Anda di halaman 1dari 13

BAB 5

Uraian Pendekatan dan Metodologi

Pekerjaan Jasa Konsultasi


Pengawasan Pekerjaan Peningkatan Daya Dukung Movement Area (Seleksi Ulang)
Tahun Anggaran 2021

PT. ARDIANA DWI YASA CONSULTANT


Metodologi merupakan acuan untuk menentukan langkah-langkah yang harus
dilakukan, mencakup seluruh bagian dari awal sampai akhir secara dan menggunakan
metode atau cara-cara yang tepat sehingga mendapatkan hasil yang optimum.
Dalam penyusunan metodologi pekerjaan terutama dalam pengawasan pekerjaan
konstruksi, hal yang paling utama adalah pengaturan seluruh pekerjaan yang akan
dilaksanakan sehingga terjadi suatu koordinasi di berbagai bidang secara efektif.
Adapun sebagai pendukung dari kegiatan tersebut diatas juga akan disusun struktur
organisasi pekerjaan untuk memberikan batas kewenangan, tugas dan tanggungjawab
tenaga ahli beserta penyusunan jadwal pekerjaan yang akan disesuaikan dengan jadwal
penugasan tenaga ahli di lapangan sesuai dengan kebutuhan. Susunan struktur organisasi,
jadwal pelaksanaan dan jadwal personil pekerjaan dapat dilihat pada Bab. X.
Mulai

Identifikasi jenis pekerjaan antara lain:

- Sequel/Urutan Pekerjaan
- Durasi Pekerjaan
- Volume Pekerjaan
- Gambar Kerja
- Lokasi Pekerjaan

Pengajuan Rencana Kerja Oleh


Kontraktor

Pembuatan Jadwal Seluruh Pekerjaan


yang dikoordinir oleh Konsultan

Pelaksanaan Pekerjaan Oleh


Kontraktor

Kontrol/Pengawasan Seluruh Pekerjaan


Sesuai dengan persyaratan

Pelaksanaan Pekerjaan Oleh


Kontraktor Dilanjutkan

Tidak
Diterima
Test Seluruh Pekerjaan
Sesuai dengan persyaratan

Diterima

Serah Terima Pekerjaan, berupa:

- Laporan hasil pekerjaan


- Pemeriksaan Gambar As Built Drawing
- Data dukung seluruh laporan keuangan

Finish

Gambar VI. 1 Diagram Arah Tugas Konsultan


A.1 PENDEKATAN TERHADAP PERMASALAHAN
Bandar Udara merupakan prasarana angkutan udara untuk melayani pergerakan arus
penumpang dan barang secara lancar, aman dan cepat. Dalam upaya penyediaan
prasarana angkutan udara / Bandar Udara tersebut, Konsultan Pengawas perlu
memperhatikan persyaratan teknis, termasuk detail desain sehingga pekerjaan
pembangunan Bandar Udara dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Secara umum Pekerjaan Pengawasan Peningkatan Daya Dukung Movement Area
Bandar Udara Namrole, Fasilitas Sisi Udara dapat didefinisikan sebagai aktivitas
pembangunan Bandar Udara yang meliputi:
➢ Landas pacu (runway)
➢ Bahu landas pacu (shoulder),
➢ Strip landas pacu (runway strip),
➢ RESA (Runway End Safety Area),
➢ Daerah henti (stopway),
➢ Daerah bebas (clearway),
➢ Landas hubung (taxiway),

A.2 PENDEKATAN UMUM


Sesuai dengan tujuan utama layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan di
lapangan adalah untuk menjamin, bahwa :
a. Seluruh pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan–
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
b. Pelaksanaan pekerjaan berjalan di dalam sekuen dan mengikuti jadual waktu
yang ditetapkan di dalam program kerja yang telah disetujui dan dapat
diselesaikan sesuai periode kontrak atau dengan keterlambatan yang sekecil
mungkin, serta akan diusahakan agar tidak mengganggu kenyamanan
lingkungan sekitarnya.
c. Biaya konstruksi dapat dibuat minimum atau tidak melebihi dari perkiraan biaya
yang tercantum dalam Kontrak.
Adalah tidak mudah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana, dan oleh
karena itu menjadi penting untuk mencapai tujuan utama di atas, tenaga-tenaga
pengawas harus sesuai dengan jumlah yang diperlukan dan mempunyai pengalaman
yang memadai. Kami mempunyai cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan kami berkeyakinan akan mampu dalam menangani permasalahan yang
timbul didalam pelaksanaan pekerjaannya nanti.
A.3 PENDEKATAN TEKNIS
Pendekatan teknis layanan Jasa Konsultan Pengawasan dalam proposal ini dibagi
kedalam dua katagori dasar, yaitu :
A. Administrasi Kontrak
B. Pengawasan Teknik
Pendekatan penanganan di dalam bab ini ditujukan untuk tugas-tugas utama yang
harus dilaksanakan oleh Konsultan. Tugas-tugas tersebut tidak diartikan secara
sendiri-sendiri, akan tetapi dilihat secara menyeluruh. Selanjutnya tugas-tugas lain
selama pelaksanaan pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan
batasan-batasan yang ada.
A. Administrasi Kontrak
Administrasi kontrak merupakan bagian penting dan menjadi satu
kesatuan/integral dari keseluruhan layanan jasa konsultansi pengawasan, dan
tidak secara langsung berhubungan dengan pekerjaan fisik, akan tetapi langsung
berkaitan dengan masalah proses pekerjaan, seperti misalnya; dalam hal
tindakan yang harus diambil berkaitan dengan Kontrak antara Pemilik Pekerjaan
dengan Kontraktor dan perjanjian antara Pemilik Pekerjaan dengan Konsultan.
Sebagai contoh, dalam hal change/variation order (CO/VO) diperlukan untuk
mengubah kondisi kontrak yang berkaitan dengan Kontrak antara Pemilik
Pekerjaan dengan Kontraktor. CO/VO tersebut akan disiapkan oleh Konsultan
dengan bantuan dan atau bekerjasama dengan Kontraktor, kemudian
diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan formal
sesuai dengan kondisi yang termuat di dalam perjanjian konsultansi, sebelum
diteruskan kepada Kontraktor.
Tujuan utama layanan jasa konsultansi pengawasan selanjutnya adalah untuk
menjamin bahwa kemajuan pekerjaan akan berjalan selancar mungkin, agar
kegiatan Kontraktor dapat sesuai dengan rencana tanpa gangguan, dan
bersamaan dengan itu juga, mengembangkan hubungan– hubungan yang
efektif dengan Pemberi Pekerjaan, agar Pemberi Pekerjaan setiap saat
memperoleh informasi secara lengkap terhadap perkembangan pekerjaan
sebagai masukan, sebelum Pemberi Pekerjaan menyetujui pelaksanaan maupun
perubahan – perubahannya.
a. Surat Perintah Mulai Kerja
Setelah Kontrak ditandatangani, Konsultan memberikan perintah kepada
Kontraktor secara tertulis untuk melaksanakan pekerjaan, sesuai dengan
tanggal efektif mulai kerja yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Pemberi
Pekerjaan. Tanggal ini adalah penting, karena menyangkut masalah saat
dimulainya Periode Kontrak, Periode Mobilisasi dan Program Kerja.
b. Penyerahan Lapangan
Penyerahan daerah pekerjaan (site) secara keseluruhan atau sebagian
kepada Kontraktor sebagaimana disebutkan di dalam Dokumen Kontrak,
harus segera dilaksanakan setelah penandatanganan Kontrak dan (lebih
baik) setelah penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja.
Apabila hanya sebagian daerah pekerjaan yang diserahkan kepada
Kontraktor, perlu diyakinkan, bahwa daerah tersebut telah memadai untuk
dikerjakan dengan mempertimbangkan “cost-effective” terhadap
pelaksanaan pekerjaan.
Agenda pertemuan mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas
menyatakan tanggal terakhir penyerahan daerah berikutnya untuk
dikerjakan oleh Kontraktor.
c. Hubungan Kerja
Kontrak pelaksanaan konstruksi adalah antara pihak Pemilik Kegiatan
sebagai Pemberi Pekerjaan dengan Kontraktor. Konsultan Pengawas bukan
merupakan bagian dari Kontrak tersebut, meskipun demikian, diakui
mempunyai tugas tertentu dan spesifik yang berhubungan dengan
pengawasan pekerjaan. Tugas-tugas ini didelegasikan oleh Pemilik Kerja
kepada Konsultan Pengawas.
Dalam tugas yang didelegasikan ini, Konsultan Pengawas bertanggung jawab
untuk semua aktivitas korespondensi harian yang berkenaan dengan
Kontrak, dan biasanya tidak ada masalah yang timbul, apabila selama
korespondensi tersebut masih didalam lingkup otoritas yang didelegasikan
kepada Konsultan Pengawas.
Meskipun demikian, apabila subjek korespondensi sudah diluar otoritas yang
diberikan, harus ada mekanisme lain yang disetujui, untuk itu diusulkan,
bahwa korespondensi yang berkenaan dengan masalah – masalah diluar
kewenangan yang diberikan kepada Konsultan Pengawas akan dialamatkan
kepada Pimpinan Proyek melalui Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas
akan memberikan tanggapan atas isi surat – surat yang dialamatkan secara
langsung kepada Pimpinan Proyek, menyiapkan rekomendasi, dan
menyiapkan surat – surat tanggapan untuk ditandatangani Pimpinan Proyek.
Surat tanggapan tersebut akan dikirimkan kepada Kontraktor melalui
Konsultan.
Prosedur yang diusulkan ini dapat dilihat pada diagram terlampir dan sebagai
tambahan terhadap prosedur formal tersebut di atas, diusulkan adanya
pertemuan (briefing) yang diselenggarakan secara reguler antara Pemilik
Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor.
d. Kewenangan Pemimpin Tim di Lapangan
Kewenangan yang didelegasikan oleh Pemilik Pekerjaan kepada Konsultan
Pengawas, umumnya telah didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen
Kontrak.
Penunjukkan dan kewenangan Konsultan Pengawas harus dinyatakan secara
tertulis, agar pihak-pihak yang terlibat didalam pekerjaan memahami hal-hal
yang harus menjadi tanggung – jawab/ kewenangan Konsultan Pengawas.
e. Program Kerja
Sebagaimana diatur dalam persyaratan kontrak (conditions of contract),
Kontraktor harus menyerahkan rencana kerja terinci dan cara atau metoda
pelaksanaannya. Hal ini harus diperlihatkan di dalam format Critical Path
Network (CPN), dan didukung oleh jadual-jadual sumber daya yang
menjelaskan tentang jenis dan jumlah peralatan yang dipergunakan, jumlah
personil yang meliputi pekerjaan manajemen teknik (engineering
management) tenaga terampil dan semi terampil, buruh dan lain sebagainya
yang akan dipekerjakan. Begitu juga jadual untuk mengantisipasi pengiriman
material-material penting (critical materials), terutama untuk pengiriman
jangka panjang dan akibat pengaruh cuaca. Selain itu, memuat pula
ketentuan metoda pelaksanaan kerja, lokasi dan fasilitas untuk borrow pits,
spoil tips, quarries, jalan-jalan untuk angkutan material, stock piles, concrete
dan atau asphalt batchting plants.
Perlu dipertimbangkan faktor – faktor, seperti ; kondisi geologis setempat,
potensi dampak lingkungan, metoda pelaksanaan kerja yang ekonomis,
terutama yang berkaitan dengan sumber – sumber material, agar supaya
tidak tejadi pemborosan sumber – sumber alami.
Data – data yang dikirim Kontraktor, perlu dikaji ulang secara hati – hati oleh
Engineer/ Konsultan Pengawas dan bila perlu didiskusikan dengan
Kontraktor, agar supaya detail program yang sudah diterima dan disetujui
oleh Engineer dapat disepakati oleh kedua belah pihak.
f. Sub Kontraktor
Persetujuan atas penggunaan Sub Kontraktor oleh Kontraktor Utama harus
dipertimbangkan secara hati-hati, terutama mengenai pengalaman kerja dan
keahliannya, Kontraktor harus memberikan penjelasan, serta alasan yang
rinci dan jelas.
Sub Kontraktor harus mempunyai kemampuan dan referensi untuk
melaksanakan pekerjaan yang akan diberikan.
g. Pengkajian Ulang Terhadap Usulan Kontraktor
Usulan yang diajukan oleh Kontraktor, baik berupa uraian kerja atau gambar-
gambar mengenai pekerjaan sementara atau pekerjaan permanen, akan
dievaluasi secara hati-hati.
Secara umum Kontraktor diberi keleluasan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan sumber daya dan metoda pelaksanaan kerja yang dipunyai, akan
tetapi Konsultan akan mengkaji ulang usulan tersebut, agar mengikuti
standar – standar yang dicantumkan dalam Dokumen Kontrak, sehingga
tidak akan menimbulkan kesulitan pada pemeliharaan jangka panjang.
Evaluasi yang dilakukan Konsultan meliputi ; kelayakan, kompetensi teknis
dan biaya yang komparatif atas proposal tersebut yang mencakup seluruh
perhitungan pendukung desain dan atau asumsi – asumsi yang
mendasarinya. Persetujuan terhadap hal ini diberikan secara tertulis oleh
Konsultan Pengawas. Apabila usulan menyangkut amandemen terhadap
spesifikasi untuk pekerjaan permanen, sehingga sudah diluar kewenangan
Konsultan Pengawas, maka Konsultan Pengawas akan membuat laporan rinci
mengenai rekomendasi untuk menerima atau menolak usulan tersebut dan
diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan untuk dipertimbangkan.
h. Change Orders/Variation Orders
Apabila selama pelaksanaan pekerjaan menemui kesulitan-kesulitan atau
apabila karena adanya suatu alasan tertentu diperlukan suatu amandemen,
maka Konsultan Pengawas akan mempersiapkan change/variation orders.
C.O/V.O ini akan menerangkan alasan amandemen dibuat, lingkup dan detail
variasi yang harus dibuat untuk Dokumen Kontrak yang bersifat khusus,
adanya implikasi biaya terhadap nilai kontrak atau beberapa perubahan yang
dibutuhkan untuk penyelesaian suatu Kontrak.
C.O/V.O kemudian akan diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan untuk
dipertimbangkan, dan apabila disetujui, C.O/V.O kemudian diserahkan
kepada Kontraktor untuk dilaksanakan.
i. Perpanjangan Waktu
Perpanjangan waktu harus diberikan setelah melalui pertimbangan yang
teliti. Alasan yang biasanya dicantumkan di dalam Dokumen Kontrak adalah :
a. Keterlambatan yang muncul disebabkan karena keterlambatan
penyerahan (sebagian) lapangan kepada Kontraktor.
b. Keterlambatan yang muncul karena terlambatnya persetujuan program
kerja yang dibuat Kontraktor akibat lamanya klarifikasi terhadap gambar
– gambar kerja atau data konstruksi.
c. Kondisi fisik atau hambatan-hambatan artifisial yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya.
d. Aktifitas Kontraktor tertunda sementara atau kuantitas pengganti untuk
pekerjaan tambah, lama diperoleh.
e. Pekerjaan – pekerjaan yang telah rusak atau kemajuan terlambat karena
faktor-faktor luar diluar kendali/kemampuan Kontraktor.
Meskipun penundaan muncul karena sebab – sebab di atas, perpanjangan
waktu harus tetap mempertimbangkan pengaruh penundaan terhadap
program kerja yang disetujui, dan meskipun penundaan tersebut tidak dapat
dihindari, harus diupayakan agar penundaan tersebut tidak mempengaruhi
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Dalam hal penundaan tidak terhindarkan, maka jadual baru harus dibuat dan
laporan secara menyeluruh perihal penundaan diserahkan kepada Pemilik
Pekerjaan.
j. Evaluasi Terhadap Tuntutan Kontraktor
Untuk keperluan evaluasi terhadap tuntutan (claim) dari Kontraktor,
diperlukan catatan data kegiatan harian sejak awal kegiatan. Catatan ini
meliputi : peralatan (plant) Kontraktor, kegiatan Pekerja, catatan pengiriman
dan penerimaan material, waktu datangnya masing – masing peralatan
(plant), dan sebagainya. Seluruh Inspector akan diinstruksikan untuk
memasukkan di dalam laporan hariannya, pendayagunaan dari sumber –
sumber daya tersebut, terutama pekerja dan peralatan yang ada dibawah
pengawasannya. Pencatatan meliputi juga peralatan yang ada, tapi tidak
digunakan, yang disebabkan oleh kerusakan teknis maupun kelebihan dari
yang dibutuhkan.
Tuntutan/claim yang diajukan oleh Kontraktor harus diajukan secara tertulis
dan rinci.
k. Penyerahan Sementara Pekerjaan
Berdasarkan kondisi kontrak, Kontraktor dapat meminta penyerahan
pekerjaan, baik sebagian maupun keseluruhan pekerjaan yang telah
diselesaikan kepada Pemilik Pekerjaan. Untuk itu, Konsultan yang
menginspeksi pekerjaan dan penyiapan daftar perincian kerusakan yang ada,
bersama dengan daftar pekerjaan yang belum diselesaikan.
Tambahan waktu penyelesaian pekerjaan setelah penyerahan awal/pertama
atau provisional hand over/PHO yang direkomendasikan oleh Konsultan,
biasanya dipakai sebagai Tanggal Penyelesaian Kontrak, dan mulai dari
tanggal tersebut dihitung Masa Pemeliharaan.
Konsultan akan membuat berita acara penyelesaian pekerjaan berdasarkan
tanggal penerimaan resmi oleh Pemilik Pekerjaan.
B. Pengawasan Teknik
a. TUJUAN UTAMA JASA PENGAWASAN
Tujuan utama layanan jasa pengawasan telah disebutkan pada Sub bab
sebelumnya, yaitu untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan Spesifikasi Teknis yang tercantum di dalam Dokumen Kontrak Fisik,
diselesaikan dalam Periode Kontrak dan di dalam Nilai Kontrak yang telah
disepakati.
Yang pertama dari ketiga tujuan tersebut adalah dibawah pengendalian
langsung Konsultan Pengawas, dan karena itu harus selalu diupayakan. Dua
yang terakhir akan sering tergantung pada hal-hal diluar pengendaliannya,
seperti misalnya kondisi fisik yang tidak diperkirakan sebelumnya yang
dapat menyebabkan terlambatnya kemajuan pekerjaan dan/atau tambahan
biaya pelaksanaan.
Dalam hal kedua terakhir tersebut di atas, Konsultan mempunyai tanggung
jawab untuk mengurangi dan bila mungkin meniadakannya.
b. TUJUAN TAMBAHAN JASA PENGAWASAN
Meskipun bukan tujuan utama, akan tetapi tujuan tambahan mempunyai
tingkat kepentingan yang sama terhadap aspek layanan pekerjaan
pengawasan, yaitu untuk menjamin standar-standar keselamatan di
lapangan setiap saat, dan mengurangi sekecil mungkin kecelakaan yang
dapat terjadi selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan. Keselamatan
yang dimaksud adalah untuk keselamatan umum dan keselamatan tenaga
kerja, baik dari Kontraktor, Konsultan maupun Pemilik Pekerjaan. Tempat –
tempat yang peka akan dipantau dan mendapatkan penjagaan khusus,
seperti tempat penyimpanan yang mudah meledak/terbakar, areal tempat
penyimpanan minyak dan oli, fasilitas pembangkit tenaga, jalur transmisi
tegangan tinggi, tempat galian terbuka yang dalam, dan lain – lain yang
dirasa perlu penjagaan.
Kontraktor akan diberi instruksi secara tertulis, agar supaya peralatan
dioperasikan secara benar dan agar Operator memahami bahaya yang
dapat ditimbulkannya.
c. SASARAN UTAMA
Aktifitas-aktifitas lapangan yang utama untuk dilaksanakan meliputi :
1. Kantor Lapangan
Sasaran awal Tim Lapangan Konsultan (Field Tim) adalah menyediakan
kantor lapangan sesegera mungkin, agar dapat mengadakan hubungan
yang cepat dengan Kontraktor dan pemeriksaan lapangan.
2. Pemeriksaan Data Survai
Patok Beton Tetap (Bench Mark) dan data kontrol lain yang dibuat dan
dipasang pada waktu perencanaan teknik akan diperiksa bersama-sama
dengan Kontraktor, agar ketepatan dan kebenaran data dapat secara
resmi dikonfirmasikan antara Konsultan dan Kontraktor.
3. Pemeriksaan Data Topografi
Semua elevasi tanah asli yang dipergunakan untuk perhitungan
kuantitas, seperti volume harian dan lain sebagainya, akan diperiksa
oleh Konsultan disertai dengan Kontraktor dan ditandatangani
bersama.
4. Instalasi Kontraktor
Instalasi dan fasilitas Kontraktor, seperti lapangan untuk peralatan
(plant yard), lapangan/gudang penyimpanan, areal tempat tiang
pancang, camp/barak pekerja dan kantor akan diperiksa terlebih dahulu,
agar sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Selain itu, akan diperhatikan
mengenai tata letak dan penggunaan, kesesuaiannya dengan tujuan
atau penggunaannya, keberhasilan untuk keselamatan dan kebersihan,
serta kesehatan kantor maupun barak/camp pekerja.
5. Prosedur
Prosedur untuk melaksanakan pekerjaan, pengajuan, serta persetujuan
terhadap pengajuan bagian pekerjaan, diupayakan sejak awal mengikuti
jalur hubungan kerja sebagaimana disebutkan pada Sub Bab
sebelumnya.
Kualitas seluruh material untuk pekerjaan permanen yang dibuat di luar
lapangan, seperti ; bitumen, semen, baja tulangan, baja struktur, cat
dan lain sebagainya, sebelumnya harus sudah mempunyai sertifikat uji
atau suatu laporan hasil pengujian yang dibuat oleh laboratorium
independen yang berkualitas.
d. I N S P E K SI P E KE R J A A N
Staf dari Konsultan akan berada di lapangan setiap saat pada waktu
Kontraktor bekerja dan seluruh pelaksanaan aktivitas lapangan, terutama
yang harus memperoleh pengawasan khusus, akan dilaksanakan dibawah
observasi langsung dari staf Konsultan.
Konsultan akan meyakinkan Pemilik Pekerjaan, bahwa Kontraktor
melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan persyaratan, spesifikasi
material dan ketenaga kerjaan, dan mencatat seluruh detail metoda
pelaksanaan, serta perlengkapan-perlengkapan peralatan dan tenaga kerja.
Kegagalan Kontraktor dalam melaksanakan (beberapa) pekerjaan akan
dibicarakan oleh anggota/staf Konsultan dan diikuti dengan konfirmasi
tertulis sesegera mungkin.
e. R A P A T M I N G GU A N
Pertemuaan yang diadakan secara mingguan akan dihadiri oleh Kontraktor,
Konsultan Pengawas dan bila mungkin oleh Pemilik Pekerjaan, untuk
mengkaji ulang dan memecahkan kesulitan – kesulitan yang mungkin
timbul, terutama yang berkaitan dengan pencapaian kemajuan nyata/aktual
di lapangan, agar sesuai dengan jadual/program kerja yang telah disepakati.
Agenda pertemuan dibuat sesuai dengan catatan yang ada dan
ditandatangani oleh seluruh peserta.
f. L A P O R A N K E M A J U A N P E K ER J A A N
Konsultan akan mempersiapkan laporan untuk diserahkan kepada Pemberi
Pekerjaan, yaitu :
1. Laporan Mingguan yang memuat ringkasan pekerjaan selama periode
tersebut dan masalah/problem yang muncul atau yang dapat ditangani.
Laporan ini juga memuat catatan–catatan pertemuan yang
diselenggarakan
2. Laporan Bulanan, meliputi :
3. Penjelasan seluruh pekerjaan yang dilaksanakan selama periode
tersebut. Laporan ini dibagi ke dalam bagian – bagian sesuai dengan
yang ada dalam Bill of Quantities.
4. Garis besar masalah yang ditemukan oleh Kontraktor atau Konsultan
Pengawas, bersama dengan cara penanganan yang diambil dan
indikasi, serta implikasi–implikasi yang dapat terjadi terhadap kemajuan
pekerjaan atau biaya pelaksanaan.
5. Hal – hal yang berhubungan dengan penempatan staf di lokasi
Kegiatan.
6. Bar chart yang memperlihatkan Jadual Kemajuan Pekerjaan yang dibuat
sejak tanggal dimulainya periode laporan untuk seluruk komponen
utama pekerjaan.
7. Ringkasan hasil uji labotarium yang dilaksanakan selama periode
laporan.
8. Foto – foto kemajuan pekerjaan.
Laporan tersebut diserahkan berikut dengan laporan keuangan, seperti :
1. Bagan cash flow yang memperlihatkan pemakaian biaya sampai akhir
periode laporan dan antisipasi pemakaian biaya akhir.
2. Ringkasan claim sampai dengan hari yang bersangkutan dan
antisipasinya yang berkaitan dengan implikasi terhadap keuangan.
3. Ringkasan change/variation orders dan pengaruhnya terhadap
perkiraan biaya akhir.
4. Ringkasan sertifikat yang diterbitkan.
g. P E N G UK U R A N L A P A N G A N D A N S E R T I FI K A T P E M B A Y A R A N
Pengukuran lapangan adalah penting untuk dilakukan sejalan dengan
kemajuan pekerjaan, sehingga nilai pekerjaan untuk masing – masing
pembayaran dapat disertifikasi dengan lebih akurat oleh Kontraktor dan
Konsultan Pengawas..
Sertifikat Pembayaran (Payment Certificate) dibuat kumulatif pada bulan
berikutnya dan pembayaran bulan berikutnya diberikan sebesar jumlah
kumulatif dikurangi jumlah pembayaran sebelumnya. Cara ini akan dapat
mengoreksi kesalahan perhitungan yang mungkin terjadi pada bulan
sebelumnya. Seluruh sertifikat sementara akan diperiksa secara rinci oleh
Konsultan, segera setelah diserahkan oleh Kontraktor, dan oleh Konsultan
Pengawas dan Pimpinan Proyek kemudian diserahkan kepada Pemilik
Pekerjaan untuk dibayar.
h. L A P O R A N A K H I R P E L A KS A N A A N P E N G A W A S A N
Laporan Akhir pelaksanaan dari Konsultan akan diserahkan, segera setelah
sertifikat lengkap diterbitkan, dan mencakup secara lengkap ringkasan
seluruh aspek utama pekerjaan, meliputi ; perencanaan, metoda
pelaksanaan, kemajuan pelaksanaan, biaya konstruksi, keperluan
pemeliharaan khusus atau claim.
Laporan ini juga berisi tanggapan atas kesesuaian spesifikasi, kondisi
kontrak, dan Dokumen Kontrak, serta dokumen-dokumen lain yang muncul
dari pengalaman selama pelaksanaan kegiatan. Rekomendasi akan dibuat
berkenaan dengan aplikasi terhadap teknologi baru yang menguntungkan
untuk diterapkan pada kegiatan serupa dikemudian hari.
i. GAMBAR TERPASANG
Konsultan akan memeriksa seluruh Gambar Terlaksana (as-built drawing)
yang dibuat oleh Kontraktor, untuk memeriksa keakuratan dan untuk
meyakinkan, bahwa gambar tersebut memuat informasi yang utama,
seperti ; elevasi pondasi, modifikasi yang disetujui atas desain awal dan
pengaruh dari beberapa change/variation orders.

Anda mungkin juga menyukai