METODE
PELAKSANA
AN
Land Development SUB-WP 1C
Batas ROW 24
Lapisan Tanah Asli
24.00
8.00 2.00 8.00
Stabilisasi Lereng
Tanah Timbunan dari
dengan Tanaman
Sumber Galian
Galian Tanah Biasa
Lapisan Tanah Asli Lapis
Geotekstil
Separtor Pondasi
Klas 3 Agregat B,
Lapisan Shearkey tebal 20 cm U-Ditch DS - 3
(t = 1 m, L = var)
Batas ROW 36
36.00
Batas ROW 16
16.00
-3.00% -3.00%
Lapisan Tanah Asli Tanah Timbunan dari
Galian Tanah Biasa
Stabilisasi Lereng Sumber Galian
dengan Tanaman
Geotekstil
Lapis Stabilisasi Lereng
Separtor
Pondasi dengan Tanaman
Kelas 3
Agregat B, U-Ditch DS - 3
Lapisan Shearkey tebal 20 cm
(t = 1 m, L = var)
1 2
N KAPASITAS JUMLA
JENIS
O MINIMAL H
1 Bulldozer 3 Unit
Min.150 Hp
3 4 2 Dump Truck
Min.8 M3
3 Unit
3 Excavator 3 Unit
Min.140 Hp
Batas ROW 24
Lapisan Tanah Asli
24.00
8.00 2.00 8.00
Stabilisasi Lereng
Tanah Timbunan dari
dengan Tanaman
Sumber Galian
Galian Tanah Biasa
Lapisan Tanah Asli Lapis
Geotekstil
Separtor Pondasi
Klas 3 Agregat B,
Lapisan Shearkey tebal 20 cm U-Ditch DS - 3
(t = 1 m, L = var)
Batas ROW 36
36.00
Batas ROW 16
16.00
-3.00% -3.00%
Lapisan Tanah Asli Tanah Timbunan dari
Galian Tanah Biasa
Sumber Galian
Stabilisasi Lereng
dengan Tanaman
Geotekstil
Lapis Stabilisasi Lereng
Separtor
Pondasi dengan Tanaman
Kelas 3
Agregat B, U-Ditch DS - 3
Lapisan Shearkey tebal 20 cm
(t = 1 m, L = var)
Batas ROW 16
16.00
-3.00% -3.00%
Lapisan Tanah Asli Tanah Timbunan dari
Galian Tanah Biasa
Stabilisasi Lereng Sumber Galian
dengan Tanaman
Geotekstil
Lapis Stabilisasi Lereng
Separtor
Pondasi dengan Tanaman
Kelas 3
Agregat B, U-Ditch DS - 3
Lapisan Shearkey tebal 20 cm
(t = 1 m, L = var)
MULA
I
Pekerjaan Pemadatan
SELES
AI
Melakukan pengujian CBR pada tanah dasar atau lapis fondasi agregat dengan CBR minimum 6%
Melakukan perataan badan jalan yang akan dikerjakan menggunakan Motor Grader sesuai dengan elevasi yang
ditentukan.
4
Melakukan pemadatan badan jalan yang akan dikerjakan menggunakan Vibro Roller. Elevasi akhir setelah pemadatan
harus cukup rata, tidak boleh lebih tinggi dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm dari yang telah disyaratkan atau disetujui.
Serta memiliki kelandaian yang cukup untuk pengaliran air permukaan, dan memiliki kemiringan melintang sesuai
dengan perencanaan dengan toleransi ± 0,5% AMKA - SBBK, KSO
V.2. KESESUAIAN ANTARA METODE KERJA DENGAN PERALATAN
UTAMA YANG DITAWARKAN/ DIPERLUKAN DALAM
PELAKSANAAN PEKERJAAN
NO URAIAN SPESIFIKASI
1 Merk
2 Tipe
3 Kapasitas
4 Tahun Pembuatan
Motor Grader
Motor Grader adalah alat berat yang dipakai untuk meratakan jalan. Alat berat ini
dilengkapi dengan pisau yang berukuran panjang. Pisau inilah yang dipakai di dalam proses
meratakan jalan. Beberapa Motor Grader ada yang sudah dilengkapi dengan kemampuan
mampu mengoperasikan alat berat tambahan yang lain. Biasanya hal ini dipakai di dalam
membantu proyek pekerjaan bawah tanah seperti penambangan. Selain itu, alat berat yang
satu ini juga kerap dipakai di dalam pemerataan dan pemeliharaan jalan tanah yang
berkelrikil.
NO URAIAN SPESIFIKASI
1 Merk
2 Tipe
3 Kapasitas
4 Tahun Pembuatan
Vibro Roller
Vibro Roller merupakan alat berat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan
dengan pemadatan tanah. Alat berat ini banyak digunakan untuk menggilas dan juga
memadatkan hasil timbunan. Sesuai dengan namanya, alat ini telah dilengkapi dengan
vibrator untuk menjalankan tugasnya. Ketika menggunakan vibro roller, maka tanah yang
dipadatkan menjadi lebih sempurna serta permukaan tanah menjadi lebih dinamis.
Alat ini berguna untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih padat dan optimal
dimana butiran-butiran tanah akan saling mengisi bagian yang kosong. Berbagai macam
pekerjaan yang memerlukan pemadatan biasanya akan menggunakan vibro roller.
UMUM
a. Penyiapan Badan Jalan mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan
kerikil lama untuk penghamparan, Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal, dan Stabilisasi Tanah
(Soil Stabilization) di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan) dan di daerah bahu jalan
baru yang bukan di atas timbunan baru akibat pelebaran lajur lalu lintas.
b. Penyiapan tanah dasar ini juga termasuk bagian dari pekerjaan yang dipersiapkan untuk dasar lapis pondasi bawah (sub-base)
perkerasan di daerah galian. Tanah dasar harus mencakup seluruh lebar jalur lalu lintas dan bahu jalan dan pelebaran
setempat atau daerah-daerah terbatas semacam itu sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar.
c. Pekerjaan penyiapan tanah dasar harus diperiksa, diuji dan diterima oleh pengawas Pekerjaan sebelum lapisan di atasnya
akan dilaksanakan.
d. Untuk jalan kerikil, pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat dengan motor grader untuk perbaikan bentuk dengan atau
tanpa penggaruan dan tanpa penambahan bahan baru.
e. Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggaruan serta pekerjaan timbunanminor yang diikuti dengan pembentukan,
pemadatan, pengujian tanah atau bahan berbutir, dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan
perkerasanditempatkan di atasnya, yang semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi iniatau sebagaimana yang
diperintahkan oleh PengawasPekerjaan.
TOLERANSI
DIMENSI
a. Elevasi akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi 2 sentimeter atau lebih rendah 3 sentimeter dari yang
disyaratkan atau disetujui.
b. Seluruh permukaan akhir harus cukup rata dan seragam serta memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin
pengaliran air permukaan dan mempunyai kemiringan melintang sesuai rancangan dengan toleransi ±0,5%
Sumber :
Seksi 3.3 Penyiapan Badan Jalan – (Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2))
SEKSI 3.3 PENYIAPAN BADAN JALAN - RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT TEKNIS (RKS) – LAND DEVELOPMENT SUB-WP 1C
BAHAN
Tanah dasar dapat dibentuk dari Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, Lapis pondasi Agregat atau Drainase Porous, atau tanah
asli di daerah galian. Bahan yang digunakan dalam setiap hal haruslah sesuai dengan yang diperintahkan Pengawas Pekerjaan,
dan sifat-sifat bahan yang disyaratkan untuk bahan yang dihampar dan membentuk tanah dasar haruslah seperti yang
disyaratkan dalam Spesifikasi.
PELAKSANAAN
1) Penyiapan Tempat Kerja
• Pekerjaan galian yang diperlukan untuk membentuk tanah dasar harus dilaksanakan sesuai dengan Pasal 3.1.2.1) dari
Spesifikasi ini.
• Seluruh Timbunan yang diperlukan harus dihampar sesuai dengan Pasal 3.2.3 dari Spesifikasi ini.
2) Pemadatan Tanah Dasar
• Tanah dasar harus dipadatkan sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Pasal 3.2.3.3) dari Spesifikasi ini
• Ketentuan pemadatan dan jaminan mutu untuk tanah dasar diberikan dalam Pasal 3.2.4 dari Spesifikasi ini.
3) Daya Dukung Tanah Dasar di Daerah Galian Tanah Dasar pada setiap tempat haruslah mempunyai daya dukung minimum
sebagaimana yang RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT TEKNIS (RKS) LAND DEVELOPMENT SUB-WP 1C
diberikan dalam Gambar, atau sekurang-kurangnya mempunyai CBR minimum 6% jika tidak disebutkan. Pekerjaan
penyiapan tanah dasar baru dilaksanakan bila pekerjaan lapis pondasi agregat atau perkerasan sudah akan segera
dilaksanakan.
PENGUKURAN UNTUK
PEMBAYARAN
Daerah jalur lalu lintas eksisting yang memerlukan rekonstruksi, akan ditetapkan sebagai lokasi yang ditingkatkan dan
penyiapan badan jalan akan dibayar menurut Seksi ini. Juga penyiapan tanah dasar di daerah galian untuk jalur lalu lintas dan
bahu jalan.
Sumber :
Seksi 3.3 Penyiapan Badan Jalan – (Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2))
SEKSI 3.3 PENYIAPAN BADAN JALAN - RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT TEKNIS (RKS) – LAND DEVELOPMENT SUB-WP 1C
Batas ROW 24
Lapisan Tanah Asli
24.00
8.00 2.00 8.00
Stabilisasi Lereng
Tanah Timbunan dari
dengan Tanaman
Sumber Galian
Galian Tanah Biasa
Lapisan Tanah Asli Lapis
Geotekstil
Separtor Pondasi
Klas 3 Agregat B,
Lapisan Shearkey tebal 20 cm U-Ditch DS - 3
(t = 1 m, L = var)
Batas ROW 36
36.00
Batas ROW 16
16.00
SELES
AI
1. Tanah Timbunan
Material tanah timbunan dimuat ke dalam Dump Truck dengan menggunakan Wheel Loader di lokasi base camp
supplier, kemudian material tanah timbunan akan diangkut dengan menggunakan Dump Truck ke lokasi pekerjaan.
2
Penghamparan tanah hasil galian pada lokasi pekerjaan dari Dump Truck secara bertahap dan diratakan menggunakan
Motor Grader sesuai dengan elevasi yang ditentukan.
Kemudian melakukan penyiraman menggunakan Water Tanker agar mendapat kadar air optimum pada tanah.
Dilakukan pemadatan dengan Vibratory Roller sampai mencapai kepadatan tanah yang direncanakan. Pemadatan timbunan tanah harus dilakukan Ketika
kadar air bahan berada dalam rentang 3% di bawah kadar air optimum sampai dengan 1% di atas kadar air optimum. Elevasi dan kelandaian akhir
setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm dari yang ditentukan. Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh
bervariasi, lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan. Juga, seluruh permukaan akhir timbunan harus cukup rata dan memiliki kelandaian yang
cukup untuk menjamin aliran permukaan yang bebas. Timbunan selain dari Lapisan Penopang di atas tanah lunak tidak boleh dihampar dalam lapisan
dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm. Setelah pemadatan, dilakukan pengujian kepadatan
AMKA - SBBK, KSO
sebelum lapis selanjutnya dihampar. Kemudian dilakukan pemadatan tiap lapisan hingga didapatkan elevasi sesuai dengan perencanaan.
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
PERALATAN
1. Dongkrak CBR mekanis;
2. Dua buah cincin penguji yang telah dikalibrasi dengan rentang pembebanan 0 kN sampai 8,8 kN dan rentang
pembebanan 0 kN sampai dengan 22,6 kN;
3. Torak penetrasi berdiameter 50,8 mm ± 0,1 mm dengan luas minimal 1936 mm 2 dan panjangnya kira-kira 102
mm.
4. Dua buah arloji pengukur
5. Peralatan pendukung untuk penunjuk penetrasi
6. Pelat beban pemberat
7. Beban pemberat yatu 2 (dua) buah beban pemberat 4,54 kg ± 0,01 kg dengan diameter 216 mm ± 1 mm dan 2
(dua) beban tambahan sebesar 9,08 ± 0,01 kg dengan diameter 216 cm ± 1 mm;
8. Truk yang dapat menahan beban sebesar 31 kN.
9. Dongkrak truk dengan kapasitas 15 ton yang mempunyai kombinasi trip dan penurun otomatis;
10. Peralatan umum lainnya seperti tempat benda uji kadar air, berat isi, spatula, alat penggali, alat-alat penumbuk,
alat perata (level), alat untuk mengukur kadar air, jam ukur dan lain-lain;
PROSEDUR PENGUJIAN
12. Setelah selesai melakukan pengujian CBR lapangan, dilakukan pengujian kadar air di lapangan dengan
alat speedy sesuai SNI 03-1965.1-2000 dan pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir
sesuai SNI 03-2827-1992. pengujian tersebut dilakukan pada jarak 100 mm sampai 150 mm dari titik
penetrasi.
NO URAIAN SPESIFIKASI
1 Merk
2 Tipe
3 Kapasitas
4 Tahun Pembuatan
Dump Truck
Dump Truck adalah suatu alat pengangkut yang digunakan untuk memindahkan
material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Material yang diangkut dapat berupa material
buangan dari suatu lokasi pekerjaan seperti tanah galian, maupun material pilihan yang
akan digunakan sebagai bahan konstruksi, seperti tanah, agregat kasar dan agregat halus.
Dump Truck sangat efektif digunakan dalam pekerjaan tanah khususnya dalam
pengangkutan material galian menuju lokasi timbunan yang jarak lokasinya cukup jauh.
Selain itu terdapat berbagai tingkat kapasitas Dump Truck yang tersedia sehingga dapat
ditentukan jenis dan kapasitas Dump Truck yang diperlukan.
AMKA - SBBK, KSO
KESESUAIAN ANTARA METODE KERJA DENGAN PERALATAN UTAMA
NO URAIAN SPESIFIKASI
1 Merk
2 Tipe
3 Kapasitas
4 Tahun Pembuatan
Excavator
Alat Excavator merupakan salah satu alat berat yang dapat dipergunakan untuk
pekerjaan galian tanah karena memiliki keunggulan pada sisi pengerukan tanah dengan
menggunakan bucket. Selain itu tipe roda excavator yang digunakan adalah tipe roda
track sehingga dapat beroperasi disegala kondisi area pekerjaan. Excavator memiliki
beberapa tingkat kapasitas power yang dimana penggunaan alat excavator dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
NO URAIAN SPESIFIKASI
1 Merk
2 Tipe
3 Kapasitas
4 Tahun Pembuatan
Motor Grader
Motor Grader adalah alat berat yang dipakai untuk meratakan jalan. Alat berat ini
dilengkapi dengan pisau yang berukuran panjang. Pisau inilah yang dipakai di dalam
proses meratakan jalan. Beberapa Motor Grader ada yang sudah dilengkapi dengan
kemampuan mampu mengoperasikan alat berat tambahan yang lain. Biasanya hal ini
dipakai di dalam membantu proyek pekerjaan bawah tanah seperti penambangan. Selain
itu, alat berat yang satu ini juga kerap dipakai di dalam pemerataan dan pemeliharaan
jalan tanah yang berkelrikil.
NO URAIAN SPESIFIKASI
1 Merk
2 Tipe
3 Kapasitas
4 Tahun Pembuatan
Vibro Roller
Vibro Roller merupakan alat berat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan
dengan pemadatan tanah. Alat berat ini banyak digunakan untuk menggilas dan juga
memadatkan hasil timbunan. Sesuai dengan namanya, alat ini telah dilengkapi dengan
vibrator untuk menjalankan tugasnya. Ketika menggunakan vibro roller, maka tanah
yang dipadatkan menjadi lebih sempurna serta permukaan tanah menjadi lebih dinamis.
Alat ini berguna untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih padat dan optimal
dimana butiran-butiran tanah akan saling mengisi bagian yang kosong. Berbagai macam
pekerjaan yang memerlukan pemadatan biasanya akan menggunakan vibro roller.
NO URAIAN SPESIFIKASI
1 Merk
2 Tipe
3 Kapasitas
4 Tahun Pembuatan
Water Tanker
Sumber :
Seksi 3.2 Timbunan (Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2))
SEKSI 3.2 Timbunan RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT TEKNIS (RKS) – LAND DEVELOPMENT SUB-WP 1C