i
2.12.2 Pemberitahuan 11
2.13 PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI 11
2.14 DOKUMENTASI SELAMA PROYEK 14
2.15 KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA 14
2.15.1 Kantor Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas 14
2.15.2 Kantor Lapangan Kontraktor 15
2.15.4 Pengendalian Mutu 15
2.16 TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR 15
2.17 KUALIFIKASI TENAGA KERJA 15
2.18 PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA 15
2.19 SATUAN UKURAN 16
2.20 PENANGGUNGJAWAB KONTRAKTOR 16
2.21 GAMBAR RENCANA 16
2.22 PERBEDAAN ANTARA RKS DAN GAMBAR RENCANA 16
2.23 LAPORAN 16
2.23.1 Laporan Harian 16
2.23.2 Laporan Mingguan 16
2.23.3 Laporan Bulanan 17
2.23.4 Laporan Khusus17
2.23.5 Laporan Masa Pemeliharaan 17
2.23.6 Format Laporan 17
2.23.7 As Built Drawing17
ii
3.18 EARTHING MATERIALS 24
3.19 READY MIX 25
3.20 BAJA TULANGAN 25
3.21 EPOXY 25
3.22 CRANE STOPER 25
3.22.1 Toleransi Pekerjaan Pemasangan Rel Crane. 25
3.24 PANZER BELT 25
11 PENUTUP 29
iii
1 PENJELASAN UMUM PEKERJAAN YANG DILELANG
Lokasi pekerjaan terletak dikawasan PT.Pelindo II, Pelabuhan Tanjung Priok. Sisi
Barat berbatasan dengan lapangan penumpukan Dermaga 211, Sisi Timur
berbatasan dengan kolam 3, Sisi Utara berbatasan dengan Dermaga PT OJA,
Sisi Selatan berbatasan dengan Jl. Raya Pelabuhan. Letak lokasi Pembangunan
Perkuatan dan pemasangan Rel Gantry Luffing Crane berikut Pendalaman di
Dermaga 303,304,dan 305 dapat dilihat pada gambar terlampir.
Dermaga yang akan dibangun adalah dermaga petikemas untuk melayani kapal-
kapal post panamax dengan menggunakan konstruksi bangunan bawah (fondasi)
berupa tiang-tiang pancang pipa beton pracetak pratekan (prestressed spun pile)
dan konstruksi bangunan atas berupa balok melintang, memanjang dan pelat
lantai beton bertulang.
1
Adapun lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor (secara garis
besar) adalah sebagai berikut :
1. Pembongkaran konstruksi eksisting berupa; beton, fender, bollard, aspal dan
gudang 304;
2. Pembobokan Lantai Beton bertulang diareal gudang 305;
3. Penggalian celah vertikal untuk konstruksi pilecap, balok melintang dan
memanjang beton bertulang dengan mutu K-350;
4. Konstruksi pengeboran caisson untuk pemancangan tiang pancang beton
pracetak pratekan;
1. Pekerjaan beton bertulang untuk konstruksi bangunan atas dermaga berupa
beton dengan mutu beton K-350 untuk pile cap, lantai, balok melintang,
balok memanjang, balok fender dan utilitas dermaga;
2. Pekerjaan perbaikan perkerasan lapangan penumpukan tipe “rigid” dengan
lantai beton;
5. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan jalur rel crane disepanjang
dermaga, lengkap dengan aksesories/kelengkapan pendukungnya. Jalur rel
crane akan dilengkapi dengan 4 buah "stopper" terbuat dari konstruksi baja;
6. Pengadaan dan pemasangan fender dan bollard beserta kelengkapannya
untuk sarana rapat dan tambat kapal. Jarak antar fender dan bollard
tercantum pada gambar rencana;
7. Pengadaan dan pemasangan konstruksi tiang lampu beserta kelengkapan
penerangannya;
8. Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa untuk supply air bersih ke kapal;
9. Pekerjaan lainnya yang belum/tidak disebutkan namun tertera dalam
gambar konstruksi dan bill of quantity yang merupakan bagian dari
kewajiban kontraktor pelaksana.
1.3.1 Cuaca
Seperti umumnya di Pantai Utara pulau Jawa, cuaca di lokasi proyek
Pembangunan Pekerjaan Perkuatan dan Pemasangan Rel Gantry Luffing Crane
di Dermaga 303,304, dan 305, dikenal dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau.
Musim hujan berlangsung antara bulan September - Maret, dimana antara bulan
Desember - Maret dikenal sebagai "musim barat". Gelombang dan angin dalam
bulan-bulan ini cukup besar. Musim kemarau berlangsung antara bulan Maret -
Agustus. Meskipun demikian, pergeseran mulainya musim hujan atau kemarau
juga terjadi.
Suhu siang hari berkisar antara 28 - 32°C. Temperatur rata-rata adalah 30°C.
2
1.3.2 Angin
Berdasarkan data-data Dinas Meteorologi dan Geofisika, pengamatan dari
stasiun terdekat tahun 1990, kecepatan angin maximum adalah 35 knot.
1.3.3 Pasang-Surut
Informasi dari daerah sekitar lokasi proyek, tinggi pasang surut adalah 1.70 m.
Kontraktor harus memperhatikan data pasang surut (tidal table) yang dikeluarkan
oleh Hidral untuk dipakai sebagai pedoman selama pelaksanaan pekerjaan.
Interprestasi terhadap data tanah yang ada sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
3
Dalam usulan tadi, Kontraktor diharuskan menyertakan usulan nama/tempat
(laboratorium/instansi) pelaksana pengujian dimaksud dan semua biaya yang
akan timbul menjadi tanggu jawab Kontraktor. Atas usulan kontraktor ini, pemberi
tugas/pengawas lapangan akan melakukan evaluasi dan memberikan
persetujuannya.
4
2 SYARAT SYARAT UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1 UMUM
Mengingat lahan kerja saat ini dalam kondisi aktif beroperasi maka pelaksanaan
pekerjaan akan dilakukan secara bertahap dan penyerahan lahan kerja secara
bertahap akan disampaikan oleh pihak Pemberi Tugas secara tertulis. Pada
prinsipnya, selama pelaksanaan pekerjaan, kegiatan operasional bongkar muat
diareal sekitar pekerjaan tidak boleh terganggu. Untuk itu, Kontraktor harus
memperhitungkan penggunaan alat-alat kontruksi dalam perencanaan metoda
pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap tersebut.
5
2.2 TATA CARA RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.2.1 Umum
Kontraktor harus menyelesaikan seluruh pekerjaan seperti yang disyaratkan
dalam Dokumen Kontrak sesuai dengan rencana kerja yang telah disepakati
dengan menggunakan bahan-bahan terbaik dan metode pelaksanaan pekerjaan
dengan kemampuan terbaiknya.
6
b. Laporan.
Pada saat penyerahan perbaikan jadwal pelaksanaan pekerjaan agar
diberikan laporan penjelasan mengenai alasan mengadakan perbaikan yang
harus meliputi :
1) Uraian sebab perbaikan, termasuk pengaruh pada seluruh jadwal karena
adanya perubahan cakupan, perubahan dalam volume dan lamanya aktivi-
tas dan perubahan lainnya yang dapat mempengaruhi jadwal;
2) Pembahasan mengenai masalah yang akan dihadapi, termasuk faktor-
faktor penghambat yang ada dan yang diperkirakan akan timbul dan
dampak/pengaruhnya;
3) Tindakan perbaikan yang dilakukan, atau diusulkan dan pengaruhnya.
7
Apabila bahan hasil bongkaran akan digunakan lagi, maka akan dikeluarkan
surat tertulis oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas termasuk perintah
pembersihan dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki.
2. Cara Menumpuk.
Bagian tengah dari lantai gudang atau lantai dari suatu timbunan bahan
bangunan hendaknya dibuat miring melandai ke tepi-tepi agar mudah
dilakukan pembersihan. Cara menumpuk bahan bangunan hendaknya
sedemikian rupa sehingga timbunan tidak berbentuk kerucut dan tidak
menyebabkan pemisahan bahan (segregation).
8
2.8 PERSETUJUAN PEMBERI TUGAS/KONSULTAN PENGAWAS
Kecuali dinyatakan lain, semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-
contoh bahan bangunan dan hal-hal lain-lain yang memerlukan persetujuan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus diserahkan dalam 3 (tiga) rangkap
dan apabila disetujui 1 (satu) rangkap dari padanya akan dikembalikan kepada
Kontraktor dan lainnya disimpan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
2.10.1 Pematokan
Kontraktor berkewajiban mengerjakan pemasangan patok-patok untuk pekerjaan
pembangunan dermaga sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini harus
seluruhnya telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum
memulai pekerjaan selanjutnya.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Kontraktor kemudian harus
mendapat persetujuan tertulis oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
2.10.2 Perlengkapan
Kontraktor berkewajiban seperti yang disebut dalam Kontrak untuk menyediakan
alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru-juru ukur dan pekerja-pekerja yang
9
diperlukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk melakukan
pengawasan/pengujian hasil pengukuran atau pekerjaan lain yang serupa.
Apabila ada titik-titik pedoman yang rusak harus segera diganti dengan patok
baru dan disetujui pemasangannya kembali oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
Tidak suatu pekerjaan lainpun boleh dimulai pada bagian itu sampai semua
pematokan yang diperlukan telah selesai dan disetujui oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
2.10.3 Gambar
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar rencana, Kontraktor
harus mengajukan tiga lembar gambar penampang dari daerah yang telah diukur
itu, Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan atau pendapat/revisi pada satu lembar gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada Kontraktor. Setelah diperbaiki, Kontraktor akan
mengajukan kembali gambar yang oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
diminta untuk direvisi.
Ukuran maupun huruf yang dipakai pada gambar tersebut harus sesuai dengan
ketentuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
10
Kontraktor harus membangun bagan tetap dan beratap untuk digunakan
melaksanakan pengukuran, bila diperlukan, atas biaya dari Kontraktor.
Desain konstruksi bagan tersebut harus dibuat Kontraktor dan disetujui Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas sebelum dibangun, pada akhir pekerjaan bagan-
bagan harus dibersihkan oleh Kontraktor.
2.12.1 Penjelasan
Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya,
apabila Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas memerlukan tentang tempat-tempat
asal material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai
pelaksanaannya.
2.12.2 Pemberitahuan
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
11
dimulainya pekerjaan, peralatan harus sudah berada di lokasi proyek sesuai
dengan jadual dibutuhkannya alat-alat tersebut.
Daftar tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan disetujui oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dalam hal fungsi dalam pekerjaan,
kapasitas, jumlah tahun pembuatan, pabrik pembuat, kondisi dan rencana waktu
tiba di tempat pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut
yang akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti sedemikian sehingga Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas menganggap
pekerjaan dapat dilanjutkan.
Yang dimaksud dalam butir mengenai mobilisasi dan demobilisasi dalam Bill Of
Quantities tergantung pada jenis, volume dan tahap pekerjaan yang akan
dilaksanakan, sebagaimana ditentukan pada bagian-bagian lain dari kontrak ini,
dan secara umum akan sesuai dengan urutan sebagai berikut :
12
5. Pekerjaan demobilisasi dari lapangan kerja (project site) yang dilaksanakan
oleh Kontraktor pada akhir kontrak, termasuk membongkar kembali seluruh
instalasi, peralatan konstruksi dan peralatan dari milik proyek, dan pihak
Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan
penyempurnaan selama masa pemeliharaan, sehingga kondisinya dapat
diterima Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
6. Periode Mobilisasi .
Mobilisasi dari peralatan-peralatan yang digunakan sudah harus berada di
lokasi proyek dan siap beroperasi sekurang-kurangnya 3 hari sebelum
pekerjaan dimulai.
7. Program Mobilisasi.
Pihak Kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan dan mendapatkan surat
persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas perihal program
Mobilisasi dalam jangka waktu seperti ditentukan dalam ketentuan-
ketentuan umum kontrak.
8. Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan
pembangunan, armada apung dan peralatan lainnya, sedemikian rupa
sehingga lokasi proyek bersih dan teratur kembali dan diterima baik oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
9. Pemindahan dari lokasi proyek untuk staf, pegawai dan pekerjaan setelah
proyek selesai.
10. Demobilisasi peralatan yang dilakukan setelah proyek selesai.
13
2.14 DOKUMENTASI SELAMA PROYEK
Kontraktor diwajibkan membuat dokumentasi berupa photo dan video untuk
didokumentasikan di dalam album dari bagian-bagian pekerjaan meliputi : awal
pekerjaan, pekerjaan yang sedang berlangsung/dilaksanakan atau yang telah
selesai dilaksanakan seperti yang diminta oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
Dokumen harus berurutan dari awal sampai akhir proyek, agar dapat
memberikan visualisasi pelaksanaan pembangunan proyek dengan baik hasil-
hasil pembuatan dokumentasi tersebut harus diserahkan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas pada akhir dari setiap bulannya.
14
Kontraktor harus menyiapkan salinan Dokumen Kontrak (BOQ, Gambar Teknik,
RKS dan Peraturan/Standar yang digunakan pada proyek ini) di Kantor Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
15
2.19 SATUAN UKURAN
Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini serta yang
digunakan di dalam pekerjaan adalah sistem metrik.
2.23 LAPORAN
2.23.1 Laporan Harian
Kontraktor diwajibkan membuat catatan-catatan harian dalam bentuk Laporan
Harian yang berisi : pekerjaan yang dilaksanakan hari itu, material yang
didatangkan, tenaga kerja yang dikerahkan, keadaan cuaca, serta hal-hal lain
yang perlu dilaporkan sesuai petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Laporan ini harus dijilid sebanyak 3 (tiga) set dan diserahkan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas paling lambat pada hari Senin sore.
16
dijilid sebanyak 5 (lima) set kemudian diserahkan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
17
3 SYARAT SYARAT UMUM TEKNIS PENGGUNAAN BAHAN
BANGUNAN
3.1 UMUM
Bahan-bahan yang akan digunakan di dalam proyek ini harus mengutamakan
penggunaan bahan-bahan yang telah diproduksi di dalam negeri dan sesuai
dengan spesifikasi yang diajukan dalam Rencana Kerja Syarat-Syarat Kerja
(RKS) Teknis.
18
Tugas/Konsultan Pengawas setiap saat.
Semua biaya untuk peninjauan dan pengujian menjadi tanggungan Kontraktor.
Setiap pengujian bahan atau pekerjaan yang telah selesai harus dilaksanakan
dengan disaksikan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan harus dilaksanakan
dengan ketentuan-ketentuan yang diminta.
Jenis baja tulangan yang digunakan adalah baja tulangan berulir (deformed)
19
dengan singkatan Bj. TD.
Tabel 3.1. Mutu Bahan Baja Tulangan.
Tes Tarik
Mutu Diameter Tegangan Tegangan Perpanjangan
Baja (mm) leleh tarik putus minimum
minimum minimum ( o/oo )
(kg/mm2 ) ( kg/mm2 )
Bj.TD.30 D 16 30 49 14
Bj.TD.40 D 19 40 57 16
20
3.4 ADMIXTURES (BAHAN TAMBAHAN)
Untuk meningkatkan mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan ataupun untuk maksud-maksud lain, dapat dipakai bahan-bahan
tambahan. Jenis dan jumlah bahan tambahan yang dipakai harus disetujui
terlebih dahulu oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Manfaat dari bahan-bahan tambahan harus dapat dibuktikan dengan hasil-hasil
percobaan.
Selama bahan tambahan ini dipakai, harus diadakan pengawasan yang cermat
terhadap pemakaiannya.
Seluruh biaya pengambilan sample dari pelaksanaan tes menjadi tanggungan
Kontraktor.
3.5 ELEKTRODA
Elektroda yang dipakai untuk mengelas baja lunak (kecuali pipa baja) harus
mengikuti persyaratan D 4301 dari JIS Z 3211.
Elektroda yang dipakai untuk mesin las semi automatic harus kawat komposit
yang mempunyai diameter 2.4 sampai 3.2 mm sesuai dengan JIS Z 3211.
Contoh-contoh elektroda dan data-data pengetesannya harus disampaikan
kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan untuk
mendapatkan persetujuannya. Jika kondisi pelaksanaan di lapangan menuntut
perubahan type elektroda yang digunakan, kontraktor harus mengajukan type
dan ukuran elektroda yang akan digunakan kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
3.6 REL CONTAINER CRANE
Type rel crane yang akan digunakan adalah DIN A 100, produksi Eropa atau
jepang. Sesuai dengan standar DIN 536 – 1/1991, dengan detil dari rel dan baut-
baut pengikatnya dapat dilihat pada gambar rencana.
Untuk kelengkapan rel tersebut, juga digunakan stopper pada ujung-ujung dari
rel crane. Detil dan letak dari stopper dapat dilihat dalam gambar rencana.
Sifat mekanis :
Tensile Strength = Min 880 N/mm2
Elongation = 8%
Specimen = JIS No. 4
Brinell hardness = Min 260
21
Data Teknis :
Area of Inertia = 94.7 cm2
Moment Head = 856.0 cm4
Section Modulus (Base) = 203.4 cm3
Section Modulus = 161.8 cm3
Weight = 74.3 kg/m
Base = 200 mm
Height = 95 mm
Head = 100 mm
Web = 60 mm
Rel Crane yang digunakan dalam pekerjaan ini harus didatangkan dengan
panjang segmen sesuai dengan yang ditentukan dalam Gambar Rencana (12
meter setiap segmen, kecuali untuk segmen-segmen khusus). Rel Crane harus
bebas dari kerusakan internal/eksternal yang dapat mengurangi kualitas bahan.
Karakteristik Material:
- Composition : Synthetic elastomer reinforced with steel strip,
flat pad with grooved upper face
- Shore A Hardness : 75°A ± 5° (sesuai DIN 53505:2000)
- Tensile Strength : 12.5 N/mm2 as supplied (sesuai ASTM D 412C)
- Elongation : 250% as supplied
- Permanent Deformation : <5% as supplied (sesuai BS 903-A6:1992)
- Rebound Resilience : 30%
Dimensi
- Tebal : minimum 7 mm
- Lebar nominal : Sesuai lebar bawah rel crane
- Lebar efektif : lebar bawah rel crane – 5 mm
- Panjang segmen : 12 m tiap segmen, kecuali untuk segmen
Khusus.
22
3.7.2 Sole Plate
Sole Plate yang digunakan dalam pekerjaan ini terbuat dari material baja yang
sudah dilubangi terlebih dulu untuk penempatan holding down bolt dan leveling
device dengan jarak dan ukuran lubang sesuai gambar rencana, Sole Plate
harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
- Tebal : 25 mm
- Lebar : 360 mm
- Panjang Segmen : 3 m atau 6 m, kecuali untuk segmen khusus
- Standar Baja : - Hot – dipped Galvanized
- Grade: S235JR sesuai BS EN 10025-
2:2004
Clip Bolts yang digunakan dalam pekerjaan ini harus terbuat dari baja hot dip
galvanized 70 microns yang untuk komponen-komponennya harus memenuhi
standard sebagai berikut:
- Head Bolt : Grade 8.8 sesuai DIN 933
- Nut : Grade 6.8 sesuai DIN 934
- Washer : Grade 10.9 sesuai DIN 6916
Dimensi dan spesifikasi Rail Clips dan Clip Bolts yang digunakan harus
mempunyai kapasitas untuk menahan beban lateral yang terjadi di Rel Crane,
yaitu sebesar 5 ton, yang ditunjukan dari keterangan/sertifikat yang dibuat oleh
produsen Rail Clips dan Clip Bolts tersebut.
23
ditunjukkan dari keterangan/sertifikat yang dibuat oleh produsen holding Down
Bolts tersebut.
24
3.12 READY MIX
Ready Mix digunakan untuk pembuatan proteksi jalur Rel Crane khusus untuk
Dermaga 303, 304, dan 305 Cabang Pelabuhan Tanjung Priok. Ready Mix yang
digunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai mutu K-350
3.14 EPOXY
Epoxy untuk pekerjaan beton bertulang digunakan khusus untuk Dermaga 303
Utara, Dermaga 304, dan Dermaga 305 Cabang Pelabuhan Tanjung Priok.
Epoxy digunakan untuk menyatukan ikatan antara beton eksisting dan baja
tulangan yang dibor ke dalam beton eksisting. Bahan epoxy berasal dari pabrikan
terkenal dan dilengkapi dengan sertifikat dari produsen. Spesifikasi yang dapat
digunakan sebagai bahan epoxy adalah:
- tahan air
- non-shrinkable
- ikatan yang kuat dengan bidang kontak
- tahan terhadap moisture
25
4 SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS PEKERJAAN SIPIL
LAINNYA
4.1.1 Umum
Pengelasan baja konstruksi harus dilakukan dengan las busur listrik dan harus
memenuhi persyaratan JIS Z 3810 dan Z 3841.
Semua pekerjaan las hanya boleh dikerjakan oleh tukang-tukang las yang
berpengalaman yang sedikitnya berpengalaman satu tahun termasuk dua bulan
berturut-turut sebelum bekerja pada pekerjaan ini.
Elektroda yang akan dipakai harus sesuai dengan persyaratan D 4301 dari JIS Z
3211.
26
gambar.
Selama pengelasan, pemberian bahan las dan kecepatannya harus sedemikian
sehingga las berbentuk V seluruhnya akan terisi dengan bahan isian.
Kekurangan bahan isi untuk las harus dicegah dan pelaksanaan harus hati-hati,
seperti masuknya slag kedalam las, ketidak sempurnaan crater dan retak-retak.
Pengelasan tidak boleh dilakukan pada waktu hujan atau hujan angin (storm)
kecuali pengelasan dengan cara "pengelasan didalam air".
Pekerjaan las dalam keadaan cuaca buruk dapat dilakukan dengan persetujuan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, jika telah diambil langkah-langkah
pengamanan terhadap pengaruh cuaca buruk.
Setiap pekerjaan perbaikan harus dilakukan pada daerah yang rata bersih dan
baik. Pekerjaan perbaikan las tidak boleh lebih pendek dari 5 cm termasuk
random arc strikes. Semua pengelasan harus mencapai sudut-sudut dari
bagian-bagian yang dilas.
Perbaikan dengan cara mengulangi las diatasnya, tidak diijinkan. Jika untuk
memperbaiki kesalahan tersebut diatas dianggap perlu menambah las, maka
pelaksanaannya harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
27
permukaan-permukaan bagian yang dilas dan bagian-bagian yang terbuka.
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat memerintahkan setiap sambungan
las untuk diperiksa dan ditest dengan cara ultrasonik, jika tes tersebut diatas
dianggap perlu olehnya. Dalam hal ini, Kontraktor harus mempersiapkan segala
sesuatunya agar test dapat dilaksanakan secepatnya.
4.2.1 Umum
Pekerjaan proteksi yang akan diuraikan di sini menyangkut semua bahan dan
peralatan dari baja seperti bollard, rantai baja, tangga dan peralatan navigasi.
4.2.2 Pembersihan
Sebelum dicat, benda-benda baja harus dibersihkan dari karat dengan sikat
kawat atau dengan alat-alat lain.
Semua benda-benda yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan
petunjuk dari pabrik cat atau seperti yang dijelaskan dalam spesifikasi ini.
Pekerjaan las harus dibersihkan dari sisa-sisa las dan percikan-percikan las
harus dibersihkan.
4.2.3 Pengecatan
Setelah bagian yang akan dicat diperiksa kebersihannya oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas, maka bagian luar dari bahan-bahan baja tersebut
akan dicat dengan cat anti karat sebagai berikut :
Jumlah Lapisan 1 2
Tebal lapisan cat setelah kering minimum 0.3 mm. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan, contoh cat dan nama pabriknya harus disampaikan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya.
28
5 PENUTUP
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini disusun dengan mengacu kepada
peraturan dan standar yang berlaku di Indonesia. Dalam hal peraturan atau standar
Indonesia belum/tidak mencakup suatu pasal dalam RKS, digunakan beberapa
peraturan/standar luar negeri.
29
c. Rompi
d. Kacamata las
e. Peralatan K3 lainnya.
Perlu dijelaskan bahwa pasal-pasal dalam spesifikasi ini diterapkan untuk hal-hal
yang relevan dengan bahan bangunan dan pekerjaan yang dihadapi.
Untuk hal-hal diluar cakupan peraturan/standar dalam RKS ini, Kontraktor harus
mengajukan usulan kepada Konsultan Pengawas, untuk penyelesaian lebih lanjut.
Ir. W I D O D O
NIPP : 269096061
30