu kepada Direksi mengenai data sebagai berikut :
 Persediaan Batu Besar yang ada di lokasi pada setiap akhir bulan.
 Pengangkutan Batu Besar yang diterima bulan itu.
 Batu Besar yang dipakai bulan itu.
 Batu Besar yang dibuang atau hilang bulan itu dan alasannya.

Geotekstile (Non Woven)


 Persediaan Geotekstile (Non Woven) yang ada di lokasi pada setiap akhir bulan.
 Pengiriman Geotekstile (Non Woven) yang diterima bulan itu.
 Geotekstile (Non Woven) yang dipakai bulan itu.
 Geotekstile (Non Woven) yang dibuang atau hilang bulan itu dan alasannya.

E-8
3.4 PENGENDALIAN KUANTITAS

Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dan lainnya, maka
pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan dengan teliti/ akurat yang disetujui oleh
konsultan sehinga kuantitas dalam kontrak adalah benar maka dilakukan pengukuran hasil pekerjaan.

3.5 PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, maka ada hal-hal pokok yang perlu diperhatikan
dalam melakukan pengukuran biaya pelaksanaan proyek yang antara lain sebagai berikut:
 Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar sehingga kuantitas yang
dibayar sesuai dengan rencana kerja. Dengan demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui
yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dan segi pengukuran/
kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk pekerjaan
yang sudah memenuhi spesifikasi.
 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan harga satuan
pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan sehingga biaya proyek dibayarkan sesuai
dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

3.6 PEMERIKSAAN PEMBAYARAN AKHIR

Tim Pengawas Teknik akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu. Pembayaran
terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dikoreksi ada pembayaran berikutnya.
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah dibayar
sebelumnya sehingga kuantitas/ volume yang dibayar dalam pembayaran akhir merupakan final quantity
yang benar.

3.7 PEKERJAAN SERAH TERIMA AKHIR

Kontraktor harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir, bersamaan dengan
semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh Engineer. Setelah peninjauan kembali oleh
Engineer dan jika diperlukan amandemen oleh Kontraktor, Engineer akan mengeluarkan suatu
pernyataan perhitungan akhir yang disetujui untuk pembayaran oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor yang telah dianggap pekerjaan akan selesai termasuk semua kewajiban dalam periode
jaminan, maka Kontraktor harus membuat permohonan untuk serah terima pertama. Setelah
penyelesaian dan setiap pekerjaan yang diminta oleb Panitia Serah Terima dan dilanjutkan dengan

E-9
pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut maka Konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat
Penyelesaian Akhir.

E.4 RENCANA KERJA

Rencana kerja untuk pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab.
Aceh Jaya (DOKA) ini disusun sebagai suatu urutan dari tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan secara
sistimatis, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir dari pelaksanaan pekerjaan, dengan berpedoman
pada pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang telah disusun dan ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja. Sebagaimana disebutkan di dalam Kerangka Acuan
Kerja, dalam pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab. Aceh Jaya
(DOKA). Secara terperinci rencana kerja dimulai dari tahap persiapan, tahap konstruksi hingga pasca
konstruksi, Bagan Alir Rencana Kerja secara jelas diperlihatkan pada Lampiran Gambar E.1.

E.5 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mengacu pada metodelogi pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja yang telah disusun serta
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari. Konsultan telah
menyusun Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab. Aceh Jaya
(DOKA), adalah:
1. Tahap Pra-Konstruksi
2. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
3. Tahap Pasca Konstruksi

E - 10
BAGAN ALIR KERANGKA KERJA KONSULTAN SUPERVISI

Tidak
Review Jadwal
Pelaksanaan

PENGENDALIAN Ya
WAKTU EVALUASI

- Jadwal Pelaksanaan
- Jadwal Alat, Personil, Material
- Review Kurva "S" Harian, Mingguan, Bulanan
Tidak
Review Volume
Pelaksanaan
HASIL PEKERJAAN:
MONITORING
PRE- PENGENDALIAN - TEPAT WAKTU
VOLUME Ya
CONSTRUCTION BIAYA PEKERJAAN - TEPAT BIAYA
MEETING - TEPAT MUTU
- Kajian ulang data teknis & - Volume Pelaksanaan/Shop Drawing
administrasif yang ada - Field Engineer
- Pemahaman & penyamanan - Kuantitas Revisi volume pekerjaan
persepsi atas dokumen kontrak - Sistem Pengukuran
- Penjelasan manual sistem dan Tidak
prosedur kerja pengendalian - Penolakan Bahan
- Evaluasi rencana kerja kontrak- - Perbaikan
to & metode kerja MONITORING
- Evaluasi rencana mobilisasi PENGENDALIAN Ya
MUTU
alat & Base Camp MUTU
- Evaluasi rencana mobilisasi personil
kontraktor dan konsultan - Tahapan Pengujian
- Evaluasi rencana pengaturan lalu - Lingkup Pengujian
lintas (traffic manajemen) - Struktur Pengujian - Pengujian bahan
- Quarry material - Daftar Material - Metode pelaksanaan
- Lokasi AMP/Batch Plant - Daftar Pengujian (Pola 3-2-5) - Test hasil pekerjaan
- Ijin-ijin dan hubungan dengan
Pemda & Masyarakat setempat
- Asuransi

Gambar E.1 Bagan Alir KAK Supervisi

E.6 TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA

Dalam pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab. Aceh Jaya
(DOKA), faktor keahlian dan pengalaman kerja seseorang dalam pekerjaan sejenis merupakan faktor
yang penting untuk tercapainya hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan di
dalam Kerangka Acuan Kerja.
Konsultan telah menyiapkan nama-nama personil Tenaga Ahli untuk Pekerjaan Supervisi
Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab. Aceh Jaya (DOKA). Susunan Tenaga Ahli tersebut terdiri dari
1 (satu) orang Chief Inspector. Selanjutnya dalam pelaksanaan pekerjaan ini Chief Inspector dibantu oleh

E - 11
1 (satu) orang tenaga Inspector dan 1 (satu) orang surveyor. Uraian posisi dan nama tenaga ahli dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
No. Nama Posisi yang Diusulkan

1. Eka Saputra, ST Chief Inspector

2. Mona Melyar, ST Inspektor

3. Muhammadar, ST Surveyor

Adapun tanggung jawab masing-masing tenaga ahli dan tenaga pendukung sebagaimana tersebut
di tabel atas, adalah sebagai berikut:
1. Chief Inspector
Sarjana Teknik Sipil yang mempunyai SKA Ahli Sumber Daya Air – Madya berpengalaman
profesional minimal 5 (tahun) tahun, adapun tugas dan tangung jawab, antara lain:
 Memimpin dan mengkoordinasikan dan bertanggung jawab terhadap kinerja seluruh tim agar
lingkup jasa pelayanan maupun cakupan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan
memenuhi standar kualitas yang diinginkan.
 Menkoordinasikan seluruh kegiatan di dalam pelaksanaan.
 Memeriksa dan memverifikasi semua dokumen yang diterbitkan oleh manajemen konstruksi.
 Memerikasa laporan kemajuan fisik dan keuangan serta kualitas hasil pekerjaan lapangan, baik
secara langsung melalui kunjungan ke lokasi maupun secara tidak langsung melalui rapat rutin
bersama tim koordinasi, serta melakukan analisis atas laporan tim konsultan pengawas/
supervisi.
 Membantu melakukan pemecahan masalah teknis, non teknis, dan masalah lain yang tidak
dapat diselesaikan oleh tim yang dibawahinya atau Konsultan Perencana.
 Mereview dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
 Menyusun laporan pelaksanaan secara berkala sesuai yang telah ditetapkan laporan khusus
apabila diperlukan.
 Melakukan review RAB, menghitung bobot dari setiap item pekerjaan.
 Menghitung kemajuan fisik dari hasil pemeriksaan kuantitas dan kualitas pekerjaan di
lapangan, baik secara langsung melalui kunjungan ke lokasi maupun secara tidak langsung
melalui laporan pengawas lapangan.
 Menyusun laporan mingguan mengenai kemajuan fisik pelaksanaan pekerjaan dilapangan
untuk periode Mingguan dan Bulanan.
 Melakukan koordinasi didalam menyusun Estimasi Biaya, Perhitungan Pekerjaan Tambah atau
Kurang.
 Melakukan perhitungan pekerjaan tambah atau kurang karena adanya perubahan Desain.

E - 12
 Membuat Berita Acara Pekerjaan Tambah atau Kurang.
 Membuat laporan Penyerapan Biaya berdasarkan unit price di RAB dan prestasi kemajuan
fisik pekerjaan di lapangan.

2. Inspektor
Sarjana Teknik Arsitektur yang mempunyai SKA Sumber Daya Air – Muda berpengalaman
profesional minimal 3 (lima) tahun. Adapun tugas dan tangung jawabnya, antara lain:
 Membantu Chief Inspector dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek prosedur dan
kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak berkaitan dengan pekerjaan Sipil.
 Bertanggung jawab penuh terhadap Chief Inspector untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.
 Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana serta
memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
 Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
 Berhak menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis.
 Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari
cuaca, material yang datang (masuk), perubahan dan bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di
lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan
kejadian-kejadian khusus.
 Memeriksa gambar terlaksana (As Built Drawing).
 Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan dalam
setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi pekerjaan tambah (extra).

3. Juru Ukur
Tenaga Juru Ukur berjumlah 1 orang, dengan latar belakang pendidikan STM Bangunan,
memiliki sertifikat SKT Juru Ukur/ Teknisi Survey Pemetaan dan pengalaman di bidangnya minimal 2
(lima) tahun. Adapun tugas dan tangung jawabnya, antara lain menerima tugas pengukuran dan
pemetaan situasi lapangan, menyiapakan alat ukur, menhitung data ukuran situasi dan membuat laporan.

E.7 PENUGASAN PERSONIL

Jadwal penugasan personil disusun berdasarkan tahapan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Adapun uraian jadwal penugasan
secara terperinci diperlihatkan pada lampiran.

E.8 ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

E - 13
Terwujudnya kelancaran pelaksanaan pekerjaan sangat tergantung pada garis koordinasi dalam
suatu tugas dan tanggung jawab serta garis perintah atau konsultasi antar tenaga ahli maupun tenaga
pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang diinginkan dan maksimal. Bentuk organisasi
pelaksanaan pekerjaan Supervisi Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab. Aceh Jaya (DOKA), dapat
dilihat pada Struktur Organisasi pada lampiran.

E.9 LAPORAN

Selama Supervisi Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab. Aceh Jaya (DOKA), konsultan akan
menyiapkan dan menyerahkan laporan kepada Penguna Anggaran/ Pejabat Pelaksana Teknis Pekerjaan
berupa laporan yang terdiri dari:

a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan adalah laporan yang memuat laporan awal pelaksanan pekerjaan
pengawasan, metode kerja, rencana kerja serta program kerja pengawasan.

b. Laporan Harian
Laporan Harian adalah laporan yang meliputi:
 Tenaga kerja, peralatan kerja dan waktu pelaksanaan kerja.
 Bahan - bahan yang datang, diterima atau ditolak.
 Pekerjaan - pekerjaan yang diselenggarakan.
 Keadaan situasi cuaca di lokasi pekerjaan.

c. Laporan Mingguan
Laporan Mingguan adalah laporan yang meliputi:
 Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan dan program kerja setiap minggu dan minggu berikutnya.
 Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan.
 Masalah dan Upaya Penyelesaian dilapangan.
 Kumpulan Berita Acara Lapangan.
 Foto Pelaksanaan Pekerjaan.
 Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan).

d. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan adalah laporan yang meliputi:

E - 14
 Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan dan program kerja bulan berikutnya
 Hasil Pemeriksaan dan Persetujuan.
 Masalah dan Upaya Penyelesaian dilapangan.
 Kumpulan Berita Acara Lapangan.
 Foto Pelaksanaan Pekerjaan.
e. Laporan Akhir
Laporan Akhir adalah laporan yang memuat laporan akhir pengawasan dibuat guna memenuhi
laporan produk hasil pengawasan.

E.10 PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tugas dan ruang lingkup penanganan Konsultansi dalam melaksanakan
Pekerjaan Supervisi Pekerjaan Pengendalian Banjir Kab. Aceh Jaya (DOKA) yang termuat dalam
KAK, menekankan bahwa Konsultan harus dapat melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang mencakup; pengendalian mutu, volume dan waktu pelaksanaan sehingga sesuai dengan
yang tercantum dalam Bill of Quantity dan Spesifikasi Teknik.

b. Saran
Untuk dapat tercapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, Jasa Konsultan Pengawas perlu diberi
dukungan yang memadai dalam hal melakukan pengawasan di lapangan, agar tujuan serta sasaran yang
ingin dicapai yaitu hasil pekerjaan di lapangan dapat terlaksana secara optimal sesuai dengan Spesifikasi
Teknik.

Penyedia Jasa,
CV. PUTRA JAYA KONSULTAN

DEDI IRAWAN, SE
Direktur

E - 15

Anda mungkin juga menyukai