Anda di halaman 1dari 37

SISTEM DAN

BANGUNAN
IRIGASI

Monica Rina Tutkey, S.T., M.Eng.


monicatutkey@gmail.com
Telp./WA 082238427411
DIMENSI SALURAN
1. Pendahuluan
2. Saluran Pembawa
3. Saluran Pembuang
4. Contoh Soal

2
1. Pendahuluan
Pada irigasi terdapat 2 macam saluran yaitu :
1. Saluran Pembawa: Saluran pembawa berfungsi membawa air dari
bendung sampai ke sawah. Dimulai dari saluran pembawa primer,
saluran pembawa sekunder, dan saluran pembawa tersier.
2. Saluran Pembuang: merupakan saluran pelimpah yang
membuang kelebihan air dari sawah ke sungai terdekat. Berawal
dari saluran pembuang tersier, ke saluran pembuang sekunder,
kemudian ke saluran pembuang primer (sungai).

3
1. Pendahuluan

Umumnya saluran irigasi dibuat dengan bentuk penampang


trapesium, namun pada beberapa kebutuhan sering dibuat
dengan penampang persegi empat atau setengah lingkaran.

Penggunaan penampang trapesium lebih memungkinkan


untuk mendapatkan stabilitas lereng bila dibandingkan
dengan penampang persegi empat, maka perkuatan dengan
tujuan untuk stabilitas selalu menggunakan perkuatan dari
beton/beton bertulang.

4
Kebutuhan Air Sawah/Irigasi (NFR)

Debit Saluran

Debit Saluran > Kebutuhan Air Irigasi (NFR)

5
a. Debit Saluran Pembawa
Debit saluran/kapasitas rencana saluran pembawa dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
Q = debit (m3/detik)
NFR = Net Field Water Requirement (liter/detik/Ha)
A = luas sawah (Ha) 6

e = efisiensi
b. Efisiensi Irigasi
Kehilangan air di jaringan irigasi dapat dibagi-bagi sebagai berikut:
• 15%-22,5% : di petak tersier antara bangunan sadap ke sawah (et)
• 7,5%-12,5% : di saluran sekunder (es)
• 7,5%-12,5% : di saluran utama (ep)

Sebagai contoh:
• Efisiensi di jaringan irigasi tersier: 85%
• Efisiensi di jaringan irigasi sekunder: 93%
• Efisiensi di jaringan irigasi primer: 93%
Sehingga,
▪ Efisiensi disaluran tersier ; ef = 0,85 = 0,85
▪ Efisiensi disaluran sekunder ; ef = 0,85 x 0,93 = 0,79 7

▪ Efisiensi disaluran primer ; ef = 0,85 x 0,93 x 0,93 = 0,74


Tabel Faktor-faktor efisiensi pada Tingkatan Petak

8
c. Dimensi Saluran (Persegi 4, trapesium, lingkaran)

Q = debit saluran (m3 /dt)


A = luas potongan melintang aliran (m2 )
V = kecepatan aliran (m/dt)

9
Contoh penampang saluran trapesium.

Rumus
Strickler

10
d. Kemiringan Saluran (I)
1) Kemiringan Lapangan

2) Kemiringan Rencana

Rumus
Strickler
11

I lapangan > dari I rencana Butuh bangunan pertolongan => terjunan


e. Kecepatan Maksimum (Vmaks) dan Kecepatan Dasar (Vba)
▪ Kecepatan maksimum yang diizinkan adalah kecepatan aliran (rata-rata)
maksimum yang tidak akan menyebabkan erosi di permukaan saluran.
▪ Kecepatan dasar yang diijinkan dipengaruhi oleh konsentrasi bahan layang di
dalam air. Ketentuan yang diambil untuk kecepatan dasar dengan ketentuan
pada kecepatan maksimum yang diijinkan.

Vba = Vb x A

12
13
14
15
16
Karakteristik yang dipakai untuk pendimensian saluran.

TABEL DE VOS

17
f. Koefisien Kekasaran (k)

Jika dinding saluran dan dasar


saluran terdiri dari bahan yang
berbeda, maka Koefisien
kekasaran gabungan dihitung
dengan rumus:

18
g. Tinggi Jagaan
Tinggi jagaan berguna untuk : - Menaikan
muka air diatas tinggi muka air maksimum -
Mencegah kerusakan tanggul saluran
Meningginya muka air sungai di atas tinggi
yang telah direncanakan bisa disebabkan
oleh penutupan pintu secara tiba-tiba
disebelah hilir, variasi ini akan bertambah
dengan membesarnya debit. Meningginya
muka air dapat pula di akibatkan oleh
pengaliran air buangan kedalam saluran.
Tinggi jagaan minimum yang diberikan pada
saluran primer dan sekunder dikaitkan
dengan debit rencana saluran seperti yang
ditabelkan sebagai berikut : 19
h. Lebar Tanggul
Untuk tujuan eksploitasi, pemeliharaan, dan inspeksi diperlukan tanggul di
sepanjang saluran dengan lebar minimum seperti tabel berikut :

Tabel Lebar Tanggul

20
3. SALURAN PEMBUANG
Debit dari saluran pembuang dapat dirumuskan sebagai berikut:

21
4. CONTOH SOAL
Daerah irigasi yang direncanakan berada di Kecamatan Rogojampi,
Kabupaten Banyuwangi sebagai berikut.

SIII2

SII4

22

SI1
PENYELESAIAN
a. Menghitung Efisiensi Saluran

Maka,
b. Menghitung Debit Saluran
c. Menghitung Kecepatan Maksimum dan Kecepatan Dasar

1,08 m/dt
d. Menghitung Dimensi Saluran Primer
e. Menghitung Dimensi Saluran Sekunder
f. Menghitung Dimensi Saluran Tersier
e. Menghitung Dimensi Saluran Pembuang
THANK YOU
BENDUNG SAMAL, PULAU SERAM

THANK YOU 34
26

25

24

23

35
26

25

24

23

36
37

Anda mungkin juga menyukai