Anda di halaman 1dari 1

Kementerian Kesehatan prevalensi nasional harus terjadi penurunan sekitar 3

sampai 3.5 persen per tahun. Sehingga tercapai target 14 persen tahun 2024
sesuai dengan target Presiden berdasarkan RPJMN.
Menurut Unicef Framework faktor penyebab stunting pada balita salah
satunya yaitu asupan makanan yang tidak seimbang. Asupan makanan
yang tidak seimbang termasuk dalam pemberian ASI eksklusif yang tidak
diberikan selama 6 bulan (Wiyogowati, 2012 dalam Fitri, 2018). ASI adalah air
susu yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung zat gizi yang diperlukan oleh
bayi untuk kebutuhan dan perkembangan bayi. Bayi hanya diberi ASI saja,
tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air
putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi dan tim, selama 6 bulan (Mufdlilah, 2017). 2
Berdasarkan penelitian balita yang tidak diberikan ASI eksklusif
berpeluang 61 kali lipat mengalami stunting dibandingkan balita yang diberi
ASI eksklusif. Kemudian, balita yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki
peluang 98% untuk mengalami stunting.3
Faktor lain yang bisa mempengaruhi Stunting adalah faktor pendidikan.
Pendidikan ibu memiliki peranan yang penting dalam menyerap informasi
yang diperoleh sehingga berdampak pada pengetahuan ibu mengenai
Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Semakin baik pengetahuan ibu semakin baik pula
tindakan ibu dalam pelaksanaan IMD.4
Jika melihat hasil pendataan dan dan penelitian Tentang Gizi Ibu Hamil
dan Laktasi Dalam Pencegahan Stunting yang dipresentasikan pada seminar
percepatan upaya pengendalian Stunting di Wilayah Jawa Barat di Jakarta,
dinyatakan bahwa ibu hamil yang tinggal di desa ataupun kota belum
tercukupi konsumsi energi dan proteinnya kurang lebih 70-80%. Secara jelas
data tentang konsumsi energi ibu menyusui adalah:
 Angka Kecukupan Gizi (2018) merekomendasikan konsumsi energi
saat laktasi yang lebih besar (2580 Kal/hari) dibandingkan saat
hamil (2550 Kal/hari).
 Namun, data berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi
energi ibu laktasi justru lebih rendah dibanding saat hamil
Faktor penyebab rendahnya konsumsi energi ibu menyusui:
 Kurangnya pengetahuan & sikap tentang kebutuhan gizi laktasi.
 Kesibukan ibu mengurus bayi
 Berkurangnya konsumsi susu dan suplemen
 Adanya pantangan makan bagi ibu laktasi
 Kurangnya informasi dari tenaga kesehatan mengenai jumlah
kebutuhan gizi ibu laktasi. Peran tenaga kesehatan dalam
memberikan informasi kepada ibu saat ANC tidak optimal.

2
Sr. Anita Sampe, SJMJ, etal, 2020, Relationship between Exclusive Breastfeeding and Stunting in Toddlers, jiksh Vol.11 No. 1 Juni
2020
3
Ibid
4
Jurnal Kebidanan Vol. 10 No. 2 ISSN 2580-4774, September 2020 Hal. 71

Telaahan Staf: Cegah Stunting Menyusui | 3

Anda mungkin juga menyukai