K E S I M P U LA N
Usulan penggunaan lahan dan pengembangan pertanian di lokasi survei ditujukan untuk
meningkatkan produktivitas lahan terutama setelah dilakukan perbaikan/ penyempurnaan jaringan
tata air. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dengan meningkatnya produktivitas lahan
persatuan luas dan indeks pertanaman sehingga akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani di daerah survei secara berkesinambungan.
Berkaitan tujuan tersebut, maka pola penggunaan lahan dan pertanian yang diusulkan berdasarkan
beberapa aspek antara lain:
Penggunaan lahan saat ini, aspirasi petani, dan tehnik budidaya pertanian.
Berdasarkan atas pertimbangan tersebut di atas maka penggunaan lahan yang diusulkan di daerah
survei adalah sebagai berikut:
1. Persawahan padi-palawija
2. Lahan pemukiman dan pekarangan
Persawahan direncanakan pada lahan seluas 1693 ha atau 93,8 % dari total luas areal survei. Areal
ini meliputi tipologi lahan potensial , yaitu SPT 1 dan 2, berdasarkan hasil penilaian lahan untuk
sawah teknologi tinggi termasuk sesuai (S2). Pola tanam yang diusulkan adalah padi 1 kali dan
palawija 1 kali pertahun bila dilaksanakan perbaikan sarana drainase.
Satuan penggunaan lahan ini terdapat disepanjang/tepi Sungai Indragiri, dimana pemukiman bersatu
dengan kebun campuran terutama tanaman durian, jeruk, rambutan, dukuh ,pisang dll.
Beberapa hal penting yang mendasari perencanaan jaringan tata air adalah sebagai berikut :
1. Parit-parit existing dianggap sebagai saluran induk dan saluran primer yang berfungsi
sebagai penyangga beban drainase tiap blok lahan antara dua parit existing. Untuk
meningkatkan kemampuan drainabilitas, perlu dilakukan normalisasi saluran induk, primer
atau parit-parit existing tsb agar proses pencucian dapat berjalan sampai pada ujung rencana
saluran sekunder
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jaringan tata air, maka hendaknya saluran
dibuat lebar tetapi tidak terlalu dalam mengingat kedalaman piryt dan tanman pangan tidak
memerlukan air tanah yang dalam . Hal ini dibuat agar pengaruh tidak terjadi overdrain.
Selanjutnya jalan produksi akan memanfaatkan tanggul saluran yang dibuat dengan bahan
galian saluran.
Perhitungan rencana anggaran biaya yang dihasilkan dari desain terpilih dari volume pekerjaan
Daerah Rawa Rengat seluas 1800 Ha yang diukur ( kontrak 1.290 Ha) serta analisis harga satuan
dapat diuraikan sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Direksi Keet m2 70 580,000 40,600,000
Uitzet m 49,030 3,000 147,090,000
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Direksi Keet m2 70 580,000 40,600,000
Uitzet m 49,030 3,000 147,090,000
Parameter-parameter kelayakan ekonomi yang biasa digunakan dalam analisa ekonomi adalah
sebagai berikut.
NPV merupakan selisih antara “present value benefit” dan “present value” dari biaya, yang
dinyatakan dengan rumus :
n
( Bt C t
NPV
t i 1 i t
dimana :
t = umur proyek
i = tingkat bunga
Bt = benefit (manfaat proyek) pada tahun t
Ct = cost ratio (biaya) pada tahun t
Bila nilai NPV > 0 dan positif berarti proyek dapat dilaksanakan, karena akan memberikan
manfaat. NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar biaya (cost) yang
dilakukan, sedangkan apabila nilai NPV < 0, maka proyek tidak akan memberi manfaat
sehingga tidak layak untuk dilaksanakan.
Nilai IRR adalah nilai discount rate ( i ) sehingga NPV proyek sama dengan nol. NPV dapat
dinyatakan dengan persamaan
n
( Bt Ct
NPV 0
t i 1 IRR t
Bila nilai IRR > social discount rate, maka proyek layak untuk dilaksanakan, dan bila IRR <
social discount rate, maka proyek proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
Benefit cost ratio adalah perbandingan antara benefit dan cost yang sudah disesuaikan dengan nilai
sekarang (present value). B/C ratio dapat dinyatakan dengan persamaan :
n
Bt
1 i
t i
t
B/C n
Ct
1 i
t i
t
Nilai B/C akan mendekati nilai 1 bila terdapat suku bunga sebesar 20%,
Jadi untuk kondisi bunga yang berlaku dibawah 20 % Proyek dinyatakan layak untuk dikontruksi
secara ekonomi. Pada kondisi pembangunan tanggul sungai Indragiri tidak dimasukkan.
Apabila terdapat pembangunan tanggul sungai Indragiri maka proyek menjadi tidak layak
untuk dilaksanakan mengingat B/C mendekati nilai 1 dengan nilai interest rate sebesar 10 %.
Padahal bunga bank saat ini berkisar antara 18-24 %.