Anda di halaman 1dari 34

PT.

Pelabuhan Indonesia II (Persero)


Cabang Tanjung Priok
Jln. Raya Pelabuhan No. 9 Tanjung Priok, Jakarta 14310

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA


di Pelabuhan Tanjung Priok
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA
di Pelabuhan Tanjung Priok

DAFTAR ISI HAL

1 PENJELASAN UMUM PEKERJAAN YANG DILELANG 1


1.1 NAMA DAN LOKASI PEKERJAAN 1
1.2 LINGKUP PEKERJAAN 1
1.3 KEADAAN CUACA DI LOKASI PROYEK 2
1.3.1 Cuaca 2
1.3.2 Angin 3
1.3.3 Pasang-Surut 3
1.3.4 Kondisi Tanah di Sekitar Proyek 3
1.3.5 Elevasi Dan Titik Referensi 3
1.3.6 Pengawasan Pekerjaan3
1.3.7 Standar Yang Digunakan Dan Pengujian Kualitas Hasil Pekerjaan 3

2 SYARAT SYARAT UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN 5


2.1 UMUM 5
2.1.1 Tata Ruang Daerah Proyek/Lokasi Proyek 5
2.1.2 Keamanan Daerah Proyek 5
2.2 TATA CARA PELAKSANAAN 6
2.2.1 Umum 6
2.2.2 Metode Pelaksanaan 6
2.2.3 Master Time Schedule 6
2.2.4 Jadwal Penugasan Personil 6
2.2.5 Perbaikan Jadual Pelaksanaan Pekerjaan 6
2.3 PAGAR PENGAMAN 7
2.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN 7
2.4.1 Gambar Bangunan Yang Akan Dibongkar 7
2.4.2 Hasil Bongkaran7
2.5 BAHAN BANGUNAN 8
2.5.1 Sumber dan Jenis Bahan Bangunan 8
2.5.2 Penyimpanan Bahan Bangunan 8
2.6 GANTI RUGI 8
2.7 PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA 8
2.8 PERSETUJUAN PEMBERI TUGAS/KONSULTAN PENGAWAS 9
2.9 KUALITAS PEKERJAAN DAN PENOLAKAN 9
2.10 PATOK-PATOK PEMBANTU PENGUKURAN 9
2.10.1 Pematokan 9
2.10.2 Perlengkapan 9
2.10.3 Gambar 10
2.11 ALAT-ALAT UNTUK SURVEY 10
2.12 PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN 11
2.12.1 Penjelasan 11

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

i
2.12.2 Pemberitahuan 11
2.13 PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI 11
2.14 DOKUMENTASI SELAMA PROYEK 14
2.15 KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA 14
2.15.1 Kantor Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas 14
2.15.2 Kantor Lapangan Kontraktor 15
2.15.4 Pengendalian Mutu 15
2.16 TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR 15
2.17 KUALIFIKASI TENAGA KERJA 15
2.18 PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA 15
2.19 SATUAN UKURAN 16
2.20 PENANGGUNGJAWAB KONTRAKTOR 16
2.21 GAMBAR RENCANA 16
2.22 PERBEDAAN ANTARA RKS DAN GAMBAR RENCANA 16
2.23 LAPORAN 16
2.23.1 Laporan Harian 16
2.23.2 Laporan Mingguan 16
2.23.3 Laporan Bulanan 17
2.23.4 Laporan Khusus17
2.23.5 Laporan Masa Pemeliharaan 17
2.23.6 Format Laporan 17
2.23.7 As Built Drawing17

3 SYARAT SYARAT UMUM TEKNIS PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN 18


3.1 U M U M 18
3.1.1 Spesifikasi Standar 18
3.2 PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN 18
3.2.1 Pemeriksaan dan Pengujian 18
3.2.2 Kualitas Pekerjaan dan Penolakannya 19
3.3 BAHAN BANGUNAN BAJA 19
3.3.1 Baja Tulangan 19
3.3.2 Kawat Pengikat (Baja Untuk Bindraad) 20
3.3.3 Baut Mutu Tinggi Untuk Angker20
3.3.4 Penyimpanan Baja Tulangan 20
3.7 ADMIXTURES (BAHAN TAMBAHAN) 21
3.12 ELEKTRODA 21
3.13 REL CONTAINER CRANE 21
3.13.1 Pengadaan Rel Container Crane 21
3.14 LANDASAN RAIL CRANE DAN KOMPONEN RAIL CRANE 22
3.14.1 Rail pad 22
3.14.2 Sole Plate 23
3.14.3 Rail Clips dan Clip Bolts 23
3.14.4 Holding Down Bolts 23
3.14.5 Levelling Device24
3.15 GROUTING MATERIAL 24
3.16 COMPATIBILITY OF RAIL SYSTEM DAN GARANSI 24
3.17 WELDING MATERIALS 24

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

ii
3.18 EARTHING MATERIALS 24
3.19 READY MIX 25
3.20 BAJA TULANGAN 25
3.21 EPOXY 25
3.22 CRANE STOPER 25
3.22.1 Toleransi Pekerjaan Pemasangan Rel Crane. 25
3.24 PANZER BELT 25

8 SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS PEKERJAAN SIPIL LAINNYA 26


8.1 PEKERJAAN LAS26
8.1.1 Umum 26
8.1.2 Pemotongan Dan Pengelasan 26
8.1.3 Penyelesaian Permukaan 27
8.1.4 Pemeriksaan Pekerjaan Las 27
8.2 PEKERJAAN PROTEKSI BAJA 28
8.2.1 Umum 28
8.2.2 Pembersihan 28
8.2.3 Pengecatan 28

11 PENUTUP 29

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

iii
1 PENJELASAN UMUM PEKERJAAN YANG DILELANG

1.1 NAMA DAN LOKASI PEKERJAAN


Nama pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Pekerjaan
Perkuatan dan Pemasangan Rel Gantry Luffing Crane Berikut pendalaman
di dermaga 303,304, dan 305.

Lokasi pekerjaan terletak dikawasan PT.Pelindo II, Pelabuhan Tanjung Priok. Sisi
Barat berbatasan dengan lapangan penumpukan Dermaga 211, Sisi Timur
berbatasan dengan kolam 3, Sisi Utara berbatasan dengan Dermaga PT OJA,
Sisi Selatan berbatasan dengan Jl. Raya Pelabuhan. Letak lokasi Pembangunan
Perkuatan dan pemasangan Rel Gantry Luffing Crane berikut Pendalaman di
Dermaga 303,304,dan 305 dapat dilihat pada gambar terlampir.

Sarana jalan darat untuk mencapai lokasi pekerjaan pembangunan dermaga


tersebut dapat menggunakan Jalan Bangka Pelabuhan Raya, sehingga sarana
lalu lintas Laut tidak perlu diadakan lagi.

Pada prinsipnya, selama pelaksanaan pembangunan, seluruh kegiatan


operasional di Pelabuhan tidak boleh terganggu. Sehingga koordinasi dengan
pihak-pihak terkait perlu dilakukan dengan baik.

1.2 LINGKUP PEKERJAAN

Dermaga yang akan dibangun adalah dermaga petikemas untuk melayani kapal-
kapal post panamax dengan menggunakan konstruksi bangunan bawah (fondasi)
berupa tiang-tiang pancang pipa beton pracetak pratekan (prestressed spun pile)
dan konstruksi bangunan atas berupa balok melintang, memanjang dan pelat
lantai beton bertulang.

Data-data teknis dermaga yang direncanakan adalah sebagai berikut :


1. Panjang : 450 m1. ( Kade 500 – Kade 950)
2. Lebar : 29.65 m1.
3. Elevasi lantai dermaga : + 2.30 LWS (Sisi Laut – ref. rel eks TBB)
+ 2.47 LWS (Sisi Darat – ref. rel eks TBB)
4. Sarana tambat : Bollard dengan kapasitas 100 ton.
5. Sarana tumbuk : Rubber Fender type V
Ukuran H500, L2000 dan H500 L1000.
6. Type pondasi : Tiang Pancang Pipa Beton Pracetak Pratekan
diameter 600mm tebal 100mm dengan
Kapasitas Momen crack 29 ton-meter.
7. Fasilitas penunjang : Instalasi penerangan dan air.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

1
Adapun lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor (secara garis
besar) adalah sebagai berikut :
1. Pembongkaran konstruksi eksisting berupa; beton, fender, bollard, aspal dan
gudang 304;
2. Pembobokan Lantai Beton bertulang diareal gudang 305;
3. Penggalian celah vertikal untuk konstruksi pilecap, balok melintang dan
memanjang beton bertulang dengan mutu K-350;
4. Konstruksi pengeboran caisson untuk pemancangan tiang pancang beton
pracetak pratekan;
1. Pekerjaan beton bertulang untuk konstruksi bangunan atas dermaga berupa
beton dengan mutu beton K-350 untuk pile cap, lantai, balok melintang,
balok memanjang, balok fender dan utilitas dermaga;
2. Pekerjaan perbaikan perkerasan lapangan penumpukan tipe “rigid” dengan
lantai beton;
5. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan jalur rel crane disepanjang
dermaga, lengkap dengan aksesories/kelengkapan pendukungnya. Jalur rel
crane akan dilengkapi dengan 4 buah "stopper" terbuat dari konstruksi baja;
6. Pengadaan dan pemasangan fender dan bollard beserta kelengkapannya
untuk sarana rapat dan tambat kapal. Jarak antar fender dan bollard
tercantum pada gambar rencana;
7. Pengadaan dan pemasangan konstruksi tiang lampu beserta kelengkapan
penerangannya;
8. Pengadaan dan pemasangan jaringan pipa untuk supply air bersih ke kapal;
9. Pekerjaan lainnya yang belum/tidak disebutkan namun tertera dalam
gambar konstruksi dan bill of quantity yang merupakan bagian dari
kewajiban kontraktor pelaksana.

1.3 KEADAAN CUACA DI LOKASI PROYEK

1.3.1 Cuaca
Seperti umumnya di Pantai Utara pulau Jawa, cuaca di lokasi proyek
Pembangunan Pekerjaan Perkuatan dan Pemasangan Rel Gantry Luffing Crane
di Dermaga 303,304, dan 305, dikenal dua musim, yaitu musim hujan dan musim
kemarau.

Musim hujan berlangsung antara bulan September - Maret, dimana antara bulan
Desember - Maret dikenal sebagai "musim barat". Gelombang dan angin dalam
bulan-bulan ini cukup besar. Musim kemarau berlangsung antara bulan Maret -
Agustus. Meskipun demikian, pergeseran mulainya musim hujan atau kemarau
juga terjadi.

Suhu siang hari berkisar antara 28 - 32°C. Temperatur rata-rata adalah 30°C.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

2
1.3.2 Angin
Berdasarkan data-data Dinas Meteorologi dan Geofisika, pengamatan dari
stasiun terdekat tahun 1990, kecepatan angin maximum adalah 35 knot.

1.3.3 Pasang-Surut
Informasi dari daerah sekitar lokasi proyek, tinggi pasang surut adalah 1.70 m.
Kontraktor harus memperhatikan data pasang surut (tidal table) yang dikeluarkan
oleh Hidral untuk dipakai sebagai pedoman selama pelaksanaan pekerjaan.

1.3.4 Kondisi Tanah di Sekitar Proyek


Untuk mengetahui kondisi tanah di areal sekitar lokasi proyek dapat
menghubungi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cq. Divisi Teknik UTPK
Tanjung Priok.

Kontraktor untuk kelengkapan informasi keadaan tanah setempat dapat


melakukan pengumpulan data tanah sendiri untuk menetapkan jenis dan
kapasitas peralatan yang tepat untuk pekerjaan ini.

Interprestasi terhadap data tanah yang ada sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

1.3.5 Elevasi Dan Titik Referensi


Referensi elevasi lantai dermaga baru adalah elevasi permukaan atas rel crane
sisi darat dan rel crane sisi laut yang diambil dari dermaga eks TBB yang sudah
terlebih dahulu ditingkatkan dan dibangun.

Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas akan menetapkan Bench Mark yg


digunakan sebagai reverensi dilapangan, bila Bench Mark belum ada. Maka
kontraktor berkewajiban membuatnya sesuai dengan petunjuk Pemberi tugas/
Konsultan pengawas dan harus dipelihara keutuhan data selama pekerjaan
berlangsung.

1.3.6 Pengawasan Pekerjaan


Untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, pemberi
tugas PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) cabang Tanjung Priok akan
menunjuk Konsultan pengawas atau menugaskan staff teknis PT.Pelabuhan
Indonesia II (Persero) untuk melakukan pengawasan.
Pemberitahuan akan hal ini akan disampaikan oleh PT.Pelabuhan Indonesia II
(Persero) kepada Kontraktor secara tertulis.

1.3.7 Standar Yang Digunakan Dan Pengujian Kualitas Hasil Pekerjaan


Kontraktor harus membuat dan mengajukan usulan prihal cara pengujian hasil
pekerjaan, untuk semua pekerjaan pokok. Cara/metode yg diusulkan harus
diambil dari/sesuai dengan standard yang lazim digunakan di Indonesia. Dalam
hal belum ada standard Indonesia, dapat digunakan standard yang berlaku di
Negara – Negara lain yang telah dikenal secara internasional.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

3
Dalam usulan tadi, Kontraktor diharuskan menyertakan usulan nama/tempat
(laboratorium/instansi) pelaksana pengujian dimaksud dan semua biaya yang
akan timbul menjadi tanggu jawab Kontraktor. Atas usulan kontraktor ini, pemberi
tugas/pengawas lapangan akan melakukan evaluasi dan memberikan
persetujuannya.

Adapun standard yang dapat digunakan dalam pekerjaan ini meliputi :

1. Peraturan dan standard mengenai bahan bangunan mengacu pad SNI


(standard Nasional Indonesia) yang disusun oleh DSN (Dewan
Standarisasi Nasional). Sebelum SNI adalah SII (Standard Industri
Indonesia) yang disusun oleh Departemen Perindustrian Indonesia. Atau
peraturan/Standard luar negeri adalah :

- ASTM (American Standard of Testing Material)


- JIS (Japan Industrial Standard)

2. Peraturan dan standard mengenai jenis-jenis pekerjaan mengacu pada


peraturan/standard pekerjaan yang bersangkutan :

- Pekerjaan beton mengacu pada PBI - 71, NI – 2 (Peraturan beton


Indonesia.
- Peraturan/standard luar negeri yang setara : ACI 1989 (American
Concrete Institute)
- Peraturan kayu : PKKI, NI – 5 (Peraturan Konstuksi Kayu Indonesia)
- Peraturan Baja : PPBBI – 1983 (Peraturan Perencanaan Bangunan
Baja Indonesia)
- Peraturan/standard luar negeri yang setara : AISC (American Institute
of Steel Constuctions)
- Pemeriksaan bahan bagunan : PUBB – NI – 5 (Peraturan Umum
pemeriksaan Bahan – Bahan)

3. Syarat-syarat khusus bahan bangunan dapat mengikuti persyaratan


pabrik.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

4
2 SYARAT SYARAT UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

2.1 UMUM

2.1.1 Tata Ruang Daerah Proyek/Lokasi Proyek


Areal yang disediakan sebagai lahan kerja adalah daerah di belakang rencana
dermaga seluas kurang lebih 100 m2 atau yang disetujui oleh Pemberi Tugas dan
harus dilindungi/dibatasi oleh pagar pengaman.

Kontraktor harus menyiapkan, menempatkan, mengatur penggunaan lapangan


kerja yang tersedia untuk menempatkan peralatan, penimbunan bahan-bahan
bangunan, gudang-gudang dan kantor lapangan.

Sebelum menggunakan lapangan kerja, Kontraktor harus mengajukan


gambar/lay-out penggunaan areal kerja kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis dan petunjuk lebih
lanjut.

Mengingat lahan kerja saat ini dalam kondisi aktif beroperasi maka pelaksanaan
pekerjaan akan dilakukan secara bertahap dan penyerahan lahan kerja secara
bertahap akan disampaikan oleh pihak Pemberi Tugas secara tertulis. Pada
prinsipnya, selama pelaksanaan pekerjaan, kegiatan operasional bongkar muat
diareal sekitar pekerjaan tidak boleh terganggu. Untuk itu, Kontraktor harus
memperhitungkan penggunaan alat-alat kontruksi dalam perencanaan metoda
pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap tersebut.

Pada akhir pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan


Pengawas, Kontraktor harus segera membongkar/memindahkan alat-alat
konstruksi penolong dan bentuk lainnya serta membersihkan daerah operasinya
sehingga dapat diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

2.1.2 Keamanan Daerah Proyek


Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan membuat Safety Plan. Agar
keamanan di daerah sekitar proyek terjamin, selain membuat pagar pengaman
Kontraktor harus membuat rambu-rambu pengaman berupa tanda-tanda, lampu-
lampu, bouy apung, bendera dan peralatan lain di sekitar lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan perlengkapan K-3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) di Kantor Lapangan berupa : bendera K-3, perlengkapan P3K, alat
pemadam kebakaran, helm, sabuk pengaman, sepatu lapangan, sarung tangan
dan sebagainya.
Keamanan diareal kerja dan lahan kerja yang telah diserahkan oleh pihak
Pemberi Tugas menjadi tanggung-jawab Kontraktor. Kontraktor harus
berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dengan masalah
keamanan dilingkungan Pelabuhan Indonesia II cabang Tanjug Priok.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

5
2.2 TATA CARA RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN

2.2.1 Umum
Kontraktor harus menyelesaikan seluruh pekerjaan seperti yang disyaratkan
dalam Dokumen Kontrak sesuai dengan rencana kerja yang telah disepakati
dengan menggunakan bahan-bahan terbaik dan metode pelaksanaan pekerjaan
dengan kemampuan terbaiknya.

2.2.2 Metode Pelaksanaan


Kontraktor diwajibkan membuat dan menyampaikan metode pelaksanaan yang
rinci untuk setiap jenis pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi
tugas/Konsultan pengawas.

Walaupun metode pelaksanaan telah mendapat persetujuan dari pemberi tugas/


Konsultan Pengawas, Kontraktor bertanggung jawab penuh terhadap metode
pelaksanaan yang diusulkan. Kesalahan yang ditimbulkan akibat dari metode
pelaksanaan pekerjaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor
termasuk resiko biayanya.

2.2.3 Master Time Schedule


Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan Master Time
Schedule kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan. Master Time Schedule ini memuat jadual pelaksanaan dengan
detail yang menunjukkan urutan kegiatan selama pekerjaan berlangsung.

Master Time Schedule yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan


Pengawas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor yang menyusun dan
telah mempertimbangkan segala resiko dalam rencana jadwal pelaksanaan
pekerjaan tersebut.

2.2.4 Jadwal Penugasan Personil


Jadual penugasan personil harus disesuaikan dengan jadual pelaksanaan
pekerjaan dan dibuat secara terpisah.

Dalam jadual harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, dan


sewaktu-waktu dapat ditambah dan dikurang jumlah personil yang dibutuhkan
dan harus ada persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas mengenai
jadual penugasan personil tersebut.

2.2.5 Perbaikan Jadual Pelaksanaan Pekerjaan


a. Waktu.
Perbaikan terhadap seluruh jadwal pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan
bila kemajuan penyerapan dana pelaksanaan pekerjaan berbeda lebih dari
10% dari jadwal rencana atau bila ada indikasi akan terjadinya perubahan
prestasi pekerjaan yang cenderung terlambat.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

6
b. Laporan.
Pada saat penyerahan perbaikan jadwal pelaksanaan pekerjaan agar
diberikan laporan penjelasan mengenai alasan mengadakan perbaikan yang
harus meliputi :
1) Uraian sebab perbaikan, termasuk pengaruh pada seluruh jadwal karena
adanya perubahan cakupan, perubahan dalam volume dan lamanya aktivi-
tas dan perubahan lainnya yang dapat mempengaruhi jadwal;
2) Pembahasan mengenai masalah yang akan dihadapi, termasuk faktor-
faktor penghambat yang ada dan yang diperkirakan akan timbul dan
dampak/pengaruhnya;
3) Tindakan perbaikan yang dilakukan, atau diusulkan dan pengaruhnya.

2.3 PAGAR PENGAMAN


Kontraktor atas biayanya sendiri, harus membuat pagar sementara dan
memeliharanya agar tetap dalam keadaan baik termasuk pintu-pintunya,
sepanjang batas yang ditentukan untuk daerah operasinya. Petugas-petugas,
peralatan dan bahan-bahan bangunan milik Kontraktor harus berada di dalam
daerah yang dilindungi pagar sementara tersebut.
Letak pintu-pintu/gerbang daerah operasi harus disetujui Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

2.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN


Didalam lingkup pembongkaran dan pembersihan tidak seluruh pekerjaan yang
dicakup dalam bab ini tersedia gambar konstruksinya dan Kontraktor harus
menyiapkan gambar denah bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat
dibongkar/dibersihkan atas persetujuan Konsultan Pengawas.
Semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan pembongkaran dan pembersihan ini,
meskipun telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, tidak
melepaskan tanggung jawab Kontraktor dari hasil pekerjaan.

2.4.1 Gambar Bangunan Yang Akan Dibongkar


Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat memerintahkan Kontraktor untuk
membuat gambar bangunan yang akan dibongkar yang memperlihatkan detail,
urutan dan metoda pembongkaran untuk mendapat persetujuannya. Khususnya
untuk bangunan-bangunan yang selama pembongkarannya dapat mengancam
keselamatan pelaksana, stabilitas bangunan disekitarnya dan pemilihan metoda
yang tepat.

2.4.2 Hasil Bongkaran


Hasil bongkaran dari bangunan-bangunan yang akan ditetapkan untuk dibongkar
tetap merupakan milik Pemberi Tugas, kecuali kalau ditetapkan lain oleh Pemberi
Tugas. Hasil bongkaran harus dibersihkan dari lapangan dan lokasi
penimbunannya akan ditentukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

7
Apabila bahan hasil bongkaran akan digunakan lagi, maka akan dikeluarkan
surat tertulis oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas termasuk perintah
pembersihan dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki.

2.5 BAHAN BANGUNAN


2.5.1 Sumber dan Jenis Bahan Bangunan
Kontraktor harus mengajukan contoh material dan daftar tertulis kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan tentang tempat
asal/sumber dan macam bahan bangunan yang dipesan untuk digunakan dalam
pekerjaan.

2.5.2 Penyimpanan Bahan Bangunan


1. Penyimpanan.
Bahan bangunan harus disimpan sedemikian agar mutunya tidak menjadi
berkurang maupun mengalami kerusakan. Penyimpanan hendaknya dilandasi
dengan lantai yang keras, bersih dan dimana perlu diberi atap (dilindungi) dan
atau dinding.

2. Cara Menumpuk.
Bagian tengah dari lantai gudang atau lantai dari suatu timbunan bahan
bangunan hendaknya dibuat miring melandai ke tepi-tepi agar mudah
dilakukan pembersihan. Cara menumpuk bahan bangunan hendaknya
sedemikian rupa sehingga timbunan tidak berbentuk kerucut dan tidak
menyebabkan pemisahan bahan (segregation).

2.6 GANTI RUGI


Kontraktor bertanggung jawab atas segala biaya ganti rugi/kompensasi, jika
akibat pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor menimbulkan
kerusakan fasilitas/bangunan lain di sekitar poyek serta kerugian-kerugian
kepada pihak lain.

Tidak diadakan mata pembayaran khusus untuk pembayaran ganti


rugi/kompensasi tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam biaya yang
diajukan didalam Dokumen Kontrak.

2.7 PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA


Kontraktor harus menyediakan keperluan pelayanan pertolongan pertama yang
cukup di lokasi proyek, Kontraktor harus membuat Kontrak dengan Rumah Sakit
terdekat dan dengan dokter setempat sehingga bagi para pegawai/pekerja yang
sakit atau mengalami kecelakaan segera dapat menerima pengobatan yang baik
pada setiap saat baik siang maupun malam.
Kontraktor harus mempersiapkan peralatan untuk pertolongan pertama, berupa
peralatan P3K, Alat Pemadam Kebakaran, dan lain-lain untuk menjamin
keamanan para pekerja di lapangan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

8
2.8 PERSETUJUAN PEMBERI TUGAS/KONSULTAN PENGAWAS
Kecuali dinyatakan lain, semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-
contoh bahan bangunan dan hal-hal lain-lain yang memerlukan persetujuan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus diserahkan dalam 3 (tiga) rangkap
dan apabila disetujui 1 (satu) rangkap dari padanya akan dikembalikan kepada
Kontraktor dan lainnya disimpan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

2.9 KUALITAS PEKERJAAN DAN PENOLAKAN


Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak dan gambar-gambar pelaksanaan dengan menggunakan
bahan-bahan yang terbaik dan metode pelaksanaan pekerjaan dengan
kemampuan terbaiknya.

Apabila bahan-bahan bangunan dan pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak


memenuhi standar, Kontraktor harus melaksanakan kembali atas tanggungannya
tanpa perpanjangan waktu pelaksanaan.

2.10 PATOK-PATOK PEMBANTU PENGUKURAN

2.10.1 Pematokan
Kontraktor berkewajiban mengerjakan pemasangan patok-patok untuk pekerjaan
pembangunan dermaga sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini harus
seluruhnya telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum
memulai pekerjaan selanjutnya.

Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat melakukan revisi atas pemasangan


patok tersebut bila dipandang perlu, dan Kontraktor harus mengerjakan revisi
tersebut sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok tersebut, Kontraktor harus


memberitahukan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dalam waktu tidak
kurang dari 48 jam sebelumnya, sehingga Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
dapat mempersiapkan segala peralatan yang perlu untuk melakukan
pengawasan.

Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Kontraktor kemudian harus
mendapat persetujuan tertulis oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan


Pengawas dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran.

2.10.2 Perlengkapan
Kontraktor berkewajiban seperti yang disebut dalam Kontrak untuk menyediakan
alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru-juru ukur dan pekerja-pekerja yang

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

9
diperlukan oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas untuk melakukan
pengawasan/pengujian hasil pengukuran atau pekerjaan lain yang serupa.

Apabila lokasi pekerjaan berada di laut Kontraktor harus memasang pelampung


yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan lampu.
Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas atau dipasang sendiri oleh Kontraktor harus tetap dipelihara dan
dijaga dengan baik.

Apabila ada titik-titik pedoman yang rusak harus segera diganti dengan patok
baru dan disetujui pemasangannya kembali oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.

Tidak suatu pekerjaan lainpun boleh dimulai pada bagian itu sampai semua
pematokan yang diperlukan telah selesai dan disetujui oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

2.10.3 Gambar
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar rencana, Kontraktor
harus mengajukan tiga lembar gambar penampang dari daerah yang telah diukur
itu, Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan atau pendapat/revisi pada satu lembar gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada Kontraktor. Setelah diperbaiki, Kontraktor akan
mengajukan kembali gambar yang oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
diminta untuk direvisi.

Gambar tersebut harus digambar kembali agar memudahkan untuk direproduksi.

Setelah disetujui, maka Kontraktor akan menyerahkan kepada Pemberi


Tugas/Konsultan Pengawas Soft copy serta tiga lembar hasil reproduksinya.

Ukuran maupun huruf yang dipakai pada gambar tersebut harus sesuai dengan
ketentuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

2.11 ALAT-ALAT UNTUK SURVEY


Kontraktor harus menyediakan peralatan survey, antara lain untuk pengukuran
Topografi, Theodolite T0 & T2, Waterpass, Baak Geodetic, Meteran terbuat dari
pita baja (Steel Tape), pengukuran Bathymetri (Echosounder, Sextant, Station
Plotter) yang dapat digunakan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas setiap saat
untuk checking pemasangan tanda-tanda, penentuan elevasi dan lain-lain
kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor harus memelihara alat-alat survey ini secara baik sehingga selama
pelaksanaan dapat tetap digunakan secara baik.
Kontraktor harus menyediakan, atas biaya sendiri, patok-patok beton, patok-
patok kayu, bagan, template, penampang kedalaman laut yang diminta Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas untuk memeriksa atau pengukuran bagian dari
pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

10
Kontraktor harus membangun bagan tetap dan beratap untuk digunakan
melaksanakan pengukuran, bila diperlukan, atas biaya dari Kontraktor.

Desain konstruksi bagan tersebut harus dibuat Kontraktor dan disetujui Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas sebelum dibangun, pada akhir pekerjaan bagan-
bagan harus dibersihkan oleh Kontraktor.

2.12 PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

2.12.1 Penjelasan
Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya,
apabila Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas memerlukan tentang tempat-tempat
asal material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai
pelaksanaannya.

2.12.2 Pemberitahuan
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

Pemberitahuan tertulis lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan


kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang
cukup sebelum dimulainya pelaksanaan bagian pekerjaan itu, agar Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas mempunyai waktu yang cukup apabila
dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih
dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

Pemberitahuan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus disertai


kelengkapan sebagai berikut :

1. Jadual pekerjaan termasuk jadual pengujian;


2. Metoda kerja (cara kerja, urutan-urutan kerja, jenis alat, penguji dan lain-lain);
3. Gambar kerja (shop drawing) untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan
yang memerlukan penjelasan dalam bentuk gambar.

2.13 PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat pelulusan,
Kontraktor harus memasukkan rencana kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas mengenai prosedur mobilisasi.

Hal ini harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi di atas dalam waktu 10


(sepuluh) hari setelah Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas memberikan nota

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

11
dimulainya pekerjaan, peralatan harus sudah berada di lokasi proyek sesuai
dengan jadual dibutuhkannya alat-alat tersebut.

Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang akan


digunakannya untuk melaksanakan pekerjaan.

Daftar tersebut harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan disetujui oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dalam hal fungsi dalam pekerjaan,
kapasitas, jumlah tahun pembuatan, pabrik pembuat, kondisi dan rencana waktu
tiba di tempat pekerjaan.

Kontraktor wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat waktunya sesuai dengan


jadual pemakaian.

Kontraktor dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memindahkan alat-alat


tersebut, sebagian atau seluruhnya, selama pelaksanaan pekerjaan tanpa
persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Kontraktor diharuskan untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk


melaksanakan tiap-tiap bagian/komponen/tahap pekerjaan sebelum pekerjaan
tersebut dimulai.

Penyediaan di tempat pekerjaan dan persiapannya harus terlebih dahulu


mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.

Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut
yang akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti sedemikian sehingga Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas menganggap
pekerjaan dapat dilanjutkan.

Yang dimaksud dalam butir mengenai mobilisasi dan demobilisasi dalam Bill Of
Quantities tergantung pada jenis, volume dan tahap pekerjaan yang akan
dilaksanakan, sebagaimana ditentukan pada bagian-bagian lain dari kontrak ini,
dan secara umum akan sesuai dengan urutan sebagai berikut :

1. Transport alat-alat kerja dan perlengkapan sesuai dengan yang dicakup


dalam kontrak, dari tempat asalnya sampai ke lokasi proyek beserta
pemasangannya menurut jadual dibutuhkannya alat-alat dan pelengkap
tersebut.
2. Antar jemput : staf, pegawai dan pekerja ke proyek.
3. Instalasi termasuk antara lain kantor lapangan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas, lapangan kerja, bengkel, drainase dan sanitasi.
4. Instalasi untuk personil Kontraktor seperti barak, proyek, ruang
makan/istirahat dan lain-lain.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

12
5. Pekerjaan demobilisasi dari lapangan kerja (project site) yang dilaksanakan
oleh Kontraktor pada akhir kontrak, termasuk membongkar kembali seluruh
instalasi, peralatan konstruksi dan peralatan dari milik proyek, dan pihak
Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan
penyempurnaan selama masa pemeliharaan, sehingga kondisinya dapat
diterima Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
6. Periode Mobilisasi .
Mobilisasi dari peralatan-peralatan yang digunakan sudah harus berada di
lokasi proyek dan siap beroperasi sekurang-kurangnya 3 hari sebelum
pekerjaan dimulai.
7. Program Mobilisasi.
Pihak Kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan dan mendapatkan surat
persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas perihal program
Mobilisasi dalam jangka waktu seperti ditentukan dalam ketentuan-
ketentuan umum kontrak.
8. Pembongkaran dan pemindahan semua instalasi sementara, peralatan
pembangunan, armada apung dan peralatan lainnya, sedemikian rupa
sehingga lokasi proyek bersih dan teratur kembali dan diterima baik oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
9. Pemindahan dari lokasi proyek untuk staf, pegawai dan pekerjaan setelah
proyek selesai.
10. Demobilisasi peralatan yang dilakukan setelah proyek selesai.

Program Mobilisasi harus menetapkan waktu dari semua kegiatan mobilisasi


yang akan dikerjakan dan tambahan-tambahan informasi berikut ini harus
dimasukkan sebagai bahan pertimbangan :
1. Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar
diperoleh kemajuan yang memuaskan sesuai dengan detail program operasi
yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor harus mempersiapkan dan menjamin kelancaran pekerjaan,
bahan-bahan bangunan dan peralatan yang harus ada setiap saat untuk
menjamin penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadual yang telah
direncanakan.
3. Lokasi lapangan kerja dengan denah lokasi umum dan denah terperinci
yang memperlihatkan lokasi dari lapangan kerja, jaringan-jaringan jalan di
dalam areal proyek kantor kontraktor, bengkel, gudang dan peralatan
konstruksi utama, bersama dengan kantor Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
4. Rencana pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi saat ini dari seluruh
peralatan yang terdaftar dalam jadual yang dimasukkan di dalam
penawaran, cara pengangkutan yang diusulkan / melalui jalan darat atau
laut dan jadual tibanya di tempat kerja.
5. Kontraktor harus meminta persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
atas setiap perubahan pada jadual peralatan dan penyediaan staf yang telah
dimasukkan di dalam penawaran.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

13
2.14 DOKUMENTASI SELAMA PROYEK
Kontraktor diwajibkan membuat dokumentasi berupa photo dan video untuk
didokumentasikan di dalam album dari bagian-bagian pekerjaan meliputi : awal
pekerjaan, pekerjaan yang sedang berlangsung/dilaksanakan atau yang telah
selesai dilaksanakan seperti yang diminta oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.

Contoh-contoh foto dan video harus diserahkan kepada Pemberi


Tugas/Konsultan Pengawas pada akhir bulan.

Dokumen harus berurutan dari awal sampai akhir proyek, agar dapat
memberikan visualisasi pelaksanaan pembangunan proyek dengan baik hasil-
hasil pembuatan dokumentasi tersebut harus diserahkan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas pada akhir dari setiap bulannya.

Hasil-hasil pemotretan yang dipilih dan dianggap baik oleh Pemberi


Tugas/Konsultan Pengawas bila diminta harus dapat dibuat cetakan sebanyak 3
set dalam waktu 2 hari sesudahnya.

File-file photo dokumentasi dan cetakan photo dokumentasi tersebut akan


menjadi milik Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan tidak diijinkan membuat
cetakan dari data file tersebut tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas untuk diserahkan pada pihak-pihak lain.

Ukuran photo dokumentasi sekurang-kurangnya adalah ukuran poscard.


Keterangan yang menyebutkan kegiatan/macam pekerjaan dan tanggal
pengambilan harus disertakan untuk masing-masing gambar dokumentasi
tersebut.

2.15 KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA


2.15.1 Kantor Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
Kontraktor harus menyediakan Kantor Lapangan untuk Pemberi Tugas/
Konsultan Pengawas dilokasi lapangan pekerjaan (project site) yang terdiri dari :
 Ruang Rapat container 40 feet
 Ruang Kerja container 20
 Musholla

yang letaknya dekat dengan Kantor Lapangan Kontraktor. Perlengkapan-


perlengkapan yang harus disediakan oleh Kontraktor antara lain: kursi, meja,
papan tulis, lemari, AC, HT (handy talky), filling kabinet, papan white board,
lemari buku, telepon serta kamar mandi/toilet untuk Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
pengawasan.
Kontraktor harus menyediakan listrik dan air secukupnya yang diperlukan Kantor
Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

14
Kontraktor harus menyiapkan salinan Dokumen Kontrak (BOQ, Gambar Teknik,
RKS dan Peraturan/Standar yang digunakan pada proyek ini) di Kantor Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

Kontraktor bertanggung jawab atas perawatan Kantor pemberi tugas/konsultan


pengawas dan segala perlengkapannya. Setelah pekerjaan selesai, kantor
Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas harus segera dibersihkan dari
semua peralatan-peralatan Kantor tersebut.
Kebersihan dari Kantor Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

2.15.2 Kantor Lapangan Kontraktor


Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus membuat Kantor di
Lapangan yang berdekatan dengan Kantor Lapangan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas untuk memudahkan koordinasi.
Kantor Lapangan untuk Kontraktor terdiri dari ruangan untuk personil, gudang
untuk menyimpan suku cadang peralatan dan bahan-bahan serta bengkel, yang
dilengkapi dengan listrik, air, dan peralatan keselamatan kerja yang
dimanfaatkan untuk melaksanakan pekerjaan.

2.15.3 Pengendalian Mutu


Kecuali ditentukan lain oleh Pemberi tugas/ Konsultan pengawas, seluruh
pekerjaan pengujian/tes, harus dilakukan di institusi/ Lab independent yang
memiliki setifikat penguji.

2.16 TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR


Pada keadaan apapun, untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan telah mendapat
persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, tidak berarti membebaskan
Kontraktor dari tanggung jawab atas pekerjaannya sesuai dengan isi kontrak,
semua hasil pekerjaan merupakan tanggung jawab Kontraktor.

2.17 KUALIFIKASI TENAGA KERJA


Tenaga kerja yang digunakan hendaknya tenaga kerja yang ahli, terlatih dan
berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan
baik sesuai dengan ketentuan dan petunjuk dari Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.

2.18 PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA


Kontraktor harus mengusahakan, atas tanggungannya, langkah-langkah yang
perlu untuk melindungi pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan
agar tidak rusak oleh cuaca.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

15
2.19 SATUAN UKURAN
Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini serta yang
digunakan di dalam pekerjaan adalah sistem metrik.

2.20 PENANGGUNGJAWAB KONTRAKTOR


Kontraktor harus menunjuk Penanggung Jawab Kontraktor untuk pekerjaan di
lapangan, dan harus diberi wewenang yang cukup dan harus selalu berada di
lapangan.

2.21 GAMBAR RENCANA


Gambar rencana untuk proyek ini merupakan bagian yang tidak terpisah dari
Dokumen Kontrak. Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
gambar rencana dan spesifikasi, dan tidak dibenarkan untuk menarik
keuntungan dari kesalahan, kekurangan yang terdapat pada gambar rencana
atau perbedaan ketentuan antara gambar rencana dan isi spesifikasi.
Jika ada kesalahan atau kekurangan pada gambar rencana, Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas akan mengoreksi dan menjelaskan gambar rencana
tersebut untuk kelengkapan yang telah disebut dalam spesifikasi.
Bila ada penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana yang ada,
maka akan ditentukan selanjutnya oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas,
dan akan disampaikan kepada Kontraktor secara tertulis.

2.22 PERBEDAAN ANTARA RKS DAN GAMBAR RENCANA


Di dalam pelaksanaan pekerjaan bila terdapat perbedaan antara RKS dengan
Gambar Rencana, maka perbedaan tersebut harus diteliti bersama antara
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan segera dilakukan
kesepakatan untuk memutuskan persyaratan yang dipakai sebagai acuan
pelaksanaan pekerjaan. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Berita Acara
yang ditanda tangani bersama.

2.23 LAPORAN
2.23.1 Laporan Harian
Kontraktor diwajibkan membuat catatan-catatan harian dalam bentuk Laporan
Harian yang berisi : pekerjaan yang dilaksanakan hari itu, material yang
didatangkan, tenaga kerja yang dikerahkan, keadaan cuaca, serta hal-hal lain
yang perlu dilaporkan sesuai petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Laporan ini harus dijilid sebanyak 3 (tiga) set dan diserahkan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas paling lambat pada hari Senin sore.

2.23.2 Laporan Mingguan


Kontraktor diwajibkan untuk membuat laporan mingguan yang berisikan
kemajuan fisik proyek yang dicapai pada minggu sebelumnya dan sampai
minggu termaksud. Laporan ini harus diserahkan paling lambat Senin sore dan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

16
dijilid sebanyak 5 (lima) set kemudian diserahkan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

2.23.3 Laporan Bulanan


Kontraktor diwajibkan juga membuat laporan bulanan yang berisikan semua
kegiatan pada bulan yang bersangkutan. Laporan bulanan harus dijilid sebanyak
5 set dan harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas paling
lambat tanggal 10 pada bulan berikutnya.

2.23.4 Laporan Khusus


Apabila dalam pelaksanaan terjadi hal-hal yang memerlukan penanganan
khusus, Kontraktor diwajibkan membuat laporan tersendiri, isi laporan
disesuaikan dengan petunjuk pemberi tugas/pengawas lapangan. Laporan ini di
buat 5 (lima) set.

2.23.5 Laporan Masa Pemeliharaan


Kontraktor diwajibkan membuat laporan Masa Pemeliharaan yang berisi kegiatan
selama masa pemeliharaan. Laporan ini dibuat rangkap 5 (lima) dan di serahkan
selambat-lambatnya 5 (lima) hari setelah masa pemeliharaan.

2.23.6 Format Laporan


Kontraktor diwajibkan mengusulkan format laporan harian, mingguan, bulanan
untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi tuga/pengawas lapangan.

2.23.7 As Built Drawing


Kontraktor diwajibkan membuat As Built Drawing, yaitu gambar yang
menunjukan pelaksanaan yang sesungguhnya atas pekerjaan dilapangan. As
built Drawing dibuat secara bertahap sesuai dengan progress/kemajuan
pekerjaan.
As Built Drawing di buat dalam ukuran A1 kertas Kalkir rangkap 1 (satu), ukuran
A3 kertas kalkir rangkap 2 (dua) dan seluruh dokumentasi asbuilt drawing dalam
bentuk softcopy file (digital) dibuat rangkap 3 (tiga).

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

17
3 SYARAT SYARAT UMUM TEKNIS PENGGUNAAN BAHAN
BANGUNAN

3.1 UMUM
Bahan-bahan yang akan digunakan di dalam proyek ini harus mengutamakan
penggunaan bahan-bahan yang telah diproduksi di dalam negeri dan sesuai
dengan spesifikasi yang diajukan dalam Rencana Kerja Syarat-Syarat Kerja
(RKS) Teknis.

3.1.1 Spesifikasi Standar


Standar yang digunakan adalah untuk bahan bangunan adalah standar SNI
(Standar Nasional Indonesia). Peraturan dan standar mengenai jenis-jenis
pekerjaan mengacu pada jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan seperti PBI
1971 N.I.-2 untuk pekerjaan beton, PBBI untuk baja, dan standar-standar lainnya
yang berlaku di Indonesia.

Standar-standar Internasional seperti ASTM (American Standard Testing


Material), JIS (Japan International Standard) dan AASHTO (American
Association of State Highway and Transportation Oficials) dipergunakan jika ada
hal-hal yang tidak tercakup dalam standar Indonesia dan standar-standar
Internasional tersebut sudah lazim digunakan di Indonesia.

Penggunaan standar-standar lain, harus mendapat persetujuan khusus dari


Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum digunakan.

3.2 PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN

3.2.1 Pemeriksaan dan Pengujian


Semua bahan dan barang/benda yang diajukan oleh Kontraktor untuk digunakan
di dalam pekerjaan proyek harus dapat dan boleh diperiksa, diuji dan dianalisa
setiap waktu, jika diminta oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Jika Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka Kontraktor


atas biayanya sendiri harus dapat menunjukkan sertifikat pengujian dari pabrik
yang mengeluarkan produksi bahan dan barang/benda yang diminta.

Dan atas biayanya sendiri, Kontraktor harus menyediakan dan mempersiapkan


bahan-bahan yang akan diuji dan contoh-contoh dari berbagai macam bahan
yang sewaktu-waktu akan diminta atau disyaratkan.

Hasil pemeriksaan/pengujian tersebut harus dipelihara dengan baik dan disimpan


oleh Kontraktor dan apabila diminta harus dapat menunjukkan kepada Pemberi

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

18
Tugas/Konsultan Pengawas setiap saat.
Semua biaya untuk peninjauan dan pengujian menjadi tanggungan Kontraktor.
Setiap pengujian bahan atau pekerjaan yang telah selesai harus dilaksanakan
dengan disaksikan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dan harus dilaksanakan
dengan ketentuan-ketentuan yang diminta.

3.2.2 Kualitas Pekerjaan dan Penolakannya


Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak dan gambar-gambar rencana/pelaksanaan dengan
menggunakan bahan-bahan yang terbaik, dan dengan metoda pelaksanaan
pekerjaan terbaik.
Semua bahan-bahan yang dipakai dalam pekerjaan proyek, harus mendapat
persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum digunakan, meskipun
bahan-bahan tersebut telah dinyatakan diterima pada waktu didatangkan di
site/lokasi.
Bahan-bahan bangunan dan pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan
apabila tidak memenuhi persyaratan, akan ditolak dan Kontraktor harus
mengganti/melaksanakan ulang pekerjaan pekerjaan yang tidak memenuhi
standar tanpa perpanjangan waktu pelaksanaan.
Setiap kerugian atau kerusakan yang dinyatakan ditolak oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas menjadi tanggungan Kontraktor.

Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas mempunyai kebebasan untuk menolak


salah satu atau semua bahan-bahan dan teknik pelaksanaan yang tidak sesuai
dengan kualitas dan sifat-sifatnya yang telah disetujui.

Kontraktor harus segera memindahkan bahan-bahan atau membongkar


pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud atas tanggungannya.

3.3 BAHAN BANGUNAN BAJA

3.3.1 Baja Tulangan


Setiap jenis baja tulangan yang digunakan untuk pekerjaan penulangan beton
harus dihasilkan dari pabrik baja yang telah dikenal dan dapat menunjukkan
sertifikat standar mutu pada saat diminta dan jenis baja yang digunakan, sesuai
dengan standar yang diikuti dan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
Mutu baja tulangan yang digunakan dicantumkan pada gambar rencana dan
buku spesifikasi ini atau petunjuk Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Mutu baja tulangan yang digunakan mengikuti Standar Nasional Indonesia:
- SNI 03 – 6861 – 2 – 2002
- SNI 2052 – 1990 – A/B
- SII 0/36 – 84/SP 166 - 4

Jenis baja tulangan yang digunakan adalah baja tulangan berulir (deformed)

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

19
dengan singkatan Bj. TD.
Tabel 3.1. Mutu Bahan Baja Tulangan.

Tes Tarik
Mutu Diameter Tegangan Tegangan Perpanjangan
Baja (mm) leleh tarik putus minimum
minimum minimum ( o/oo )
(kg/mm2 ) ( kg/mm2 )

Bj.TD.30  D 16 30 49 14
Bj.TD.40  D 19 40 57 16

3.3.2 Kawat Pengikat (Baja Untuk Bindraad)


Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm
yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.

Sertifikat pabrik harus dapat disertakan dan disetujui oleh Pemberi


Tugas/Konsultan Pengawas.

3.3.3 Baut Mutu Tinggi Untuk Angker


Baut angkur dan kelengkapannya harus sesuai dengan standar di bawah ini :
1. Baut mutu tinggi (untuk Angkur) : JIS G3101 kelas 2 – SS 41
2. Mur : JIS G3101 kelas 2 – SS 41
3. Ring : JIS B1256
4. Pelat Angkur : JIS G3101 kelas 2 – SS 41

Untuk baut-baut khusus, pemasangan alat, atau material harus menggunakan


standar dan rekomendasi dari pabrik.

3.3.4 Penyimpanan Baja Tulangan


Baja tulangan tidak diijinkan ditempatkan langsung di atas permukaan tanah,
harus ditempatkan di atas tumpuan atau rak-rak atau di atas lantai semen +
pasir.
Baja tulangan tersebut harus diberi tanda-tanda yang jelas dari berbagai
mutu/jenis dan diameter yang digunakan dan disusun secara terpisah menurut
tanda yang telah diberikan, untuk menghindari kesalahan
penggunaannya/tertukar.
Penempatan baja tulangan di udara terbuka untuk jangka waktu lebih dari 2
bulan, harus dicegah, yaitu dengan membangun gudang atau dilindungi dengan
tenda/terpal anti air.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

20
3.4 ADMIXTURES (BAHAN TAMBAHAN)
Untuk meningkatkan mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan dan
pengerasan ataupun untuk maksud-maksud lain, dapat dipakai bahan-bahan
tambahan. Jenis dan jumlah bahan tambahan yang dipakai harus disetujui
terlebih dahulu oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Manfaat dari bahan-bahan tambahan harus dapat dibuktikan dengan hasil-hasil
percobaan.

Selama bahan tambahan ini dipakai, harus diadakan pengawasan yang cermat
terhadap pemakaiannya.
Seluruh biaya pengambilan sample dari pelaksanaan tes menjadi tanggungan
Kontraktor.

3.5 ELEKTRODA
Elektroda yang dipakai untuk mengelas baja lunak (kecuali pipa baja) harus
mengikuti persyaratan D 4301 dari JIS Z 3211.
Elektroda yang dipakai untuk mesin las semi automatic harus kawat komposit
yang mempunyai diameter 2.4 sampai 3.2 mm sesuai dengan JIS Z 3211.
Contoh-contoh elektroda dan data-data pengetesannya harus disampaikan
kepada Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan untuk
mendapatkan persetujuannya. Jika kondisi pelaksanaan di lapangan menuntut
perubahan type elektroda yang digunakan, kontraktor harus mengajukan type
dan ukuran elektroda yang akan digunakan kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
3.6 REL CONTAINER CRANE
Type rel crane yang akan digunakan adalah DIN A 100, produksi Eropa atau
jepang. Sesuai dengan standar DIN 536 – 1/1991, dengan detil dari rel dan baut-
baut pengikatnya dapat dilihat pada gambar rencana.
Untuk kelengkapan rel tersebut, juga digunakan stopper pada ujung-ujung dari
rel crane. Detil dan letak dari stopper dapat dilihat dalam gambar rencana.

3.6.1 Pengadaan Rel Container Crane


Standar pengujian untuk analisa kimia adalah JIS G0303.
Komposisi kimia dari material Rail Crane minimal adalah sebagai berikut :
 Carbon (C) = 0,60 - 0,80%
 Silicon (Si) = 0,50 max
 Mangan (Mn) = 0,80 - 1,30%
 Phospor (P) = 0,009% max – 0,045 max
 Sulphur (S) = 0,025% max – 0,045 max

Sifat mekanis :
 Tensile Strength = Min 880 N/mm2
 Elongation = 8%
 Specimen = JIS No. 4
 Brinell hardness = Min 260

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

21
Data Teknis :
 Area of Inertia = 94.7 cm2
 Moment Head = 856.0 cm4
 Section Modulus (Base) = 203.4 cm3
 Section Modulus = 161.8 cm3
 Weight = 74.3 kg/m
 Base = 200 mm
 Height = 95 mm
 Head = 100 mm
 Web = 60 mm

Rel Crane yang digunakan dalam pekerjaan ini harus didatangkan dengan
panjang segmen sesuai dengan yang ditentukan dalam Gambar Rencana (12
meter setiap segmen, kecuali untuk segmen-segmen khusus). Rel Crane harus
bebas dari kerusakan internal/eksternal yang dapat mengurangi kualitas bahan.

Rel Crane yang didatangkan harus disertai sertifikat sesuai standar BS EN


10204:2004. Pengetesan terhadap tensile strength dilakukan dengan mengambil
2 (dua) buah sampel di bagian kepala (head) dari Rel Crane yang telah
didatangkan untuk pekerjaan ini, dan dilakukan sesuai standar BS EN 10002-
1:2001.

3.7 LANDASAN RAIL CRANE DAN KOMPONEN RAIL CRANE

3.7.1 Rail pad


Rail Pad yang digunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai spesifikasi
sebagai berikut:

Karakteristik Material:
- Composition : Synthetic elastomer reinforced with steel strip,
flat pad with grooved upper face
- Shore A Hardness : 75°A ± 5° (sesuai DIN 53505:2000)
- Tensile Strength : 12.5 N/mm2 as supplied (sesuai ASTM D 412C)
- Elongation : 250% as supplied
- Permanent Deformation : <5% as supplied (sesuai BS 903-A6:1992)
- Rebound Resilience : 30%

Dimensi
- Tebal : minimum 7 mm
- Lebar nominal : Sesuai lebar bawah rel crane
- Lebar efektif : lebar bawah rel crane – 5 mm
- Panjang segmen : 12 m tiap segmen, kecuali untuk segmen
Khusus.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

22
3.7.2 Sole Plate
Sole Plate yang digunakan dalam pekerjaan ini terbuat dari material baja yang
sudah dilubangi terlebih dulu untuk penempatan holding down bolt dan leveling
device dengan jarak dan ukuran lubang sesuai gambar rencana, Sole Plate
harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
- Tebal : 25 mm
- Lebar : 360 mm
- Panjang Segmen : 3 m atau 6 m, kecuali untuk segmen khusus
- Standar Baja : - Hot – dipped Galvanized
- Grade: S235JR sesuai BS EN 10025-
2:2004

3.7.3 Rail Clips dan Clip Bolts


Rail Clips yang digunakan dalam pekerjaan ini harus terbuat dari drop forged
steel dengan jenis ST52-3 (sesuai DIN 17000), terdiri dari 2 (dua) bagian, bagian
atas yang dapat bergerak secara lateral dan bagian bawah yang dilas ke Sole
Plate. Rail Clips harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
- Tensile Strength : ≥510 N/mm2
- Yield Stress : ≥354 N/mm2

Rail Clips bagian atas harus dilengkapi dengan vulcanize-bonded nose in


synthetic elastomer, dan harus mempunyai kemampuan untuk dilakukan lateral
adjustment serta dapat melakukan self locking and tightening. Rail Clips bagian
atas harus diberikan proteksi dengan hot dip galvanized 70 microns.

Clip Bolts yang digunakan dalam pekerjaan ini harus terbuat dari baja hot dip
galvanized 70 microns yang untuk komponen-komponennya harus memenuhi
standard sebagai berikut:
- Head Bolt : Grade 8.8 sesuai DIN 933
- Nut : Grade 6.8 sesuai DIN 934
- Washer : Grade 10.9 sesuai DIN 6916

Dimensi dan spesifikasi Rail Clips dan Clip Bolts yang digunakan harus
mempunyai kapasitas untuk menahan beban lateral yang terjadi di Rel Crane,
yaitu sebesar 5 ton, yang ditunjukan dari keterangan/sertifikat yang dibuat oleh
produsen Rail Clips dan Clip Bolts tersebut.

3.7.4 Holding Down Bolts


Holding Down Bolts (termasuk Nuts dan Washer) yang digunakan dalam
pekerjaan ini harus terbuat dari baja grade 4.6 hot dip galvanized dengan ukuran
M24 dan panjang minimum 250 mm. Bentuk Holding Down Bolts dapat dipilih
diantara 3 bentuk: threaded bar (DIN 976), hook shaped (DIN 529B), atau fish tail
shaped (DIN 529C) yang harus mampu menahan beban yang terjadi di Rel
Crane, yaitu 25 ton untuk beban vertikal dan 5 ton untuk beban lateral, yang

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

23
ditunjukkan dari keterangan/sertifikat yang dibuat oleh produsen holding Down
Bolts tersebut.

3.7.5 Levelling Device


Levelling Device (termasuk Nuts dan Washer) yang digunakan dalam pekerjaan
ini harus terbuat dari baja ukuran M10 dan panjang minimum 100 mm.

3.8 GROUTING MATERIAL


Grouting Material yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah dari jenis
Cementitious Non-Shrink Grout yang mempunyai kemampuan self-levelling
dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Compressive Strength : >50 N/mm2 pada hari ke-7
>70 N/mm2 pada hari ke-28
(sesuai ASTM C109)

3.9 COMPATIBILITY OF RAIL SYSTEM DAN GARANSI


Untuk menjamin fungsi, kekuatan, dan kompatibilitas dari Sistem Rel Crane
bahwa Sistem Rel Crane dapat memenuhi persyaratan teknis yang telah
ditentukan, yaitu Sistem Rel Crane mampu memikul wheel load minimum
sebesar 25 ton untuk beban vertikal, dan 5 ton untuk beban lateral, maka: Rail
Pad, Sole Plate, Rail Clips and Clip Bolts, Holding Down Bolts, dan Levelling
Device yang digunakan dalam pekerjaan ini harus menggunakan merk yang
sama, yang disertai keterangan dari produsen merk tersebut, bahwa Sistem Rel
Crane tersebut mampu memenuhi beban-beban yang disyaratkan.
Kontraktor harus memberikan garansi selama 5 (lima) tahun sejak
penandatanganan serah terima pekerjaan terhadap seluruh Sistem Rel Crane
yang telah dipasang sesuai persyaratan dan telah dinyatakan diterima oleh
Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan, Kontraktor harus bertanggungjawab untuk
memperbaiki segala kerusakan yang terjadi pada Sistem Rel Crane yang
diakibatkan oleh penggunaan Sistem Rel Crane yang sesuai dengan beban
rencana.

3.10 WELDING MATERIALS


Elektroda yang digunakan pada pekerjaan pengelasan Rel Crane adalah
Metrode Railrod yang mempunyai komposisi kimiawi sama dengan Rel Crane,
sesuai dengan standar AWS:E12016-G.
Elektroda yang digunakan pada pekerjaan pengelasan Rail Clips bagian bawah
adalah dari jenis low hydrogen electrodes, sesuai dengan standar AWS-A5-1-91.

3.11 EARTHING MATERIALS


Earthing Materials yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah kabel tembaga
fleksibel dengan luas penampang minimum 75 mm2. Earthing Plate terbuat dari
bahan mild steel berukuran 150X70X20 mm.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

24
3.12 READY MIX
Ready Mix digunakan untuk pembuatan proteksi jalur Rel Crane khusus untuk
Dermaga 303, 304, dan 305 Cabang Pelabuhan Tanjung Priok. Ready Mix yang
digunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai mutu K-350

3.13 BAJA TULANGAN


Baja Tulangan untuk pekerjaan beton bertulang yang digunakan khusus untuk
Dermaga 303, 304, dan 305 Cabang Pelabuhan Tanjung Priok adalah baja
tulangan berulir dengan yield strength minimum 400 MPa.

3.14 EPOXY
Epoxy untuk pekerjaan beton bertulang digunakan khusus untuk Dermaga 303
Utara, Dermaga 304, dan Dermaga 305 Cabang Pelabuhan Tanjung Priok.
Epoxy digunakan untuk menyatukan ikatan antara beton eksisting dan baja
tulangan yang dibor ke dalam beton eksisting. Bahan epoxy berasal dari pabrikan
terkenal dan dilengkapi dengan sertifikat dari produsen. Spesifikasi yang dapat
digunakan sebagai bahan epoxy adalah:
- tahan air
- non-shrinkable
- ikatan yang kuat dengan bidang kontak
- tahan terhadap moisture

3.15 CRANE STOPER


Crane Stopper dibuat khusus untuk Dermaga 303 Utara, Dermaga 304, dan
Dermaga 305 Cabang Pelabuhan Tanjung Priok. Crane Stopper terbuat dari
pelat baja dengan tebal 10 mm dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar
rencana. Pelat Baja harus mempunyai Tensile Strength minimum 400 N/mm2
dan angkur yang digunakan adalah sesuai standar JIS G3101 SS 41 dengan
Tensile Strength minimum 400 N/mm2.

3.15.1 Toleransi Pekerjaan Pemasangan Rel Crane.


 Toleransi elevasi rel maksimum adalah  3 mm dari elevasi rencana.
 Toleransi jarak antara rel maksimum adalah 3 mm.
 Toleransi kelurusan rel maksimum adalah 3 mm.

3.16 PANZER BELT


Panzer belt yang dimaksud adalah seperti tertera dalam gambar rencana.
Material yang digunakan untuk tempat kabel adalah stainless steel dengan
ketebalan minimum 1,4 mm.
Sedangkan penutupnya digunakan rubber belt dengan ketebalan 15 mm.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

25
4 SYARAT-SYARAT UMUM TEKNIS PEKERJAAN SIPIL
LAINNYA

4.1 PEKERJAAN LAS

4.1.1 Umum
Pengelasan baja konstruksi harus dilakukan dengan las busur listrik dan harus
memenuhi persyaratan JIS Z 3810 dan Z 3841.

Semua pekerjaan las hanya boleh dikerjakan oleh tukang-tukang las yang
berpengalaman yang sedikitnya berpengalaman satu tahun termasuk dua bulan
berturut-turut sebelum bekerja pada pekerjaan ini.

Kontraktor harus memberikan daftar kepada Pemberi Tugas/ Konsultan


Pengawas mengenai tukang-tukang las yang dipekerjakan, berikut nama,
pengalaman kerja dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, sertifikat
kualifikasi juru las. Daftar ini harus mendapat persetujuan Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.

Tempat pembuatan las busur, peralatan dan kelengkapannya harus dipakai


sesuai persyaratan JIS C 9301.

Elektroda yang akan dipakai harus sesuai dengan persyaratan D 4301 dari JIS Z
3211.

4.1.2 Pemotongan Dan Pengelasan


Bahan-bahan baja yang harus dipotong dilapangan dengan akurat dengan
mempergunakan oxy acetylene.

Pemotongan bahan-bahan yang panjang dan bahan-bahan yang bengkok harus


dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi perubahan bentuk lebih lanjut.

Cara pengelasan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas


sebelum pekerjaan dimulai.

Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan yang akan dilas dan daerah-daerah


sekitarnya harus dibersihkan dari karat, cat, bahan-bahan sisa (slag) dan
kotoran-kotoran lain dan harus dikeringkan dahulu.
Selama pengelasan berlangsung, bahan-bahan yang akan dilas harus ditahan
kuat-kuat dalam posisi yang benar dengan cara pengelasan "jig" atau "tack".

Penggunaan tack welding harus dibatasi sampai seminimum mungkin.


Pengelasan pada las tumpul harus dihentikan dengan hati-hati dan teliti dan
lubang antara bagian-bagian yang dilas harus dibuat tepat seperti dalam

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

26
gambar.
Selama pengelasan, pemberian bahan las dan kecepatannya harus sedemikian
sehingga las berbentuk V seluruhnya akan terisi dengan bahan isian.

Kekurangan bahan isi untuk las harus dicegah dan pelaksanaan harus hati-hati,
seperti masuknya slag kedalam las, ketidak sempurnaan crater dan retak-retak.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaiki las yang tidak


memenuhi syarat seperti keropos, tumpang tindih (overlap), miring, kelebihan
atau kurang tebalnya "throat" atau ukuran.

Pengelasan tidak boleh dilakukan pada waktu hujan atau hujan angin (storm)
kecuali pengelasan dengan cara "pengelasan didalam air".

Pekerjaan las dalam keadaan cuaca buruk dapat dilakukan dengan persetujuan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, jika telah diambil langkah-langkah
pengamanan terhadap pengaruh cuaca buruk.

4.1.3 Penyelesaian Permukaan


Bagian yang telah selesai dilas harus bersih dari goresan-goresan,
lekukan-lekukan, sisa-sisa bahan las dan cacat-cacat lain, yang ada selama
pelaksanaan.

Setiap pekerjaan perbaikan harus dilakukan pada daerah yang rata bersih dan
baik. Pekerjaan perbaikan las tidak boleh lebih pendek dari 5 cm termasuk
random arc strikes. Semua pengelasan harus mencapai sudut-sudut dari
bagian-bagian yang dilas.

Jika menurut pandangan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas bagian-bagian


yang dilas mempunyai kesalahan-kesalahan geometrik yang akan menimbulkan
penumpukan tegangan atau "notch effect" karena tidak tepatnya letak las,
Kontraktor harus memperbaikinya dengan mengikir.

Perbaikan dengan cara mengulangi las diatasnya, tidak diijinkan. Jika untuk
memperbaiki kesalahan tersebut diatas dianggap perlu menambah las, maka
pelaksanaannya harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.

4.1.4 Pemeriksaan Pekerjaan Las


Pekerjaan las harus diperiksa atau disaksikan oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas atau wakil yang ditunjuknya sesuai dengan persyaratan dalam JIS Z
3146 dan harus mencakup tapi tidak terbatas hanya pada pemeriksaan visual,
chemical dye penetrant atau test ultrasonic.
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawasan visual atau harus tetap dilakukan
meskipun pemeriksaan-pemeriksaan lain dijalankan juga. Pemeriksaan visual
mencakup pengecekan pemasangan sambungan yang dilas, apakah sudah lurus
dan mengikuti persyaratn pekerjaan las mengenai sudut-sudut lekukan,

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

27
permukaan-permukaan bagian yang dilas dan bagian-bagian yang terbuka.
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas dapat memerintahkan setiap sambungan
las untuk diperiksa dan ditest dengan cara ultrasonik, jika tes tersebut diatas
dianggap perlu olehnya. Dalam hal ini, Kontraktor harus mempersiapkan segala
sesuatunya agar test dapat dilaksanakan secepatnya.

4.2 PEKERJAAN PROTEKSI BAJA

4.2.1 Umum
Pekerjaan proteksi yang akan diuraikan di sini menyangkut semua bahan dan
peralatan dari baja seperti bollard, rantai baja, tangga dan peralatan navigasi.

4.2.2 Pembersihan
Sebelum dicat, benda-benda baja harus dibersihkan dari karat dengan sikat
kawat atau dengan alat-alat lain.
Semua benda-benda yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan
petunjuk dari pabrik cat atau seperti yang dijelaskan dalam spesifikasi ini.

Pekerjaan las harus dibersihkan dari sisa-sisa las dan percikan-percikan las
harus dibersihkan.

4.2.3 Pengecatan
Setelah bagian yang akan dicat diperiksa kebersihannya oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas, maka bagian luar dari bahan-bahan baja tersebut
akan dicat dengan cat anti karat sebagai berikut :

Uraian Cat Dasar Cat Luar

Macam Cat Zinc rich based Epoxy resin based

Jumlah Lapisan 1 2

Tebal lapisan cat setelah kering minimum 0.3 mm. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan, contoh cat dan nama pabriknya harus disampaikan kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya.

Warna dari lapisan terakhir harus sesuai dengan perintah Pemberi


Tugas/Konsultan Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

28
5 PENUTUP

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini disusun dengan mengacu kepada
peraturan dan standar yang berlaku di Indonesia. Dalam hal peraturan atau standar
Indonesia belum/tidak mencakup suatu pasal dalam RKS, digunakan beberapa
peraturan/standar luar negeri.

1. Peraturan dan standar mengenai bahan bangunan mengacu pada :


SNI (Standar Nasional Indonesia)
yang disusun oleh DSN (Dewan Standardisasi Nasional). Sebelum SNI
adalah SII (Standar Industri Indonesia) yang disusun oleh Departemen
Perindustrian Indonesia.

Peraturan/standar luar negeri yang setara:


- ASTM (American Standard for Testing Materials)
- JIS (Japan Industrial Standard)

2. Peraturan dan standar mengenai jenis-jenis pekerjaan mengacu pada


peraturan/standar pekerjaan yang bersangkutan.
a. Pekerjaan beton mengacu pada PBI 1971 N.I.-2 (Peraturan Beton
Indonesia). Peraturan/standar luar negeri yang setara: ACI 1989
(American Concrete Institute).
b. Peraturan kayu: PKKI, NI-5 (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia).
c. Peraturan baja : PPBBI - 1983 (Peraturan Perencana Bangunan Baja
Indonesia). Peraturan/standar luar negeri yang setara: AISC (American
Institute of Steel Constructions).
d. Perencanaan Perkerasan dan Jaringan Jalan: seri tata cara
perencanaan/pelaksanaan terbitan Ditjen Bina Marga, Departemen
Pekerjaan Umum. Peraturan/ standar luar negeri yang setara: AASHTO
(American Association for State Highway and Transportation Officials).
e. Pemeriksaan bahan bangunan: PUBB - NI 5 (Peraturan Umum
Pemeriksaan Bahan-Bahan), terjemahan dari AV-41 (Algemeene
Voorwarden).

3. Syarat-syarat khusus bahan bangunan dapat mengikuti persyaratan pabrik


yang memproduksi bahan bangunan tersebut.

4. Syarat-syarat dan peraturan Administrasi antara lain mengikuti :


a. Keppres 16 tahun 1994.
b. ASTEK.

5. Kontraktor harus memperhatikan dan melaksnakan K3 (Kesehatan dan


Keselamatan Kerja) dan melengkapi pekerja dengan :
a. Helm
b. Safety Shoes

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

29
c. Rompi
d. Kacamata las
e. Peralatan K3 lainnya.

Perlu dijelaskan bahwa pasal-pasal dalam spesifikasi ini diterapkan untuk hal-hal
yang relevan dengan bahan bangunan dan pekerjaan yang dihadapi.
Untuk hal-hal diluar cakupan peraturan/standar dalam RKS ini, Kontraktor harus
mengajukan usulan kepada Konsultan Pengawas, untuk penyelesaian lebih lanjut.

Tanjung Priok, 2011


Manager Teknik

Ir. W I D O D O
NIPP : 269096061

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis


Pekerjaan Relokasi Tiang CCTV ex-JICA di Pelabuhan Tanjung Priok

30

Anda mungkin juga menyukai