D. ANALISIS
Asupan gizi yang diperoleh sejak bayi lahir tentunya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhannya termasuk risiko terjadinya stunting. Stunting
adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun)
akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya.
Menurut Kementerian Kesehatan definisi stunting adalah anak balita
dengan nilai z-scorenya < -2SD/standar deviasi (stunted) dan < – 3SD
(severely stunted) menurut (TNP2K 2017). Faktor nutrisi yang diperoleh sejak
bayi lahir seperti tidak terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD) dapat
menjadi salah satu faktor terjadinya stunting (Kemenkes RI, 2018). 1
Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021,
prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33
juta balita. Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-
tahun sebelumnya. Akan tetapi prevalensi nasional masih diatas toleransi
yang ditetapkan WHO yang hanya 20%. Sesuai dengan informasi dari
1
Jurnal Kebidanan Vol. 10 No. 2 ISSN 2580-4774, September 2020 Hal. 66