Anda di halaman 1dari 47

METODA PELAKSANAAN

PAKET
PELEBARAN JALAN
WANGON KARANG PUCUNG - BATAS JABAR

BANGUN CIPTA – PURI SAKTI , KSO


Office Tower Gandaria 8 27 th Unit A & B
Jl. Iskandar Muda No. 8 Jakarta Selatan 12240
Telp. (021) 290 36565 Fax. (021) 290 36566
Email : ptbck@dnet.net.id
http:/www.ptbck.com

TAHUN 2012
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


PAKET:
PELEBARAN JALAN WANGON KARANG PUCUNG – BTS JABAR

PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan
Proyek Pelebaran Jalan Wangon Karang Pucung - Bts Jabar ini merupakan pekerjaan
Konstruksi dan pekerjaan Layanan Pemeliharaan Jalan di Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Dalam rangka pemenuhan kriteria tender proyek tersebut, serta sebagai panduan
pelaksanaan di lapangan apabila BANGUN CIPTA - PURI SAKTI, KSO ditunjuk sebagai
Pelaksana Proyek, maka kami menyusun uraian tentang rencana/Tata Cara penanganan
pelaksanaan pekerjaan Proyek tersebut dalam out line item-item sebagai berikut:
I. Lingkup pekerjaan.

II. Manajemen Proyek


II.1. Struktur Organisasi & Manajemen Proyek
II.2. QA & QC
II.3. Proses perizinan dan legal.
II.4. Enviroment, Health and Safety Management System

III. Survey Topografi

IV. Pengadaan material dan Peralatan


IV.1. Umum
IV.2. Prosedur Pengadaan Material dan Peralatan

V. Persiapan Pelaksanaan Lapangan


V.1. Penyediaan Fasilitas Lapangan
V.2. Penanganan dampak lingkungan dan dampak sosial
V.3. Peralatan kerja.

VI. Metode Kerja


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

I. Lingkup pekerjaan.
Dapat diuraikan lingkup pekerjaannya secara lebih rinci sebagai berikut bahwa Proyek
"PELEBARAN JALAN WANGON-KARANG PUCUNG BTS JABAR” adalah kontrak harga satuan
yang terdiri dari:

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.21 Manajemen Mutu
DIVISI 2. DRAINASE
2.1 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
2.2.1 Pasangan Batu dengan Mortar
2.3.9 Saluran berbentuk U Tipe DS 3
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.1 Galian Biasa
3.1.6 Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine
3.2.2 Timbunan Pilihan
3.3 Penyiapan Badan Jalan
3.4.2 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 - 30 cm
3.4.3 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 30 - 50 cm
3.4.4 Pemotongan Pohon Pilihan diameter 50 - 75 cm
3.4.6 Penanaman Pohon Ayoman (bibit Mahoni)
DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
5.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas S
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
5.1.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A
5.1.2 Lapis Pondasi Agregat Kelas B
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
6.1.(1)(a) Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
6.1.(2)(a) Lapis Perekat – Aspal Cair
6.3.5a Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar)
6.3.6a Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus/kasar)
6.3.6c Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)) (gradasi halus/kasar)
6.3.7a Laston Lapis Antara (AC-Base) (gradasi halus/kasar)
6.3.8(a) Aspal Minyak
6.3.9 Aditive Anti Pengelupasan
6.3.10.(a) Bahan Pengisi (Filler) tambahan semen
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1.7 Beton Mutu sedang dengan fc’= 20 Mpa (K250)
7.1.10 Beton Mutu rendah dengan fc’= 10 Mpa (K125)
7.3.3 Baja Tulangan BJ 32 Ulir
7.9 Pasangan Batu
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.4.1 Marka Jalan Termoplastik
8.4.(3).(a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

8.4.5 Patok Pengarah


8.4.(7) Rel Pengaman
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN
9.1.(1) Mandor
9.1.(2) Pekerja Biasa
9.1.(9) Loader Roda Karet 1.0 – 1.6 m3
9.1.(12) Crane 10 – 15 Ton
DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
10.1.(1) Pemeliharaan Rutin Perkerasan
10.1.(2) Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan
10.1.(3) Pemeliharaan Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan
10.1.(4) Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan
10.1.(5) Pemeliharaan Rutin Jembatan

DIVISI SK 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN


SK 10.1.(1) Layanan Pemeliharaan Perkerasan Jalan
SK 10.1.(2) Layanan Pemeliharaan Bahu Jalan
SK 10.1.(3) Layanan Pemeliharaan Drainase dan Lereng Galian/Timbunan
SK 10.1.(4) Layanan Pemeliharaan Perlengkapan Jalan
SK 10.1.(5) Layanan Pemeliharaan Bangunan Perlengkapan Jalan
SK 10.1.(6) Layanan Pemeliharaan Pengendalian Tumbuh-tumbuhan.

Dari lingkup-lingkup pekerjaan yang akan ditangani oleh Kontraktor Pelaksana, dapat dikatagorikan
sebagai ;
PEKERJAAN UTAMA.
o Pasangan Batu dengan Mortar
o Saluran berbentuk U type DS 3
o Lapis Pondasi Agregat kelas S
o Lapis Pondasi Agregat kelas A
o Lapis Pondasi Agregat kelas B
o Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar)
o Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus/kasar)
o Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)) (gradasi halus/kasar)
o Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus/kasar)
o Aspal Minyak
o Beton Mutu sedang dengan fc’ = 20 MPa (K250)
o Baja Tulangan BJ 32 Ulir
o Pasangan Batu
o Rel Pengaman.

 PEKERJAAN PENUNJANG.
o Beberapa item pekerjaan di luar PEKERJAAN UTAMA.

II. Manajemen Proyek


Dari uraian lingkup pekerjaan, dapat dipahami bahwa untuk Paket “Pelebaran Jalan
Wangon-Karang Pucung Bts Jabar” adalah suatu proyek yang mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

 Menyangkut disiplin ilmu teknik sipil khususnya Pekerjaan Jalan.


 Proyek ini memerlukan penanganan prosedur pengadaan dan penanganan yang
cukup serius karena menyangkut volume pengadaan yang cukup besar khususnya
Material Timbunan, Agregat batu pecah dan Beton Ready mix.
 Proyek yang memerlukan personil yang berpengalaman, menguasai teknis yang baik
dan mampu melaksanakan / mengaplikasikan dengan baik.
 Proyek ini memerlukan penanganan safety, kesehatan kerja dan pengaruh dampak
lingkungan yang harus baik. Karena Proyek ini merupakan proyek yang mempunyai
dampak resiko terhadap Kesehatan Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L) yang
cukup besar.
Dari uraian tersebut dapat disampaikan, bahwa proyek ini memerlukan penanganan
Manajemen Proyek yang sangat serius.

II.1. Struktur Organisasi & Manajemen Proyek :


Untuk Pengorganisasian penanganan proyek yang mempunyai karakteristik seperti
diuraikan di atas, maka direncanakan organisasinya sebagai berikut:

 Proyek Dipimpin oleh seorang Manajer Proyek (Project Manager).


Project Manager dalam hal eksekusi lapangan dibantu oleh Manajer Lapangan
(Site Manager), sedangkan untuk pengendalian kualitas produksi material
beton maupun produksi agregat didelegasikan kepada Site Engineer Plant.
 Site Manager dan Site Engineer Plant bertanggung jawab kepada Project
Manager. Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan setiap harinya Site
Manager memimpin site managerial dibantu oleh Site Engineer & Site
Supervisor.
 Project Managerial menangani langsung dan mengendalikan penuh hal-hal
yang terkait dengan: Engineering, Keuangan & Administrasi Umum, Peralatan
& K3L dan Logistik/Pengadaan material. Khusus Engineering Proyek itu terdiri
dari: QA/QC, Quantity Surveyor, Cost Control, Surveyor, Laboratory dan
Drafter. Untuk mendukung Penanganan & Pengendalian; Engineering,
Keuangan & Administrasi Umum, Peralatan & K3L dan Logistik/pengadaan
material, maka Project Managerial membentuk bagian-bagian yang dipimpin
oleh seorang kepala bagian, yaitu :
- Bagian Engineering : dipimpin oleh 1 Kepala yang membawahi;
QA/QC, Quantity Engineer, Surveyor, Geodetic Engineer, Structure
Engineer, Site Laboratory, Drafter dan Cost Control.
- Bagian Keuangan & Administrasi Umum: dipimpin oleh 1 kepala.
- Bagian Peralatan dan Logistik: dipimpin oleh 1 kepala.
- Bagian Traffic Management dan K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja &
Lingkungan): dipimpin oleh 1 Kepala.
dan tiap-tiap Kepala Bagian bertanggung jawab kepada Manajer Proyek.

II.2. QA & QC
Untuk suatu Proyek yang besar dan kompleks sebagaimana pada Paket “Pelebaran
Jalan Wangon-Karang Pucung Bts Jabar” perlu penanganan yang sangat baik
melalui suatu Sistem Manajemen proses pelaksanaan untuk menjamin mutu hasil
produksi / pelaksanaan yang memenuhi syarat teknis & kontrak, menjamin Kesehatan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan serta memberikan penerimaan yang baik dari
Pemberi Tugas.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Untuk memberikan jaminan bahwa mutu Manajemen proses pelaksanaan dan mutu
hasil produksi / pelaksanaan, sesuai yang diharapkan maka perlu tinjauan tentang 2
hal, yaitu:
a.Quality Assurance /QA (Jaminan kualitas)
b.Quality Control / QC (Pengendalian kualitas).
a. Quality Assurance / QA:
Pada penanganan Proyek “Pelebaran Jalan Wangon-Karang Pucung Bts
Jabar” ini Kontraktor dapat memberikan jaminan kualitas kepada Owner berupa
Sistem Manajemen Terintegrasi berupa Manajemen Mutu yang telah
distandarisasi sesuai dengan ISO 9001:2008; Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Occupational Health & Safety Assesment Series) sesuai dengan
standar OHSAS 18001:2007 dan Manajemen Lingkungan berdasarkan standar ISO
14001:2004 yang mana telah diterapkan oleh PT Bangun Cipta Kontraktor.
Di dalam Sistem Manajemen mutu sesuai standard ISO maupun OHSAS yang
digunakan PT Bangun Cipta Kontraktor mengandung unsur 3 hal utama sesuai
dengan Quality manual , yaitu :
- Quality System
- Quality Policy
- Quality Procedure

Quality system
Di dalam Quality System dijelaskan tentang hal-hal sebagai berikut :
 Definisi dari Sistem Manajemen Mutu adalah suatu cara yang dibentuk,
digunakan dan didokumentasikan untuk menentukan/mengarahkan kegiatan
Perusahaan yang bertujuan untuk mencapai hasil kerja sesuai persyaratan
Pemilik Proyek , dimana Parameter Mutu yang diberikan ada 3 hal, yaitu: kualitas
hasil produksi, waktu pelaksanaan , biaya pelaksanaan Dan Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3).
 Struktur Dokumentasi dari Sistem Manajemen mutu yang digunakan mempunyai
4 level struktur dokumen, yaitu :
 Level 1 (tertinggi): adalah Quality manual yang terdiri dari antara lain :
o Quality Policy (kebijakan mutu), yang berbunyi “ Dengan kinerja
Terpadu dan Terkendali, kita utamakan mutu”
o Quality objective (sasaran mutu)
o Penjelasan tentang keterkaitan pemakaian elemen-elemen dalam
standard ISO.

 Level 2: adalah Quality Procedure (Prosedur mutu) yang berisi rincian


operasi pelaksanaan pekerjaan yang didokumentasikan dalam prosedur
mutu secara tertulis.
 Level 3: Work Instruction (instruksi kerja) merupakan uraian yang lebih
rinci dari Prosedur Prosedur mutu.
 Level 4: Quality Record (Rekaman mutu) merupakan bukti-bukti hard
copy / tertulis, bahwa Sistem mutu dijalankan.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

 Pengendalian distribusi dokumentasi dan perubahan-perubahan prosedur yang


terjadi.
 Tinjauan Manajemen terhadap keefektifan proses Manajemen yang
berlangsung, dimana tinjauan didasarkan hasil audit internal yang ditetapkan
secara berkala.

Quality Policy
Di dalam Quality Policy dijelaskan tentang tujuan dari Quality Policy / kebijaksaan
mutu yang berbunyi “ Dengan kinerja terpadu dan terkendali kita utamakan mutu
dan bertekad memenuhi persyaratan K3 sesuai hukum/perundangan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu
Dan Kesehatan Keselamatan Kerja (SMMK3) “ serta dijelaskan pula tentang Quality
Objective / Sasaran Mutu maupun K3. Disamping itu dijelaskan pula tentang struktur
organisasi Perusahaan. Struktur organisasi Lapangan, job description dari jabatan
dalam struktur organisasi.
Quality Procedure
Quality Procedure/Prosedur Mutu berisi rincian operasi pelaksanaan pekerjaan yang
didokumentasikan dalam Prosedur Mutu secara tertulis.
Prosedur mutu terdiri dari 3 hal, yaitu:
a. Prosedur Inti, merupakan uraian prosedur–prosedur yang harus dijalankan dalam melakukan
proses Manajemen mutu mulai dari Prosedur Pratender, Prosedur Tender, dan Prosedur
Pelaksanaan lengkap termasuk sistem pengendalian mutunya.
b. Proses Pendukung, merupakan rangkaian prosedur-prosedur yang harus dijalani dalam
mendukung tercapainya proses inti dari Manajemen Mutu misalnya: Pelatihan Karyawan,
dsb.
c. Proses Penyempurnaan Manajemen
Merupakan proses Manajemen mutu yang bertujuan penyempurnaan dari Sistem
Manajemen mutu yang sedang dijalani saat ini untuk perkembangan masa mendatang.
Quality Control / QC
Quality Control merupakan rangkaian proses & prosedur pengendalian kualitas sesuai standar
ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 yang ada didalam Prosedur maupun Manual Mutu dan
K3.
Dari Prosedur pengendalian mutu tersebut dapat diuraikan tentang Manajemen / tata cara
prosedur pengendalian mutu (Quality Control / QC), sebagaimana berikut:
 Setelah tender dimenangkan dan Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan oleh Owner kepada
Kontraktor Pelaksana, maka seluruh Dokumen tender yang ditangani oleh “Bagian Tender”
diserah terimakan kepada bagian operasi / konstruksi, bentuk serah terima dokumen tender
tersebut didokumentasikan dalam form Serah Terima Dokumen.
 Setelah terbit SPK & serah terima dokumen tersebut, Kontraktor Pelaksana, segera
menetapkan Manajer Proyek yang menangani Proyek dan menjelaskan pula segala
sesuatunya tentang proyek ini dalam rapat resmi yang didokumentasikan secara tertulis.
Adapun penjelasan-penjelasan kepada Manajer Proyek tersebut bersifat ringkas, padat dan
singkat yang berisi, antara lain :
- Proses & strategi tender Proyek.
- Proposal perencanaan & pelaksanaan dalam dokumen tender
- Sumber daya manusia
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

- Jadwal waktu pelaksanaan


- Jadwal peralatan & tenaga kerja
- Anggaran Biaya dan target rencana
- Vendor, nominated subkontraktor, dsb.

 Manajer Proyek yang telah ditunjuk, segera melakukan langkah pertama dari pengendalian
mutu/Quality Control, yaitu “Penyusunan Rencana Mutu, Keselamatan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan(RMK3LP)“ sesuai prosedur PR/BCK-D-04 di dalam sistem menejemen
terintegrasi yang digunakan oleh PT Bangun Cipta Kontraktor.
 RMK3LP yang disusun terdiri dari:
 Uraian Data Proyek.
 Tinjauan Kontrak.
 Organisasi Proyek yang diajukan untuk mendapatkan pengesahan dan diterima oleh
Pimpro
 Jadwal Induk Pelaksanaan.
 Metode Pelaksanaan
 Identifikasi Prosedur & Instruksi Kerja yang diperlukan
 Identifikasi Proses Khusus (kalau ada)
 Daftar Subkon/ Supplier/ Mandor (jika ada).
 Daftar Material Utama dan Alat Utama.
 Daftar Customer Properties (jika ada)
 Daftar Rencana Inspeksi & Pengetesan
 Daftar Rencana Pelatihan
 Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek .

 Project Quality Plant tersebut, kemudian disahkan oleh Board of Management Kontraktor
Pelaksana dan selanjutnya Manajer Proyek menjalankan / mewujudkan Project Quality Plant
dalam suatu pelaksanaan sesuai prosedur & instruksi kerja dalam standard ISO, sebagai
berikut :
 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan (PM/PRO-02)
 Prosedur Pengelolaan Gambar (PM/PRO-03).
 Prosedur Pengadaan Material dan Peralatan (PM/PRO-04)
 Prosedur Penanganan Material dan Peralatan (PM/PRO-05)
 Prosedur Pemantauan Hasil Pekerjaan (PM/PRO-06)
 Prosedur Penentuan dan Pemantauan Subkontraktor (PM/PRO-07)
 Prosedur Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai (PM/PRO-08)
 Prosedur Pengendalian Dokumen (PM/QMS-01)
 Prosedur Pengendalian Rekaman (PM/QMS-02)
 Prosedur Continual Improvement (PM/QMS-04)
 Prosedur Tindakan Koreksi (PM/QMS-05)
 Prosedur Tindakan Pencegahan (PM/QMS-06)
 Prosedur Policy Deployment (PM/QMS-08)
 Prosedur Rekruitment Karyawan (PM/PSU-01)
 Prosedur Pelatihan Karyawan (PM/PSU-02)
Dari uraian tersebut jelas bahwa proses Quality Control dalam rangka pelaksanaan proyek
“Pelebaran Jalan Wangon-Karang Pucung Bts Jabar” dilaksanakan mengacu Manajemen
Mutu sesuai standar ISO.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

II.3. Proses perizinan dan legal.

Proses perizinan dapat segera diproses setelah ditandatanganinya kontrak kerja


dengan Pemberi Tugas. Izin-izin yang diperlukan dari instansi-instansi terkait cukup
banyak, yang nantinya akan terkait antara lain dengan beberapa instansi, seperti;
Pemda setempat, dsb.
Izin-izin yang diperlukan ini harus dapat diproses tepat waktu agar tidak menjadi
kendala dalam pelaksanaan konstruksi proyek.
Beberapa izin dapat diurus simultan dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya, namun ada
izin yang harus sudah ada sebelum pekerjaan dimulai. Terlambatnya keluar izin dan
apabila cukup lama akan merupakan kendala yang dapat menghambat kemajuan
pekerjaan konstruksi.

II.4. Enviroment, Healt and Safety Management System


Kecelakaan Kerja selain menimbulkan kerugian secara ekonomis juga menimbulkan
kerugian non ekonomis yang sangat sulit dinilai. Hal tersebut juga dapat
mempengaruhi efisiensi dan produktivitas organisasi. PT. BCK dalam setiap
pelaksanaan proyeknya menerapkan Standar SMK3 di mana diharapkan dari
penerapan SMK3 ini dapat mengendalikan resiko yang terkait dengan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sehingga potensi terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan
kerja dapat ditekan seminimal mungkin.

Dasar dari seluruh penerapan SMK3 adalah menitik beratkan pada tindakan
pencegahan yang diawali dengan perencanaan.

Komitmen Manajemen

a. KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3):

PT Bangun Cipta Kontraktor dengan kinerja terpadu dan terkendali bertekad


memenuhi persyaratan K3 sesuai hukum/perundangan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (SMK3) secara berkesinambungan.

b. SASARAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3):

 Melaksanakan SMK3 hingga tingkat resiko yang mengakibatkan kematian


akibat kecelakaan kerja mendekati 0 (nol) per 20 milyar Rupiah kontrak.
 Melaksanakan SMK3 hinga tingkat resiko kerugian akibat kecelakaan kerja
diatas 50 juta Rupiah per kasus mencapai 0 (nol).
 Melaksanakan SMK3 hingga resiko yang mengakibatkan kehilangan waktu
kerja tidak melebihi 30 hari kerja / orang.

Dalam menangani suatu Proyek yang besar dan komplek, serta mempunyai resiko
kecelakaan kerja & resiko dampak lingkungan, maka Manajemen penanganan Proyek
harus menyeluruh yang terdiri dari 2 hal utama, yaitu Manajemen yang menyangkut
proses langsung untuk mencapai hasil kerja sesuai persyaratan dengan prosedur QA &
QC dan pengorganisasiannya sebagaimana telah diuraikan pada butir II.3 & II.2 dan
Manajemen yang tidak menyangkut proses langsung untuk mencapai hasil kerja,
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

tetapi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses Manajemen QA & QC, yaitu
Sistem Manajemen lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

HIRARC
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Manajemen menetapkan Identifikasi Bahaya, Penilaian
dan Pengendalian Resiko (HIRARC) khususnya untuk Pekerjaan Jalan.

III. Survey Topografi


Tujuan utama daripada pekerjaan ini adalah untuk melaksanakan Survey Topografi Trase
Jalan. Data-data yang dikumpulkan, field record dan laporan kemajuan proyek akan dibuat
sedemikian sehingga klien dapat memeriksa dan memberikan approval setiap saat selama
pelaksanaan proyek di lapangan.
Semua peralatan yang akan digunakan akan dikalibrasi sebelum mobilisasi ke lapangan, atau
setelah berada di lapangan. Spare part yang cukup juga akan disediakan untuk menjamin
bahwa pekerjaan berjalan dengan lancar.
IV. Pengadaan Material dan Peralatan
a. Umum
Adapun tujuan dilakukannya pembuatan prosedur Pengadaan Material dan Peralatan,
adalah sebagai berikut:
 Memastikan agar Pengadaan Material dan Peralatan sesuai dengan syarat dan
kondisi kualitas, spesifikasi, harga dan waktu pemakaian.
 Menjamin bahwa material-material tertentu telah melalui proses evaluasi/pengujian
yang diperlukan.
 Menjamin agar penggunaan alat lebih efisien dan efektif.
Pada prinsipnya prosedur Pengadaan Material dan Peralatan untuk proyek ini akan
disesuaikan dengan Prosedur Pengadaan Material dan Peralatan lokal maupun Impor, akan
mengikuti prosedur standar seperti yang tertera pada panduan Sistem Managemen Mutu
ISO-9001:2008 dari PT Bangun Cipta Kontraktor.
Kontraktor akan membuat Rencana dan Jadwal Pengadaan Material dan Peralatan, yang
meliputi: pemesanan, supplai, dan jadwal penyerahan masing-masing material dan
peralatan.

b. Prosedur Pengadaan Material dan Peralatan


Adapun secara ringkas Prosedur Pengadaan Material adalah sebagai berikut:
a. Bagian Engineering membuat Jadwal Kebutuhan Material Utama, lengkap dengan
lampiran penunjang.
b. Kemudian diserahkan kepada Manajer Proyek, untuk selanjutnya dimintakan Otorisasi
Pengadaan Material Utama dari Direksi Pusat.
c. Bila Otorisasi telah keluar, Manager Proyek akan mengeluarkan Surat Permintaan
Pelaksanaan Survey Material yang ditujukan kepada Kepala Pengadaan dan Peralatan.
d. Di bawah koordinasi Kepala Pengadaan dan Peralatan, maka dilakukan:
 Survey material, dengan mendasarkan pada Daftar Rekanan Supplier/Sub Kontraktor
yang disetujui pemberi tugas.
 Dilakukan Evaluasi, yang meliputi: Data Supplier, Spesifikasi hasil Produksi, Harga
penawaran, Cara penawaran, Brochure, Sertifikat uji, dan dilaporkan kepada
Manager Proyek dengan menggunakan form Hasil Survey Material.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

 Engineering Proyek bersama Manager Proyek melakukan pengechekan


kualitas/spesifikasi dan pengujian, serta memberikan persetujuan terhadap material
contoh kepada Owner.
 Berdasarkan persetujuan yang ditandatangani Manager Proyek, maka Kepala
Pengadaan akan melakukan negosiasi harga.
 Kepala Pengadaan membuat Surat Pesanan Barang, dengan dilampiri Surat
Perjanjian Pembelian Material.
 Bila material langsung dikirim ke proyek Kepala Pengadaan melakukan pengechekan
kesesuaian antara pesanan dan barang yang datang.
 Untuk selanjutnya pengendalian pemakaian material akan dikontrol berdasarkan
Pengendalian Kualitas, Pengadaan dan Pemakaian Material.

V. Persiapan Pelaksanaan Lapangan


Dalam suatu penanganan sebuah proyek yang besar dan kompleks, perlu persiapan
pelaksanaan lapangan di awal kontruksi yang dilakukan secara matang dan persiapan
pelaksanaan ini disesuaikan dengan Prosedur Ijin Pelaksanaan Pekerjaan dan Prosedur
Pengelolaan Lingkungan Kerja dan Infrastruktur.
Sehingga pada pelaksanaan/konstruksi / eksekusi lapangan tidak akan mengalami hambatan
yang dapat mengganggu schedule pelaksanaan maupun kualitas dari pekerjaan di lapangan.
Persiapan pelaksanaan lapangan dapat diuraikan dalam 3 item, yaitu :
V.1. Penyediaan fasilitas lapangan
V.2. Penanganan dampak lingkungan dan dampak sosial
V.3. Peralatan kerja.

V.1. Penyediaan fasilitas lapangan


Penyediaan fasilitas lapangan sebagai penunjang utama pelaksanaan pekerjaan, terdiri
dari:
a. Pre Construction Meeting
Setelah SPK diterbitkan koordinasi awal antara Owner dengan
Pelaksana/kontraktor adalah Pre-Construction Meeting Rapat Pra
Pelaksanaan.
Dalam Pre Construction Meeting/rapat Pra Pelaksanaan terjadi interaksi
antara ke dua belah pihak, dimana materi interaksi tersebut adalah sebagai
berikut:
 Kedua belah pihak memperkenalkan organisasinya masing-masing
dalam penanganan proyek. Dan khususnya kontraktor akan
menyesuaikan organisasinya dengan yang berlaku sesuai ketentuan
dari Owner/PPK. MK dan Tim Teknis dalam menangani Proyek
terutama menyangkut koordinasi antar jabatan, bagian dan
departemen.
 Owner akan menjelaskan Prosedur yang harus disesuaikan, diikuti dan
dikoordinasi oleh Kontraktor Pelaksana, dalam penanganan Proyek ini.
 Owner juga akan menjelaskan tentang segala sesuatunya untuk
proyek ini, yaitu lingkup pekerjaan, dampak lingkungan, dsb.
Dari hasil Pre Construction Meeting inilah Kontraktor melakukan tindak lanjut
untuk Persiapan lapangan yang baik. Dimana Persiapan yang baik akan
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

memberikan kelancaran dan kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan utama


dari Proyek ini.
b. Serah Terima Lahan dari Owner, Perijinan Pelaksanaan Lapangan
Apabila dari hasil Survey oleh Kontraktor yaitu pada waktu awal eksekusi
lapangan terindikasi ada perbedaan ukuran dari gambar dokumen tender
dengan hasil Survey, maka hal ini perlu di klarifikasikan & dikoordinasikan
dengan Owner dan Konsultan Pengawas.
Perijinan untuk kelancaran eksekusi lapangan adalah hal yang penting &
utama, karena menyangkut koordinasi dengan Instansi lain / pihak III yang
dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan di lapangan.
Perijinan-perijinan tersebut, meliputi antara lain :
 Ijin Pemda, dsb.
 Ijin Depnaker.
 Ijin lingkungan
 Ijin Keamanan, dsb.

c. Mobilisasi peralatan & tenaga kerja.


d. Base camp dan fasilitas Kantor Sementara / Temporary office.
Dalam menunjang kelancaran mobilisasi personil, peralatan dan bahan /
material, maka dibuat perencanaan Base Camp & Fasilitas Temporary office,
yang berada di site Project.
V.2. Penanganan dampak lingkungan dan dampak sosial.
Dampak lingkungan & sosial proyek terutama terjadi pada lokasi yang berdekatan
dengan lingkungan existing agar tercipta suasana kondusif dalam pelaksanaan proyek.
Untuk mengurangi dampak pada Lingkungan maka selalu disosialisasikan serta
dibudayakan suasana kondusif yang bisa selalu timbul.

V.3. Peralatan kerja.


Peralatan kerja merupakan sarana pendukung utama untuk pelaksanaan lapangan
karena tanpa peralatan yang memadai, maka pelaksanaan lapangan akan sulit
dilakukan.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

VI. Metoda Kerja


a. Pekerjaan Utama.
a.1. Pasangan Batu dengan Mortar
FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI

Concrete
Pengukuran Mixer

Penyiapan Material,
Pembuatan Mortar Alat Bantu

Pekerjaan Pasangan
Batu dengan adukan TAHAPAN PEKERJAAN
Mortar - Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
pekerjaan galian tanah dan pekerjaan
Perapihan/ Finishing timbunan telah selesai
- Penyiapan material : (batu kali, pasir,
semen), alat : (concrete mixer), dan
tenaga
SELESAI
- Pemasangan bowplank dan profil
sesuai gambar rencana
- Pemasangan batu dengan campuran
mortar sesuai spesifikasi
Volume Pekerjaan: 6.122 ,00 m3
- Finishing.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.2. Saluran Berbentuk U Tipe DS 3.

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Mulai

Proses Precast Galian dengan


excavator

Distribusi Precast Pek. Lean


ke site Concrete TAHAPAN PEKERJAAN
- Proses pembuatan Precast
Install Saluran U Saluran U Type DS 3
type DS 3 - Pekerjaan Galian dengan
excavator.
Cek Kelurusan - Pekerjaan lantai dasar/lean
concrete
Finishing
- Distribusi Precast ke site
- Pemasangan / install precast.
Selesai - Chek kelurusan vertical maupun
Volume Pekerjaan: 6.122 ,00 m3 horizontal.
- Perapihan.

Pembuatan Precast
saluran U

Install
Leansaluran
Galian dgn excavator
Pek. ConcreteU
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.3. Lapis Pondasi Agregat Kelas S

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI

Pembuatan JMF & Pengetesan


Material Excavator Dump Truck

Pengukuran & Pemasangan


Rambu Lalu Lintas

Motor Grader Vibro Roller


Pendatangan Material Base S

Percobaan Timbunan (Trial Water Tanker


Embankment) pada area Bahu Jalan

TAHAPAN PEKERJAAN
Penghamparan dilapangan
( Area Bahu Jalan ) - Pekerjaan Persiapan
- Pembuatan JMF dan Tes
Material
Pemadatan - Pekerjaan Pengukuran dan
marking Lokasi Pekerjaan
- Pekerjaan Pendatangan
Test Kepadatan Material Base S dari Quarry
No
Lapangan & - Pekerjaan penghamparan
Pengukuran material.
- Pekerjaan Pemadatan
Yes - Pek. Finishing

SELESAI Vol Pekerjaan : 20.690,00 m3


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Ilustrasi Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas S

Base S di loading ke dalam Dump Base S diangkut Dump truck


Truck dibawa ke Lapangan (lokasi
1
pekerjaan)

Bsk Bsk

Dump Truck menum-pahkan Penghamparan Base Penyiraman Pemadatan dilakukan


muatan Base S di area Bahu S dilakukan dengan material Base dengan Compactor
2
Jalan. dan diatur sedemikian Motor Grader S yang atau sekelasnya.
rupa (disesuaikan dengan Ketebalan lapisan memiliki Pemadatan dilaku-kan
ketebalan lapis Base S yang Base S sesuai dengan kadar air sampai men-capai
disyaratkan) agar me-mudahkan yang disyaratkan belum optimal kepadatan yang
penghamparan dalam spesifikasi. dengan water disyaratkan
tanker

Bsk

Setelah penghamparan dan pemadatan


3 selesai maka permukaannya dibentuk sesuai
dengan kemiringan yang direncanakan
dengan motor grader
Pemadatan Akhir
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.4. Lapis Pondasi Agregat Kelas A

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI

Pembuatan JMF & Pengetesan Excavator Dump Truck


Material

Pengukuran & Pemasangan


Rambu Lalu Lintas
Motor Grader Vibro Roller
Pendatangan Material Base A

Water Tanker
Percobaan Timbunan (Trial
Embankment) di atas hamparan
Agregat Base B. TAHAPAN PEKERJAAN

Penghamparan dilapangan - Pekerjaan Persiapan


( di atas hamparan dari Agregat Base B ) - Pembuatan JMF dan Tes
Material
- Pekerjaan Pengukuran dan
Pemadatan
marking Lokasi Pekerjaan
- Pekerjaan Pendatangan
Material Base A dari Quarry
Test Kepadatan - Pekerjaan penghamparan
No
Lapangan &
material.
Pengukuran
- Pekerjaan Pemadatan
- Pek. Finishing
Yes

SELESAI Vol Pekerjaan : 20.690,00 m3


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Ilustrasi Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Base A di loading ke dalam Dump Base A diangkut Dump truck


Truck dibawa ke Lapangan (lokasi
1
pekerjaan)

Bsk Bsk

Dump Truck menum-pahkan Penghamparan Base Penyiraman Pemadatan dilakukan


muatan Base A di lokasi. A dilakukan dengan material Base dengan Compactor
2
Pekerjaan dan diatur sedemikian Motor Grader A yang atau sekelasnya.
rupa (disesuaikan dengan Ketebalan lapisan memiliki Pemadatan dilaku-kan
ketebalan lapis Base A yang Base A sesuai dengan kadar air sampai men-capai
disyaratkan) agar me-mudahkan yang disyaratkan belum optimal kepadatan yang
penghamparan dalam spesifikasi. dengan water disyaratkan
tanker

Bsk
Agregat Kelas B

Setelah penghamparan dan pemadatan


3 selesai maka permukaannya dibentuk sesuai
dengan kemiringan yang direncanakan
dengan motor grader
Pemadatan Akhir
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.5. Lapis Pondasi Agregat Kelas B

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI

Excavator Dump Truck


Pembuatan JMF & Pengetesan
Material

Pengukuran & Pemasangan


Rambu Lalu Lintas Motor Grader Vibro Roller

Pendatangan Material Base B

Water Tanker
Percobaan Timbunan (Trial
Embankment) di atas hamparan
TAHAPAN PEKERJAAN
Timbunan Pilihan.
- Pekerjaan Persiapan
Penghamparan dilapangan
( di atas hamparan dari Timbunan Pilihan ) - Pembuatan JMF dan Tes
Material
- Pekerjaan Pengukuran dan
Pemadatan marking Lokasi Pekerjaan
- Pekerjaan Pendatangan
Material Base B dari Quarry
- Pekerjaan penghamparan
Test Kepadatan
No material Base B di atas
Lapangan &
Pengukuran hamparan Timbunan Pilihan
- Pekerjaan Pemadatan
- Pek. Finishing
Yes

SELESAI Vol Pekerjaan : 25.232,00 m3


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Ilustrasi Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Base B di loading ke dalam Dump Base B diangkut Dump truck


Truck dibawa ke Lapangan (lokasi
1
pekerjaan)

Bsk Bsk

Dump Truck menum-pahkan Penghamparan Base Penyiraman Pemadatan dilakukan


muatan Base B di lokasi.(di atas B dilakukan dengan material Base dengan Compactor
2
hamparan Timbunan Pilihan) Motor Grader B yang atau sekelasnya.
Pekerjaan dan diatur sedemikian Ketebalan lapisan memiliki Pemadatan dilaku-kan
rupa (disesuaikan dengan Base B sesuai dengan kadar air sampai men-capai
ketebalan lapis Base B yang yang disyaratkan belum optimal kepadatan yang
disyaratkan) agar me-mudahkan dalam spesifikasi. dengan water disyaratkan
penghamparan tanker

Bsk
Timbunan Pilihan

Setelah penghamparan dan pemadatan


3 selesai maka permukaannya dibentuk sesuai
dengan kemiringan yang direncanakan
dengan motor grader
Pemadatan Akhir
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.6. Laston Lapis Aus ( AC – WC ) (Gradasi Halus / Kasar)


Flowchart Pekerjaan :

MULAI
Produksi AC-WC di
AMP
Persiapan,
Pengukuran,
Pembersihan Lokasi Pengangkutan AC-WC Ke
Lokasi Pekerjaan
Tack Coat
tidak
Chek Suhu
Penghamparan Ya
Material AC-WC

Pemadatan

tidak
Chek
Kepadata
Ya n Volume pekerjaan : 717,60 Ton

SELESAI Rencana Produksi : ton/jam

Peralatan yang digunakan :


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

compressor
Pick up

Pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan dengan menggunakan compressor.

Penyemprotan Aspal Distributor Pick up


tack coat

Penyiraman Tack coat setelah pekerjaan pembersihan.

Penghamparan AC-WC
Sebelum dihampar, suhu AC-WC diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan
suhu AC-WC sesuai spesifikasi saat dituang/dihampar. Material AC-WC dituang
dari Dump Truck ke Asphalt Finisher untuk selanjutnya dihampar sesuai
ketebalan rencana. Tebal penghamparan gembur untuk mendapatkan tebal
padat tertentu ditentukan dari hasil percobaan di lapangan yang telah disetujui
Konsultan Pengawas.
Dump Truck
Asphalt Finisher
AC – WC yang telah dihampar

Sketsa Penghamparan AC - WC
Pemadatan AC-WC
AC-WC yang sudah dihampar oleh Asphalt Finisher segera dipadatkan.
Pemadatan dilakukan dalam tiga tahap yaitu :
penggilasan awal/pemecahan, penggilasan antara dan penggilasan akhir.
Penggilasan Awal dan Akhir menggunakan Penggilas Roda Baja sedangkan
penggilasan antara menggunakan Penggilas Roda Karet.
Kecepatan penggilas tidak melebihi 4 km/jam untuk roda baja dan 15 km/jam
untuk roda karet. Jumlah lintasan masing-masing penggilasan ditentukan dari
hasil percobaan di lapangan yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Penggerakan Tandem dan Tyred Roller

Asphalt Finisher
Dump Truck Tandem Roller Tyred Roller

LOKASI Pemasangan
Kerb Pracetak
PROYEK
Finishing
(BANDAR
A SSK II) Pemasngan
Kerb
SELESAI

Pengukuran
METODE PELAKSANAAN dan
Pelebaran Jalan Wangonpemasangan
– Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO
benang
acuan( AC – BC ) (Gradasi Halus / Kasar)
a.7. Laston Lapis Antara
MULAI Flowchart Pekerjaan :
Asphalt Finisher

Dump Truck MULAI


Produksi AC-BC di
Asphalt Finisher AMP
Persiapan,
Tyred Roller
Pengukuran,
Tandem Roller
Pembersihan Lokasi Pengangkutan AC-BC Ke
Lokasi Pekerjaan

PETA Prime Coat


tidak
Chek Suhu
LOKA Penghamparan
Ya
Material AC-BC
SI
Pemadatan

tidak
Chek
Kepadatan

Ya Volume pekerjaan : 4,1 Ton

SELESAI Rencana Produksi : ton/jam

Peralatan yang digunakan:


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

compressor Pick up

Penyemprotan
Aspal Distributor Pick up
prime coat

Penyiraman prime coat setelah pekerjaan pembersihan.

Penghamparan AC-BC
Sebelum dihampar, suhu AC-BC diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan
suhu AC-BC sesuai spesifikasi saat dituang/dihampar. Material AC-BC dituang
dari Dump Truck ke Asphalt Finisher untuk selanjutnya dihampar sesuai
ketebalan rencana. Tebal penghamparan gembur untuk mendapatkan tebal
padat tertentu ditentukan dari hasil percobaan di lapangan yang telah disetujui
Konsultan Pengawas.
Dump Truck
Asphalt Finisher
AC – BC yang telah dihampar

Sketsa Penghamparan AC - BC

Pemadatan AC-BC
AC-BC yang sudah dihampar oleh Asphalt Finisher segera dipadatkan. Pemadatan
dilakukan dalam tiga tahap yaitu :
penggilasan awal/pemecahan, penggilasan antara dan penggilasan akhir.
Penggilasan Awal dan Akhir menggunakan Penggilas Roda Baja sedangkan
penggilasan antara menggunakan Penggilas Roda Karet.
Kecepatan penggilas tidak melebihi 4 km/jam untuk roda baja dan 15 km/jam
untuk roda karet. Jumlah lintasan masing-masing penggilasan ditentukan dari
hasil percobaan di lapangan yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Penggerakan Tandem dan Tyred Roller

Dump Truck Asphalt Finisher Tandem Roller Tyred Roller

LOKASI
PROYEK

(BANDAR
A SSK II)
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.8. Laston Lapis Antara ( AC – BC (L) ) (Gradasi Halus / Kasar)


Flowchart Pekerjaan :

MULAI
Produksi AC-BC di
AMP
Persiapan,
Pengukuran,
Pembersihan Lokasi Pengangkutan AC-BC Ke
Lokasi Pekerjaan
Prime Coat
tidak
Chek Suhu
Penghamparan
Material AC-BC (L) di Ya
atas aspal existing

Pemadatan

tidak
Chek
Kepadatan

Ya Volume pekerjaan : 4,1 Ton

SELESAI Rencana Produksi : ton/jam

Peralatan yang digunakan:


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

compressor Pick up

Penyemprotan
Aspal Distributor Pick up
prime coat

Penyiraman prime coat setelah pekerjaan pembersihan.

Penghamparan AC-BC (L)


Sebelum dihampar, suhu AC-BC diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan suhu AC-
BC sesuai spesifikasi saat dituang/dihampar. Material AC-BC dituang dari Dump Truck ke
Asphalt Finisher untuk selanjutnya dihampar di atas aspal existing hingga mencapai
leveling sesuai rencana. Tebal penghamparan gembur untuk mendapatkan tebal padat
tertentu ditentukan dari hasil percobaan di lapangan yang telah disetujui Konsultan
Pengawas.
Dump Truck
Asphalt Finisher
AC – BC yang telah dihampar

Sketsa Penghamparan AC - BC

Pemadatan AC-BC
AC-BC yang sudah dihampar oleh Asphalt Finisher segera dipadatkan. Pemadatan
dilakukan dalam tiga tahap yaitu :
penggilasan awal/pemecahan, penggilasan antara dan penggilasan akhir.
Penggilasan Awal dan Akhir menggunakan Penggilas Roda Baja sedangkan
penggilasan antara menggunakan Penggilas Roda Karet.
Kecepatan penggilas tidak melebihi 4 km/jam untuk roda baja dan 15 km/jam
untuk roda karet. Jumlah lintasan masing-masing penggilasan ditentukan dari
hasil percobaan di lapangan yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Penggerakan Tandem dan Tyred Roller

Dump Truck Asphalt Finisher Tandem Roller Tyred Roller

LOKASI
PROYEK

(BANDAR
A SSK II)
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.9. Beton Mutu sedang dengan fc’ = 20 Mpa (K – 250)

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI

Excavator Concrete Mixer


Pengukuran &
Pemasangan Rambu

Alat Bantu Conc. Vibrator


Pekerjaan Bekisting

TAHAPAN PEKERJAAN
Pekerjaan Beton K - 250
- Pekerjaan Persiapan&
Rambu
- Pengukuran dan marking
- Lantai kerja
Pembongkaran - Pekerjaan Pabrikasi dan
Bekisting Pembesian
- Pekerjaan Bekisting
- Pekerjaan Pengecoran
- Pembongkaran Bekisting
SELESAI
Vol Pekerjaan : 412.00 m3 (K-250)

Contoh Gambar Pekerjaan mengunakan Beton fc’ = 20 MPa

Box culvert
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.10. Baja Tulangan Ulir BJ U32

Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai spesifikasi dan
gambar kerja.

FLOW CHART PEKERJAAN Peralatan yang digunakan :

MULAI

Shop drawing

Meteran
Gegep Alat potong
Pekerjaan Pabrikasi
Pembesian

Material yang digunakan :


Pekerjaan
Pembesian sesuai
gambar (Bar
bending )

SELESAI

Ulir Kawat ikat/bendrat


Vol. Pekerjaan :
 Baja U39 ulir = 80.488,00 kg

Contoh penggunaan Baja Tulangan pada PembesianDowel :


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.11. Pasangan Batu

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI

Galian sesuai peil

Urug pasir padat dan pasangan


batu kosong
TAHAPAN PEKERJAAN
- Galian sesuai peil.
Pasang profil kayu sesuai bentuk - Urugan pasir padat &
pasangan batu
pasangan batu kosong.
- Pasang profil kayu sesuai
Tarik benang kelurusan bentuk pasangan batu.
- Tarik benang kelurusan.
Pasang batu kali dengan adukan - Pasang batu kali dengan
mortar secara bertahap, termasuk adukan mortar secara
pipa drainase bila perlu bertahap, termasuk pipa
drainase bila perlu.
Pasang profil kayu sesuai bentuk - Setelah pasangan batu
pasangan batu mengeras, bagian sisi pondasi
diurug tanah.
SELESAI

Ilustrasi Pekerjaan Pasangan Batu :

Galian tanah Urugan pasir Pemadatan Pasang profil & tarik


benang kelurusan

Pasang batu kosong Pasang batu kali Setelah mengeras, urug


bertahap sisi dengan tanah
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

a.12. Rel Pengaman.


FLOW CHART PEKERJAAN DETAIL PENEMPATAN

MULAI

Pengukuran dan Marking

Penggalian untuk patok/tiang


guard rail / Rel pengaman

Pemasangan Tiang
Rel Pengaman

Pemasangan Rel
Pengaman / Guardrail

SELESAI

Penempatan/ penumpukan material Pemasangan material guard rail


guard rail

Foto tepi Rel Pengaman


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b. PEKERJAAN PENUNJANG.

b.1. Mobilisasi
Mobilisasi meliputi mobilisasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Peralatan (SDP)
yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan proyek.
Setelah penandatanganan kontrak, akan mulai dilakukan mobilisasi peralatan ke lokasi proyek.
Jumlah dan jenis peralatan akan dikirim sesuai dengan analisa teknis pekerjaan.
Peralatan tersebut akan di demobilisasi setelah pekerjaan selesai.

b.2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas

Manajemen Lalu lintas adalah upaya-upaya pemanfaatan semaksimal mungkin system


jaringan jalan yang ada dan bisa menampung lalu lintas sebanyak mungkin atau menampung
pergerakan orang sebanyak mungkin dan memperhatikan keterbatasan lingkungan
(kapasitas), memberikan prioritas untuk kelompok pengguna jalan tertentu dan penyesuaian
kebutuhan kelompok pemakai jalan lainnya serta menjaga kecelakaan lalu lintas sekecil
mungkin. Untuk menangani hal –hal tersebut tanpa mengganggu pelaksanaan proyek berjalan
perlu di adakan :
 Pekerjaan Pengalihan Jalan Sementara,
 Pemasangan Rambu-rambu Peringatan.

Pekerjaan Pengalihan Jalan

TRAFFIC
Rambu - Rambu -
rambu rambu
Area Pekerjaan
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Lampu Rotary

DT
Flag man
Rambu -
rambu Pengalihan jalan

Area pekerjaan Traffic

Jalan

Pagar Proyek dan Rambu-rambu Lalu


Lintas dan Flagman

Truck Mixerstandby

Flagmen & Rambu – Pengalihan


rambu JalanJalan

a. Relokasi Utilitas
Koordinasi dengan pihak terkait, untuk pemindahan utilitas sebagai berikut:
- Kepolisian, berkaitan dengan lalu lintas di sekitaran lokasi proyek.
- DLLAJR, berkaitan juga dengan pola pengaturan lalulintas yang dipakai sesuai dengan
tahapan pekerjaan.
- PLN, terkait dengan jaringan utilitas milik PLN di areal proyek.
- PDAM, terkait dengan jaringan utilitas milik PDAM di areal proyek.
- Telkom, terkait dengan jaringan utilitas milik Telkom di areal proyek.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

- Dinas PJU, terkait dengan lampu penerangan jalan yang dibongkar


- Dinas Pertamanan, terkait dengan penebangan pohon yang terkena pekerjaan

b. Manajemen Mutu
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memastikan seluruh tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan
telah sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan yang terintegrasi.

URAIAN PROSES
ALUR PIC URAIAN / BATASAN REKAMAN

EPro Dilaksanakan sebelum


Identifikasi jenis pekerjaan dimulai dan dibatasi
pekerjaan hanya untuk pekerjaan pokok

EPro & staff Mengacu pada spesifikasi


Menentukan yang disyaratkan dan
metode disesuaikan dengan jenis
pekerjaannya

EPro Perencanaan meliputi Daftar rencana


Membuat - menyusun jenis kegiatan pemantauan
perencanaan - menyusun jadwal
- menentukan PIC
- membuat form checklis

EPro & staff Dilakukan bertahap dan Lembar periksa


Pelaksanaan (fungsi yang berkala, mulai dari awal
relevan) proses, selama proses dan
pada akhir proses

EPro Hasilnya dievaluasi apakah Hasil evaluasi


T ada penyimpangan atau tidak.
Menyimpang ?

MLap & staff Dilakukan jika terjadi


Pengendalian
produk yang (fungsi yang penyimpangan
tidak sesuai relevan)

EPro & Dibuat jika tidak terjadi


Laporan hasil MLap penyimpangan, untuk
pemantauan membuktikan bahwa hasilnya
telah sesuai dengan
persyaratan

Alur Pengendalian Mutu Produk


Keterangan :
Epro : Engineering Proyek
Mlap : Manajer Lapangan
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b.3. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI
Excavator

Pengukuran

Penggalian Saluran
Drainase Dump Truck
Alat Bantu

Pengangkutan Hasil
TAHAPAN PEKERJAAN
Galian
- Pekerjaan persiapan
- Pekerjaan pengukuran dan
SELESAI marking lokasi pekerjaan
- Pekerjaan penggalian
- Pengangkutan hasil galian
ke disposal area
Volume Pekerjaan: 240,00 m3
- Pekerjaan pembersihan

Ilustrasi Pekerjaan Galian Selokan Drainase

Disposal Area
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b.4. Galian Biasa

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI

Pengukuran

Penggalian

TAHAPAN PEKERJAAN
Pengangkutan Hasil
Galian - Pekerjaan persiapan
- Pekerjaan pengukuran dan
marking lokasi pekerjaan
SELESAI
- Pekerjaan penggalian
- Pengangkutan hasil galian
ke disposal area
Volume Pekerjaan :28.658,00 m3 - Pekerjaan Pembersihan

Ilustrasi pekerjaan terlihat seperti gambar di bawah ini:


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Hasil galian di-loading ke dump truck dan dibuang ke disposal area.

Disposal Area

b.5.Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI
Cold Milling Dump Truck
Persiapan,Pengukuran
dan Pemasangan
Rambu
TAHAPAN PEKERJAAN
- Pekerjaan Persiapan
- Pek. Pengukuran dan
Penggalian
marking Lokasi Pekerjaan
Perkerasan
- Pekerjaan Penggalian
- Pengangkutan Hasil Galian
Pengangkutan kedisposal area
Hasil Galian - Pekerjaan Pembersihan

SELESAI
Volume Pekerjaan : 369.00 m3

Ilustrasi Pekerjaan Terlihat Seperti Gambar dibawah :

pekerjaan galian Perkerasan beraspal


dilakukan dengan menggunakan Cold
milling, hasil galian langsung diloading ke
dump truk untuk dibuang ke disposal area
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Cold Milling Dump Truck


Machine

Foto Pekerjaan Galian Perkerasan dengan Cold


Milling Machine
b.6.Timbunan Pilihan.

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI
Dump truck Dozer

Pengukuran & Pemasangan


Rambu Lalu Lintas

Test Material bahan Vibro roller Water tank


Pembersihan Lokasi
Pekerjaan timbunan Pilihan dan
Test Standard TAHAPAN PEKERJAAN
Kepadatan
 Material timbunan Pilihan yg
sesuai dengan spesifikasi di kirim
Pemasangan Geotextile dari sumber material ke lokasi
pekerjaan dengan Dump truck.
Percobaan Timbunan  Setelah berada di lokasi material
pilihan (Trial Embankment) timbunan pilihan dihampar
dengan menggunakan Dozer.
 Setelah dihampar dilakukan
Penimbunan dilapangan pemadatan dengan Vibro roller
disiram menggunakan water tank.
Urugan dan pemadata
Tes Kepadatan
dilaksanakan per layer sampai
memenuhi/sesuai dengan
spesifikasi yang diijinkan.
SELESAI
Volume Pekerjaan: 2.425,00 m3

Dump truck
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Water tank Vibro Dozer


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b.7. Penyiapan Badan Jalan

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI

Perataan/Pengupasan
Motor Grader Vibro Roller

Pemadatan

TAHAPAN PEKERJAAN
Tidak
Cek Kepadatan
- Pekerjaan Persiapan
Ya - Pekerjaan Pengukuran
Pembentukan Finish Grade
dan marking Lokasi
Pekerjaan
- Pek.
Pemadatan Akhir
Pengupasan/Perataan
- Pek. Pemadatan
Tidak - Pek. Finishing
Cek Elevasi

Ya
Volume Pekerjaan: 17.150 m2
SELESAI

Ilustrasi pekerjaan terlihat seperti gambar di bawah:

Pekerjaan penggalian / pengupasan lapisan atas badan jalan / pelebaran jalan dilakukan
dengan menggunakan motor grader.

Pembentukan finish grade dilakukan dengan motor grader, dan pemadatan finishing
dilakukan dengan vibro roller.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b.8. Pemotongan Pohon Pilihan.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN


MULAI

Pengukuran & Excavator Dump Truck


Pemasangan Rambu Lalu

Pemotongan pohon Stripping perdu


Pilihan dengan bulldozer

Bulldozer
Pencabutan akar
dengan excavator TAHAPAN PEKERJAAN
- Pekerjaan persiapan
- Pek. pemotongan pohon
Pemuatan material besar, pencabutan akar
stripping ke dalam dump dengan excavator.
truck - Pemuatan ke dalam dump
truck.
- Dibuang ke disposal area.
Pengangkutan ke
disposal area

SELESAI
Volume Pekerjaan :12.000,00 m2

Ilustrasi Pekerjaan Terlihat Seperti Gambar di bawah :

Stripping perdu dengan menggunakan bulldozer. .

Bsk
Setelah dilakukan pemotongan pohon, akar tanaman yang tidak bisa didorong oleh bulldozer,
maka dibongkar dengan excavator. Matertial hasil stripping dimuat ke dalam dump truck untuk
dibuang ke disposal area.
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b.9. Bahan Pengisi Filler Tambahan


Bahan pengisi yang ditambahkan bisa berupa debu batu kapur (limestone dust), kapur
padam (hydrated lime), semen atau abu terbang yang sumbernya disetujui oleh direksi
pekerjaan.

Bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan – gumpalan dan
bila di uji dengan pengayakan sesuai SNI 03 – 1968 – 1990 harus mengandung bahan
yang lolos ayakan No. 200 ( 75 micron ) tidak kurang dari 75 % terhadap beratnya.

DIVISI 7. STRUKTUR

Mutu beton dan penggunaannya :


- Beton fc = 20 Mpa (K-250) digunakan untuk Box Culvert
- Beton fc = 10 Mpa (K-125) digunakan untuk lean Concrete

Sebelum dilakukan pengecoran, Penyedia Jasa membuat campuran percobaan menggunakan


proporsi campuran hasil rancangan campuran serta bahan yang diusulkan. Dalam kondisi
segar, adukan beton harus memenuhi syarat ‘nilai slump’ yang ditentukan. Bilamana
percobaan campuran beton telah sesuai dan disetujui Direksi Pekerjaan, maka Penyedia Jasa
boleh melakukan pekerjaan pencampuran beton sesuai dengan JMF hasil percobaan
campuran.

Setelah didapat campuran yang sesuai, berikutnya hal yang harus diperhatikan adalah acuan
(bekisting), penuangan (cor), pemadatan, pembongkaran acuan, perawatan beton, dan
pengujian benda uji.

Seluruh beton yang dipergunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kelecakan (slump),
kekuatan (strength), dan keawetan (durability) yang dibutuhkan sebagaimana disyaratkan.

Seluruh tahapan pekerjaan dilaksanakan dengan mematuhi peraturan atau Manajemen K3


dan Keselamatan Lalu Lintas
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b.10. Penanaman Pohon Ayoman

Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan utama selesai dilaksanakan .

FLOW CHART PEKERJAAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN

MULAI
Pengangkutan
Pohon trembesi Ke
Marking Lokasi Lokasi

Penyiapan Lahan
Alat Bantu

Penanaman
Pohon Ayoman
TAHAPAN PEKERJAAN
- Marking Lokasi Pekerjaan
SELESAI - Penggalian Lobang
- Pemberian tanah humus
dan pupuk
- Penanaman Pohon
Vol Pekerjaan : 100,00 buah - Pemberian pagar
pengaman pohon
- Pek. Pembersihan

Ilustrasi pekerjaan Penanaman Pohon Ayoman:


Penanaman Pohon Ayoman

Penggalian Lobang untuk


penanaman Pohon

Perawatan & pemagaran


Pohon
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b.11. Marka Jalan Termoplastik


Flowchart Pekerjaan :

MULAI
Pencampuran
Material Cat Marka
Pengukuran dan
Pemasangan Rambu
- rambu

Pembersihan Lokasi

Pengecatan Marka
Jalan

tidak
Inspeksi

Ya

SELESAI

PERALATAN YANG DIGUNAKAN TAHAPAN PEKERJAAN

- Pengukuran dan pemasangan rambu –


rambu jalan
compressor Dump truck - Marking Lokasi Pekerjaan
- Pembersihan lokasi pekerjaan
- Pengecatan marka jalan
- Pekerjaan Pembersihan

Alat Bantu
Vol Pekerjaan : 729,00 m2
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Foto Pengecatan Marka Jalan


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

b.12. Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade

FLOWCHART PEKERJAAN

MULAI
Pabrikasi Rambu

Pengukuran & Pengangkutan Ke


Marking Lokasi Lokasi Pekerjaan

tidak
Pengecekan

Pemasangan Rambu
Ya
Engineer Grade

Pekerjaan
Pembersihan

SELESAI
Vol Pekerjaan : 12 buah

PERALATAN YANG DIGUNAKAN TAHAPAN PEKERJAAN

- Pengukuran dan marking lokasi pekerjaan


Dump truck - Pengangkutan material rambu ke lokasi
pekerjaan
- Penggalian lobang
- Pemasangan rambu
- Pekerjaan Pembersihan
Alat Bantu
METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Foto pekerjaan Pemasangan Rambu Jalan:


METODE PELAKSANAAN
Pelebaran Jalan Wangon – Karang Pucung-Bts Jabar
BANGUN CIPTA-PURI SAKTI , KSO

Anda mungkin juga menyukai