BAB IV
Dalam peta tergambar garis kontur daerah ini. Dari garis kontur terlihat
bahwa topografi daerah tidak terlalu datar. Pada beberapa daerah terdapat
cekungan-cekungan dan bukit-bukit. Pada daerah ini terdapat satu sungai besar
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air pada daerah irigasi. Elevasi tertinggi
yang menjadi lokasi perletakan bendung adalah + 20 m dan elevasi terendah untuk
sawah yang akan diairi adalah + 8 m. Hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan jaringan irigasi yaitu elevasi saluran yang direncanakan hanya boleh
sama atau lebih rendah dari elevasi bendung. Hal ini dikarenakan air tidak
mungkin mengalir ke atas. Gambar hasil perencanaan jaringan irigasi dapat dilihat
pada lampiran gambar (Lampiran A).
Alfisyahrin (1404101010062)
29
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Saluran irigasi ini terdiri dari saluran primer, sekunder dan tersier. Letak
saluran awal direncanakan pada lahan yang paling tinggi, supaya luas sawah yang
dapat diairi menjadi semakin luas. Kriteria yang akan diterapkan untuk
perencanaan jaringan yaitu:
Alfisyahrin (1404101010062)
30
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
DR × A i
Q p=
1000
Dimana :
Alfisyahrin (1404101010062)
31
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Q p=5,416 m3 /dt
2 1
1
V = × R3 × I 2
n
Dimana :
V = kecepatan aliran (m/dt)
n = koefisien Manning
R = jari-jari hidraulis saluran (m)
I = kemiringan memanjang dasar saluran
A
R=
P
A = (b + my) y
P=b+2 y √ 1+m2
Q=AV
Alfisyahrin (1404101010062)
32
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Dimana:
Q = debit saluran (m3/dt)
A = luas basah tampang saluran (m2)
P = keliling basah (m)
b = lebar dasar saluran (m)
y = tinggi air (m)
m = kemiringan talud
Untuk debit aliran tertentu, luas tampang lintang akan minimum apabila
saluran mempunyai R maksimum (atau P minimum). Tampang lintang seperti ini
disebut tampang saluran ekonomis (efisien) untuk luas tampang tertentu.
Penjelasan tentang tampang lintang ekonomis ini dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus debit aliran.
A = (b + mh) h
= (1,5h + h)h
2
= 2,5h
P = b + 2h √ 1+m2
=1,5h + 2,828h
Alfisyahrin (1404101010062)
33
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
= 4,3284h
A
R = P
2
2,5h
= 4,3284h
= 0,5776h
2 1
V = k ×R3×I2
2 1
= 60× 0,577 6 h 3 × 0,000581 2
= 1,0034 h2/3
Q =AxV
h8/3 = 2,159
h = 1,33 meter
b = 1,5h
= 1,5(1,33)
= 2,00 m
1
h
w = 3
1
(1,33 )
= 3
=0,44 m
Hasil perhitungan untuk dimensi saluran lainnya menggunakan cara yang
sama seperti diatas, dilanjutkan menggunakan tabel dibawah ini.
Alfisyahrin (1404101010062)
34
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Luas Kemiringan h b w Q
Saluran 2 3
(m ) (I) (m) (m) (m) ( m /dt )
SP 1 2604,00 0,000581 1,33 2,00 0,44 5,416
SP 2 2498,00 0,000487 1,45 2,18 0,48 5,196
SP 3 2147,00 0,000625 1,31 1,97 0,44 4,466
SP 4 939,00 0,000537 0,99 1,48 0,33 1,953
SP 5 387,00 0,001084 0,62 0,93 0,21 0,805
SS 1 205,00 0,000405 0,67 0,67 0,22 0,426
SS 2 932,00 0,000391 1,18 1,18 0,39 1,939
SS 3 709,00 0,001333 0,85 0,85 0,28 1,475
SS 4 479,00 0,000786 0,81 0,81 0,27 0,996
SS 5 283,00 0,002667 0,53 0,53 0,18 0,589
SS 6 552,00 0,000909 0,83 0,83 0,28 1,148
SS 7 317,00 0,001053 0,66 0,66 0,22 0,659
SS 8 131,00 0,001875 0,42 0,42 0,14 0,272
SS 9 219,00 0,001333 0,55 0,55 0,18 0,456
SS 10 135,00 0,000930 0,49 0,49 0,16 0,281
SS 11 67,00 0,001471 0,34 0,34 0,11 0,139
Alfisyahrin (1404101010062)
35
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Dipakai, h = 0,5 m
h= √ 2 = 0,498 m
b = 2h = 2(0,5) = 1 m
2
A = b x h = 1 x 0,5 = 0,5 m
Q 0,996
v
Kontrol Kecepatan : gorong = A = 0,5 = 1,992 m/dt < 2 m/dt (OK)
Jadi, dimensi gorong-gorong G.G1 adalah b = 1 m dan h= 0,5 m
3. Plat Penutup dari Beton
Plat penutup direncanakan berbentuk persegi panjang yang mempunyai
dimensi p = 10 m, l = 1,4 m dan t = 0,3 m
Alfisyahrin (1404101010062)
36
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Dipakai, h = 0,55 m
h= √ 2 = 0,536 m
b = 2h = 2(0,55) = 1,1 m
2
A = b x h = 1,1 x 0,55 = 0,605 m
Q 1,148
v
Kontrol Kecepatan : gorong = A = 0,605 = 1,896 m/dt < 2 m/dt (OK)
Jadi, dimensi gorong-gorong G.G2 adalah b =1,1 m dan h = 0,55 m
3. Plat Penutup dari Beton
Plat penutup direncanakan berbentuk persegi panjang yang mempunyai
dimensi p = 10 m, l = 1,5 m dan t =0,3 m
Alfisyahrin (1404101010062)
37
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Dipakai, h = 0,3 m
h= √ 2 = 0,26 m
b = 2h = 2(0,3) = 0,6 m
2
A = b x h = 0,6 x 0,3 = 0,18 m
Q 0,272
Kontrol Kecepatan :
v gorong = A = 0,18 = 1,51 m/dt < 2 m/dt (OK)
Jadi, dimensi gorong-gorong G.G3 adalah b = 0,6 m dan h= 0,3 m
3. Plat Penutup dari Beton
Plat penutup direncanakan berbentuk persegi panjang yang mempunyai
dimensi p = 8 m, l = 0,8 m dan t =0,2 m
Alfisyahrin (1404101010062)
38
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Dipakai, h = 0,35 m
h= √ 2 = 0,337 m
b = 2h = 2(0,35) = 0,7 m
2
A = b x h = 0,7 x 0,35 = 0,245 m
Q 0,456
Kontrol Kecepatan :
v gorong = A = 0,245 = 1,861 m/dt < 2 m/dt (OK)
Jadi, dimensi gorong-gorong G.G4 adalah b = 0,7 m dan h = 0,35 m
3. Plat Penutup dari Beton
Plat penutup direncanakan berbentuk persegi panjang yang mempunyai
dimensi p = 12 m, l = 0,9 m dan t =0,2 m
Alfisyahrin (1404101010062)
39
Perencanaan Irigasi dan Bangunan Air
Elevasi muka Jalan = 1,5 (dari tinggi muka air saluran pada bagian
persilangan)
Lebar bahu jalan diasumsi =2 m (bahu jalan kiri dan kanan).
Dipakai, h = 0,2 m
h= √ 2 = 0,18 m
b = 2h = 2(0,2) = 0,4 m
2
A = b x h = 0,4 x 0,2 = 0,08 m
Q 0,139
v
Kontrol Kecepatan : gorong = A = 0,08 = 1,737 m/dt < 2 m/dt (OK)
Jadi, dimensi gorong-gorong G.G5 adalah b = 0,4 m dan h = 0,2 m
3. Plat Penutup dari Beton
Plat penutup direncanakan berbentuk persegi panjang yang mempunyai
dimensi p = 10 m, l = 0,56 m dan t =0,15 m
Alfisyahrin (1404101010062)