Anda di halaman 1dari 5

Penyusunan Rencana Penetapan Garis Sempadan Sungai Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur
utamanya terdiri atas sumber daya alam tanah, air dan vegetasi serta sumberdaya
manusia sebagai pelaku pemanfaat sumberdaya alam tersebut. DAS di beberapa
tempat di Indonesia memikul beban amat berat sehubungan dengan tingkat
kepadatan penduduknya yang sangat tinggi dan pemanfaatan sumberdaya alamnya
yang intensif sehingga terdapat indikasi belakangan ini bahwa kondisi DAS semakin
menurun dengan indikasi meningkatnya kejadian tanah longsor, erosi dan
sedimentasi, dan banjir. Di sisi lain tuntutan terhadap kemampuannya dalam
menunjang system kehidupan, baik masyarakat di bagian hulu maupun hilir
demikian besarnya.

Sungai sebagai sistim pembawa aliran dari DAS memerlukan ruang yang layak
dalam menjalankan fungsinya baik untuk mengalirkan debit aliran rendah maupun
saat harus mengalirkan debit banjir, seiring dengan perkembangan kota dan batas
antara sungai sebagai sistim pembawa aliran dan wilayah pemukiman serta
pemanfaatan lahan yang lain semakin bergeser ke arah sungai dan ini tentu saja
akan mengganggu fungsi sungai sebagai pembawa aliran dan juga mengurangi nilai
pemanfaatan lahan yang ada mengingat akan sering tergenang di saat kondisi
banjir.
Berkaitan dengan hal tersebut maka pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera II yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengembangan sungai-sungai yang
tercakup dalam wilayah kerjanya berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan
identifikasi, inventarisasi dan pengukuran batas sempadan Sungai Sikambing, Sungai
Putih dan Sungai Kera agar dapat dibuat usulan penetapan jalur sempadan sungai
sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, sehingga terbentuk kawasan sempadan
sungai yang berfungsi menjaga keberlangsungan sungai dalam tugasnya membawa
aliran dalam suatu sistim DAS untuk memberi manfaat yang besar bagi masyarakat
sekaligus menjaga kelestarian sungai dan juga mengurangi banjir serta bencana

Laporan Akhir Pengukuran 1 - 1


Penyusunan Rencana Penetapan Garis Sempadan Sungai Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera

yang sering terjadi akibat adanya penggunaan daerah bantaran sungai yang tidak
terkontrol.
Untuk mencapai sistem penyempurnaan Penyusunan Rencana Penetapan Garis
Sempadan Sungai Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera, diperlukan suatu
perencanaan terlebih dahulu. Salah satu syarat dalam perencanaan diperlukan peta
yang baik dan akurat, sehingga untuk memenuhi keperluan tersebut sangat mutlak
dilakukan pengukuran-pengukuran sebagai proses pemetaan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan utama dari pekerjaan pengukuran ini adalah ;
 Pemasangan benchmark, control point dan patok kayu sebagai batas terluar
sempadan. Patok-patok dibuat dari kayu/beton sebagai batas terluar sempadan
setiap 50 meter di ruas sungai yang lurus dan setiap 25 di ruas sungai yang
berbelok-belok, atau disesuaikan dengan kondisi meandering sungai dan
lingkungan setempat di ruas sungai tersebut.
 Melakukan pengukuran topografi di sepanjang tepi kiri dan kanan Sungai
Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera.
 Pengukuran kerangka dasar horisontal / poligon
 Pengukuran kerangka dasar vertikal / tinggi
 Pengukuran penampang memanjang dan penampang melintang pada sungai
tidak bertanggul. Jarak potongan melintang pada ruas sungai yang lurus adalah
50 meter dan pada ruas sungai yang berbelok-belok adalah 25 meter atau
disesuaikan dengan kondisi meandering sungai dan lingkungan setempat di ruas
sungai tersebut.

Data-data ini akan digunakan pada kegiatan tahap selanjutnya.

1.3. TINJAUAN UMUM DAERAH SURVEY


Lokasi pekerjaan Penyusunan Rencana Penetapan Garis Sempadan Sungai
Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera, secara administratif terletak di wilayah
Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.

Laporan Akhir Pengukuran 1 - 2


Penyusunan Rencana Penetapan Garis Sempadan Sungai Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera

1.4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan dari Pemetaan Situasi ini terdiri dari ;

1.4.1. Pengukuran
 Pengukuran Sungai Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera
 Pengukuran situasi skala 1 : 10.000
 Pengukuran Cross Section skala 1 : 200
 Pengukuran kerangka dasar horisontal / poligon
 Pengukuran kerangka dasar vertikal / tinggi
 Pengukuran penampang memanjang dan penampang melintang pada sungai
tidak bertanggul.

1.4.2. Pemasangan Titik Kontrol ( BM )


Pembuatan Benchmark (BM) dilaksanakan di lokasi yang telah ditentukan terlebih
dahulu, bahan-bahan telah distel di base camp. Cara pembuatannya dicor di tempat
dengan menggunakan papan cetak, setelah lebih kurang 2 (dua) hari atau setelah
kering baru papan cetakannya dibuka dan dirapihkan, kemudian dicat dan diberi
nomor BM.

1.4.3. Penggambaran dan Prosesing Data


 Gambar situasi skala 1 : 5000
 Potongan melintang skala 1 : 100 dan potongan memanjang skala 1 : 2000

1.4.4. Laporan
 Buku Diskripsi BM dan CP
 Buku Laporan Akhir Pengukuran
 Buku Ukur, terdiri dari ;
1) Buku Data Ukur dan Hitungan Poligon dan Waterpass
2) Buku Data Ukur dan Hitungan Cross dan Situasi buku 1 dan 2

Laporan Akhir Pengukuran 1 - 3


Penyusunan Rencana Penetapan Garis Sempadan Sungai Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera

1.5. REFERENSI POINT


Titik referensi yang dipergunakan adalah koordinat atau elevasi diambil dari Bench
Mark (BM), Control Point (CP) yang ada di sekitar lokasi pengukuran, yaitu BM. SPK.
01, BM. SPK. 02, BM. SPK. 03, BM. SPK. 04, BM. SPK. 05, BM. SPK. 06, BM. SPK. 07,
BM. SPK. 08, BM. SPK. 09, dan BM. SPK. 10. Sedangkan untuk Control Point (CP)
yaitu; CP. SPK. 1, SP. SPK. 2, CP. SPK. 3, CP. SPK. 4, CP. SPK. 5, CP. SPK. 6, CP.
SPK. 7, CP. SPK. 8, CP. SPK. 9, dan CP. SPK. 10.

Referensi yang diambil adalah referensi ketinggian, sedangkan koordinatnya


menggunakan system proyeksi UTM. Dengan harga koordinatnya, adalah ;
BM. SPK. 01 CP. SPK. 1
X = 462.805.704 m X = 462.780.741 m
Y = 400.746.534 m Y = 400.772.875 m
Z = 100.000 m Z = 99.959 m
BM. SPK. 02 CP. SPK. 2
X = 462.407.2688 m X = 462.431.658 m
Y = 399.159.6467 m Y = 399.178.335 m
Z = 98.918 m Z = 100.125 m
BM. SPK. 03 CP. SPK. 3
X = 460.857.816 m X = 460.833.860 m
Y = 398.142.165 m Y = 398.169.308 m
Z = 93.039 m Z = 92.227 m
BM. SPK. 04 CP. SPK. 4
X = 460.312.340 m X = 460.344.814 m
Y = 396.167.987 m Y = 396.167.987 m
Z = 94.448 m Z = 92.999 m
BM. SPK. 05 CP. SPK. 5
X = 458.532.449 m X = 458.500.745 m
Y = 393.671.571 m Y = 393.647.928 m
Z = 95.006 m Z = 95.409 m
BM. SPK. 06 CP. SPK. 6
X = 457.022.898 m X = 457.028.224 m
Y = 390.565.215 m Y = 390.559.086 m
Z = 95.132 m Z = 95.003 m

Laporan Akhir Pengukuran 1 - 4


Penyusunan Rencana Penetapan Garis Sempadan Sungai Sikambing, Sungai Putih dan Sungai Kera

BM. SPK. 07 CP. SPK. 7


X = 461.769.492 m X = 461.768.723 m
Y = 396.252.462 m Y = 396.279.897 m
Z = 90.513 m Z = 91.006 m

BM. SPK. 08 CP. SPK. 8


X = 461.389.045 m X = 461.384.106 m
Y = 394.336.512 m Y = 394.370.882 m
Z = 85.470 m Z = 85.446 m
BM. SPK. 09 CP. SPK. 9
X = 466.021.094 m X = 466.048.368 m
Y = 399.360.149 m Y = 399.348.194 m
Z = 14.490 m Z = 15.995 m
BM. SPK. 10 CP. SPK. 10
X = 467.106.141 m X = 467.083.917 m
Y = 396.702.316 m Y = 396.720.157 m
Z = 96.641 m Z = 95.594 m

Laporan Akhir Pengukuran 1 - 5

Anda mungkin juga menyukai