DAFTAR ISI
SYARAT-SYARAT TEKNIS
i
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
ii
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
MEKANIS................................................................................................................................
Pasal 6 : SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN AIR CONDITIONING DAN
VENTILASI MEKANIS ..........................................................................................................
iii
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
• • Pembongkaran Bangunan Kantor Existing. Sesuai dengan Gambar Kerja dan RKS.
Meliputi : mobilisasi peralatan, pengadaan sarana komunikasi, pengadaan air dan listrik
untuk bekerja dan pembongkaran bangunan existing.
Pasal 2
MEMULAI KERJA
Pasal 3
MOBILISASI
3.1. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-alat konstruksi yang
diajukan bersama penawaran, dari tempat pembongkarannya ke lokasi dimana alat
itu akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
3.2. Pembuatan kantor Kontraktor /Pemborong, gudang dan lain-lain dilokasi proyek
untuk keperluan pekerjaan ini.
3.3. Dengan selalu disertai ijin Konsultan Pengawas, Kontraktor / Pemborong dapat
membuat berbagai perubahan, pengurangan dan atau penambahan terhadap
alat-alat konstruksi dan instalasinya.
3.4. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai kerja, Kontraktor/
Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada Konsultan Pengawas
untuk disetujui.
Pasal 4
PAPAN NAMA PROYEK
Kontraktor /Pemborong harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang
berlaku atas biaya Kontraktor/Pemborong.
Pasal 5
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
5.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor /
Pemborong harus sudah menunjuk ‘Pelaksana’ yang baru atau Kontraktor
/ Pemborong sendiri (Penanggung Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan
memimpin pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 6
RENCANA KERJA
6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) hari kalender setelah
Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima oleh Kontraktor/Pemborong.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan disahkan oleh
PemberiTugas/ Pemimpin/ Ketua Proyek.
6.3. Kontraktor/Pemborong wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 2(dua)
Kepada Konsultan Pengawas untuk diberikan kepada Pemilik Proyek dan
Perencana.
1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding bangsal Kontraktor /
Pemborong dilapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan/prestasi kerja.
6.4. Kontraktor / Pemborong harus selalu dalam pelaksanaan penbangunan pekerjaan
sesuai dengan Rencana Kerja tersebut.
Pasal 7
DIREKSI KEET, LOS KERJA DAN GUDANG BAHAN
dinding tripleks /papan /asbes, diperlengkapi dengan kursi, meja, serta alat-alat
kantor yang diperlukan. Dalam hal ini Kontraktor/ Pemborong dapat
memanfaatkan sementara ruangan/lokasi pada area bangunan yang
belum/tidakdibongkar yang akan ditentukan oleh KonsultanPengawas.
7.2. Kantor Pemborong, LosKerja Dan Gudang Bahan.
7.5. Direksi Keet dan Pagar pengaman proyek (butir7.1. dan 7.4.) yang dibuat oleh
Kontraktor / Pemborong, setelah selesai pelaksanaan pembangunan / pekerjaan
tersebut akan ditentukan pemanfaatannya oleh Proyek, namun apabila dianggap
perlu Direksi dapat memerintahkan kepada Kontraktor/ Pemborong untuk segera
membongkarnya dan membersihkannya, dan bahan-bahan bekasnya
diserahkan kepada Proyek.
Pasal 8
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
Pasal 9
TENAGA DAN SARANA KERJA
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis
dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Menyediakan alat-alat bantu seperti mesin las, alat bor, alat-alat pengangkat dan
pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
9.4.1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor / Pemborong dengan
membuat sumur pompa sementara dilokasi proyek atau di-supply dari luar.
9.4.2. Air harus bersih, bebas dari : bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya
yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan dari Konsultan Pengawas/Direksi.
9.4.3. Kontraktor /Pemborong harus membuat bak penampung air untuk bekerja
3
yang senantiasa terisi penuh dengan kapasitas minimum 3,5m .
9.4.4. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor/Pemborong dan
diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa
pembangunan. Penggunaan Genset untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara apabila sambungan
sementara PLN tidak memungkinkan dan harus atas petunjuk Konsultan
Pengawas.
Pasal 10 :
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
• 1(satu) kamera.
• 1 (satu) mesin tik standar18” atau 1(satu) unit computer dan printer.
Serta:
Jika tidak terdapat didalam Peraturan/ Standar/ Normalisasi tersebut diatas, maka
berlaku Peraturan /Standar / Normalisasi Internasional ataupun dari Negara
asal produsen bahan/material/komponen yang bersangkutan.
• Dokumen Lelang yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas (Gambar Kerja,
RKS, BQ, BA, Aanwijzing dan Surat Perjanjian/Kontrak).
Pasal 11 :
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN
11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik
bersifat teknis maupun administratif.
11.3. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh Pengawas
Lapangan dari Konsultan Pengawas.
11.4. Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya, harus diserahkan
kepada Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring.
Pasal 12 :
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
12.1. Bila gambar yang menyangkut spesifikasi teknis tidak sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat/berlaku adalah RKS.
12.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignemen, lokasi seksi (bagian) dan
detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja.
Kontraktor / Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud
gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan
atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidak-sesuaian antara gambar dan
spesifikasinya. Setiap deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar
dan spesifikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan
darurat konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dan disahkan secara tertulis.
12.4. UKURAN.
12.4.1. Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan
Gambar
Pelengkap meliputi:
• As-as
• Luar-luar
• Dalam-dalam
• Luar-dalam.
12.4.5. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka
pengukuran skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga
akan
12.5.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu
disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar
yang mengikat (berlaku).
12.5.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil/
Struktur, maka Kontraktor/Pemborong wajib melaporkannya kepada
Konsultan Pengawas yang akan memutuskannya setelah
berkonsultasi dengan Konsultan Perencana.
12.5.3. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak-telitian didalam pelaksanaan
satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan
lainnya, maka didalam hal terdapat ketidak-jelasan, kesimpang-siuran,
perbedaan- perbedaan dan ataupun ketidak-sesuaian dan keragu-
raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor/ Pemborong
diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas secara tertulis dan
selanjutnya diadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas/ Direksi
dan Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan gambar mana
yang akan dijadikan pegangan.
12.5.4. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alas an oleh Kontraktor/
Pemborong untuk memperpanjang /meng-“klaim” biaya maupun waktu
pelaksanaan.
12.6. ISTILAH.
12.7.3. Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan
semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua
bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau
spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang
belum tercakup secara lengkap didalam Gambar Kerja /Dokumen
Kontrak maupun didalam Buku ini.
12.7.4. Kontraktor/Pemborong wajib mengajukan shop drawing tersebut
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas/Direksi.
12.7.5. Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor / Pemborong dan
diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuannya
harus sesuai dengan format standar dari proyek dan harus digambar
pada kertas kalkir yang dapat direproduksi.
Pasal 13 :
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR/PEMBORONG
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang
telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor/
Pemborong dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya Pekerjaan Tambah.
Pasal 14 :
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN-BAHAN
14.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan
dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat
yang tercantum dalam A.V. 1941 dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan
Indonesia (PUBI Tahun 1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan
termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang
berlaku di Indonesia.
14.2.1. Kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Kontrak, semua merk
pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
14.2.2. Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/ dipakai, harus sesuai
dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja dan RKS, memenuhi
standar spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan
bahan bangunan yang berlaku.
14.2.4. Disyaratkan dalam satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini.
14.2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium lokal/dalam negeri
14.4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan di-
informasikan kepada Kontraktor/ Pemborong selama tidak lebih dari 7 (tujuh)
hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
Pasal 15 :
PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
15.2. bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang
dinyatakan afkir / ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan
dari lokasi bangunan/proyek selambat-lambatnya dalam tempo 3x24 jam dan
tidak boleh dipergunakan.
15.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan
Pengawas /Konsultan Perencana dan ternyata masih dipergunakan oleh
Pelaksana, maka Konsultan Pengawas/ Konsultan Perencana berhak
memerintahkan pembongkaran kembali kepada Kontraktor / Pemborong,
yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut
menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong sepenuhnya. Disamping itu
Pasal 16 :
SUPPLIER DAN SUBKONTRAKTOR
16.1. Jika Kontraktor/ Pemborong menunjuk Supplier dan atau Kontraktor bawahan
(Sub Kontraktor) didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka
Kontraktor/ Pemborong “wajib” memberi-tahukan terlebih dahulu kepada
Konsultan Pengawas/ Direksi untukmendapatkan persetujuan.
16.2. Kontraktor /Pemborong wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan dengan Sub
Kontraktor danSupplier bahan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
16.3. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas di lapangan untuk
pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu
persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.
Pasal 17 :
PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA
17.3. Segala obyek yang ada dimuka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu lapuk,
tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-rintangan
lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan berada disana; harus dibersihkan
dan atau dibongkar serta dibuang bila perlu. Pada daerah galian, segala tunggul
dan akar harus dibuang dari daerah galian sampai kedalaman sekurang-
kurangnya 50 cm. dibawah elevasi lubang galian sesuaiGambar Kerja.
Lubang-lubang akibat pembongkaran harus di-urug dengan material yang
memadai dan dipadatkan sampai 90 % dari kepadatan kering
maksimum sesuai AASHTO T99.
Pasal 18:
PENGUKURAN KONDISI TAPAK &PENENTUAN PEIL +0.00
a. Personil:
• 1Wild NA Klevels
Selanjutnya peil+ 0,00 ini ditandai dengan patok ukur yang ditentukan
dilapangan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pasal 19 :
PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)
19.2.3. Papan bangunan dipasang sejarak 2,00 m. dari as pondasi terluar atau
sesuai dengan keadaan setempat.
19.2.4. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu
dengan lainnya atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh
Konsultan Pengawas.
19.2.5. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor / Pemborong
harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
19.2.6. Kontraktor/ Pemborong harus menjaga dan memelihara keutuhan dan
ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.
Pasal 20 :
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
20.3.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus
disediakan oleh Kontraktor /Pemborong demikian pula metode /cara
pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa,
sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.
20.3.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu
menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk
menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada
waktu yang diperpanjang, maka Konsultan Pengawas harus
memberikan petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu
diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
20.5. TOLERANSI.
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan sesuai
dengan toleransi yang diberikan dalam spesifikasi dan toleransi lainnya yang
ditetapkan pada bagian lainnya
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEKERJAAN TANAH
Pasal 1
UMUM
• Pekerjaanperlindunganinstalasi“existing”.
• Pekerjaangalian,pengurugan,pemadatandanperataantanah.
• Pekerjaanperbaikan/urugankembali
Pasal 2
PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
2.2. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siapun tuk
dapat dilaksanakan pemasangan baru sesuai dengan Gambar Kerja.
2.3. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak / site
konstruksi dan dikumpulkan ditempat/ lokasi tertentu yang ditunjukkan oleh
Konsultan Pengawas. Pada dasarnya, barang-barang bongkaran tersebut tidak
dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila dinyatakan lain oleh
Konsultan Pengawas.
Pasal 3
PERLINDUNGAN INSTALASI EXISTING
3.1. Pekerjaan ini adalah perlindungan untuk semua instalasi existing yang berada di
dalam tapak/site konstruksi dan dinyatakan oleh Konsultan Perencana/ Konsultan
Pengawas masih berfungsi dan akan digunakan lagi. Untuk instalasi existing
tersebut diatas, Kontraktor/Pemborong harus menjaga dan memeliharanya dari
gangguan/cacat.
3.2. Kabel dan pipa existing yang masih berfungsi harus dilindungi memakai buis
beton ½∅30 cm. Khusus pada bagian yang diperkirakan akan mendapat beban,
maka pada dasar atau pipa yang bersangkutan harus diberi alas dasar terbuat
dari pasangan batu bata minimal 1(satu) lapis, lebar 30 cm. sepanjang
pembebanan tersebut.
3.3. Apabila karena satu dan lain sebab sehingga jalur instalasi existing yang masih
berfungsi harus dipindah, maka Kontraktor / Pemborong harus melakukan
pekerjaan ini sesuai dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN REHAB KANTOR BPTP
SULAWESI SELATAN TAHUN ANGGARAN 2017
PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1
URAIAN UMUM
a. Pemberian pekerjaan meliputi :
Pengadaan, pengelolaan, mendatangkan, pengnkutan semua bahan, pengerahan
tenaga kerja, mengadakan, mobilisasi alat pembantu dan sebagainya yang pada
umumnya langsung atau tidak langsung termasuk didalam usaha menyelesaikan
dengan baik dan menyerahkan pekerjaan yang sempurna dan lengkap, juga disini
dimaksudkan pekerjaan-pekerjaan ataupun bagian pekerjaan yang walaupun tidak
jelas sisebutkan didalam RKS dan gambar-gambar tetapi masih berada dalam bidang
pembangunan, haruslah dilaksanakan selanjutnya sesuai dengan petunjuk-petunjuk
Pengawas Lapangan
35
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan utama yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah : Rehab Kantor BPTP
Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2017.
a. Pekerjaan Sub-Struktur :
1. Pekerjaan Pondasi Batu Gunung
2. Pekerjaan Sloof
3. Pekerjaan Galian dan Urugan Pondasi
4. Pekerjaan Poer
b. Pekerjaan Upper – struktur
1. Pekerjaan Kolom, Balok dan Ring Balok, Plat beton
2. Pekerjaan konstruksi atap baja ringan
3. Pekerjaan lain-lain sesuai gambar kerja
4. Pekerjaan plat beton
36
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 3
SITUASI
Pekerjaan yang dilaksanakan terletak diatas tanah milik Jalan Perintis Kemerdekaan KM.
Makassar
Pasal 4
PENGUKURAN
a. Ukuran-ukutan patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan dalam gambat-gambar
b. Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar-gambar utama dengan gambar-
gambar perincian, maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama.
c. Namun demikian hal-hal tersebut dilaporkan segera kepada pengawas lapangan.
d. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru selama pelaksanaan
pekerjaan adalah menjadi tanggung jawab dan resiko kontraktor sepenuhnya.
e. Ketidak cocokan yang mungkin ada mengenai perbedaan-perbedaan antara gambar
dan kenyataan harus segera dilaporkan kepada pengawas lapangan, untuk diproses
keputusannya kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Perencana.
f. Sebagai ukuran pokok kurang lebih 0,00 (titik dufa pokok = titik nol) ditentukan
kemudian oleh tanda-tanda tersebut dari patok-patok beton yang permanen diatas
halaman pembangunan.
g. Oleh Kontraktor tanda-tanda tetap ini harus dijaga dan dipelihara selama
pembangunan.
h. Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku tetap dijaga dan diperhatikan dengan
ketelitian yang sebesar-besarnya antara lain dengan memperguanakan alat-alat
waterpass dan theodolite.
i. Piket-piket untuk mengadakan sumbu-sumbu (as) dan tinggi tidak boleh lebih kecil
dari 10 x 10 cm yang terbuat dari balok kayu kualitas kelas I.
j. Pelaksanaan pengukuran agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
37
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
- Pelaksanaan ini jika terdapat kelambatan, tidak akan dapat dipakai alasan untuk
penundaan waktu pekerjaan rehabilitasi, semua biaya adalah tanggung jawab
kontraktor.
- Pegukuran siku hanya dilakukan dengan alat teropong waterpass atau theodolite.
- Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga phytagoras tidak
diperkenankan.
- Kebenaran pengukuran-pengukuran horizontal maupun vertical sepenuhnya
adalah tanggung jawab kontraktor.
- Kesalahan pengukuran harus segera diperbaiki dan akibat-akibat yang terjadi
karenanya (misalnya pembongkaran) harus ditanggung oleh kontraktor.
Pasal 5
PEKERJAAN TANAH DAN GALIAN
a. Pekerjaan galian
1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam gambar-
gambar dan syarat-syarat yang ditentukan menurut keperluan, seperti galian
pondasi, saluran-saluran pembuangan dan lain sebagainya.
38
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
6. Semua tanah yang berasal dari pkerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat instruksi
Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan.
7. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih dari
segala kotoran. Pelaksnaan secara berlapis-lapis dengan penimbrisan.
Pasal 6
URUGAN
a. Dibawah pile cap/poer, pondasi batu kali, tie beam dan sloof diurug pasir setebal 10
cm.
b. Dibawah plat lantai dasar jika harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm padat.
c. Dibawah lantai kerja harus diurug dengan pasir 10 cm padat.
d. Dasar lantai denah yang menurut pertimbangan Pengawas Lapangan kurang baik
dan tidak sesuai jika ditempuh perbaikan, maka dilakukan cara Pancangan Pasir
(zandpaaltjes) atau dengan lapisan adukan kapur kalkpudellaag atau lain cara yang
menurut pertimbangan Pengawas Lapangan adalah yang paling tepat dan paling
baik.
39
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 7
PEKERJAAN PONDASI
2. Penggalian tanah
2.1. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-
syarat yang ditentukan menurut keperluan.
b. Dasar dari semua galian harus waterpass bilamana pada dasar setiap
galian masih teradapat akar-akar atau bagian-bagian gembur, maka
ini harus diali keluar sedangkan lubang-lubang tadi diisi kembali
dengan pasir, dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar
yang waterpass.
c. Terhadap kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu
penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi, harus disediakan
pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja
terus mnerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
40
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Pengurugan Pondasi
1. Lingkup Pekerjaan
a. Untuk peninggian guna mencapai suatu level konstruksi sesuai dengan
gambar.
b. Urugan kembali pada akhir pekerjaan pondasi untuk pengisian dan leveling
disekitar konstruksi pondasi
c. Luas daerah pengurugan adalah sesuai dengan gambar rencana.
2. Bahan-bahan
a. Bila tidak diarahkan Pengawas Lapangan dan dicantumkan dalam gambar-
gambar detail. Maka pada bagian atas urugan, dibawah pelat-pelat beton
bertulang dan pondasi-pondasi beton bertulang dan pondasi-pondasi harus
terdiri dari urugan pasir seteba 10 cm padat.
b. Dibawah lapisan pasir atau disamping pondasi, urugan yang dipakai adalah
dari jenis tanah silt clay yang bersih tanpa potongan-potongan bahan yang
bisa lapuk serta batuan yang telah dipecahkan.
c. Kontraktor wajib mengusahakan agar semua bahan urugan terdiri dari mutu
bahan yang terbaik.
41
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
3. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimal 10
cm, disiram dan diratakan dan diatasnya diberi batu kali pecah yang dipasang
sesuai dengan gambar
4. Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1 PC : 4 pasir untuk
kepala pondasi digunakan adukan kedap air dengan campuran 1 PC : 2 pasir
setinggi 20 cm, dihitung dari permukaan pondasi ke bawah. Adukan harus
membungkus batu kali pada bagian tengah pondasi sedemikian rupa sehingga
tidak ada bagian pondasi yang berongga/tidak padat.
5. Pada pondasi untuk kolom-kolom beton harus disediakan stek-stek tulangan
kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan tulangan pokik yang
tertanam baik dalam pondasi sedalam 40 x diameter atau sesuai dengan yang
tertera dalam gambar.
Pasal 8
ADUKAN DAN CAMPURAN
a. Perbandingan dari berbagai adukan (specie) diberikan dalam daftar dibawah ini.
Angka-angka tersebut menyatakan perbandingan jumlah isi takaran dalam keadaan
kering.
b. Kontraktor harus membuat terlebih dahulu kotak-kotak takaran yang sama
ukurannya untuk mendapatkan persetujuan Pengawas Lapangan sebelum
dipergunakan
c. Daftar adukan :
42
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 9
PEKERJAAN BETON BERTULANG
d. Syarat-syarat dan ketentuan didalam PBI 1971 dan SNI 03-2847-2013 mengenai
bahan-bahan untuk beton bertulang, cara-cara pelaksanaan konstruksi beton
43
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
bertulang dan pemeriksaan (test), mengenai hal-hal itu harus mendapatkan perhatian
yang seksama dari kontraktor dan menjadi dasar dari seluruh pelaksanaan.
f. Bahan-bahan
1. Bahan-bahan yang dipergunakan pada pekerjaan pembuatan beton bertulang
harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum didalam Bab 3 PBI 1971.
2. Kontraktor diwajibkan untuk mematuhi setiap petunjuk yang diberikan oleh
petugas ahli dan pengawas lapangan dan Kontraktor berkewajiban untuk
membantu penuh Pengawas Lapangan dan pengawas ahli didalam
melaksanakan pemeriksaan bahan-bahan.
3. Portland cement dan mutu besi
Digunakan portland cement jenis II menurut NII.8 type-I menurut ASTM. Kecuali
ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi beton dari jenis BJTP-24 untuk
˂ᴓ8 untuk besi polos dan jenis BJTD-40 ≥ᴓ8 untuk besi ulir.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya certificate dari suppliers juga harus ada/dimintakan certificate dari
laboratorium resmi dari Perguruan Tinggi atau Instansi Pemerintah baik pada saat
pemesanan maupun secara periodik minimum 2 contoh percobaan (stress-
strain) dan perlengkungan untuk setiap 20 ton besi. Konsultan Pengawas harus
menyaksikan pengetesan besi dan segala biaya yang berkenaan dengan
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
g. Admixture (bahan-bahan tambahan) dalam adukan beton
1. Untuk pembetonan pada umumnya harus digunakan Tricosal VZ (3 gr per kg
semen) atau Plasto-crete R (3,5 gr. Per kg semen, atau cornplas-R (3,5 cc per kg
cement).
44
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
2. Untuk plat atap dan lantai basemenet (diluar yang tersebut pada point 1).
Digunakan Tricosal-normal (3,5 cc per kg cement).
3. Cara penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari produsen
bahan-bahan tersebut.
4. Penyimpangan dari ketentuan diatas harus dengan persetujuan tenaga
ahli/direksi pengawas.
h. Penyimpanan
1. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus sesuai
dengan waktu dan urutan pelaksana.
2. Cement harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh) tidak terdapat
kekurangan berat pada apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan
disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari engaruh cuaca, berventilasi
secukupya dan lantai yang bebas dari tanah. Cement harus masih dalam keadaan
fresh (belum mulai mengeras) jika ada bagian yang mulai mengeras bagian
tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan tangan bebas dan jumlahnya
tidak boleh melebihi 5 % berat dan kepada campuran tersebut diberi tambahan
cement baik dalam jumlah yang sama.
3. Besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan kayu
dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya ( misal : minyak dan lain-lain).
4. Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpsah dari saru dan
lani jenisnya/gradasi nya dan diatas lantai beton ringan untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
45
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
j. Kualitas beton
1. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah fc 25 Mpa (tegangan
tekan hancur karakteristik untuk kubus beton 15x15x15 pada usia 28 hari, dengan
derajat konfidensi 0,95). Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-
ketentuan yang trdapat dalam code PBI 1971 dan SNI 03-2847-2013.
2. Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau
dengan mengadakan trial-mixes.
3. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan
yang disebut dalam pasal 4,7 dan 4,9 dari pBI 1971, mengingat bahwa WC faktor
yang sesuai disini adalah sekitar 0,52 – 0,55 .maka pemasukan adukan kedalam
cetakan benda uji dilakukan menurut pasal 4,9 ayat 3 PBI 1971 tanpa
menggunakan penggetar.
Pada masa-masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji
per 1 ½ m3 beton hingga dengan cepat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
4. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat dengan disyahkannya oleh Pengawas Lapangan, laporan tersebutharus
dilengkapi dengan harga karakteristiknya.
5. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump minimum 5 cm, maximum 12
cm. Cara pengujian slump adalah sebagai berikut :
46
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
47
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
l. Penggantian besi
1. Kontrktor harus mengusahakan supaya besi yag dipasang adalah sesuai dengan
apa yang tertera pada gambar.
2. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang
ada maka :
- Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian
yang tertera dalam gambar, secepatnya dalam hal ini diberitahukan pada
Pegawas Lapangan dan Konsultan Perencana sekedar informasi.
- Jika hal tersebut pada (i) akan dimintakan oleh Kontraktor sebagian kerja lebih,
maka penambahan tersebut dapat dilakukan setelah ada persetujuan tertulis dari
Pemberi Tugas.
- Jika disusulkan perubahan darijalannya pembesian maka perubahan tersebut
dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana.
3. Jika kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditetapkan dalam gambar maka dapat dilakukan penukaran diamater besi
dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
- Harus ada persetujuan dari Konsultan Perencana/Tenaga Ahli
- Jumlah besih persatuan panjang atau jumlah brsi ditempat tersebut.
- Tidak boleh kurang dari tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah jumlah luas).
48
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
4. Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi (atau jarak Variasi dalam berat Toleransi diameter
antara dua permukaan yang yang diperbolehkan
berlawanan)
49
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
o. Pekerjaan mengaduk
Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton dengan daya
aduk seimbang dengan besar bagian pekerjaan beton yang akan dicor. Jenis dan
daya aduk dari mesin pengaduk yang akan dipergunakan terlebih dahulu hanya
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan. Untuk pengadukan minimum 2
(dua) menit setelah seluruh bahan yang diperlukan masuk kedalam mesin pengaduk.
p. Pengangkutan adukan
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus
dilaksanakan dengan cara yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Cara pengangkutan harus meenuhi persyaratan :
- Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan
- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikat yang menyolok antara beton yang sudah
dicor dan yang akan dicor.
50
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Adukan beton harus dicor dalam waktu paling lambat 1 jam setelah pengadukan
dengan air dimulai.
51
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Adukan beton tidak boleh dituangkan terlalu tinggi yang dapat mengakibatkan
terjadinya pemisahan kerikil dan spesinya, tinggi maksimal pengecoran
menuangkan adukan beton tidak boleh lebih dari 1,5 m.
7. Selama pengecoran adukan beton tadukan beton pada acuan harus dipadatkan
dengan menggunakan alat penggetar (vibrator).
Alat tersebut sudah harus berada ditempat pekerjaan sebelum pekerjaan
pengecoran dimulai.
Cara-cara penggunaan alat penggetar harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum dalam pasal 64 ayat 4 PBI 1971.
r. Perawatan beton
Beton yang sudah dicor terutama pelat atap harus dijaga agar tidak terlalu cepat
kehilangan kelembaban utuk paling sedikit 14 hari.
Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :
1. Pada umumnya dipergunakan sebagai penutup permukaan beton karung-karung
yang senantiasa basah.
2. Pada plat-plat kedap air seperti plat atap dan luifel pembasahan terus menerus
ini harus dilakukan dengan cara merendamnya (menggenang) dengan air.
s. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti terdapatnya sarang kerikil, munculnya
pembesian pada permukaan beton dan lain-lain hal yang tidak memenuhi syarat atas
perintah Pengawas Lapangan harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhya.
Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera dan menjadi resiko Kontraktor
sepenuhnya.
t. Tanggung jawab kontraktor
1. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesaui dengan
ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar konstrukai yang
diberikan.
2. Pengawas lapangan tidak dibenarkan memberi ketentuan ketentuan tambahan
yang menyimpang dari ketentuan yang telah digariskan diatas (dan yang telah
tertera dalam gambar).
52
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 10
PEKERJAAN WATER PROOFING
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini mencakup pekerjaan waterproofing yang dilaksanakan pada masa
konstruksi, yaitu di bagian konsul, segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pekerjaan
waterproofing sesuai dengan spesifikasi dan BOQ.
Penyediaan semua material, peralatan dan tenaga, terutama bagian penunjang
seperti yang tercantum dalam spesifikasi dan BOQ.
I. Spesifikasi material
1. Material eks impor dari singapore merk WR. Grace – Bituthene 3000, SIKA
atau setara.
2. Material membrane sheet self adhesive (tanpa dibakar)
3. Bituthene 3000 (tebal 1,5 mm) terdiri dari 1,4 mm Rubber Bitumwn dan
0,1 cross laminated High Density Poly Ethiline
4. Material dalam bentuk gulungan/roll, lebar 1 m dan panjang 20 m.
5. Termperatur applikasi diantara +40C s/d 550C.
6. Tensile strength (film only) 40.000 kN/m2 (ASTM D 882).
7. Elongation of membrane 300 % (ASTM D 412).
8. Resistence to Hydrostatic head 60 m (ASTM D 624)
53
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 11
PEKERJAAN BAJA RINGAN
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini mencakup memberikan perhitungan degin baja ringan berdasarkan denah
atap, dan bahan penutup atap yang diberikan. Penyediaan semua material peralatan
dan tenaga terutama bagian penunjang seperti yang tercantum dalam spesifikasi
BOQ.
I. LATAR BELAKANG INFORMASI
1. Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan
Pemasangan kuda-kuda baja ringan diatas struktur pendukungnya
(kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar
rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya.
Persyaratan teknis rangka atap baja ringan diantaranya adalah :
a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur
(dynabolt). Pada kuda tumpuannya.
54
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
55
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
56
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
57
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
58
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
59
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1
60
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
61
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
PUBI 1970 NI-3 diantaranya harus terdiri dari butir-butir yang keras tidak berpori
tidak pecah/hancur oleh pengaruh cuaca.
Kerikil dan batu pecah harus keras bersih serta sesuai dengan besar butirannya
dan gradasinya bergantung pada penggunaannya. Kerikil dan batu pecah tidak
boleh mengandung lumpur lebih dari 1%.
Warnanya harus hitam mengkilap keabu-abuan
1.7. Split
a. Split adalah batu pecah yang harus dapat melalui ayakan yang berlubang
persegi 25 mm dan tertinggal diatas ayakan berlubang persegi 2 mm.
b. Split untuk beton harus memenuhi syarat yang dibutuhkan dalam PBI-
1971/NI-2/SKBI-2.3.53.1987/SK NI T-15-1993-03 diantaranya harus terdiri dari
butir-butir yang keras tidak berpori tidak pecah/hancur ileh pengaruh cuaca.
c. Split harus bersih tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %.
d. Ukuran split untuk pekerjaan ini ditentukan 2 x 3 cm
e. Syarat-syarat tersebut hatus dinyatakan laboratorium.
1.9. Kayu
a. Pada umumnya kayu harus bersifat baik dan sehat dengan ketentuan, bahwa
segala sifat dari kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
62
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
63
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
1.11. Beton
a. Kecuali pada mutu beon Bo dan B1, pada mutu-mutu beton lainnya
campuran beton yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga menghasilkan
kekuatan tekanan karakteristik yang disyaratkan untuk beton yang
bersangkutan. Yang dimaksud dengan kekuatan tekan karakteristik adalah
kekuatan tekan dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji
kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5
% saja.
b. Campuran beton
1. Campuran beton menggunakan perbandingan berat
2. Beton mutu Bo untuk pekerjaan dapat dipakai setiap campuran yang
lazing digunakan untuk pekerjaan struktural
3. Beton mutu K125 sampai dengan K175 untuk pekerjaan ini pada
umumnya dapat dipakai campuran 1pc:2 pasir : 3 split
c. Kekentalan adukan beton
1. Kekentalan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian slump
dengan kerucut Abraham
2. Nilai-nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus menurut tabel PBI-
1971/NI-2.
64
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
65
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 2
PEKERJAAN PASANGAN
66
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
batu bata sebelumnya diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24
lapis setia harinya diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding bata ½ batu
yang luasnya lebih dari 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom praktis) dengan ukuran 15 x 15 cm dengan tulangan pokok 4 ᴓ 12 mm,
beugel ᴓ 8 – 20 cm, jarak antara kolom 3m.
Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom) harus diberi penguat stek besi beton ᴓ 8 mm, jarak 40 cm yang telebih
dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang
ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebih 5 % bata
yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
Pasangan batu bata merah untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat rapi dan benar-benar tegak lurus.
67
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
pabrik bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
Bahan harus diletakkan ditempat yang kering, berventilasi baik terlindung dan
bersih.
Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik
sebelum dan selama pelaksanaan/ bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya,
bahan rusak Kontraktor harus menggantinya.
68
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 3
PEKERJAAN BESI NON STRUKTURAL
69
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Gambar kerja
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja yang
menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang serta
ukuran las, jumlah ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail lain yang
lazim diperlukan untuk pabrikasi.
c. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
Pasal 4
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
70
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pembesian
Pembuatan tulangan untuk batang-batang yang lurus atau dibengkokkan,
sambungan dan kait-kait dan pembuatan sengkang-sengkang harus sesuai
dengan persyaratan yang tercantum pada PBI 1971.
Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar konstruksi
Tulangan beton harus diikat dengan kawat beton untuk menjamin besi tersebut
tidak berubah empat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau
lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan PBI 1971.
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan
kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
71
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
cacat pada beton seperti kropos dan sarang split yang dapat memperlemah
konstruksi.
Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
72
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
73
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
74
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 5
PEKERJAAN LANTAI
b. Persyaratan bahan
Sub lantai beton tumbuk dengan campuran 1 pc : 3 pasir : 5 split
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PBI 1971
(NI-2)PUBB 1956 dan (NI-8).
Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya yntuk mendapatkan perseujuan dari pemberi
tugas/konsultan pengawas.
Kontraktor harus menyediakan 2 ketentuan dan persyaratan teknis operatif
dari pabrik sebagai informasi bagi pemberi tugas/konsultan pengawas.
Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas akan tetapi dibutuhkan
untuk menyelesaikan/penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh pemberi tugas/konsultan
pengawas.
75
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasir urug dibawah lantai yang disyaratkan harus keras bersih dan bebas alkali
asam maupun bahan organik lainnya. Tebal yang disyaratkan 10 cm atau
sesuai dengan gambar dan disiram dengan air kemudian ditimbris untuk
memperoleh kepadatan yang maksimal
Diatas pasir urug diberi floor lantai setebal 5 cm atau beton rabat dengan
campuran 1:3:5 (lihat gambar).
Untuk pasangan diatas plat beton tumbuk (lantai tingkat), plat beton diberi
lapisan plester (screed) campuran 1 pc : 3 pasir setebal 2 cm dengan
memperhatikan kemiringan lantai.
Sebagian sub lantai dari beton tumbuk dilakukan sehingga benar-benar rata
dengan kemiringan lantai.
d. Contoh bahan
Sebelum dilakukan pekerjaan kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material, untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi tugas/konsultan
pengawas.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh pemberi tugas/konsultan pengawas
akan dipakai standard pedoman untuk memeriksa atau menerima material
yang dikirim kontraktor ke site.
Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan yang telah disetujui
oleh pemberi tugas/konsultan pengawas.
76
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
77
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Persyaratan bahan
Lantai keramik yang digunakan :
Jenis : keramik lantai/plint lantai
Ukuran : 30 x 30 untuk pantry dan toilet
Pemakaian : lokasi-lokasi seuai gambar
Merk : Granite Keramik (China)
Daya serap : maks 1 %
Kekerasan : minimum 6 skala mohs
Kekuatan tekan : minimum 900 kg/cm2
Daya tahan lengkung : minimum 350 kg/cm2
Mutu : tingkat I, Extruded Single Firing, tahanasam dan
basa
Chemical Resistance : Konsisten terhadap PUBB-1970/NI-3
Bahan perekat : 1 pc : 3 ps + AM40
Warna : ditentukan kemudian
Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas akan tetapi dibutuhkan
unuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus baku.
Kualitas terbaik dari jeisnya dan harus disetujui oleh pemberi tugas/konsultan
pengawas.
78
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
d. Contoh bahan
Sebelum kontraktor, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material
keramik tile untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi tugas/konsultan
pengawas. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh pemberi tugas/konsultan
pengawas akan dipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/
menerima material yang dikirim oleh kontraktor ke site.
Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang
telah disetujui di Direksi Keet.
79
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Persyaratan bahan
Lantai keramik yang digunakan :
Jenis : Lantai homogeneus tile (granite tile)/plint lantai e
- Polished untuk lobby dan entrance
- Unpolished untuk ramp enrance
Ukuran : 60 x 60 untuk Lobby dan entrance
Pemakaian : lokasi-lokasi sesuai gambar
Merk : indogress atau setara
Ketebalan : minimum 15 mm
Daya serap : ˂ 0,05 %
Kekerasan : minimum ˃ 8 skala mohs
Daya tahan lengkung : minimum 550 kg/cm2
80
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas akan tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus baku,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas.
81
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
d. Contoh bahan
Sebelum kontaktor, kontraktor harus memberikan contoh-contoh material,
granite tile untuk mendapatkan persetujuan dari pemberi tugas/konsultan
pengawas. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh pemberi tugas/konsultan
pngawas akan dipakai sebagai standar/pedoman untuk memeriksa/menerima
material yang dikirim oleh kontraktor ke site.
Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimoanan contoh-contoh yang
telah disetujui di direksi keet.
82
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 6
PEKERJAAN DINDING
83
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
8. Pada dinding tembok pasangan bata yang akan disalud marmer bingkai
perkuatan berupa kolom dan balok praktis dengan luas pasangan bata tidak
melebihi 9 m2.
9. Pada saat pekerjaan pasangan dinding bata dalam pelaksanaan semua siar
harus dikorek sedalam 1 cm agar pekerjaan plesteran adukan dapat melekat
dengan baik dan kuat.
Untuk pasangan bata biasa dipergunakan adukan 1 PC : 5 pasir. Pasir yang
dipergunakan harus pasir pasang dan memenuhi ketentuan sesuai
pengarahan dan persetujuan Pengawas.
Pemborong harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Direksi
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
10. Pertemuan antara kolom dengan dinding bata, kolom lurus dipasang stek-stek
besi ᴓ 12 mm dengan jarak 40 cm.
84
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 7
PEKERJAAN PLESTERAN
b. Persyaratan Bahan
1. Batu bata yang digunakan adalah 5x9x19 cm dari kualitas terbaik, terbakar
matang, cukup keras dan tidak keropos serta tidak pecah-pecah melebihi
10 %.
2. Secara umum batu bata yang digunakan harus memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam PUBI 1982.
3. Lokasi pekerjaan adalah Ruang Kerja, Lobby, Toilet, Pantry, Gudang dan
Ruang-ruang lain sesuai yang tercantum dalam gambar.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-sia sebelumnya harus
dikerok sedalam 1 cm untuk memberikan pegangan pada plesteran.
Kemudian dinding disikat sampai bersih dan disiram air, barulah plesteran
lapis pertama dapat dikerjakan.
Plesteran kedua berupa acian semen (ps)
Tebal plesteran dinding tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih 2 cm, kecuali
ditetapkan lain.
Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
85
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
86
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
87
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Contoh bahan
Sebelum dilaksanakan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material
untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas
akan dipakai standar/pedoman untuk menerima/memeriksa material yang
dikirim oleh Kontraktor ke Site.
Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material
yang telah disetujui di Direksi Keet.
88
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan, maka biaya pengujian ulang
adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Persyaratan Bahan
Bahan plester ini adalah Portland Cement pasir dan air dengan perbandingan
1 pc : 2 pasir ditambah dengan acian
Portland cement (lihat syarat-syarat teknis bahan)
Pasir (lihat syarat-syarat teknis bahan)
Air (liahat syarat-syarat teknis bahan)
c. Cara pelaksanaan
Semua permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar dan
dibersihkan dari segala macam kotoran, kemudian pada tahap pertama dibuat
89
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 8
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM
a. Lingkup Pekerjaan
- Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan, bahan, pemasangan, perbaikan,
penyetelan dan pemasangan kusen aluminium pada tempat-tempat sesuai
dengan gambar rencana, antara lain : Pintu/jendela yang ada dalam gambar
termasuk kaca, engsel daun pintu aluminium, kayu. Handle jendela dan
aksesorisnya.
- Mengatue pekerjaan pemasangan dan perbaikan kusen aluminium dengan
pekerjaan-pekerjaan bidang lain yang bersangkutan terutama pekerjaan kaca.
b. Bahan
- Profil aluminium bermutu baik setara Alexindo
- Alloy/Billet : menggunakan bahan asli tidak terbuat dari bahan
scrap/sisa, standar bahan : 6063
- Standar : SII – 0692 – 82
- Finish : Powder Coating
- Warna : Natural/Putih Natural
- Sekrup : Aluminium ke Aluminium : Stainless Steel
Aluminium ke Rangka : Stainless Steel
90
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
c. Window wall
Sistem window wall yang dimaksud adalah khusus untuk type kusen dengan
menggunakan sistem sesuai dengan gambar rencana.
1. Aluminium
- Type : Structural Glazing – Two Sided
- Ukuran Shopfront : Profil yang diberikan pada gambar
rencana hanya merupakan pedoman.
Kontraktor diwajibkan membuat
perhitungan profil shop front
Apabila jenis profil tersebut tidak dimiliki
oleh pabrik, diwajibkan membuat
alternatif lain.
Sebagai pedoman, ukuran yang dipakai
50 x 80 cm
- Tebal shop front : 3 mm (minimal pada salah satu sisi)
- Ukuran transom : 70 x 70 mm
- Tebal transom : minimal 3 mm
- Dapat menahan beban angin : 120 kg/m2
- Ketahanan kebocoran terhadap udara :
91
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
2. Kaca
- Sifat : Reflective one line
- Warna : Panashap Euro Grey
- Produk : asahimas
- Type : Sesuai gambar
- Tebal : 6 mm atau sesuai gambar
Khusus untuk daerah pintu dan jendela entrance (pintu masuk) kaca yang
digunakan tipe tempered warna dengan tebal 12 mm.
3. Jendela
- Sistem : Top Hung
- Bentuk & Ukuran : sesuai gambar
- Jenis : Back Profile
d. Persyaratan
1. Kontraktor harus memberikan surat jaminan berupa pernyataan dari pabrik
bahwa :
- Pewarnaan tahan sampai 20 tahun
- Kontraktor merupakan tenaga ahli yang mampu dan berpengalaman
mengerjakan pekerjaan curtain wall sesuai spesifikasi dalam buku ini.
- Aluminium yang disuppli benar-benar sesuai dengan yang disetujui, disertai
spesifikasinya dan jumlah volume pekerjaan yang disupply pabrik.
- Surat referensi komposisi bahan aluminium
92
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
93
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
e. Persyaratan struktur
- Defleksi yang diijinkan maksimum L/150
- Pada bagian-bagian yang menerima beban hidup terutama pada waktu
perawatan seperti jendela hidup, dan sebagainya harus disediakan penguat dan
angkur dengan kemampuan 90 kg beban terpusat horizontal tanpa terjadi
kerusakan.
94
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
f. Contoh-contoh
- Kontraktor harus terlebih dahuli mengajukan ocontoh-contoh bahan yang akan
dipergunakan dalam ukuran sebenarnya lengkap dengan semua hardware,
weather strip, mohair, anchor, gasket, dan sealent dan peralatan lainnya dalam
keadaan telah difinish sesuai dengan warna yang dikehendaki.
- Contoh tersebut harus mendapat persetujuan dan diparaf oleh konsultan
pengawas.
- Kontraktor wajib mengikuti petunjuk konsultan pengawas, bagian-bagian mana
yang diminta dibuat sebagai contoh.
g. Shop drawing
1. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambat
kerja/shop drawing untuk pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar
rencana, shop drawing tersebut harus mendapat persetujuan dan diparaf oleh
Konsultan Pengawas.
PASAL 9
ALAT-ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
2. Pada setiap pintu dipasang 3 buah engsel ukuran 4”, engsel dipasang tidak lebih dari
28 cm (as) dari ambang atas dan engsel bawah tidak lebih dari 35 cm (as) dari
permukaan lantai. Engsel antara dipasang ditengah jarak kedua engsel tersebut
diatas.
95
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
3. Engsel yang digunakan engsel kuningan warna silver dan dari mutu dan kualitas
terbaik serta pakaian pen.
4. Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaan daun pintu dan jendela
maupun tingkat cahaya, seperti yang dinyatakan dalam gambar detail yang
bersangkutan.
5. Kunci-kunci harus lengkap atas bagian-bagiannya seperti gagang (handle) front dan
striking plate dsbnya, dan diberi merk yang sama-sama anak kunci type silinder 2
slaag merk SES atau setara.
Semua anak kunci dari pintu harus dilengkapi dengan tanda pengenal terbuat dari
palat pakai cincin dan ditandai dengan nomor sesuai penempatannya dilapangan,
pemborong wajib menyampaikan 3 copy daftar index penempatan kunci kepada
pemberi tugas.
7. Kunci-kunci harus terpasang pada setiap pintu sama tinggi yakni 90 cm dari
permukaan lantai.
8. Ketentuan lainnya seperti cara pemasangan harus mengikuti standar dan petunjuk
petunjuk dari pabrik yang memperoduksinya.
10. Gagang (handle) arna light bronze sama seperti kunci pintu biasa, hanya penguncian
tanpa arah dan kunci dan indicator menandakan WC dalam keadaan isi atau kosong.
96
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
11. Untuk mendaptkan keseragaman bentuk, warna, penggunaan dan sebagainya maka
pemborong wajib untuk menyampaikan contoh kepada direksi lapangan untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
Pasal 10
PEKERJAAN KACA/CERMIN
2. Seluruh pekerjaan tersebut pada ayat (1) pasal ini, harus dikerjakan oleh
penyedia barang/jasa yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik
dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan pengalaman dalam
bidangnya serta mempunyai tenaga ahli yang cakap, handal dan
berpengalaman pada bidang keahlian sesuai pekerjaan dimaksud.
3. Pekerjaan harus dilaksanakan menurut peraturan dan syarat-syarat serta
Gambar Rencana.
97
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
3. Jika hasil mockupp test tidak memenuhi spesifikasi yang sudah dipersyaratka,
Kontraktor harus mengulang kembali mock up test tersebut dengan sistem
window wall yang sudah diperbaiki sampai didapat hasil yang memenuhi
spesifikasi.
98
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
99
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
c. Glass
1. Vision Glass
Bahan kaca sesuai pekerjaan kaca dan cermin yaitu merk
ASHIMAS, tipe lembaran jenis Float Glass Panashap, tebal 8 mm,
untuk pintu kaca dan jendla atau ukuran dan lokasi pemasangan
sesuai dengan kebutuhan dan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar detail atau menurut perhitungan.
2. Spandrell Glass
Bahan sama dengan Vision Glass, sedangkan pada bagian dalam
dipasang calcium silitace dengan ketebalan 6 mm sesuai dengan
persyaratan yang memenuhi perhitungan keamanan.
d. Accesories
1. Silicone Sealant
Silicone Sealant produk dari Dow Corning untuk Aluminium Frame
Curtain Wall, yaitu tipe Doe Corning 795 (structural Glazing). Lebar
permukaan sealant yang melekat pada mullion/transom
ditentukan berdasarkan kalkulasi struktur (structural Calculation),
sehingga dapat diperoleh Structural Bite (Joint Movement
Calculation) sehingga diperoleh minimum Joint Widht. Untuk
menjamin hasil yang baik, pengunggah produk ini harus diikuti
dengan pengetesan yang terdiri dari : Adhesion testing, Deglazing,
Skin Over Tome Test, dan Elastomeric Test.
100
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
6. Anchorage
Pada perimeter lantai, tepat pada posisi mullion harus dipasang
steel anchorage dan diberi dynabolt dengan lapisan zinchromate
24 micron minimal.
1.3.2. Struktur
System Curtain Wall harus memenuhi peryaratan sebagai berikut :
a. Tekanan Angin
Wind pressure : 80 kg/m2
101
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
102
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
103
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
12. Sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga pengkombinasian profil-profil aluminium
harus terpasang sempurna. Bila perlu dapat dilakukan dengan menggunakan
skrup-skrup pengaku yang tidak boleh terlihat dari luar.
13. Seluruh perimeter lantai tipikal yang bertemu dengan dinding Curtain Wall
dipasang Fire Stop, berupa profil dan pelat baja yang dilapis Rockwool Spray,
dengan dimensi dan ketebalan yang memenuhi ketahan terhadap api selama
minimum 2 (dua) jam.
14. Kontraktor diwajibkan untuk mengamnkan frame aluminium, kaca dab panel dari
curtain wall yang sudah terpasangdari kotoran, air, cat, plesteran dan hal-hal lain
yang dapat merusak, seperti benturan dengan benda-benda keras dan lain-
lainnya.
15. Sambungan vertikal maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga pengkombinasian profil-profil aluminium
harus terpasang sempurna. Bila perlu dapat dilakukan dengan menggunakan
sekrup-sekrup pengaku yang tidak boleh terlihat dari luar.
104
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 11
PEKERJAAN PLAFOND
b. Persyaratan bahan
Peryaratan bahan adalah :
Bahan : Gypsum ex Jaya Board, Knauf atau setara
Ukuran : standar 1220 x 2440
Tebal : 9 mm atau sesuai dengan gambar.
Finishing : diaplus lalu dicat.
System : flat tanpa naat
Rangka : Hollow steel 40 x 40 dan 20 x 40
c. Syarat pelaksanaan
Sebelum pekerjaan pemasangan langit-langit dimulai maka Kontraktor
diwajibkan mengadakan pengecekan/pemeriksaan kembali pekerjaan-
pekerjaan yang erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini, untuk ini
diwajibkan adanya kerja sama (koordinasi) yang baik dengan Sub Kontraktor
lain yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Pemasangan boleh dikerjakan setelah pekerjaan dan peralatan yang terdapat
didalam langit-langit (seperti pemipaan, pengkabelan, tray, alat-alat
penggantung plafond dan pekerjaan instalasi lain) sudah siap dan selesai
dikerjakan serta sudah dites.
105
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
106
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
terbuat dari besi hollow yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas,
ukuran besi rangka hollow untuk plafond seuai dengan detail gambar.
3. Rangka plafond difinish dengan zinchromate
b. Persyaratan bahan
1. Yang dimaksud dengan Calsium Silicate adalah calsium silicate setebal 6
mm, kualitas terbaik setaraf dengan merk Kalsiboard, Big Flat Elephant
jaya atau setara.
2. Alat pengikat yang digunakan adalah paku galvanized ukuran 20 mm dia
5 mm dalam jarak dan pola yang ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas
Sebagai rangka plafond adalah rangka besi hollow.
3. Rangka plafond dari rangka besi hollow ukuran 4/4 dengan pola
pemasangan rangka pembagi dibuat maksimal 60 x 60 cm atau sesuai
dengan yang terncantum dalam dokumen gambar.
4. Finishing langit-langit difinish dengan cat tembok didasari lapisan plamour
warna cat tembok untuk langit-langit ditentukan oleh pihak Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas.
5. Kontraktor ini harus disiapkan sambungan-sambungan, lubang-lubang
untuk pekerjaan lain (listrik plumbing/mekanikal) pada pekerjaan langit-
langit berikut pnguat-penguatnya.
c. Syarat pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk
memperoleh persetujuannya.
107
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
108
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
109
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
110
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
111
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
112
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 12
PEKERJAAN FINISHING
b. Syarat pemasangan
Contoh bahan
Sebelum memulai pekerjaan penutup atap kontraktor harus menyerahkan
contoh-contoh bahan dan warna yang akan digunakan lengkap dengan
sertifikat/surat pernyataan dari produsen yang menjelaskan bahwa
kualitas genteng onduvilla tersebut benar-benar sesuai dengan
persyaratan tersebut diatas kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor terlebih dahulu harus
mempelajari gambar-gambar rencana untuk pekerjaan genteng
metal dan memeriksa keadaan lapangan yang akan dipasang
Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja (shop drawing) yang
menunjukkan detail pemasangan, kekuatan sekrup-sekrup dan
113
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pelaksanaan
Untuk bahan rangka penutup atap (kuda-kuda) gording jurai, kaso
reng dan lain-lain, kontraktor diharuskan mengadakan pengukuran
sesuai keadaan lapangan.
Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang khusus dan
terampil dalam pekerjaan ini.
Sebelum pemasangan genteng harus dipastikan bahwa sudah
dipasang lapisan karet (terpal) pada reng untuk meredam panas.
Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang khusus dan
terampil dalam pekerjaan ini.
Pemasangan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga didapatkan
pasangan genteng yang rapi, kokoh rapat dan tidak bergelombang,
dengan paku khusus untuk genteng metal yang anti karat.
Pemotongan genteng (bila ada) harus dilakukan secara mekanis
dengan persetujuan dari Konsultan Perencana.
c. Syarat Penerimaan
1. Setiap pekerjaan penutup atap yang dipasang haru tepat pada posisinya
dan rapat satu sama lain dan terjamin hubungan kerapiannya.
2. Hasil pekerjaan penutup atap harus rata permukaannya, tidak
bergelombang dan tidak bocor.
d. Syarat pemeliharaan
Perbaikan
1. Setiap pekerjaan penutup atap yang rusak harus diperbaiki dengan cara-
cara yang dianjukan oleh pabriknya.
114
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 13
PEKERJAAN PENGECETAN
115
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Standar dari bahan dan prosedur cat ditentukan pabrik pembuat cat dan
kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan
mencairkan yang tidak sesuai dengan instruksi pabrik atau tanpa seizin dari
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Pengujian
Kontraktor diwajibkan membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut diatas
mengenai kemurnian dari cat-cat yang akan dipergunakan.
Pembuktian berupa :
Segel kaleng
Test laboratorium
Hasil akhir pengecetan
Hasil dari tes kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari
produsen untuk diketahui Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
116
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Spritus petroleum
Cellulose thiner
Cat cellulose
Spritus putih
Polyuretahane
Spritus methylate
Chlorinated rubber thinner
Parafin
Cat minyak
Creosote
Cat bitumen
Dalam menggunakan bahan tersebut didalam ruang harus mengikuti
petunjuk sebagai berikut :
Harus tersedia alat pemadam kebakaran portable yang seuai dan kotak P3K
dalam jarak yang dekat. Ruang harus cukup mempunyai ventilasi yang baik.
Jangan berdekatan dengan api atau motor listrik yang mengeluarkan
kembang api.
Keluarkan barang dari gudang hanya dalam jumlah yang segera diperlukan.
Jangan dibiarkan kaleng terbuka terlalu lama. Tidak dibenarkan meninggalkan
kaleng bekas ditempat pekerjaan.
Dalam jumlah bahan melebiihi 50 liter maka penyimpanan harus diperhatikan
petunjuk sebagai berikut :
Bila diluar harus terlindung terhadap penyinaran matahari langsung. Bila
didalam ruang maka ruang tersebut mempunyai persyaratan sebagai berikut
:
Mempunyai kemiringan minimal 2 % dan mempunyai drain berikut
penampung cairan tumpah.
Gudang harus dibuat dari bahan tahan apil
Atap gudang harus dibuat sedemikian sehingga mudah hancur untuk
menghindari efek ledakan.
117
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
d. Syarat-syarat pelaksanaan
Semua bahan dikerjakan harus ditunjukkan kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Pengawas beserta ketentuan/persyaratan/jaminan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti
harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berdasarkan
contoh-contoh yang diajukan Kontraktor.
Untuk pekerjaan cat didaerah terbuka jangan dilakukan pekerjaan cat dalam
keadaan angin berdebu, yang akan mengurangi kualitas pengecetan.
Bilamana waktu mendesak harap dilakukan pengecetan ini dalam keadaan
terlindung dari basah dan lembab atau berdebu.
Permukaan material yang akan dicat harus benar-benar sudah dipersiapkan
untuk pengecetan sesuai persyaratan pabrik cat dan material yang
bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus benar-benar bersih dari
debu, lemak/minyak dan noda-noda melekat.
Setiap persyaratan yang akan dimulai pada suatu bidang harus mendapat
persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. Sebelum pelaksanaan
118
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
e. Cara pelaksanaan
Lakukan pengecetan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan kecuali
spesifikasi lain. Cara pengecetan, penggunaan lapisan-lapisan dasar dan tebal
lapisan penutup minimal sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik.
Pengecetan harus rata, tidak bertumpuk, bercucuran atau bekas-bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan semprotan dan roller. Sapuan semua
dasar dengan cat dasar dengan kuas. Penyemprotan hanya diizinkan
dilakukan bila disetujui Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
Pengecetan Kembali
Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi atau lepas.
Pengulangan pengecetan dilakukan sebagaimana ditunjukkan oleh Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas, serta harus mengikuti petunjuk dan spesifikasi
yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
119
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Persyaratan pekerjaan
1. Sebelum melakukan pengecatan diatas pasangan/dinding dari batu bata
harus benar-benar diperhatikan plesterannya apakah :
120
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
c. Bahan
Digunakan produk ICI
Lapisan pertama sebagai lapisan sealer adalah Acrilic Alkali Resistant Sealant
440-2934 atau setaraf untuk seluruh permukaan dengan pengecatan 1 (satu)
lapis dan plamit 550-1967.
Cat akhir
Untuk dinding interior dipakai Mowilex interior minimum 2 lapis. Warna
ditentukan kemudian yang disesuaikan dengan intrior ruangan.
Untuk dinding exterior Watershield
Untuk dinding eksterior dipakai Mowilex untuk eksterior minimum 2 lapis.
Warna ditentukan kemudian.
Pengerjaan
Dinding siap dicat harus disealer terlebih dahulu. Sealer yang dipakai adalah
produk ICI. Sebelum dinding di sealer, plesteran harus betul-betul kering,
tidak ada retak-retak dan kontraktor harus minta persetujuan pemberi
tugas/konsultan pengawas.
Lapisan sealer dibuat setpis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
Sesudah 1 (satu) minggu sealer terpasang dan percobaan warna telah
disetujui. Direksi lapangan, bidang plamour diamplas dengan amplas besi
halus no. 00, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul.
Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller. Untuk permukaan
dimana pemakaian roller tidak memungkinkan dipakai kuas yang baik/halus.
121
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
b. Persyaratan bahan
Persyaratan pekerjaan
Persyaratan baru boleh dilaksanakan setelah pemasangan langit-langit
disetujui oleh pemberi tugas/konsultan pengawas terpasang sesuai pola
dalam gambar, tidak ada unit terpasang retak atau pecah, sambungan dan
hubungan dengan material lain sudah sempurna.
122
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Permukaan harus kering, bersih dari noda lemak serta bersih dari noda-noda
lain yang melekat.
Bahan
Bahan : ICI Mowilex dikerjakan dengan kwas dan roller.
Pengendalian bahan dan alat-alat lainnya dalam kontraktor ini, harus
memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (reta,
lubang dan pecah-pecah).
Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pada
bidang pengecatan. Bidang pengecatan harus bebas dari debu lemak,
minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi
kualitas pengecatan.
Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pemberi
tugas/konsultan pengawas.
Contoh bahan yang telah disetujui oleh pemberi tugas/konsultan pengawas,
dipakai sebagai standar dari pemeriksaan/menerima bahan yang dikirim oleh
kontraktor ketempat pekerjaan.
Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor
untuk mendapat persetujuan pemberi tugas/konsultan pengawas, sebelum
pekerjaan dimulai/dilakukan serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
Hasil pekerjaan harus baik, warna harus merata tidak terdapat noda-noda
pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat
dari pekerjaan-pekerjaan lain.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan
dan perawatan/kebersihan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
123
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 14
PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR
a. Lingkup pekerjaan
1. Alat-alat sanitair dipasang pada tempat-tempat yang ditentukan seuai dengan
gambar
b. Persyaratan bahan :
2. Alat-alat sanitair digunakan/dipasang harus sesuai jenis type model dan
kegunaannya serta sesuai penempatannya seperti yang dinyatakan dalam
gambar bersangkutan.
3. Setiap alat sanitair harus dipasang rapih, sempurna dan lengkap dalam arti
disambung dengan alat bantu sambung (fitting) terhadap sistem jaringan pipa-
pipa yaitu pipa pelayanan (supply) pipa pembuangan air bekas (waste) dan pipa
pembuangan kotoran (sewage) dan lain sebagainya hingga dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
4. Setiap alat sanitair harus dilengkapi pula dengan kelengkapan lainnya dipasang
bersatu atau terpisah pada alat-alat sanitair sesuai ketentuan yang disyaratkan
seperti : perlengkapan westafel closet, sink (bak cuci) dan lain sebagainya.
5. Pemborong wajib untuk melengkapi pada sistem jaringan pipa-pipa alat-alat
tertentu atau yang khusus sesuai seperti yang sidyaratkan misalnya : kran
penyadap teps, kran penutup (valve) kran penyadap pada alat sanitair (faucet)
alat pengatur hawa seperti : syphon, traps, stank bocht dan lain sebagainya.
124
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
125
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
Pasal 15
PEKERJAAN STAINLESS STEEL
126
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
15.2. Bahan
Huruf dan Logo dari stainless steel
Huruf dan logo menggunakan stainless SUS 304 dengan kadar nikel min 8
% tebal stainless yang digunakan 1,2 mm
127
CV. FIRMA KONSULTAN
PERENCANAAN REHAB KANTOR BPTP SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2017
PEKERJAAN MEKANIKAL
Pasal 1 : SPESIFIKASI UMUM
SYARAT-SYARAT UMUM
1.1.UMUM
Persyaratan ini merupakan merupakan bagian persyaratan teknik, Apabila ada
klausal dari persyaratan ini yang ditulis kembali, berarti menuntut perhatian
khusus pada klausal-kalusal tersebut dan apabila menghilangkan klausal
tersebut atau bukan berarti menghilangkan kalausal-kalausal lainnya dari
syarat-syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan
dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau
bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini bekerja dengan baik
dan hanya dinyatakan dalam salah satu gamabar perencanaan atau spesifikasi
perencanaan saja, kontraktor tetap harus melaksanakan sesuai dengan standar
yang berlaku.
1.2.GAMBAR-GAMBAR
a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua
asesoris dan fixture secara terperinci. Semua bagian walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang
oleh Kontraktor sehingga system dapat bekerja dengan baiik.
1.3.KOORDINASI
a. Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini harus
bekerjasama dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya agar seluruh
pekerjaan dapat berjalan dengan lancer sesuai dengan jadwal waktu yang
telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang
satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.
mengatasi segala kerusakan dari instalasi yang dipasang tanpa ada biaya
tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, Kontraktor pekerja instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap
saat.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah langkap dengan
bukti-bukti hasul pemeriksaan atas instalasi dengan menyatakan, baik yang
ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut
dan Konsultan Pengawas dan Perencana serta dilampirkan sertifikasi pengujian
yang sudah disyahkan oleh badan instalasi yang berwenang.
e. Jika pada masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi tidak
melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan,
pergantian kekurangan selama masa garansi, maka konsultan pengawas dan
perencana berhak meneyerahkan perbaikan/kekurangan tersebut kepada
pihak lain atas biaya dari Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance) Kontraktor harus mengadakan
semacam pendidikan selama periode tersebutkepada 3 (tiga) orang calon
operator untuk setiap pekerjaan yang yang ditunjuk oleh pemberi tugas
(customer).
Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5
(lima) set operating mentenence and repair manual book sehingga para
petugas /operator dapat mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan
g. Material/peralatan utama atau beberapa peralatan accesoris tertentu yang
akan dipasang harus disertai dengan :
a. Certificate of origin dari pabrik pembuat.
1.11. LAPORAN.
a. Laporan Harian dan Laporan Mingguan
Kontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan
secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi :
1. Kegiatan Fisik
2. Catatan dan perintah Konsultan Pengawas dan Perencana yang
disampaikan baik secara lisan maupun tertulis.
3. Hal-hal yang menyangkut masalah:
Material (masuk/ditolak);
Jumlah Tenaga Kerja;
Keadaan Cuaca;
Pekerjaan Tambah/Kurang.
b. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada konsultan Pengawas dan Perencana
dalam rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil Pengetesan kabel-kabel (merger dan pemberian tegangan)
2. Hasil Pengetesan peralatan-peralatan instalasi
3. Hasil Pengukuran-pengukuran dan lain-lain
1.18. KEAMANAN
Kontraktor/rekanan bertanggungjawab untuk keamanan material dan
peralatan dipergunakan atau yang ada dibawah tanggungjawabnya.
Pengamanannya harus dijalankan oleh kontrktor untuk menjaga terhadap
bahaya pencurian, penrusakankebakaran dan kerugian lainnya, Orang-orang
tang tanpa ijin dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan harus tidak
diperbolehkan berada dilapangan harus mengenakan tanda pengenal.
Material atau peralatan yang keluar masuk dari lapangan pekerjaan atau seijin
kontraktor dan Pemberi Tugas pihak kontraktor / rekanan harus menyediakan
penjaga keamanan
1.23. PENGAWASAN
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan
oleh Konsultan MK dan Perencana.
b. Pada setiap saat Konsultan MK dan Perencana atau petugas-petugasnya harus
dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagain pekerjaan, bahan
dan peralatan. Kontraktor harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagain pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari
pengamatan Konsultan MK dan Perencana adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
d. Ditempat pekerjaan, Konsultan MK menempatkan petugas-petugas pengawas
yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.
Sebelum system penyediaan air bersih atau bagian dari system ini
dipakai harus dilakukan cara desinfeksi sebagai berikut :
Air yang ada dalam system dibuang lebih dulu.
System diisi larutan mengandung 50 mg/I chlor dan dibiarkan
selama 24 jam.
E. KOORDINASI
a. Spesifikasi dan gambar rencan ini tidak menunjukkan secara detail
berbagai item pekerjaan dari peralatan-peralatan maupun
penyambungan-penyambungannya.
Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-
peralatan yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan ini.
b. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari
perlatan, pemipaan, panel-panel dan lain-lain.
Kontraktor harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang
dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang
sempurna sesuai dengan rencana pekerjaan arsitek dari peralatn-
peralatan tersebut.
c. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak
ditunjukkan dalam gambar atau sebaliknya harus dilengkapi dan
dipasang seperti lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan dalam
gambar.
F. KUALIFIKASI PEKERJA
a. Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus
dilakukan oleh pekerja-pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan
berpengalaman. Tukang las dianjurkan mempunyai sertifikat las.
b. Management Konstruksi/Pengawas dapat menolak atau menunda
pelaksanaan suatu pekerjaan bila dinilai bahwa pelaksana tersebut tidak
terampil/tidak berpengalaman.
G. PENGAJUAN-PENGAJUAN
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan :
a. Material list dari seluruh item peralatan yang dipasang.
b. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan/
pemasangan perlatan dan pemipaan, penyambungan dengan
pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit
dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang
disusulkan terhadap gambar rencana.
c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari
peralatn-peralatan yang akan dipasang.
d. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatn-peralatan yang
besar) dari material/peralatan yang akan dipasang.
H. REVIEW
Management Konstruksi (MK) akan memeriksa (me-review) pengajuan-
pengajuan dari Kontarktor dan memberi komentar atas hal tersebut.
4.2 SISTEM
A. AIR BERSIH
Air bersih yang bersumber utama dari instalasi PDAM dan sumur dangkal
dengan menggunakan jaringan instalasi pemipaan langsuung dialirkan ke
dalam ground water tank (GWT). Dari ground water tank, air bersih ditransfer
ke Tandon dan menggunakan booster pump serta grafitasi air bersih
didistribusikan ke setiap unit fixture pada massing-masing gedung sesuai
dengan yang dipersyaratkan.
C. AIR HUJAN
Pada dasarnya air hujan dari atap banguna disalurkan melalui pipa-pipa tegak
sampai ke bak control yang ada di lantai dasar. Dari bak control ini, air hujan
disalurkan kesaluran drainase yang ada disekeliling gedung untuk selanjutnya
dialirkan kelokasi pembuangan akhir/saluran kota yang sebelumnya melalui
semur resapan.
D. DESINFEKSI (FLUSHING)
a. Kontraktor harus melaksankan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh
instalasi air bersih sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas.
b. Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan ‘’chlorine’’ ke dalam
system pipa dengan cara/metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis
chlorine adalah sebesar 50 ppm (parts per million)
c. Semua katup dalam system pipa yang sedang mengalami proses
desinfeksi tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama
jangka waktu 4 jam.
Pasal 3 :PERSYARATAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR, AIR
BERSIH DAN VENT.
3.1 SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR, AIR BEKAS DAN
VENT
A. PERATURAN-PERATURAN/PERSYARATAN
Tata cara pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk lain yang berhubungan dengan
peraturan-peraturan pembangunan yang berlaku di Republik Indonesia.
B. PENGADAAN POMPA
Pompa Transfer
o Type : Centrifugal End Suction pump Type
o Kapasitas : 1 m3/jam
o Head : 50 meter
o Jumlah : 2 buah
o Operasi : single, bergantian dengan panel control
o Lokasi : rumah pompa
o Aksesoris : lengkap dengan control panel, base plate, instalasi
pemipaan, valve dan aksesorisnya.
Pompa Transfer ini standart merkEbara, Groundfos atau setara
Sumpit Pump
o Type : Centrifugal End Suction pump Type
o Kapasitas : 250 liter/jam
o Head : 12 meter
o Jumlah : 1 buah
o Lokasi : ruang pompa
o Aksesoris : lengkap dengan control panel, base plate, instalasi
pemipaan, valve dan aksesorisnya.
Pompa Transfer ini standart merkEbara, Groundfos atau setara
Sumur Dangkal
o Type : Jet Pump
o Kapasitas : 27 liter/menit
o Head : 36 meter
o Jumlah : 1 set
o Operasi : Otomatis
o Lokasi : halaman
o Aksesoris : lengkap dengan control panel, base plate, instalasi
pemipaan, valve dan aksesorisnya.
Pompa Transfer ini standart merkEbara, Groundfos atau setara
E. UNTUK PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR, AIR BEKAS, VENT DAN AIR HUJAN
Semua pipa air kotor, air bekas, vent dan air hujan, baik pipa utama
amupun pipa cabang terbuat dari bahan PVC dengan tekanan kerja 10
kg/ standar JIS K-6741 – 1975, JIS K-6742 – 1979 class AW (VP) setara
produksi Pralon dan Rucika dan pipa untuk vent dari bahan PVC
dengan tekanan kerja 10 Kg/cm2 kelas AW standar JIS produksi setara
Pralon dan Rucika. Kecuali pipa-pipa yang menyebrang pada jalan-
jalan umum dan tempat parker dari galvanized Iron pipe (GIP) class
medium.
Fitting-fitting untuk pemipaan ini juga terbuat dari bahan dan merk
yang sama (Ex. Jepang untuk fitting PVC)
Floor drain dan clean out dari bahan stainless steel. (Lihat RKS
arsitektur)
Penggantung-penggantung, klem-klem dan lain-lain dari flamco
galvanized system atau buatan pabrik yang setara.
Untuk katup Ø ¾’’ kebawah dipakai tipe katup bola (globe valve). Untuk
katup yang lebih besar dari Ø ¾’’ dipakai katup pintu (gate valve).
Untuk sambungan-sambungan pipa, socket bonch bend, dan lain-lain
pada jaringan air limbah dan vent dipakai bahan yang sepabrik dengen
pipanya atau yang disetujui oleh Konsultan Perencana dan MK.
Penggantungan/Penumpu Pipa/Klem-klem
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan
penggantungan atau angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap
untuk mencegah timbulnya getaran.
Valve-valve
Penempatan dari valves, floor drain, clean out dan equipment serta
peralatn lain harus sedemikian rupa sehingga terlindung, mudah
dicapai dan tidak mengganggu.
Semua valve-valve adalah setaraf merk, kitz, TOTO, Crane, Shilla yang
disetujui dan bilamana mungkin selluruh valve yang terpasang adalah
dari satu pabrik.
water valve sampai dengan Ø 2’’ adalah jenis ‘’screwed bronze body’’,
type gate valve, non-rising steam.
water valveØ 2,5’’ keatas adalah type butterfly valve body cast iron, end
connection:
lug type, Steam : 316 stainless steel, seat : Buns N or EPDM, actuator
dan water valve Ø < 4 ‘’gear operation dan flanged steel body.
Check valve sampai dengan Ø 2’’ adalah jenis ‘’screwed bronze body’’.
Check valve Ø 2,5’’ - Ø 3’’ adalah jenis ‘’flanged steel body’’.
Check valve Ø 3’’ keatas adalah jenis ‘’flanged steel body’’.
dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah. Dasar galian harus
diuruk dahulu dengan pasir padat minimal 10 cm dan bagian atas 20
cm.
Apabila didapati perletakan pipa melintasi jalan kendaraan atau tempat
parker, maka pipa pada bagian pengurukan teratas harus dilindungi
dengan balokan beton tulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian
rupa sehingga balokk beton tidak tertumpu pada pipa, untuk
selanjutnya diurug sampai padat.
Kondisi permukaan tanah/jalan yang digali harus dikembalikan seperti
semula.
Pipa harus dicat dengan flincote tiga kali dan dibaluti goni sebelum
ditanam.
Pada sambungan Antara pipa dan bangunan dan pipa pada instalasi
luar yang ditanam dalam tanah atau pada titik defleksi harus
menggunakan fleksible joint, guna mencegah kepatahan apabila ada
pergerakan dari bangunan.
Pipa Mendatar
Pipa dipasang dengan penggantung flamco galvanized system sesuai
dengan diameter, kemiringan pipa menuju kearah pembuanagn adlah
1,0%
Pembersihan
Semua bagian logam yang tidak terlindungi dinding harus bebas dari
lemak dan kotoran-kotoran lainnya.
Untuk bagian yang dilapisi chromium untuk nikel harus digosok bersih
atau mengkilap, setelah pemasangan instalasi selesai seluruhnya.
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau
finish arsitektural atau timbulnya kerusakan-kerusakan lainnya, yang
Pengecetan
Semua pipa dari besi/baja yang tidak tertanam didalm tanah/tembok
yang dilapisi sengan TAR (Tar Corted) harus dicat dua lapis ‘’chellac’’
dan lapis chromium atau nikel harus dapat dikenal dengan warna-
warna cat yang warnanya sesuai dengan colior coding dan tanda arah
aliran atau ditentukan oleh Konsultan.
Semua pipa yang akan ditanam dalam tanah harus dilapisi berturut-
turut adalah lapisan aspal, lapisan goni dan lapisan aspal.
Semua valve harus diberi tanda yang menyebutkan nomor indentifikasi
dari jenis zat yang melewati.
Warna cat instalasi plumbing diantaranya adalah :
Air PDAM : Biru Tua
Pengujian
Setelah semua pipa dan perlengkapannya terapasang harus diuji
dengan tekanan hydrostatic selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi
penurunan tekanan.
Paralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
Pengujian harus dilakukann dengan disaksikan oleh Konsultan MK dan
Pemberi Tugas atau pihak-pihak lain yang dianggap perlu/dikuasakan
untuk itu, dan selanjutnya dibuat berita acaranya.
Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan
tanah (untuk pipa diluar gedung) atau tertutup dengan
plesteran/dinding dan sebelum langit-langit didaerah yang
bersangkutan terpasang dan sebelum fixture terpasang. Untuk system
air kotor, air bekas, vent dan air hujan harus diuji terhadap kebocoran
sesuai dengan petunjuk Konsultan MK.
Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, kontraktor harus
memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan
yang ada kemudian melakukan pengujian kembali sampai berhasil
dengan baik.
Pada garis besarnya pekerjaan ini adalah starter motor dan system control
yang meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
7. Langkah keenam adalah jika pihak kontraktor telah memasang semua unit
peralatan utama, alat pembantu dan aksesoris lainnya serta sudah
dihubungkan dengan central control panel, makan system AC siap
dihubungkan dengan Catu Daya (PU-AC)
8. Langkah ketujuh adalah pihak Kontraktor dan Konsultan MK disaksikan
oleh Pemberi Tugas mengadakan pengujian semua unit Ac dan ventilasi
mekanis bersama-sama.
9. Langkah ke delapan adalah pihak kontraktor harus membuat laporan
tentang semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh pihak Konsultan MK.
10. Jika terdapat kesalahan/kekeliruan dalam memilih unit/equipment maka
Kontraktor harus bersedia menggantinya tanpa biaya tambahan.
C. Spesifikasi Teknis
Split Air Conditioning yng digunakan adalah dari type air ccoled split
dan air cooled condensing unit. Pemasangan seluruh peralatan ini
harus sesuai dengan schedule dari pabrik pembuatnya.
Outdoor Unit dari type air cooled secara utuh berasal dari assembling
pabrik (factory assembled) terhadap semua komponen, pengabelan
listrik dan control, pemipaan refrigant, leakage testing untuk seluruh
system.
Compressor hendaknya dari jenis Rotary Hermatic untuk jenis wall
mounted yang didinginkan oleh gas refrigant dan motor dilindungi
secara ‘’inherent’’. Coil condenser harus terbuat dari tembaga, fin
aluminium yang direkatkan secara mekanis. Fan condenser harus dari
jenis propeller dan dihubungkan langsung dengan fan motor.
Compressor dipilih yang memiliki inverter (hemat energy).
Coil harus sudah diuji terhadap kebocoran dan telah didehydrated dan
dilapisi gas refrigant secukupnya dari pabrik pembuatnya.
Fan harus telah dibalance statis maupun dinamis dipebriknya. Fan
motor hendaknya dari jenis permanent split capasitor yang dilindungi
secara inherent serta mempunyai bantalan peluru yang dilumasi secara
tetap. Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan sesuai
untuk pemasangan diluar.
Evaporator blower terbuat dari jenis wall mounted sesuai kebutuhan.
Fan terbuat dari jenis centrifugal dan telah dibalance di pabrik, baik
secara statis maupaun secara dinamis.
Dinding unit minimal dari plat besi ukuran 20 gauses. Seluruh panel
atau lubang-lubang berpintu harus dapat dengan mudah dibuka dan
rangka hendaknya dilengkapi dengan titik-titik penyangga yang telah
diperkuat. Dinding dan rangka hendaknya dilapisi dengan cat anti karat
Rak pengembunan air hendaknya terletak dibawah coil pendingin dan
harus cukup besar untuk menampung seluruh pengembunan uap air
dari coil pada kondisi maksimal. Dinding pada unit ini hendaknya
diisolasi yang mulai pada daerah/tempat masuk sampai keluarnya
udara pada unit tersebut.
Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya cukup untuk
menghalangi terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap
aliran udara dan tahan api sesuai dengan persyaratan NFPA-20
standart.
B. Umum
Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan
dasarnya saja, hanya ketentuan dari kapasitasnya dan lain-lainnya yang
melengkapi dokumen ini.
C. Spesifikasi Teknis
Propeller Fan (Wall/Ceiling Fan)
Fan dari type propeller untuk dinding maupun ceiling kecuali bila
dinyatakan ceiling fan dari typr centrifugal seperti ditunjukkan dalam
gambar.
Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengpa dengan
automatic shutter dari jenis aluminium.
Untuk high-pressure fan, rangka tersebut dari baja yang dicat dengan
anti karat impeller dari aluminium die-cast.
Untuk intake atau pressurized fan bila diperkirakan akan terkena air
hujan harus dipasang canopy lengkap dengan galvanized wire mesh.
Bahan canopy dari galvanized sheet BJLS 80.
Rangka dudukan fan pada dinding dari baja dengan baut-baut yang
tahan karat.
6.3. PEMIPAAN
Jalur-jalur pipa yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar
dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa . kontraktor wajib
menyesuaikan dengan shop drawing dan dengan jalur-jalur instalasi
lainnya berikut detail dan potongan-potongan yang diperlukan.
MATERIAL
Pipa yang ditahan dilantai ditunjang pakai clamp atau collar yang
dipasang erat pada pipa dan bertumpu pada floor memakai rubber
pad.
Semua pipa harus dipasang sejajar dengan dinding/bagian dari
bangunan pada arah horizontal maupun vertical.
Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 900 dan 450. Pipa
pembuangan menggunakan long radius dan jika kondisi
memungkinkan maka, penggunaan short radius harus mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
Semua pipa harus bertumpu pada support yang baik.
Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dahulu dalam
keadaan sempurna
Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari
bahan yang dipaksakan.
Isolasi Pipa
terbuat dari bahan fiberglass tahan api setebal 1’’ kemudian dilapisi
dengan ‘’vapor barrier’’ dan diperkuat dengan adhesive
tape/aluminium tape.
Jika pipa menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, pipa
harus diberi lapisan isolasi getaran yang dilindungi dengan pipa yang
lebih besar ukurannya.
Sambungan Pipa
pipa. Sambungan antara kayu dan isolasi harus rapat dan memakai
perekat.
Selanjutnya pada sambungan tersebut dibalut dengan adhesive
aluminium foil tape selebar 8’’.
B. Umum
Jalur-jalur kabel dan perletakan panel dan motor seperti yang terlihat pada
gambar rencana adalah gambar yang menunjukkan route dan lokasi panel
serta instrument control. Kontraktor wajib menyesuaikan deengan shop
drawing dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya berikut detail yang diperlukan
serta wajib mengikuti peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh :
Perusahaan Lstrik Negara (PLN)
Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK)
Dinas Pemadam Kebakaran
Lembaga Pengujian Bahan
Dinas KeselamatanKerja
C. Spesifikasi teknis
a. Peralatan listrik
Motor Listrik
Panel
Panel-panel tenaga harus dari merk yang sama dengan yang
digunakan pada instalasi listrik dan dibuat dari plat besi setebal
2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale atau setaraf. Pengecetan
dengan cat dasar dan duco minimum 2 kali. Warna finishing
ditentukan 2 kemudian.
Tiap-tiap panel dan unit harus di grounded.
Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp (green, red,
white) voltmeter serta amperemeter dengan sector switch 3
phase, plat nama untuk peralatan yang dilayani serta push
button ON, OFF dan disconnecting switch bila memakai remote
start stop.
b. Wiring
Wiring uuntuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam
metal conduit JIS Standart (Maruichi dan National) dan diklem
dengan rapi.
Kabel yang didalam tanah yang dipasang adalah jenis NYFGbY
dan harus dipasang sekurang-kurangnya sedalam 75 cm
dengan pasir sebagai alas dan pelindung, kemudian dilindungi
dengan batu pelindung sebelum diurug kembali.
Pondasi
salah satu dari daftar bahan atau peralatan sesuai daftar dibawah ini dan harus
ada persetujuan dari Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
NO BAHAN/PERALATAN MERK/PEMBUAT
NO BAHAN/PERALATAN MERK/PEMBUAT
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
PASAL 1.
PERSYARATAN TEKNIS UMUM BAHAN DAN PERALATAN
1. Umum
1.1 Peraturan Pemasangan
Pemasangan Instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi
peraturan – peraturan sebagai berikut :
1. PUIL tahun 2000
2. ASHARE, ARI ASTM, ASME dan SMACNA.
4. Laporan – laporan
a. Laporan Harian dan Mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan
laporan mingguan yang memberikan gambaran
mengenai :
Kegiatan Fisik
b. Laporan pengetasan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas dalam rangkap 3 ( tiga )
mengenali hal – hal sebagai berikut :
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi
instalasi
- Hasil pengetasan peralatan.
PASAL 2.
PEKERJAAN INSTALASI PERALATAN UTAMA TENAGA DAN
PENERANGAN
1. Lingkup Pekerjaan
1.1.Umum
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dijelaskan baik dalam spesifikasi dimana bahan – bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan –
2. Lingkup Pekerjaan
Panel Tegangan Rendah
1. Panel Tegangan Rendah harus mengikuti standard
VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL
2000.
2. Semua panel Tegangan Rendah beserta sub-sub Panelnya
dibuat dari plat baja yang digalvanisasi ( Galvanized sheet
a) Current Transformer
b) KWh Meter
c) Amperemeter
d) Voltmeter
e) Selector switch
9. Terminal Block :
sebaggai berikut :
a) Untuk kabel – kabel instalasi daya dipergunakan jenis
NYFGbY dan NYY.
b) Untuk kabel – kabel instalasi Penerangan dan Kotak –
kotak biasa mempergunakan NYM 3 x 25 mm 2
dengan HIP Conduit diameter minimum 19mm sebagai
pelindungnya.
3. Kabel kabel daya yang sub – sub panel harus disertai degan
Grounding
2. Material :
Cable Leader : Metal Htdip galvanized
Cable Tray : Metal Hotdip galvanized
3. Accessories :
a. Cable Ladder :
- Ladder
- Internal Riser
-External Riser
-Flat Bend
-Reducer
-Ladder Hinge
-Flat tee
b. Cable Tray :
- Coupling Unit
-Fittings
-Cable sepatators
-Nut dan Bolt Assembly
-Jounting Units
-Double Duty Brackets
-Vertical Member
-Polyster Rod
-Suspended system
4. Cabble Ladder yang dipasang didalam shaft / pada
dinding menggunakan alas atau dudukan Cable
Ladder dengan Material / fitting dari bahan yang
sama dengan Cabble Ladder , yaitu vertical member .
Alas kedudukan atau penyangga dari Cable Ladder
yang akan dipasang pada dinding shaft harus
menggunakan Dynabolt dengan ukuran yang sesuai
dengan beban yang kan di pikul oleh Cable Ladder itu
sendri.
5. Cara pemasangan cable tray harus digantung pada
dak beton/plat lantai dengan besi bundar berulir anti
karat ( iron rod dia. 10 mm²) atau menurut standard
pembuat cable ladder / tray.
6. Pada setiap belokan atau pencabangan untuk bentuk
trunking harus dibuat sedemikian rupa sehingga
b. Material
Material yang digunakan dalam sistem penangkal petir dalam
keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksudkan serta
disetujui oleh Direksi Lapangan . Daftar material, katalog, dan
shop drawing harus diserahkan kepada Direksi Lapangan
sebelum ilakukan pemasangan . Material atau alat – alat yang
tidak sesuai dengan spesifikasi ini akan ditolak.
Kabel – Kabel
Lampu Penerangan
rangka plafond.
Pentanahan