Email: maulana.asrafi@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci: Dry Dam Ciawi dan Sukamahi, Level Siaga Banjir, Penurunan Puncak Banjir,
WIN-TR20, HEC RAS
PENDAHULUAN
Sungai Ciliwung yang melintasi wilayah DKI Jakarta seringkali mengalami banjir
besar pada musim hujan. Banjir besar yang terjadi pada tahun 1996, 2002, 2007, dan 2013
memiliki dampak besar terhadap aktivitas wilayah DKI Jakarta. Banjir yang terjadi pada
Febuari 2007 berdampak pada kerugian ekonomi yang diperkirakan bernilai 8,6 triliun dengan
60 korban dan 263,416 pengungsi (Yulianti Hasanah, 2012). Di masa mendatang banjir besar
akan sering terjadi dikarenakan dampak dari perubahan tata guna lahan dan perubahan iklim
(Hiroshi Takagi, 2016). Peringatan dini banjir untuk wilayah DKI Jakarta mengacu pada
ketinggian muka air pada Sungai Ciliwung yang terpantau pada Bendung Katulampa, Bogor.
Bendung Katulampa yang terletak di kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat menjadi
indikator atau peringatan dini terhadap limpasan air yang akan mengalir ke wilayah Jakarta.
Berdasarkan Comperhensive Flood Management Plan (CFMP) salah satu alternatif
pengendalian banjir pada sungai Ciliwung ialah pembangunan Dry Dam untuk menunjang
limpasan pada sungai Ciliwung (JICA & Yachiyo Engineering Co, 2013). Pembangunan
Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang terletak di Kabupaten Bogor diharapkan dapat
mengurangi puncak banjir dan memperpanjang waktu konsentrasi sehingga mampu
mengurangi dampak banjir di DKI Jakarta akibat limpasan sungai Ciliwung yang terpantau di
Bendung Katulampa. Studi terkait Comprehensive Flood Management Plann yang dilakukan
oleh (JICA & Yachiyo Engineering Co, 2013) direncanakan untuk 20 tahun ke depan, dengan
tahun target ditetapkan sebagai 2030 dan sebagai titik peninjauan pengukuran banjir
pengendalian banjir menggunakan unregulated peak flow pada Pintu Air Manggarai.
Tujuan pada penelitian ini adalah membandingkan ketinggian air di Bendung
Katulampa tanpa dan dengan Bendungan Ciawi dan Sukamahi dengan alat bantu software
WinTR 20 untuk kondisi tanpa dan dengan Bendungan Ciawi dan Sukamahi.
METODOLOGI
Pembangunan bendungan Ciawi dan bendungan Sukamahi terletak di wilayah DAS
Ciliwung hulu, secara administratif terletak di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan letak geografis Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi terletak pada :
a. Bendungan Ciawi : 106º52’20” Bujur Timur, 06º39’28” Lintang Selatan.
b. Bendungan Sukamahi : 106º52’20” Bujur Timur, 06º40’12” Lintang Selatan.
Bendungan Ciawi terletak di sungai Ciliwung hulu dengan beberapa anak sungai
utama yaitu sungai Cibogo dan sungai Cisarua. Bendungan Sukamahi terletak di sungai
Cisakabirus yang merupakan anak sungai Ciliwung. Tujuan utama pembangunan Bendungan
Ciawi dan Sukamahi adalah untuk menambah waktu konsentrasi banjir sebelum sampai ke
Jakarta dan mengurangi puncak banjir. Lokasi Bendungan Ciawi dan Sukamahi beserta stasiun
hujan yang mempengaruhi dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:
Skematik DAS Ciliwung Hulu pada ruas Bendung Katulampa berdasarkan hasil
analisis skematik DAS di WinTR-20 dapat dilihat pada gambar 3 berikut:
400
Debit (m3/s)
Dengan Bendungan
300 Tanpa Bendungan
200
100
0
0 5 10 15 20 25 30
Time (Hr)
EG 100 Thn
EG 50 Thn
480 EG 25 Thn
EG 10 Thn
EG 5 Thn
EG 2 Thn
460
Crit 100 Thn
Crit 50 Thn
Crit 25 Thn
440 Crit 10 Thn
Crit 5 Thn
Crit 2 Thn
WS 100 Thn
420
Elevation (m)
WS 50 Thn
WS 25 Thn
WS 10 Thn
400 WS 5 Thn
WS 2 Thn
Ground
LOB
380
ROB
360
340
320
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Main Channel Distance (m)
Anggraheni. Evi and Sutjiningsih Dwita (2016) Effectiveness of Hypotetic Retention Ponds
Simulation on The Integrated Flood Management System [Conference] // International
Conference of Asosiation of Indonesian Hydraulic Engineer.
Bambang, T. (2008). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta offset Yogyakarta.
Chow, V. T. (1988). Applied Hydrology. New York: McGraw-Hill.
Flynn, J. (2017, 12 14). Best Manufacturing Practices. Retrieved from ww.bmpcoe.org:
http://www.bmpcoe.org/library/books/mil-hdbk-338b/a3261.html
Hiroshi Takagi, M. E. (2016). Projection of Coastal Floods in 2050 Jakarta. Urban Climate,
135-145.
JICA & Yachiyo Engineering Co, L. (2013). The Project for Capacity Development of Jakarta
Comprehensive Flood Management in Indonesia. Jakarta: Directorate Genereal of Water
Resource Ministry of Public Works Republic of Indonesia.
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral SDA. (2013). Standar Perencanaan Irigasi.
Jakarta: Direktorat Irigasi dan Rawa.
Sandall, L. (2017, 12 14). Pland & Soil Sciance. Retrieved from https://passel.unl.edu:
http://passel.unl.edu/pages/informationmodule.php?idinformationmodule=1130447119
&topicorder=8&maxto=16&minto=1
Sosrodasono, S. (2003). Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Tim, D. (2008). Fundamentals of Hydrology. NY: Routledge.
USDA. (2017, 12 15). WinTR-20 Project Formulation Hydrology. Retrieved from
https://www.nrcs.usda.gov:
https://www.nrcs.usda.gov/wps/portal/nrcs/detailfull/null/?cid=stelprdb1042793
W. Brunner, G. (2016). HEC-RAS 5.0, River Analysis System Applications Guide. California:
US Army Corps of Engineers.
Wiedjaja A, J. L. (2012). Pemantauan Tinggi Air Otomatis Untuk Bendungan Katulampa.
Jurnal Teknik Komputer, 93-101.
Yulianti Hasanah, M. H. (2012). Flood Prediction Using Transfer Function Model of Rainfall
and Water Discharge Approach in Katulampa Dam. The 3rd International Conference on
Sustainable Future for Human Security, 317-326.